Oleh
A. Mahrisal Sabil (200112014)
M. Yusran Arifin (200112008)
Amriani (200112015)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
Ismail Solihin, Manajemen Stratejik (jakarta: Bumi Aksara, 2012), H. 164.
.
gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
1. Strength (S) merupakan karakteristik dari suatu organisasi atau bisnis yang
merupakan suatu keunggulan.
2. Weakness (W) merupakan karakteristik dari suatu organisasi atau bisnis yang
merupakan kelemahan.
3. Opportunity (O) kesempatan yang datang dari luar organisasi atau bisnis.
4. Threat (T) elemen yang datang dari luar yang dapat menjadi ancaman bagi
organisasi atau bisnis.
Tujuan dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi faktor kunci
yang datang dari lingkungan internal dan eksternal. Terdapat 2 faktor pokok yang
akan memengaruhi keempat komponen dasar pada analisis SWOT yaitu:
Faktor internal: merupakan strength dan weakness yang datang dari lingkungan
internal organisasi atau bisnis. Untuk faktor internal atau faktor yang berasal dari
dalam terdiri dari dua poin yaitu kekuatan dan kelemahan. Keduanya akan berdampak
lebih baik dalam sebuah penelitian ketika kekuatan lebih besar dibandingkan
kelemahan. Dengan demikian kekuatan internal yang maksimum jelas akan
memberikan hasil penelitian yang jauh lebih baik. Adapun bagian bagian dari faktor
internal itu sendiri ialah:
Faktor eksternal: merupakan opportunity dan threat yang datang dari lingkungan
eksternal organisasi atau bisnis. Untuk mengidentifikasi faktor ini, dapat digunakan
analisis PEST. Ini merupakan faktor dari luar entitas, di mana faktor ini tidak secara
langsung terlibat pada apa yang sedang diteliti dan terdiri dari 2 poin yaitu ancaman
dan peluang. Adanya peluang serta ancaman ini tentu saja akan memberikan data
yang harus dimasukkan dalam jurnal penelitian sehingga menghasilkan strategi untuk
menghadapinya. Beberapa poin yang termasuk pada faktor eksternal ialah:
- Tren
- Sumber-sumber permodalan
- Peraturan pemerintah
- Perkembangan teknologi
Analisis SWOT juga menghasilkan daftar tanpa urutan prioritas yang jelas, sebagai
contoh adalah opportunity yang lemah dapat dianggap sebagai threat yang kuat.
1. Model Kuantitatif
2. Model Kualitatif
Analisa jenis ini tidak jauh berbeda dengan jenis analisis kuantitatif,
perbedaan yang mendasar adalah pada penggunaan penilaian yang memadukan
komponen kekuatan (kelebihan) dengan kekurangan, cenderung pada hasil yang
berupa wujud bukan jumlah nominal yang dihasilkan. Umumnya bentuk anaisisnya
berupa uraian deskriptif.Jika dianalogikan, analisis SWOT itu seumpama sebuah peta,
juga berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta,
langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi,
tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin
mencapai tujuan tertentu. Sebuah peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan
dan si pemegangnya telah merumuskan jalan mana yang harus diambil untuk
mencapai tujuan tersebut.
Salah satu konsep baru yang diperkenalkan dalam manajemen sekolah adalah
analisis SWOT, yaitu suatu analisa keadaan yang melihat dari empat sudut pandang,
yaitu: strength (kekuatan) menganalisis keunggulan/kekuatan sumber daya dasar yang
ada, weakness (kelemahan) menganalisis keterbatasan sumber daya yang ada yang
dapat menghambat tercapainya tujuan pendidikan, opportunity (peluang)
menganalisis situasi-situasi utama yang menguntungkan bagi organisasi/lembaga
pendidikan, dan threat (tantangan) menganalisis situasi-situasi utama yang tidak
menguntungkan bagi situasi pendidikan.2
2
Jurnal MP3A, Visi, Misi, dan Strategi Pembinaan Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004), h. 20.
Dalam dunia pendidikan analisis SWOT dapat digunakan untuk menganalisis
berbagai kebijakan. Banyak hal yang dijumpai baik dari segi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman. Hal-hal itu dijumpai baik dari faktor internal maupun
eksternal. Dengan analisis SWOT diharapkan lembaga pendidikan dapat melakukan
langkah-langkah strategis. Hal tersebut untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai
lembaga.
a. Kekuatan
b. Kelemahan
Dalam dunia pendidikan pasti memiliki sisi lemahnya. Kelemahan yang ada
merupakan hal wajar dan tinggal saja bagaimana caranya meminimalisir atau
memperbaikinya. Kelemahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini bisa saja
lemah dalam sarana dan prasarana pendidikan, kualitas pendidik, lemahnya
kepercayaan masyarakat, tidak sinkronnya hasil lulusan dan kebutuhan masyarakat,
dan lain sebagainya.
c. Peluang
d. Ancaman
1. Tahap Observasi
2. Tahap Analisa
3. Para siswa
4. Anggaran operasional
Contoh
Kekuatan Kelemahan
a. Pengamalan keagamaan yang terus a. Sistem pendidikan madrasah yang
meningkat masih mencari bentuk
b. Kedudukan pendidikan agama yang b. Masih terbatasnya tenaga
semakin kokoh kependidikan yang profesional
c. Men/ingkatnya peran madrasah dalam c. Kurikulum yang terlalu sarat d.
meningkatkan intelektualitas dan moral Kurangnya metodelogi bagi tenaga
bangsa pendidikan
d. Singkronisasi kegiatan pendidikan di e. Terbatasnya anggaran dan kurangnya
madrasah dengan peningkatan SDM fasilitas
e. Hubungan yang harmonis antara
masyarakat dan madrasah
Peluang Ancaman
a. Kehidupan beragama yang semarak b. a. Menentukan tata letak sekolah agar
Adanya UU No.2 tentang sistem kondusif dan terhindar dari bencana
pendidikan nasional yang mendukung alam.
peran masyarakat untuk b. menjaga kondisi lingkungan sekolah
menyelenggaraka n madrasah c. Adanya yang sejuk dan asri
peran masyarakat dalam c. Adanya ketidaksiapan pelaksanaan
penyelenggaraan madrasah d. pendidikan di madrasah berkenaan
Tersedianya sarana dan prasarana dengan tuntunan kurikulum
dikalangan masyarakat e. Adanya animo d. Adanya tuntutan sistem adinistrasi
masyarakat yang gairah beragama untuk kependidikan yang menggunakan
meningkatkan SDM melalui system komputerisasi
penyelenggaraan madrasah e. Adanya animo masyarakat yang
gairah beragama untuk meningkatkan
SDM melalui penyelenggaraan
madrasah tuntutan sistem adinistrasi
kependidikan yang menggunakan
system komputerisasi
f. Sistem kemitraan dalam
penyelenggara an madrasah yang belum
terbina secara optimal
g. Latar belakang ekonomi masyarakat
madrasah yang rendah
Kekuatan Kelemahan
a. Banyaknya pendidik yang a. Terdapat guru yang mengajar tidak
tersertifikasi sesuai materi pelajaran
b. Pendidikan pendidik sebagian besar b. Pendidik banyak yang belum
80% S1 dan beberapa 20% S2. menguasai komputer atau teknologi
c. Tenaga pendidik mampu mengaji lainnya
(membaca AlQuran) c. Masih banyak pendidik yang tidak
d. Hubungan baik antara pendidik tetap
dengan pendidik, pendidik dengan d. Pendidik kurang menguasai materi
peserta didik, dan pendidik dengan wali e. Pendidik kurang mampu membuat
peserta didik Prota,Promes,RPP dan Silabus
e. Motivasi yang tinggi pendidik dalam
menjalankan tugasnya
Peluang Ancaman
a. Semakin banyaknya kegiatan a. Resiko kehilangan guru
pengembangan profesi guru berpengalaman akibat pensiun dini
b. Adanya beasiswa bagi guru untuk b. Etos kerja lembaga lain mungkin
melanjutkan pendidikan ke universitas menjadi dominan
dalam negeri maupun luar negeri c. Kurangnya dukungan dari wali
c. Sekolah memiliki kreteria khusus peserta didik terhadap programprogram
dalam penerimaan tenaga pendidik sekolah untuk pendidik
d. Adanya peningkatan kemampuan d. Adanya persaingan kompetensi antar
pendidik pendidik
Kekuatan Kelemahan
1. Kondisi lingkungan sekolah yang 1. Lokasi bangunan sekolah yang rawan
sejuk dan nyaman karena berada di bencana alam, seperti longsor.
lingkungan yang masih asri. 2. Lahan untuk sekolah yang sempit.
2. Adanya area hospost untuk siswa dan 3. Laboratorium IPA belum mencukupi,
guru. laboratorium Biologi, Kimia, dan Fisika
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana digabung dalam 1 laboratorium, yaitu
yang bagus. laboratorium IPA.
4. Pendataan barang-barang yang sudah
dihapuskan kurang lengkap.
Peluang Ancaman
1. Kebersihan dan lingkungan yang 1. Menentukan tata letak sekolah agar
masih bisa dikembangkan lagi untuk kondusif dan terhindar dari bencana
menciptakan suasana belajar yang lebih alam.
nyaman dan kondusif. 2. menjaga kondisi lingkungan sekolah
yang sejuk dan asri
Kekuatan Kelemahan
• Pengembangan potensi siswa secara • Tanggung jawab Kepala Sekolah
optimal dan terpadu yang meliputi terhadap pembinaan kesiswaan belum
bakat, minat, dan kreativitas optimal sehingga dampak kepada siswa
• Aktualisasi potensi siswa dalam masih rendah.
pencapaian prestasi unggulan sesuai • Pendanaan untuk pembinaan
bakat dan minat. kesiswaan untuk mencapai tujuan
• Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler pembinaan belum optimal. Jenis
yang sangat efektif dengan tenaga kegiatan kesiswaan disesuaikan dengan
operasional yang memadai untuk dana yang tersedia.
meningkatkan prestasi siswa sesuai • Banyak kegiatan sekolah mengurangi
dengan bakat, minat dan kreativitas. waktu belajar dan memengaruhi
• Adanya wali kelas dalam organisasi konsentrasi anak dalam belajar.
kelas memudahkan koordinasi dengan • Potensi siswa yang belum maksimal
kepala sekolah. dikembangkan karena Kepala Sekolah
dan guru belum memiliki program
pegembangan bakat siswa
Peluang Ancaman
• Potensi siswa yang majemuk dapat • Pengaruh negatif yang masuk ke
mewakili sekolah untuk berprestasi di sekolah yang tidak diimbangi dengan
tingkat nasional dan internasional. pembinaan kesiswaan yang baik.
• Dukungan pemerintah daerah untuk • Dukungan berbagai pihak yang minim
pengembangan pembinaan kesiswaan dapat menyebabkan pelaksanaan
dan didukung oleh tuntutan pemerintah pembinaan kesiswaan terkendala.
pusat tentang penguatan pendidikan • Kegiatan kesiswaan yang padat di luar
karakter di setiap jenjang pendidikan. sekolah dapat memengaruhi prestasi
• Dukungan masyarakat yang peduli akademik siswa.
pendidikan dapat membantu pembinaan • Orang tua siswa yang tidak
kesiswaan. mengizinkan anaknya melakukan
• Peran aktif orang tua dalam kegitan pembinaan di luar jam sekolah.
pendanaan untuk mendukung kegiatan
pembinaan kesiswaan yang selama ini
menjadi tanggung jawab penuh sekolah.
Kekuatan Kelemahan
Program Studi yang ada di Akbid/akper Kurangnya minat mahasiswa
banyak diminati lulusan SLTA dan SMK untuk mengembangkan diri
Kebutuhan daerah akan tenaga kesehatan Kurang aktifnya mahasiswa dalam
semakin tinggi kegiatan ekstra dan intra kurikuler
Kurangnya kemampuan bahasa
inggris
Kurangnya keinginan mahasiswa
untuk memanfaatkan fasilitas
yang ada
Peluang Ancaman
Banyaknya permintaan lulusan tenaga Munculnya lembaga pendidikan
kesehatan dari berbagai lembaga yang menjamin lapangan kerja
terkait Dalam waktu beberapa tahun ke
Berbagai pelatihan untuk depan kompetisi memperoleh
meningkatkan softskill mahasiswa pekerjaan di daerah semakin ketat
Dengan kompetisi yang ketat dalam seiring meningkatnya jumlah
proses seleksi dan kualitas akademik lulusan
yang baik calon mahasiswa semasa di
SLTA sederajat, ada peluang bagi
Akbid X untuk menghasilkan lulusan
yang berkualitas
Lulusan dapat dimanfaatkan dalam
memberikan informasi lowongan
pekerjaan Akreditasi memberi nilai
tambah bagi lulusan Akbid X untuk
bersaing di bursa tenaga kerja
Kesimpulan
Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisa yang bersifat situasional
yang digunakan dalam rangka mendalami kondisi internal maupun eksternal sebuah
lembaga, dalam hal ini adalah lembaga pendidikan. Dengan mengetahui lebih dalam
tentang kedua kondisi tersebut, diharapkan lembaga pendidikan tersebut akan mampu
mengintrospeksi diri atas daa-data yang telah didapatkan dalam penelitian SWOT.
Analisis SWOT yang dilakukan ini dapat menjadi cerminan atau refleksi dari
lembaga pendidikan itu sendiri sehingga dapat mengetahui sisi baik maupun sisi
buruk yang dimilikiya dan dapat menemukan cara untuk memperbaiki diri dari
mengetahui hal-hal tersebut. Analisis SWOT dapat pula menjadi peta, karena setelah
masing-masing faktor ditemukan, kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk
perbaikan di kemudian hari telah pula ditentukan, sehingga yang harus dilakukan
lembaga pendidikan tinggal melaksanakannya dengan penuh komitmen, disiplin, dan
tanggung jawa demi terwujudnya lembaga pendidikan yang berkualitas, berintegritas,
dan menghasilkan siswa-siswa yang kelak menjadi sumber daya manusia yang tak
hanya unggul dalam segi akademik, tapi juga moral, agama, dan sosial.
Daftar Pustaka
Chan, Sam M dan Tuti T. Sam, 2007. Analisis SWOT Kebijakan Pendidikan
Era Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://soerya19.blogspot.com/2015/01/analisis-dan-implementasi-kurikulum-
2013.htm diakses Rabu,03 Oktober 2018.
http://www.levinayanti.com/2015/01/analisis-teori-swot-pada-kurikulum-
2013.html diakses pada Rabu 03 Oktober 2018
http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/pendidikan-indonesia-dari-masa-ke-
masa.html diakses Selasa, 02 Oktober 2018.