Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH

SWOT ANALISIS POTENSI KEPEMIMPINAN PERSONAL

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Dosen Pengampu : Dr. Drh. H. Karantiano S. Putra, MM., M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Ami Mi’raj Zakiyah


NIM : 22843078
Kelas : 2E PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDKAN ILMU SOSIAL, BAHASA DAN SASTRA

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nanti kan syafaatnya
diakhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “SWOT ANALISIS POTENSI
KEPEMIMPINAN PERSONAL”.
Penulis berharap agar makalah ini dapat membantu penulis mengetahui
potensi kepemimpinan dirinya secara komprehensif, baik mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang maupun ancaman dalam pengembangan diri. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drh. H. Karantiano S. Putra, M.M.,
M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Tugas
Individu yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait potensi kepemimpinan yang ada di dalam diri penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Garut, Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan ..........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................5


A. Hasil SWOT Analisis ...................................................................................5
B. Deskripsi Mengenai Potensi Kepemimpinan Berdasarkan Hasil
SWOT Analisis ..........................................................................................12
C. Strategi Pengembangan Potensi Kepemimpinan ......................................25
D. Kegiatan atau Rencana Program Pengembangan Potensi
Kepemimpinan ...........................................................................................28

BAB III PENUTUP ..............................................................................................31


A. Kesimpulan ................................................................................................31
B. Saran ..........................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara
makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu
sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup
dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar.
Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan
hidup kita lebih baik. Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan,
Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan
penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi
yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), rohani
(spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan
kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia
diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari
bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
Tanpa disadari, setiap orang memiliki potensi sebagai seorang pemimpin. Baik
untuk memimpin perusahaan, karyawan maupun tim bekerja. Sayangnya, banyak
orang yang terkadang tak menyadari jika ia memiliki potensi sebagai seorang
pemimpin. Potensi merupakan kemampuan yang memiliki peluang untuk
dikembangkan. Artinya, potensi bukan sesuatu yang stagnan. Seseorang dapat
mengembangkan potensi dengan berbagai usaha yang sesuai
kebutuhan. Kepemimpinan adalah sebuah kekuatan atau kemampuan yang ada di
dalam diri seseorang. Sikap kepemimpinan tersebut digunakan ketika memimpin.
Salah satu pengaruh yang ditimbulkan dati sikap kepemimpinan tersebut adalah
dapat mempengaruhi seseorang. Pengaruh yang diberikan ini dimaksudkan di
dalam sebuah pekerjaan atau organisasi. Hal itu dikarenakan umumnya sikap
kepemimpinan dibutuhkan seseorang dalam memimpin sebuah pekerjaan atau
organisasi. Kepemimpinan itu esensinya adalah pertanggungjawaban. Masalah

1
kepemimpinan masih sangat baik untuk diteliti karena tiada habisnya untuk dibahas
di sepanjang peradaban umat manusia. Terlebih pada zaman sekarang ini yang
semakin buruk saja moral dan mentalnya. Ibaratnya, semakin sulit mencari
pemimpin yang baik (good leader).
Untuk memudahkan itu semua, maka setiap orang diharuskan mengetahui
potensi kepemimpinan masing-masing dan salah satu caranya adalah dengan
melakukan personal analisis SWOT yang akan membantu setiap orang mengetahui
potensi kepemimpinanya baik dari segi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
agar dapat mengatur stategi yang tepat dalam mengembangkan jati diri mengenai
kepemimpinan. Penting untuk mengidentifikasi apa yang dimaksud dengan potensi
kepemimpinan, terutama ketika berupaya mengidentifikasi individu yang mungkin
memiliki potensi tersebut dan dapat menjadi pemimpin hebat jika diberi
kesempatan.
Dengan melakukan personal analisis SWOT akan memudahkan kita
mengetahui potensi kepemimpinan yang ada agar dapat mengatur apa yang harus
dilakukan dan bagaimana cara mengetahui peluang dan ancaman serta menentukan
strategi dan rencana kegiatan apa saja yang harus dilakukan agar dapat
mengembangkan potensi kepemimpinan yang sudah ada.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Metode perencanaan strategi yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, threats). SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis (Rangkuti 2008, 19). Sedangkan menurut
Jogiyanto (2005, 46) SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Ketika kita melakukan analisis SWOT, maka kita akan mempelajari strategi
yang tepat untuk memprioritaskan pekerjaan yang perlu kita lakukan untuk

2
mengembangkan kepribadian yang baik. Tujuan Analisis SWOT Potensi
Kepemimpinan untuk diri sendiri ini adalah :
1. Analisis SWOT diri sendiri digunakan untuk mengetahui kelebihan dan
kemampuan diri sendiri. Kelebihan tersebut kemudian dimaksimalkan dan
dijadikan poin plus untuk diri sendiri dan bisa dimanfaatkan dengan baik.
2. Selain mengetahui kelebihan, analisis SWOT diri sendiri juga dapat
mengevaluasi kekurangan atau kelemahan seseorang. Kekurangan tersebut
jadi bahan evaluasi untuk tidak fokus pada kekurangan, tetapi memperbaiki
dan mencari solusi.
3. Analisis SWOT diri sendiri dapat mencari peluang atau kesempatan yang
dimiliki. Kesempatan atau peluang diperoleh dari pengamatan dari
kelebihan diri sendiri.
4. Analisis SWOT diri bisa digunakan untuk mengidentifikasi ancaman atau
tantangan yang ada. Kerap kali ancaman ini bisa menjadi hambatan. Namun
hal tersebut bisa dianggap sebagai tantangan bagi perorangan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil personal SWOT analisis yang dilakukan terhadap diri
sendiri?
2. Bagaimana deskripsi mengenai potensi kepemimpinan berdasarkan hasil
SWOT analisis yang telah dilakukan?
3. Apa saja strategi pengembangan potensi kepemimpinan yang dapat
dilakukan?
4. Apa saja rencana program yang dapat menunjang pengembangan potensi
kepemimpinan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil SWOT analisis diri sendiri.
2. Untuk mengetahui deskripsi mengenai potensi kepemimpinan diri sendiri
berdasarkan hasil SWOT analisis yang telah di lakukan.

3
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan potensi kepemimpinan diri
sendiri yang dapat dilakukan.
4. Untuk mengetahui rencana program yang dapat menunjang pengembangan
potensi kepemimpinan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hasil SWOT Analisis


Personal SWOT analysis atau analisis SWOT diri sendiri adalah alat untuk
menilai diri sendiri yang berkaitan dengan kelemahan, kelebihan, tantangan, dan
kesempatan dalam diri sendiri. Analisis SWOT diri sendiri digunakan untuk
beragam hal. Secara umum, analisis ini banyak orang lakukan untuk persiapan
sebelum melakukan wawancara dengan perusahaan.
Analisis SWOT diri sendiri berfungsi untuk menilai bagaimana karakter dan
kepribadian seseorang. Secara umum analisis SWOT diri sendiri bertujuan untuk
mengetahui kepribadian dan kualitas seseorang sehingga mereka paham tentang
kelebihan dan kekurangannya. Personal SWOT analysis atau analisis SWOT diri
sendiri adalah alat untuk menilai diri sendiri yang berkaitan dengan kelemahan,
kelebihan, tantangan, dan kesempatan dalam diri sendiri. Analisis SWOT diri
sendiri digunakan untuk beragam hal. Secara umum, analisis ini banyak orang
lakukan untuk persiapan sebelum melakukan wawancara dengan perusahaan.
Pada tanggal 11 Oktober saya melakukan personal analisis SWOT untuk
mengetahui potensi kepemimpinan yang saya miliki berupa kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang ada dalam diri saya. Untuk subjek personal analisis
SWOT adalah diri saya sendiri dan teman dekat saya. Saya melakukan beberapa
pengisian pertanyaan yang saya buat sendiri dari keempat unsur analisis SWOT
yaitu Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan
Threats (ancaman). Pertanyaan dan jawaban hasil SWOT analisis saya adalah :
1. Strengths (Kekuatan)
Pada bagian ini saya membuat beberapa pertanyaan untuk diri saya sendiri
mengenai kekuatan atau kelebihan potensi kepemimpinan yang saya miliki,
kekuatan ini merupakan nilai positif dalam diri saya, untuk pertanyaannya
sebagai berikut :

5
a. Keunggulan potensi kepemimpinan apa yang dikuasai secara mendalam?
b. Apa pendapat orang lain mengenai potensi kepemimpinan yang saya
miliki?
Berikut ini beberapa jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan kekuatan
potensi kepemimpinan tersebut, yaitu :
a. Potensi kepemimpinan yang saya kuasai secara mendalam, sebagai
berikut :
1) Memiliki kedisiplinan waktu dan kefokusan dalam mengerjakan
sesuatu.
2) Memiliki rasa empati yang cukup tinggi.
3) Mampu mengatur pekerjaan sesuai skala prioritas.
b. Pendapat teman dekat saya mengenai potensi kepemimpinan yang saya
miliki, sebagai berikut :
1) Bisa memimpin dan mengarahkan suatu kelompok dengan baik
2) Disiplin dalam menjalankan tugas
3) Mempunyai rasa tanggungjawab yang cukup tinggi
2. Weaknesses (Kelemahan)
Pada bagian ini saya membuat beberapa pertanyaan untuk mengetahui
kelemahan potensi kepemimpinan yang saya miliki. Kelemahan ini merupakan
nilai negatif dalam diri saya. Dalam hal ini saya membuat beberapa pertanyaan
mengenai kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri saya. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut yaitu :
a. Kelemahan potensi kepemimpinan apa yang saya miliki?
b. Apa pendapat orang lain mengenai kelemahan potensi kepemimpinan
yang saya miliki?
Berikut ini beberapa jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan kelemahan
potensi kepemimpinan tersebut, yaitu :
a. Kelemahan dan kekurangan saya dalam kepemimpinan yaitu, sebagai
berikut :
1) Saya merupakan seseorang yang perfeksionis.
2) Saya selalu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu.

6
3) Saya kesulitan untuk menunggu hasil atau menghadapi situasi yang
memerlukan waktu.
4) Saya kurang memiliki kepercayaan diri dan sulit dalam
menyampaikan suatu ide atau gagasan yang dimiliki (kurang memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan baik).
5) Saya kesulitan mengelola stress atau tekanan dalam situasi tertentu.
6) Saya seseorang yang mudah terbawa suasana, mudah tersinggung dan
terkadang terlalu memikirkan perkataan orang.
b. Pendapat teman dekat saya mengenai kelemahan kepemimpinan yang
ada dalam diri saya adalah :
1) Terkadang terlalu keras berfikir dan mudah berubah pikiran
2) Mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar
3) Pola pemikiran yang terkesan kekanak-kanakan
4) Kurangnya pengalaman yang berkaitan dengan hal kepemimpinan
5) Kurang tegas menghadapi kesalahan orang lain
3. Opportunities (Peluang)
Pada bagian ini saya membuat pertanyaan untuk diri saya sendiri mengenai
peluang yang bisa saya ambil dari potensi kepemimpinan yang saya miliki,
peluang ini merupakan factor yang dapat mempengaruhi perkembangan
potensi kepemimpinan yang saya miliki, pertanyaan tersebut adalah : Peluang
apa yang mungkin ada jika saya memanfaatkan potensi kepemimpinan yang
dimiliki?
Berikut ini beberapa jawaban mengenai peluang yang bisa didapatkan dari
potensi kepemimpinan yang saya miliki, yaitu :
a. Dengan kedisiplinan waktu dan kefokusan yang saya miliki, saya bisa
menyelesaikan suatu pekerjaan sebelum batas waktu yang telah
ditentukan.
b. Dengan sifat empati yang saya miliki saya bisa lebih terhubung dengan
orang lain, bisa memahami dan merasakan perasaan orang lain, sehingga
dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna yang

7
dapat mendorong saya untuk melakukan kepedulian sosial atau peduli
terhadap orang lain.
c. Dengan kemampuan mengatur pekerjaan sesuai skala prioritas yang saya
miliki, saya bisa memaksimalkan pengerjaan suatu tugas yang dimiliki.
d. Banyak orang-orang yang bekerja tim dengan saya menjadi mempunyai
kedisiplinan waktu.
e. Banyak kegiatan dan kesempatan di lingkungan saya yang berguna untuk
pengembangan kamampuan berkomunikasi dan meningkatkan
kepercayaan diri saya.
f. Dukungan keluarga dan teman untuk terus mengembangkan potensi
kepemimpinan yang baik melalui berbagai pengalaman.
4. Threats (Ancaman)
Pada bagian ini saya membuat pertanyaan untuk diri saya sendiri mengenai
ancaman yang bisa saja terjadi dan muncul sebab dari kelemahan potensi
kepemimpinan yang saya miliki, ancaman ini merupakan nilai negatif bagi
perkembangan potensi kepemimpinan yang saya miliki, pertanyaan tersebut
adalah : Ancaman apa yang mungkin muncul dalam pengembangan potensi
kepemiminan?
Berikut ini beberapa jawaban mengenai berbagai ancaman yang ada dan
dapat berpengaruh pada pengembangan potensi kepemimpinan yang saya
miliki, yaitu :
a. Banyak kegiatan dan hal yang memerlukan kamampuan komunikasi dan
kepercayaan diri yang baik yang akan menjadi hambatan saya dalam
melakukan suatu kegiatan tersebut karena kurangnya kemampuan
komunikasi dan kepercayaan diri.
b. Beberapa orang merasa tidak nyaman bekerja tim dengan saya karena
saya terkesan memaksa mereka untuk mengikuti kehendak saya.
c. Banyak tekanan dalam beberapa situasi yang menuntut saya harus
mengelola stress dengan baik yang akan menjadi hambatan untuk
melakukannya sehingga dapat mempengaruhi kualitas kegiatan atau
pekerjaan yang dimiliki.

8
d. Karena sikap perfeksionis yang saya miliki, sehingga saya kesulitan
untuk mempercayai orang lain untuk menyelesaikan tugas atau tanggung
jawab.
e. Karena saya mudah terbawa suasana, mudah tersinggung dan terlalu
memikirkan perkataan orang lain sehingga menjadi hambatan saya dalam
mengelola stress atau tekanan dalam berbagai situasi.
Jadi, dari uraian diatas di dapat bahwa hasil analisis SWOT personal diri saya
adalah sebgai berikut:
No SWOT Analisis Hasil SWOT Analisis
1. Strengths (Kekuatan) 1. Memiliki kedisiplinan waktu dan
kefokusan dalam mengerjakan sesuatu.
2. Memiliki rasa empati yang cukup tinggi.
3. Mampu mengatur pekerjaan sesuai skala
prioritas.
4. Bisa memimpin dan mengarahkan suatu
kelompok dengan baik
5. Disiplin dalam menjalankan tugas
6. Mempunyai rasa tanggungjawab yang
cukup tinggi
2. Weaknesses (Kelemahan) 1. Saya merupakan seseorang yang
perfeksionis.
2. Saya selalu terburu-buru dalam
mengerjakan sesuatu.
3. Saya kesulitan untuk menunggu hasil atau
menghadapi situasi yang memerlukan
waktu.
4. Saya kurang memiliki kepercayaan diri dan
sulit dalam menyampaikan suatu ide atau
gagasan yang dimiliki (kurang memiliki
kemampuan berkomunikasi dengan baik).

9
5. Saya kesulitan mengelola stress atau
tekanan dalam situasi tertentu.
6. Saya seseorang yang mudah terbawa
suasana, mudah tersinggung dan terkadang
terlalu memikirkan perkataan orang.
7. Terkadang terlalu keras berfikir dan mudah
berubah pikiran
8. Mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar
9. Pola pemikiran yang terkesan kekanak-
kanakan
10. Kurangnya pengalaman yang berkaitan
dengan hal kepemimpinan
11. Kurang tegas menghadapi kesalahan orang
lain
3. Opportunities (Peluang) 1. Dengan kedisiplinan waktu dan kefokusan
yang saya miliki, saya bisa menyelesaikan
suatu pekerjaan sebelum batas waktu yang
telah ditentukan.
2. Dengan sifat empati yang saya miliki saya
bisa lebih terhubung dengan orang lain,
bisa memahami dan merasakan perasaan
orang lain, sehingga dapat membangun
hubungan yang lebih kuat dan bermakna
yang dapat mendorong saya untuk
melakukan kepedulian sosial atau peduli
terhadap orang lain.
3. Dengan kemampuan mengatur pekerjaan
sesuai skala prioritas yang saya miliki, saya
bisa memaksimalkan pengerjaan suatu
tugas yang dimiliki.

10
4. Banyak orang-orang yang bekerja tim
dengan saya menjadi mempunyai
kedisiplinan waktu.
5. Banyak kegiatan dan kesempatan di
lingkungan saya yang berguna untuk
pengembangan kamampuan berkomunikasi
dan meningkatkan kepercayaan diri saya.
6. Dukungan keluarga dan teman untuk terus
mengembangkan potensi kepemimpinan
yang baik melalui berbagai pengalaman.
4. Threats (Ancaman) 1. Banyak kegiatan dan hal yang memerlukan
kamampuan komunikasi dan kepercayaan
diri yang baik yang akan menjadi hambatan
saya dalam melakukan suatu kegiatan
tersebut karena kurangnya kemampuan
komunikasi dan kepercayaan diri.
2. Beberapa orang merasa tidak nyaman
bekerja tim dengan saya karena saya
terkesan memaksa mereka untuk mengikuti
kehendak saya.
3. Banyak tekanan dalam beberapa situasi
yang menuntut saya harus mengelola stress
dengan baik yang akan menjadi hambatan
untuk melakukannya sehingga dapat
mempengaruhi kualitas kegiatan atau
pekerjaan yang dimiliki.
4. Karena sikap perfeksionis yang saya miliki,
sehingga saya kesulitan untuk
mempercayai orang lain untuk
menyelesaikan tugas atau tanggung jawab.

11
5. Karena saya mudah terbawa suasana,
mudah tersinggung dan terlalu memikirkan
perkataan orang lain sehingga menjadi
hambatan saya dalam mengelola stress atau
tekanan dalam berbagai situasi.

B. Deskripsi Mengenai Potensi Kepemimpinan Berdasarkan Hasil SWOT


Analisis
Setiap orang tentu memiliki potensi diri masing-masing, baik yang sudah
ditunjukkan ataupun masih tersembunyi. Sayangnya, tidak semua orang mampu
mengeluarkan potensi tersebut, bahkan beberapa di antaranya tidak mengenali
potensi diri. Salah satu cara untuk mengetahui itu semua yaitu kita dapat melakukan
analisis SWOT terhadap diri kita. Dengan melakukan analisis SWOT dapat
membantu kita mengetahui kekuatan, kekurangan, peluang serta ancaman yang ada
di dalam diri sehingga kita dapat melihat lebih luas apa yang dapat kita lakukan dan
atasi. Maka dari itu, saya melakukan analisis SWOT mengenai potensi
kepemimpinan yang saya miliki untuk melihat berbagai kekuatan, kelemahan,
peluang serta ancaman. Saya melakukan analisis SWOT dengan objek diri saya
pribadi dan teman dekat saya. Karena saya berpikir jika analisis SWOT ini
dilakukan hanya dengan objek diri saya pribadi maka saya merasa belum sempurna,
sebab untuk menilai diri sendiri diperlukan pendapat orang lain akan hal memahami
diri kita seperti apa.
Saya melakukan analisis SWOT ini dengan membuat pertanyaan mengenai
kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam diri serta peluang dan ancaman yang
ada diluar/lingkungan saya. Dengan melakukan analisis SWOT ini saya
menemukan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada diluar
dan didalam diri saya. Berikut hasil analisis deskripsi potensi kepemimpinan sesuai
hasil SWOT analisis yang telah saya lakukan:
1. Strengths (Kekuatan)
Hal pertama yang saya lakukan yaitu menganailisis mengenai kekuatan
yang ada di dalam diri saya. Saya pertama-tama membuat beberapa pertanyaan

12
untuk dijawab oleh diri saya dan dan teman dekat saya mengenai potensi
kepemimpinan yang ada dalam diri saya, sehingga saya mendapatkan beberapa
jawaban dari hasil analisis tersebut.
Berikut merupakan hasil analisis yang saya lakukan beserta deskripsi hasil
analisis mengenai potensi kepemimpinan saya sesuai hasil SWOT analisis :
No SWOT Analisis Strengths Analisis Deskripsi
1. Memiliki kedisiplinan waktu Disiplin waktu mempunyai arti dapat
dan kefokusan dalam menggunakan dan membagi waktu dengan
mengerjakan sesuatu. baik. Sikap disiplin ini muncul dari
kebiasaan hidup. Hal ini sangat penting
karena akan mempengaruhi hasil kegiatan.
Dengan memiliki kedisiplinan waktu, maka
kita akan dapat fokus pada pekerjaan dan
hasilnya akan lebih baik. Maka dari itu,
saya selalu berusaha untuk menjaga waktu
yang ada dengan baik yaitu dengan
memanfaatkannya dengan hal-hal yang
positif.
2. Memiliki rasa empati yang Dengan berempati kita dapat merasakan
cukup tinggi. apa yang dirasakan setiap orang lain
sehingga dapat membuka diri dengan orang
lain dan akan menjadikan hidup kita lebih
bermakna bagi diri kita dan orang lain.
Sehingga saya mempunyai jalan untuk
dapat terhubung dengan seseorang yang
nantinya akan berguna bagi kehidupan
saya.
3. Mampu mengatur pekerjaan Skala prioritas adalah sebuah usaha untuk
sesuai skala prioritas. bisa memaksimalkan pengerjaan suatu
tugas yang kita miliki. Sebab, terkadang

13
saat kita memiliki banyak tugas dalam satu
waktu, kita terkadang berpikir untuk
mengerjakan hal tersebut agar selesai.
Target untuk memaksimalkan hasil
kerjanya akan dikesampingkan karena
waktu yang terbatas. Maka dari itu, saya
selalu membuat skala prioritas agar semua
tugas atau pekerjaan bisa selesai dengan
cepat dan tepat.
4. Bisa memimpin dan Kepemimpinan yang efektif melibatkan
mengarahkan suatu kemampuan untuk memimpin dan
kelompok dengan baik mengarahkan suatu kelompok dengan baik.
Teman saya berpendapat bahwa saya
memiliki kemampuan untuk memimpin dan
mengarahkan tim atau kelompok yang hal
ini melibatkan beberapa keterampilan dan
sifat, seperti kemampuan komunikasi yang
baik, kemampuan pengambilan keputusan,
empati, kemampuan untuk menginspirasi,
dan keadilan.
5. Disiplin dalam menjalankan Teman saya berpendapat bahwa saya
tugas memiliki perilaku yang disiplin dalam
menjalankan tugas. Disiplin dalam
menjalankan tugas sangat penting untuk
mencapai hasil yang baik. Teman saya
berpendapat saya memiliki keteraturan,
konsistensi, dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugas-tugas yang telah
ditugaskan sehingga dapat meningkatkan
produktivitas, menghindari penundaan, dan

14
memastikan pekerjaan diselesaikan sesuai
jadwal. Disiplin juga merupakan salah satu
aspek penting dalam kepemimpinan yang
efektif, karena pemimpin yang disiplin
memberikan contoh yang baik bagi anggota
timnya.
6. Mempunyai rasa Menurut teman saya, saya selalu
tanggungjawab yang cukup melaksanakan tugas dan kewajiban dengan
tinggi tepat waktu dan penuh dedikasi, peduli
terhadap tugas-tugas dan hasil yang
didapatkan, memegang komitmen dan janji
yang telah dibuat, mengambil inisiatif dan
berusaha untuk memperbaiki situasi jika
ada masalah atau kesalahan. Dalam peran
kepemimpinan, memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi berarti memimpin
dengan integritas dan menjalankan tugas
kepemimpinan dengan tekun dan penuh
dedikasi.
Dengan demikian, saya akan terus berusaha untuk mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan potensi kepemimpinan yang ada dalam diri saya.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Analisis SWOT kedua yang saya lakukan adalah dengan menganalisis
kelemahan yang ada di dalam diri saya, saya membuat beberapa pertanyaan
untuk dijawab oleh diri saya sendiri dan teman dekat saya mengenai potensi
kepemimpinan yang ada dalam diri saya. Berikut hasil analisis SWOT
mengenai kelemahan saya dan hasil analisis dekripsi sesuai dengan hasil
analisis SWOT yang telah saya lakukan:

15
No SWOT Analisis Weaknesses Analisis Deskripsi
1. Saya merupakan seseorang Perfeksionis adalah sebutan bagi orang-
yang perfeksionis. orang yang menginginkan standar tinggi
dan sempurna dari dirinya sendiri,
pekerjaannya, atau orang lain. Terkadang
saya memiliki standar yang cukup tinggi,
sulit menerima kritik, cenderung egois dan
selalu membutuhkan pengakuan yang bisa
berdampak buruk terhadap pikiran dan
perilaku saya misalnya menyebabkan
stress.
2. Saya selalu terburu-buru Terburu-buru merupakan sikap yang tidak
dalam mengerjakan sesuatu. baik. Dengan keterburu-buruan bisa
membuat diri kita kacau dan panik. Dalam
kepemimpinan terburu-buru merupakan hal
yang sangat buruk. Kadang saya selalu
terburu-buru dalam mengerjakan berbagai
pekerjaan, apalagi jika pekerjaan tersebut
dibatas waktu penyelesaiannya. Dan semua
berakibat pada hasil pekerjaan saya yang
kadang kurang maksimal.
3. Saya kesulitan untuk Ketika saya merasa tidak sabar, saya merasa
menunggu hasil atau kehilangan keberanian atau motivasi untuk
menghadapi situasi yang tetap bertahan dalam upaya mencapai
memerlukan waktu. tujuan. Terakadang merasa stress jika hasil
yang saya inginkan tidak tercapai dalam
waktu yang diharapkan, dan akhirnya, saya
merasa putus asa dan menyerah sebelum
mencapainya. Dan hal ini cukup
berpengaruh dalam hal kepemimpinan.

16
4. Saya kurang memiliki Kecerdasan berkomunikasi yang buruk
kepercayaan diri dan sulit sangat berpangaruh pada berbagai kegiatan
dalam menyampaikan suatu dalam kehidupan yang berakibat pada
ide atau gagasan yang ketidakpercayaan diri, menyebabkan
dimiliki (kurang memiliki kecamasan dan stress. Dikatakan demikian
kemampuan berkomunikasi karena kemampuan berkomunikasi
dengan baik). merupakan salah satu patokan seseorang
mampu bersosialisasi dengan baik. Dengan
berkomunikasi kita dapat dengan mudah
berinteraksi dengan orang lain. Karena
kurang memiliki kemampuan
berkomunikasi yang berakibat pada
kepercayaan diri, maka saya sering merasa
enggan untuk bertanya, menjawab
pertanyaan atau mengemukakan ide atau
gagasan yang saya miliki karena merasa
takut salah dan malu.
5. Saya kesulitan mengelola Rasa stress yang dialami oleh seseorang
stress atau tekanan dalam merupakan hal yang normal untuk dialami
situasi tertentu. apabila seseorang mengalami tekanan atau
dipaksa untuk dapat beradaptasi dalam
waktu yang singkat. Namun jika
stres dibiarkan dalam jangka waktu yang
panjang akan akan berakibat pada
kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas
hariannya. Terkadang saya terlalu banyak
berfikir hal-hal yang tidak perlu dipikirkan
(overthinking) sehingga saya seringkali
kesulitan untuk mengelola stress yang
terjadi.

17
6. Saya seseorang yang mudah Seseorang yang mudah terbawa suasana,
terbawa suasana, mudah mudah tersinggung dan terkadang terlalu
tersinggung dan terkadang memikirkan perkataan orang merupakan
terlalu memikirkan perkataan orang yang lebih sensitive. Ini berkaitan
orang. erat dengan rasa empati yang tinggi yang
saya miliki. Karena semua hal ini saya
merasa rentan mengalami masalah mental
karena saya sering kali kewalahan dengan
perasaan saya sendiri.
7. Terkadang terlalu keras Terlalu keras berpikir bisa menjadi sifat
berfikir dan mudah berubah yang bermanfaat dalam beberapa konteks,
pikiran seperti ketika memecahkan masalah yang
memerlukan analisis mendalam. Namun
menurut teman saya, saya terlalu keras
berfikir dalam konteks yang kurang layak
untuk dipikirkan, saya juga mudah berubah
pikiran yang dapat mengganggu
produktivitas dan sulit dalam pengambilan
keputusan. Untuk menjadi seorang
pemimpin yang efektif, penting untuk
menemukan keseimbangan antara kedua
sifat ini.
8. Mudah terpengaruh oleh Mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar
lingkungan sekitar adalah sifat yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan Anda dan
kemandirian. Penting untuk memiliki
kemampuan untuk mempertimbangkan
masukan dari lingkungan sekitar, namun
juga penting untuk memiliki kepercayaan
diri dalam pengambilan keputusan yang

18
sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi.
Menurut teman saya, terkadang saya mudah
goyah akan prinsip yang dipegang karena
terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
9. Pola pemikiran yang terkesan Pola pemikiran yang terkesan kekanak-
kekanak-kanakan kanakan dapat menghambat perkembangan
pribadi, baik dalam kehidupan pribadi
maupun profesional. Menurut pendapat
teman saya, saya adalah orang yang
terkadang bersikap dan berpemikiran
kurang dewasa. Sehingga untuk menjadi
seseorang yang lebih dewasa dan matang
pemikirannya teman saya menyarankan
saya untuk mengatasi sifat-sifat ini dengan
meningkatkan kesadaran diri, belajar dari
pengalaman, dan mengembangkan
keterampilan pengambilan keputusan yang
lebih dewasa.
10. Kurangnya pengalaman Menurut teman saya, saya kurang memiliki
yang berkaitan dengan hal pengalaman terkait dengan kepemimpinan,
kepemimpinan hal itu dikarenakan sikap saya yang selalu
merasa malu dan takut salah. Untuk
mengatasi kurangnya pengalaman
kepemimpinan biasanya bisa dengan
mentorship atau pelatihan kepemimpinan,
belajar dari pengalaman, dan berusaha
terus-menerus untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan. Pengalaman
dalam peran kepemimpinan biasanya
membangun kepercayaan diri dan

19
membantu seseorang menjadi pemimpin
yang lebih efektif.
11. Kurang tegas menghadapi Teman saya berpendapat bahwa saya
kesalahan orang lain adalah seseorang yang kurang tegas dalam
menghadapi kesalahan orang lain, sehingga
berpengaruh pada feedback yang saya
dapatkan, misalnya seseorang menjadi
seenaknya dalam berperilaku. Dalam
konteks kepemimpinan, penting untuk
memiliki keseimbangan antara ketegasan
dalam menghadapi kesalahan dan empati
dalam membantu orang untuk belajar dari
kesalahan mereka yang melibatkan
pemberian umpan balik yang konstruktif
dan menciptakan lingkungan di mana orang
merasa aman untuk mengakui kesalahan
dan berusaha memperbaiki diri.
Maka, pada saat ini saya akan terus memperbaiki apa yang menjadi
kelemahan saya dalam hal kepemimpinan, agar nantinya tidak menghambat
saya dalam mengembangkan potensi kepemimpinan yang saya miliki.
3. Opportunities (Peluang)
Analisis SWOT ketiga yang saya lakukan adalah dengan menganalisis
peluang yang mungkin saya dapatkan dari kekuatan yang saya miliki, saya
membuat beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh diri saya mengenai peluang
potensi kepemimpinan yang ada dalam diri saya. Berikut hasil analisis SWOT
mengenai peluang yang adan dan hasil analisis dekripsi sesuai dengan hasil
analisis SWOT yang telah saya lakukan :

20
No SWOT Analisis Opportunities Analisis Deskripsi
1. Dengan kedisiplinan waktu dan Hal ini berhubungan dengan skala
kefokusan yang saya miliki, prioritas yang memerlukan kedisiplinan
saya bisa menyelesaikan suatu waktu dan kefokusan dalam
pekerjaan sebelum batas waktu pelaksanaannya. Sehingga, sebanyak
yang telah ditentukan. apapun tugas atau pekerjaan yang
dimiliki dapat saya selesaikan sebelum
batas waktu yang ditentukan.
2. Dengan sifat empati yang saya Sifat empati ini cukup penting dalam
miliki saya bisa lebih terhubung melakukan komunikasi. Kita akan
dengan orang lain, bisa merasa hubungan atau komunikasi yang
memahami dan merasakan dilakukan terasa lebih bermakna dan
perasaan orang lain, sehingga lebih kuat karena didalamnya
dapat membangun hubungan terakndung hal-hal saling meraskan akan
yang lebih kuat dan bermakna suatu hal. Terlebih dalam hal
yang dapat mendorong saya kepemimpinan, sebagai sosok pemimpin
untuk melakukan kepedulian kita harus mampu memahami dan
sosial atau peduli terhadap mengerti apa yang seseorang rasakan
orang lain. tidak melulu kita berkehendak sesuai apa
yang kita tau dan rasakan.
3. Dengan kemampuan mengatur Dalam hal kepemimpinan, kebijakan
pekerjaan sesuai skala prioritas seseorang dalam memilih pekerjan mana
yang saya miliki, saya bisa yang harus lebih diutamakan dan
memaksimalkan pengerjaan dikerjakan merupakan hal yang penting
suatu tugas yang dimiliki. dimilki. Karena dengan kemampuan
tersebut seseorang dapat menyelesaikan
berbagai pekerjaan dengan tepat dan
sesuai jadwal dan dapat memaksimalkan
proses pengerjaan tugas yang dimiliki

21
sehingga berkemungkinan dapat pula
memberikan hasil yang memuaskan.
4. Banyak orang-orang yang Dalam melakukan kerja tim, sikap kita
bekerja tim dengan saya dalam mengerjakan suatu hal akan
menjadi mempunyai mampu menjadi cerminan sikap tim kita
kedisiplinan waktu. dalam mengerjakan tugasnya masing-
masing. Dengan demikian, secara tidak
langsung kita bisa memberi manfaat atau
dampak positif kepada tim.
5. Banyak kegiatan dan Lingkungan sangat berpengaruh pada
kesempatan di lingkungan saya pengembangan diri. Dalam hal ini, di
yang berguna untuk lingkungan saya banyak sekali faktor-
pengembangan kamampuan faktor yang dapat menunjang
berkomunikasi dan kemampuan berkomunikasi saya
meningkatkan kepercayaan diri sehingga saya bisa meningkatkan rasa
saya. kepercayaan diri saya. Misalnya dengan
kegiatan-kegiatan di lingkungan kampus
seperti presentasi dan diskusi.
6. Dukungan keluarga dan teman Dukungan dari orang disekitar kita
untuk terus mengembangkan menjadi salah satu faktor utama yang
potensi kepemimpinan yang dapat menumbuhkan semangat kita.
baik melalui berbagai Dalam hal ini keluarga dan teman saya
pengalaman. selalu memberikan dukungan dan doa
terbaik bagi saya untuk terus
mengembangkan potensi kepemimpinan
yang saya miliki dengan belajar dari
berbagai pengalaman.
Maka, berdasarkan hal tersebut saya akan terus berusaha memanfaatkan
peluang-peluang tersebut agar nantinya dapat menjadi prestasi bagi diri saya
sendiri dalam hal kepemimpinan.

22
4. Threats (Ancaman)
Analisis SWOT keempat yang saya lakukan adalah dengan menganalisis
ancaman yang mungkin ada, saya membuat beberapa pertanyaan untuk
dijawab oleh diri saya sendiri mengenai ancaman potensi kepemimpinan yang
ada dalam diri saya.
Berikut ini hasil analisis SWOT mengenai ancaman yang mungkin ada
beserta dengan dekripsi hasil analisis sesuai dengan hasil analisis SWOT yang
telah saya lakukan :
No SWOT Analisis Threats Analisis Deskripsi
1. Banyak kegiatan dan hal Pada zaman sekarang banyak kegiatan yang
yang memerlukan menuntut kemampuan komunikasi dan
kamampuan komunikasi dan kepercayaan diri yang baik, maka dari itu
kepercayaan diri yang baik sulit bagi saya beradaptasi dalam kegiatan
yang akan menjadi hambatan yang memerlukan kemampuan komunikasi
saya dalam melakukan suatu dan kepercayaan yang baik yang
kegiatan tersebut karena berpengaruh pada pengembangan potensi
kurangnya kemampuan saya.
komunikasi dan kepercayaan
diri.
2. Beberapa orang merasa tidak Memaksakan kehendak pribadi terhadap
nyaman bekerja tim dengan orang lain bisa dikatakan pemaksaan.
saya karena saya terkesan Karena saya merupakan orang yang cukup
memaksa mereka untuk disiplin akan sesuatu sehingga ketika saya
mengikuti kehendak saya. memutuskan suatu kehendak maka pada
saat itu juga harus dilaksanakan dan
diselesaikan sehingga terkesan
memaksakan kehendak kepada orang lain.
Dengan sikap saya yang cenderung egois
akan menjadi ancaman tersendiri bagi saya
dalam menjalankan berbagai kerjasama

23
dengan orang lain. Mereka kemungkinan
akan merasa tidak nyaman dan terpaksa.
3. Banyak tekanan dalam Kondisi fisik maupun psikis yang kita
beberapa situasi yang miliki akan berpengaruh pada kualitas
menuntut saya harus kegiatan atau pekerjaan. Kemampuan
mengelola stress dengan baik pengelolaan stress yang kurang baik sangat
yang akan menjadi hambatan berpengaruh dan mengancam saya saat
untuk melakukannya melakukan suatu kegiatan yang cukup sulit.
sehingga dapat Hasil dari kegiatan yang saya lakukan
mempengaruhi kualitas terkadang kurang maksimal dan
kegiatan atau pekerjaan yang menyebabkan ketidakpuasan yang cukup
dimiliki. menghambat untuk melakukan berbagai
kegiatan lainnya.
4. Karena sikap perfeksionis Karena kesulitan dalam mempercayai
yang saya miliki, sehingga seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas
saya kesulitan untuk atau tanggung jawab yang dimiliki, saya
mempercayai orang lain selalu memutuskan untuk menyelesaikan
untuk menyelesaikan tugas tugas atau tanggung jawab tersebut sendiri
atau tanggung jawab. sehingga membuat saya merasa kelelahan
juga terkesan menghambat seseorang untuk
mengembangkan dirinya melalui berbagai
tugas yang saya kerjakan sendiri.
5. Karena saya mudah terbawa Ini berhubungan dengan mengelola stess
suasana, mudah tersinggung dan sifat empati yang saya miliki. Mungkin
dan terlalu memikirkan akan banyak orang yang merasa tidak
perkataan orang lain nyaman dengan saya. Banyak dianatara
sehingga menjadi hambatan mereka yang menganggap saya terkesan
saya dalam mengelola stress terlalu sensitive, terlalu memikirkan orang
atau tekanan dalam berbagai lain dan tidak peduli terhadap diri sendiri.
situasi. Sehingga ini mengahambat saya dalam

24
menemukan relasi-relasi atau melakukan
suatu hubungan.
Dengan adanya ancaman-ancaman tersebut, saya akan berusaha
merubahnya agar dapat menjadi peluang yang tidak akan mengahambat
perkembangan potensi kepemimpinan yang saya miliki, dengan terus berusaha
belajar dan berlatih mengontrol segala hal yang dapat merugikan diri saya
sendiri.

C. Strategi Pengembangan Potensi Kepemimpinan


Potensi merupakan kemampuan yang memiliki peluang untuk dikembangkan.
Potensi bukan sesuatu yang stagnan. Seseorang dapat mengembangkan potensi
dengan berbagai usaha yang sesuai kebutuhan. Untuk menjadi seorang pemimpin,
ada beberapa potensi yang tentunya harus dimiliki atau perlu dikembangkan.
Potensi-potensi untuk memiliki kemampuan kepemimpinan adalah kemampuan
wawas diri, berkomunikasi efektif, membangun dn menjaga hubungan positif,
berinisiatif dan bertanggung jawab, serta sanggup menjadi teladan. Jika berbicara
tentang kesempatan, kepemimpinan adalah kemampuan yang berpeluang untuk
dimiliki semua orang. Meskipun semua orang memiliki kesempatan yang sama,
tentunya kadar usaha yang diperlukan akan berbeda-beda. Dengan kata lain,
sebagian orang mungkin memang terlahir dengan potensi yang sudah mumpuni
untuk menjadi seorang pemimpin. Sedangkan, sebagian lagi perlu berusaha ekstra
untuk mengasah potensi
Berbicara tentang potensi, kepemimpinan adalah kemampuan yang ditunjukan
dengan bekal-bekal potensi yang ada dalam diri seseorang. Kumpulan potensi
tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan kemampuan
kepemimpinan seseorang.
Dengan potensi kepemimpinan yang saya miliki saat ini, saya harus
memikirkan strategi jitu agar dapat mengembangkannya. Berikut adalah strategi
yang bisa saya lakukan untuk mengembangkan skill atau potensi kepemimpinan
dalam diri saya :

25
1. Terus Belajar, Berlatih dan Mulai Membiasakan
Manusia akan terus tumbuh dan belajar setiap hari. Mereka mengikuti dan
memimpin, dan siklus ini berjalan layaknya lingkaran yang tidak ada akhirnya.
Terus belajar dan berlatih akan menjadi kunci dari seorang pemimpin. Dengan
membiasakan diri untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar setiap
harinya, pengalaman yang didapatkan pun akan semakin banyak dan potensi
yang dimiliki bisa dikembangkan.
2. Membuat Daftar Rencana Kegiatan untuk Setiap Hari atau Setiap Minggu

Dengan membuat daftar perencanaan membuat seseorang produktif dan


efisien. Seseorang akan terfokus dan berusaha untuk menyelesaikan semuanya
tepat waktu agar dapat menikmati waktu di luar jam produktif untuk hal-hal
lain. Membuat daftar perencanaan kegiatan merupakan proses pembelajaran
yang berkelanjutan. Dengan daftar tersebut akan mampu membuat saya lebih
semangat dalam melakukan berbagai kegiatan yang dapat mendorong saya
mencanpai keinginan yang telah saya targetkan dan hari-hari akan teras alebih
produktif dan efisien.
3. Menentukan Skala Prioritas
Salah satu cara bagaimana mengembangkan potensi kepemimpinan adalah
dengan menentukan prioritas. Menentukan dan mendahulukan sesuatu hal
yang lebih penting dan bersifat urgen bagi kepentingan bersama. Hal ini dapat
memudahkan kita dalam melakukan sesuatu dan meminimalisir kebingungan
hingga membuat pikiran stess.
4. Terus Melatih Kemampuan Berkomunikasi dan Kepercayaan Diri dengan
Public Speaking
Dengan melatih kemampuan berkomunikasi dan kepercayaan diri dengan
public speaking terus menerus melalui berbagai kegiatan seperti presentasi,
berani mengemukakan pendapat saat diskusi atau bahkan mengajar akan
memudahkan saya untuk mengembangkan potensi kepemimpinan yang telah
saya miliki. Kemampuan public speaking merupakan hal yang amat penting,
karena komunikasi adalah salah satu senjata terhebat yang dimiliki oleh
manusia. Kita bisa menyelesaikan hampir semua masalah dan mengatasi setiap

26
tantangan yang ada jika dapat berkomunikasi dengan baik. Disaat seseorang
memiliki kemampuan memimpin yang baik namun tidak disertai dengan
kemampuan berkomunikasi yang sama baiknya, tidak ada artinya dan akan
kesulitan dalam pengaplikasiannya.
5. Berpikir Secara Terbuka dan Lebih Peka Terhadap Sekitar

Memiliki pikiran yang terbuka membantu seseorang untuk berpikir lebih


kritis, terutama dihadapkan pada keadaan yang tidak terduga. Ini membantu
seseorang melihat gambaran yang lebih besar dan berpikir lebih luas tentang
cara terbaik untuk memecahkan masalah yang tidak hanya dalam jangka
pendek, tetapi juga dalam jangka panjang. Pikiran yang terbuka membuat lebih
mudah beradaptasi untuk menemukan solusi. Terlebih bagi seorang pemimpin,
pemimpin ideal adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa diri yang
didukung dengan keunggulan berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar. Dalam
menjalankan tugasnya, seorang pemimpin yang ideal akan mampu berfikir
luwes dan memiliki ide-ide segar untuk keberlangsungan kepentingan
kelompoknya.
6. Berada di Lingkungan yang Lebih Positif
Saat kita berada di lingkungan yang positif kita akan merasa lebih aman,
juga merasa didukung, lingkungan positif bisa membuat rasa khawatir lebih
menurun, sehingga bisa lebih fokus dalam belajar maupun bekerja. Lingkungan
yang positif dan suportif pasti akan mendukung kamu untuk berani
mengeksplorasi diri. Selain itu lingkungan yang positif juga membuat rasa
percaya diri seseorang juga ikut meningkat. Dengan ketenangan, seseorang
bisa mengelola waktu dengan lebih baik dalam melakukan suatu hal dan
produktivitas bisa meningkat.
7. Melakukan Filterisasi Terkait Apa Saja yang Perlu Dipikirakan
Semua hal berawal dari pikiran, artinya kita semua harus berhati-hati dalam
berpikir, kita harus benar-benar merencanakan, memastikan dan memilih apa
yang harus dan layak kita masukan dalam pikiran agar fisik maupun psikis kita
tidak kelelahan. Dan coba mulai dengan memikirkan segala sesuatu yang
positif.

27
8. Mengembangkan Keterampilan Kritis
Sebagai generasi muda, kita sebaiknya memiliki kemampuan berpikir kritis.
Tujuannya agar dapat mencari solusi terhadap suatu masalah, dan mengambil
langkah yang tepat untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Berpikir
kritis tidak muncul pada diri seseorang secara alami. Artinya, untuk bisa
memiliki kemampuan ini, tentu kita harus melatihnya. Dengan memiliki
kemampuan berpikir kritis kita akan dapat memiliki kemampuan lebih baik
untuk memecahkan suatu permasalahan, mampu mengambil keputusan lebih
cepat dan tepat, lebih memahami potensi dan kemampuan diri sendiri serta
lebih percaya diri.
9. Mencari Mentor untuk Mendapatkan Arahan dan sebagai Tempat untuk
Berbagi Pengalaman
Dengan adanya mentor, kita dapat mempelajari dan mengetahui hampir
segala hal dalam kepemimpinan, selain itu kita juga mendapat arahan tentang
bagaimana kita dalam menjadi pemimpin dan memberikan tanggapan jika ada
hal yang salah atau kurang tepat. Mentor juga bisa menjadi teman yang dapat
dipercaya dan memberikan dukungan emosional dalam perjalanan seseorang
mencapai tujuannya dengan saling berbagi pengalaman yang dimiliki.

D. Kegiatan atau Rencana Program Pengembangkan Potensi Kepemimpinan


Dalam mengembangkan potensi kepemimpinan dalam diri sendiri maka kita
membutuhkan kegiatan atau rencana program yang dapat kita buat atau ikuti.
Sebagai manusia yang diwajibkan untuk selalu berusaha, saya membuat beberapa
kegiatan dan rencana program yang bisa diikuti atau dilakukan untuk
mengembangkan potensi kepemimpinan, yaitu :
1. Meningkatkan Taraf Belajar
Melalui peningkatan taraf belajar, dapat membantu saya untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dengan meningkatkan taraf
belajar membuat saya akan lebih mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang
akan membantu meningkatkan potensi kepemimpinan yang ada dalam diri saya
pribadi. Ini bisa meliputi memperbanyak membaca buku, mengikuti pelatihan

28
dan memperbanyak relasi sebagai tempat berbagi pengalaman yang berkaitan
dengan kepemimpinan.
2. Melibatkan Diri dalam Kegiatan Sosial dan Seminar

Melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan seminar adalah langkah yang baik
untuk mengembangkan potensi kepemimpinan yang saya milki. Ini akan
membantu saya memperluas jaringan sosial, belajar keterampilan komunikasi,
dan meningkatkan pemahaman tentang isu-isu sosial. Dan pastikan untuk
berpartisipasi aktif dan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk
mengasah kemampuan kepemimpinan yang dimiliki.
3. Bergabung dengan Komunitas atau Organisasi
Bergabung dengan komunitas atau organisasi adalah langkah yang sangat
efektif dalam mengembangkan potensi kepemimpinan. Karena bisa memberi
saya kesempatan untuk bekerja dalam tim, mengambil tanggung jawab, dan
mempraktikkan keterampilan kepemimpinan dalam lingkungan nyata.
4. Membuat Daftar Rencana Kegiatan yang Akan Dilakukan
Program ini dapat membantu saya, dimana saya memiliki panduan yang
jelas tentang langkah-langkah yang perlu diambil, target yang ingin dicapai,
serta waktu dan penunjang lainnya yang diperlukan. Rencana kegiatan
membantu saya tetap fokus, mengukur kemajuan atau perkemabangan, dan
memastikan bahwa saya mengambil langkah-langkah yang mendukung
perkembangan kepemimpinan saya dengan efektif.
5. Berani Mencoba Hal-Hal Baru
Keberanian untuk mencoba hal baru adalah kunci dalam mengembangkan
potensi kepemimpinan. Menghadapi tantangan dan mengambil risiko dapat
membantu memperluas wawasan dan mengasah keterampilan kepemimpinan.
Terlibat dalam pengalaman baru juga dapat memperkuat kepercayaan diri dan
memungkinkan saya mengatasi hambatan.
6. Mentoring
Kegiatan mentoring dapat membantu dalam mengembangkan potensi
kepemimpinan. Seorang mentor adalah sumber pengetahuan dan pengalaman
yang dapat membimbing kita dalam perjalanan pengembangan kepemimpinan.

29
Melalui mentor, kita dapat belajar dari kesalahan dan keberhasilan mereka,
mendapatkan pandangan yang berharga, serta memperoleh umpan balik yang
membantu kita untuk memahami dan memperbaiki langkah atau proses kita
dalam mengembangkan potensi kepemimpinan.

30
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Potensi kepemimpinan merupakan suatu kombinasi dari karakteristik,
keterampilan, dan sifat yang memungkinkan seseorang untuk menjadi pemimpin
yang efektif. Potensi kepemimpinan dapat dikembangkan melalui pengalaman,
pelatihan, dan pembelajaran yang berkelanjutan. Untuk mengetahui potensi
kepemimpinan yang ada dalam diri kita, kita bisa menggunakan analisis SWOT.
Berikut ini hasil analisis SWOT terkait potensi kepemimpinan yang telah saya
lakukan, yaitu :
1. Strengths (Kekuatan)
a. Memiliki kedisiplinan waktu dan kefokusan dalam mengerjakan sesuatu.
b. Memiliki rasa empati yang cukup tinggi.
c. Mampu mengatur pekerjaan sesuai skala prioritas.
d. Bisa memimpin dan mengarahkan suatu kelompok dengan baik
e. Disiplin dalam menjalankan tugas
f. Mempunyai rasa tanggungjawab yang cukup tinggi
2. Weakness (Kelemahan)
a. Saya merupakan seseorang yang perfeksionis.
b. Saya selalu terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu.
c. Saya kesulitan untuk menunggu hasil atau menghadapi situasi yang
memerlukan waktu.
d. Saya kurang memiliki kepercayaan diri dan sulit dalam menyampaikan
suatu ide atau gagasan yang dimiliki (kurang memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik).
e. Saya kesulitan mengelola stress atau tekanan dalam situasi tertentu.
f. Saya seseorang yang mudah terbawa suasana, mudah tersinggung dan
terkadang terlalu memikirkan perkataan orang.
g. Terkadang terlalu keras berfikir dan mudah berubah pikiran.
h. Mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar.

31
i. Pola pemikiran yang terkesan kekanak-kanakan.
j. Kurangnya pengalaman yang berkaitan dengan hal kepemimpinan.
k. Kurang tegas menghadapi kesalahan orang lain.
3. Opportunities (Peluang)
a. Dengan kedisiplinan waktu dan kefokusan yang saya miliki, saya bisa
menyelesaikan suatu pekerjaan sebelum batas waktu yang telah
ditentukan.
b. Dengan sifat empati yang saya miliki saya bisa lebih terhubung dengan
orang lain, bisa memahami dan merasakan perasaan orang lain, sehingga
dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna yang
dapat mendorong saya untuk melakukan kepedulian sosial atau peduli
terhadap orang lain.
c. Dengan kemampuan mengatur pekerjaan sesuai skala prioritas yang saya
miliki, saya bisa memaksimalkan pengerjaan suatu tugas yang dimiliki.
d. Banyak orang-orang yang bekerja tim dengan saya menjadi mempunyai
kedisiplinan waktu.
e. Banyak kegiatan dan kesempatan di lingkungan saya yang berguna untuk
pengembangan kamampuan berkomunikasi dan meningkatkan
kepercayaan diri saya.
f. Dukungan keluarga dan teman untuk terus mengembangkan potensi
kepemimpinan yang baik melalui berbagai pengalaman.
4. Threats (Ancaman)
a. Banyak kegiatan dan hal yang memerlukan kamampuan komunikasi dan
kepercayaan diri yang baik yang akan menjadi hambatan saya dalam
melakukan suatu kegiatan tersebut karena kurangnya kemampuan
komunikasi dan kepercayaan diri.
b. Beberapa orang merasa tidak nyaman bekerja tim dengan saya karena
saya terkesan memaksa mereka untuk mengikuti kehendak saya.
c. Banyak tekanan dalam beberapa situasi yang menuntut saya harus
mengelola stress dengan baik yang akan menjadi hambatan untuk

32
melakukannya sehingga dapat mempengaruhi kualitas kegiatan atau
pekerjaan yang dimiliki.
d. Karena sikap perfeksionis yang saya miliki, sehingga saya kesulitan
untuk mempercayai orang lain untuk menyelesaikan tugas atau tanggung
jawab.
e. Karena saya mudah terbawa suasana, mudah tersinggung dan terlalu
memikirkan perkataan orang lain sehingga menjadi hambatan saya dalam
mengelola stress atau tekanan dalam berbagai situasi.
Untuk mengembangkan potensi kepemimpinan yang saya miliki, saya
memerlukan strategi sebagai jembatannya. Strategi yang saya buat yaitu, sebagai
berikut :
1. Terus belajar, berlatih dan mulai membiasakan
2. Membuat daftar rencana kegiatan untuk setiap hari atau setiap minggu
3. Menentukan skala prioritas
4. Terus melatih kemampuan berkomunikasi dan kepercayaan diri dengan
public speaking
5. Berpikir secara terbuka dan lebih peka terhadap sekitar
6. Berada di lingkungan yang lebih positif
7. Melakukan filterisasi terkait apa saja yang perlu dipikirakan
8. Mengembangkan keterampilan kritis
9. Mencari mentor untuk mendapatkan arahan dan sebagai tempat untuk
berbagi pengalaman
Berbagai strategi tersebut bisa saya terapkan melalui kegiatan atau rencana
program berikut ini :
1. Meningkatkan taraf belajar
2. Melibatkan diri dalam kegiatan sosial dan seminar
3. Bergabung dengan komunitas atau organisasi
4. Membuat daftar rencana kegiatan yang akan dilakukan
5. Berani mencoba hal-hal baru
6. Mentoring

33
B. Saran
Potensi kepemimpinan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Memahami potensi diri dan kemampuan kepemimpinan adalah langkah awal untuk
mencapai keberhasilan dalam peran kepemimpinan dan dalam kehidupan di zaman
ini.
Potensi ini dapat membantu seseorang mengembangkan keterampilan,
membuat keputusan yang baik, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Potensi ini akan sangat menunjang dalam berbagai aspek kehidupan.
Maka dari itu, pendidikan, pengembangan diri dan pemahaman akan potensi yang
dimiliki sangat dibutuhkan karena dapat membantu menggali potensi
kepemimpinan lebih lanjut, terlebih bagi kita sebagai generasi muda.

34
DAFTAR PUSTAKA

Makalah : SWOT Analisis Potensi Kepemimpinan Personal. Institut Pendidikan


Indonesia Garut.
Rangkuty, Freddy. 2011. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. IAIN :
Kediri.
Nurjannah Dewi, Mashuri. 2020. Analisis SWOT sebagai Strategi Meningkatkan
Daya Saing. Diakses pada 19 Oktober dari
https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/jps/article/download
/205/200/
Naibaho, Wandira. 2021. Starategi Pengembangan Diri. Diakses pada 19 Oktober
dari https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?d=2342
Riki. 2023. Pengembangan Diri Strategi Kunci Menggapai Kesuksesan. Diakses
pada 19 Oktober dari https://www.bhinneka.com/blog/pengembangan-
diri-kunci-kesuksesan/
Rahmatullah, Andi. 2021. Makalah : Kepemimpinan, Makassar.
Mujid. 2016. Makalah : Potensi Diri, Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai