Anda di halaman 1dari 13

Makalah Pendidikan Karakter

Analisa SWOTdalamPendidikan

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
ABDUL FATAH NAHROWI (191210297)
NUR AMALIA SYAHRANI (191210192)
WITA MERALDA (191210313)

S1 AKUNTANSI B KARYAWAN
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN
Jalan Ranggagading No. 1 Telp. (0251) 8358787, Fax (0251) 8319925 Bogor 16123

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami bias menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “Analisa SWOT dalam Pendidikan”

Terimakasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyajian makalah ini
bertujuan selain untuk melengkapi tugas , juga untuk meningkatkan pengetahuan Mahasiswa,
khususnya Mahasiswa jurusan akuntansi IBIK esatuan Bogor.

Namun, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan,
terutama dalam hal kelengkapan materi. Untuk itu, Saran dan Kritik yang bersifat
membangun sangat kami harapkan guna untuk mencapai kesempurnaan makalah kami yang
akan datang.

Bogor, 27 Juni 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Perumusan Masalah...............................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................................5
D. Manfaat penelitian.................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................................6
A. Pengertian Analisa SWOT.....................................................................................................6
B. Maksud dan Tujuan Analisa SWOT......................................................................................6
C. Manfaat Analisa SWOT.........................................................................................................7
D. Ruang Lingkup Pendidikan....................................................................................................7
E. Pengertian Karakter...............................................................................................................7
F. Hasil Analisa SWOT dalam Pendidikan...................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................................12
C. Penutup................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pendidikan merupakan suatu pilar penting dalam kemajuan suatu bangsa. Pengelolaan
pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Seiring dengan
telah dimulainya era globalisasi sebagai salah satu konsekuensi kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi mengakibatkan standard berbagai aspek kehidupan kini
merujuk pada tuntutan internasional. Sejalan dengan meningkatnya intensitas
kerjasama dan kolaborasi antar bangsa, persaingan pun menjadi semakin tajam, baik
di bidang produksi, jasa maupun sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut membuat
setiap negara harus menyiapkan dirinya untuk menjawab tantangan tersebut dan
memastikan warganya dapat bersaing dalam persaingan global yang ada. Berkaitan
dengan hal tersebut, pengelolaan pendidikan pun menjadi suatu hal yang menjadi
focus utama masyarakat global dewasa ini. Pengelolaan pendidikan kini tidak dapat
lagi dilakukan dengan paradigma dan cara-cara lama, tetapi memerlukan peningkatan
kualitas di berbagai sisi. Lembaga penyelenggara jasa pendidikan perlu dikelola
secara professional dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen mutakhir untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Jika menilik tujuan pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahwa inilah
salah satu alas an betapa pendidikan yang berkualitas memang berhak diterima oleh
setiap tingkatan pendidikan anak Indonesia. Meskipun demikian, pencapaian kualitas
yang diharapkan ini tidak semua sekolah maupun lembaga pendidikan mampu
meraihnya. Bahkan secara umum, system pendidikan Indonesia masih perlu dilakukan
perbaikan secara menyeluruh dan kontinyu untuk mencapai kebaikan dalam tujuan
pendidikan nasional. Pendidikan juga dituntut dapat mempersiapkan sumber daya
manusia yang kompeten agar mampu bersaing dan juga kooperatif di dunia global.
Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan lulusan yang unggul dalam baik sisi
akademis, humanis, hingga moral.
Agar lulusan pendidikan nasional memiliki  kompetitifti dak bias terlepas dari kualitas
manajemenpen didikan, baik dalam hal efektivitas dan efisiensi proses kearah
peningkatan mutu pendidikan. Pemerintah dalam mengatasi permasalahan mutu
pendidikan telah banyak berbuat melalui program-program peningkatan mutu
pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Tantangan dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana
perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini
pemerintah, harus memiliki alat atau piranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana

4
pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat
tercapai secara optimal.

B. PerumusanMasalah
a. Apakah yang dimaksudanalisa SWOT?
b. Apakah tujuan darianalisa SWOT?
c. Apakah manfaat Analisa SWOT?
d. Bagaimana analisa SWOT dalam ruang lingkup pendidikan?
e. Apakah Pendidikan dapat membentuk karakter seseorang?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui penjelasan dari analisa SWOT
b. Untuk mengetahui maksud dan tujuan SWOT
c. Untuk mengetahui manfaat SWOT dalam pendidikan
d. Untuk mengetahui bagaimanaanalisa SWOT dalam ruang lingkup pendidikan
e. Untuk mengetahui apakah Pendidikan dapat membentuk karakter seseorang

D. Manfaatpenelitian
1) Bagi Penulis
Penulisan analisis ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang lebih mendalam tentang Analisa terhadap Pendidikan dalam membangun
karakter seseorang.
2) Bagi Pembaca
Penulisan analisa ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi dunia ilmu
pengetahuan, khususnya bagi mereka yang terlibat langsung dalam
penyelenggaraan Pendidikan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisa SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat factor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) daripeluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Demikian
seperti yang SerbaSeru.Com kutipdarilaman Wikipedia Indonesia.1
B. Maksud dan Tujuan Analisa SWOT
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opprtunities, and Threats) telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian
tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu
dalam analisa apakah system Pendidikan yang diterapkan selama ini dapat
membentuk karakter dari para unsur yang ada di dalam Pendidikan. Proses
penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei
internal tentang Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan)
pendidikan, serta survey eksternal atas Opportunities (Peluang/kesempatan)
dan Threats (ancaman).

6
Para unsure pendidik harus berperan sebagai penggagas atau innovator dalam
merancang masa depan lembaga yang mereka kelola. Strategi-strategi baru
yang inovatif untuk membangun karakter para pelajar/mahasiswa harus
dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan akan
melaksanakan tanggungjawab untukmemenuhi kebutuhan masyarakat
mendatang khususnya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal
ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja lingkungan
lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan eksternalnya
(Brodhead,1991). Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan/peluang, dan
ancaman atau SWOT (juga di kenal sebagai analisis SWOT dalam beberapa
buku manajemen), menyediakan sebuah kerangka pemikiran untuk para
administrator pendidikan dalam memfokuskan secara lebih baik pada layanan
kebutuhan dalam masyarakat.
Meskipun sebenarnya analisa ini banyak di tujukan untuk penerapan dalam
bisnis, ide penggunaan perangkat ini dalam bidang pendidikan bukanlah hal
yang sama sekali baru. Sebagai contoh, Gorski (1991) menyatakan
pendekatan ini untuk meningkatkan minat dalam masyarakat untuk
memasuki sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan. Perangkat manajemen
yang sedianya ditujukan untuk bidang industry sering kali bias diolah untuk
diterapkan dalam bidang pendidikan, karena adanya kemiripan yang
fundamental dalam tugas-tugas administraitf. SWOT adalah teknik yang
sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bias digunakan dalam
merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan
pegawaia ministrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak
mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman.
C. ManfaatAnalisa SWOT
Dalammateriini, analisa SWOT dapatdimanfaatkansebagaiberikut :
1. Menganalisis kondisi diri dan lingkungan pribadi
2. Menganalisis kondisi internal & eksternal pendidikan
3. Mengetahui seberapa efektif Pendidikan dalam menanamkan karakter
4. Mengetahui kemampuan system dan Lembaga pendidikan dalam
menjalankan kewajiban untuk memberikan generasi emas bangsa.
D. Ruang Lingkup Pendidikan
Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah proses
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta didik,
agar mereka sebagaimanusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dengan
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau Latihan bagi peranannya
di masa yang akan datang.
Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki

7
pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur,
mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggungjawab terhadap bangsa.
E. PengertianKarakter
Karakter adalah seperangkat sifat yang selaludikagumi sebagai tanda-tanda
kebaikan, kebajikan, dan kematangan moral seseorang. Secara etimologi,
istilah karakter berasal dari bahasa Latin character, yang berarti watak ,
tabiat, sifat-sifat kejiawaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak.
Berikut ini beberapa pengertian karakter menurut beberapa sumber buku :
1. Menurut Poerwadar minta, karakter berarti tabiat, watak sifat-sifat
kejiwan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
orang lain (Syarbini,2012 : 13).
2. Menurut Simon Philips, karakter adalah kumpulan tata nilai menuju pada
suatu sistem, yang melanda sipemikiran, sikap, dan perilaku yang
ditampilkan (Fathul Muin, 2011 : 160).
3. Menurut Coon, karakter adalah suatu penilaian subyektif terhadap
kepribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang
dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat (Zubaedi, 2011 : 8).
4. Menurut Mansur Muslich (2010 : 70), karakter adalah cara berfikir dan
berperilaku seseorang yang menjadi cirri khas dari tiap individu untuk
hidup dan bekerjasama , baik dalam keluarga, masyarakat dan negara.
F. Hasil Analisa SWOT dalam Pendidikan
Berikut hasil Analisa SWOT dalam Pendidikan yang dibagankan dalam
sebuah table sebagai berikut :
Nilai Hasil Analisa Penjelasan
Strenght 1. Memiliki pengajar dengan kualitas Dalam TAP MPR No.
(Kekuatan) karakter yang baik dan kompeten II/MPR/1993, disebutkan bahwa
di bidangnya. Pendidikan bertujuan
2. Sebagai tempat bagi orang-orang meningkatkan kualitas manusia
yang memiliki ilmu dan etika Indonesia…., ini menjadi
3. Sistem Pendidikannya sudah landasan mengapa Pendidikan
dirancang untuk menghasilkan adalah unsure utama yang
generasi yang berakhlak penting dalam peningkatan
4. Sarana dan prasarana moral seseorang. Dengan
dikembangkan untuk kekuatan yang dimiliki,
menumbuhkan potensi diri dan merupakan sebuah modal untuk
sikap mandiri mencapai tujuan tersebut. Faktor
5. Sosialisasi antar siswa dapat kekuatan yang menjadi dasar
menumbuhkan sikap peduli antar penting yaitu terdapat di point 1,
sesama, memiliki pengajar dengan
kualitas karakter yang baik dan
kompeten di bidangnya, sebagai
contoh, guru/dosen Pendidikan
agama, memiliki kompeten

8
dalam hukum dan etika dalam
beragama, sehingga hal ini
memberikan dampak yang baik
juga dalam menumbuhkan
karakter seorang
siswa/mahasiswa.
Weakness 1. Para pelajar dan tenaga pendidik Faktor kelemahan di dalam
(Kelemahan) memiliki karakter yang berbeda- Pendidikan saat ini yaitu,
beda ketidakmerataan terhadap
2. Sarana dan prasarana masih sebatas beberapa fasilitas Pendidikan,
pada sarana wajib saja misalnya saja mengenai pengajar
3. Status sosial ekonomi di Indonesia yang professional, sarana dan
menimbulkan kesenjangan social prasarana hingga dana yang
yang mengakibatkan rendahnya diberikan untuk keperluan
moral Pendidikan lainnya. Hal inilah
4. Pemerataan tenaga pendidik yang menjadi sebab dan akibat
professional menjadi salah satu rendahnya karakter dari setiap
penyebab kesenjangan Pendidikan unsur Pendidikan (pelajar,
bagi para pelajar guru/dosen, staff administrasi).
5. Lembaga pendidikan swasta Menurut artikel kompas.com
umumnya kurang bisa menangkap edisi 13 September 2012, lebih
peluang, sehingga mereka hanya dari 1,5 jutaan anak tiap tahun
puas dengan keadaan yang tidak dapat melanjutkan sekolah.
dihadapi sekarang ini. Sementara dari sisi kualitas guru
dan komitmen mengajar terdapat
lebih dari 54 persen guru
memiliki standard kualitas yang
harus ditingkatkan. Dari data
tersebut, jelas bahwa masih ada
permasalahan internal
Pendidikan yang menghambat
untuk menciptakan karakter yang
baik untuk para unsur
Pendidikan.
Oppurtunity 1. Di era yang sedang krisis moral Begitu banyak yang akan
(Peluang) ini, peran Pendidikan akan menjadi peluang di dalam
semakin dibutuhkan oleh Pendidikan. Saat ini di dalam era
masyarakat globalisasi dan serba modern
2. Pola kehidupan masyarakat kota mengakibatkan akan krisis moral
dan modern yang cenderung dan karakter yang baik. Peluang
buruk, menjadi peluang dalam segi Pendidikan yaitu
system/kurikulum Pendidikan melakukan improvement
untuk dikembangkan. terhadap system atau kurikulum
3. Penyempurnaan kurikulum yang yang dicanangkan. Dengan
berbasis high order thinking skills kembali terhadap tujuan
(HOTS) dengan menyertakan Pendidikan di dalam tap MPR
kekhasan Indonesia. yaitu menciptakan kualitas SDM
4. Mengalokasikan anggaran yang baik, maka peran
pendidikan yang tepat sesuai Pendidikan harus konsisten.
kebutuhan daerah dan nasional Selain itu, terdapat peluang dari

9
mengacu pada perbaikan anggaran yang akan dialokasikan
infrastruktur dan fasilitas layanan kedalam bidang Pendidikan
sekolah di daerah terpencil, terluar harus sangat dimanfaatkan untuk
dan terdalam. mengatasi yang menjadi
5. Menciptakan generasi dengan kelemahan bidang Pendidikan
karakter dan kompetensi yang ini. Yang paling menarik adalah
diakui nasional dan internaional adanya peluang menciptakan
generasi emas yang dimana kita
ketahui di Indonesia ini akan
mendapatkan bonus demografi di
tahun 2045, yaitu menciptakan
generasi emas dengan karakter
dan memiliki kompetensi yang
baik yang diakui oleh nasional
dan internasional.
Threats 1. Pengaruh budaya globalisasi di Dalam era globalisasi ini, sudah
(Ancaman) era modern, sehingga sulit untuk banyak gaya hidup yang berubah,
meningkatkan karakter melalui hal ini merambah kedalam
Pendidikan. karakter seseorang. Akan
2. Pengaruh pahami deologi yang menjadi ancaman di bidang
sudah menyebar kedalam bidang Pendidikan apabila di era ini,
Pendidikan. masih banyak para unsur
3. Laju penyebaran penduduk di Pendidikan yang belum mampu
Indonesia, menyulitkan dalam memfilter terhadap budaya yang
penyediaan sarana Pendidikan. merusak moral/karakter
4. kurangnya kepercayaan seseorang. Terlebih lagi sudah
masyarakat terhadap system banyak paham ideologi yang di
Pendidikan. dunia Pendidikan yang mampu
5. Minat peserta didik baru yang merusak moral para pelajar.
menurun. Menjadi pr tersendiri bagi
Lembaga Pendidikan untuk bias
mengatasi ancaman yang akan
terjadi ini. Sekali lagi diingatkan
bahwa, Indonesia akan
mendapatkan bonus demografi,
banyak diisi oleh usia yang
produktif, tentu menjadi pr besar
Ketika harus tetap
mengembangkan karakter
seseorang di tengah budaya yang
sangat fast update. Contoh
misalnya media social tiktok
yang sedang trend saatini,
menjadi sebuah ancaman para
tenaga pendidik, untuk tetap
menjaga dan mengawasi karakter
para pelajarnya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil analisa SWOT dalambidang Pendidikan yaitu :
Kekuatan (Streght) :
1. Memiliki pengajar dengan kualitas karakter yang baik
2. Sebagai tempat bagi orang-orang yang memiliki ilmu dan etika
3. Sistem Pendidikannya dirancang untuk menghasilkan generasi yang berakhlak
4. Sarana dan prasarana dikembangkan untuk menumbuhkan potensi diri
5. Sosialisasi antar siswa dapat menumbuhkan sikap peduli antar sesama,
Kelemahan (Weakness) :
1. Para pelajar dan tenaga pendidik memiliki karakter yang berbeda-beda
2. Sarana dan prasarana masih sebatas pada sarana wajib saja
3. Kesenjagan social yang mengakibatkan rendahnya moral
4. Pemerataan tenaga pendidik professional penyebab kesenjangan Pendidikan
5. Lembaga pendidikan swasta umumnya kurang bisa menangkap peluang
Peluang (Oppurtunity) :
1. Di era krisis moral, peran Pendidikan semakin dibutuhkan masyarakat
2. Pola hidup masyarakat kota, menjadi peluang Pendidikan untuk dikembangkan.
3. Penyempurnaan kurikulum yang berbasis high order thinking skills (HOTS)
4. Mengalokasikan anggaran pendidikan yang tepat sesuai kebutuhan.
5. Menciptakan era karakter dan kompetensi yang diakuinasional dan international
Ancaman (Threats) :
1. Pengaruh budaya di era modern, sehingga sulit meningkatkan karakter melalui
Pendidikan.
2. Pengaruh paham ideologi yang sudah menyebar kedalam bidang Pendidikan.
3. Penyebaran penduduk di Indonesia, menyulitkan dalam penyediaan sarana
Pendidikan.
4. kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap system Pendidikan.
5. Minat peserta didik baru yang menurun.
Dalam analisa swot tersebut, kami dapat menyimpulkan bahwa, Pendidikan sebagai
salah satu unsure dasar dalam pengembangan karakter seseorang dinilai mampu untuk
tetap meningkatkan dan memperbaiki karakter, karena Pendidikan inilah yang
merupakan sebuah wadah untuk sama-sama saling dididik untuk menjadi seseorang
yang patut untuk dicontoh dalam segi moral/etika dan juga dalam segi ilmu yang

11
didapatinya. Hal ini ditegaskan dalam semboyan Pendidikan “Tut Wuri Handayani”
yang artinya,” seorang pendidik harus bias menjadi teladan di tengah murid, pendidik
harus bias memberikan ide, dan di belakang, seorang pendidik harus bias memberikan
dorongan”.
B. Saran
Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan,
kebajikan, dan kematangan moral seseorang. Secara etimologi ,istilah karakter berasal
dari bahasa Latin character, yang berarti watak , tabiat, sifat-sifat kejiawaan,
budipekerti, kepribadian dan akhlak. Kita sebagai seseorang yang berada di dalam era
ini harus sama-sama sadarakan pentingnya karakter tersebut. Sebagai generasi Z yang
akan menggantikan posisi para petua ita, maka modal utama yang harus dikuasai
selain ilmu adalah karakter yang baik dan patut dicontoh.
Melalui Pendidikan ini yang bias kita lakukan adalah sama sama untuk saling
mengingatkan dan saling memperbaiki diri, membantu serta tidak ada lagi adanya
kesenjangan terhadap Pendidikan di negeri ini.
C. Penutup
Demikian makalah ini kami buat, kami selaku penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pembaca.Segala kritik dan saran dari pembaca akan kami terima.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arungkiting.blogspot.com (2014, 29 Oktober). Makalah Analis SWOT. Diakses pada


27 Juni 2020 darihttps://arungkiting.blogspot.com/2014/10/makalah-analis-
swot-strengths.html
Kompas.com (2020, 13 September). Pendidikan tak merata, kualitas masyarakat
tertinggal. Diakses pada 27 Juni 2020 dari
https://edukasi.kompas.com/read/2012/09/13/16333195/Pendidikan.Tak.Merata.
Kualitas.Masyarakat.Tertinggal
www.dosenpendidikan.co.id (2020, 15 Maret). Pengertian Karakter. Diakses pada 27
Juni 2020 darihttps://www.dosenpendidikan.co.id/karakter-adalah/
www.gurupendidikan.co.id (2019, 12 Juli). Analisa SWOT dalam Pendidikan.
Diakses pada 27 Juni 2020 darihttps://www.gurupendidikan.co.id/analisis-swot/
www. Maxmanroe.com. Pengertian Pendidikan. Diakses 27 Juni 2020
darihttps://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pendidikan.html

13

Anda mungkin juga menyukai