KEPEMIMPINAN
DISUSUN OLEH
ALFIANSYAH 02220200308
PENGANTAR MANAJEMEN C2
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan
berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang telah mereka
kontribusikan.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan
kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
SAMPUL …………….………….……….…………………………………..………. i
KATA PENGANTAR ………….…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………….……………………………………………………. iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang
yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara
bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan
bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
C . TUJUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
1. Fungsi perencanaan
c. Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
a. Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada
keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai
kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam
pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan
menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
4. Fungsi Pengawasan
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi
anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap
organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah,
piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka
merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan
terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat
salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan
hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi
ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan
dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun
hukuman yang telah diberikan kepada mereka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan
dengan baik, antara lain:
5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota
mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
C. MACAM DAN JENIS GAYA KEPEMIMPINAN
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah
yang dihadapi.
Gaya kepemimpinan ini membuat bawahan agar tau apa yang diharapkan
pimpinan dari mereka, menjadwalkan kerja untuk dilakukan, dan member
bimbingan khusus mengenai bagaimana menyelesaikan tugas.
2. Gaya Kepemimpinan Yang Mendukung
Dengan karakter yang dimiliki, maka setiap pemimpin cenderung memiliki gaya
atau cara yang tersendiri dalam memimpin perusahaannya.
Menurut Tohardi dikutip oleh Edy Sutrisno (2010:242) menyatakan bahwa Gaya-
gaya kepemimpinan yaitu :
1. Gaya persuasive Yaitu gaya memimpin dengan menggunakan pendekatan yang
mengubah perasaan, pikiran atau dengan kata lain melakukan ajakan atau
bujukan.
2. Gaya Refresif Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan tekanan-
tekanan, ancaman-ancaman, sehingga bawahan merasa keatakutan.
3. Gaya partispatif Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk itu secara aktif baik menata, spiritual, fisik
maupun material dalam kiprahnya dalam perusahaan.
4. Gaya Inovatif Yaitu pemimpin yang selalu berusaha dengan keras untuk
mewujudkan usaha-usaha pembaruan didalam segala bidang, baik bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya atau setiap produk terkait dengan kebutuhan
manusia.
5. Gaya investigative Yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan penelitian yang
disertai dengan rasa penuh kecurigan tehadap bawahannya menimbulkan
yang menyebabkan kreatifitas, inovasi, serta insisiatif dari bawahan kurang
berkembang karena bawahan takut kesalahan-kesalahan.
6. Gaya Inspektif Yaitu pemimpin yang suka melakukan acara-acara yang sifatnya
protokoler, kepemimpinan dengan gaya inspektif menuntut penghormatan
bawahan, atau pemimpin yang senang apabila dihormati.
7. Gaya Motivasif Yaitu pemimpin yang dapat menyampaikan informasi
mengenai ide-idenya, program-program dan kebijakan-kebijakan kepada
bawahan dengan baik. Komunikasi tersebut membuat segala ide bawahan-
bawahan dan kebijakan dipahami oleh bawahan sehingga bawahan mau.
8. Gaya Naratif Pemimpin yang bergaya naratif merupakan pemimpin yang
banyak bicara namun tidak disesuiakan dengan apa yang ia kerjakan, atau
dengan kata lain pemimpin yang banyak bicara sedikit bekerja.
9. Gaya Edukatif Yaitu pemimpin yang suka melakukan pengembangan bawahan
dengan cara memberikan pendidikan dan keterlampiran kepada bawahan,
sehingga bawahan menjadi memiliki wawasan dan pengalamanyang lebih baik
dari hari ke hari, sehingga seorang pemimpin yang bergaya edukatif tidak akan
pernah menghalangi bawahan ingin megembangkan pendidikan dan
keterlampiran.
10.Gaya Retrogresif Yaitu pemimpin yang tidak suka melihat maju, apalagi
melebihi dirinya, untuk itu pemimpin yang bergaya restrogresif selalu
menghalangi bawahan untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterlamiplan. Sehingga dengan kata lain pemimpin yang bergaya restrogresif
sangat senang melihat bawahan selalu terbelakang bodoh dan sebagainya.
D. METODE KEPEMIMPINAN
Memberi perintah
Metode ini timbul dari keadaan dan hubungan kerja. Oleh karena itu, perintah
adalah merupakan fakta fungsional dari suatu organisasi. Dalam organisasi yang
formal, perintah itu biasanya sudah tercakup dalam tugas dan kewajiban. Dalam
hal ini adalah tugas dan kewajiban Kepala Desa. Hal yang perlu diperhatikan oleh
seorang pemimpin dalam memberi perintah di antaranya adalah:
Memberi Celaan
Memberi Pujian
Seorang pemimpin hendaknya bersikap penuh perhatian serta mampu pula untuk
membesarkan hati para anggota organisasi yang telah menunjukkan prestasi yang
banyak, kegiatan, serta sumbangsihnya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Dalam praktiknya, pemberian pujian dapat berupa pemberian penghargaan baik
berupa piagam, ataupun barang. Dalam memberi pujian, seorang pemimpin
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin pemerintahan pada setiap
tingkatan adalah merupakan cerminan dari kualitas suprastruktur, oleh karenanya
tindakan ataupun tingkah laku pemimpin harus tetap menjadi contoh atau
teladan bagi anggota organisasi atau masyarakat di sekitarnya.
Memperoleh Saran
Menjadi suatu keharusan bagi seorang pemimpin untuk mau menerima pendapat
atau saran dari anggota organisasi, dan menjadi tugas pemimpin pula untuk selalu
membangkitkan inisiatif anggota organisasi agar mau menyumbangkan pendapat
atau saran untuk kepentingan kelompok.
Seorang yang dianggap baik dan dipilih menjadi pemimpin sering kali orang yang
dekat dengan anggota organisasi. Oleh sebab itu hal penting bagi seorang
pemimpin adalah melakukan pendekatan pribadi kepada anggota organisasi atau
kelompok agar tetap tercipta suatu kemanunggalan di antara pemimpin dengan
seluruh orang di dalam organisasi itu.
Banyak pekerjaan yang ternyata lebih baik kalau dikerjakan di bawah aturan
disiplin tertentu daripada dikerjakan secara bebas. Disiplin merupakan bentuk
ketaatan serta pengendalian diri dari setiap orang yang berguna untuk mengatasi
segala hambatan dalam kelompok, seperti perselisihan, kelambatan,
kecerobohan, pemborosan. Untuk menciptakan disiplin pribadi dalam kelompok,
seorang pemimpin harus tetap menjalankan seluruh prosedur secara konsekuen.
Selain itu untuk masyarakat, perlu diberi tahu mengenai peraturan atau
ketentuan-ketentuan yang mengatur organisasi.
Kesatuan dan efektivitas kerja kelompok pada tiap organisasi terutama selalu
terjalin dari lingkungan dalam organisasi itu sendiri, maka menjadi kewajiban
pemimpin untuk dapat menciptakan ketenangan dan rasa aman di dalam
organisasi. Untuk itu, pemimpin perlu melakukan komunikasi dan penerangan
yang dapat meyakinkan atau menjelaskan permasalahan yang mengganggu
organisasi yang dipimpinnya.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
https://afdalarianto.blogspot.com/
https://www.kompasiana.com/