Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN PENDIDIKAN DARUL MUJAHIDIN NW MATARAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Jl. Kaktus 1-3 Tlp. (0370) 632555, 641275 Mataram
SOAL UAS T.A 2019/2020

MATA UJI : KEPEMIMPINAN


HARI : RABU
TANGGAL : 5 AGUSTUS 2020
WAKTU : 2 x 24 Jam
DOSEN : LALU HIDIR, S.Sos.MH
SIFAT : Takehome
======================================================

Jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Jelaskan teori kepemimpinan berikut ini!


a. Teori sifat
b. Teori perilaku
c. Teori kepemimpinan situasional

2. Jelaskan apa yan dimaksud dengan model kepemimpinan situasional, sbb:


a. model kepemimpinan kontingensi
b. model partisipasi pemimpinan oleh Vroom dan Yetton
c. model jalur – tujuan (Path Goal Model)
d. model kepemimpinan situasional Hersey – Blanchad

3. Sebutkan dan jelaskan pendekatan dalam kepemimpinan


4. Jelaskan peranan pemimpin dalam kelompok
5. Jika dalam kelompok timbul konflik, apa yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin
6. Jelaskan perbedaan pemimpin formal dan pemimpin informal!
7. Sebutkan tahapan dalam pengambilan keputusan!
8. Jelaskan pandangan tentang pemimpin dilahirkan (leaders are born) dan pemimpin dibentuk atau
ditempa (leaders are made)
9. Jelaskan beberapa alasan kegagalan seorang pemimpin dan kualitas pemimpin yang tidak dibutuhkan
di era sekarang.
10. Sebut dan jelaskan unsur-unsur apa yang harus ada dalam kepemimpian.
11. Jelaskan :
Pemimpin demokratis
Pemimpin otokratik
Pemimpin pathernalistik
Perbedaan pemimpin dan manajer

SELAMAT BEKERJA
NAMA: M. SYAHID MAULANA AL-MUHIB
NIM: 1821068
SEMESTER: IV
FAKULTAS: ILMU ADMINISTRASI
PRODI: ADMINISTRASI PUBLIK
JAWABAN

