Anda di halaman 1dari 16

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

”SWOT Analisis Potensi Kepemimpinan”

Dosen Pengampu : Dr. Karantiano SP.,MM.,M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Maulana Yusup

(20844012)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL,BAHASA DAN SASTRA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
2020 – 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak .Dr. H. Karantiano SP., MM., M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar atas bimbingan dan
pengarahannya selama penyusunan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan .................................................................................................................................. 1

BAB II ............................................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2

A. Analisis SWOT .................................................................................................................... 2

B. Deskripsi Hasil dari Analisis SWOT ................................................................................... 2

C. Strategi Pengembangan Potensi Kepemimpinan ................................................................. 5

D. Rencana Program Pengembangan Potensi Kepemimpinan ................................................. 6

BAB III ........................................................................................................................................... 8

PENUTUP....................................................................................................................................... 8

Kesimpulan.................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan satu bidang interdisipliner yang baru, meskipun sejak


tahun 1960-an telah muncul teori Douglas McGregor dalam bukunya “The human side of
Enterprise” yang menulis tentang teori perilaku dalam pengelolaan SDM. Selama satu abad
terakhir, hanya sedikit artikel terkait dengan kepemimpinan yang telah diterbitkan dan
hanya sedikit yang fokus kepada tujuan dan manfaat pengembangan kepemimpinan.
Program pengembangan kepemimpinan (Leadership Development Programs) menjadi
sesuatu yang banyak dibahas dalam dua dekade terakhir sebagai respon atas kebutuhan
mendesak untuk mempersiapkan pemimpin, baik di sektor public maupun bisnis yang
kompeten dalam menghadapi tantangan dan kondisi ketidakpastian. Meskipun demikian
ternyata hanya sedikit yang fokus untuk melakukan evaluasi program tersebut (Ely et al.,
2010). Sedangkan Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh
apabila digunakan dengan tepat. Telah diketahui pula secara luas bahwa analisis SWOT
merupakan akronomi untuk kata-kata Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan),
Oportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman pada diri sendiri
dalam potensi kepemimpinan ?
2. Strategi dan rencana kepemimpinan
3. Teori kepemimpinan

C. Tujuan

1. Agar pembaca mengetahui cara menganalisis SWOT mengenai potensi kepemimpinan


yang ada dalam diri sendiri
2. Untuk menganalisa mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh masing –
masing individu
1
3. Untuk menganalisa mengenai peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh diri
sendiri dan mengetahui macam macam teori kepemimpinan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis SWOT

 Strenght (kekuatan)

1. Bertanggung Jawab

2. Mudah Beradaptasi

3. Jujur

 Weakness (kelemahan)

1. Belum bisa memanage waktu dengan baik

2. Kurang percaya diri jika berbicara didepan umum

3. Kurangnya ketegasan dalam memimpin

 Opportunity (Kesempatan)

1. Mulai mengatur/ memanage waktu dengan baik

2. Membiasakan diri untuk berbicara di depan umum demi membangun


kepercayaan diri
3. Melatih sifat tegas dimulai untuk diri sendiri

 Threat (Ancaman)

1. Kurang dihargai karena memiliki sifat yang malas dan kurangnya percaya diri

2. Tidak disegani anggota karena tidak mempunyai jiwa kemimpinan yang tidak
tegas atau kurang disiplin dalam melaksanakan tata tertib.
3. Waktu terbengkalai karena tidak bisa mengatur waktu sendiri sehingga tugas
sendiri tidak bisa fokus.

3
B. Deskripsi Hasil dari Analisis SWOT

 Strenght (kekuatan)

1. Bertanggung Jawab

Dalam memimpin tentu tanggung jawab sangat dibutuhkan karena dalam


menjalankan semua tugas seorang pemimpin harus disertai dengan sikap
bertanggung jawab.

4
2. Mudah Beradaptasi

Mudah beradaptasi adalah suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk


bertahan dan mengikuti perubahan dengan sangat cepat. Kemampuan mudah
beradaptasi ini sering disebut-sebut sebagai salah satu kunci utama jika
seseorang ingin meraih kesuksesan di dalam hidupnya.
3. Jujur

Sebagai pemimpin yang baik, tentu harus memiliki sifat jujur karena jika
pemimpinnya saja tidak jujur, bagaimana anggota dapat menghormati
pemimpinnya. Pemimpin juga biasanya dijadikan contoh atau panutan bagi
anggotanya, maka dari itu pemimpin harus melakukan hal hal baik yang dapat
di contoh oleh para anggotanya.
 Weakness (kelemahan)

1. Belum bisa memanage waktu dengan baik

Menjadi seorang pemimpin pasti akan banyak tugas tugas yang haru
diselesaikan dengan tepat waktu. Maka dari itu, seorang pemimpin harus pandai
dalam memanfaatkan waktu/ memanage waktunya antara tugas
kepemimpinannya dan juga kewajibannya yang lain agar tugas tidak
terbengkalai dan dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Kurang percaya diri jika berbicara didepan umum

Tampil percaya diri saat berbicara di hadapan publik adalah salah satu
indikator keberhasilan dalam melakukan public speaking. Menampilkan rasa
percaya diri di hadapan publik juga tentunya akan menambah kesan hebat di
mata para audiens. Seorang pemimpin pasti akan dihadapkan dengan kondisi
berbicara didepan umum atau didepan para anggotanya. Maka dari itu, sikap
percaya diri harus ditanamkan sejak dini.
3. Kurangnya ketegasan dalam memimpin

Pemimpin mestilah tegas. Ketegasan adalah sesuatu keputusan yang harus


diambil secara cepat dan jelas dalam situasi yang tidak mengambang dan
berlarut-larut. Sebab, tugas yang paling berarti bagi seorang pemimpin adalah
mengambil keputusan yang baik, tepat dan normatif.
5
 Opportunity (Kesempatan)

1. Mulai mengatur/ memanage waktu dengan baik

Manajemen Waktu adalah proses pengendalian waktu berdasarkan suatu


rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan telah dipertimbangkan
berdasarkan kemungkinan - kemungkinan yang kemudian harus dilakukan
pengontrolan dalam prosesnya agar maksimal.
2. Membiasakan diri untuk berbicara di depan umum demi membangun
kepercayaan diri

Sebagian orang pasti pernah merasa nervous atau tidak percaya diri ketika
akan tampil atau berbicara di depan umum. Namun, kebiasaan sulit percaya
diri ketika berbicara di depan umum sebaiknya mulai dilatih sedikit demi
sedikit. Sebab, rasa tidak percaya diri yang terus menerus dipelihara dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan menghalangi dari kesempatan emas
yang bisa membawa ke tahap cemerlang dalam hidup. Salah satu tips agar
percaya diri dalam berbicara di depan umum adalah sering berlatih berbicara
di depan umum.
3. Melatih sifat tegas dimulai untuk diri sendiri

Ketegasan dimaknai sebagai sebuah kemampuan untuk mempertimbangkan


keputusan atau kebijakan pada waktu dan kondisi yang tepat. Seorang
pemimpin dikatakan berintegritas ialah ketika dia memiliki sikap tegas selain,
berkompeten, jujur dan disiplin. Ketika seorang pemimpin sudah memiliki
integritas maka semua pihakpun akan segan dan hormat kepadanya. Begitu juga
sebaliknya, ketika seorang pemimpin tidak memiliki integritas maka semua
pihakpun akan menyepelekan dan melecehkannya.
 Threat (Ancaman)

1. Kurang dihargai karena memiliki sifat yang malas dan kurangnya percaya diri.
Jika kita terus bermalas-malasan kita hanya akan tertinggal jauh dengan orang
lain karena, bisa jadi diluar sana banyak orang yang sedang berjuang mati-
matian untuk masa depannya. Persaingan dunia luar akan lebih berat, jika
kita malas maka peluang kita untuk sukses juga akan mengecil.
6
2. Tidak disegani anggota karena tidak mempunyai jiwa kemimpinan yang tidak
tegas atau kurang disiplin dalam melaksanakan tata tertib.
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Ciri ciri orang disiplin: Selalu mentaati
peraturan dan selalu tepat waktu. Jika pemimpinnya saja tidak bisa tegas dan
disiplin, maka para anggota tidak akan menghargai dan menghormati
pemimpinnya.
3. Waktu terbengkalai karena tidak bisa mengatur waktu sendiri sehingga tugas
sendiri tidak bisa fokus.
Menjadi seorang pemimpin pasti akan menyita banyak waktu dalam
mengawasi para anggotanya dan juga menjalankan tugas sebagai seorang
pemimpin. Maka dari itu, mengatur atau memanage waktu sangatlah penting
bagi seorang pemimpin. Karen jika pemimpin tidak bisa mengatur waktunya
maka kerjaan atau tugas nya akan menumpuk dan terbengkalai begitu saja.
Selain itu, tugas para anggota juga tidak akan terawasi dengan baik.

C. Strategi Pengembangan Potensi Kepemimpinan


Kepemimpinan kreatif menjadi isu strategis bagi perkembangan dan keagungan
suatu bangsa atau organisasi. Kepemimpinan tidak hanya berfokus pada bagaimana
mengembangkan kompetensi pemimpin di berbagai level organisasi, tetapi dituntut
juga bagaimana membangkitkan dan mengembangkan potensi masing-masing individu
dari dalam diri mereka sendiri. Maka dari itu, strategi untuk pengembangan potensi
kepemimpinan dalam diri sendiri yaitu:
1. Terus Belajar

Ada orang yang terlahir dengan jiwa kepemimpinan, namun banyak juga
yang menjadi pemimpin karena pengalaman yang mereka miliki. Terus belajar
menjadi kunci dari seorang pemimpin. Biasakan diri untuk mengambil tanggung
jawab yang lebih besar disetiap harinya, sehingga pengalaman yang didapatkan pun
akan semakin banyak.

7
2. Belajar berkomunikasi dengan baik

Komunikasi adalah salah satu senjata terhebat yang dimiliki oleh manusia.
Bahkan meski seseorang memiliki kemampuan memimpin yang baik namun tidak
disertai dengan kemampuan berkomunikasi yang sama baiknya, ia akan mengalami
kesulitan. Mampu berkomunikasi dengan baik bukan hanya seorang pembicara
yang baik, namun juga pendengar yang baik. Sehingga tidak akan ada
kesalahpahaman antar anggota tim.
3. Selalu bersemangat

Selalu menunjukkan semangat di depan anggota tim adalah sifat wajib yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Tanpa adanya semangat, maka para anggota
juga segera kehilangan semangat juga. Namun semangat yang ditunjukkan harus
tulus dan sungguh-sungguh, disertai tekad kuat untuk mencapai hasil akhir yang
diinginkan.
4. Belajar memanage waktu

Pemimpin memiliki sejumlah tanggung jawab mereka harus pintar menjaga


jadwal mereka agar tetap teratur dan seluruh pekerjaan terselesaikan dengan baik.
Mulai dari mengelola karyawan, mencari peluang pemasaran baru, mengevaluasi
pekerjaan yang telah berjalan dan pemimpin juga bertugas menyelesaikan beberapa
proyek dalam waktu yang bersamaan.Pemimpin harus memiliki teknik
manajemen waktu yang baik dengan seluruh anggota tim nya agar pekerjaan
menjadi lebih efektif dan memaksimalkan waktu dan sesuai dengan target yang
ingin dicapai. Saat seorang pemimpin memiliki banyak tuntutan pada waktu yang
terbatas, mereka biasanya mengalami kesulitan mengendalikannya.
Kepemimpinan kreatif menjadi isu strategis bagi perkembangan dan keagungan
suatu bangsa atau organisasi.

8
D. Teori Kepemimpinan
Pengertian dan Konsep Dasar Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin mengelola anggota tim dengan


efektif dan efisien, untuk mencapai tujuan perusahaan dengan baik. Menurut Warren Bennis dan
Burt Nanus, penulis buku Leaders: The Strategies for Taking Charge, kepemimpinan adalah
kekuatan yang sangat berpengaruh di balik kekuasaan suatu organisasi / perusahaan. Untuk
menciptakan organisasi yang efektif, Anda sebagai pemimpin harus mampu memobilisasi
organisasi menuju visi yang telah ditetapkan.
Konsep dasar kepemimpinan dibagi menjadi dua, yaitu ilmu dan seni. Ilmu kepemimpinan
merupakan teori kepemimpinan yang bisa dipelajari dari berbagai sumber. Anda bisa
mempelajarinya dengan mengikuti pelatihan mengenai teori leadership atau metode
kepemimpinan.
Teori kepemimpinan dibutuhkan untuk dapat mengenal gaya kepemimpinan Anda. Terdapat 6 jenis
teori kepemimpinan, yaitu, teori orang hebat, teori sifat, teori perilaku, teori transaksional, teori
transformasional, dan teori situasional
Teori Orang Hebat (The Great-man Theory)
Teori kepemimpinan ini menyatakan bahwa pemimpin yang hebat memiliki sifat
kepemimpinan yang terbawa dari lahir, bukan karena dibentuk. Teori yang sudah dikenal di abad
ke-19, menunjukkan adanya kualitas seorang pemimpin sebenarnya telah melekat secara natural
atau bawaan dari lahir. Pemimpin tipe ini sering kali membawa sifat-sifat alami, seperti
kecerdasan, keberanian, membangun kepercayaan diri, intuisi, dan pesona.

Teori Sifat (Trait Theory)


Teori kepemimpinan ini menyatakan, sifat alami tertentu yang dimiliki seseorang
cenderung dapat menjadikannya pemimpin yang baik. Perlu digarisbawahi, memiliki kualitas diri
tertentu tidak serta merta menjadikan Anda pemimpin hebat. Berbeda dengan teori sebelumnya
yang mengedepankan genetik atau garis keturunan, teori sifat lebih pada karakter kepemimpinan
yang dapat dibentuk. Sifat yang dimiliki, antara lain daya tarik, kecerdasan, dan kharisma.

Teori Perilaku (Behavior Theory)


Teori perilaku berfokus pada perilaku, sikap, serta lingkungan yang membentuk
9
Anda menjadi pemimpin hebat. Salah satu konsep yang diterapkan dalam teori ini, pengkondisian
di mana Anda cenderung bertindak dan memimpin dengan gaya tertentu karena Anda meniru dari
pemimpin sebelumnya atau dari lingkungan sekitar.

Teori Transaksional atau Teori Manajemen (Transactional Theory of Management Theory)


Teori transaksional dikenal dengan teori manajemen. Prinsip yang digunakan dalam teori
transaksional adalah kesepakatan antara pemimpin dan bawahan tentang apa yang seharusnya
dilakukan untuk mendapatkan penghargaan, dan apa yang tidak seharusnya dilakukan untuk
menghindari hukuman.

Teori Transformasional (Transformational Theory)


Teori kepemimpinan ini didasari adanya hubungan yang positif antara atasan dan bawahan
sehingga terbentuklah kepemimpinan yang efektif. Pemimpin transformasional akan memotivasi
dan menginspirasi bawahan untuk mencapai hasil yang lebih besar dari yang direncanakan.
Tentunya hal ini, demi kesuksesan perusahaan yang dipimpin.

Teori Situasional (Situational Theory)


Teori kepemimpinan situasional tidak berhubungan dengan karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh seorang pemimpin. Tidak pula, mengklaim bahwa gaya tertentu adalah yang terbaik.
Sebaliknya, teori ini meyakini bahwa pemimpin yang hebat adalah yang mampu menyesuaikan
gaya kepemimpinannya dengan situasi yang sedang dihadapi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memerintah, memberi instruksi, mendelegasi, atau tindakan lainnya yang dianggap perlu. Teori
kepemimpinan situasional sangat mengedepankan fleksibilitas.

E. Rencana Program Pengembangan Potensi Kepemimpinan

Pemimpin yang baik dibutuhkan oleh semua tim. Hal ini disebabkan karena
pemimpin yang baik akan membawa timnya ke dalam jalan yang terang dan
kesuksesan. Akan tetapi menjadi seorang pemimpin bukan hal yang murah karena salah
langkan kamu bisa kehilangan rasa hormat dari tim. Berikut langkah – langkah yang
disarankan untuk membantu mengembangkan kemampuan memimpin tim.

1
0
1. Attitude yang Tenang dan Positif

Seorang pemimpin akan lebih dihargai jika mereka memiliki attitude yang
lebih tenang dan lebih positif. Hal ini disebabkan karena attitude positif yang
dimiliki akan membantu tim lebih tenang juga dalam menghadapi masalah dalam
tim tersebut. Jika kamu tidak bisa memberikan rasa tenang dan membuat tim takut
pada kamu, maka artinya kamu gagal menjadi pemimpin. Pastikan tim kamu segan
bukan takut pada kamu.
2. Membuka Komunikasi

Hal lain yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik
adalah dengan membuka komunikasi dengan tim. Pemimpin yang mampu
berkomunikasi dengan timnya sudah pasti merupakan pemimpin yang lebih
mendorong timnya untuk bisa menjadi seperti dia. Dengan lebih dekat dengan tim,
kamu juga bisa bicara dari hati ke hati dan membuat tim merasa lebih leluasa untuk
mengutarakan masalah yang mereka hadapi dalam pekerjaan. Akan tetapi jangan
lupa tetap memberikan batas jangan sampai kamu kehilangan wibawa di depan tim
kamu hanya karena kamu terlalu dekat dengan mereka. Kamu harus tahu mana
batasan pemimpin yang ramah dan pemimpin yang disepelekan.
3. Melakukan Berbagai Manajemen dengan Baik

Program kepemimpinan juga akan mengajarkan seseorang untuk bisa


melakukan manajemen atau pengaturan. Nah, pengaturan ini bisa dalam hal
pengaturan waktu agar bisa lebih produktif hingga pengaturan emosi agar masalah
ini tidak menurunkan produktivitas dan profesionalitas.

1
1
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kepemimpinan adalah seni memotivasi sekelompok orang dalam bertindak untuk


mencapai tujuan bersama. Dalam pengaturan bisnis, kepemimpinan berarti mengarahkan
pekerja dan kolega dengan strategi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Kepemimpinan yang efektif didasarkan pada gagasan yang dikomunikasikan secara efektif
kepada orang lain dengan cara melibatkan mereka untuk bertindak sesuai keinginan
pemimpin. Seorang pemimpin menginspirasi orang lain untuk bertindak sekaligus
mengarahkan cara mereka bertindak.
Kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jika
sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsur kepemimpinan yang baik dari anggotanya
juga dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya
organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang
mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari
tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangat rendah.

1
2
DAFTAR PUSTAKA
https://koranindependen.co/opini/r-3762/pentingnya-ketegasan-seorang-pemimpin

https://lib.ui.ac.id/detail?id=20407609&lokasi=lokal

https://www.merdeka.com/jatim/kepemimpinan-adalah-kemampuan-memengaruhi-
orang-lain-ini-selengkapnya-kln.html

https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/01/24/5-tips-menjadi-pemimpin-yang-baik/

https://www.qubisa.com/article/teori-kepemimpinan#showContent

1
3

Anda mungkin juga menyukai