Publik
Ijtihad Posisi Tawar (Bargaining Position) Lembaga Kemahasiswaan
Oleh:
Mochammad Hisan
Kebijakan Publik
Robert Eyestone (dalam Winarno, 2002: 15) mendefiniskan
kebijakan publik (public policy) sebagai hubungan suatu unit
Pemerintah dengan lingkungannya.
Thomas R. Dye (ibid) mendefinisikan kebijakan publik
(public policy) sebagai apapun yang dipilih oleh Pemerintah
untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
Kebijakan publik (public policies) merupakan rangkaian
pilihan yang kurang lebih saling berhubungan (termasuk
keputusan-keputusan untuk tidak bertindak) yang dibuat
oleh badan dan pejabat pemerintah, yang diformulasikan di
dalam bidang-bidang isu.
Analisis;
Kebijakan regulatif;
Kebijakan redistributif;
Kebijakan distributif;
Kebijakan konstituen.
Kebijakan Regulatif
Disebut kebijakan regulatif apabila
kebijakan mengandung paksaan dan akan
diterapkan secara langsung terhadap
individu.
Contoh: UU Hukum Pidana, UU antimonopoli, dan berbagai
ketentuan menyangkut keselamatan umum.
Kebijakan Redistributif
Kebijakan redistributif ditandai dg adanya
paksaan secara langsung kepada warga negara
tetapi penerapannya melalui lingkungan.
Pengenaan pajak progresif kepada sejumlah
orang utk memberikan manfaat kpd orang lain
melalui
berbagai
program
pemerintah
merupakan inti kebijakan redistributif.
Contoh: hasil penerapan uu pajak yg digunakan untuk
membiayai pembangunan fasilitas umum seperti jalan,
jembatan, sekolah, dll.
Kebijakan Distributif
Kebijakan
distributif
ditandai
dengan
pengenaan paksaan secara tdk langsung, tetapi
kebijakan itu diterapkan secara langsung
terhadap individu. Individu dapat menarik
manfaat dari kebijakan itu, walaupun tdk
dikenakan paksaan kepada individu utk
menggunakannya.
Kebijakan distributif, penggunaan anggaran belanja
negara atau daerah utk memberikan manfaat scr
langsung kpd individu, seperti pendidikan dasar yg
bebas biaya, subsidi BBM, pemberian hak paten, dll.
Kebijakan Konstituen
Ditandai dg kemungkinan pengenaan paksaan fisik yg sangat
jauh, dan penerapan kebijakan itu scr tdk langsung melalui
lingkungan.
Kebijakan konstituen dua lingkup sektor, yaitu:
(1). Urusan keamanan nasional dan luar negeri;
(2). berbagai dinas pelayanan administrasi.
Pertahanan Keamanan
Badan Intelijen
Ketertiban Umum
Dipomasi
Penerangan Luar Negeri
Lembaga Administrasi
Negara
Badan Administrasi
Kepegawaian Negara
Percetakan Negara
Biro Statistik
Pengkajian dan Penerapan
Teknologi
Pemetaan Nasional
Aksi kebijakan
(policy action)
Hasil kebijakan
(policy outcome)
POLICY MAKING
PROCESS
Memb. Agenda
Kebijakan
Formulasi Kebijakan
Adopsi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Evaluasi Kebijakan
Adaptasi Kebijakan
Suksesi Kebijakan
Membatalkan Kebijakan
POLICY ANALYSIS
Perumusan
Masalah
Peramalan Hasil
Rekomendasi dlm
persiapan
Pemantauan
Evaluasi
Rekomendasi dlm
adaptasi
Rekomend. dlm
pelaksanaan
Rekomendasi utk
membatalkan
Formulasi
Kebijakan
Adopsi
Kebijakan
Adaptasi
Kebijakan
Evaluasi
Kebijakan
Implementasi
Suksesi/ Membatalkan
Kebijakan
Perumusan
Masalah
Evaluasi
Pemantauan
Prediksi /
Peramalan
Rekomendasi
Perumusan
Masalah
Evaluasi
Pemantauan
Prediksi /
Peramalan
Rekomendasi
Perumusan
Masalah
Evaluasi
Pemantauan
Prediksi /
Peramalan
Rekomendasi
Perumusan
Masalah
Evaluasi
Pemantauan
Prediksi /
Peramalan
Rekomendasi
Policy
Monitoring
Perumusan
Masalah
Evaluasi
Pemantauan
Prediksi /
Peramalan
Rekomendasi
Perumusan
Masalah
Evaluasi
Pemantauan
Prediksi /
Peramalan
Rekomendasi
Evaluasi
Formal
(Formal Evaluation)
Evaluasi Keputusan
Teoritis
(Decisiontheoritic
Evaluation)
Advokasi: