OLEH:
MEUTIA BIJEH MATA (2006203010007)
RAHMAT PUTRA (200620301004)
MENGEMBANGKAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI INOVATIF/BERBASIS
Perkembangan revolusi industri 4.0 telah memudahkan manusia untuk
melakukan aktivitas pekerjaannya. TEKNOLOGI
Revolusi industri 4.0 merupakan campuran dari domain digital, fisik, biologi,
dan berbasis Cyber Physical System (Pannen, 2018).
Kebijakan tentang pentingnya pendidikan dalam prespektif daya saing,
peningkatan mutu pendidikan dan pencitraan pendidikan utamanya sangat
bergantung kepada kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Salah satu keterampilan abad ke-21 menuntut terjadinya perubahan evolusi
berpikir. Setiap siswa di abad ini, diharapkan memiliki keterampilan berpikir
kritis high order thinking skill (HOTS), mencari solusi, kreatif, berinovasi,
komunikasi, kolaborasi, serta memiliki keterampilan informasi, dan media
(ICT literacy).
MENGEMBANGKAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Salah satu cara menjadikan siswa mampu memenuhi INOVATIF/BERBASIS
keterampilan tersebut
dengan cara memanfaatkan teknologi yaitu komputer dan internet TEKNOLOGI
dalam
proses belajar mengajar.
Menurut Warsita (2008) teknologi seperti gadget, smartphone, dan android
bisa dipakai untuk alat bantu yang dapat memudahkan siswa belajr mandiri
dalam memahami konsep. Dengan teknologi digital ini dapat melakukan
penyimpanan, mengedit, mengkreasikan tulisan, warna, huruf, angka, gerak,
suara dan video yang dapat menampilkan secara interaktif.
Kemajuan teknologi informasi telah membangun sebuah jaringan yang dapat
membantu kemungkinan bagi peserta didik agar dapat berkomunikasi dengan
dunia internasional secara luas. Dengan internet siswa dapat membuka
koneksi agar dapat informasi dan pengetahuan terkini (Rusman, 2012).
MENGEMBANGKAN
PEMBELAJARAN
Teknologi informasi dan internet sudah menjadi kebutuhan utama dalam
BIOLOGI kehidupan kita
INOVATIF/BERBASIS
sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan.
TEKNOLOGI
Internet merupakan media yang bersifat multirupa, pada satu sisi internet bisa
digunakan untuk berkomunikasi secara interpersonal, bahkan internet juga memiliki
kelebihan dapat melaksanakan video call (tatap muka), dan dapat berkomunikasi secara
audio-visual secara real-time.
Manfaat ini dapat dipakai secara nyata untuk kegiatan belajar mengajar baik di kelas, di
luar kelas maupun di mana saja tanpa terikat jarak dan waktu. Inilah kemajuan teknologi
yang berbasis pada internet, data, teknologi dan pembelajaran sepanjang hayat.
Dengan media elektronik berbasis web maka siswa akan mudah mengakses di mana
saja dan kapan saja sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan siswa sesuai dengan
revolusi industri 4.0.
VIRTUAL LEARNING
Virtual learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas maya
yang berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet (Pannen, 1999). Penerapan
virtual learning ditujukan untuk mengatasi masalah keterpisahan ruang dan waktu
antara siswa dan pengajar melalui media komputer. Siswa dapat memperoleh bahan
belajar yang sudah dirancang dalam paket-paket pembelajaran yang tersedia dalam
situs Internet.
Dengan menerapkan virtual learning, siswa dapat mempelajari bahan belajar sendiri atau
jika diperlukan siswa meminta bantuan dalam bentuk interaksi yang difasilitasi oleh
komputer, seperti belajar berbantuan computer (computer-based learning/CAL) atau
interactive web pages, belajar berbantuan pengajar atau tutor secara synchronous (dalam
titik waktu yang sama) dan asynchronous (dalam titik waktu yang berbeda), atau belajar
berbantuan sumber belajar lain seperti dengan siswa lain atau pakar, e-mail, dan sebagainya.
Penilaian juga dilakukan secara jarak jauh melalui komputer dan terbuka. Melalui penerapan
sistem penilaian terbuka, siswa dapat mengikuti penilaian kapan saja siswa siap untuk
dinilai. Dari penjelasan tersebut, dapat dicermati bahwa ciri-ciri pembelajaran yang
menerapkan konsep virtual learning adalah:
• adanya keterpisahan antara pendidik dan peserta didik;
• sistem belajar terbuka (akses yang terbuka dan kebebasan memilih ragam sumber belajar
serta alur proses belajar); serta
• berbasis jaringan.
Konsep virtual learning dikembangkan bukan untuk menggantikan pembelajaran tatap
muka. Penggabungan pembelajaran tatap muka dengan konsep virtual learning akan
memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran, di samping peningkatan
efektivitas dan efisiensi pendidikan. Virtual learning dikembangkan untuk menunjang
pembelajaran tatap muka. Virtual learning dapat diterapkan sebagai satu-satunya proses
belajar dalam pendidikan jarak jauh atau digabungkan dengan pembelajaran langsung (tatap
muka di kelas).
Dalam penerapan virtual learning, komponen siswa, guru, dan sumber belajar difasilitasi
oleh TIK untuk mencapai tujuan belajar. Prinsip utama dalam virtual learning adalah
otoritas dan kolaborasi. Otoritas dalam arti, siswa memiliki tanggung jawab untuk
menentukan materi, akses terhadap sumber belajar, waktu yang dimiliki, media yang akan
digunakan, serta tempat dan langkah-langkah belajar yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kolaboratif dalam arti, untuk dapat melakukan tanggung jawab tersebut siswa
dituntut untuk berinteraksi dengan siswa lain, guru atau tutor, dan sumber belajar lain yang
tersedia.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN VIRTUAL LEARNING
Content
Multimedia
representatio
3D
n
Respon
pembelajaran
Full colour dan
penguatan
Solusi agar pembelajaran CBI berjalan dengan baik