Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

TIPE DAN WEWENANG PEMIMPIN

Oleh

Kelompok 2

1. Cici Indriani (20329003)

2. Hilda Nofrianti (20329130)

3. Rizky Syahrul Ramadhan (20329096)

4. Uccy Adeh Putri (20329158)

5. Vini Aprilia Putri (20329103)

6. Yuri Solfianetri (20329029)

Dosen Pengampu

Desri Nora, An, S.Pd. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DEPARTEMEN ILMU AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
pula shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, yakni Nabi
Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul “Tipe dan Wewenang Pemimpin” ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan. Makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai unsur dan tingkatan manajemen.

Terimakasih kami ucapkan kepadaIbu Desri Nora, An, S.Pd. M.Pd selaku dosen pada
mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan yang telah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran, masukan, dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi pembaca.

Padang, 28 Oktober 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………

DAFATR ISI ………..………………………………………………………………………….

BAB 1 : PENDAHULUAN ……………………………………………………………………

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………

C. Tujuan ………….…………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN . ……………………………………………………………………

A. Tipe Pemimpin dalam Oraganisasi …………………………………………………..

B. Wewenang Pemimpin . ………………………………………………………………

BAB III : PENUTUP ……………………...…………….….…………….……………………


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kinerja oraganisasi dijadikan sebagai salah satu ukuran berhasil tidaknya suatu
orgaanisasi, baik organisasi profit maupun oragnisasi non profit. Menurut Mulyadi dan Rivai
(2009) dalam organisasi terdapat pihak-pihak yang saling terkait antara lain pemimpin sebagai
alasan dan pegawai atau karyawan sebagai bawahan. Pentingnya kemampuan pemimpin dalam
organisasi ditujukan untuk kemajuan bagi organisasi.

Efektivitas organisasi terletak pad aefektivitas komunikasi, sebab komunikasi itu penting
untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima
informasi pada semua tingkatan/level dalam organisasi. Kelancaran semua kegiatan organisasi
akan dapat terganggu jika terdapat suatu masalah yang menyangkut komunikasi, dan apabila
terjadi masalah dalam komunikasi maka dikhawatirkan akan memberikan dampak yang buruk
bagi organisasi tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja tipe kepemimpinan dalam organisasi ?

2. Apa saja wewenang pemimpin ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tipe kepemimpinan dalam organisasi

2. Untuk mengetahui wewenang pemimpin


BAB II

PEMBAHASAN

A. Tipe Kepemimpinan dalam Organisasi

1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan menurut Fiedler dalam Sri Budi Cantika Yuli, (2005: 166) adalah
seseorang yang berada dalam kelompok, sebagai pemberi tugas atau sebagai pengarah dan
mengkoordina-sikan kegiatan kelompok yang relevan, serta dia sebagai penanggung jawab
utama. Davis dalam Sri Budi Cantika Yuli (2005: 167) mendefinisikan pimpinan sebagai
kemampuan untuk membujuk orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara antusias. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan kecakapan atau kemampuan
seseorang untuk membujuk orang lain agar bersedia bekerja keras dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam
hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Konsep kepemimpinann dan penimpin mempunyai
kaitan erat sekali. Pemimpin berasal dari kata asing leader dan kepemimpinan berasal dari kata
asing leadership. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga
dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha
bersama guru guna mencapai sasaran tertentu.

Dalam praktek sehari-hari, seoring diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan,
padahal macam pengertian tersebut berbeda. Pemimpin kedua adalah orang yang tugasnya
memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang
pemimpin.

Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan
pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan berkembang.
Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak
lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dewasa ini
kebanyakan para ahli beranggapan bahwa setiap orang dapat mengembangkan bakat
kepemimpinannya dalam tingkat tertentu.

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam


mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari bukan dengan jalan
menyuruh atau mondorong dari belakang. Masalah yang selalu terdapat dalam membahas fungsi
kepemimpinan adalah hubungan yang melembaga antara pemimpin dengan yang dipimpin
menurut rules of the game yang telah disepakati bersama. Seseorang pemimpin selalu melayani
bawahannya lebih baik dari bawahannya tersebut melayani dia. Pemimpin memadukan
kebutuhan dari bawahannya dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat secara
keseluruhannya.

Dari batasan kepemimpinan sebagaimana telah disebutkan di atas seorang dikatakan


pemimpin apabila dia mernpunyai pengikut atau bawahan. Bawahan ini dapat disuruh untuk
mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.

2. Tipe Kepemimpinan

1. Tipe Pemimpin Otokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak. Ciri-ciri
pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :

a. Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi

b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.

c. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata

d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap
dialah yang paling benar.

e. Selalu bergantung pada kekuasaan formal

f. Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang


mengandung unsur paksaan dan ancaman.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpinan otokratis tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat
dipakai dalam organisasi modern.

2. Tipe Pemimpin Militoristis

Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe
militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak
semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe
militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

a. Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama.

b. Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.

c. Senang kepada formalitas yang berlebihan


d. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan

e. Tidak mau menerima kritik dari bawahan

f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa tipe pemimpin
seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Tipe Pemimpin Fathernalistis

Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau
kepakan. Kepemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam
menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat
terlalu sentimentil.

Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.

b. Bersikap terlalu melindungi bawahan

c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu
jarang dan pelimpahan wewenang.

d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya


kreasi.

e. Sering menganggap dirinya maha tau.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. Akan
tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnyapemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen
kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4. Tipe Pemimpin Karismatis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), yang dimaksud dengan kasrima adalah
keadaan atau bakat yang dihubungkan dnegan kemmapuan yang luar biasa dalam hal
kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat
terhadap dirinya. Menurut Dwiwibawa (2012), seorang pemimpin yang karismatik adalah
oemimpin yang dikagumi ileh banyak pengikut meskipun mereka tidak dapat menjelaskan secara
konkret mengapa ia mengaguminya.

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa
seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai
daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyaka
para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini,
pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis,
maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib
(supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan
dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.

5. Tipe Pemimpin Demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah
tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu
mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.

Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

a. Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah mahluk yang termulia di dunia.

b. Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan


organisasi.

c. Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.

d. Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar
jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari
bawahan.

e. Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.

f. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.

g. Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak
mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

B. Wewenang Pemimpin

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah wewenang memiliki dua definisi
yaitu :

1. Hak dan kekuasaan untuk bertindak

2. Kekuasaan membuat keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab


kepada orang lain
Wewenang adalah suatu hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu. Wewenang biasannya berkaitan dnegan dunia
kepemimpinan. Wewenang dapat berupa suatu kekuasaan terhadap segolongan orang tertentu
atau pada suatu bidang yang tetap berlandaskan pada peraturan perundang-undangan. Mengapa
wewenang memerlukan landasan hukum ? Karena agar tidak terjadi kesewenang-wenangan yang
dilakukan oleh individu atau oknum yang tidak bertanggung jawab.

1. Wewenang Kharismatik yakni jenis wewenang yang menunjuk kepada seorang individu yang
memiliki sifat-sifat tertentu dan mampu membantunya menjadi seorang pemimpin hebat.

2, Wewenang Legal-Rasional yakni jenis wewenang yang mendasarkan dirinya pada hukum
yang sudah didefinisikan secara jelass. Kepatuhan dari wewenang jenis ini justru bukan
didasarkan pada kapasitas dari pemimpinnya, melainkan pada legitimasi dan kompetensi hukum
kepada orang yang memiliki wewenang tersebut.

3. Wewenang Tradisional yakni jenis wewenang yang mengindikasikan keberadaan dari


kepribadian pemimpin yang dominan. Wewenang ini biasanya dikeluarkan oleh pemimpin yang
bergantung pada adanya tradisi. Meskipun pemimpinnya memiliki posisi dominan, tetapi
masyarakat tetap dapat memberikan mandate untuk memerintah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam
hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian
besar ditentukan oleh kepemimpinan lembaga itu sendiri termasuk lembaga pendidikan baik
sekolah maupun madrasah. Ada beberapa tipe kepemimpinan dalam suatu organisasi diantaranya
yaitu :

1, Tipe pemimpin otokratis

2. Tipe pemimpin militoristis

3. Tipe pemimpin fathernalistis

4. Tipe pemimpin kharismatis

5. Tipe pemimpin demokratis

Selain tipe kepemimpinan, juga terdapat wewenang seorang pemimpin, yakni :

1. Wewenang kharismatik

2. Wewenang legal-rasional

3. Wewenang tradisional

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca
dan khususnya kepada penyusun. Makalah ini tidaklah luput dari kesalahan oleh karena itu
kritikan dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan agar makalah ini bisa leih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Dwiwibawa. F. Rudy dan Riayanto. 2008. Siap Jadi Pemimpin? Latihan Dasar Kepemimpinan.
Kanisius:Yogyakarta.

F, M. J. (2018, April kamis). 5 Tipe Kepemimpinan Dalam Organisasi. Retrieved from


temanbisnisapp: http://temanbisnisapp.com/inspirasi/5-tipe-kepemimpinan-dalam-
organisasi/

Mulyadi, D., Rivai, V. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers

https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/kepemimpinan-dalam-organisasi

Utami, S. S. (2010). Pengaruh kepemimpinan, motivasi, komunikasi dan lingkungan kerja


terhadap kinerja pegawai kecamatan jumantono kabupaten karanganyar. Jurnal
Manajemen Sumber Daya Manusia, 4(1).

Anda mungkin juga menyukai