Mukadimah
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami menyadari sepenuhnya bahwa Tri Dharma
Perguruan Tinggi merupakan kunci bagi penggerak dinamika intelektual yang menjadi dasar
pencapaian masyarakat ilmiah. Terwujudnya masyarakat ilmiah ini menjadi tanggung jawab
segenap mahasiswa Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa sejarah. Sehingga perlu
pengembangan optimal dari masing-masing Himpunan Mahasiswa Sejarah se- Indonesia
didalam jaringan koordinasi yang menyeluruh dan terpadu. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka kami menghimpun diri dalam wadah organisasi yang landasan geraknya dalam
Anggaran Dasar sebagai berikut
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se-Indonesia yang disingkat
IKAHIMSI.
Pasal 2
Waktu
IKAHIMSI didirikan di Pekanbaru pada tanggal 28 Juli 1995 yang merupakan perubahan dari
FORKOMASA yang didirikan di Padang tanggal 19 Mei 1991 hingga jangka waktu yang
tidak ditentukan.
Pasal 3
Tempat
BAB II
ASAS DAN SIFAT
Pasal 4
Asas
BAB III
TUJUAN DAN USAHA
Pasal 6
Tujuan
Menjalin komunikasi dan kerjasama yang efektif dan harmonis serta mengembangkan potensi
keilmuan antar mahasiswa sejarah se-Indonesia untuk mendukung terwujudnya pembangunan
nasional.
Pasal 7
Usaha
1. Menjaga keharmonisan dan kesetiakawanan serta menjalin hubungan yang erat di antara
mahasiswa sejarah se-Indonesia.
2. Menciptakan dan mendukung gagasan serta aktivitas yang berorientasi pada pembangunan
dan pengembangan studi sejarah.
BAB IV
STATUS DAN FUNGSI
Pasal 8
Status
IKAHIMSI adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat nasional yang sah dan mengikat
Himpunan Mahasiswa Sejarah se-Indonesia.
Pasal 9
Fungsi
IKAHIMSI berfungsi sebagai wadah aspirasi dan komunikasi Himpunan Mahasiswa Sejarah
se-Indonesia.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
1. Pengurus Pusat
2. Pengurus Wilayah.
Pasal 14
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA
Pasal 15
Musyawarah
1. Musyawarah Nasional
2. Musyawarah Wilayah
Pasal 16
Rapat Kerja
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 17
1. Kemenristekdikti
2. Usaha-usaha lain yang tidak melanggar hukum dan dapat di pertanggung jawabkan
3. Sumbangan.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 18
Perubahan Anggaran Dasar dan pembubaran organisasi hanya dapat di lakukan dalam
Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 19
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dimuat dalam peraturan-peraturan sendiri
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 21
Anggaran Dasar ini berlaku sejak di tetapkan oleh Musyawarah Nasional X sampai dengan
Musyawarah Nasional XI.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Syarat Keanggotaan
Anggota IKAHIMSI adalah setiap Himpunan Mahasiswa Sejarah yang terdapat di perguruan
tinggi yang telah terdaftar di instansi resmi Negara Republik Indonesia.
Pasal 2
Hak Anggota
Pasal 3
Kewajiban Anggota
1. Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga IKAHIMSI.
BAB II
MUSYAWARAH
Pasal 4
Musyawarah Nasional
1. Musyawarah yang diikuti oleh para delegasi dari anggota, pengurus, dan alumni
IKAHIMSI.
Pasal 6
Wewenang
2. Menetapkan AD/ART
Pasal 7
Musyawarah Wilayah
Pasal 8
Status
1. Musyawarah Wilayah merupakan musyawarah yang diikuti oleh para utusan dari anggota
IKAHIMSI wilayah yang terdaftar di instansi resmi Negara Republik Indonesia.
Pasal 9
Wewenang
BAB III
MUSYAWARAH LUAR BIASA
Pasal 10
Musyawarah luar biasa dianggap sah dilaksanakan apabila disetujui oleh 2/3 anggota yang
telah mendaftar.
Pasal 11
Status
1. Musyawarah luar biasa terdiri atas musyawarah nasional luar biasa dan musyawarah
wilayah luar biasa
Pasal 12
Wewenang
BAB IV
KEPENGURUSAN IKAHIMSI
Pasal 13
Pengurus IKAHIMSI
Pasal 14
Jabatan Sekertaris Jendral berlaku dua tahun dan tidak dapat dipilih kembali dengan jabatan
yang sama.
Pasal 15
Jabatan Koordinator Wilayah berlaku dua tahun dan tidak dapat dipilih kembali dengan
jabatan yang sama.
Pasal 16
1. Peserta musyawarah nasional dan musyawarah wilayah yang mempunyai hak dipilih dan
memilih
4. Tidak sedang menjabat posisi penting di organisasi internal dan eksternal kampus selain
IKAHIMSI
6. Pengurus IKAHIMSI bersedia untuk tidak menyelesaikan studi selama masa jabatan
berlangsung.
BAB V
STATUS, TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 17
Status Sekretaris Jendral
Pasal 18
Tugas Sekretaris Jendral
7. Jika Sekretaris Jendral tidak hadir dengan alasan jelas seperti, sakit, kecelakaan, dan
meninggal dunia maka harus diwakili oleh pengurus wilayah.
8. Apabila Sekretaris Jendral tidak memberi laporan maka setiap koordinator wilayah
melaporkan perkembangan IKAHIMSI oleh para perwakilan wilayahnya masing masing.
Pasal 19
Wewenang Sekretaris Jendral
Pasal 20
Status Staf
Staf adalah pengurus pusat selain Sekretaris Jendral IKAHIMSI yang memiliki tugas dan
fungsi masing-masing.
Pasal 21
Tugas Staf
2. Bekerjasama denngan Sekretaris jendral untuk merumuskan program kerja yang akan
ditawarkan di Rapat Kerja Nasional.
3. Melaksanakan program kerja yang telah disepakati dalam Rakernas bersama wilayah dan
himpunan
4. Mewakili Sekretaris jendral dalam tugas keluar apabila Sekretaris jendral berhalangan
hadir
Pasal 22
Wewenang Staf
1. Mengadakan hubungan kerjasama di dalam dan di luar organisasi sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing
2. Bersama Sekretaris Jendral mengawasi pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan
dalam Rakernas
3. Bekerja sama dengan staf lainya dalam menjalankan program kerja.
Pasal 23
Status Koordinator Wilayah
Pasal 24
Tugas Koordinator Wilayah
4. Koordinator wilayah memberikan laporan situasi wilayah kepada sekjen setiap 6 bulan
sekali
6. Bersama pengurus pusat dan pengurus wilayah melaksanakan program kerja yang telah
ditetapkan baik dalam Rakernas maupun dalam Musyawarah wilayah
Pasal 25
Wewenang Koordinator Wilayah
BAB VI
PEMBAGIAN WILAYAH
Pasal 26
BAB VII
POLA HUBUNGAN STRUKTURAL
Pasal 27
Pasal 28
1. Dalam urusan-urusan yang bersifat lokal dan atau regional anggota berhubungan dengan
pengurus wilayah untuk diteruskan kepada pengurus pusat
2. Dalam urusan-urusan yang bersifat nasional anggota dapat berhubungan langsung dengan
pengurus pusat untuk kemudian ditindaklanjuti.
Pasal 29
Keterangan:
: Garis instruksional
: Garis koordinasi
BAB VIII
PERSIDANGAN
Pasal 30
Pasal 31
Keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 institusi dari jumlah
yang hadir.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 33
Sumber Keuangan
1. Kemenristekdikti
3. Sumbangan.
Pasal 34
Alokasi Keuangan
Alokasi keuangan diatur oleh pengurus pusat IKAHIMSI disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi.
Pasal 35
Pertanggunjawaban Keuangan
3. Pengurus pusat wajib melaporkan kondisi keuanganya kepada anggota setiap setahun
sekali.
BAB X
PELIMPAHAN WEWENANG
Pasal 36
Jika dalam masa jabatan Sekretaris Jenderal atau Koordinator Wilayah tidak lagi dapat
menjalankan tugasnya, atau berhalangan tetap, maka diadakan musyawarah nasional luar
biasa atau Musyawarah Wilayah Luar Biasa untuk memilih Sekretaris Jenderal atau
Koordinator Wilayah yang baru.
Pasal 37
Sebelum Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Musyawarah Wilayah Luar Biasa
dilaksanakan, maka ditunjuk Pelaksana Tugas (PLT) melalui rapat pengurus yang
melaksanakan tugas pengurus sampai dilaksanakanya Musyawarah Nasional Luar Biasa atau
Musyawarah Wilayah Luar Biasa.
BAB XI
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 38
Lambang
1. Bentuk segitiga sama sisi melambangkan tiga konsentrasi dalam Himpunan mahasiswa
sejarah se-Indonesia yaitu:
Ilmu Sejarah
Pendidikan Sejarah
Sejarah Peradaban Islam
5. Garis horizontal melambangkan bahwa sejarah mencakup tiga dimensi ruang yaitu masa
lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Pasal 39
Atribut
Keterangan:
Bendera merah putih disebelah kanan dan IKAHIMSI di sebelah kiri karena
IKAHIMSI berada di wilayah Indonesia
Baju berbentuk kemeja dengan pilihan lengan panjang dan lengan pendek
Warna dasar baju adalah hitam
Tulisan IKAHIMSI beserta kepanjanganya terletak di belakang bagian atas baju
dengan tulisan warna putih
Tulisan nama terletak diatas saku depan sebelah kanan dengan tulisan berwarna putih
Tulisan jabatan terletak diatas saku depan sebelah kiri dengan tulisan berwarna putih
2. Mars Ikahimsi
3. Bendera
Keterangan:
BAB XII
ATURAN PERUBAHAN
Pasal 40
1. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilaksanakan dalam
Musyawarah Nasional.
2. Keputusan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sekurang- kurangnya
disetujui 2/3 anggota IKAHIMSI yang hadir dalam Musyawarah Nasional.
BAB XIII
ATURAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 41
Pasal 42
Keputusan pembubaran IKAHIMSI harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota IKAHIMSI yang telah mendaftar ulang.
Pasal 43
Setelah pembubaran, aset IKAHIMSI harus diserahkan kepada pihak yang layak menerima
nya berdasarkan hasil musyawarah nasional.
BAB XIV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 44
Setiap anggota IKAHIMSI wajib mengetahui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 45
Semua aturan yang dikeluarkan dan lembaga yang dibentuk setelah ditetapkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 46
Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dan berlaku sejak Musyawarah Nasional X
IKAHIMSI di Universitas Udayana, Bali.