1. -Teori sifat : Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan
pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing.
Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya.
-Teori perilaku : Teori perilaku disebut juga dengan teori sosial dan merupakan sanggahan
terhadap teori genetis. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik dan dibentuk tidak dilahirkan
begitu saja (leaders are made, not born). Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha
penyiapan dan pendidikan serta dorongan oleh kemauan sendiri.
-Teori kepemimpinan situasional : Teori Kepemimpinan Situasional adalah suatu pendekatan
terhadap kepemimpinan yang menganjurkan pemimpin untuk memahami perilaku bawahan,
dan situasi sebelum menggunakan perilaku kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini
menghendaki pemimpin untuk memiliki kemampuan diagnosa dalam hubungan antara
manusia.
2. - Model kepemimpinan kontingensi : Model kepemimpinan kontingensi karena model
tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok
tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the
favourableness of the situation) yang dihadapinya.
- Model partisipasi pemimpinan oleh Vroom dan Yetton : Model kepemimpinan ini
menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu. Dua
gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif, dan satu gaya
berorientasi keputusan bersama.
- Model jalur – tujuan (Path Goal Model) : Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal)
menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan
kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah
teori motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang
berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi.
- Model kepemimpinan situasional Hersey – Blanchad : Pendekatan situasional menekankan
pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur
atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis pedoman
perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat
kepribadian dan situasional.
3. – Pendekatan kepemimpinan
 Pendekatan Sifat
Dalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin itu dilahirkan, pemimpin
bukan dibuat. Pemikiran semacam itu dinamakan pemikiran “Hereditary” (turun temurun).
Pendekatan secara turun temurun bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibuat, pemimpin tidak
dapat memperoleh kemampuan dengan belajar/latihan tetapi dari menerima warisan, sehingga
menjamin kepemimpinan dalam garis turun temurun dilakukan antar anggota keluarga.
 Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku adalah keberhasilan dan kegagalan seorang pemimpin itu dilakukan
oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak
akan tampak dari cara memberi perintah, memberi tugas, cara berkomunikasi, cara membuat
keputusan, cara mendorong semangat kerja bawahan, cara menegakkan disiplin, cara
pengawasan dan lain-lain.
 Pendekatan Kontingensi
Dalam pandangan ini dikenal dengan sebutan “One Best Way” (Satu yang terbaik), artinya
untuk mengurus suatu organisasi dapat dilakukan dengan paralek tunggal untuk segala
situasi. Padahal kenyataannya tiap-tiap organisasi memiliki cirri khusus bahkan organisasi
yang sejenis akan menghadapi masalah berbeda lingkungan yang berbeda, pejabat dengan
watak dan perilaku yang berbeda.
 Pendekatan Terpadu
Sersley dan Blanchard, memadukan berbagai teori kedalam pendekatan kepemimpinan
situasional dengan maksud menunjukkan kesamaan dari pada perbedaan diantara teori-teori
tersebut. Teori-teori yang dipadukan misalnya Perpeduan antara teori motivasi jenjang
kebutuhan teori tingkat kematangan bawahan dengan pendekatan kepemimpinan situasional.
4. Pemimpin dalam kelompok bertanggung jawab dalam menggerakkan aktivitas dan motivasi
anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin bertanggung jawab atas
seluruh aktivitas staffing, trainning & aktivitaslain (Mintzberg). Seorang pemimpin harus
dapat melakukan sesuatu bagi anggotanya sesuai dengan jenis kelompok yang dipimpinnya.
5. peran pemimpin yaitu mampu memecahkan masalah
dengan baik, mampu mengembangkan konflik sehingga dapat mencapai titik kritis namun
jangan sampai tiba pada titik kepatahan atau “breaking point” , adalah betul-betul
mengandung resiko dan bahaya dan merupakan tugas yang sangat berat. Seorang Pemimpin
memerlukan jiwa yang dinamis, kreatif, berani, bertanggung jawab dan berdedikasi penuh
pengabdian, yang hanya dimiliki oleh pribadi pemimpin yang berkarakter kuat.
6. Perbedaan pemimpin formal dan pemimpin informal
 Pemimpin formal seseorang yang di tunjuk sebagai pemimpin oleh organisasi tertentu
sebagai pemimpin berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi untuk memangku jabatan
dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk
mencapai sasaran.
 Pemimpin informal orang yang tidak mendapatkan pengangkatan formal sebagai
pemimpin, namum karena ia memiliki kelebihan seperti kualitas kepribadian, dia mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku suatu
kelompok atau masyarakat tertentu.
7. Tahap dalam pengambilan keputusan
 Penetapan tujuan
 Mengidentifikasi permasalahan
 Mengembangkan berbagai laternatif solusi
 Evaluasi dan Memilih sebuah alternatif
 Melaksanakan keputusan
 Pengedalian, evaluasi dan umpan balik
8. - Pempimpin di lahirkan dari pandangan kami, seseorang dapat menjadi pemimpin karena
faktor keturunan atau memang dilahirkan karena memiliki bakat kepemimpinan, karena bakat
dari seseorang memang sudah dibawa saat ia lahir. Bukan hanya bakat kepemimpinan namun
bakat lainnya juga seperti itu adanya. Faktor bawaan lahir ini disebut faktor dasar. Dalam
kehidupan nyata, teori ini dapat terjadi di kalangan bangsawan atau raja karena orang tuanya
adalah raja maka anak yang dilahirkan dalam keturunan tersebut dapat menjadi raja.
- Pemimpin di bentuk dari pandangan kami, semua orang adalah sama dan memiliki potensi
menjadi pemimpin. Tiap individu memiliki bakat menjadi pemimpin dan faktor lingkungan
yang mempengaruhi bakat ini sehingga dapat disalurkan dengan baik. Faktor ini disebut
faktor latihan. Dari pandangan ini, individu dapat dididik, dilatih dan dibina untuk menjadi
pemimpin. Jadi, setiap orang memiliki potensi menjadi pemimpin meskipun bukan berasal
dari kalangan bangsawan asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih.
9. - Beberapa alasan kegagalan seorang pemimpin
. Tidak Mampu Menangani Masalah
Tidak ada organisasi tanpa konflik, baik itu konflik antar rekan kerja atau ketika beberapa
karyawan mulai frustasi dengan atasannya, produktivitas menjadi korban.
. Tidak Terbuka dalam Menerima Kritik dan Saran
Banyak pemimpin berhasil menjadi pembicara yang baik tetapi tidak bisa menjadi pendengar
yang baik. Ini biasanya terjadi karena keengganan mereka menghadapi anggota yang
melawan arahan mereka ketika tim sedang menjalankan proyek yang sudah mendekati
tenggat waktu
. Gagal Memberikan Motivasi
Anda mungkin memiliki tim terbaik tetapi jika mereka tidak termotivasi untuk
memperjuangkan Anda, Anda akan gagal sebagai seorang leader. Alasan utamanya adalah
karena karyawan merasa tidak cukup dihargai atas apa yang mereka lakukan.

