Penulis
: LEADERSHIP
M.Ag.
Penerbit
Kota terbit
:Bandung
Tahun terbit
:2014
Edisi
Pendahuluan
SUBSTANSI ISI BUKU
Gaya kepemimpinan, pada dasarnya mengandung pengertian sebagai
suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang
menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut
biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian
gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang
disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan
bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang
dipersepsikan atau dipacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai
gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya melalui tiga aliran teori
berikut ini
1. Teori Genetis (Keturunan)
Inti dari teori menyatakan bahwa Leader are born and nor made (pemimpin itu
dilahirkan bakat bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan
pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan
dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan
karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai
pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada
pandangan fasilitas atau determinitis.
2. Teori Sosial
Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun
merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa Leader are
made and not born (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini
merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan
pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan
pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3. Teori Ekologis.
teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi
pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut
kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang
memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Hersey dan Blanchard (1992) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan pada dasarnya
merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta
situasi di mana proses kepemimpinan tersebut diwujudkan. Bertolak dari pemikiran
tersebut, Hersey dan Blanchard (1992) mengajukan proposisi bahwa gaya kepemimpinan
(k) merupakan suatu fungsi dari pimpinan (p), bawahan (b) dan situasi tertentu (s), yang
dapat dinotasikan sebagai : k = f (p, b, s).
Tipologi Kepemimpinan
1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri
sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan
pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan
formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang
mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe
militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin
yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut :
Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam
menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada
formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan,
Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai
keadaan.
3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang
yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan
4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa
seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang
demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya
mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering
pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena
kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang
karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak
dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya,
Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang
pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih
menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan
sebagai orang yang ganteng.
5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang
demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan
bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi
dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran,
pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama
dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluasluasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar
bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Secara implisit tergambar bahwa untuk menjadi pemimpin tipe demokratis bukanlah hal
yang mudah. Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal,
alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang
demokratis.
6. tipe kepemimpinan kontigensi fielder
Keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya ditentuka oleh gaya kepemimpinan yang di
terapkan nya. Ada 3 variabel pendekatanyang menentukan keberhasilan kepemimpinan ;
2.
3.
Sifat pemimpin ideal ; adil, amanah, fathanah, tablig, shidiq, qanaah, siasah,
sabar.
4. Syarat menjadi pemimpin
Management by walking about
For the kids
sendiri, lalu dia menyadari pentingnya upaya perbaikan diri, pembentukan diri dan
pembajaan diri, untuk menjadi pemimpin yang baik. Dia bisa menirukan tingkah laku
pemimpin yang sukses, dan belajar dari tingkat paling bawah melalui banyak
pengalaman.
sasaran pembangunan nasional.
etika pemimpin yang harus dijalankan ialah memimpin, mengatur, mengelola, dan
memanage dengan rasa tanggung jawab, lalu mengarahkan kelompok atau lembaga
yang dipimpinnya menuju kepada tujuan ekonomis dan tujuan sosial tertentu.
Selanjutnya, etika profesi pemimpin menyakut pembahasan mengenai :
1. Kewajiban-kewajiban pemimpin
2. Tingkah laku pemimpin yang baik dan dapat dibedakan dari tingkah laku yang buruk,
dan menjadi teladan, serta
3. Moral pemimpin
Maka etika profesi pemimpin akan memberikan landasan kepada setiap pemimpin untuk
bersikap kritis dan rasional, bersikap otonom, dan mengenakan/dikenakan sanksi,
larangan dan hukuman jika ada yang berbuat keliru dan menyimpang dari norma dan
konvensi yang ada.
Sehubungan dengan etika profesi pemimpin ini, setiap kekuasaan dan wewenang
pemimpin harus dilandasi asas keadilan dan kebaikan diarahkan pada penciptaan syaratsyarat untuk mencapai kebahagiaan-kesejahteraan-keadilan bagi masyarakat luas.
proses seleksi calon-calon pemimpin dalam usaha mendapatkan bibit-bibit unggul,
merupakan usaha yang teramat sulit :
1. Iklim demokrasi memang memungkinkan siapapun juga yang mampu berjuang untuk
merebut kursi kepemimpinan, sekalipun mereka itu tidak selalu menggunakan jalan-jalan
yang luas dan wajar.
