Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iman Hafid Al Gibran

NIM : 2301680332

Kelas : PGSD D

1. Pentingnya perkembangan teknologi dan pembelajaran sebelum dan setelah pandemi Covid 19?
Sebelum pandemi Covid-19, perkembangan teknologi telah menjadi faktor penting
dalam transformasi pendidikan. Teknologi telah memungkinkan adopsi berbagai metode
pembelajaran yang inovatif, seperti pembelajaran berbasis online, pembelajaran adaptif, dan
penggunaan platform e-learning. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa dan pendidik untuk
mengakses sumber daya pendidikan dari mana saja dan kapan saja, meningkatkan aksesibilitas
dan fleksibilitas dalam pembelajaran. Namun, setelah pandemi Covid-19, pentingnya
perkembangan teknologi dalam pembelajaran menjadi lebih menonjol. Pandemi telah memaksa
sekolah dan lembaga pendidikan untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh secara mendadak,
mempercepat adopsi teknologi dalam pendidikan.
Teknologi menjadi tulang punggung bagi kontinuitas pembelajaran di masa pandemi,
memungkinkan siswa untuk tetap terhubung dengan guru dan rekan-rekan mereka tanpa harus
bertemu secara fisik. Selain itu, teknologi juga memainkan peran penting dalam
mengembangkan model pembelajaran hibrida, di mana kombinasi antara pembelajaran secara
daring dan tatap muka diintegrasikan untuk memenuhi kebutuhan siswa dan memastikan
keselamatan mereka. Perkembangan teknologi seperti platform pembelajaran virtual, aplikasi
kolaboratif, dan alat pembelajaran berbasis AI (kecerdasan buatan) menjadi semakin penting
dalam mendukung pengajaran dan pembelajaran yang efektif di masa pandemi dan di masa
mendatang. Secara keseluruhan, baik sebelum maupun setelah pandemi Covid-19,
perkembangan teknologi telah menjadi kunci dalam memperluas aksesibilitas, meningkatkan
fleksibilitas, dan memperkaya pengalaman pembelajaran untuk siswa di seluruh dunia.
2. Teknologi, media dan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada karakteristik
peserta didik post gen z?
Pembelajaran Berbasis Teknologi:
Platform pembelajaran digital yang interaktif dan ramah pengguna, seperti Learning
Management Systems (LMS), dapat digunakan untuk menyajikan materi pelajaran, tugas, dan
ujian secara online. Aplikasi mobile yang interaktif dan edukatif, yang memungkinkan akses
pembelajaran kapan saja dan di mana saja, dapat meningkatkan keterlibatan siswa.
Penggunaan alat-alat pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan umpan
balik personal dan adaptif kepada siswa, sesuai dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan
mereka.

Media yang Menarik dan Interaktif:


Video pembelajaran yang menarik dan pendek dapat digunakan untuk menyampaikan konsep-
konsep yang kompleks secara visual dan menarik perhatian siswa.
Pembelajaran berbasis permainan (gamifikasi) dapat digunakan untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dan memotivasi mereka dalam pembelajaran.
Konten multimedia yang beragam, seperti infografis, animasi, dan podcast, dapat digunakan
untuk menyajikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dicerna.

Metode Pembelajaran Kolaboratif dan Berbasis Proyek:


Kolaborasi dalam pembelajaran, baik secara online maupun tatap muka, dapat mendorong
siswa untuk belajar dari satu sama lain dan mengembangkan keterampilan sosial mereka.
Pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang relevan dengan dunia nyata, dapat meningkatkan motivasi belajar dan penerapan konsep
dalam konteks praktis.

Pembelajaran Berbasis Keterlibatan dan Otonomi:


Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) atau pembelajaran berbasis proyek
yang memberikan siswa otonomi dalam mengeksplorasi solusi untuk masalah yang relevan
dengan kehidupan mereka. Penggunaan diskusi online dan forum komunitas untuk memfasilitasi
pertukaran ide dan refleksi antar sesama siswa.
3. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik
abad 21
Keterlibatan Aktif: Teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran yang berpusat
pada siswa, di mana siswa aktif terlibat dalam proses belajar. Ini dapat dicapai melalui
penggunaan platform pembelajaran interaktif, aplikasi berbasis permainan (gamifikasi), atau
alat-alat kreatif seperti papan tulis digital.
Kolaborasi dan Komunikasi: Peserta didik abad ke-21 cenderung lebih terhubung secara digital
dan terbiasa dengan kolaborasi daring. Oleh karena itu, teknologi harus dimanfaatkan untuk
memfasilitasi kolaborasi antar siswa, baik melalui platform pembelajaran daring, forum diskusi,
atau alat kolaborasi seperti Google Docs atau Microsoft Teams.
Aksesibilitas dan Fleksibilitas: Siswa abad ke-21 mengharapkan aksesibilitas dan fleksibilitas
dalam pembelajaran. Teknologi dapat membantu memenuhi kebutuhan ini melalui penggunaan
sumber daya digital yang dapat diakses secara online, rekaman kuliah, atau bahan bacaan
elektronik yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
Pembelajaran Berbasis Keterampilan: Keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah,
kritis berpikir, kolaborasi, dan literasi digital dapat diperkuat melalui penggunaan teknologi. Ini
dapat dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek, simulasi, atau penggunaan alat
pembelajaran berbasis kecerdasan buatan yang memberikan umpan balik adaptif.
Keamanan dan Etika Digital: Peserta didik abad ke-21 juga perlu diberi pemahaman tentang
keamanan dan etika digital. Ini melibatkan pengajaran tentang bagaimana menggunakan
teknologi secara aman dan bertanggung jawab, serta memahami pentingnya privasi dan
perlindungan data dalam lingkungan digital.

Anda mungkin juga menyukai