Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH

ALFIANSYAH 02220200308

PENGANTAR MANAJEMEN C2

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan
berasal dari pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan
mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi yang telah mereka
kontribusikan.

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman


serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki
bentuk maupun tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki
wawasan yang luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan
kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

SAMPUL …………….………….……….…………………………………..……….  i
KATA PENGANTAR ………….……………………………………………………  ii
DAFTAR ISI …………………….…………………………………………………….  iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….……  1

 A. Latar Belakang ….…….…………………………………………………  1


 B. Rumusan Masalah ….………………………………………..………..  2
 C. Tujuan ……….……………………………………………………………..  2

BAB II PEMBAHASAN/ISI ……….………….……………………..………….………  2

 A. Pengertian kepemimpinan …………………..……....………..  2


 B. Peran dan fungsi kepemimpinan …………………..………..  3
 C. Macam dan jenis gaya kepemimpinan …………....…….. 6
 D. Metode kepemimpinan …………………………........……….  9

BAB III PENUTUP ……………..…..……………………………………..  12

 Kesimpulan ……………..…..……………………………………..  12

DAFTAR PUSTAKA …………..…………………………………………..…….  13


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang


dengan pertumbuhan ilmu tentang memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya
pengarang yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut
pandang. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baiknya saja, akan tetapi dapat
dilihat dari penyiapan sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-calon
pemimpin. Hal ini dapat membentuk pemimpin terbaik.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala, kerjasama


dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradapan manusia.
Kerja sama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat dalam rangka
untuk mempertahankan hidupnya menentang kebuasan binatang dan
menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari kebutuhan bersama tersebut, terjadi
kerjasama antar manusia dan mulai unsur-unsur kepemimpinan.

Orang yang ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang
yang paling kuat dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara
bersama-sama misalnya seorang pemimpin harus lahir dari keturunan
bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet, pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah

 A. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?


 B. Apa sajakah peran dan fungsi kepemimpinan?
 C. Apa sajakah gaya kepemimpinan?
 D. Apa sajakah metode kepemimpinan?

C . TUJUAN

 Mengetahui ilmu tentang kepemimpinan

BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang


berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, Kepemimpinan
manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan tugasnya.

definisi kepemimpinan yang mudah dipahami, yaitu rangkaian kegiatan penataan


berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu
agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telh ditetapkan.
Kepemimpinan juga bisa di artikan Kemampuan untuk mempengaruhi suatu
kelompok untuk pencapaian tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara
formal seperti manajerial pada suatu organisasi. ‘Nonsanctioned Leadership’
merupakan kemampuan untuk member pengaruh di luar struktur formal
organisasi yang kepentingannya sama atau bahkan melebihi pengaruh struktur
formal. Dengan kata lain,seorang pemimpin dapat saja muncul dalam suatu
kelompok walaupun tidak diangkat secara formal.

B. PERAN DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN

Peranan kepemimpinan adalah seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan


oleh seseorang sesuai kedudukannya sebagai seorang pemimpin. Beberapa
peran/fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut:

1.      Fungsi perencanaan

Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi


dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan
organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain:

a.  Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam


pekerjaanuntuk memutuskan apa yang akan dilakukan

b.  Perencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan


yang berdasarkan atas fakta – fakta yang diketahui

c.  Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan
dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.

Perencanaan meliputi dua hal, yaitu:

a.  Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada
keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.

b.  Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan – kegiatan


yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan penentukan prosedur –
prosedur yang diperlukan.
2.      Fungsi memandang ke depan

Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu


mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan.
Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju
akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan
penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka
terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga
mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun
yang besar.

3.      Fungsi pengembangan loyalitas

Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai
kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam
pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari – hari yang menunjukkan
kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan
menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana
mestinya.

4.      Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti


kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan
– hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua
kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .

5.      Fungsi mengambil keputusan

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah


dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan
pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil
keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu,
kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis
dan lain sebagainya.
6.      Fungsi memberi motivasi

Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi
anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap
organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah,
piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka
merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.

Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan
terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat
salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan
hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi
ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan
dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun
hukuman yang telah diberikan kepada mereka.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan dapat berperan
dengan baik, antara lain:

1.  Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan pengangkatan


atau penunjukannya, melainkan penerimaan orang lain terhadap kepemimpinan
yang bersangkutan

2.  Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan


berkembang

3.  Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi

4.  Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui pertumbuhan


dan perkembangan

5. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila setiap anggota
mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya untuk mencapai tujuan
organisasi.
C. MACAM DAN JENIS GAYA KEPEMIMPINAN

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan yaitu:

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya pemimpin yang


memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri
secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan
tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan


wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah
yang dihadapi.

Macam - macam gaya kepemimpinan menurut Horse yang di kutip oleh


H.Suwanto (2011:157) antara lain :

1. Gaya Kepemimpinan Direktif

Gaya kepemimpinan ini membuat bawahan agar tau apa yang diharapkan
pimpinan dari mereka, menjadwalkan kerja untuk dilakukan, dan member
bimbingan khusus mengenai bagaimana menyelesaikan tugas.
2. Gaya Kepemimpinan Yang Mendukung

Gaya kepemimpinan ini bersifat ramah dan menunjukan kepedulian akan


kebutuhan bawahan.

3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan ini berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran


mereka sebelum mengambil suatu keputusan.

4. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Prestasi

Gaya kepemimpinan ini menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan


bawahan untuk berprestasi pada tingkat tertinggi mereka.

Jenis Gaya Kepemimpinan

Dengan karakter yang dimiliki, maka setiap pemimpin cenderung memiliki gaya
atau cara yang tersendiri dalam memimpin perusahaannya.

Menurut Tohardi dikutip oleh Edy Sutrisno (2010:242) menyatakan bahwa Gaya-
gaya kepemimpinan yaitu :
1. Gaya persuasive Yaitu gaya memimpin dengan menggunakan pendekatan yang
mengubah perasaan, pikiran atau dengan kata lain melakukan ajakan atau
bujukan.
2. Gaya Refresif Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan tekanan-
tekanan, ancaman-ancaman, sehingga bawahan merasa keatakutan.
3. Gaya partispatif Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan
kesempatan kepada bawahan untuk itu secara aktif baik menata, spiritual, fisik
maupun material dalam kiprahnya dalam perusahaan.
4. Gaya Inovatif Yaitu pemimpin yang selalu berusaha dengan keras untuk
mewujudkan usaha-usaha pembaruan didalam segala bidang, baik bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya atau setiap produk terkait dengan kebutuhan
manusia.
5. Gaya investigative Yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan penelitian yang
disertai dengan rasa penuh kecurigan tehadap bawahannya menimbulkan
yang menyebabkan kreatifitas, inovasi, serta insisiatif dari bawahan kurang
berkembang karena bawahan takut kesalahan-kesalahan.
6. Gaya Inspektif Yaitu pemimpin yang suka melakukan acara-acara yang sifatnya
protokoler, kepemimpinan dengan gaya inspektif menuntut penghormatan
bawahan, atau pemimpin yang senang apabila dihormati.
7. Gaya Motivasif Yaitu pemimpin yang dapat menyampaikan informasi
mengenai ide-idenya, program-program dan kebijakan-kebijakan kepada
bawahan dengan baik. Komunikasi tersebut membuat segala ide bawahan-
bawahan dan kebijakan dipahami oleh bawahan sehingga bawahan mau.
8. Gaya Naratif Pemimpin yang bergaya naratif merupakan pemimpin yang
banyak bicara namun tidak disesuiakan dengan apa yang ia kerjakan, atau
dengan kata lain pemimpin yang banyak bicara sedikit bekerja.
9. Gaya Edukatif Yaitu pemimpin yang suka melakukan pengembangan bawahan
dengan cara memberikan pendidikan dan keterlampiran kepada bawahan,
sehingga bawahan menjadi memiliki wawasan dan pengalamanyang lebih baik
dari hari ke hari, sehingga seorang pemimpin yang bergaya edukatif tidak akan
pernah menghalangi bawahan ingin megembangkan pendidikan dan
keterlampiran.
10.Gaya Retrogresif Yaitu pemimpin yang tidak suka melihat maju, apalagi
melebihi dirinya, untuk itu pemimpin yang bergaya restrogresif selalu
menghalangi bawahan untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterlamiplan. Sehingga dengan kata lain pemimpin yang bergaya restrogresif
sangat senang melihat bawahan selalu terbelakang bodoh dan sebagainya.
D. METODE KEPEMIMPINAN

Menurut Ordway Tead (Suryaningrat, 1986:69), metode kepemimpinan terdiri


dari:

Memberi perintah

Metode ini timbul dari keadaan dan hubungan kerja. Oleh karena itu, perintah
adalah merupakan fakta fungsional dari suatu organisasi. Dalam organisasi yang
formal, perintah itu biasanya sudah tercakup dalam tugas dan kewajiban. Dalam
hal ini adalah tugas dan kewajiban Kepala Desa. Hal yang perlu diperhatikan oleh
seorang pemimpin dalam memberi perintah di antaranya adalah:

1. Perintah harus tegas dan jelas;


2. Pemberian perintah jangan diberikan secara sekaligus dan terlalu banyak;
3. Dalam pemberian perintah yang langsung, harus selalu memperhatikan
sopan santun.