2. Memang ada pemimpin-pemimpin abnormal, yang bukan merupakan putra terbaik
dari negara yang bermunculan di tengah arena. Maka kemunculan banyak pemimpin
yang abnormal dan sakit itu pasti merefleksikan adanya masyarakat yang tengah sakit
pula..
Pendekatan pemimpin yang behavior atau netral ialah : merasionalisasi konflik; konflik
dijadikan netral, agar mempunyai fungsi sosial di tengah masyarakat.
Pendekatan pemimpin modern atau interaksionis ialah dengan jalan mengembangkan
manajemen konflik. Dan mengakui adanya relasi di antara konflik yang konstruktif
(dapat di-manage) dengan suksesnya organisasi. konflik dalam batas-batas wajar
mencerminkan adanya :demokrasi, kebinekaan, perbedaan, keragaman, dinamis,
perkembangan, pertumbuhan, aktualisasi-diri dan transendensi-diri. Dengan demikian
konflik bisa menjadi benih vital bagi pertumbuhan serta suksesnya lembaga atau
organisasi.
diharapkan agar kepemimpinan berdasarkan Pancasila, agar mampu menggali intisari
dari nilai-nilai tradisi kuno yang luhur (peninggalan para leluhur dan para nenek moyang
kita), untuk dipadukan dengan nilai-nilai positif dan modernisme. Dengan demikian kita
tidak akan kehilangan identitas sendiri sebagai suatu bangsa yang besar, sekalighus bisa
ikut dalam derap kemajuan dari modernitas di zaman modern sekarang.
Di bawah kepemimpinan Pancasila yang benar-benar memancarkan sifat-sifat unggul dan
menjadi panutan-keteladanan, semoga bangsa indonesia dapat menyongsong saat-saat
gemilang di masa mendatang.
Sehubungan dengan sulitnya upaya memilih tokoh pemimpin yang baik bagi semua
sektor kehidupan, perlu adanya training kepemimpinan bagi para kandidat/calon dan
pemimpin-pemimpin yunior. Training semacam ini tidak cukup hanya dengan ceramahceramah dan buku-buku bacaan saja. Sebab usaha sedemikian ini sama saja nilainya
dengan proses belajar berenang di daratan. Maka yang sangat diutamakan dalam training
kepemimpinan khususnya bagi orang-orang muda banyak melakukan praktik
kepemimpinan di bawah supervisi yang dekat.
melalui banyak pengalaman.
etika profesi pemimpin menyakut pembahasan mengenai :
1. Kewajiban-kewajiban pemimpin
2. Tingkah laku pemimpin yang baik dan dapat dibedakan dari tingkah laku yang buruk,
dan menjadi teladan, serta
3. Moral pemimpin
Maka etika profesi pemimpin akan memberikan landasan kepada setiap pemimpin untuk
bersikap kritis dan rasional, bersikap otonom, dan mengenakan/dikenakan sanksi,
larangan dan hukuman jika ada yang berbuat keliru dan menyimpang dari norma dan
konvensi yang ada.
Komentar
Buku kepemimpinan ini sudah cukup bagus dan mudah untuk dipahami.
Dengan semua definisi, dan pendapat pendapat yang di kemukakan oleh para ahli
hingga membuat semakin mudah untuk memahami tentang kepemimpinan itu,
Tapi, saran saya dengan banyak nya definisi yang memaparkan kepemimpinan tersebut
membuat pembaca/saya kurang puas dengan penerapan tentang kepemimpinan ini.
Karena tidak satupun seorang pemimpin yang di cantumkan sehingga dapat kita tiru,
teladni tindakan baik dari kepemimpinan nya.
Judul buku
Penulis
: LEADERSHIP
M.Ag.
Penerbit
Kota terbit
:Bandung
Tahun terbit
:2014
Edisi
preliminary
SUBSTANCE BOOK
Leadership style, basically implies as an embodiment of the behavior of a leader,
which concerns his ability to lead. The embodiment typically form a pattern or
shape. Understanding such leadership style is in accordance with the opinion
delivered by Davis and Newstrom (1995). Both claimed the overall leader
patterns of action as perceived or driven by subordinates are known as leadership
style.
Leadership style of a leader, essentially through the following three flow theory
1. Genetic Theory (Descendants)
The essence of the theory states that "Leaders are born and nor made" (leaders
born talent instead made). The adherents of this theory set forth his opinion that a
leader will become the leader because he had been born with leadership talent.
Under no circumstances, however someone placed because he was destined to be
a leader, occasionally someday he will emerge as a leader. Talking about destiny,
philosophically speaking, these views belong in view of the facility or
determinitis.
2. Social Theory
If the first theory above is the theory that extreme on the one side, then even this
theory is extreme on the other side. The core stream social theory is that "Leaders
are made and not born" (leader of educated instead it was made or natural). So
this theory is the opposite core theory of genetics. The adherents of this theory
explores the notion that everyone can be a leader if given sufficient education and
experience.
3. The Ecological Theory.
This ecological theory in essence means that a person will only be successful
being a good leader when he has leadership talent. Talent is then developed
through regular education and experience that allows for further development.
Hersey and Blanchard (1992) argues that leadership style is basically a
manifestation of the three components, namely the leader himself, subordinates,
and a situation where the leadership process is realized. Starting from these
thoughts, Hersey and Blanchard (1992) put forward the proposition that the
leadership style (k) is a function of leadership (p), subordinate (b) and the specific
situation (s), which can be denoted as: k = f (p, b, s).
typology of Leadership
1. Type Autocratic.
A leader whose autocratic is a leader who has the criteria or characteristics as
follows: Assume the organization as a private owner, common to identify
personal goals with organizational objectives, Regard subordinate as a means
solely, not willing to accept criticism, suggestions and opinions, too dependent on
the power formally, in the action-rakkannya pengge often use the approach that
contains elements of coercion and punitive.
2. Type militarized
It should be noted first that the definition of a leader of a different type of
militarism with a leader of a military organization. A leader of type militaristic is
a leader who has the following properties: In a move subordinate command
system that is more frequently used, in moving the subordinate pleased depend on
rank and position, Glad formalities exaggerated, Demanding discipline and rigid
subordinate, is hard to accept criticism of his subordinates, fond of ceremonies for
various circumstances.
3. Type paternalistic.
A leader who is classified as a leader paternalistic is one that has the following
characteristics: consider employees as a man who is not an adult, being
overprotective (overly protective), rarely giving a chance to his subordinates to
make decisions, rarely giving a chance to his subordinates to take the initiative,
rarely provides the opportunity for subordinates to develop creativity and fantasy,
and often being omniscient.
4. Type Charismatic.
Until now scientists have not managed to find reasons why one leader has
charisma. Generally, it is known that such leaders have enormous appeal and
therefore generally have very large numbers of followers, although the followers
were often unable to explain why they became followers of the leader. Due to
lack of knowledge about the causes someone to be a charismatic leader, it is often
said that the only leader who thus endowed with supernatural powers
(supernatural powers). Wealth, age, health, profiles can not be used as criteria for
charisma. Gandhi was not a rich man, Iskandar Zulkarnain was not a physically
healthy, John F Kennedy is a leader who has the charisma despite his young age
at the time was elected President of the United States. Regarding the profile,
Gandhi can not be classified as a 'handsome'.
5. Type Democratic.
Knowledge of leadership has proved that the type of leader who demokratislah
most appropriate for modern organizations. This occurs because the type of
leadership has the following characteristics: in the process of mobilizing the
subordinate always starts from the idea that human beings are creatures of the
noblest in the world, always trying to synchronize the interests and goals of the
organization with the interests and personal goals of his subordinates, happy to
receive suggestions , opinions, and even criticism from subordinates, always
trying to give priority to cooperation and teamwork to accomplish goals, sincere
giving freedom as possible to subordinates to make mistakes and then corrected
in order to subordinate it no longer commit the same mistakes, but more daring to
do another error, always trying to make more successful subordinates thereof, and
trying to develop the capacity of private self as a leader.
Implicitly envisaged that to be the leader of a democratic type is not easy.
However, because the leader is the most ideal way, it would be nice if all the
leaders seek to become a democratic leader.
6. type of leadership contingency fielder
The success of a leader is not only ditentuka by the force of his leadership were
implemented. There are three variables pendekatanyang determine leadership
success;
1. The relationship between the leader and the led
2. The degree of task structure
3. Position power leader
Description Book
Summary of the contents of the book
LEADERSHIP METHOD AND TYPE OF LEADERSHIP
It has the power aspirational leadership, strength of spirit, creative and moral
force, capable of affecting the members.
Leadership is not based on talent and experience, but the preparation is planned,
to train future leaders. Everything is done through the planning, investigation,
trial / experiment, analysis, supervision, and penggemblengan systematically to
generate properties superior leaders, so that they are successful in their duties.
Value leadership is no longer determined by the flair but by its ability to mobilize
a lot of people doing the work together, the effect of leadership talent acquired
through training and education.
leadership that is:
a. are specific, distinctive, necessary for a specific situation and have purpose and
specialized equipment, the leader of the group with the characteristic features it is
a function of the particular situation earlier. Clearly, the main qualities of a leader
and leadership must be suitable and acceptable to the group are also concerned, as
well as match-fit the situation and his contemporaries.
b. Leaders have several superior properties, exceeding other comrades or exceed
followers.
definition of leadership is as follows:
1. Benis on leadership says "... .the process by the which an agent induces a
subordinate to behave in a desired manner" (the process by which an agent causes
that behave in a certain way).
2. Ordway Tead in his book The Art of Leadership assert leadership is affecting
the activities of the people so that they would work together to achieve the
desired objectives.
3. George R. Terry in his book Principles of Management said, leadership is
influence the activities of the people that they love trying to achieve group goals.
4. Howard H. Hoyt in his book Aspects of Modern Public Administration assert
leadership is the art of influencing human behavior, the ability to lead people.
elements of leadership:
- The ability to influence others, subordinates or groups,
- The ability to direct the behavior of subordinates or others
- To achieve the goals of the organization or group
Leadership is a function of the collective, the collective function in this case
means that the integrative appearance of a power-group effort that will always be
associated with the problem group and group goals.
Then the essential core of leadership authority with the power and authority that
is not on the individual skills of leaders but mainly lies in the total situation.
The first total situation can be described as:
1. The contribution of each member of the group, so that it can be raised a
collective leadership.
2. The demands of the situation, which gave rise to other forms of compulsion
and norms that must be lived by each group member.
And not individual leaders who create imperatives and norms.
In connection with the difficulty of choosing leaders attempt good leaders for all
sectors of life, the need for leadership training for candidates / candidates and
leaders of youth. This kind of training is not enough just to lectures and reading
books alone. For such effort is the same value to the process of learning to swim
on land. So highly preferred in leadership training - especially for young people
doing a lot of leadership practice under close supervision.
Therefore, it may be a person (potential) leaders were unconsciously make
mistakes, speaking sarcastically hurt other people, using arguments irrational
leaders of youth. This kind of training is not enough just to lectures and reading
books alone. For such effort is the same value to the process of learning to swim
on land. So highly preferred in leadership training - especially for young people
doing a lot of leadership practice under close supervision.
through many experiences.
professional ethics leader menyakut discussion on:
1. Obligations leader
2. The behavior of a good leader and can be distinguished from bad behavior, and
be an example, as well as
3. Moral leaders
The ethics of the profession leader will provide the basis for any leader to be
critical and rational, to be autonomous, and wearing / sanction, prohibition and
punishment if one is fallible and deviate from the existing norms and conventions.
Comment
Leadership books is already quite good and easy to understand.
By all definitions, and opinion - opinion put forward by the experts to make it
easier to understand about the leadership,
But, my advice with its many definitions that describe the leadership makes the
reader / I am not satisfied with the implementation of this leadership.
Since neither a leader in specified so can we imitate, teladni good actions of its
leadership.