- Pemimpin yang tidak dibutuhkan di era sekarang.


1. Seorang pemimpin yang tidak memiliki komunikasi yang baik : Bisa berkomunikasi yang
baik adalah modal utama yang harus dimiliki seorang pemimpin.
2. Tidak memiliki sikap berani dan menginspirasi : Seorang pemimpin harus memiliki sikap
berani. Dalam arti berani mengambil resiko dan juga mengambil keputusan. Jika sikap
tersebut belum mendarah daging pada diri Anda atau masih ada keraguan dalam memutuskan
sesuatu, maka Anda harus melatih hal tersebut.
10. Unsur-unsur apa yang harus ada dalam kepemimpian
- Bakat

Salah satu unsur kepemimpinan yang memiliki pengaruh paling besar adalah bakat. Setiap
orang sejak dilahirkan sudah memiliki potensi bakat alami dalam dirinya. Begitu juga dengan
kepemimpinan yang adalah sebuah bakat bagi orang-orang yang memilikinya sejak lahir.
- Kepedulian Sosial
Kesadaran atau kepedulian sosial seseorang juga menjadi unsur kepemimpinan. Hal ini dapat
terlihat dari bagaimana cara seseorang merespon setiap perubahan kondisi sosial disekitarnya.
- Pemikiran
Ini tentang bagaimana pola pikir seseorang terhadap sesuatu yang ditangkap alat indranya.
Dia mampu menerjemahkan apa yang dilihat, dirasakan, didengar, dan mampu berbicara
tentang hal itu.
11. - Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis dan terarah. Kegiatan
kegiatan pengendalian dilaksanan secara tertib dan bertanggung jawab yang jelas, dan
memungkinkan setiap anggota masyarakat berpartisipasi secara aktif.
- Kepemimpinan otokratik adalah bentuk ekstrim dari kepemimpinan transaksional di mana
pemimpin memiliki kekuatan penuh (totalitarian) terhadap staf/bawahan.
- Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan
dengan sifat-sifat menganggap bawahan sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak
sendiri yang perlu dikembangkan, bersikap terlalu melindungi, jarang memberikan
kesempatan bawahan untuk berinisiatif.
- Pemimpin Menuntun Manusia, Manajer Mengatur Pekerjaan
Dalam praktiknya, pemimpin fokus untuk memberi pengarahan atau menuntun setiap
karyawan yang ada di dalam perusahaan untuk mencapai visi perusahaan. Sedangkan manajer
fokus mengatur pekerjaan setiap karyawan untuk melaksanakan misi yang dimiliki
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai