Anda di halaman 1dari 17

MEMETAKAN PERMASALAHAN PENDIDIKAN

BERDASARKAN ANLISIS SWOT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pendidikan

Dosen Pengampu:

Nur Utomo Bayu Aji, S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh:

Muhammad Yassir ( 2136022185 )

Abdul Hakim ( 2136022193 )

FAKULTAS TARBIYAH MA’HAD ALY BAHASA


ARAB DAN PENDIDIKAN ISLAM INSTITUT ISLAM
MAMBA’UL ULUM SURAKARTA

2023/2024
KATA PENGANTAR
ُ
‫صالَةُ وَ ال هسالَ ُم عَلى‬
‫ َوال ه‬،‫ين‬ ِ ‫ َو ِب ِه َنسْ َت ِعيْنُ َعلَى أم‬، َ‫ا ْلحَ ْم ُد ِ هَلِلِ رَ بِّ ا ْلعَالَمِين‬
ِ ‫ُور ال ُّد ْنيَا َوال ِّد‬

‫صحْ بِ ِه أَجْ ـمَـعِين‬ ِ َ‫أَ ْشر‬


َ ‫ف الـمُرْ َسلِينَ َوعَلىَ آلِ ِه َو‬

Puji syukur atas rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan judul memetakan permasalahan
pendidikan berdasarkan analisis SWOT.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas pada semester 5 dari
Nur Utomo Bayu Aji, S.Ag., M.Pd pada mata kuliah perencanaan pendidikan.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang memetakan permasalahan pendidikan berdasarkan analisis
SWOT.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Nur Utomo Bayu Aji,
S.Ag., M.Pd selaku guru mata kuliah perencanaan pendidikan. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Surakarta, 24 November 2023

Penyusun
Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

Bab I : Pendahuluan

a) Latar Belakang ........................................................................................ 4


b) Rumusan Masalah ................................................................................... 5
c) Tujuan Makalah ...................................................................................... 5

Bab II : Pembahasan

a) Pengertian Analisis SWOT ..................................................................... 6


b) Langkah-Langkah untuk Menganalisa SWOT Dalam Pendidikan. ....... 7
c) Memetakan Permasalahan Pendidikan dalam Analisis SWOT. ............. 8

Bab III : Penutup

a) Kesimpulan ............................................................................................. 16

Daftar Pustaka .................................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, and Threats) pada
awalnya dikembangkan sebagai alat perencanaan perusahaan dan menjadi salah
satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun tidak menutup kemungkinan
untuk digunakan sebagai aplikasi alat bantu pembuatan keputusan dalam
pengenalan program-program baru di lembaga pendidikan. Sebuah program
bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi
merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu
kebijakan.
Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, kita tidak bisa
mengabaikan pentingnya untuk memetakan permasalahan yang ada. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk memahami tantangan dan peluang dalam
bidang pendidikan adalah dengan menerapkan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats).
Dalam memetakan permasalahan pendidikan, analisis SWOT memberikan
kerangka kerja yang kuat. Dengan mengenali kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang ada, kita dapat merencanakan strategi yang lebih efektif untuk
meningkatkan sistem pendidikan secara keseluruhan. Penting bagi kita untuk tetap
berkomitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan, dan itulah sebabnya analisis
SWOT sangat penting dalam menentukan langkah-langkah yang perlu diambil
dalam dunia pendidikan.
Dalam makalah ini, kita akan membahas bebrapa poin penting berkaitan
dengan analisis SWOT dalam pendidikan, dengan harapan dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat.

4
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa Pengertian Dari Analisis SWOT ?
b) Bagaimana Langkah-Langkah untuk Menganalisa SWOT Dalam Pendidikan ?
c) Apa itu Memetakan Permasalahan Pendidikan dalam Analisis SWOT ?

C. TUJUAN MAKALAH
a) Untuk Menjelasakan Pengertian Analisis SWOT.
b) Untuk Menjelaskan Langkah-Langkah untuk Menganalisa SWOT Dalam
Pendidikan.
c) Untuk Menjelaskan Memetakan Permasalahan Pendidikan dalam Analisis
SWOT.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses


(Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman), sehingga dalam
konteks pendidikan analisis SWOT adalah teknik untuk menilai keempat aspek
pengelolaan di lembaga pendidikan kita.

Analisis SWOT adalah alat yang dapat membantu kita menganalisis apa
yang terbaik yang telah dilakukan di lembaga pendidikan kita hingga saat ini, dan
menyusun strategi sukses untuk masa depan. SWOT juga dapat mengungkap area
tata kelola yang menghambat lembaga pendidikan kita, atau yang dapat
dieksploitasi oleh kompetitor kita jika kita tidak melindungi diri sendiri.1

Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisis situasional yang


menitikberatkan pada identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, organisasi, atau lembaga.

SWOT sendiri merupakan akronim dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses


(Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). 2 Menurut Daniel Start dan
Ingie Hovland analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang
klasik dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan serta
kesempatan ekternal dan ancaman.3

1
Kompasiana.com (2022,20 November) Analisis SWOT Dalam Lembaga Pendidikan. Diakses
pada 19 Nov 2023 dari https://bitly.ws/32Ijy.
2
Afid Burhanuddin (2014, 04 Januari), Analisis SWOT Dalam Pendidikan, Diakses pada 19 Nov
2023 dari https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/04/analisis-swot-dalam-pendidikan/.
3
Analisis SWOT, Diakses pada 19 Nov 2023 dari https://www.gurupendidikan.co.id/analisis-
swot/.

6
B. Langkah-Langkah Untuk Menganalisa SWOT Dalam Pendidikan

Ada beberapa tahapan dan langkah yang mesti ditempuh dalam melakukan
analisis SWOT4, antara lain:

Langkah pertama, identifikasi kelemahan (internal) dan ancaman (eksternal,


globalisasi) yang paling urgen untuk diatasi secara umum pada semua komponen
pendidikan.

Langkah kedua, identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal)


yang diperkirakan cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah
diidentifikasi pada langkah pertama.

Langkah ketiga, lakukan analisis SWOT lanjutan setelah diketahui


kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam konteks sistem manajemen
pendidikan.

Langkah keempat, rumuskan strategi-strategi yang direkomendasikan untuk


menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan dan
pengembangan lebih lanjut.

Langkah kelima, tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu,


dan disusun suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.

Setelah melakukan analisis SWOT, berikutnya adalah melakukan langkah-


langkah strategis sebagaimana dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Kekuatan
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi
khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut.

4
Afid Burhanudin (2014, 5 februari) Analisis SWOT dalam Pendidikan, Diakses pada 19 Nov
2023 dari https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/analisis-swot-dalam-pendidikan-3/.

7
2) Kelemahan

Segala sesuatu pasti memiliki kelemahan adalah hal yang wajar tetapi yang
terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan
kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain.

3) Peluang

Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan


bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan. Formulasi lingkungan
tersebut misalnya: (1) kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta
didik. (2) identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
(3) perubahan dalam keadaan persaingan. (4) hubungan dengan pengguna atau
pelanggan dan sebagainya.

4) Ancaman

Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi


faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga
pendidikan.

C. Memetakan Permasalahan Pendidikan dalam Analisis SWOT.

Memetakan permasalahan pendidikan berdasarkan analisis SWOT adalah


suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang terkait dengan sistem pendidikan. SWOT merupakan
singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities
(Peluang), dan Threats (Ancaman). Melalui analisis SWOT, kita dapat memahami
secara komprehensif kondisi pendidikan saat ini dan merencanakan strategi yang
tepat untuk meningkatkannya.5 Berikut penjelasannya :

5
takterlihat.com (by:Adri 2023, 9 September) memetakan permasalahan pendidikan berdasarkan
analisis SWOT, diakses pada 19 Nov 2023 dari https://bitly.ws/32IJY.

8
1) Kekuatan (Strengths)
a) Sumber Daya Manusia yang Berkualitas: Tenaga pendidik yang terampil
dan terlatih.
b) Infrastruktur yang Memadai: Sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap
dan modern.
c) Kurikulum yang Komprehensif dan Berstandar Nasional: Meliputi materi
pelajaran yang relevan dan penilaian yang objektif.
d) Jaringan Sosial yang Kuat: Kerja sama antara lembaga pendidikan, orang
tua, dan pemerintah dalam mendukung proses belajar mengajar.
e) Program Bantuan Keuangan: Beasiswa dan program bantuan pemerintah
untuk meringankan beban biaya pendidikan.
f) Kemitraan dengan Industri: Kerja sama dengan dunia industri untuk
meningkatkan keterampilan siswa sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
g) Aksesibilitas Pendidikan: Dukungan pemerintah dalam menciptakan
kesempatan pendidikan yang merata bagi semua lapisan masyarakat.
h) Keberagaman Budaya: Lingkungan belajar yang inklusif dan menghargai
perbedaan budaya.
i) Penggunaan Teknologi terkini: Integrasi teknologi informasi dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.
j) Fasilitas Penelitian dan Inovasi: Dukungan untuk pengembangan penelitian
dan inovasi dalam bidang pendidikan.
k) Program Pengembangan Karakter: Penanaman nilai-nilai moral dan etika
kepada siswa.
l) Pendidikan Inklusif: Pendekatan pendidikan yang memperhatikan
kebutuhan khusus anak dengan berbagai tantangan.
m) Kemampuan Beradaptasi dengan Perubahan: Fleksibilitas sistem pendidikan
untuk mengikuti perkembangan zaman.
n) Penggunaan Materi Pembelajaran yang Interaktif: Menggunakan materi
pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan perkembangan teknologi.
o) Penghargaan terhadap Prestasi: Mendorong siswa untuk mencapai prestasi
akademik maupun non-akademik melalui penghargaan yang memotivasi.

9
p) Keterlibatan Orang Tua dalam Proses Pendidikan: Peran aktif orang tua
dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak.
q) Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman: Menciptakan lingkungan
yang aman, nyaman, dan kondusif dalam proses belajar mengajar.
r) Pemenuhan Standar Pendanaan: Dukungan pemerintah untuk pembiayaan
yang memadai bagi lembaga pendidikan.
s) Penyelenggaraan Program Pendidikan Alternatif: Dukungan untuk program
pendidikan non-formal bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan
formal.
t) Kolaborasi dengan Komunitas: Kerja sama dengan berbagai komunitas dan
organisasi untuk mengoptimalkan potensi siswa.

2) Kelemahan (Weaknesses)
a) Kualitas Tenaga Pendidik yang Bervariasi: Perbedaan kualifikasi dan
kompetensi antara tenaga pendidik.

b) Kurangnya Sarana dan Prasarana yang Memadai: Kurangnya fasilitas


pendidikan yang lengkap dan teknologi yang terbaru.

c) Kurangnya Interaksi Antar Lembaga Pendidikan: Kurangnya kolaborasi dan


pertukaran pengetahuan antara lembaga pendidikan.

d) Ketimpangan Akses Pendidikan: Ketidakmerataan kesempatan pendidikan


baik dari segi geografis maupun ekonomi.

e) Kurikulum yang Kurang Relevan dengan Kebutuhan Dunia Kerja:


Ketidaksesuaian antara kurikulum dengan kebutuhan dan perkembangan
dunia kerja.

f) Terbatasnya Sumber Daya Keuangan: Terbatasnya anggaran pendidikan


yang memadai untuk mendukung seluruh kegiatan pendidikan.

10
g) Kurangnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya
Pendidikan: Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan.

h) Ketidakmerataan Kualitas Pendidikan: Perbedaan kualitas pendidikan antara


daerah perkotaan dan pedesaan.

i) Pendidikan Formal Tidak Mengakomodasi Kebutuhan Khusus: Tidak


adanya program yang sesuai untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.

j) Kurangnya Pemberdayaan Guru: Terbatasnya pelatihan dan pengembangan


kualitas guru dalam menghadapi tantangan pendidikan.

k) Tertinggal dalam Pemanfaatan Teknologi: Terlambatnya penggunaan


teknologi dalam proses pembelajaran.

l) Masalah Disiplin Siswa: Tantangan dalam mengatasi masalah disiplin siswa


di lingkungan pendidikan.

m) Kurangnya Perhatian terhadap Pendidikan Karakter: Kurangnya penanaman


nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan.

n) Pembiayaan Pendidikan Tidak Terjangkau: Beban biaya pendidikan yang


tinggi bagi sebagian masyarakat.

o) Kurangnya Evaluasi Standar Kualitas Pendidikan: Tidak adanya sistem


evaluasi yang komprehensif untuk mengukur kualitas pendidikan secara
objektif.

p) Perbedaan Sistem Evaluasi dan Penilaian: Tidak ada standar penilaian yang
seragam antara lembaga pendidikan.

q) Rendahnya Kualitas Buku dan Materi Pembelajaran: Terbatasnya akses


terhadap materi pembelajaran yang berkualitas.

11
r) Terbatasnya Pembelajaran Karakter dalam Kurikulum: Kurangnya
penekanan pada pengembangan karakter dan moral dalam proses
pembelajaran.

s) Tingkat Kelulusan yang Rendah: Tingkat kelulusan yang masih rendah


dalam beberapa tingkatan pendidikan.

t) Kurangnya Penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling:


Kurangnya pemberian bimbingan dan konseling kepada siswa dalam
menghadapi masalah pribadi dan akademik.

3) Peluang (Opportunities)

a) Digitalisasi Pendidikan: Dukungan teknologi informasi yang dapat


meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pendidikan.

b) Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Pendidikan: Kesadaran


masyarakat akan pentingnya pendidikan yang semakin meningkat.

c) Kerjasama dengan Dunia Industri: Peluang kerjasama dengan industri dalam


melakukan program magang dan pelatihan kerja.

d) Pengembangan Pendidikan Karakter: Adanya kesadaran akan pentingnya


pembentukan karakter yang baik pada anak didik.

e) Adanya Program Bantuan Keuangan: Program beasiswa dan bantuan


keuangan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang
membutuhkan.

f) Permintaan akan Tenaga Kerja yang Berkualitas: Kebutuhan akan tenaga


kerja yang berkualitas menghadirkan peluang untuk meningkatkan mutu
pendidikan.

g) Pembelajaran Berbasis Teknologi: Kesempatan untuk mengintegrasikan


teknologi dalam proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan
digital siswa.

12
h) Pengembangan Pendidikan Inklusif: Peluang untuk meningkatkan akses dan
kualitas pendidikan bagi anak dengan kebutuhan khusus.

i) Fokus pada Pendidikan Vokasional: Peningkatan minat dan kesempatan


dalam pendidikan kejuruan.

j) Penyelenggaraan Program Pendidikan Alternatif: Peluang untuk


meningkatkan akses pendidikan bagi mereka yang tidak dapat mengakses
pendidikan formal.

k) Pendekatan Pembelajaran Individual: Menyediakan pendekatan


pembelajaran yang lebih terpersonal untuk memenuhi kebutuhan siswa
secara khusus.

l) Peningkatan Kemampuan Digital Guru: Peluang untuk meningkatkan


kemampuan digital guru melalui pelatihan dan pengembangan profesional.

m) Globalisasi Pendidikan: Pembelajaran dari praktik pendidikan terbaik di


negara-negara lain.

n) Pemanfaatan Teknologi dalam Penilaian: Peluang untuk menggunakan


teknologi dalam proses penilaian dan pemantauan oleh guru dan orang tua.

o) Kolaborasi Antar Lembaga Pendidikan: Peluang untuk meningkatkan


kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antara lembaga pendidikan.

p) Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler: Memberikan kesempatan siswa


untuk mengembangkan minat dan bakat di luar kurikulum.

q) Peningkatan Peran Orang Tua dalam Proses Pendidikan: Kesempatan untuk


lebih melibatkan orang tua dalam mendukung pendidikan anak.

r) Peningkatan Kerjasama Antar Negara dalam Pendidikan: Peluang untuk


meningkatkan kerjasama internasional dalam pendidikan.

13
s) Penggunaan Teknologi dalam Pelatihan Guru: Dukungan teknologi
informasi untuk meningkatkan kualitas pelatihan guru.

t) Perluasan Program Pendidikan di Daerah Terpencil: Peluang untuk


memperluas akses pendidikan di daerah terpencil dan terisolasi.

4) Ancaman (Threats)
a) Kurangnya Anggaran Pendidikan: Terbatasnya anggaran yang dialokasikan
untuk pendidikan dapat menghambat pengembangan sistem pendidikan
yang berkualitas.

b) Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial: Ketimpangan pendapatan dan


kesenjangan sosial yang dapat mempengaruhi akses pendidikan.

c) Pergeseran Permintaan Tenaga Kerja: Perkembangan teknologi dan


kebutuhan akan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan lulusan pendidikan
terkini dapat mengancam relevansi pendidikan.

d) Kurangnya Ketersediaan Tenaga Pendidik yang Berkualitas: Tantangan


dalam mencari dan mempertahankan tenaga pendidik yang berkualitas.

e) Tantangan dalam Pengembangan Kurikulum yang Aktual: Memperbarui


materi pembelajaran secara kontinu untuk mengikuti perubahan di dunia
kerja.

f) Keterbatasan Infrastruktur dan Akses Internet: Terbatasnya infrastruktur dan


akses internet di daerah tertentu yang dapat menghambat penggunaan
teknologi dalam pembelajaran.

g) Rendahnya Minat Belajar Siswa: Tantangan dalam memotivasi siswa untuk


berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

h) Endemiknya Kesulitan Belajar: Adanya siswa dengan kesulitan belajar yang


memerlukan pendekatan dan perhatian khusus dari tenaga pendidik.

14
i) Budaya dan Tradisi yang Menghambat Pendidikan: Beberapa budaya dan
tradisi yang berkonflik dengan nilai-nilai pendidikan.

j) Tingginya Tingkat Perceraian dan Keluarga Tunggal: Dampak negatif dari


lingkungan keluarga yang bisa mempengaruhi prestasi dan motivasi belajar
siswa.

k) Perubahan Iklim dan Bencana Alam: Bencana alam yang dapat mengganggu
proses pembelajaran dan infrastruktur pendidikan.

l) Kesenjangan Gender dalam Pendidikan: Tantangan untuk menciptakan


kesetaraan gender dalam akses dan mutu pendidikan.

m) Pengabaian Terhadap Pendidikan Karakter: Kurangnya penanaman nilai-


nilai moral dan etika dalam proses pendidikan.

n) Tantangan Multikulturalitas: Mengelola keragaman budaya dan agama


dalam lingkungan pendidikan yang harmonis.

o) Tantangan Disrupsi Teknologi: Perkembangan teknologi yang cepat dapat


mengancam relevansi model pembelajaran tradisional.

p) Penyebaran Informasi yang Tidak Akurat: Meningkatnya berita palsu dan


disinformasi yang dapat mempengaruhi pemahaman siswa.

q) Ketergantungan pada Sektor Swasta: Tantangan dalam menjaga sistem


pendidikan yang bebas dari kepentingan komersial.

r) Gejala Bullying dan Kekerasan: Tantangan dalam menciptakan lingkungan


belajar yang bebas dari tindakan intimidasi dan kekerasan.

s) Kurangnya Pengetahuan Teknologi dari Guru: Minimnya pemahaman guru


terhadap teknologi dan penggunaannya dalam proses pembelajaran.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian analisis SWOT adalah salah satu metode analisis situasional yang
menitikberatkan pada identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, organisasi, atau lembaga.
2. Ada beberapa tahapan dan langkah yang mesti ditempuh dalam melakukan
analisis SWOT, antara lain:
 Langkah pertama, identifikasi kelemahan (internal) dan ancaman
(eksternal, globalisasi) yang paling urgen.
 Langkah kedua, identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal).
 Langkah ketiga, lakukan analisis SWOT lanjutan.
 Langkah keempat, rumuskan strategi-strategi yang direkomendasikan
untuk menangani kelemahan dan ancaman.
 Langkah kelima, tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman
itu.
3. Memetakan permasalahan pendidikan berdasarkan analisis SWOT adalah suatu
kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman yang terkait dengan sistem pendidikan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Afid Burhanuddin (2014, 04 Januari), Analisis SWOT Dalam Pendidikan, Diakses


pada 19 Nov 2023 dari
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/04/analisis-swot-dalam-
pendidikan/.

Afid Burhanudin (2014, 5 februari) Analisis SWOT dalam Pendidikan, Diakses


pada 19 Nov 2023 dari
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/02/05/analisis-swot-dalam-
pendidikan-3/.

Analisis SWOT, Diakses pada 19 Nov 2023 dari


https://www.gurupendidikan.co.id/analisis-swot/.

Kompasiana.com (2022,20 November) Analisis SWOT Dalam Lembaga


Pendidikan. Diakses pada 19 Nov 2023 dari https://bitly.ws/32Ijy.

takterlihat.com (by:Adri 2023, 9 September) memetakan permasalahan


pendidikan berdasarkan analisis SWOT, diakses pada 19 Nov 2023 dari
https://bitly.ws/32IJY.

17

Anda mungkin juga menyukai