Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMIMPIN YANG EFEKTIF

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu :

Di Susun Oleh :

Kelompok 8

ARIF FADILLAH (2011102083)

BAYU DEWANTORO (2011102064

ELSA SAFIRA (2011102013)

KARMILA (2011102045)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji
syukur kami hanturkan kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya
kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah Kepemimpinan Pendidikan ini tepat pada
waktunya.

Makalah tentang Pemimpin Yang Efektif

Ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan Dosen, teman-
teman, dan sumber yang lain sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini.
Namun, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki banyak
kekurangan, baik dari segi bahasa maupun dari segi penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman agar kedepannya kami bisa
menyusun makalah yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, baik untuk penyusun maupun
para pembaca. Sekian sambutan dari saya, saya akhiri

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... ...........i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................... ..........1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Definisi kepemimpinan…..………………………………………………..2
B. Gaya kepemimpinan…………...…………………………………………..3
C. Kepemimpinan efektif……………………………………………………..5

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

A. Kesimpulan..................................................................................................10
B. Saran………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara Kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat multitafsir, karena cara pandang
setiap orang terhadap kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi latar belakang dari
setiap sudut pandangnya, misalnya melihat dari unsur subyek, gaya, perilaku, hasil,
dampak dan lain-lain. Namun hal terpenting perlu kita pahami bahwa seorang pemimpin
dalam kepemimpinannya adalah bagaimana yang bersangkutan memiliki kemampuan
membangun hubungan antar manusia yang merupakan inti menumbuh kembangkan
semangat motivasi, inonvasi, kreatiftias,inspirasi, dinamisasi ,saling menghargai, support
dan bertanggungjawab. Dalam menjalankan kepemimpinan seorang pemimpin yang
menjadi ukuran adalah keputusannya, apakah memegang prinsip-prinsip profesionalitas
dan proporsinalitas? Karena kepemimpinan yang efektif salahsatunya adalah “keputusan
yang diambilnya” dilksanakan atau tidak oleh bawahannya dan memilki komitmen yang
kuat tidak dari keputusan yang diambilnya, sudah barang tentu dalam pengambilan
keputusan sangat dipengaruhi berbagai faktor knowladge (pengetahuan), Skill
(keterampilan), Attitude (Sikap) dan Motivation serta experience (pengalaman terhadap
keputusan yang pernah diambil), yang dikuatkan dengan legitimasi yang dimiliki. Namun
juga suatu hal yang tidak boleh diabaikan bahwa dalam sebuah kepemimpinan juga tidak
terlepas “BAKAT” seseorang yang dimiliki dalam kepemimpinan yang efektif. Apakah
sesungguhnya arti “bakat” dan apa bedanya dari “kemampuan” dan prestasi”. Bakat
(aptitude) pada umumnya di artikan sebagai, kemampuan bawaan, sebagai potensi yang
masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat,
“kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari suatu
pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan (performance)
dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan, agar
suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang. Bakat dan kemampuan
menentukan “prestasi” seseorang. Jadi, prestasi merupakan perwujudan dari bakat dan
kemampuan. Prestasi yang sangat menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat
yang unggul dalam bidang tersebut. Kemampuan, kecakapan atau abilitas adalah, suatu
yang mungkin atau telah dapat dilakukan oleh individu dalam suatu situasi tertentu.
Bakat (aptitude) merupakan salah satu dari kemampuan terkandung (potensial) dan
kemampuan khusus adalah kecakapan-kecakapan yang masih berupa kemungkinan dalam
arti individu. Kecakapan ini akan berwujud kecakapan nyata, setelah melalui proses
belajar dan pengalaman. Setiap orang mempunyai bakat yang berbeda-beda, baik dalam
jenis maupun dalam derajat atau tingkat kepemilikan suatu bakat. Kenyataan ini kiranya
tidak merupakan sesuatu yang asing bagi kebanyakan orang, bahkan termasuk orang tua
dan lingkungan masing-masing, karena setiap orang berbeda, tidak hanya dalam
penampilan tetapi juga dalam bakat, kemampuan dan minat. Semua hal ini mempunyai
dampak terhadap kepemimpinan dan prestasi yang dicapai, sudah barang tentu dengan
tanpa mengabaikan faktor penting lainnya yaitu tentang budaya dan kebudayaan. Karena
keberhasilan pemimpin diantaranya diukur dan tercermin dari tingkat rata-rat
keberhasilan bawahannya, dan itupun dipengaruhi juga oleh budaya kerja organisasi
disamping kepemimpinan.

B. Rumusan Masalah

a. Definisi Kepemimpinan

b. Gaya kepemimpinan

c. Kepemimpinan yang Efektif

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui maksud dari definisi Kepemimpinan

2. Mengetahui apa saja gaya kepemimpinan

3. Mengetahui bagaimana Kepemimpinan yang efektif


BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Konsep kepemimpinan merupakan komponen fundamental di dalam menganalisis
proses dan dinamika di dalam organisasi. Untuk itu banyak kajian dan diskusi yang
membahas definisi kepemimpinan yang justru membingungkan. Menurut Katz dan Kahn
(dalam Watkin, 1992) berbagai definisi kepemimpinan pada dasarnya dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar yakni “sebagai atribut atau kelengkapan
dari suatu kedudukan, sebagai karakteristik seseorang, dan sebagai kategori perilaku”.
Pengertian kepemimpinan sebagai atribut atau kelengkapan suatu kedudukan,
diantaranya dikemukakan oleh Janda (dalam Yukl, 1989) sebagai berikut.
“Leadership is a particular type of power relationship characterized by a group
member’s perception that another group member has the right to prescribe behavior
patterns for the former regarding his activity as a group member”. (Kepemimpinan
adalah jenis khusus hubungan kekuasaan yang ditentukan oleh anggapan para anggota
kelompok bahwa seorang dari anggota kelompok itu memiliki kekuasaan untuk
menentukan pola perilaku terkait dengan aktivitasnya sebagai anggota kelompok, pen.).
Selanjutnya contoh pengertian kepemimpinan sebagai karakteristik seseorang, terutama
dikaitkan dengan sebutan pemimpin, seperti dikemukakan oleh Gibson, Ivancevich, dan
Donnelly (2000) bahwa “Leaders are agents of change, persons whose act affect other
people more than other people’s acts affect them”, atau pemimpin merupakan agen
perubahan, orang yang bertindak mempengaruhi orang lain lebih dari orang lain
mempengaruhi dirinya.
Adapun contoh pengertian kepemimpinan sebagai perilaku dikemukakan oleh
Sweeney dan McFarlin (2002) yakni: “Leadership involves a set of interpersonal
influence processes. The processes are aimed at motivating sub-ordinates, creating a
vision for the future, and developing strategies for achieving goals”, yang dapat diartikan
bahwa kepemimpinan melibatkan seperangkat proses pengaruh antar orang. Proses
tersebut bertujuan memotivasi bawahan, menciptakan visi masa depan, dan
mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan.1

B. GAYA KEPEMIMPINAN

Apa itu gaya kepemimpinan? Bagi orang Human Resources (HR) pasti sudah tidak asing
dengan istilah tersebut, namun bagi kamu mungkin istilah gaya
kepemimpinan (leadership styles) adalah hal yang baru. Berikut di bawah ini adalah
beberapa pengertian gaya kepemimpinan menurut para hali, diantaranya yaitu:

1. Menurut Rivai dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk


Perusahaan", gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai pola menyeluruh dari
tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya.
2. Menurut Miftah Thoha dalam bukunya "Kepemimpinan Dalam
Manajemen" menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku
yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
3. Menurut Hasibuan dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya Manusia" 
menyatakan gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk
mempengaruhi bawahannya, agar mereka mau bekerja sama dan bekerja secara
produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Luthans dalam bukunya " Organizational Behavior" mendefinisikan gaya
kepemimpinan merupakan cara pimpinan untuk mempengaruhi
anggota/bawahannya sedemikian rupa sehingga orang tersebut mau melakukan
kehendaknya untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal
tersebut mungkin tidak disenangi. 
5. Menurut Kartono dalam bukunya "Pemimpin dan
Kepemimpinan" memberikan definisi gaya kepemimpinan sebagai sifat,
kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang
pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain.
6. Mulyadi dan Rivai dalam bukunya "Manajemen Sumber Daya
Manusia" menerangkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku dan
strategi yang disukaidan sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka
mencapai sasaran organisasi. 

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gaya


kepemimpinan merupakan  strategi yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam
mengarahkan para bawahannya guna menyatukan tujuan organisasi dengan karyawan
demi mencapai tujuan bersama.2

1
Bender, Peter Urs. (2001). Leadership From Within. Toronto: Stoddart Publishing Co.
Limited.

2
Pengadaan.web.id
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Dalam upaya mempengaruhi individu atau sekelompok individu, Luthans (2009)


mengemukakan adanya empat faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan, yaitu:

1. Karisma: memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga, mendapatkan respek
dan kepercayaan.

2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan simbol-simbol untuk


memfokuskan usaha, mengekspresikan ada tujuan penting dalam cara yang sederhana.

3. Simulasi intelektual dapat: menunjukkan intelegensi, rasional, pemecahan masalah


secara hati-hati.

4. Memerhatikan staf secara individu: bisa menunjukkan perhatian terhadap pribadi,


memperlakukan karyawan secara individual, melatih, menasehati.3

Dimensi dan Indikator dari Gaya Kepemimpinan

a. Kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan berdasarkan kekuasaan mutlak.


Seorang pemimpin otoriter memimpin tingkah laku pengikut – pengikutnya
dengan mengarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Segala
keputusan berada di satu tangan, yakni pemimpin otoriter itu, yang dianggap oleh
orang lain dan yang menganggap dirinya lebih mengetahui daripada orang lain. Setiap
keputusannya dianggap sah, dan pengikut-pengikutnya menerima tanpa pertanyaan.
Pemimpin otoriter ini dianggap sebagai manusia super.
b. Kepemimpinan demokratis merupakan kepemimpinan berdasarkan demokrasi.
Yang penting disini, bukan dipilihnya pemimpin itu secara demokratis oleh
pengikutnya, melainkan cara ia melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis.
Pemimpin tersebut bergiat sedemikian rupa, sehingga suatu keputusan merupakan
keputusan bersama dari semua anggota kelompok. Setiap anggota kelompok
mempunyai kebebasan untuk menyatakan pendapatnya, akan tetapi wajib tunduk
kepada keputusan mayoritas anggota kelompok. Fungsi pemimpin di sini ialah
menuntun dan mengkoordinasikan proses pengambilan suatu keputusan. Kalaupun
dia memberikan ketentuan, maka ketentuan itu ialah bagaiman anggota – anggota
kelompok dapat berpikir dan keputusan, bukan apa yang harus mereka pikirkan dan
putuskan. Disini tidak seorangpun yang lebih super daripada yang lainnya. Setiap
3
JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 1 JANUARI 201
suatu dari setiap anggota kelompok adalah sama nilainya, oleh karena itu setiap
manusia mempunyai hak yang sama untuk membuat keputusan yang mengenai
kehidupannya.

c. Kepemimpinan bebas yaitu pemimpin yang menjalankan peranannya secara pasif.


Dia menyerahkan segala usaha untuk menentukan tujuannya dan kegiatannya
sepenuhnya kepada anggota – anggota kelompok. Ia hanya menyerahkan bahan –
bahan dan alat – alat yang diperlukan untuk pekerjaan itu. Ia tidak mengambil inisiatif
apapun, meskipun ia berada di tengah-tengah kelompok.

Berdasarkan eksperimen melaksanakan kepemimpinan, maka bagi manajemen


umumnya, dan bagi kegiatan human relation serta public relations khususnya, yang
paling baik adalah kepemimpinan demokratis. Dalam kepemimpinan demokratis itu,
pemimpin partisipasi dan berinteraksi dengan para anggota kelompoknya. Pemimpin
berinisiatif, tetapi dalam pelaksanaannya mengikutsertakan para anggotanya untuk
bersama – sama membahasnya terlebih dahulu. Para karyawan diminta pendapatnya,
sehingga keputusan yang dihasilkan adalah hasil pemikiran bersama. Keputusan yang
dihasilkan dengan cara demikian, akan menyebabkan setiap anggota kelompok merasa
dihargai, bertanggungjawab atas keputusan tersebut dan bersedia melaksanakan sepenuh
hati. Dalam keadaan darurat, keadaan krisis menghadapi bencana sepeti kebakaran dan
demonstrasi, kepemimpinan otoriter untuk sementara dapat dijalankan. Akan tetapi, bila
keadaan sudah normal kembali, kepemimpinan seperti ini harus kembali ke
kepemimpinan demokratis.4

4
Dirham, ”GAYA KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF”, Journal of Islamic Management and
Bussines, Vol. 2, No. 1 April 2019. Hal. 5-6
Kepemimpinan itu dikembangkan bukan ditemukan. Orang-orang yang berbakat
memimpin akan muncul dengan sendirinya; akan tetapi untuk tetap berada diatas diposisi
pemimpin.

Karakter-karakter dasar kepemimpinan itu harus terus dikembangkan.5


Menurut Jack Welch, ada 5 ciri khas seorang pemimpin yang baik:
1. MEMILIKI ENERGI POSITIF
Pemimpin yang baik adalah orang yang memiliki energi positif dari hidupnya
sehingga mampu memimpin dan mengarahkan pengikutnya dengan baik pula
menujuan tujuan yang diinginkan.
2. MEMBERIKAN ENERGI KE ORANG LAIN
Pemimpin yang mampu memberikan energi pengaruh yang positif kepada anak para
pengikutnya. Dengan disalurkannya energi positif ke anggota team yang ada.

3. TEGAS DALAM MEMBERIKAN KEPUTUSAN


Pemimpin harus mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tegas, agar
pengikutnya tidak dalam kebingunan. Jika pemimpinnya plin plan.
4. EKSEKUSI
Pemimpin tidak hanya mengarahkan dan memutuskam, namun juga mengesksekusi
apa yang telah dia bicarakan. Semua hal dikerjakan dengan sepenuh hati.
5. PASSION
Pemimpin yang baik pasti punya passion atas apa yang menjadi tanggung jawab
pekerjaannya, dengan passion ini pemimpin akan mampu bekerja dengan sepenuh
hati dan seluruh tim pasti akan ikut terpengaruh sehingga bekerja dengan baik.
Semua hal yang dikerjaakan dengan hati pasti hasilnya akan optimal.
Passion dari seorang pemimpin akan menjadi sebuah acuan agar tetap fokus pada
tujuan akhir sebuah tim.6

5
John C. Maxwell, Develoving The Leader Within You, Cara Mengembangakan Potensi Kepemimpinan Dalam Diri
Anda (Surabaya: MIC Publishinh,2017), 1
6
GLC Globa Leadership Center, Leadership Where Does It come from, copy right 2016-2019, PT Cipta Jaya
Indonesia.
C. Kepemimpinan yang Efektif

Bahwa disadari atau tidak dalam sebuah kepemimpinan ternyata juga sangat
dipengaruhi oleh bakat yang dimiliki yang bersangkutan, ini juga bisa nampak bagaimana
seseorang itu memilki gaya kepemimpinan atau seni memimpinnya. Beberapa hal yang
perlu untuk mematangkan bakat kepemimpinan mempengaruhi diantaranya pemimpin
agar memiliki kemampuan / keterampilan untuk mempengaruhi atau menggerakkan
perilaku orang lain untuk bekerja secara efektif dan efisien, melalui kompetensi
pemimpin yaitu :
1. Kompetensi Teknis, bersifat keterampilan dan kemampuan khusus/tehnis yang
harus dimiliki sesuai bidang pengelolaanya.
2. Kompetensi menejerial, bersifat mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
Penggerakan dan pengawasan, pengendalian dan kemampuan mengevaluasi serta
tindak lanjut.
3. Kompetensi sosial, kemampuan untuk berintekrasi dengan orang lain
(membangun hubungan antar manusia sebagai hakekat manajemen dan
kepemimpinan).
4. Kompetensi strategi, kemampuan memprediksi untuk melihat jauh kedepan dan
merumuskan Masalah dan strategi penyelesaian masalahnya.
5. Kompetensi Etika, merupakan bagian yang sangat penting diera sekarang ini
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
6. Kompetensi memotivasi diri, hal ini menjadi pengaruh yang sangat besar dalam
kehidupan berorganisasi, karena memilki pengaruh terhadap gaya kepemimpinan

Maka, sangatlah penting untuk mengetahui “Kepemimpinan yang efektif”,


Menurut Prof.DR.H.Soebagio Sastrodiningrat,MPA dalam bukunya Kapita Selekta
Manajemen & Kepemimpinan, terutama Kepemimpinan dalam manajemen
pemerintahan, ditingkat eselon manapun mereka berada, sebaiknya mempunyai 7 matra
(Sapta Matra) yaitu:
a. Pemimpin sebagai pemimpin (leader)
b. Pemimpin sebagai wirausaha (Entrepreneur)
c. Pemeimpin sebagai manajer (Manager)
d. Pemimpin sebagai administrator (Administrator)
e. Pemimpin sebagai pengawas (Supervisor)
f. Pemimpin sebagai Staf (Staff)
g. Pemimpin sebagai Tehnisi (Technicist)

Sehinga implemetasi sebagai pemimipin efektif atau tidak kepemimpinannya


adalah bagaimana memilki kemampuan pemahaman terhadap dirinya berada dalam
situasi peran yang mana, karena semua kondisi matra tersebut akan biasa dan bisa dialami
kapan serta dimana saja.
Matra yang mana yang paling dominan dari ketujuh matra tersebut, tergantung
pada keperluan situasional, namun yang terpenting matra-matra tersebut sangat perlu
dimilki oleh setiap pemimipin potensial dismping kompetensi yang telah dijelaskan
diatas, agar bisa menjalankan kepemimpinannya secara efektif. 7

7
Husnul Amri, “Kepemimpinan Yang Efektif”, Jurnal Lingkar Widyaiswara, Edisi 3 No. 1, Jan
– Mar 2016, p.78-79
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai