Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SWOT ANALISIS POTENSI KEPEMIMPINAN PERSONAL

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dan
Budaya Dasar

Dosen Pengampu Dr. Drh. H. Karantiano S. Putra, MM., M.Pd,

Di susun Oleh;

Amelia Anisa Putri 22844050

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, BAHASA, DAN SASTRA

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah,dan inyah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar dengan
judul;”Potensi Kepemimpinan Personal Melalui SWOT Analisis”

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah menciptakan semua
beserta isinya,serta telah menjadikan manusia makhluk yang sempurna dan mulia
dibandingkan dengan makhluk lain.Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus
memberikan doa,saran,dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa sepenuhnnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki.Oleh karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat penulis dan pembaca.

Garut, Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Hasil SWOT Analisis


B. Deskripsi Mengenai Potensi Kepemimpinan Berdasarkan Hasil SWOT
Analisis
C. Strategi Pengembangan Potensi Kepemimpinan
D. Kegiatan Atau Rencana Program Pengembangan Potensi
Kepimimpinan

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mencari jati diri dalam kepemimpinan tentu sangat amat tidak mudah karna kita
sebagai manusia perlu atas penilaian dari orang lain juga untuk menemukan beberapa
hal yang kita kurang ketahui atau disadari. Manusia adalah makhluk sosial yang setiap
waktu pun perlu berinterkasi dengan orang lain misalkan seperti bertanya atau
memerlukan bantuan atas informasi pekerjaan,pembelajaran,dan lain-lain.

Sebagai manusia terkadang kita merasa bingung dalam proses yang akan ditujunya.
Sehingga kita memerlukan pendapat orang lain untuk mengetahui potensi apa saja yang
ada pada dirinya sendiri sehingga tidak akan terlalu diam dalam menghadapi suatu
masalah atau ujian.

Terkadang kita sebagai pemimpin memerlukan arah untuk membangun suatu pondasi
tersebut hingga sampai tujuan yang ingin kita tuju. Tetapi dalam proses ini tentu kita
perlu bantuan orang lain dengan berinteraksi agar sampai tujuan tersebut. Karna yang
tadi disebutkan bahwa manusia adalah makhluk sosial jadi kita perlu bantuan orang lain.

Namun sebelum kita ingin memulai proses itu kita juga tentu harus dapat menilai orang
yang akan ikut berkontribusi dalam pengerjaan tersebut. Tetapi dalam menilai orang lain
mungkin hal yang mudah untuk dilakukan tetapi dalam mengenali diri sendiri itu
merupakan hal yang sulit terkadang kita juga dalam menilai diri sendiri juga perlu
bantuan orang lain. Apalagi sebgai pemimpin tentu kita perlu kepribadian yang sudah
pasti memungkinkan dari potensi kepemimpinan yang utama adalah rasa tanggung
jawab bagi dirinya,pekerjaannya,juga Amanah yang ditanggungnya.

Sebagaimana dijeaskan bahwa manusia di perintahkan oleh allah swt sebagai khalifah.
Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Dengan melakukan analisis SWOT setiap orang pasti akan mengetahui potensi
kepemimpinan yang ada pada diri kita sendiri itu seperti apa. Juga bagaimana cara
mengetahui peluang,ancaman,strategi,dan rencana kegiatan apa yang harus kita
lakukan agar bisa membangun dan lebih dikembangkan potensi kepemimpinan yang
sudah ada.

SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),


Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
Analisis SWOT mengatur kekuatan,kelemahan,peluang,dan rencana utama dalam diri
sendiri atau manusia kedalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dakam
bilah kisi-kisi yang sederhana.

1. Strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal


dalam diri. Hal-hal yang dapat kita control dan dapat berubah.
2. Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang
mempengaruhi diri atau hal-hal yang terjadi diluar diri. Kita dapat
memanfaatkan peluang dan melindungi dari acncaman,tetapi kita tidak dapat
mengubahnya.

Latar belakang SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Analisis


adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang
memengaruhi suatu individu, organisasi, atau proyek. Berikut adalah latar belakang
potensi kepemimpinan personal melalui analisis SWOT:

1. Strengths (Kekuatan):

- Bakat dan Keterampilan Pemimpin: Mengidentifikasi kekuatan individu dalam


konteks kepemimpinan, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan
pemecahan masalah.

- Pengalaman Pendidikan dan Profesional: Menilai pendidikan, pelatihan, dan


pengalaman yang dapat menjadi aset bagi pemimpin.

- Motivasi dan Komitmen: Mengetahui tingkat motivasi dan komitmen pemimpin


terhadap tujuan dan tanggung jawabnya.

2. Weaknesses (Kelemahan):

- Keterbatasan Keterampilan: Mengidentifikasi kelemahan dalam keterampilan


atau pengetahuan yang mungkin membatasi efektivitas kepemimpinan.

- Tingkat Stres atau Ketidakpastian: Menilai bagaimana pemimpin menanggapi


tekanan atau ketidakpastian, dan apakah ini dapat menjadi hambatan.

- Kurangnya Pengalaman pada Area Tertentu: Kelemahan dalam pengalaman


spesifik yang relevan dengan tugas kepemimpinan.
3. Opportunities (Peluang):

- Pengembangan Keterampilan Tambahan: Mengidentifikasi peluang untuk


meningkatkan keterampilan atau pengetahuan tertentu yang dapat meningkatkan
kepemimpinan.

- Peluang Pendidikan dan Pelatihan: Menilai apakah ada peluang untuk


mendapatkan pendidikan atau pelatihan tambahan yang dapat mendukung
pengembangan kepemimpinan.

- Peluang Kolaborasi atau Jaringan: Menyadari peluang untuk berkolaborasi


dengan orang lain atau membangun jaringan yang dapat mendukung kepemimpinan
personal.

4. Threats (Ancaman):

- Kompetisi atau Konflik: Mengidentifikasi ancaman dari faktor internal atau


eksternal, seperti kompetisi atau konflik antaranggota tim.

- Perubahan dalam Lingkungan Kerja: Menilai ancaman dari perubahan dalam


lingkungan kerja, seperti perubahan kebijakan atau dinamika tim.

- Tantangan Keseimbangan Hidup Kerja-Pribadi: Ancaman terhadap keseimbangan


antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang dapat memengaruhi kesehatan dan
kesejahteraan.

Melalui analisis SWOT, individu dapat memahami sejauh mana potensi


kepemimpinan personal mereka, mengidentifikasi area di mana mereka dapat
tumbuh, dan memanfaatkan peluang yang ada. Ini memberikan dasar untuk
pengembangan diri yang terarah dan efektif sebagai pemimpin.

Ada berbagai teori kepemimpinan yang telah dikembangkan oleh para ahli untuk
menjelaskan karakteristik, perilaku, dan sifat-sifat kepemimpinan. Beberapa teori
kepemimpinan yang terkenal termasuk:

1.Teori Sifat Kepemimpinan (Trait Leadership Theory):

- Teori ini berfokus pada identifikasi sifat-sifat pribadi atau karakteristik kepemimpinan
yang efektif. Beberapa sifat yang sering dikaitkan dengan kepemimpinan termasuk
kecerdasan, ketegasan, dan kepercayaan diri.

2. Teori Gaya Kepemimpinan (Leadership Style Theories):

- Teori ini mencoba mengklasifikasikan gaya kepemimpinan berdasarkan cara


pemimpin berinteraksi dengan bawahan. Contoh teori ini termasuk Teori Gaya
Kepemimpinan Situasional (Situational Leadership Theory) dan Teori Gaya
Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional.
3. Teori Perilaku Kepemimpinan (Behavioral Leadership Theories):

- Fokus teori ini adalah pada perilaku pemimpin, bukan sifat-sifatnya. Ini mencakup
model seperti Teori Grid Manajerial (Managerial Grid Model) dan Teori X dan Y.

4. Teori Kepemimpinan Situasional (Situational Leadership Theory):

- Teori ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif tergantung pada situasi
tertentu. Pemimpin harus dapat mengadaptasi gaya kepemimpinan mereka sesuai
dengan tingkat keterampilan dan motivasi bawahan.

5. Teori Gaya Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional:p

- Gaya kepemimpinan transaksional berfokus pada transaksi atau pertukaran antara


pemimpin dan bawahan, sedangkan gaya kepemimpinan transformasional berupaya
untuk menginspirasi dan meningkatkan kinerja bawahan dengan cara yang lebih
mendalam.

6. Teori Kepemimpinan Pelayanan (Servant Leadership Theory):

- Teori ini menekankan pada pelayanan dan kepedulian terhadap kebutuhan orang
lain. Pemimpin dianggap sebagai pelayan bagi orang yang dipimpin.

7. Teori Kepemimpinan Karismatik:

- Gaya kepemimpinan ini menekankan pada karisma dan daya tarik pribadi pemimpin.
Pemimpin karismatik mampu memotivasi dan memimpin orang dengan inspirasi dan visi
yang kuat.

8. Teori Kepemimpinan Kontingensi (Contingency Leadership Theories):

- Teori ini menyatakan bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang satu ukuran cocok
untuk semua situasi. Gaya kepemimpinan yang efektif akan bergantung pada kondisi-
kondisi tertentu.

Setiap teori kepemimpinan memiliki pendekatan unik untuk memahami dan


menggambarkan peran seorang pemimpin. Pemimpin yang efektif seringkali mampu
mengintegrasikan elemen-elemen dari berbagai teori sesuai dengan konteks dan
kebutuhan organisasi mereka
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Hasil Personal SWOT Analisis Yang Anda Lakukan Terhadap
Diri Sendiri?
2. Bagaimana Deskripsi Mengenai Potensi Kpemimpinan Berdasarkan Hasil
SWOT Analisis Yang Telah Dilakukan?
3. Apa Saja Strategi Pengembangan Potensi Kepemimpinan Yang Dapat
Anda Lakukan?
4. Apa Saja Rencana Program Pengembangan Potensi Kepemimpinan Dalam
Diri Anda?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui hasil SWOT analisis diri sendiri
2. Untuk mengetahui deskripsi mengenai potensi kepemimpinan diri sendiri
berdasarkan hasil SWOT analisis yang telah dilakukan.
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan potensi kepemimpinan diri sendiri
yang dapat dilakukan.
4. Untuk mengetahui rencana program Pengembangan Potensi Kepemimpinan Diri
Sendiri.

D. MANFAAT
1. Agar mengetahui potensi diri sendiri dari pendapat orang lain sehingga bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
2. Bisa menjadi bahan kajian dalam meningkatkan kemampuan untuk menjadi
seorang pendidik.
3. Semoga dalam penulisan dan juga pengetahuan dalam makalah ini bisa
menjadikan diri sendiri ini bisa menumbuh kembangkan kualitas dalam
kepemimpinan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil SWOT Analisis

SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Analisis adalah alat yang


digunakan untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang memengaruhi suatu
individu, organisasi, atau proyek. Analisis SWOT juga merupakan teknik analisis
yang diterapkan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisis SWOT biasanya diterapkan
untuk menganalisis bisnis dan strategi.

Namun, fungsi dari analisis SWOT dapat dimanfaatkan pula untuk mengenal diri
sendiri dengan lebih mendalam. Metode tersebut disebut dengan analisis SWOT diri
sendiri atau personal SWOT analysis.

Analisis SWOT tidak hanya dapat dilakukan untuk bisnis, proyek. Dan strategi.
Tetapi, juga dapat digunakan untuk menganlisis diri sendiri. Ketika setiap orang telah
mengenal diri sendiri maka akan mengetahui kelemhan dan kekuatan yang dipunyai.

Dengan begitu, akan menjadi lebih mudah untuk memperbaiki setiap kekurangan
sekaligus mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki. Hal ini juga bermanfaat untuk
proses bersosialisasi dan memudahkan komunikasi dengan orang lain.

Analisis SWOT menjadi analisis yang terjadi pada faktor internal ataupun eksternal
dalam menghadapi tantangan atau ancaman di masa yang akan datang. Sehingga,
strategi telah disiapkan untuk menghadapi segala jenis tantangan dan rintangan dalam
mewujudkan harapan atau cita-citanya.

Analisi SWOT diperkenalkan oleh Albert Humphrey pada tahun 1960-an. Awalnya,
analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi posisi strategis seorang individu
dalam organisasi. Sedangkan, analisis SWOT diri sendiri untuk lebih mengenal
kepribadian seseoran

Analisis SWOT dapat menjadi sebuah alat yang sangat berguna dalam
mengembangkan karier dan mencapai tujuan hidup seseorang. Berikut adalah empat
aspek utama dalam analisis SWOT kepribadian diri sendiri.
Pada tanggal 06 oktober 2023 saya melakukan personal analisis SWOT untuk
mengetahui potensi kepemimpinan yang saya miliki berupa kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang ada dalam diri saya.

Untuk subjek personal analisis SWOT adalah diri saya sendiri dan teman dekat juga
kerabat saya. Saya melakukan beberapa pertanyaan yang saya buat dari ke empat
unsur ini seperti Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threats (ancaman). Pertanyaan dan juga jawaban hasil analisis SWOT
saya;

1. Kekuatan atau Kelebihan (Strengths)


Kekuatan dalam analisis SWOT diri sendiri memberikan gambaran mengenai
keunggulan seseorang dan perbedaannya dengan orang lain. Poin ini menjadi hal
penting yang berkaiatan dengan keahlian seseorang.
Saya Bersama teman dekat saya telah mengajukan bberapa pertanyaan,
pertanyaan nya sebagai berikut;
a. Potensi kepemimpinan apa yang anda miliki selama ini? Apa pencapaian
yang bisa anda banggakan?
b. Apa pendapat teman mu mengenai potensi kepemimpinan yang anda miliki?
Kelebihan ini bisa berkaitan dengan pengalaman anda?

Setelah saya membuat pertanyaan tersebut, maka saya langsung untuk


menjawabnya, jawaban saya mengenai kekuatan potensi kepemimpinan tersebut
adalah;

a. - Potensi yang saya miliki adalah saya memiliki rasa


berani,keras,mandiri,bisa mengatur waktu,dan mudah bergaul dengan baik
sehingga mudah untuk mendapatkan informasi.
- Pencapaian yang membuat saya bangga adalah bisa mendapatkan segala
sesuatu dengan kerja keras sehingga saya menyadari bahwa sesulitnya
dalam berproses jika sudah mendapatkan apa yang kita mau itu sebuah
pencapaian belum tentu semua orang bisa untuk memulai berproses.
b. – Memiliki sikap siap tanggap dan cepat dalam melakukan sesuatu pekerjaan
yang sedang dilakukan.
- Mampu berkerja sama dalam bentuk kelompok
- Saling bahu membahu atau bisa disebut membantu jika dalam keteteran
atau kesusahan
- Mempunyai motivasi semnagat dalam mengerjakan sesuatu agar Bersama
partner kerja tidak terasa pengat sendiri (Aura Positif semangat)

- Memiliki sikap jujur, perkataan, dan perbuatan.

2. Kelemahan atau Kekurangan (Weaknesses)


Kelemahan menjadi penghambat kesuksesan diri sendiri. Oleh sebab itu, ketika
kelemahan telah teridentifikasi maka akan dapat merencanakan strategi untuk
meminimalisir kelemahan menjadi kerugian atau penghambat.
Disini juga saya dan teman saya memiliki beberapa pertanyaan yang ada dalam
diri saya sendiri. Maka dibawah ini saya akan membeberkan beberapa pertanyaan
sebagai berikut;
a. Apa kelemahan yang anda miliki dalam kepemimpinan?
b. Bagaimana pendapat teman dekat anda mengenai kelemahan kepemimpinan
yang anda miliki?

Pertanyaan ini yaitu kelemahan saya sebagai pemimpin maka akan saya jawab
mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas;

a. kelemahan saya yang dirasakan selama ini sebagai pemimpin


- Sering memikirkan hal yang belum terjadi sehingga sering menjadi
negative thingking
- Jika terlalu sering di tekan oleh atasan selalu merasa stress berat sehingga
hilangnya focus dalam bekerja
- Bila sudah hilang rasa respect terhadap seseorang yang kurang membantu
dalam bekerja selalu merasa kesal dan marah.
- Memiliki rasa kesabaran setipis tisu
- Selalu berpikiran pesimis
b. Pendapat teman dekat saya mengenai kelemahan kepemimpinan yang ada
dalam diri saya adalah;
- Terkadang selalu memikirkan pendapat orang lain
- Tempramen jika mengalami Kerjasama yang buruk
- Jika sudah berdiskusi terkadang susah mencerna materi
- Jika ada orang yang menyinggung terkadang selalu menjadi sosok
pendendam
- Terlihat jutek
- Terlalu ingin terburu-buru dalam suatu pekerjaan
- Susah untuk di beritahu/keras kepala.
3. Peluang atau Kesempatan (Opportunities)
Peluang atau kesempatan berdasarkan pada faktor eksternal yang menguntungkan
yang mampu memberikan keunggulan kompetitif bagi diri sendiri.
Pada bagian ini saya membuat pertanyaan bagi diri saya sendiri mengenai
peluang yang bisa saya ambil dari potensi kepemimpinan yang saya miliki,
pertanyaan nya yaitu;
Peluang apa yang mungkin ada jika anda memanfaatkan potensi kepemimpinan
yang anda miliki?
Memanfaatkan peluang dalam potensi kepemimpinan yang saya miliki dan
peluang nya yaitu;
- Dengan memiliki sikap berani saya menjadi suka menantang atau
tantangan diri sendiri yang bisa menaikkan velue diri saya sendiri
menjadi lebih baik.
- Dengan memiliki rasa penasaran lebih saya selalu bertanya sehingga bisa
mendapatkan informasi yang bersangkutan terhadap karir atau apapun
itu.
- Dengan memiliki rasa mandiri dan pekerja keras yang di didik oleh orang
tua saya mulai bisa hidup mandiri tidak bergantung terhadap orang lain.
- Dengan memiliki beberapa pengalaman perjalanan hidup saya menjadi
bisa mengetahui apa yang harus diputuskan
- Dengan memiliki sikap ceria saya bisa berinteraksi dengan orang-orang
yang belum saya kenal (ekstrovert)
4. Ancaman mengacu pada faktor-faktor yang memberikan potensi merugikan bagi
diri sendiri. Ancaman juga berpotensi menghilangkan kekuatan, kehilangan
peran, dan peluang. Sehingga, harus diwaspadai sedini mungkin untuk
merancang strategi yang tepat.
Pertanyaan dari ancaman potensi kepemimpinan saya dalam diri sendiri adalah;
Ancaman apa yang mungkin muncul dalam perkembangan potensi
kepemimpinan anda?
Dari pertanyaan diatas saya telah memikirkan ada berbagai macam ancaman yang
dapat berpengaruh pada perkembangan potensi kepemimpinan saya. Jawaban dari
pertanyaan tersebut adalah;
- Jika ada pekerjaan yang saya kurang ketahui saya terkadang sungkan
untuk bertanya langsung terhadap atasan bila dalam oekerjaan.
- Tidak bisa menolak pekerjaan dari atasan yang bukan bagian dari tugas
saya.
- Terlalu gampang dimanfaatkan oleh orang lain, terkadang baik saya di
manfaatkan untuk keuntungannya sendiri bukan untuk pekerjaan.
- Sulit untuk mengontrol emosi, jika ada kesalahan dalam pekerjaan dan
tidak ada yang memberitahu rasa amarah ini akan menggebu.
- Terkadang keras kepala dalam memberikan pendapat, maksud keras
kepala disini agar pikiran yang seharusnya dapat tersampaikan agar
pendapat ini bisa di dengarkan.
Kemudian dalam setiap kolom diisi dengan jawaban yang menggambarkan diri
sendiri. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai menuliskan
keadaan diri sendiri.

NO SWOT Analisis Hasil Analisis SWOT


1. Strengths (kekuatan) 1. Memiliki rasa keberanian, meskipun
pekerjaannya berat tapi saya siap untuk
menjalankannya karna itu adalah bagian
dari tugas saya
2. Jiwa yang keras, Karna saya memiliki
pengalaman pekerjaan di pabrik sehingga
saya memiliki jiwa keras ini yang sudah
terbawa kedalam kehidupan sekarang.
3. Mandiri, karna sudah menjadi kebiasaan
dari kecil di didik oleh orang tua harus apa-
apa bisa sendiri tanpa harus melibatkan
orang lain.
4. Mengatur waktu, karna terbawa juga dari
pekerjaan sehingga saya bisa mengatur
waktu dari waktu ke waktu yang sudah
terjadwal setiap menit/jam nya apa yang
harus dilakukan.
5. Pekerja keras, disini juga saya sudah di
didik oleh orang tua sejak kecil apapun
yang anda inginkan atau kemauan harus
bisa meraih dengan hasil keringat sendiri
atau pencapaian.
6. Mudah bergaul, karna saya juga makhluk
sosial butuh untuk berinteraksi sosial
dengan yang lain agar mendapatkan
informasi atau apapun.
7. Memiliki sikap siap tanggap, dan cepat
dalam melakukan sesuatu pekerjaan.
8. Mampu bekerja dalam berbentuk tim
9. Saling bahu membahu atau bisa disebut
membantu jika dalam keteteran atau
kesusahan
10. - Mempunyai motivasi semnagat dalam
mengerjakan sesuatu agar Bersama partner
kerja tidak terasa pengat sendiri (Aura
Positif semangat)
11. Memiliki sikap jujur, perkataan, dan
perbuatan
2. Weaknesses (kelemahan) 1. Sering memikirkan hal yang belum terjadi
sehingga sering menjadi negative thingking
2. Jika terlalu sering di tekan oleh atasan
selalu merasa stress berat sehingga
hilangnya focus dalam bekerja
3. Bila sudah hilang rasa respect terhadap
seseorang yang kurang membantu dalam
bekerja selalu merasa kesal dan marah.
4. Memiliki rasa kesabaran setipis tisu
5. Selalu berpikiran pesimis
6. Terkadang selalu memikirkan pendapat
orang lain
7. Tempramen jika mengalami Kerjasama
yang buruk
8. Jika sudah berdiskusi terkadang susah
mencerna materi
9. Jika ada orang yang menyinggung
terkadang selalu menjadi sosok pendendam
10. Terlihat jutek
11. Terlalu ingin terburu-buru dalam suatu
pekerjaan
12. Susah untuk di beritahu/keras kepala

3. Opportunities (peluang) 1. Dengan memiliki sikap berani saya menjadi


suka menantang atau tantangan diri sendiri
yang bisa menaikkan velue diri saya sendiri
menjadi lebih baik.
2. Dengan memiliki rasa penasaran lebih saya
selalu bertanya sehingga bisa mendapatkan
informasi yang bersangkutan terhadap karir
atau apapun itu.
3. Dengan memiliki rasa mandiri dan pekerja
keras yang di didik oleh orang tua saya
mulai bisa hidup mandiri tidak bergantung
terhadap orang lain.
4. Dengan memiliki beberapa pengalaman
perjalanan hidup saya menjadi bisa
mengetahui apa yang harus diputuskan
5. Dengan memiliki sikap ceria saya bisa
berinteraksi dengan orang-orang yang
belum saya kenal (ekstrovert)

4. Threats (ancaman) 1. Jika ada pekerjaan yang saya kurang


ketahui saya terkadang sungkan untuk
bertanya langsung terhadap atasan bila
dalam oekerjaan.
2. Tidak bisa menolak pekerjaan dari atasan
yang bukan bagian dari tugas saya.
3. Terlalu gampang dimanfaatkan oleh orang
lain, terkadang baik saya di manfaatkan
untuk keuntungannya sendiri bukan untuk
pekerjaan.
4. Sulit untuk mengontrol emosi, jika ada
kesalahan dalam pekerjaan dan tidak ada
yang memberitahu rasa amarah ini akan
menggebu.
5. Terkadang keras kepala dalam memberikan
pendapat, maksud keras kepala disini agar
pikiran yang seharusnya dapat
tersampaikan agar pendapat ini bisa di
dengarkan.

B. Deskripsi Mengenai Potensi Kepemimpinan Berdasarkan Hasil SWOT


Analisis

Anda mungkin juga menyukai