0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besar-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisa SWOT Dalam Pendidikan”.
Terimakasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyajian makalah ini
bertujuan selain untuk melengkapi tugas, juga untuk meningkatkan pengatahuan mahasiswa.
Namun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan,
terutama dalam hal kelengkapan materi.oleh karenanya, untuk saran dan kritik yang besifat
membangun sangat kami harapkan gun unyuk mencapai kesempurnaan makalah kami ini.
1
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Pengertian analisis SWOT....................................................................................................5
B. Jenis-jenis analisis SWOT....................................................................................................7
C. Contoh analisis SWOT dalam pendidikan............................................................................8
D. langkah-langkah analisis SWOT dalam pendidikan.............................................................8
BAB III..........................................................................................................................................12
KESIMPULAN..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata analisis diartikan sebagai proses
pemecahan masalah atau permasalahan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya
dan dapat juga diartikan sebagai pengkajian terhadap suatu peristiwa (tindakan, hasil
pemikiran dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Adapun kata
SWOT merupakan singkatan dari Strenghts (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan),
Opportunities(Peluang), dan Treaths (Tantangan). Untuk kekuatan dan kelemahan,
berasal dari lingkungan internal sedangkan peluang dan hambatan, berasal dari
lingkungan eksternal
Beberapa pengertian analisis SWOT adalah sebagai berikut:
a. Analisis SWOT adalah suatu proses untuk menemukan kecocokan strategis
(strategic fit) antara peluang yang ada di lingkungan eksternal perusahaan dengan
lingkungan internal yang dimiliki perusahaan sementara pada saat yang sama
memperhitungkan berbagai ancaman yang ada dilingkungan luar perusahaan dan
kelemahan internal perusahaan.
b. Analisis SWOT merupakan suatu metode analisis untuk mengidentifikasi factor-
faktor internal dan eksternal organisasi. Faktor internal berupa kekuatan dan
kelemahan, sedangkan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman.
c. Menurut Learned dkk, Analisis SWOT adalah teknik pada situasi yang kompleks
pengembangan pengambilan keputusan
d. Analisis SWOT merupakan instrumen ampuh dalam penentu strategi, keampuhan
tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi untuk memaksimalkan
peran kekuatan dan pemanfaatkan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai
alat meminimalisir kelemahan yang terdapat tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.1
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat dipahami bahwa analisis SWOT adalah
strategi untuk memecahkan masalah dalam dunia pendidikan dengan melihat kekuatan
dan kelemahan dari lingkungan internal dan peluang serta hambatan dari lingkungan
eksternal. Adapun penjelasan keempat faktor tersebut sebagai berikut:
1) Kekuatan
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi
khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut.Hal ini bisa dilihat jika
sebuah lembaga pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik/hasil andalan, maupun kelebihan-
kelebihan lain yang membuatnya unggul bagi pesaing-pesaing serta dapat
1
Journal Of Education Volume 1 Nomor 3 Oktober (2021) Page : 94- 103
5
memuaskan steakholder maupun pelanggan (peserta didik, orang tua, masyarakat
dan bangsa).
Sebagai contoh bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber
keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat, loyalitas
pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan
keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan atara lain ; sumber
daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya saja perlu pembenahan dari
kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan pendidikan sangat tinggi, yang
didukung sarana prasarana pendidikan yang cukup memadai. Hal lai dari faktor
keunggulan lembaga pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang
bersifat transendental sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari
proses lembaga pendidikan.
Bagi sebuah lembaga pendidikan sangat penting untuk mengenali terhadap
kekuatan dasar lembaga tersebut sebgai langkah awal atau tonggak menuju
pendidikan yang berbasis kualitas tinggi. Mengenali kekuatan dan terus
melakukan refleksi adalah sebuah langkah bersar untuk menuju kemajuan bagi
lembaga pendidikan.
2) Kelemahan
Segala sesuatu pasti memiliki kelemahan adalah hal yang wajar tetapi yang
terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain. Kelemahan ini bisa kelemahan dalam sarana dan prasarana,
kualitas atau kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat,
tidak sesuainya antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia
usaha dan industri dan lain-lain.
Untuk itu, beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para
pengelola lembaga pendidikan, antara lain ; (1) lemahnya SDM dalam lembaga
pendidikan. (2) sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja.
(3) lembaga pendidikan swasta umumya kurang bisa menangkap peluang,
sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini. (4)
uotput lembaga pendidikan belum sepenuhnya bersaing dengan output lembaga
pendidikan yang lain dan sebagainya.
3) Peluang
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan
bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Formulasi lingkungan
tersebut misalnya: (1) kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta
didik. (2) identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
(3) perubahan dalam keadaan persaingan. (4) hubungan dengan pengguna atau
pelanggan dan sebagainya.
6
Peluang pengembangan lembaga pendidikan antara lain
1. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini diperlukan
peran serta pendidikan agama Islam yang lebih dominan.
2. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung konsumtif
dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-kajian agama
berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah satu peluang bagi
pengembangan lembaga pendidikan kedepan
4) Ancaman
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi
faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga
pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah
penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya sebuah lembaga
pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah: minat peserta didik baru
yang menurun, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan
tersebut dan lain-lain.
7
C. Contoh analisis SWOT dalam pendidikan
8
strategi SO (strenght- opportunity strategy), strategi WO (weakness-opportunity
strategy), strategi ST (strenght-threaths strategy), dan strategi WT (weakness-
threaths strategy)
Dalam penerapan analisis SWOT tentunya terdapat beberapa cara yang dapat
digunakan agar analisis SWOT dapat menghasilkan solusi agar dapat dengan baik
mendapatkan strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Adapun kerangka kerja
(framework) analisis SWOT menurut Imam Machali dan Ara Hidayat, (2016: 211),
dapat dilihatdalam gambar berikut.
9
visi/misi
SWOT: streanghts,
weaknesses, opportunity
rencana strategis
target
anggaran
Gambar 2. Kerangka kerja analisis SWOT menurut Imam Machali dan Ara Hidayat,
(2016: 211)
Setelah dilakukan analisis SWOT tersebut, hasil analisis SWOT kemudian
digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya
memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang serta secara bersamaan
meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman. Analisis SWOT juga digunakan
dalam rangka menyusun rencana dan program sekolah/madrasah.
Dalam melakukan analisis SWOT terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan.
Adapun ketiga aspek dalam analisa SWOT ini adalah terdiri dari: a. Aspek Global, b.
Aspek Strategis dan c. Aspek Operasional. Untuk mengetahui ketiga aspek dari analisis
SWOTikuti frame kerja seperti yang dibawah ini:
Dari frame kerja tersebut terlihat peran analisis SWOT sebagai jembatan untuk
membuat rencana strategi, menentukan target dan anggaran. Dari gambar tersebut dapat
juga kita pahami bahwa dalam perencanaan pembuatan program dan kebijakan ada
baiknya pengambilan kebijakan mengadakan analisis SWOT untuk mengetahui rencana
strategi yang baik dan dapat meningkatkan kekuatan dan meminimalisir kelemahan
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Analisis SWOT akan memberikan
informasi kepada para pengambil kebijakan tentang apa yang dapat menjadi dasar dan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, keputusan akan secara efektif sehingga
sekolah dapat memungkinkan mencapai tujuannya.
Analisis SWOT juga dapat mengidentifikasi dan mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi di dalam lembaga pendidikan itu sendiri sehingga para pengambil kebijakan dapat
mengambil rencana strategi dan kebijakan yang tepat untuk perbaikan atau peningkatan.
Analisis SWOT juga dapat membantu untuk menentukan prioritas program, dan dapat
membantu pengalokasian sumber daya, seperti sumber daya manusia, anggaran, sarana
dan prasarana, dan sebagainya untuk lebih efektif.
10
Analisis SWOT adalah perangkat analisa yang paling populer, terutama untuk
kepentingan perumusan strategi. Asumsi dasar yang melandasinya adalah bahwa
organisasi harus menyelaraskan aktivitas internalnya dengan realitas eksternal agar dpat
mencapai tujuan yang ditetapkan. Analisis SWOT mampu bertahan sebagai alat
perencanaan yang masih terus-menerus digunakan sampai saat ini, hal ini membuktikan
kehebatan analisis SWOT dimata pengambil kebijakan.
Meskipun banyak mendapat kritikan dari berbagai pihak namun nyatanya analisis
SWOT masih digunakan hingga saat ini karena dianggap dapat memberikan kesimpulan
kepada pemegang kebijakan mengenai keadaan lingkungan internal dan eksternal
sehingga akan dapat membuat rencana strategi yang baik untuk kedepannya.
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
AB Susanto. 2014. Manajemen Strategik Komprehensif. Jakarta: Erlangga
Afriantoni. 2014. Implementasi Manajemen Perubahan di MAN 3 Palembang Sumatera
Selatan. Vol. XIX, No. 2. Jurnal ta’dib
Akbar, E. 2014. Analisis Strategi Pemasaran Sarinira Hot Chocolate Dengan Metode
BCG, SWOT, dan Benchmarking (Studi Kasus : CV. Sarinira Nusantara). Skripsi. Dipublikasi :
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tarbiatuna: Journal of Islamic Education Studies Volume 3 Nomor 1 (2023) 31-42 P-ISSN
2775-3387 E-ISSN 2775-7250 DOI: 47467/tarbiatuna.v3i1.2175
13