Anda di halaman 1dari 15

Critical Journal Review

PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PEMBELAJARAN

NAMA MAHASISWA : M.FATTAH

NIM : 5233151017
DOSEN PENGAMPU : Ishaq Matondang, S.Psi.,M.Si.
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review (CJR) ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun CJR ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak.
Dengan kerendahan hati saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Psikologi Pendidikan yaitu bapak Ishaq Matondang, S.Psi.,M.Si. yang telah membimbing saya dalam pengerjaan tugas
ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan CJR ini masih banyak kekurangan baik dalam segi bahasa
maupun susunan penulisannya, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik untuk dijadikan
perbaikan CJR saya yang akan datang. Saya berharap semoga CJR ini dapat bermanfaat bagi orang lain
terutama bagi pembaca.

Medan, 2024

M.FATTAH

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR...............................................................................................1
B. TUJUAN PENULISAN CJR.................................................................................................................1
C. MANFAAT CJR....................................................................................................................................1
D. IDENTITAS ARTIKEL.........................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL............................................................................................3
A. ARTIKEL UTAMA.......................................................................................................................3
1. Pendahuluan...............................................................................................................................3
2. Deskripsi Isi................................................................................................................................3
B. ARTIKEL PEMBANDING...........................................................................................................6
1. Pendahuluan...............................................................................................................................6
2. Deskripsi Isi................................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................9
A. PEMBAHASAN ISI JURNAL..............................................................................................................9
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI ARTIKEL JURNAL...................................................................9
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................11
A. KESIMPULAN............................................................................................................................11
B. REKOMENDASI.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR


Critical Journal Report (CJR) adalah kegiatan mereview isi sebuah jurnal yang berhubungan
dengan materi perkuliahan dari sebuah jurnal secara kritis. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari sebuah jurnal serta memberikan saran yang tepat untuk
mempertahankan kelebihan dan mengatasi kekurangan jurnal.

B. TUJUAN PENULISAN CJR


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sebuah jurnal.
3. Mengasah kemampuan dalam menganalisis, mengrkitisi, dan membandingkan jurnal.
4. Meningkatkan minat membaca mahasiswa

C. MANFAAT CJR
1. Meningkatkan daya minat membaca bagi mahasiswa
2. Menambah wawasan dari isi-isi jurnal yang di baca
3. Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang di review

D. IDENTITAS ARTIKEL
1. Jurnal Utama
Judul artikel : Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran
Nama Jurnal : Jurnal Mubtadiin
Edisi Terbit (Vol dan No): Vol. 7 No. 01
Pengarang Artikel : Umi Kulsum Nomor
ISSN : 2461-128X
Alamat Situs : http://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin/article/view/55

1
2. Jurnal Pembanding
Judul artikel : Peran Psikologi Pendidikan Terhadap Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah Nama
Jurnal : Jurnal At-Tarbiyah STAI Al-Gazali Bone
Edisi Terbit (Vol dan No) : Vol. 12 No. 1
Pengarang Artikel : Abdul Basir
Nomor ISSN : 2356-2307
Alamat Situs :
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=PERANAN+PSIKOLOGI+PENDIDIKAN+
+TERHADAP+KEGIATAN+PEMBELAJARAN+DI+SEKOLAH+Abdul+Basir&btnG=#d=gs_qabs&u=%2 3p
%3DXMQZxNQeFFAJ

2
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. JURNAL UTAMA
1. Pendahuluan
Masalah pendidikan adalah suatu masalah yang menyangkut kehidupan bersama, baik kehidupan di
dalam keluarga maupun di dalam masyarakat, pendidikan itu merupakan suatu kegiatan yang sangat
penting karena merupakan suatu kegiatan yang menentukan bagi kehidupan manusia dan
kebudayaannya.
Selain guru, dalam belajar setiap peserta didik di pengaruhi oleh banyak faktor, yang dapat di
golongkan menjadi dua faktor yaitu faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik
itu sendiri dan faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik yaitu dari orang tua, dari
guru dan dari masyarakat.
Guru yang baik adalah guru yang dapat mengerti dan memahami permasalahan atau kendala
dari seorang peserta didik dan persoalan psikologi peserta didik. Guru yang dapat memahami
persoalan peserta didiknya adalah guru yang tidak memaksakan keinginannya kepada peserta didik,
yang mendengarkan keluhan dan problematika belajar dari peserta didik, dan yang juga tidak
memaksakan tugas yang melampaui kemampuan peserta didik.
Psikologi adalah sesuatu yang sangat esensial dalam "dunia" pendidikan, ini menjadi hal yang
sangat esensial karena dalam menyambut era globalisasi, pendidikan sangat berperan penting dan
menjadi salah satu faktor yang paling menentukan kemajuan suatu bangsa. Untuk hal ini maka psikologi
harus di terapkan dalam dunia pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan efektif.
Psikologi berasal dari bahasa Yunani "Psyche "yang berarti jiwa, roh atau sukma, sedangkan
"logy" atau "logos" berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau
ilmu yang mempelajari tentang karakteristik dan gejala yang dialami jiwa manusia. Jadi dalam hal
ini psikologi sangat berperan penting dalam pendidikan karena psikologi sebagai ilmu pengetahuan
adalah berupaya memahami keadaan peserta didik yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu seorang guru perlu terus menerus berusaha untuk memahami mereka yang
akan di pimpinnya dalam proses pendidikan, para guru perlu mempelajari sifat-sifat dasar peserta
didik yang diwarisi dari orang tua, pertumbuhan pesertadidik. Dan para guru juga harus
mempersiapkan dasar-dasar psikologi apa yang akan di gunakan dalam pembentukan karakter
peserta didik.
Sehingga merupakan sebuah keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggungjawab bahwa di
dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan keadaan peserta didik.
2. Deskripsi Isi
Jiwa adalah laksana subuah kereta yang bersais (fungsi rasional,)yang ditarik oleh kuda bersayap
yaitu kuda kebenaran, yang lari keatas,ke dunia idea,dan kuda keinginan atau

3
nafsu,yang lari kebawah,kedunia gejala tarik-menarik ahirnya nafsulah yang menang,sehigga kereta itu
jatuh kedunia gejala dan dipenjarakan jiwa. Plato memandang jiwa sebagai suatu subtansi yang
memberikan kehidupan dan pengetahuan yang sejati, yang dapat membuat orang dapat melihat dunia
idea, dan mencari kebenaran yang sejati.
Dari etimologi yang telah dibahas penulis diatas, jelas bahwa psikologi menyangkut dengan
persoalan jiwa dan aktivitas-aktivitas kejiwaan seseorang dalam hubungannya dengan pendidikan sebagai
sebuah proses interaksi dalam pengembangan individu. Menurut buku pengantar psikologi ada 4
kajian psikologi yang berkaitan dengan pendidikan yaitu:
3. Kajian biologis. Kajian biologis menghasilkan perkembangan dalam penelitian belajar
dan memori. Pendekatan biologis dimaksudkan untuk mempelajari manusia dan
spesies lain dengan mengaitkan perilaku yang terlihat terhadap peristiwa di dalam
otak dan sistem saraf. Pendekatan ini mencoba menentukkan neurobiologis yang
mendasari perilaku dan mental.
4. Kajian perilaku. Behaviorisme adalah sebutan yang ditujukan pada kajian psikologi
tentang perilaku, yang di dalamnya memuat tentang peran stimulus- respon yang
mempelajari stimulus-respon yang masih relevan di lingkungan, respon yang
ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan hadiah atau hukuman yang terjadi setelah respon
tersebut.
5. Kajian kognitif. Merupakan reaksi terhadap behaviorisme. Penelitian kajian
kognitif ini didasarkan pada asumsi bahwa (1) hanya dengan mempelajari proses
mental secara objektif maka manusia dapat memperoleh pemahaman sepenuhnya
tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. (2) menggunakan analogi antara
pikiran dan dan komputer. Informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara,
dipilih, dibandingkan dan dikombinasikan dengan informasi yang lain.
6. Kajian psikoanalitik. Kajian ini melihat bahwa semua tindakan memiliki suatu
penyebab tetapi penyebab itu lebih merupakan suatu motif bawah sadar ketimbang
penalaran rasional yang menggerakkan perilaku manusia. Kajian psikoanalitik
memberikan cara baru untuk memandang beberapa masalah dalam kejiwaan
seseorang.
Adapun ruang lingkup dari psikologi pendidikan sebagai berikut:
1. Kejiwaan anak. Dalam masa perkembangan kejiwaan seorang anak membutuhkan
pertolongan dan bantuan orang lain dan yang paling berperan adalah kedua orang tuanya.
Orang tuanyalah yang bertanggung jawab penuh dalam perkembangan psikologi dan
eksistensi anaknya. Dan tidak menutup kemungkinan peranan pendidik dalam pembentukan
psikologi anak sehingga seorang pendidik haruslah dapat mengerti tahapan-tahapan tersebut
sehingga melaluinya seorang pendidik dapat memberikan pemaknaan dalam proses
pembelajaran sehingga seorang anak dapat memiliki kepribadian yang harmonis dalam
perkembangannya.

4
2. Kecerdasan (intelegensi). Intelegensi dapat juga disebut dengan efektivitas belajar yang
melaluinya hasil dari pembelajaran dapat diterapkan dalam kehidupan. Psikologi pendidikan
mempelajari juga bagaimana cara untuk meningkatkan keefektivan belajar dengan pengaruhnya
terhadap perkembangan kejiwaan seseorang.
3. Motivasi. Setiap perbuatanyang dilakukan, termasuk perbuatan belajar disebabkan oleh
sesuatu dorongan. Dalam dunia psikologi, dorongan yang dirasakan seseorang untuk
melakukan sesuatu disebut sebagai motivasi.
Tugas psikologi pendidikan dalam proses belajar-mengajar tidak hanya mencakup peningkatan
mutu belajar peserta didik dalam kaitan dengan perkembangan psikisnya namun juga mempelajari
perkembangan peserta didik dalam interaksinya dengan pelajaran dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pembelajaran dalam pendekatan-pendekatan yang dapat mempengaruhi
pembelajaran.
Mary Go Setiawan menjelaskan beberapa peran psikologi pendidikan yang menyelidiki unsur
kejiwaan cara belajar peserta didik di antaranya sebagai berikut:
1. Membentuk kepribadian pendidik dan prestasi belajar. Kepribadian pendidik memberikan
pengaruh yang amat besar bagi sikap, karakter maupun hidup belajar dari seorang peserta
didik, sehingga seorang pendidik sebelum mengajar maka ia perlu mengetahui
kepribadiannya sendiri.
2. Mengetahui situasi. Memadai atau tidaknya situasi dalam lingkungan belajar dapat
berpengaruh bagi prestasi belajar, oleh karena itu psikologi pendidikan dapat menemukan
permasalahan dari berbagai masalah pendidikan dengan melihat pada kepribadian peserta
didik yang dipengaruhi situasinya.
3. Emosi. Mengetahui keadaan emosi seseorag sehingga dengan mengetahui emosi tersebut
seorang pendidik dapat memahami dan memperlakukakan seorang peserta didik dengan
bijaksana.
4. Tujuan psikologi pendidikan yang paling penting adalah membangkitkan motivasi belajar
peserta didik. Psikologi pendidikan dengan pemahaman terhadap karakteristik jiwa peserta didik
akhirnya haruslah mampu membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar.
Penulis menyimpulkan bahwa selain memahami karakteristik jiwa seorang peserta didik maka
psikologi juga mempunyai tugas untuk menciptakan suasan belajar yang efektif, membantu pendidik
untuk dapat memilih metode belajar yang paling efektif sesuai dengan karakteristik dan permasalahan
peserta didik, membantu pendidik untuk dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Oleh
karena itu maka psikologi pendidikan adalah sangat penting dalam pendidikan dan juga untuk
pembangunan ke depan.

5
B. JURNAL PEMBANDING
1. Pendahuluan
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi yang menerapkan berbagai pandangan
dalam psikologi, prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi dalam melakukan kegiatan pendidikan.
Oleh sebab itu psikologi pendidikan menekankan penelitiannya pada aspek-aspek peserta didik sebagai
manusia yang belajar, orang tua dan guru sebagai pihak- pihak yang membantu peserta didik dalam
mencapai keberhasilan dalam belajar.
Berkaitan dengan hal tersebut maka secara khusus psikologi pendidikan menerapkan prinsip-
prinsip dan teknik-teknik yang dikembangkan dalam psikologi perkembangan, psikologi sosial,
psikologi kognitif, psikologi manusia, behavioristik, psikologi gestalt, dan psikologi konseling
(Safwan,2005). Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi
pendidikan dengan proses belajar dan pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat maknai bahwa psikologi pendidikan berkaitan
dengan pengkajian tentang proses belajar manusia yang terjadi di dalam lingkungan pendidikan, Psikologi
pendidikan juga mengkaji perkembangan siswa dan proses belajar yang terjadi seiring dengan tingkat
perkembangan yang di alaminya, serta kelompok-kelompok siswa yang termasuk siswa berkebutuhan
khusus.
Untuk memahami karakteristik pembelajar dari berbagai periode perkembangan, seperti anak usia
dini, anak sekolah dasar, remaja dan pembelajar dewasa, maka psikologi pendidikan menerapkan
teori-teori perkembangan manusia yang mencakup perkembangan kognitif, perkembangan psikososial,
perkembangan fisik dan motorik, perkembangan bahasa dan komunikasi.
2. Deskripsi Isi
Psikologi pendidikan sebagai displin ilmu, sudah barang tentu mempunyai fokus tujuannya
sendiri, yaitu: Pertama, tujuan ilmu itu sendiri (untuk apa ilmu ini di pelajari dan di kembangkan
oleh para ahlinya), Kedua, tujuan kurikuler dalam mempelajari sesuatu ilmu. Analisis terhadap
pemikiran sesuai dengan yang di gambarkan oleh dua psikologi terkemuka (Lindgreen dan Bernard)
sebagai berikut:
1) Menurut Lindgreen,"Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk membantu guru dan
perkembangan prospektif para guru dalam memahami proses pendidikan yang terbaik"
2) Menurut Bernad, "pada dasarnya tujuan psikologi pendidikan adalah untuk memahami bagaimana
proses belajar mengajar cara lebih efektif dan tepat sasarannya"

Dari dua pendapat ahli di atas dapat dipahami bahwa keberadaan psikologi pendidikan dapat
membantu guru memahami karakteristik peserta didik sehingga menciptakan aktivitas proses
pendidikan yang terbaik, yaitu proses pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi sebagai berikut yaitu:

6
a. Faktor bawaan. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah,
antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.
b. Faktor minat dan pembawaan yang khas. Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada
suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
c. Faktor pembentukan. Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang
yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
d. Faktor kematangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah
matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan
fungsinya masing-masing.
e. Faktor kebebasan. Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas
dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Adapun teori-teori belajar kognitif yaitu:
1. Teori kognitif menurut Piaget. Aliran konstruktif terlihat dari pandangan Piaget yang
menyatakan bahwa anak membangun kognitifnya melalui interaksi dengan dunia di
sekitarnya. Hasil dari interaksi ini terbentuklah struktur kognitif yang disebut dengan
skemata, yang dimulai dengan terbentuknya struktur berpikir secara logis, yang kemudian
berkembang menjadi suatu generalisasi atau kesimpulan umum.
2. Taksonomi Bloom. merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan.
Taksonomi ini pertama kali disoleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini,
tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain
tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hierarkinya.
3. Teori kognitif menurut Bruner. Perkembangan kognitif menurut Bruner adalah
perkembangan kemampuan berpikir yang berlangsung secara setahap demi setahap (Bruner,
1985). Kemampuan berpikir tersebut memerlukan interaksi antara kemampuan yang ada di
dalam diri manusia dengan lingkungan di sekitarnya dan berlangsung dalam waktu yang
panjang. Hal ini disebabkan karena proses perkembanagan kemampuan berpikir atau proses
perkembangan intelgensi berlangsung sejalan dengan proses belajar.
4. Teori kognitif menurut Gestalt. Menurutnya manusia pada hakekatnya memahami objek dan
peristiwa secara keseluruhan dengan pola yang terintegrasi tidak terpisah- pisah. Berdasarkan
cara manusia memahami lingkungannya, maka ia akan meng- konstruk lingkungannya dalam
pola yang mengandung makna. Oleh sebab itu Gestalt memandang bahwa keseluruhan lebih
berarti dari pada bagianbagian.

Terdapat beberapa manfaat mempelajari psikologi pendidikan menurut Muhammad dan Wiyani
(2013), yaitu :

7
1. Memahami perbedaan siswa. Sebagai guru, perlu untuk memahami perbedaan perbedaan
karakteristik setiap siswa, tahap tumbuh kembangnya, serta tipe perilakunya.
2. Menciptakan iklim belajar yang kondusif di kelas. Kemampuan guru menciptakan iklim belajar
yang kondusif meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar dalam kelas.
3. Memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran yang sudah tepat, akan
memberikan situasi efektif belajar mengajar.
4. Memberikan bimbingan kepada siswa. Psikologi memberikan kemampuan kepada guru
untuk menjadi seorang pembimbing bagi siswanya dengan pendekatan emosional dari hati ke
hati untuk mendapatkan kepercayaan siswa.
5. Berinteraksi dengan tepat dengan siswa. Prinsip-prinsip psikologi mendasari cara
berkomunikasi yang tepat dalam pembelajaran.
6. Memberikan evaluasi hasil pembelajaran. Sebagai seorang pendidik, dengan mempelajari
psikologi pendidikan akan mampu memberikan penilaian hasil pembelajaran secara adil.
7. Memotivasi belajar. Bekal psikologi pendidikan untuk pengajar agar pengajar mampu
memberikan dukungan, dorongan atau motivasi untuk siswanya dalam semangat belajar
yang lebih tinggi.
8. Menetapkan tujuan pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu pegajar untuk
menentukan tujuan pembelajaran terhadap perubahan perilaku seperti apa yang diinginkan
sebagai hasil pembelajaran.
9. Penggunaan media pembelajaran yang tepat. Pengetahuan psikologi pendidikan juga bermanfaat
untuk menentukan media pembelajaran yang tepat untuk siswa, misalnya media audio, visual,
motorik, dan lain sebagainya sebagai aktivitas pembelajaran yang menyenangkan.
10. Penyusunan jadwal pelajaran yang sesuai. Penyusunan jadwal pelajaran juga disesuaikan
dengan kondisi siswa, seperti pelajaran yang butuh pemikiran lebih rumit seperti matematika
akan lebih baik jika diletakkan pada jam belajar pertama, saat pikiran siswa masih segar dan
konsentrasinya masih maksimal. Jika mata pelajaran seperti matematika diletakkan pada akhir
kelas, maka hal itu tidak akan efektif.

8
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI JURNAL
Pada jurnal utama yang berjudul “Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran” dimana
jurnal ini membahas mengenai peran psikologi pendidikan di mulai dari zaman Yunani serta pengertian
dari berbagai para filsuf dan para psikolog. Jurnal ini juga membahas mengenai kajian psikologi
pendidikan yang terbagi menjadi 4 yaitu: 1). Kajian Biologis, 2). Kajian Perilaku, 3). Kajian
Kognitif, dan 4). Kajian Psikoanalitik. Jurnal ini juga membahas mengenai ruang lingkup psikologi
pendidikan yang terdiri dari kejiwaan anak, kecerdasan (intelegensi), dan motivasi. Peran psikologi
pendidikan juga di bahas di jurnal ini, peran tersebut terdiri dari membentuk kepribadian pendidik dan
prestasi belajar, mengetahui situasi, emosi, dan membangkitkan motivasi belajar.
Pada jurnal pembanding membahas mengenai konsep dasar psikologi pendidikan di mana
menjelaskan psikologi pendidikan secara etimologi dan menurut pendapat Lindgreen dan Bernard.
Jurnal ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi dimana faktor tersebut terdiri
dari faktor bawaan, faktor minat dan pembawaan yang khas, faktor pembentukan, faktor
kematangan, dan faktor kebebasan. Teori-teori belajar kognitif juga di bahas pada jurnal ini di mana
teori tersebut terdiri dari: 1). Teori kognitif menurut Piaget, 2). Taksonomi Bloom, 3). Teori kognitif
menurut Bruner, 4). Teori kognitif menurut Gestalt.jurnal ini juga membahas manfaat mempelajari
psikologi pendidikan menurut pendapat Muhammad dan Wiyani (2013).

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ISI ARTIKEL JURNAL


1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel utama sudah sangat jelas penjelasannya seperti pada
penjelasan pengertian psikologi pendidikan di jelaskan secara terperinci di mulai dari zaman
yunani dimana pertama kali tercetusnya tentang ilmu jiwa atau ilmu psikologi ini serta
perkembangannya dari tahun ke tahun, selain itu pengertian psikologi pendidikan juga di
jelaskan dari berbagai sudut pandang para ahli dan di akhir penulis juga menyimpulkan
pengertian psikologi pendidikan dari etimologis dan pendapat para ahli yang sudah di
cantumkan. Sedangkan pada artikel pembanding penjelasan psikologi masih kurang terperinci
di mana penulis menjelaskan pengertian psikologi pendidikan berdasarkan pendapat Lindgreen
dan Bernard saja tidak seperti pada artikel utama yang menjelaskan perkembangannya dari
tahun ke tahun serta mencantumkan berbagai pendapat ahli mengenai psikologi pendidikan.
2. Dari aspek tata bahasa, artikel tersebut sudah sangat jelas dimana bahasa yang di gunakan
mudah di mengerti dan sudah menggunakan kalimat efektif sistematika kepenulisan juga
sudah memenuhi standar EYD. Sedangkan pada artikel pembanding aspek tata bahasa yang di
gunakan masih kurang jelas di mana pada setiap awal

9
pembahasan tidak di sertai dengan penjelasannya terlebih dahulu sehingga dapat
membingungkan pembaca selain itu pada artikel ini juga masih terdapat kalimat yang kurang
efektif.

10
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Psikologi berasal dari bahasa Yunani "Psyche "yang berarti jiwa, roh atau sukma, sedangkan
"logy" atau "logos" berarti ilmu atau ilmu pengetahuan. Jadi psikologi berarti ilmu tentang jiwa atau
ilmu yang mempelajari tentang karakteristik dan gejala yang dialami jiwa manusia. Jadi dalam hal
ini psikologi sangat berperan penting dalam pendidikan karena psikologi sebagai ilmu pengetahuan
adalah berupaya memahami keadaan peserta didik yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi yang menerapkan berbagai pandangan
dalam psikologi, prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi dalam melakukan kegiatan pendidikan.
Oleh sebab itu psikologi pendidikan menekankan penelitiannya pada aspek-aspek peserta didik sebagai
manusia yang belajar, orang tua dan guru sebagai pihak- pihak yang membantu peserta didik dalam
mencapai keberhasilan dalam belajar.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan penjelasan di atas yang sudah di paparkan penulis merekomendasikan artikel utama
sebagai bacaan yang relevan di mana penjelasannya sudah terperinci dan di sertai pendapat dari
berbagai para ahli tetapi hal ini bukan untuk menyudutan artikel pembanding. Pada artikel tersebut
sebenarnya sudah cukup baik tetapi masih terdapat kekurangan dalam menampilkan teori-teori serta
masih terdapat kalimat yang kurang efektif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kulsum, Umi. (2021). Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran. Jurnal Mubtadiin, 7 (01),
100-121.

Basir, Abdul. (2021). Peran Psikologi Pendidikan dalam Proses Pembelajaran di Sekolah.
Jurnal At-Tarbiyah STAI Alghazali Bone, 12 (1), 1-11.

12

Anda mungkin juga menyukai