Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang
berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai
aplikasi alat Bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga
pendidikan kejuruan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang
strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities
(ancaman) dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah
sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga pendidikan. Selama
dekade terakhir abad ke duapuluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan
gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari masyarakat
industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur ke arah orientasi
jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program baru.
Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai penggagas atau inovator
dalam merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus
dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk
melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga
pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991).
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang
mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana
aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada
dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Demikian seperti yang SerbaSeru.Com kutip dari laman Wikipedia Indonesia.

B. RUANGLINGKUP DAN TUJUAN


Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah dari tahun ke tahun. Yang dimaksud dengan
lingkungan adalah alam fisik, tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia dengan kebudayaannya. Di
antara jenis lingkungan yang paling pesat berkembang adalah manusia dengan kebudayaannya.
Perkembangan jenis lingkungan inilah terutama yang memberi tantangan bagi para manajer lembaga
pendidikan dalam mengubah struktur organisasi. Perubahan lingkungan pendidikan indonesia yang
menonjol ialah
1) perubahan ilmu dan teknologi dunia,
2) perkembangan kehidupan dan cara hidup masyarakat,
3) penyempurnaan pelaksanaan pendidikan,
4) peningkatan pendidikan afeksi untuk mengimbangi perkembangan kognisi dan,
5) pembinaan generasi penerus agar mampu meneruskan pembangunan.
Para manajer pendidikan harus responsif terhadap perubahan-perubahan itu dan berusaha menjawab
tantangan-tantangan itu dengan cara mengubah atau menyesuaikan struktur organisasinya, membentuk
struktur baru yang cocok untuk peningkatan pendidikan yang lebih tepat dengan tuntutan zaman.
Demikian tak terkecuali bagi pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di
Indonesia juga mempunyai tanggung jawab terhadap perubahan dan rekayasa sosial. Karena memiliki
model pendidikan dan cara belajar santri, pesantren selayaknya menjadi lembaga tafaqquh fiddin dalam
arti luas bukan hanya dimaknai menjadi lembaga pendidikan fiqih. Dalam kaitannya dengan respon
keilmuan pesantren terhadap dinamika modernitas, terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan.
Dimana keduanya merupakan upaya kultural keilmuan pesantren, sehingga keilmuan pesantren tetap
menemukan relevansinya dengan perkembangan kontemporer. Penentuan arah pengembangan suatu
lembaga sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Lingkungan internal
adalah suatu kekuatan yang berada di luar lembaga dimana lembaga tidak mempunyai pengaruh sama
sekali terhadapnya sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan
mempengaruhi kinerja lembaga.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah lebih pada analisa intern lembaga dalam rangka menilai atau
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap unit kerja.Ada dua faktor yang membuat analisa
lingkungan menjadi suatu analisa penting dalam pengembangan sebuah lembaga terutama lembaga
pendidikan. Yang pertama organisasi atau lembaga tidak berdiri sendiri tetapi berinteraksi dengan
bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu sendiri selalu berubah setiap saat dan yang kedua
pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan komplek dapat mempengaruhi kinerja banyak bagian yang
berbeda dari sebuah lembaga. Dalam melakukan analisa eksternal, perusahaan menggali dan
mengidentifikasikan semua opportunity (peluang) yang berkembang dan menjadi trend pada saat itu
serta treath (ancaman) dari para pesaing. Sedangkan analisa internal lebih menfokuskan pada
identifikasi strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) dari perusahaan. Telaah lingkungan internal
(PLI) adalah mencermati (scanning) kekuatan dan kelemahan di lingkungan internal organisasi sendiri
yang dapat dikelola manajemen meliputi antara lain:
a. Struktur organisasi termasuk susunan dan penempatan personelnya.
b. Sistem organisasi dalam mencapai efektifitas organisasi termasuk efektivitas komunikasi internal.
c. Sumber daya manusia, Sumber daya alam, tenaga terampil dalam tingkat pemberdayaan sumber
daya, termasuk komposisi dan kualitas sumber daya manusianya.
d. Biaya operasional berikut sumber dananya.
e. Faktor-faktor lain yang menggambarkan dukungan terhadap proses kinerja/misi organisasi yang sudah
ada, maupun yang secara potensial dapat muncul di lingkungan internal organisasi seperti teknologi
yang telah digunakan sampai saat ini.
Telaah Lingkungan Eksternal (PLE) adalah mencermati (scanning) peluang dan tantangan yang ada di
lingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat dikelola manajemen) yang meliputi berbagai
faktor yang dapat dikelompokkan dalam bidang/aspek.
a. Task Environment, secara langsung berinteraksi dan mempengaruhi organisasi seperti: Klien,
Konsumen, Stakeholder, pesan Pelanggan.
b. Societal Envirnment, pada umumnya terdiri dari beberapa elemen penting seperti Ekonomi,
Teknologi, Sosial Budaya, Politik.
1) Economic Environment, merupakan suatu kerawanan bagi kebanyakan organisasi, dan analisisnya
paling sulit dilakukan, karena menyangkut ekonomi tingkat nasional. Misalnya, masalah keuangan
negara, tingkat inflasi, suku bunga, dan sebagainya.
2) Technological Environment, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan
economic environment. Kemajuan teknologi yang dapat sangat pesat pada saat ini menuntut organisasi
untuk selalu mengikuti perubahan teknologi ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
3) Social Environment, menjadi yang paling penting dalam kehidupan organisasi karena menyangkut
perilaku sosial dan nilai-nilai budaya (social attitude and values). Transparasi/keterbukaan merupakan
suatu tuntutan baru, terutama terhadap pemerintahan, sementara kritik masyarakat harus diperhatikan,
dan adanya tuntutan akan peningkatan ”quality of life”yang semakin gencar.
4) Political Environment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan bidang
kegiatan organisasi, misalnya kebijakan perpajakan moneter, perizinan, yang mempunyai dampak jangka
panjang pada efektivitas organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi yang bidang kegiatannya telah
diatur oleh pemerintah (termasuk administrasi dan organisasi publik sebagai aparat pemerintah), karena
organissasi organisasi ini akan tergantung pada kehidupan politik pemerintah. Dari analisa lingkungan
internal dan eksternal inilah akan menghasilkan isu-isu strategik dalam suatu organisasi atau lembaga.
Disamping itu dari identifikasi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan kendala tersebut akan diambil
langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk kemajuan dan berkembangnya organisasi atau
lembaga.
Hampir semua lembaga maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis
SWOT. Hal tersebut di lakukan oleh semua lembaga maupun pengamat bisnis, untuk mengkaji kekuatan
dan kelemahannya pada lembaga tersebut, sebelum menentukan tujuan dan menggariskan tindakan
pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu di tempuh perusahaan agar supaya
lancar didalam operasionalnya.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada sebuah lembaga pendidikan. Selama
dekade terkhir abad ke dua puluh, lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan
gaya hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru.
Perubahan masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang berorientasi manufaktur
ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap permintaan atas program
baru pendidikan kejuruan yang ditawarkan (Martin, 1989).
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah menjadi salah satu alat yang
berguna dalam dunia industri. Namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai
aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga
pendidikan.
Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal tentang
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan) program, serta survei eksternal atas Opportunities
(ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan) .Pengujian eksternal dan internal yang struktur adalah
sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.
Para pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam merancang masa depan lembaga
yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan harus memastika bahwa
lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan
sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga
lingkungan eksternalnya (Brodhead,1991). Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan
ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai analisis TWOS dalam beberapa buku manajemen),
menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para administrator pendidikan dalam memfokuskan
secara lebih baik pada layanan kebutuhan dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam bisnis, ide penggunaan
perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski
(1991) menyatakan pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk memasuki
sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan untuk bidang
industri sering kali bisa diolah untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan
yang fundamental dalam tugas-tugas administraitf .
SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi
(administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai
dengan tuntutan jaman.

C. FAKTOR-FAKTOR ANALISIS SWOT


Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
• Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada.
Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri.
• Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang
ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
• Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan
peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan
pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
• Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri.
setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel
informasi SWOT. Kemudian dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan
Weakness dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan strategi alternatif
untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko
dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan
improvisasi. dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness
dan threat), maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin salah satu
strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau melakukan strategi yang lain yaitu
mengurangi weakness dan threat.
D. LANGKAH – LANGKAH PENERAPAN ANALISIS SWOT
Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT
• SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
• Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per kelompok.
• Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau komponen pelayanan yang akan
dianalisa.
• Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan contoh.
• Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
• Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks SWOT.
Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
• Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua kekuatan di dalam organisasi (internal).
Kekuatan bisa berupa, tenaga trampil, gaji, sarana. Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas flipchart.
• Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan
kelemahan di dalam organisasi (internal) pada kartu lalu ditempelkan pada flipchart .
Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman
• Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan di luar organisasi (kesempatan
ekstern) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa
berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya.
• Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di luar organisasi (ancaman ekstern)
yang dapat menghalangi pemecahan masalah.

Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang


• Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang.
• Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah pentingnya kesempatan / ancaman dan
berapa besar kemungkinan kesempatan / ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan
ancaman dan peluang.
Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan
• Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
• Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang paling besar di atas, yang kurang
besar di bawah.
• Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
• Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
• Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman.
• Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah keadaan yang paling positif.
Keadaan ini harus dipelihara dengan baik supaya tetap ada.
• Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling negatif dan harus dihindari.
• Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan keluar untuk mengurangi kelemahan
atau ancaman.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu
kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam
penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4
faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah
diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka
keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi
dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis
kesempatan.

2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)


Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan.
Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang
dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap
pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan
kesempatan.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)


Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari
kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya
ancaman perang harga.

4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)


Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan
adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber
daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat,
dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi,
anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil
kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179835-analisa-swot-dalam-pengembangan-
lembaga/#ixzz1mmn52qu6
Education. To Look Good, We’ve got to Be Good. Vocationnal Education
Glass, N.M., (1991),Pro –active Manajement : How to Improve Your
Management Performance. East Brunswick, NJ: Nichols Publishing.
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Dalam usaha mendukung manajemen pengambilan keputusan, analisis SWOT memiliki peran besar di
dalamnya. Berbagai kalangan akademisi, birokrat hingga praktisi bisnis telah mempercayai jika analisis
dengan mempergunakan perspektif SWOT telah dianggap memiliki keunggulannya. Kita bisa
memberikan peta kondisi terhadap keadaan yang terjadi berdasarkan realita yang ada, serta lebih jauh
mampu memberikan penegasan terhadap keputusan yang akan kita lakukan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu secara umum ada beberapa kegunaan dengan dipergunakannya analisis SWOT dalam
mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu:

 Mampu memberikan gambaran suatu dari empat sudut dimensi, yaitu strengths (kekuatan) dan
weknesses (kelemahan), serta opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Sehingga
pengambil keputusan bisa melihat dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.

 Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.

 Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders’ yang berkeinginan menaruh


simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerja sama yang saling
menguntungkan.

 Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam menilai progress report dari setiap keputusan yang
dibuat selama ini.

Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT?

2. Bagaimana hubungan antara analisis SWOT dengan manajemen pengambilan keputusan?

3. Sebutkan faktor eksternal dan internal dalam perspektif SWOT!

4. Berikan contoh kasus analisis swot dalam prespektif manajemen pengambilan keputusan!

 Tujuan

5. Mengetahui definisi analisis SWOT

6. Mengetahui hubungan antara analisis SWOT dengan manajemen pengambilan keputusan

7. Mengetahui faktor eksternal dan internal dalam perspektif SWOT

8. Mampu mengaplikasikan analisis swot dalam prespektif manajemen pengambilan keputusan


dalam kehidupan sehari-hari

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi SWOT

SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan
threats (ancaman), dimana SWOT ini sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang
berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut
secara lebih komprehensif. Maksud dari analisis SWOT yaitu:

 Strenght

Atribut dari orang atau perusahaan yang sangat membantu untuk mencapai tujuan

 Weaknesses

Atribut dari orang atau perusahaan yang berbahaya untuk mencapai tujuan

 Opportunities

Kondisi eksternal yang membantu untuk mencapai tujuan

 Threats

kondisi Eksternal yang dapat merusak tujuan

SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk
melakukan sesuatu atau memutuskan sebuah strategi,sebagai contoh, program kerja strategi. Analisis
ini digunakan untuk:

1. Memasuki sebuah industri baru

2. Memutuskan meluncurkan produk baru

3. Menganalisis posisi perusahaan pada peta persaingan usaha dalam kurun waktu tertentu

4. Melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan

5. Membuat keputusan ketika memecahkan masalah yang akan terjadi berkaitan dengan ancaman
dan peluang yang muncul

2.2 Peranan SWOT Sebagai Bagian Analisis Manajemen Resiko dan Hubungannya dengan Manajemen
Pengambilan Keputusan

Peranan SWOT sebagai alat dalam menganalisis kondisi suatu perusahaan selama ini dianggap sebagai
suatu model yang dapat diterima secara umum dan lebih familiar. Sebenarnya jika kita ingin
mempergunakan berbagai model lain itu juga memungkinkan, seperti BCG (Boston Consulting Group),
manajemen performance (kinerja manajemen), balance scorecard dan berbagai alat analisis lainnya.
Beberapa organisasi profit dan non profit telah mempergunakan SWOT ini sebagai salah satu alat
analisis mereka, seperti IPB dalam membuat rencana strategis untuk tahun 2008 sampai 2013. Sehingga
dengan mempergunakan SWOT sebagai dasar analisis perusahaan dalam mengambil keputusan, maka
diharapkan SWOT juga memungkinkan untuk dipergunakan sebagai salah satu model yang representatif
dalam menganalisis manajemen resiko suatu perusahaan. Termasuk tentunya akan mampu memberi
masukan dalam mendukung proses pengambilan keputusan.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu pandangan agar
perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat di
jadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti
akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life
cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar,
bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.

2.3 Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif SWOT

1. a) Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya Opportunities and Threats (O and T). Dimana faktor ini
menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi dalam
pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment) dan
lingkungan bisnis makro (macro environment), ekonomi, politik, hukum, tekonologi, kependudukan, dan
sosial budaya.

1. b) Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya Strengths and Weaknesses (S and W). Dimana faktor ini
menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi
terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor Internal ini mencakup
meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia,
penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate
culture).

2.4 Contoh Kasus Analisis Swot dalam Prespektif Manajemen Pengambilan Keputusan

Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan kondisi dalam suatu lingkungan.
Contohnya adalah:

“Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu tentang kondisi
organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis
SWOT,

1. Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi. Kekuatan bisa diartikan sebagai
kondisi yang menguntungkan untuk organisasi tersebut. Misalnya, pengurus yang setia terhadap
organisasi, atau kas organisasi yang banyak, dll.

2. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi. Kelemahan bisa diartikan sebagai
suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi tersebut. Misalnya, kondisi anggota yang tidak
aktif, dana yang tak ada, dll.
3. Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi. Dalam hal ini bisa diartikan sebagai
suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa merugikan, atau
sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta.

4. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi. Ancaman bisa diartikan sebagai suatu
hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan kepengurusan. Misalnya,
banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.

Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan
internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan
kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.”

Ketika anda membuat analisis SWOT ketika memasuki sebuah industri,harus diingat bahwa dalam
sebuah industri ada dua faktor penting yang harus anda pertimbangkan,yaitu:

1. Faktor internal perusahaan,yaitu:

1. Pemasok (supplier),dan

2. Konsumen (pasarnya).

2. Faktor eksternal perusahaan,yaitu:

1. Masuknya produk pesaing baru sebagai ancaman bisnis anda,

2. Munculnya produk pengganti (substitutive product) yang bisa menggantikan prouk anda

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna merumuskan strategi
perusahaan,dimana analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang,namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan. Dengan demikian perencana strategi harus menganalisa faktor faktor strategis perusahaan
dalam kondisi saat ini.

Kegunaan analisis SWOT tidak terbatas pada organisasi yang mencari laba. Analisis SWOT dapat
digunakan dalam setiap situasi pengambilan keputusan ketika keadaan akhir yang diinginkan telah
ditetapkan. Contohnya antara lain: organisasi nirlaba,unit pemerintah,dan individu. Analisis SWOT juga
dapat digunakan dalam perencanaan pra krisis dan pencegahan krisis manajemen

3.2 Saran

Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap perumusan tujuan di
mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai tersebut secara
bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi, baik
lingkungan internal yaitu lingkungan eksternal.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kajian SWOT
dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.

DAFTAR PUSTAKA

https://budisetyoeko.wordpress.com/2015/06/16/analisa-swot/

http://putricikallestari.blogspot.co.id/2011/10/penerapan-analisis-swot-dalam.html

http://andikawigunatambusai.blogspot.co.id/p/analisa-swot.html

Anda mungkin juga menyukai