Anda di halaman 1dari 4

Siswa digital

Pembelajaran era digital memungkinkan peserta didik


mampu mendapatkan pengetahuan berlimpah ruah serta
cepat dan mudah. Pembelajaran era digital sekarang sudah
tidak lagi berpusat pada guru tetapi sudah bergeser.
Pembelajaran saat ini harus berpusat pada peserta didik itu
sendiri (student centered). Kegiatan yang berpusat pada
peserta didik memungkinkan guru untuk menghabiskan waktu mereka untuk menilai
dan mengarahkan pembelajaran, berkonsultasi dengan peserta didik secara individu,
mengajar mereka secara satu per satu dalam kelompok kecil. Peserta didik digital
belajar di ruang kelas dimana mereka belajar dengan menggunakan teknologi dan
media yang memperluas kemampuan peserta didik secara mandiri.

Perangkat digital
Meskipun pembelajaran sudah pada era digital dan
peserta didik diharuskan menggali informasi yang digali
sendiri, seorang guru perlu untuk membelajarkan atau melatih
peserta didik untuk menggunakan perangkat digital secara
manual, serta dilatih untuk mengenal algoritma yang
berkembang di masyarakat. Dalam contoh penggunaan alat
digital peserta didik, peserta didik digital menggunakan
perangkat nirkabel seluler dalam berbagai cara masuk dan
keluar dari lingkungan sekolah dengan mengambil teknologi
di mana diperlukan. Misalnya peserta didik menggunakan internet dengan tablet
nirkabel, peserta didik lain mungkin membawa perangkat seluler ke perpustakaan untuk
membuat catatan dari artikel surat kabar komunitas online. Ataupun pasangan peserta
didik mungkin menggunakan kamera digital untuk menangkap contoh gambar simetri
yang ditemukan sekolah.
Komunikasi digital dengan lainnya
Ponsel pintar, tablet, dan laptop mengirimkan pesan
video, suara, teks, dan animasi yang mana mereka gunakan
untuk mendengarkan pelajaran, musik, berita, dan olahraga,
serta menonton film. Peserta didik berkomunikasi dengan
perangkat digital mereka melalui perintah suara, catatan
tertulis, atau dengan menggunakan layar sentuh. Komunitas
belajar peserta didik meluas ke seluruh dunia melalui alat
komunikasi interaktif berbasis web dan situs media sosial
seperti blog (jurnal pribadi yang dapat diakses publik) wiki (informasi web yang dapat
diedit oleh pengguna terdaftar manapun) dan podcast (file audio dan video yang
terdistribusikan melalui internet yang diformat untuk diunduh langsung ke perangkat
seluler).

Pedoman teknologi untuk Siswa


Standar teknologi untuk peserta didik memberikan enam keterampilan penting
yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai kesuksesan di sekolah dan karir masa
depan, peserta didik harus ditumbuhkan kesadaran untuk belajar dan membangun
keterampilan teknologi secara mandiri. Berikut standar penggunaan teknologi bagi
peserta didik(Smaldino, 2019,13):
1. Jadilah kreatif dan inovatif saat menggunakan teknologi sebagai bagian dari
pengalaman belajar
2. Menjadi efektif dalam komunikasi dan menggunakan teknologi untuk kolaborasi
3. Gunakan perangkat digital untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
menerapkan informasi
4. Gunakan perangkat digital untuk menunjukkan kemampuan berpikir kritis,
memecahkan masalah yang mengarah pada keputusan yang efektif
5. Tunjukkan pemahaman tentang menjadi warga dunia (yang terhubung dan
terkoneksi)
6. Menggunakan sumber belajar teknologi secara kompeten
Teknologi untuk Inklusi
Di ruang kelas era digital, guru akan bekerja dengan peserta didik yang memiliki
keragaman dari kebutuhan belajar. Banyak peserta didik akan menggunakan Bahasa
Inggris sebagai bahasa kedua mereka. Ada juga peserta didik yang memiliki tantangan
belajar atau keterbatasan fisik dan akan membutuhkan bantuan untuk dapat untuk
berpartisipasi dalam kegiatan kelas. teknologi dapat memberikan jenis dukungan yang
dibutuhkan peserta didik ini untuk berhasil dalam pembelajaran. Guru perlu membuat
pilihan dan keputusan tentang penggunaan teknologi untuk mengoptimalkan
pembelajaran bagi semua peserta didik di ruang kelas mereka. Untuk peserta didik
penyandang disabilitas, perlu disusun standar aksesibilitas untuk memandu
pengembangan dan distribusi bahan ajar elektronik yang dapat diakses, termasuk
Braille dan text-to-speech.

Respon terhadap Intervensi


Ada banyak sumber belajar di sekolah yang tersedia untuk peserta didik yang
memiliki keterbatasan fisik dalam belajar. Dengan tambahan Response to Intervention
(RTI), program penilaian dan bantuan pembelajaran yang sesuai di sekolah, kebutuhan
peserta didik dapat dikenali lebih awal. Seringkali peserta didik yang memiliki
keterbatasan berada di ruang kelas reguler diberikan sumber belajar teknologi yang
membantu kemampuan mereka untuk berhasil di kelas. seorang guru perlu mencari
bantuan dari guru spesialis di sekolah untuk memastikan bahwa peserta didik tersebut
memiliki akses ke teknologi yang sesuai untuk kebutuhan belajar mereka.

Rancangan umum untukpeserta didik disabilities


Pedoman tambahan termasuk konsep rancangan umum
pembelajaran untuk peserta didik disabilitias atau dikenal universal
design for learning (UDL), yang diciptakan untuk memperluas
kesempatan belajar bagi semua individu, terutama peserta didik
disabilitas (Center for Applied Special Technology [CAST], 2014).
Kerangka kerja UDL terdiri dari tiga prinsip utama:
▪ Beragam cara representasi (Multiple means of representation),
untuk memberikan beragam pilihan pemahaman kepada peserta didik, bahasa,
ekspresi dan simbol matematika, dan persepsi
▪ Berbagai sarana tindakan dan ekspresi (Multiple means of action and expression),
untuk memberikan pilihan kepada peserta didik untuk fungsi eksekutif, ekspresi dan
komunikasi, dan tindakan fisik
▪ Berbagai cara keterlibatan (Multiple means of engagement), untuk memberikan
pilihan bagi peserta didik untuk pengaturan diri

Anda mungkin juga menyukai