Memberi Celaan

Untuk menjaga keseimbangan dan keadilan di kalangan anggota kelompok, maka


pemimpin harus mampu dan berani mengambil tindakan terhadap anggota
kelompok/organisasi yang tidak baik, yang berbuat salah dan merugikan terhadap
organisasinya. Hal yang perlu diperhatikan oleh pemimpin saat memberi celaan,
antara lain:

1. Pemberian teguran atau celaan hendaknya didasarkan kepastian bahwa


kesalahan itu benar-benar terletak pada individu yang dicela atau ditegur.
2. Pemberian teguran atau celaan dari pemimpin hendaknya disampaikan
secara rahasia atau tidak di depan umum.

Memberi Pujian

Seorang pemimpin hendaknya bersikap penuh perhatian serta mampu pula untuk
membesarkan hati para anggota organisasi yang telah menunjukkan prestasi yang
banyak, kegiatan, serta sumbangsihnya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Dalam praktiknya, pemberian pujian dapat berupa pemberian penghargaan baik
berupa piagam, ataupun barang. Dalam memberi pujian, seorang pemimpin
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemberian pujian oleh pemimpin harus tepat (waktunya jangan sampai


terlambat);
2. Pemberian pujian oleh pemimpin hendaknya diberikan secara terbuka atau
di hadapan anggota organisasi.

Memelihara Tingkah Laku Pribadi

Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin pemerintahan pada setiap
tingkatan adalah merupakan cerminan dari kualitas suprastruktur, oleh karenanya
tindakan ataupun tingkah laku pemimpin harus tetap menjadi contoh atau
teladan bagi anggota organisasi atau masyarakat di sekitarnya.

Memperoleh Saran

Menjadi suatu keharusan bagi seorang pemimpin untuk mau menerima pendapat
atau saran dari anggota organisasi, dan menjadi tugas pemimpin pula untuk selalu
membangkitkan inisiatif anggota organisasi agar mau menyumbangkan pendapat
atau saran untuk kepentingan kelompok.

Memperkuat Rasa Kesatuan Kelompok

Seorang pemimpin tidak hanya memikirkan dan bertindak ke dalam organisasi


untuk mengajak, mengarahkan, atau mengatur saja, akan tetapi seorang
pemimpin harus pula mampu menjadikan seluruh unsur organisasi khususnya
manusianya untuk selalu berada dalam satu gerak dan arah.

Memperhatikan Pengenalan Pada Kelompok

Seorang yang dianggap baik dan dipilih menjadi pemimpin sering kali orang yang
dekat dengan anggota organisasi. Oleh sebab itu hal penting bagi seorang
pemimpin adalah melakukan pendekatan pribadi kepada anggota organisasi atau
kelompok agar tetap tercipta suatu kemanunggalan di antara pemimpin dengan
seluruh orang di dalam organisasi itu.

Menciptakan Disiplin Pribadi Kelompok

Banyak pekerjaan yang ternyata lebih baik kalau dikerjakan di bawah aturan
disiplin tertentu daripada dikerjakan secara bebas. Disiplin merupakan bentuk
ketaatan serta pengendalian diri dari setiap orang yang berguna untuk mengatasi
segala hambatan dalam kelompok, seperti perselisihan, kelambatan,
kecerobohan, pemborosan. Untuk menciptakan disiplin pribadi dalam kelompok,
seorang pemimpin harus tetap menjalankan seluruh prosedur secara konsekuen.
Selain itu untuk masyarakat, perlu diberi tahu mengenai peraturan atau
ketentuan-ketentuan yang mengatur organisasi.

Menenteramkan Kabar Angin Yang Tidak Benar

Kesatuan dan efektivitas kerja kelompok pada tiap organisasi terutama selalu
terjalin dari lingkungan dalam organisasi itu sendiri, maka menjadi kewajiban
pemimpin untuk dapat menciptakan ketenangan dan rasa aman di dalam
organisasi. Untuk itu, pemimpin perlu melakukan komunikasi dan penerangan
yang dapat meyakinkan atau menjelaskan permasalahan yang mengganggu
organisasi yang dipimpinnya.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Pemimpin tidak hanya memberikan pengarahan kepada bawahannnya saja.


Namun pemimpin juga harus bisa memberikan motivasi atau dukungan kepada
bawahannya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa pengaruh motivasi yang diberikan
pemimpin kepada bawahannya juga sangat penting untuk meningkatkan kinerja
bawahannya. Karena dengan terciptanya hubungan yang baik antara pemimpin
dan bawahan akan memudahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

T. Hani Handoko, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Manajemen


Edisi Kedua, (Yogyakarta: BPFE, 2014), hlm 249-265, 292-297

https://afdalarianto.blogspot.com/

https://www.kompasiana.com/

Anda mungkin juga menyukai