Anda di halaman 1dari 232

Judul

PRODUK
PEKERTI – AA

Program Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik


Instruksional dan Applied Approach
(PEKERTI - AA)

Analisis Instruksional dan Peta Konsep, Profil Lulusan ,SK,KD,LO,


Rekonstruksi Mata Kuliah, RPS,SAP, Kontrak Perkuliahan , Bahan
Ajar, Media Pembelajaran, Rancangan Tugas dan Praktikum, Kisi-
Kisi Tes, Kunci jawaban, Tes Hasil Belajar, Platform, Video
Pembelajaran

NAMA : Kalvin Sinaga, S.IP, M.M


NIDN : 0117105901
INSTANSI : Politeknik Bisnis Indonesia
MATA KULIAH : Analisa Kredit

Unit Layanan PEKERTI - AA


Universitas Negeri Medan
2021
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR PELATIHAN PROGRAM
PENGEMBANGANKETERAMPILAN DASARTEKNIK
INSTRUKSIONAL–
APPLIED APPROACH
(PEKERTI-AA)

O
l
e
h

Nama : Kalvin Sinaga, S.IP, M.M


NIDN : 0117105901
Jurusan/Prodi : Keuangan dan Perbankan
Mata Kuliah : AnalisaKredit

Pematangsiantar,28Mei 2021
Pembimbing, Peserta PEKERTI – AA

Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd Kalvin Sinaga, S.IP, M.M


NIP. 196311271987031001 NIDN. 0117105901

Mengetahui,

Direktur Koordinator
Politeknik Bisnis Indonesia PEKERTI-AA UNIMED

Sahat Sonang S, M.Kom Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd


NIDN. 0126108002 NIP. 196311271987031001

Produk Pekerti – AA ii
Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang MahaEsaatas tersusunnya tugas akhir
pada “Pelatihan Pengembangan Keterampilan DasarTeknik Instruksional dan
Applied Approach(PEKERTI - AA)yang diadakan oleh Uniersitas
Dharmawangsa,Medan, Lembaga Multi Kompetensi Utama bekerjasama dengan
Universitas Negeri Medan berupa produk PEKERTI – AA. Produk PEKERTI –
AA ini merupakan tugas terstruktur yang memuat analisis instruksional yang
terdiri dari struktur kompetensi dan peta konsep, silabus, kontrak perkuliahan,
Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang terdiri dari identitas, peta konsep, strategi
pembelajaran mikro, uraian materi dan tata kelola perkuliahan, bahan ajar, media
pembelajaran, daftar tugas, kisi-kisi tes serta kunci jawaban.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas
Dharmawangsa,Lembaga Multi Kompetensi Utama, teristemewa kepada
Universitas Negeri Medanyang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pelatihan PEKERTI - AA. Pelatihan ini sangat bermanfaat serta dapat
meningkatkan kualitas dan efektifitas serta profesionalitas dalam proses belajar-
mengajar. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas
Negeri Medan serta koordinator PEKERTI-AA dari Lembaga Pengembangan
Pendidikan dan Aktivitas Instruksional Universitas Negeri Medan sekaligus
selaku pembimbing yaitu Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pdyang telah
membimbing penulis sehingga produk PEKERTI-AA ini bisa
diselesaikan.Penulismenyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan tugas akhir ini, oleh karenanyakritik dan saran yang membangun
sangat penulis perlukan.

Pematangsiantar, 3 Juni 2021


Penulis,

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M

Produk Pekerti – AA iii


Daftar Isi

Judul..........................................................................................................................i
Lembar Pengesahan.................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
I. Analisis Instruksional...........................................................................................1
A. Struktur Kompetensi.......................................................................................2
a. Peta Konsep..................................................................................................10
II. Silabus dan Rencana Perkuliahan Semester.....................................................11
III. Kontrak Perkuliahan........................................................................................39
IV. Satuan Acara Pengajaran.................................................................................55
V. Bahan Ajar........................................................................................................62
VI. Media Pembelajaran........................................................................................71
VII. Daftar Tugas...................................................................................................78
VIII. Kisi – Kisi Tes dan Tes.................................................................................81
IX. Kunci Jawaban.................................................................................................85

Produk Pekerti – AA iv
Bagian I
I. Analisis Instruksional

Produk Pekerti – AA 1
I. Profil Lulusan dan Strandar Kompetensi
Analisa Kredit
Tahun Akademik 2020/2021

A. Struktur Kompetensi

Profil lulusan: Ahli Madya dalam bidang Keuangan dan Perbankan yang sesuai
dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan berada pada level
5, yaitu:
1. Wirausaha Mandiri
Ahli madya (D-3) terampil dan teruji sesuai dengan keahlian dalam Keuangan
dan Perbankan dengan memasuki berbagai peluang sub bidang usaha,
seperti:
- Subsistem keahlian menjual
- Subsistem produksi
- Subsistem distribusi
- Subsistem penyediaan jasa peralatan mekanisasi
- Subsistem pengelolaan administrasi
- Subsistem jasa pembiayaan
- Subsistem jasa pengembangan produk dan desain produk

2. Bank Officer (Customer service, Teller, Staf Back office, Marketing Accoun
Officer, Credit Officer, Ahli Madya auditor)
Profil lulusan D3 Program Studi Keuangan dan Perbankan pada dasarnya
diarahkan pada penguasaan kompetensi bidang keuangan yang dibutuhkan
pengguna dan Penyandang dana misalnya : Perusahaan swasta dan Lembaga
Pemerintah.

3. Financial Dealer dan Broker ( Financial market dealer, Financial planner,


stockbroker)
Diploma3 Keuangan dan Perbankan, secara substansial diarahkan pada
penguasaan kompetensi bidang keuanagn yang diperlukan institusi keuangan
seperti : Lembaga Keuangan Bank (LKB), dan Lembaga Keuangan Bukan
Bank (LKBB).

4. Treasurer (Tax officer, Cash Offcer, Risk Insurance Officer)


Diploma 3 Keuangan dan Perbankan, secara substansial diarahkan pada
penguasaan kompetensi bidang keuangan yang diperlukan oleh pasar
keuangan seperti : Pasar Uang dan Pasar Modal.

Produk Pekerti – AA 2
Profil lulusan demikian diharapkan akan dapat berkarya pada bidang-bidang :
1. Analis Kredit
2. Perencana Keuangan
3. Pengelola Investasi
4. Startup Teknologi Keuangan
5. Konsultan
6. Appraisal (Penaksir harga)
7. Wiraswasta

Dengan adanya profil lulusan diatas, maka standar kompetensi yang


diharapkan dari lulusan ahli Madya Agribisnis Hortikultura (dinyatakan dalam
capaian pembelajaran lulusan), adalah sebagai berikut :

ASPEK TATA NILAI (SIKAP)


1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri;
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

ASPEK KETERAMPILAN UMUM


1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu dan terukur
dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai
dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
2. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data
dengan beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah
baku;
3. Mampu menunjukkan kinerja bermutu, dan terukur;

Produk Pekerti – AA 3
4. Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang
sesuai dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis,
inovatif dan bertanggungjawab;
5. Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih
serta mengkomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang
membutuhkan;
6. Mampu bekerja sama, berkomunikasi dan berinov dalam pekerjaannya;
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya;
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggungjawabnya, dan mengelola pengembangan
kompetensi kerja secara mandiri;
9. Mampu mendokumentasikan, meyimpan, mengamankan dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi

ASPEK PENGETAHUAN
1. Menguasai teori dan praktek komunikasi bisnis secara efektif di tempat kerja
dengan face to face dan melalui telepon;
2. Menguasai konsep standar pelayanan perbankan dengan metode yang benar
sesuai dengan SOP dari kantor pusat;
3. Menguasai teori dasar perhitungan jual beli valuta asing sesuai dengan
metode yang benar yang ditetapkan Bank Indonesia;
4. Menguasai teori investasi dan dapat merekomendasi pilihan jenis investasi
dengan tepat yang berlaku di Otoritas Jasa Keuangan;
5. Menguasai sistem/aplikasi teknologi informasi perbankan yang terkini secara
tepat;
6. Menguasai metode penjualan produk dan jasa perbankan secara umum sesuai
dengan SOP;
7. Menguasai teknik analisa kredit sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
kantor pusat;
8. Menguasai prinsip-prinsip analisis kredit yang terdefinisi atau resiko yang
ditetapkan di Bank;
9. Menguasai teknik-teknik supervisi transaksi keuangan di Bank sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
10. Menguasai metode supervisi yang tepat dalam transaksi Dana Pihak Ketiga
(DPK) sesuai ketentuan Pusat Pelaporan dan analisis Transaksi Keuangan
(PPATK);
11. Menguasai regulasi internal dan eksternal dalam dunia perbankan yang
berlaku.

Produk Pekerti – AA 4
ASPEK KETERAMPILAN KHUSUS
1. Mampu menerapkan komunikasi bisnis yang efektif di lembaga keuangan,
pasar uang dan pasar modal;
2. Mampu menerapkan standar layanan perbankan sesuai standar Operating
Procedure (SOP);
3. Mampu menerapkan dasar proses jual beli valuta asing dengan metode yang
benar yang ditetapkan Bank Indonesia;
4. Mampu merekomendasi jenis-jenis investasi sesuai dengan penilaian
kelayakan investasi dengan tepatyang berlaku di Bursa Efek Indonesia (BEI);
5. Mampu menggunakan sistem/aplikasi teknologi perbankan yang terkini
secara tepat;
6. Mampu merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan kegiatan
penjualan produk dan jasa perbankan secara umum sesuai SOP;
7. Mampu menyusun analisa kredit sesuai ketentuan yang ditetapkan kantor
pusat;
8. Mampu melaksanakan analisa kredit yang terdefinisi (rasio) yang diterpkan di
Bank;
9. Mampu mensupervisi transaksi Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);
10. Mampu melaksanakan regulasi internal dan eksternal.

Produk Pekerti – AA 5
B. PETA KONSEP

Produk Pekerti – AA 6
Bagian II
II. Silabus atau
Rencana Perkuliahan Semester

Produk Pekerti – AA 7
II. Silabus dan Rencana Perkuliahan Semester (RPS)

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA

Jl. Sriwijaya No. 9C-E

Pematangsiantar – Indonesia (21144)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

FORMULIR Kordinator Ketua Program Studi


MUTU

Produk Pekerti – AA 8
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, SP, M.M )

Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:

Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP,


1. Wirausaha mandiri
2. Bank Officer
Profil Lulusan 3. Financial Dealer and Broker
4. Treasurer
1. Sikap
a. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
Capaian Pembelajaran Lulusan b. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara mandiri
yang dibebankan kepada 2. Pengetahuan
matakuliah Setelah menempuh mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, menjabarkan, menerapkan serta
dasar nomi mikro dan makro, serta kemampuan dalam menghitung dan menganalisis kasus – kasus ekonomi mikro d
3. Keterampilan Umum
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implem
analisa Kredit.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur

Produk Pekerti – AA 9
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dari mulaipermohonan kredit sampai dengan lunasnya kredit.
4. Keterampilan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dan aplikasi analisa kredit.
b. Membangun keterampilan dalam pemikiran kritis, konseptualisasi dari isu-isu serta perumusan isu-isu terkait an

Deskripsi Matakuliah Mata Kuliah analisa Kredit ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta kemampuan teori dan praktek kepada m
konsep-konsep analisa kredit. Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar analisa kredit baik secara teori maupun s
meliputi: Pengertian Kredit dan Resiko Kredit, Jenis-Jenis Agunan dan Verifikasi Agunan, Metode dan Faktor Kunci da
Agunan, Pengikatan Agunan, Persyaratan Umum Suatu Permohonan Kredit, Proses Pengumpulan Data, Verifikasi Data
Debitur/Debitur,Penyampaian Laporan Keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), Larangan Pemberia
Perusahaan Asuransi, Self Financing dan Feasibility,Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)Take Over K
dan refinancing Kredit.Rasio Keuangan dan Menetapkan Kebutuhan Keuangan Calon Debitur/Debitur.

Prasyarat Matakuliah -

Metode Evaluasi / Penilaian Sumber


Alokasi Waktu
Pembelajaran Belajar
Kemampuan Akhir
Minggu Indikator capaian Bahan Kajian dan
yang diharapkan
Pengalaman
Belajar T P Jenis Kriteria Bobot

1 2 3 4 5 6 7 8 9
 Mahasiswa dapat menyadari a. Kontrak perkuliahn dan 1. Kuliah
mendeskripsikan dan RPS 2. Diskusi
menerapkan kontrak b. Pengertian analisa 3. Belajar daring
1 Mengetahui, memahami Kredit dan Resiko dan tatap muka 1 x3 x Penugasan Ketepatan, 1,2,3,4
perkuliahan dan ruang lingkup
pengertian kredit dan Kredit: 4. Kolaboratif 50 (TR, CBR, Kebenaran
perkuliahan (C1,C2,)
resiko krediit 1.Aspek analisa kredit menit CJR, RI, dan Kejelasan
 Mahasiswa dapat menjelaskan
2.Prinsip dasar MR, PROJ)
dan mengemukakan kembali

Produk Pekerti – AA 10
pengertian analisa kredit, pemberian kredit
Resiko kredit , (C2, C3) 3.Prinsip 5 C
4.Jenis-jenis kredit
5.Alat-alat dalam
analisa kredit
 Mahasiswa dapat 1. Kuliah
mengidentifikasi, menjelaskan 2. Diskusi
dan mengemukakan kembali 3. Belajar
Mengetahui, Jenis-jenis agunan : terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
Jenis-jenis agunan, (C2), (C3)
memahami,mengaplikasik 1. Agunan kebendaan mandiri (Tes Kebenaran
 Mahasiswa dapat menerapkan
an dan menganalisis Jenis- 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
dan menyimpulkan proses
Jenis Agunan dan
verifikasi agunan (C3,C4)
Verifikasi Agunan
 Mahasiswa mampu a. Benda yang tak
Memisahkan dan bergerak
menyimpulkan berbagai
agunan calon debitur/Debitur
(C5,)
b. Benda bergerak
2. Agunan non kebendaan

1 x3 x
2 a. Agunan perseorangan 50 2,5
(Personal garantee) menit

b. Agunan Perusahaan
(Corporate)
3. Verifikasi agunan
 Proses agunan tidak
bergerak, agunan
bergerak,Agunan SPK,
agunan
peralatan&mesin,dan
agunan Sel financing,

 Mahasiswa dapat menjelaskan 1. Kuliah


dan mengemukakan kembali 2. Diskusi
metode perbandingan data 3. Belajar
3 Mengetahui, memahami Menilai Agunan dengan : terstruktur dan 1x3x Penugasan Ketepatan, 6,7
pasar (C2), (C3),(C4)
Metode dan Faktor Kunci 1. Metode Perbandingan mandiri 50 (Tes Kebenaran
 Mahasiswa dapat menganalisis
dalam menilai Agunan Data pasar 4. Kolaboratif menit Tertulis) dan Kejelasan
dan menyimpulkan

Produk Pekerti – AA 11
(menganalisis) Metode 2. Metode Kalkulasi biaya
kalkulasi biaya (C3, C4) (Cost Method)
 Mahasiswa dapat
menganalisis dan 3. Metode Kapitalisasi
menyimpulkan (menganalisis) Pendapatan (Income
Metode Kapitalisasi Method)
pendapatan (C3, C4)

 Mahasiswa dapat menjelaskan


dan mengemukakan kembali
Benda tidak bergerak tanah
Mengetahui dan Bentuk-bentuk Penugasan Ketepatan,
dan bukan tanah, beserta
mengaplikasikan Pengukkuatan Agunan: (Tes Kebenaran
bentuk pengikatannya (C2),
pengikatan agunan 1.Tanah terdaftar, Hak Tertulis) dan Kejelasan
(C3)
Tanggungan
 Mahasiswa dapat menjelaskan
dan mengemukakan kembali 2.Tanah tdk terdaftar, 1. Kuliah
Benda bergerak terdaftar dan PPJPK (BNI) dan 2. Diskusi
benda bergerak tidak terdaftar SKMHT 3. Belajar
beserta bentuk pengikatannya 3.Bukan tanah, Hipotik terstruktur dan
(C2), (C3) 4.Benda bergerak terdaftar, mandiri
4. Kolaboratif 1x3x
4  Mahasiswa dapat pengikatan Fidusia 50 5,6,7,8,9
menjelaskan ,mengemukakan 5.Benda bergerak tidak menit
dan menganalisis Dokumen terdaftar, pengikatan
benda bergerak tidak Fidusia/Gadai
bertubuh (C1,C2 , C4) 6. Dokumen benda
bergerak tdk bertubuh
,pengikatan Gadai.

 Mahasiswa dapat menjelaskan 1. Kuliah


dan mengemukakan kembali 2. Diskusi
surat Permohonan Kredit(C2), 3. Belajar
5 Mengetahui , memahami Persyaratan Umum terstruktur dan Penugasan Ketepatan, 2,6
(C4)
dan menganalisis kredit:: mandiri (Tes Kebenaran
 Mahasiswa dapat menjelaskan
Persyaratan Umum Suatu 1.Srt Permohonan kredit 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
dan mengemukakan kembali
Permohonan Kredit. 2.Legalitas Usaha
Legalitas Usaha,NPWP
3.NPWP
Nasabah, Pelunasan PBB,
4.Pelunasan PBB
(C1,C2, C3, C4
5.Hubungan dengan Bank
 Mahasiswa dapat menjelaskan 6.Pengalaman Usaha
,mengemukakan dan

Produk Pekerti – AA 12
menganalisis Pelunasan 7.Persyaratan bentuk badan
PBB,Hub.dgn usaha
BankPengalaman
Usaha,Persyaratan Bentuk
Badan Usaha(C1,C2 , C4)

1x3x
50
menit
 Mahasiswa dapat menjelaskan 1. Kuliah
dan mengemukakan kembali 2. Diskusi
proses pengumpulan data (C2), 3. Belajar
Mengetahui,memahami Proses Pengumpulan Data : terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
(C3)
dan menganalisis Proses mandiri (Tes Kebenaran
 Mahasiswa dapat
pengumpulan data. 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
menguraikandan menganalisis
sumber dan metode 1. Langkah-
pengumpulan data (C3, C4) langkah pengumpulan
 Mahasiswa dapat data
menjelaskanmenguraikandan
melakukan Laporan call dan
kunjungan setempat (site visit)
2. Sumber dan
6 metode pengumpulan 2,6
data

3. Laporan call 1x3x


dan laporan kunjungan 50
setempat menit

Produk Pekerti – AA 13
 Mahasiswa dapat 1. Kuliah
mengidentifikasi, menjelaskan 2. Diskusi
mengemukakan dan 3. Belajar
Mengetahui,memahami, Verifikasi Data calon terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
mengaplikasikan serta
mengaplikasikan serta debitr/debitur :: mandiri (Tes Kebenaran
menganalisis Verifikasi data
menganalisis Verifikasi 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
calon debitur/debitur, (C1)
Data calon debitur/debitur.
(C2), (C3)(C4),
1. Langkah-
langkah verifikasi

2. Kriteria umum
verifikasi

7 3. Pelaksanaan 2,6
verifikasi kepada pihak 1x2x
ketga 50
menit

4. Pelaksanaan
verifikasi kepada calon
debitur/debitur.

5. Verifikasi
secara pisik (Kriteria
pemeriksaan)

8 UTS
 Mahasiswa dapat menjelaskan Penyampaian Laporan 1. Kuliah
mengemukakan Keuangan yang diaudit 2. Diskusi
mengaplikasikan dan oleh Kantor Akuntan 3. Belajar
9 Mengetahui , memahami, Publik : terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
menganalisis kembali
mengaplikasikan dan 1. Macam-macam laporan mandiri (Tes Kebenaran
Penyampaian laporan
menganalisis Penyampain 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
keuangan yang diaudit oleh Keuangan.: Lap.Neraca,
Laporan Keuangan yang
Kantor Akuntan Publik (C1), Lap.Rugi

Produk Pekerti – AA 14
(C2,C3), (C4) laba,Lap.Perubahan
modal, Lap.arus kas dan
Lap. Atas laporan
Diaudit oleh Kantor
akuntan Publik keuangan
2. Laporan Keuangan yang
diaudit :
 Jenis-jenis opini
audit
 Penyampaian
laporan keuangan yg
diaudit oleh Kantor
Akuntan
Publik(KAP)
 Penggunaan KAP
 Batas waktu
penyampaian
Audited report.
 Debitur terlambat
menyampaikan
audited report.

Produk Pekerti – AA 15
1 x3 x
50
menit
2,10
 Mahasiswa dapat menjelaskan Larangan Pemberian 1. Kuliah
dan mengemukakan, Kredit : 2. Diskusi
menerapkan kembali , 1. Larangan pemberian 3. Belajar
Mengetahui, memahami terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
Larangan pemberian kredit kredit bersumber dari
dan menganalisis mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
(C1,C2, C3) Pemerintah
Larangan Pemberian 4. Kolaboratif dan
Kredit 2. Larangan pemberian Kejelasan
kredit bersumber dari
Bank Indonesia.
3. Larangan memberikan
10 2,11
kredit kepada pihak
terkait.

1x3x
50
menit
1. Mahasiswa dapat menjelaskan Notaris : 4. Kuliah
dan mengemukakan kembali 1. Pengertian akta 5. Diskusi
tentang Notaris untuk 2. Kekuatan Pembuktian 6. Belajar
11 Mengetahui,memahami, kepentingan operasioanl bank terstruktur dan Penugasan Ketepatan, 2,12,13
akta otentik
mengaplikasikan dan (C2, C3) mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
mengaplikasikan tentang 3. Kekuatan pembuktian dan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan akta dibawah tangan. 7. Kolaboratif
Notaris dan Perusahaan dan mengemukakakan kembali Kejelasan
Asuransi. tentang Perusahaan asuransi
untuk kepentingan operasioanl
Bank, (C2,C3) Perusahaan
Asuransi :
:Kebakaran(kerugian):
1. Asuransi kerugian
menurut OJK
2. Jenis kerugian
3. Keberadaan
Perusahaan Asuransi
Kerugian

Produk Pekerti – AA 16
1x3x
50
menit
 Mahasiswa mampu Self Financing 1. Kuliah
menjelaskan konsep dasar 1. Definisi/pengertian 2. Diskusi
Self financing, (C2) Investasi. 3. Belajar
12 Mahasiswa mengetahui, terstruktur dan Penugasan Ketepatan, 2,14
 Mahasiswa mampu 2. Jenis-jenis investasi
memahami, mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
menjelaskan konsep 3. Ketentuan self
mengaplikasikan 4. Kolaboratif dan
Feasibility, (C) Financing Kejelasan
4. Bukti self financing dan
besarnya selfinancing
Self Financing dan
Feasibility.

Feasibility Study:
1. Pengertian Studi
Kelayakan
2. Manfaat studi kelayakan
3. Pihak-pihak yang
berkepentingan dengan
studi kelayakan.
4. Aspek-aspek yang harus
dicermati pada studi
kelayakan.
5. Tujuan Studi kelayakan
Bisnis
6. Studi kelayakan di
Perbankan (Bank BNI)

Produk Pekerti – AA 17
1x2x
50
menit
 Mahasiswa mampu KJPP secara umum 1. Kuliah
menjelaskan , 1. Jasa Penilai Publik 2. Diskusi
membandingkan, menyeleksi 2. Bidang jasa penilaian 3. Belajar
Memahami, menganalisa 3. Izin Penilai Publik terstruktur dan 1x2x Penugasan Ketepatan,
Jasa Penilai Publik , (C2),(C4)
dan mengevaluasi Penilai KJPP di Perbankan (BNI) mandiri 50 (Tes Tertulis) Kebenaran
 Mahasiswa mampu
Independen Kantor Jasa 1. Penetapan harga 4. Kolaboratif menit dan
menjelaskan ,mengaplikasikan
Penilai Publik. (KJPP) taksasi agunan. Kejelasan
kembali (C2) (C3) KJPP di
Perbankan (Bank BNI) 2. Penggunaan KJPP
3. Term of Reference
(TOR)

13 KJPP di Perbankan 2,15,16


(BNI)
1. Penetapan
harga taksasi agunan
2. Penggunaan
KJPP
3. Keseimbangan
IS-LM dan penentuan
kegiatan ekonomi
4. Perubahan
keseimbangan IS-LM
 Mahasiswa dapat menjelaskan Take Over kredit 1. Kuliah
konsep dasar Take Over, (C2) konsumtif 2. Diskusi
(C3),(C4) 1. Macam take over 3. Belajar
14 Menjelaskan, terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
 Mahasiswa mampu 2. Jual rumah secara take
MemahamiTake Over dari mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
menjelaskan dan membedakan over
Bank Lain dan refinancing 4. Kolaboratif dan
mengaplikasikan Refinancing 3. Take over dibawah
Kredit.. Kejelasan
kredit, (C2) (C3) (C4) tangan
Take Over kredit bisnis
1. Syarat take over di
Bank BNI
2. Agunan pihak ketiiga
dlm kredit take over

Produk Pekerti – AA 18
Refinancing di
Perbankan (Bank BNI)
1. Ketentuan
refinancing kredit di
Bank BNI

2,17

1x3x
50
menit

Produk Pekerti – AA 19
 Mahasiswa dapat menjelaskan Rasio Keuangan Calon 1. Kuliah
Menghitung menganalis debitur/debitur : 2. Diskusi
konsep dasar Rasio Keuangan 1. Rasio Profitabilitas 3. Belajar
Menjelaskan, terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
Calon debitur/debitur (C1) 2. Rasio Likuiditas
Memahamidan mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
(C2), (C3), (C4) 3. Rasio Leerage
menganalisis Rasio 4. Kolaboratif dan
 Mahasiswa mampu 4. Rasio Aktivitas
Keuangan dan menetapkan Kejelasan
menjelaskan, menghitung,
Kebutuhan Keuangan
menguji dan menyimpulkan
Calon Debitur/Debitur.
Kebutuhan keuangan Calon
debitur/debitur, (C2) (C3) Menetapkan Kebutuhan
(C4) (C5) Keuangan calon
debtur/debitur:
1. Tujuan perhitungan
kebutuhan keuangan
calon debitur/debitur
untuk emenentukan
besarnya kredit: 2,4
1.1 Menggunakan metode
15 perputaran Modal
kerja.
1.2 Metode perhitungan
kebutuhan modal kerja
maksimum kredit sd.
Rp. 5 milyar
1.3 Kebutuhan keuangan
calon debitur/debitur
harus dihitung oleh
petugas unit resiko

1x3x
50
menit

UAS
16

Produk Pekerti – AA 20
DAFTAR REFERENSI
1. UU Perbankan No. 10 tahun 1998
2. SOP /BPP (Buku Pedoman Perusahaan) Bank BNI
3. Artikel : sarjanaekonomi.co.id, Analisa kredit, Internet tgl. 14-05-2021
4. Ikatan Bankir Indonesia, april 2015, Manajemen Resiko, PT Gramedia Pustaka Utama,
Kompas Gramedia Building blok I, Lt 5, Jakart Pusat.
5. H.Zaeni Asyhadie, SH,M.Hum, 2012, Hukum Bisnism PT Raja Grafindo
6. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
7. UU No. 4 tahun 1996, tentang Hak Tanggungan
8. UU No. 42 tahun 1999, tentang Jaminan Fidusia
9. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150), dan tentang Hipotik(pasal 1162)
10. Internet Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan yang diaudit
11. Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tgl. 5-10-2006
12. Internet, Asuransi Kebakaran tgl. 22 Mei 2021
13. UU RI No.30 tahun 2004, tentang jabatan Notaris, dan KUHPerdata pasal 1868
14. Internet, tentang Kelayakan Usaha Bisnis, tgl. 22-05-2021 dan tentang Self Financing tgl.22-05-2021
15. PerMen No. 125/PMK.01/2008, tgl.3-9-2008
16. Internet, tentang Kantor Jasa Penilai Publik tgl. 24-05-2021
17. Internet tentang Take Over KPR tgl. 18-12-2019

Produk Pekerti – AA 21
Bagian III
IIKontrak Perkuliahan

produk Pekerti – AA
22
III. Kontrak Perkuliahan

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar – Indonesia (21144)

KONTRAK PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen:
Pihak I Pihak II Disetujui

Dosen Pengampu Komting Keuangan dan Ketua Program Studi


FORMULIR
Perbankan
MUTU

(Kalvin Sinaga, S.IP,M.M) (...........) (Henry Dunan Pardede, SP,M.M)


Kode: PL311711
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal : 3 Juni 2021 Tanggal : 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode:
Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711
Semester: SKS: Dosen Pengampu:

2 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M


1 Deskripsi Matakuliah:
Mata Kuliah Analisa Kredit ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta kemampuan teori
dan praktek Analisa Kredit kepada mahasiswa . Mata kuliah ini membahas tentang
bagaimanamengumpulkan data, apa dan kepada siapa ditujukan verifikasi dan Bagaimana
menganalisa data dan dokumen calon debitur/Debitur sehingga layak atau tidak layak kredit
diberikan, Jika kredit layak diberikan dari segi first way out (Kemampuan usaha memperoleh laba)
dan second way out (Kemampuan jaminan untuk membayar kredit jika first way out gagal),
kemudian berapa kebutuhan kredit calon debitur/debitur yang akan disetujui. Jika tidak layak kredit
“Ditolak”. Karena resiko kredit yang selalu dikuatirkan dan dihindari para Bankir adalah gagal
bayar debitur.
2 Manfaat Matakuliah:
 Membangun karakteristik serta cara berfikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan
permasalah berkaitan dengan kasus-kasus Performing Loan (PL) dan Non Performing Loan
(NPL)
 Mahasiswa memiliki etika, kedisiplinan, kemampuan kerjasama dan sense of risk.
3 Profil Lulusan dan Standar Kompetensi
1. Wirausaha mandiri
2. Asisten manajer
3. Penyelia Utama/ Supervisor
4. Analis
Standar Kompetensi:
Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit.
4 Capaian Pembelajaran Matakuliah
1. Sikap
a. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik

produk Pekerti – AA
23
b. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri
2. Pengetahuan
Setelah menempuh mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, menjabarkan,
menerapkan serta menganalisa kredit Perbankan dan kemampuan dalam menghitung dan
mengatasi agar kredit tidak menjadi bermasalah.
3. Keterampilan Umum
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu dasar (pengantar) Perkreditan.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian kasus-kasus
kredit.
4. Keterampilan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dan aplikasi analisa kredit.
b. Membangun keterampilan dalam pemikiran kritis, konseptualisasi dari isu-isu
serta perumusan isu-isu terkait masalah perkreditan yaitu kredit Non Performing
loan.

produk Pekerti – AA
24
5 Analisis Instruksional/Organisasi Materi

6 Strategi Perkuliahan
Perkuliahan dilaksanakan dengan metode pembelajaran
a. Kuliah/ Ceramah
b. Diskusi
c. Belajar terstruktur dan mandiri
d. Kolaboratif
Evaluasi yang digunakan adalah:
a. Evaluasi sikap dan keterampilan umum dilakukan dengan teknik non tes dengan melakukan
observasi
b. Evaluasi pengetahuan dan keterampilan khusus dilakukan dengan tes yang meliputi tes

produk Pekerti – AA
25
formatif (pre test, post test dan kuis) dan tes sumatif (UTS dan UAS). Penilaian juga
dilakukan melalui tugas terstruktur dan tugas pratikum
7 Materi/Bahan Bacaan Perkuliahan
1. UU Perbankan No.10 tahun 1998.
2. SOP/BPP (Buku Pedoman Perusahaan) Bank BNI
3. Artikel : sarjanaekonomi.co.id, Analisa Kredit, Internet tgl. 14-05-2021
4. Ikatan Bankir Indonesia, April 2015, Manajemen Resiko, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Kompas Gramedia Building blok I, Lt 5, Jakarta Pusat
5. H. Zaeni Asyhadie, SH, M.Hum,2012 Hukum Bisnis, PT Raja Grafindo
6. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
7. UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
8. UU No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusis
9. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150), dan tentang Hipotik (pasal 1162)
10. Internet Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan yang diaudit
11. Peraturan Bank Indonesia No.8/13/PBI/2006 tgl. 5-10-2006
12. Internet, Asuransi Kebakaranm tgl. 22 Mei 2021
13. UU RI No.30 tahun 2004, tentang Jabatan Notaris, dan KUHPerdata pasal 1868
14. Internet, tentang Kelayakan Usaha Bisnis, tgl. 22-05-2021 dan tentang Self Financing tgl. 22-
05-2021
15. Permen No. 125/PMK.01/2008, tgl. 3-9-2008
16. Internet, tentang Kantor Jasa Penilai Publik tgl. 24-05-2021
17. Internet, tentang Take Over KPR, tgl. 18-12-2019
8 Tugas-Tugas
1. Tugas terstruktur (Kuliah) diberikan pada saat perkuliahan yang terdiri dari tugas pribadi dan
tugas kelompok. Tugas dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Pengingkaran terhadap waktu yang disepakati untuk mengumpulkan tugas akan
mengakibatkan pengurangan point tugas sebanyak 20
2. Setiap mahasiswa diwajibkan mendaftar dalam aplikasi E-Learning tugas-tugas atau kuis
melalui E-Learning harus dikirimkan melalui sarana tersebut
9 Kriteria Penilaian
No Unsur Penilaian Elemen Bobot
1 Sikap Kejujuran, kerjasama, etika, 20%
disiplin
2 Pengetahuan 40%
(Cognitive) a. Quis 10%
b. Tugas terstruktur 20%
c. UTS 30%
d. UAS 40%
3 Keterampilan 40%
(Psikomotor) a. Unjuk Kinerja 50%
b. Presentasi 50%
10 Jadwal Perkuliahan
Mingg
Bahan Kajian Tugas Bahan Bacaan
u
(1) (2) (3) (4)
1 Pengertian Kredit dan Resiko Kredit E Tugas Terstruktur 1 1,2,3,4
2 Jenis-Jenis Agunan dan Verifikasi Tugas Terstruktur 2 1,2,5

produk Pekerti – AA
26
Agunan
Metode dan Faktor Kunci dalam Tugas Terstruktur 3
3 1,6
Menilai Agunan
4 Pengikatan Agunan Tugas Terstruktur 4 5,6,7,8,9
Persyaratan Umum Suatu Permohonan Tugas Terstruktur 5
5 2,6,
Kredit
6 Larangan Pemberian Kredit Tugas Terstruktur 6 2,6
Proses pengumpulan Data Calon Tugas Terstruktur 7
7 2,6
Debitur/Debitur
8 UTS
9 Verifikasi data calon debitur/debitur Tugas Terstruktur 8 2,10
10 Penyampaian lap.keuangan yg diaudit Tugas Terstruktur 9 2,11
11 Notaris dan Perusahaan Asuransi Tugas Terstruktur 10 2,12,13
12 Self Financing dan Feasibily Tugas Terstruktur 11 2,14
13 Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Tugas Terstruktur 12 2,15,16
Publik (KJPP)
14 Take Over Kredit dari Bank Lain dan Tugas Terstruktur 13 2,17
Refinancing Kredit
15 Rasio Keuangan dan Menetapkan Tugas Terstruktur 14 2,4
Kebutuhan Keuangan Calon
Debitur/Debitur
16 UAS
11 Tata Kelola Perkuliahan
1. Mahasiswa lebih banyak belajar On Line daripada belajar Tatap Muka.
2. Mahasiswa dicek kehadirannya dalam sistem E-Learning jika terlampat selama 15 menit
setelah dosen memberikan kuliah mahasiswa ybs ditegur oleh dosen.
3. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit, tetap diizinkan mengikuti perkuliahan,
dengan catatan tidak diizinkan mengisi absensi ketika belajar tatap bunga.
4. Apabila dosen tidak hadir setelah 15 menit dari jadwal, mahasiswa dipersilahkan untuk
menghubungi dosen via telp/hp untuk menanyakan apakah perkuliahan diadakan atau tidak.
5. Mahasiswa minimal hadir 80% dari jumlah perkuliahan yang direncanakan untuk dapat
mengikuti ujian final.
6. Apabila mahasiswa tidak hadir, harus ada pemberitahuan kepada dosen melalui surat tertulis
sesuai dengan peraturan akademik.
7. Mahasiswa dan dosen memakai pakaian yang rapi dan sopan sewaktu pelaksanaan
perkuliahan (tidak diperkenankan memakai kaos oblong dan memakai sandal)
8. Mahasiswa harus memiliki komitmen untuk mengikuti perkuliahan dengan baik dan
mengerjakan semua tugas yang disepakati secara optimaldan menyerahkan tugas sesuai
dengan kesepakatan bersama (Tugas tidak akan dinilai apabila dikumpulkan diluar waktu
yang telah ditetapkan)
9. Jika ditemukan tugas hasil plagiat, maka nilai akan dikompensasi.
10. Sebelum kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan pre test dan post test setelah selesai
kegiatan belajar mengajar
11. Kuis akan dilakukan setiap minggu 4 secara teratur
12. Penilaian dilaksanakan atas dasar partisipasi, tugas, , dan UTS dan UAS yang dilakukan
selama proses belajar.

produk Pekerti – AA
27
Bagian IV
IV. Satuan Acara Pengajaran

produk Pekerti – AA
28
IV. Satuan Acara Pengajaran (SAP)

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar – Indonesia 21144
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 1
Pokok Bahasan Pengertian Kredit dan Resiko Kredit
Sub Pokok 1. Resiko Kredit 3. Aspek-aspek Analisa Kredit
Bahasan 2. Pengertian Analisa Kredit 4. Prinsip Dasar Pemberian Kredit
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan pengertian analisa Kredit dan Resiko Kredit
Dasar
Indikator 1. Menjelaskan dan mengemukakan Resiko Kredit,

produk Pekerti – AA 29
keberhasilan 2. Menjelaskan dan mengemukakan kembalipengertian analisa kredit
3. Menjelaskan dan mengemukakan kembali aspek-aspek analisa kredit, dan
4. Menjelaskan dan mengemukakan Prinsip dasar pemberian kredit dan penjelasannya
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang RPS, kontrak perkuliahan dan sistem penilaian dan dilanjutkan dengan
review tentang pengetahuan mereka mengenai analisa kredit dan selanjutnya menjelaskan topik perkuliahan.
Strategi Pembelajaran Mikro

produk Pekerti – AA 30
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Metode Media
Pembelajaran Waktu Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu Nasional Kebangsaan Mendengarkan uraian 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
2. Menjelaskan materi kuliah dan kontrak tentang kontrak 2. Diskusi Point
perkuliahan serta evaluasi pembelajaran perkuliahan, tata kelola 3. Belajar 2. Buku Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta konsep terstruktur dan 3. Buku
pekuliahan dan sistem
mandiri penunjag
evaluasi 4. Kolaboratif
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang permasalahan Mendengarkan penjelasan 100 menit
(kegiatan inti): Resiko kredit dan pengertian analisa kredit tentang permasalahan
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa dalam ekonomi dan
2. Contoh tentang topik yang dipelajari pengertian ilmu ekonomi
3. Latihan serta memberi tanggapan,
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan dan
dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama dan
mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. UU Perbankan No. 10 tahun 1998
2. SOP Bank BNI
3. Artikel ; sarjanaekonomi.co.id, Analisis kredit, Internet tgl. 14 Mei 2021.
4. Ikatan Bankir Indonesia, April 2015, Manajemen Resiko, : PT Gramedia Pustaka Utama , Jakarta Pusat.

produk Pekerti – AA 31
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C-E Pematangsiantar
Sumatera Utara
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, S.IP, M.M )
Kode: PL 311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 2
Pokok Bahasan Jenis-Jeniis agunan dan Verifikasi Agunan
Sub Pokok 1. Jens-Jenis Agunan
Bahasan a. Agunan Benda tak bergerak dan Agunan benda bergerakd. Verifikasi agunan peralatan dan mesin
b. Agunan Perseorangan dan Perusahaan e. Verifikasi agunan Self Financing
2. Verifikasi agunan
a. Verifikasi agunan tidak bergerak
b. Verifikasi agunan bergerak
c. Veriifikasi agunan Surat Perjanjian Kerja
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan jenis agunan Kebendaan, agunan perseorangan dan agunan perusahaan

produk Pekerti – AA 32
Dasar
Indikator Mahasiswa mampu menganalisis atas :
keberhasilan 1. Proses verfikasi agunan tidak bergerak
2. Proses verfikasi agunan bergerak
3. Proses verfikasi agunan surat Perjanjian Kerja
4. Proses verfikasi agunan peralatan dan mesin
5. Proses verifikasi agunan Self financing
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Agunan dan verifikasinya sekaligus meriview tentang materi pada
pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro

produk Pekerti – AA 33
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide
berdoa menurut keyakinan masing-masing review malalui diskusi 2 2. Diskusi Powe Point
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku
minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri 3. Buku
konsep 4. Kolaboratif penunjang
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang permintaan, Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti):1. Uraian penawaran dan keseimbanagn pasar tentang permintaan,
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan penawaran dan
3. Latihan mahasiswa tentang topik yang dipelajari keseimbangan pasar, dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan
dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama
dan mengucapkan salam
1. H.Zaeni Asyhadie, S.H, M.Hum, 2021. Hukum Bisnis, PT Raja Granfindo, Jakarta, Cetakan ke 6 , Juni 2021.
Sumber Belajar 2. Buku Pedoman Perusahaan (SOP) Bank BNI

produk Pekerti – AA 34
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C-E Pematangsiantar
Sumatera Utara
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 3
Pokok Bahasan Metode dan Faktor Kunci dalam Menilai Agunan
Sub Pokok 1. Metode Perbandingan Data Pasar (Market Method)
Bahasan 2. Metode Kalkulasi Baya (Cost Method)
3. Metode Kapitalisasi Pendapatan (Income Method)
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, menghitung dan menganalisis nilai agunan
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali metode perhitungan nilai agunan.
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menganalisis dan menyimpulkan agunan yang dapat diterima bank.

produk Pekerti – AA 35
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi berbagai metode perhitungan agunan sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya

produk Pekerti – AA 36
Strategi Pembelajaran Mikro

Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media


Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu Nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
doa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti): elastisitas permintaan dan penawaran tentang elastisitas
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan permintaan dan
2. Contoh mahasiswa tentang topik yang dipelajari penawaran, serta
3. Latihan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013

produk Pekerti – AA 37
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) Henry Dunan Pardede, SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 4
Pokok Bahasan Pengikatan Agunan
Sub Pokok 1. Bentuk-bentuk Pengikatan Agunan
Bahasan
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi

produk Pekerti – AA 38
Kompetensi Menjelaskanteori bentuk-bentuk pengikatan agunan kredit.
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali tanah terdaftar dan bentuk pengikatannya
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali tanah tidak terdaftar dengan bentuk pengikatannya
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali bukan tanah dengan bentuk pengikatannya
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali benda bergerak terdaftar dengan bentuk pengikatannya
5. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali benda bergerak tidak terdaftar dengan bentuk pengikatannya
6. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali benda bergerak tidak bertubuh dengan bentuk pengikatannya
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi pengikatan dari berbagai jenis agunan sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, Menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
doa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point

produk Pekerti – AA 39
2. Melakukan review singkat tentang arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
materi minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang teori Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti): perilaku konsumen tentang perilaku
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan konsumen, dan
2. Contoh mahasiswa tentang topik yang
3. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Zaenii Asyhadie,S.H, M.Hum, Hukum Bisnis,PT Rajagrafindo Persada, Depok Jakarta, cetakan ke 6 ,Juni 2012
2. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
3. UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan UU No .4 tahun 1996 tentang Fidusia
4. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150) dan KUH Perdata tentang Hipotik (pasal 1162).

produk Pekerti – AA 40
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya no. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, S.IP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 5
Pokok Bahasan Persyaratan Umum suatu permohonan Kredit
Sub Pokok 1. Surat Permohonan Kredit 5. Hubungan dengan Bank
Bahasan 2. Legalitas Usaha 6.Pengalaman Usaha
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 7.Persyaratan bentuk badan usaha
4. Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, mengemukakan dan menganalisis permohonan kredit calon debitur/debitur.
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali keberadaanSurat Permohonan kredit, Legalitas usaha,
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali NPWP,Pelunasan PBB, Hubungan dengan bank,

produk Pekerti – AA 41
3. Mahasiswa dapat menghitung dan menganalisis model produksi satu faktor berubah Pengalaman usaha dan Persyaratan Bentuk
Badan usaha
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi syarat umum permohonan kredit sekaligus meriview tentang materi
pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan doa Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif

produk Pekerti – AA 42
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang teori Mendengarkan penjelasan 75 menit
(kegiatan inti): produksi tentang teori produksi, dan
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa
2. Contoh tentang topik yang dipelajari
3. Latihan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan
dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.

2. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 43
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar – Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 6
Pokok Bahasan Proses Pengumpulan Data
Sub Pokok 1. Proses Pengumpulan Data
Bahasan 2. Sumber dan metode pengumpulan data
3. Laporan call dan laporan kunjungan setempat (site vist)
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, mengklasifikasi, dan menganalisis, poses pengumpulan data, sumber dan metode pengumpulan data dan membuat laporan
Dasar call dan laporan kunjungan setempat.
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali proses, sumber dan metode pengumpulan data.
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat mngemukakan proses pembuatan laporan call dan laporan kunjungan setempat.

produk Pekerti – AA 44
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi sekaligus meriview tentang materi pada pertemuan sebelumnya

produk Pekerti – AA 45
Strategi Pembelajaran Mikro

Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media


Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
doa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
materi minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang teori Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti): biaya produksi tentang teori biaya
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan produksi, dan
2. Contoh mahasiswa tentang topik yang
3. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.
2. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 46
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
(Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 7
Pokok Bahasan Verifikasi Data Calon Debitur/Debitur
Sub Pokok 1. Langkah verifikasi data calon debetur/debitur
Bahasan 2. Kriteria umum verifikasi
3. Pelaksanaan verifikasi kepada pihak ketiga
4. Pelaksanaan verifikasi kepada calon debitur/debitur
5. Verifikasi secara fisik (kriteria pemeriksaan)

Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi

produk Pekerti – AA 47
Kompetensi Menjelaskan, mendiskusikan dan menganalisis data calon debitur/debitur dan memverifikasi data tsb.
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat memahami dan melakukan verifikasi aguanan calon debitur /debitur
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu melakukan verifikasi pisik.
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi verifikasi data calon debitur/debitur sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya

Strategi Pembelajaran Mikro


Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Metode Media
Pembelajaran Waktu Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan berdoa Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point

produk Pekerti – AA 48
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang struktur pasar Mendengarkan 100 menit
(kegiatan inti): dan keseimbangan perusahaan penjelasan tentang
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa struktur pasar dan
2. Contoh tentang topik yang dipelajari keseimbangan
3. Latihan perusahaan, dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 255 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan dan
dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama dan
mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.

2. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 49
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 8
Pokok Bahasan Penyampaian Laporan Keuangan yang Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
Sub Pokok 1. Macam- macam laporan Keuangan 2. Laporan Keuangan yang diaudit
Bahasan a.Laporan Neraca a. Jenis-jenis opini audit
b.Laporan Laba-Rugi b. Penyampaian laporan Keu.yang diaudit oleh KAP
c. Laporan Perubahan modal c. Penggunaan KAP dan penyampaian audited report
d Laporan arus kas d. Batas waktu penyampaian Audted report
e. Laporan atas laporan keuangane. Langkah2 jika penyampaian audited report terlambat

Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, menyusun dan menganalisis macam-macam laporan keuangan dan mengemukakan laporan keuangan yang diaudit.

produk Pekerti – AA 50
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali macam-macam laporan keuangan
keberhasilan 2. Mahasiswa menjelaskan dan mengemukakkn kembali laporan keuangan yang diaudit.

Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan laporan keuangan dan laporan keuangan yang diaudit.

Strategi Pembelajaran Mikro


Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media

produk Pekerti – AA 51
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
berdoa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu mendengarkan peta terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta konsep yang akan mandiri penunjang
konsep dipelajari pada bab ini 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang konsep Mendengarkan 100 menit
inti): dasar ekonomi makro dan pendapatan penjelasan tentang
1. Uraian nasional konsep dasar ekonomi
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan makro dan pendapatan
3. Latihan mahasiswa tentang topik yang dipelajari nasional, dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas presensi
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan
dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Internet, Laporan keuangan
2. Internet, Laporan keuangan yang diaudit. (audited Report)
3. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 52
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, S.IP, M.M
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 9
Pokok Bahasan Larangan Pemberian Kredit
Sub Pokok 1. Bank BNI dilarang memberikan kredit cf peraturan Pemerintah
Bahasan 2. Bank BNI dilarang memberikan kredit cf peraturan Bank Indonesia
3. Bank BNI dilarang memberikan kepada pihak terkait

Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan dan mengklasifikasikan larangan pemberian kredit
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali konsep larangan pemberian kredit cfm peraturan Pemerintah
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menentukan dan mengemukakan larangan pemberian kredit cfm peraturan Bank Indonesia,

produk Pekerti – AA 53
3. Mahasiswa mengemukakan larangan pemberian kredit kepada pihak terkait.
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang larangan pemberian kredit sekaligus meriview tentang materi pada

produk Pekerti – AA 54
pertemuan sebelumnya

Strategi Pembelajaran Mikro


Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
berdoa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
materi minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti): konsumsi, tabungan dan investasi tentang konsumsi,
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan tabungan dan investasi,
2. Contoh mahasiswa tentang topik yang dan
3. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam

produk Pekerti – AA 55
Sumber Belajar 1. Peraturan Bank Indonesia no.8/13/ PBI/2006, tgl. 5-10-2006
2. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI.

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 10
Pokok Bahasan Notaris dan Perusahaan Asuransi
Sub Pokok 1. Notaris mitra Perbankan : 2. Perusahaan Asuransi mitra kerja Perbankan :
Bahasan a. Pengertian Akta a. Kerugian yang ditanggung oleh Pihak asuransi cfm OJK.

produk Pekerti – AA 56
b. Kekuatan pembuktian akta otentik b. Jenis kerugian yang ditanggung perusahaan asuransi
c. Kekuatan pembuktian akta dibawah tangan c. Keberadaan perusahaan asuransi kerugian di Bank BNI.
d. Lagalisas akta dibwah tangan
e. Keberadaan notari di Perbankan (Bank BNI)
f. Tugas Notaris

Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi

Kompetensi 1. Menjelaskan dan menugaskan Notaris dalam hal legalisasi perjanjian kredit dan pengikatan agunan.
Dasar 2. Menjelaskan dan menugaskan perusahaan asuransi untuk menutup pertanggungan atas asuransi kebakaran.
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali fungsi notaris di Perbankan,
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakakn kembali fungsi perusahaan asuransi di perbankan.

produk Pekerti – AA 57
Peta Konsep

produk Pekerti – AA 58
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang pihak Notaris dan pihak asuransi sekaligus meriview tentang materi pada
pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 2. Slide Powe
berdoa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang arah serta mendengarkan 3. Belajar 3. Buku Ajar
materi minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 4. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang uang, Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti): tingkat suku bunga dan bank tentang uang, tingkat suku
2. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan bunga dan bank, dan
3. Contoh mahasiswa tentang topik yang
4. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam

produk Pekerti – AA 59
Sumber Belajar 1. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI
2. Internet, Asuransi Kebakaran, tgl. 22 Mei 2021.
3. UU RI No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
4. KUHPerdata Pasal 1868

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) Hendry Dunan Pardede, S.IP, M.M
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 11
Pokok Bahasan Self Financing dan Feasibility
Sub Pokok 1. Self Financing 2. Feasibility Study (Studi kelayakan) f. Studi kelayakan di Perbankan (BNI)

produk Pekerti – AA 60
Bahasan a. Definisi Inestasi a, Pengertian feasibility study
b. Jenis-jenis investasi b. Manfaat Studi kelayakan bisnis
c. Tujuan investasi c. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan
d. Ketentuan self financing d. Aspek-aspek Studi kelayakan yang haris dikaji
e. Bukti-bukti self financing e. Tujuan Studi kelayakan bisnis

Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
Kompetensi Mahasiswa menjelaskan Self financing. Dan Studi kelayakan
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Self Financing,
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali Studi Kelayakan

produk Pekerti – AA 61
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Self financing dan studi kelayakan sekaligus meriview tentang materi
pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Metode Media

produk Pekerti – AA 62
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan berdoa Aktif dalam kegiatan review 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
sebelum perkuliahan malalui diskusi 2 arah serta 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang materi mendengarkan peta konsep 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu yang akan dipelajari pada terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang keseimbangan Mendengarkan penjelasan 100 menit
(kegiatan inti): pasar barang (pendekatan IS) dan tentang keseimbangan pasar
1. Uraian keseimbangan pasar uang (pendekatan LM) barang (pendekatan IS) dan
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa keseimbangan pasar uang
3. Latihan tentang topik yang dipelajari (pendekatan LM), dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan dan
dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama dan
mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Internet tentang Studi Kelayakan Usaha Bisnis , tgl. 22-05-2021
2. Internet tentang Self Financing Kredit, tgl. 22-05-2021
3. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 63
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Sumatera Utara
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga , S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga,S.IP, M.M
Pertemuan 12
Pokok Bahasan Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Sub Pokok A. Jasa Penilai Pubblik : B. KJPP di perbankan (Bank BNI):
Bahasan 1. Peraturan Menteri Keuangan No.125/PMK.01/2008 tgl. 3-9-2008 1. Penetapan harga taksasi agunan
2. Bidang Jasa penilaian KJPP 2.Penggunaan KJPP
3. Untuk mendapatkan Izin Penilai Publik C. Term of Reference (TOR) untuk KJPP
1. Pendahuluan
2. Data Objek Penilaian
3. Hal-hal yang dinilai
4. Hasil pekerjaan
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi

produk Pekerti – AA 64
Kompetensi 1. Menjelaskan Jasa Penilai Publik
Dasar 2. Menjelaskan KJPP di Perbankan (Bank BNI)
Indikator 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Jasa Penilai Publik,
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali KJPP di perbankan (Bank BNI)
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Jasa Penilai Publik dan KJPP di Perbankan (Bank BNI) sekaligus
meriview tentang materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media

produk Pekerti – AA 65
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, doa sebelum perkuliahan Aktif dalam kegiatan 25 menit 2. Kuliah 1. Slide Powe
2. Melakukan review singkat tentang review malalui diskusi 2 3. Diskusi Point
materi minggu lalu arah serta mendengarkan 4. Belajar 2. Buku Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta peta konsep yang akan terstruktur 3. Buku
konsep dipelajari pada bab ini dan mandiri penunjang
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit 5. Kolaboratif
inti): keseimbangan umum pasar barang dan tentang keseimbangan
1. Uraian pasar uang umum pasar barang dan
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan pasar uang, dan
3. Latihan mahasiswa tentang topik yang
dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1.Peraturan Menteri Keuangan No. 125/PMK.01/2008, tgl. 3-9-2008
2. Internet tentang Kantor Jasa Penilai Publik tgl. 24-05-2021
3. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 66
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 13
Pokok Bahasan Take Over Kredit dari Bank Lain dan Refinancing Kredit
Sub Pokok 1. Take over KPR (Kredit konsumtif) 2. Take over kredit bisnis di Perbankan (Bank BNI):
Bahasan a.Take over kredit antar bank a. Syarat-syarat take over kredit Bisnis
b.Take over kredit jual rumah b. Take over kredit terhadap agunan pihak ketiga
c.Take oer kredit dibawah tang 3. Refinancing kredit di Perbankan (Bank BNI)
 Ketentuan refinancing kredit
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan Take over KPR, Take over kredit bisnis (Bank BNI) dan Refinancing kredit di Perbankan (Bank BNI)
Dasar

produk Pekerti – AA 67
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep Take over kredit
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Refinancing kredit.
Peta Konsep

Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Take over kredit dan Refinancing kredit sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, doa sebelum perkuliahan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 2. Slide Powe
2. Melakukan review singkat tentang review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point

produk Pekerti – AA 68
materi minggu lalu arah serta mendengarkan 3. Belajar 3. Buku Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta peta konsep yang akan terstruktur dan 4. Buku
konsep dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit 4. Kolaboratif
inti): keseimbangan umum makro agregatif tentang keseimbangan
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan umum makro agregatif,
2. Contoh mahasiswa tentang topik yang dan
3. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1.Internet : tentang Take Over KPR, tgl. 18-12-2019
2.Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 69
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS: Dosen Pengampu:

Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 14
Pokok Bahasan Rasio Keuangan dan Menetapkan Kebutuhn Keuangan Calon Debitur/Debiitur
Sub Pokok 1. Rasio keuangan Calon debitur/debitur 2. Menetapkan Kebutuhan Keuangan calon debitur/debiitur
Bahasan a.Rasio Profitabilitas
b.Rasio Likuiditas
c.Rasio Leverage
d. Rasio Aktivitas
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan Rasio keuangan calon debitur dan menetapkan kebutuhan keuangan calon debitru/debitur

produk Pekerti – AA 70
Dasar
Indikator 3. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar Rasio Keuangan calon debitur/debitur
keberhasilan 4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung Kebutuan keuangan calon debitur/debitur

produk Pekerti – AA 71
Peta Konsep

produk Pekerti – AA 72
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Rasio Keuangan dan Kebutuhan keuangan calon debitur/debitur
sekaligus meriview tentang materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 4. Salam, doa sebelum perkuliahan Aktif dalam kegiatan 25 menit 5. Kuliah 5. Slide Powe
5. Melakukan review singkat tentang review malalui diskusi 2 6. Diskusi Point
materi minggu lalu arah serta mendengarkan 7. Belajar 6. Buku Ajar
6. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta peta konsep yang akan terstruktur dan 7. Buku
konsep dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
Penyajian (kegiatan 3. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit 8. Kolaboratif
inti): keseimbangan umum makro agregatif tentang keseimbangan
4. Uraian 4. Melakukan diskusi 2 arah dengan umum makro agregatif,
5. Contoh mahasiswa tentang topik yang dan
6. Latihan dipelajari
Penutup 5. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
6. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
7. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
8. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 73
produk Pekerti – AA 74
Bagian V
V. Bahan Ajar

V. Bahan Ajar

produk Pekerti – AA 75
BAB 1. PENGERTIAN KREDIT DAN RESIKO KREDIT

1.1. Resiko Kredit

Pada umumnya, bisnis kredit masih manjadi sumber utama pendapatan bank-bank di Indonesia. Dalam bagian ini akan dijelaskan
mengenai bagaimana mengidentifikasi resiko kredit mulai dari proses pencarian Nasabah/calon debitur sampai dengan kredit dilunasi.
Dijelaskan bagaimana para analis kredit mengelola resiko sesuai dengan peran mereka dalam mencapai tujuan bank yaitu profitabilitas
(keuntungan).
Resiko kredit adalah resiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban melunasi kredit pada bank.
Pada aktivitas pemberian kredit, baik kredit komersial maupun kredit konsumsi, terdapat kemungkinan debitur tidak dapat memenuhi
kewajiban kepada bank karena berbagai alasan al. :
1. Kegagalan bisnis debitur
2. Karakter debitur yang tidak mempunyai iktikad baik untuk memenuhi kewajiban kepada bank.
3. Adanya keterlibatan pegawai bank dalam kegiatan uasah debitur karena adanya kepentingan pribadi atas pemberian kredit tersebut.
4. Kompromi terhadap prinsip pemberian kredit yang sehat.
5. Informasi kredit (analisa/SOP) untuk pengambilan keputusan tidak lengkap.

1.2. Pengertian Analisa Kredit

Sebelum membahas pengertian analisis kredit sebaiknya penting dipahami terlebih dahulu :
2. pengertian kredit. Kredit dalam bahas Inggris Credit, dalam bahasa Yunani Credere yang keduanya sama-sama mempunyai arti
KEPERCAYAAN.
3. Kredit berdasarkan UU Perbankan No.10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Pengertian analisa kredit adalah suatu proses penilaian yang dilakukan bank untuk menganalisis terhadap kelayakan calon
debitur/debitur dari segala aspek baik aspek keuangan maupun aspek non keuangan untuk memberikan keyakinan kepada bank
bahwa usaha yang akan dibiayai dengan kredit tersebut layak.

produk Pekerti – AA 76
Pada bagian ini dikemukakan tigapengertian Analisis kredit menurut para ahli ( sumber internet tgl. 14-5-2021) , yaitu:
1. Djohan :Analisis kredit adalah segala aktiitas dari suatu pemeriksaan, penelitian atau menganalisa mengenai sejumlah kelengkapan,
keabsahan, dan kelayakan dari sejumlah berkas/surat/data dari pemohon kredit/calon debitur sampai pada saat dikeluarkannya suatu
ketetapan apakah kredit tersebut memang benar layak untuk disetujui atau justru akan ditolak.
2. Thomas Suyatno dkk.: Analisis kredit adalah menyusun segala apa yang menjadi kebutuhan pekerjaan atas segala penguraian dari
berbagai aspek, baik keuangan maupun non keuangan guna mengetahui kemungkinan bisa/tidak bisa dipertimbangkan akan suatu
permohonan kredit.

3. Firdaus & Ariyanti : Analisis kredit yakni salah satu penilaian semacam studi akan kelayakan (Feasibility Study) pada suatu
perusahaan yang menjadi pemohon kredit..

1.3. Aspek- Aspek Analisis Kredit :


1. Hukum atau Yuridis
Menilai keaslian dan keabsahan/legalitas dokumen yang diajukan pemohon kredit al. Izin-izin perusahaan, akte pendirian
perusahaan dan surat-surat penting lainnya.Penilaian juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang diajukan palsu atau
dalam kondisi sengketa sehingga menimbulkan masalah. Penilaian dokumen ini dilakukan ke lembaga yang berhak untuk
mengeluarkan dokumen tsb.
Eg: KTP, SIUP, TDP
2. Pemasaran (Marketing)
 Dalam aspek ini dinilai besar kecilnya permintaan terhadap produk yang dihasilkan dan strategi pemasaran yang dilakukan
perusahaan, sehingga akan diketahuiprospek usaha tersebut sekarang dan dimasa mendatang.
3. Keuangan
 Analisa aspek ini terhadap suatu perusahaan pemohon kredit sangat menentukan jumlah dari kebutuhan usahadan juga terpenting
untuk menilai kemampuan berkembangnya usaha pada masa mendatang serta untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar kreditnya.
4. Teknis
 Tujuan utama dilakukan analisis ini untuk mengamati perusahaan dari segi fisik serta lingkungannya agar perusahaan tersebut sehat
dan produknya mampu bersaing di pasaran dengan masih memperoleh keuntungan yang memadai.

produk Pekerti – AA 77
5. Manajemen
 Penilaian aspek ini dapat digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumberdaya manusia yang dimiliki serta latar
belakang pendidikan dan pengalaman sumberdaya manusianya.

1.4. Prinsip Dasar Pemberian Kredit dan penjelasannya bagian 1 :


1. Kualitas Kredit lebih penting daripada ekspansi kredit
 Prinsip ini penting karena petugas kredit (Unit bisnis&Unit Resiko) sering melupakan kualitas analisa kredit karena dikejar target
untuk menyalurkan kredit pada jumlah tertentu, singkatnya, janganmengorbankan kualitas kredit demi kuantitas.
2. Setiap pinjaman harus mempunyai dua solusi
 Ada dua jalan keluar yang harus ada dari sejak awal kredit diberikan untuk mengamankan kredit bank. First way outnya adalah cash
flow/repayment capacity, yang mencerminkan kemampuan debitur membayar kewajibannya, baik bunga, pinjaman pokok, maupun
kewajiban lainnya.Second way outnya adalah penyelesaian dengan menjual asset debiturapabila mengalami kegagalan dalam
usahanya.
3. Jika karakter peminjam sudah diragukan, maka tolak dengan tegas
 Petugas kredit harus melakukan verifikasi terhadap moral dan karakter debitur sebelum melakukan analisa. Untuk itu, jangan pernah
merasa bosan melakukan trade checking, bank checking àlakukan verifikasi.
8. Jangan memberikan kredit kalau tidak memahami bisnisnya
 Jika petugas kredit tidak mengerti bisnis calon debitur dengan baik, sebaiknya bertanya kepadadebitur tersebut untuk menyelami
atau memahami bisnis debitur., cari tahu melalu literatur-literatur, asosiasi dsb. Pahami business processnya dengan baik. Tanpa
pemahaman yang baik, sulit untuk menganalisapermohonan kredit debitur.
9. Setiap memutus kredit, harus independen dan bebas dari tekanan.
 Usahakan dalam mengambil keputusan pemberian kredit, petugas kredit harus yakin dan independen dalam arti tidak ada tekanan
dari pihak lain. Para petugas kredit harus tahan terhadap tekanan baik yang berasal dari internal maupun eksternal bank
10. Kredit bermasalah biasanya diputus pada saat kondisi ekonomi sedang baik.
 Pada kondisi ekonomi yang baik, umumnya manajemen memberi targetyang tinggi sehingga sering terjadi pemberian kredit tidak
prudent.
11. Pemberian kredit harus memperhatikan kemampuan untuk membayar kembali.

produk Pekerti – AA 78
 Sumber pelunasan atau pembayarn kembali, harus diketahui dengan baik oleh para petugas kredit, sehingga apabila terjadi sesuatu
atas sumber pembayaran tersebut, bisa diambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengamankan kepentingan bank.
8. Pemutus kredit yang baik memerlukan data dan fakta yang lengkap.
 Petugas kredit dituntut untuk bisa mengantisipasi kejadian-kejadian sehubungan dengan bisnis debitur dengan kata lain petugas
kredit harus terus menerus memantau kredit yang diberikan.
9. Siklus bisnis dapat diprediksi.
 Hadapilah kenyataan bahwa daur bisnis itu berfluktuasi, ada saatnya bisnis tersebut booming namun ada kalanya juga bisnis tersebut
crash. Jadi perhatikan daur bisnis atau daur hidup dari suatu produk untuk mengetahui apakah debitur telah mengambil strategi yang
tepat.

1.5. Prinsip Dasar Pemberian Kredit dan penjelasannya bagian 2 :


10. Sangat penting untuk menilai kemampuan & kualitas manajemen perusahaan walaupun lebih sulit daripada menilai aspek
keuangan
 Mengukur kualitas manajemen suatu perusahaan bukan merupakan perkara yang mudah, namun tetap harus dilakukan mengingat
resiko yang terjadi di perusahaan lebih banyak disebabkan oleh kualitas manajemennya.
11. Pendapat dari para profesional.
 Sangat diperlukan untuk mendapatkan nilai dan marketability dari suatu jaminan sehingga diperoleh nilai wajar dari suatu jaminan.

12. Risiko pemberian kredit kepada usaha kecil lebih rendah dibandingkan usaha besar.
 Meskipun sulit untuk memperoleh laporan euangan pada debitur kecil dan manajemennya relatif tidak terorganisasi dengan baik
dibandingkan debitur besar, namun dalam kenyataannnya potensi kredit bermasalah untuk debitur kecil relatih lebih kecil.
13. Jangan pernah meremehkan administrasi kredit
 Informasi adanya resiko kredit bisa dideteksi dari file debitur.
 Administrasi kredit yang baik, dapat menjadi pertahanan terakhir yang baik bagi bank.
 Pastikan bahwa administrasi kredit debitur kelolaan anda telah sesuai ketentuan.
14. Hati-hati dengan penjaminan yang menginginkan keputusan kredit yang cepat.

produk Pekerti – AA 79
 Apabila debitur ingin mendapatkan keputusan kredit secara cepat, petugas kredit perlu lebih berhati-hati dan perlu ditelusur, kenapa
menginginkan keputusan yang cepat.
15. Apabila ada penjaminan, pastikan bahwa penjamin benar-benar bertanggungjawab secara legal terhadap resiko pemberian kredit..
 Apabila kredit debitur dijamin oleh pihak ketiga, pastikan bahwa pihak penjamin benar-benar memiliki asset atau kekayaan yang
menjamin kepentingan bank. Selain itu daftar kekayaan pihak penjamin dilampiri dan berapa persentasi dari kekayaan tersebbut
digunakan untuk menjamin kredit debitur.
16. Awasi penggunaan kredit yang diberikan.
 Pemantauan merupakan langkah penting setelah persetujuan kredit. Selain memantau perkembangan bisnis debitur juga penggunaan
kredit bank juga wajib dipantau oleh pejabat kredit, sehingga bisa dipastikan penggunaan kredit sudah sesuai dengan tujuan yang
diperjanjikan.
17. Utamakan kepentingan bank.
 Harus selalu diingat bahwa pejabat kredit bekerja untuk bank, bukan untuk debitur. Prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit
sulit dipertahankan apabila pejabat kredit kejangkitan virus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
18. Resiko pemberian kredit meningkat jika prinsip atau kebijakan kredit diabaikan..
 Setiap pelanggaran atas prinsip-prinsip pemberian kredit cenderung akan meningkatkan resiko kredit dan mengarahkan kredit
menjadi kredit bermasalah.

1.6. Prinsip 5 Cdalam pemberian kredit :

CHARAKTER
Penilaian karakter debitur / calon debitur dilakukan untuk dapat menyimpulkan bahwa debitur /calon debitur tersebut jujur, beritikad
baik dan tidak akan menyulitkan bank di kemudian hari.
Penilaian karakter lazimnya dilakukan melalui :
 Bank Checking à Sistem informasi debitur (SID) Bank Indonesia à informasi bank pemberi pinjaman, nilai fasilitas, kelancaran
pembayaran dll
 Trade Checking à pada supplier dan pelanggan dari debitur/calon debitur à meneliti reputasi debitur/calon debitur di lingkungan
mitra bisnisnya.

produk Pekerti – AA 80
 Informasi dari Asosiasi Usahaà untuk reputasi debitur/calon debitur dalam interaksi diantara pelaku usaha dalam asosiasi.

2. CAPACITY
Penilaian kemampuan debitur/calon debitur dalam bidang usahanya dan/atau kemampuan manajemen debitur/calon debitur, agar bank
yakin bahwa usaha yang akan diberikan pembiayaan tersebut dikelola oleh orang-orang yang tepat. Pendekatan yang dapat digunakan
dalam menilai capacity debitur / calon debitur :
 Pendekatan historis, yaitu menilai kinerja debitur di masa lalu (past performance)
 Pendekatan finansial, yaitu menilai kemampuan keuangan debitur /calon debitur
 Pendekatan yuridis, yaitu melihat secara yuridis person yang berwenang mewakili perusahaan dalam melakukan penandatanganan
Perjanjian Kredit dengan bank.
 Pendekatan manajerial, yaitu menilai kemampuan debitur/calon debitur melaksanakan fungsi manajemen dalam memimpin
perusahaan
 Pendekatan teknis, yaitu menilai kemampuan debitur/calon debitur terkait teknis produksi, seperti tenaga kerja, sumber bahan baku,
peralatan, administrasi, keuangan dan lain-lain.

3. CAPITAL
Penilaian atas posisi keuangan debitur/calon debitur secara keseluruhan termasuk aliran kas, baik untuk masa lalu maupun proyeksi
pada masa yang akan datang, dilakukan untuk mengetahui kemampuan permodalan dalam menjalankan proyek atau usaha yang
bersangkutan.
Bank harus menilai berapa besarnya modal debitur. Makin besar modal debitur akan semakin baik, karena :
 Keterlibatan atau tanggung jawab debitur terhadap maju mundurnya usaha akan menjadi besar
 Beban debitur terhadap kewajiban bunga kredit dan pengembaliannya akan lebih kecil
 Resiko kredit bank akan menjadi lebih kecil.

produk Pekerti – AA 81
4. CONDITION of ECONOMIC
Penilaian atas kondisi pasar di dalam negeri maupun diluar negeri, baik masa lalu maupun masa yang akan datang, dilakukan untuk
mengetahui prospek pemasaran dari hasil usaha debitur/calon debitur yang dibiayai.
Beberapa hal yang dapat digunakan dalam melakukan analisis condition of economic, antara lain :
 Regulasi pemerintah pusat dan daerah
 Kondisi makro dan mikro ekonomi
 Situasi politik dan keamanan
 Kondisi lain yang mempengaruhi pemasaran.

5. COLLATERAL
Penilaian atas agunan yang dimiliki oleh debitur / calon debitur yang dilakukan untuk mengetahui kecukupan nilai agunan sesuai
dengan pemberian pinjaman dan ketentuan bank
Agunan yang diserahkan debitur/calon debitur dipertimbangkan dapat mencukupi pelunasan kewajiban debitur/calon debitur dalam hal
keuangan nasabah tidak mampu memenuhi kewajibannya (sebagai second way out).
Apabila 5 “C” dari calon debitur memenuhi kriteria minimum yang diinginkan bank, dapat dikatakan bahwa calon debitur tersebut layak
untuk dibiayai.

1.7. Jenis Kredit

Jenis kredit yang dapat diberikan bank mempunyai aneka ragam bentuk, secara umum, jenis kredit bank dapat diklasifikasikan :
1. Berdasarkan Jenis aktiva :
 Asset Conversion Lending (Kredit Musiman), Kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan jengka pendek bersifat
temporer (musiman).

produk Pekerti – AA 82
 Asset Protection Lending, Pemberian kredit bersifat jangka panjang tidak direncanakan untuk melunasi pokok pinjaman pada
akhir periode produksi, berlaku sepanjang suatu bisnis berlangsung dapat diperpanjang setiap periode Perjanjian kredit.eg.Kredit
Modal Kerja.
 Cash Flow lending, Pinjaman jangka panjang yang digunakan antara lain membiayai pembelian aktiva tetap atau investasi.
Dengan Cash flow lending diharapkan seluruh pinjaman pokok dilunasi pada akhir periode.
2. Berdasarkan kegunaannya :
 Kredit Investasi, Kredit jangka panjang yang digunakan keperluan investasi. Contoh Pembangunan gedung kantor, gudang, jalan
dll.Pelunasan kredit investasi dari kinerja operasional yang menghasilkan cash flow yang memadai untuk melunasi kewajiban
kepada bank.
 Kredit Modal kerja, Kredit yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja operasioanla perusahaan.eg.Kredit Eksport, kredit
pengadaan bahan baku, kredit kontstruksi untuk proyek.
3. Berdasarkan tujuan kredit:
 Kredit Produksif, Kredit yang digunakan untuk meningkatkan volume usaha (penjualan) dan menghasilkan arus kas untuk
keuntungan pemilik usaha dan untuk membayar kewajiban kredit.
 Kredit Konsumtif, Kredit yang digunakan untuk konsumsi dan tidak bersifat produksi. Eg. Kredit pembelian mobil, kredit
pegawai, kredit untuk pembelian perabotan rumah, kredit kepemilikan rumah.
4. Berdasarkan Jenis Dana yang diberikan
 Cash loan (Kredit tunai) Kredit dengan dana langsung dicairkan kepada debitur.
 Non-Cash loan kredit tidak secara langsung ditarik dalam bentuk tunai tetapi didalamnya telah terkandung adanya suatu
kesanggupan untuk melakukan pembayaran di kemudian hari: Fasilitas Bank Garansi, Fasilitas pembukaan letter of credit/LC
Impor atau L/C dalam Negeri.(SKBDN).
5. Berdasarkan jenis Valuta :
 Kredit Valuta rupiah, Pinjjaman yang diberikan dalam mata uang rupiah.
 Kredit valuta asing, Pinjaman yang diberikan dalam mata uang asing (pada umumnya dalm valuta USD)
6. Berdasarkan Jangka Waktu
 Kredit jangka pendek, jangka waktu kredit paling lama 1 tahun
 Kredit jangka menengah, jangka waktu kredit antara 1 - 3 tahun
 Kredit Jangka Panjang, jangka waktu kredit diatas 3 tahun

produk Pekerti – AA 83
1.8 Alat-Alat Analisis dalam analisa Kredit

1. Standar Operasional Prosedure (SOP), di Bank BNI tempat penulis pernah bekerja disebut juga Buku Pedoman Perusahaan (BPP)
2. Perangkat Analisa Kredit (PAK) adalah Dokumen/bukti berupa hard copy yang digunakan oleh petugas kredit dan Pimpinan untuk
menuangkan hasil analisa beserta tandatangan masing-masing pejabat kredit.
3. Kenderaan dinas untuk petugas lapangan, Kamera untuk mengambil foto tempat usaha, agunan berupa tanah dan bangunan ,
persediaan dll.
:
Daftar Pustaka :
1. UU Perbankan No. 10 tahun 1998
2. SOP Bank BNI
3. Artikel ; sarjanaekonomi.co.id, Analisis kredit, Internet tgl. 14 Mei 2021.
4. Ikatan Bankir Indonesia, April 2015, Manajemen Resiko, : PT Gramedia Pustaka Utama , Kompas Gramedia Building blok I, Lt 5,
Jakarta Pusat.

produk Pekerti – AA 84
BAB 2. JENIS-JENIS AGUNAN DAN VERIFIKASI AGUNAN

2.1 JENIS-JENIS AGUNAN KREDIT

Pengertian agunan berdasarkan pasal 1 angka 23 UU no. 10 tahun 1998. “Agunan adalah Jaminan tambahan yang diserahkan
Nasabah/Debitur kepada Bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah”
Fungsi Agunan :
1. Bank mendapat hak dan kekuasaan untuk pelunasan apabila debitur ingkar janji.
2. Mendorong nasabah/debitur berperan aktif dalam kegiatan usahanya
3. Mendorong terpenuhinya perjanjian kredit.
Agunan :
2.1.1 Kebendaan
Benda yang tak bergerak
1. Benda yang tak bergerak (tetap) karena sifatnya ialah tanah, termasuk segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung
karena perbuatan alam atau peruatan manusia, digabungkan secara erat menjadi satu dengan tanah itu.eg.rumah diatas tanah,
termasuk pepohonan yang tumbuh atau ditanam di tanah tersebut.
2. Benda tak bergerak (tetap) karena tujuan pemakaiannya ialah bukan tanah (segala) apa saja yang tidak secara sunguh-
sungguh digabungkan dengan tanah atau bangunan, namun dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu untuk jangka
waktu yang lama.

Benda bergerak
1. Suatu benda bergerak karena sifatnya, ialah suatu benda yang tidak tergabung dengan tanah, atau dimaksudkan untuk mengikuti
atau ada pada bangunan seperti perabotan rumah dan sebagainya.
2. Benda bergerak karena ditentukan oleh undang-undang yaitu segala tagihan yang mengenai suatu benda bergerak, seperti piutang.

Agunan :

produk Pekerti – AA 85
2.1.2 Perseorangan
1. Personal guaranteeadalah jaminan perorangan yang didudukkan dalam suatu persetujuandimana pihak ketiga demi kepentingan
kreditor, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi perikatannya.
Perusahaan (Corporate)
2. Corporate guarantee adalah jaminan badan hukum yang didudukkan dalah suatu persetujuan dimana pihak ketiga demi
kepentingan kreditor. Mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi perikatan.

2.2 VERIVIKASI AGUNAN

2.2.1 Proses Verivikasi agunan tidak bergerak dan Langkah-langkah yang Dilakukan
1. Mintakan copy agunan al.: SHM, SHGB,HGU, SHP diverifikasi melalui pengecekan langsung ke BPN (Badan Pertanahan Negara) atau
melalui Notaris rekanan (khusus SHGB/SHGU teliti jatuh temponya)
2. Apabila agunan sedang dalam proses balik nama maka agar diverifikasi lebih dalam ke BPN/Notaris rekanan apakah terdapat kendala
dalam proses balik nama.
3. Teliti dan yakini apakah pembayarannya telah lunas dengan meminta surat pernyataan dari penjual dan/atau dengan bukti
pembayarannya.
4. Teliti dan mintakan bukti setoran Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB)
5. Verifikasi harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) PBB melalui buku NJOP/PBB yang diterbitkan oleh Kantor Pajak.
6. Mintakan tagihan telepon dan listrik untuk meyakini kebenaran alamat atas lokasi agunan yang akan ditrima.
7. Lakukan kunjungan ke lokasi agunan.
8. Tanyakan kepada penduduk sekitar apakah benar lokasi tersebut adalah milik yang namanya sama dengan yang tertera di sertifikat dan
dituangkan di dalam berita acara plotting.
9. Cari informasi harga agunan melalui penduduk sekitar, agen properti, Kantor Kelurahan/Kecamatan setempat serta melihat prospek
perkembangan daerah sekitar.
10. Teliti dan konfirmasi kembali hasil laporan appraisal apakah sesuai dengan Term of Reference (Kerangka Acuan Kerja) al.: Kewajaran
harga agunan (tanah, bangunan, ruko), luas tanah dan bangunan , peta lokasi, dan tanda tangan oleh pihak yang berwenang.

produk Pekerti – AA 86
11. Jika agunan milik pihak ketiga (horizontal maupun vertikal) lakukan verifikasi dengan melihat kartu keluarga dan dokumen lainnya
yang sah (contoh : KTP, akte kelahiran, buku nikah dll) dan minta surat pernyataan bahwa pemilik agunan tidak ikut menggunakan
kredit.
12. Teliti tanggal lahir yang tercantum dalam sertifikat dengan KTP asli pemilik agunan untuk meneliti kebenaran kepemilikan agunan.
13. Teliti ukuran dan gambar tanah yang tercantum dalam sertifikat dengan kondisi di lapangan. Pastikan tidak terdapat perbedaan antara
keduanya.

2.2.2 Proses Verifikasi agunan bergerak dan Langkah-langkah yang Dilakukan

1. Teliti bukti kepemilikan (Faktur,invoice,kuitansi BPKB, Gross akte Kapal, dll) kepada pihak yang menerbitkan dan yang berwenang.
2. Lakukan cross cek kewajaran harga, spesifikasi, kapasitas, merk, nama, jenis, seri,nomor, tahun pembuatan , dll ke distributor, agen
penjual, atau debitur yang memiliki jenis usaha yang sama.
3. Khusus agunan berupa kapal laut lakukan verifikasi atas Gross Akte yang dikeluarkan oleh Syahbandar.
4. Khusus untuk kenderaan bermotor yang ber BPKB maka teliti nomor rangka dan nomor mesin ang tercantum di dalam faktur dengan
fisik yang ada yang dibuktikan dengan blangko gesek Polda.
5. agunan BPKB agar diverifikasi statusnya ke Polda setempat untuk mengetahui adanya pemblokiran.
.

5.2.3 Proses Verifikasi agunan Surat Perjanjian Kerja(SPK) dan Langkah-langkah yang Dilakukan
1. Teliti kontrak /SPK dan surat penyaluran termijn telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
2. Teliti pasal yang tertuang didalam kontrak/SPK seperti perusahaan pemenang yang berhak mengerjakan proyek ,jangka waktu, nilai
proyek, cara penyaluran dan sistem pembayaran termijn.
3. Pastikan dan kunjungi proyek yang akan dibiayai serta laporan perkembangan proyek.

2.2.4 Proses verifikasi agunan Peralatan & Mesin


1. Minta harga penawaran dan verifikasi kewajaran harga dengan mencari harga pembanding melalui internet, agen/perwakilan setempat,
pihak asuransi/leasing, dan pastikan alat berat yang dibiayai dari perusahaan yang telah dimiliki merk dikenal.
2. Sesuaikan nomor mesin yang ada di faktur dengan kondisi fisik yang ada.

produk Pekerti – AA 87
2.2.5 Proses Verifikasi Agunan Self Financing
1. Melihat saldo di rekening simpanan laporan keuangan (Kas dan Bank) ketersediaan self Financing.
2. Verifikasi sumber dana , apakah dari keuntungan yang disisihkan, penjualan aktiva tidak produktif atau sumber dana lainnya yang
diketahui dengan pasti dan diyakini kebenarannya.
3. Memastikan besarnya porsi self financing dengan melakukan verifikasi kembali kepada penjual dan pemasok barang sejenis untuk
memastikan kewajaran harga.
4. Pembayaran harus berupa overbooking dengan menampung self financing dan pembiayaan bank di satu rekening untuk kemudian di
transfer ke rekening penjual
5. Pastikan nomor yang diberikan benar nomor penjual /pemasok berdasarkan surat penawaran.
6. Membuat berita acara penyerahan barang, pastikan agar barang yang dibeli sesuai dengan tujuan pembiayaan (merek, jenis, kapasitas
mesin)
7. Pastikan bukti kepemilikan alat/mesin diserahkan ke pihak bank.

DAFTAR PUSTAKA
1. H.Zaeni Asyhadie, S.H, M.Hum, 2021. Hukum Bisnis, PT Raja Granfindo, Jakarta, Cetakan ke 6 , Juni 2021.
2. SOP Bank BNI
BAB 3. METODE Dan FAKTOR KUNCI Dalam MENILAI AGUNAN
4.1 MENILAI AGUNAN

Metode adalah cara atau prosedure yang ditempuh untuk mencapai tujuan . Dalam hal ini, menilai agunan yang diserahkan debitur
ada berbagai cara yang ditempuh oleh petugas analisis kredit dalam rangka kebutuhan kredit yang dimohonkan oleh debitur. Pentingnya
penilaian disebabkan agunan merupakan second way out (penyelesaian kredit dengan menjual asset debitur) dalam pelunasan
pinjamannya jika first way out (Repayment Capacity : kemampuan membayar pokok dan bunga maupun kewajiban lainnya) tidak dapat
ditagih dari Debitur.
Ada tiga metode penilaian agunan yang dapat digunakan oleh para analist kredit di unit Resiko (Ada dua unit Pengelola kredit yaitu
Unit Bisnis dan Unit Resiko).

produk Pekerti – AA 88
4.1.1 Metode Perbandingan Data Pasar (Market Method)
Pengertian metode ini adalah Penilaian dengan membandingkan suatu properti dengan properti lain yang setara kualitasnya.
Kriteria pendekatan perbandingan data pasar adalah
 Pendekatan data pasar ini sering disebut juga Pendekatan langsung atau Sales Comparison Approach.
 Dengan pendekatan ini penilaian suatu aset dilakukan dengan membandingkan secara langsung aset yang dinilai dengan data yang
tersedia , yang sejenis dengan aset yang dinilai.
 Jadi Pendekatan data pasar dapat digunakan untuk menilai apabila tersedia data yang cukup baik dalam jenis maupun jumlah data ,
yang dapat dianggap oleh penilai sebagai pembanding atas aset yang dinilai.

4.1.2 Jenis dan jumlah data yang cukup baik adalah :


 Data yang sejenis dengan asset yang dinilai.
Contoh untuk Rumah tinggal :
 Data yang sejenis adalah yang mempunyai luas tanah dan luas bangunan yang perbedaannya tidak terlalu besar.
 Untuk spesisifikasi bangunan juga diisyaratkan mempunyai spesifikasi yang serupa antara bangunan yang dinilai dengan
data yang tersedia.
 Letak tanah juga diharapkan dalam lingkungan dan lebar jalan yang sama/sejenis.
 Jumlah data yang cukup adalah jumlah data yang oleh penilai dapat dianggap cukup untuk menganalisa asset yang dinilai. Di
Indonesia pada umumnya diisyaratkan minimal 3 (tiga) data.

4.1.3 Ada 3 metode Untuk menilai Properti :


1. Metode tambah kurang ( Pluses and Minuses Method )
2. Metode jumlah rupiah ( Rupiah amount method )
3. Metode presentase ( Precentage method )

produk Pekerti – AA 89
4.1.4 Faktor kunci Yang perlu diperhatikan pada penilaian Properti dengan Pendekatan Data Pasar :
 Identifikasi lebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhi Nilai suatu properti dari jenis properti yang akan dinilai.
 Analisa faktor – faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap Properti yang mau di Nilai .
 Tentukan faktor – faktor yang paling besar pengaruhnya untuk dilakukan penyesuaian dengan data yang dimiliki .
 Lakukan penyesuaian atas faktor – faktor tersebut .

4.1.5 Melakukan penyesuaian dengan data pembanding perlu diperhatikan :


 Waktu transaksi / penawaran dari data yang akan digunakan untuk menilai
 Kwalitas dari properti data pembanding
 Luas tanah dan luas bangunan data yang diperoleh .
 Spesifikasi properti data pembanding
 Lokasi data pembanding
 Lingkungan data pembanding
 Perlengkapan properti pembanding .
 Kondisi data yang diperoleh , data transaksi atau data penawaran .
 Kondisi transaksi yang terjadi
 Dan Faktor – faktor lainnya yang besar pengaruhnya terhadap Nilai Properti yang di Nilai .

Contoh :
Satu unit rumah tempat tinggal dengan ukuran
 Tanah 10 m x 20 m harga pasar permeter Rp. 1 juta (sdh termasuk hrg penyesuaian)
 Bangunan 8 m x 17 m harga pasar permeter Rp. 2 juta
 Bangunan lama kondisi 80 %, dengan faktor penyesuaian 15 %
Hitung nilai agunan ?
Penyelesaian :

produk Pekerti – AA 90
 Harga tanah 200 m2 x Rp. 1 juta Rp. 200.000.000,-
 Harga bangunan 136 m2 xRp. 2.juta x 80%Rp.217.600.000,-
Faktor penyesuaian 15 % x 217.600.000,-- “ 32.640.000,- “ 184.960.000,--
Rp. 384.960.000
Dibulatkan menjadi Rp. 385.000.000,-
Laporan site visit (On the spot) ditandatangani oleh petugas unit Bisnis unit Resiko. (Biasanya petugas Unit Resiko ikut melakukan
verifikasi bersama petugas unit Bisnis. Inilah salah satu Cara Penilaian Agunan dengan PendekatanPerbandingan Data Pasar.
4.2 Methode Kalkulasi Biaya (Cost Method)
Metode penilaian dengan memperkirakan biaya produksi baru terhadap properti sesuai dengan spesifikasi dan penggunaan harga bahan
terkini.
Nilai Properti (Tanah dan Bangunan) diperoleh dengan menganggap tanah sebagai tanah kosong :
 Nilai pasar tanah dihitung dengan pendekatan data pasar
 Nilai bangunan diperoleh dengan pendekatan biaya

Nilai pasar bangunan diperoleh dengan mengurangi biaya pengganti baru (Replacement cost, New) bangunan dengan
penyusutan/depresiasi bangunan pada saat penilaian.

3.2.1 Secara umum dapat ditulis rumus :

Nilai Properti (tanah dan bangunan) = Nilai pasar tanah + (Biaya pengganti bangunan
baru – total penyusutan.

3.2.2 Langkah-langkah perhitungan nilai agunan dengan pendekatan biaya :

produk Pekerti – AA 91
 Hitung nilai tanah dengan Pendekatan Perbandingan Data Pasar yaitu dengan menganggap tanah sebagai tanah kosong , dan
tersedia untuk dapat dikembangkan sesuai dengan prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik atau Highest and best use .
 Hitung biaya pengganti baru atau Replacement Cost , News dari bangunan dan sarana pelengkap lainnya .
 Hitung besarnya penyusutan oleh semua jenis kerusakan :
a) Kerusakan Fisik ( Phisical Deterioration )
b) Kemunduran Fungsional / Internal (Functional Obsolescence)
c) Kemunduran Fungsional / Internal (Functional Obsolescence
 Kurangi biaya pengganti baru dengan besarnya penyusutan berdasarkan pasar maka akan diperoleh Nilai Pasar Bangunan .
 Nilai Pasar Tanah ditambah Nilai Pasar Bangunan sama dengan Nilai Pasar Properti yang diperoleh dengan pendekatan biaya .

2.2.3 Keakuratan ditentukan dua perhitungan dalam Pendekatan biaya :


 Perhitungan biaya pengganti baru
 Perhitungan besarnya depresia

Contoh:
Satu unit rumah tempat tinggal dengan ukuran
 Tanah 10 m x 20 m harga pasar permeter Rp. 1 juta (sdh termasuk hrg penyesuaian)
 Bangunan 8 m x 17 m harga biaya permeter Rp. 1,5 juta
 Biaya penyusutan kerusakan pisik 8 %, Kemunduran fungsiona 5% dan kemunduran ekonomis 2 %
Hitung nilai agunan ?
Penyelesaian :
 Harga tanah 200 m2 x Rp. 1 juta Rp. 200.000.000,-
 Harga bangunan 136 m2 xRp. 2,5.jutaRp.340.000.000,-
Faktor penyesuaian 15 % x 340.000.000,-- “ 51.000.000,- “ 391.000.000,-- Nilai Agunan .... Rp.
591.000.000,-

produk Pekerti – AA 92
============
2.3 Methode Kapitalisasi Pendapatan (Income Method)
Metode penilaian ini dengan mempertimbangkan perkembangan kapitalisasi pendapatan terhadap properti di suatu daerah.

3.3.1 Langkah-langkah yang diperlukan dalam penilaian agunan dengan metode Pendapatan :
 Pendekatan pendapatan digunakan untuk penilaian properti yang menghasilkan pendapatan [income producing property].
 Pendekatan pendapatan terkait erat dengan investasi jangka panjang, sehingga faktor rate of return harus dapat mengakomodasi
unsur risiko dan penghasilan dari investasi properti tersebut untuk jangka panjang.
 Nilai objek penilaian merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dihasilkan oleh bangunan komersial tersebut

3.3.2 Ada 4 (empat) metode dalam pendekatan pendapatan , yaitu :


3. Direct Capitalization,
4. Gross Income Multiplier
5. Discounted Cash Flow
6. Residual Technique

3.3 3 Langkah kerja


• Menghitung Effective Gross Income [pendapatan kotor efektif] dengan mengurangkan tingkat kekosongan dan kehilangan
pendapatan dari total pendapatan kotor potensial.
• Melakukan estimasi besarnya total biaya operasional*, terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan cadangan penggantian .
• Menghitung Net Operating Income [pendapatan bersih operasi] dengan mengurangkan total biaya operasional dari pendapatan kotor
efektif.
• Menetapkan capitalization rate* [tingkat kapitalisasi] atau discount rate [tingkat diskonto].
• Menghitung nilai objek penilaian melalui metode kapitalisasi langsung atau metode arus kas terdiskonto.

Ad.1 Direct capitalization adalah Nilai objek penilaian didapatkan dari membagi Income [pendapatan satu tahun] dengan
Capitalization Rate [tingkat kapitalisasi]

produk Pekerti – AA 93
RUMUS : INCOME
NILAI OBJEK PENILAIAN/VALUE =
CAPITALIZATION RATE
Contoh 1.Soal Metode Direct Capitalization :
Penilaian Gedung Perkantoran Dengan Metode Direct Capitalization
Objek Penilaian: Gedung Perkantoran – Jl. Kusuma Raya
Surabaya.
• Suatu Properti memenuhi syarat dilakukan penilaian dengan Metode Direct Capitalization. Dari hasil analisis penilaian dapat
ditentukan data sebagai berikut :
– Luas bangunan bruto 4.000 m2
– Luas bangunan efektif 80 %
– Tarif sewa Rp 40.000/m2/ bulan
– Tingkat Kekosongan &Collection Loss per tahun 20 %
– Total Biaya per bulan Rp 75,000,000.-
– Tingkat Kapitalisasi saat ini adalah 11 %
Penyelesaian :

Luas Bangunan Bruto 4.000 m2


Luas bangunan Efektif 80%
Harga sewa per bulan/m2/bulan Rp. 40.000,-
Value & Collection Loss 20%
Total biaya perbulan Rp. 75.000.000,-
R (Tingkat Kapitalisasi) 11 %
Pendapatan Kotor Efektif 4.000 x Rp.40.000x80%x12 Rp. 1.228.800.000,-
Biaya Operasional 12 x Rp. 75.000.000,- “ 900.000.000,-

produk Pekerti – AA 94
Pendapatan bersih pertahun Rp. 328.800.000,-
R 11%
Nilai Properti 100/11 x rp. 328.800.000,-- Rp. 2.989.090.909,--
Dibulatkan Rp. 2.990.000.000,--
===============
Ad 2 Gross Income Multiplier adalah Nilai Properti = Nilai Pasar Kontrak dikalikan dengan Gross Income Multiplier
(Pengali pendapatan kotor potensial)
RUMUS :

SALE PRICE = POTENSIAL GROSS INCOME X GROSS NCOMEMULTIFLIER

Contoh 2. Soal Metode Gross Income Multiplier:

Penilaian Rumah Tinggal Dengan Metode GIM


Objek Penilaian: Rumah Tinggal – Jl. Mawar Raya Malang
Penilaian – Metode GIM

LT/LB Harga Jual Pendapatan Sewa/Th GIM

300/500 600 juta 30 juta 20

350/550 650 juta 32 juta 20.3

300/600 740 juta 33 juta 22.4

300/575 ? 37 juta 20.9

produk Pekerti – AA 95
Ad3 Discounted Cash Flow (DCF) adalah Nilai objek penilaian didapatkan dengan mendiskontokan (Mengalikan dengan
discount faktor tertentu, rangkaian pendapatan yang akan datang menjadi nilai sekarang.
PBT 1 PBT 2 PBT 3 PBT 4 PBT 5 PBT n-1 PBT n
V = + + + + + + +
(1+i)1 (1+i)2 (1+i)3 (1+i)4 (1+i)5 ( 1 + i ) n-1 (1+i)n

V = Value
PBT = Pendapatan Bersih Tahunan ( Net Operating Income)
i = Discoun rate.

Objek Penilaian: Gedung Perkantoran – Jl. TB Simatupang Jakarta Selatan

:Contoh 3 soal Metode DCF dengan Data sbb.

• Memenuhi Prinsip HBU


• Pendapatan Kotor Efektif Tahun 1 Rp 2,000 juta
• Total Biaya Tahun 1 Rp 800 juta
• Kenaikan Pendapatan per Tahun 5%
• Kenaikan Biaya per Tahun 7%
• Discount Rate 11%
• Terminal Capitalization Rate 11.75%
• Data Pasar Saat ini untuk Gedung Perkantoran Sejenis Rp 20,000 juta
• Pendapatan Bersih per Tahun untuk Gedung Perkantoran Sejenis Rp 1,850 juta

produk Pekerti – AA 96
Tahun 1 2 3 4 5
Pendapatan Kotor Efektif 2,000 2,100 2,205 2,315 2,431
Biaya 800 856 915.92 980.0344 1048.6368
Pendapatan Bersih 1,200 1,244 1,289 1,335 1,382
Nilai Terminal 11,765
Discount Faktor 0.9009 0.8116 0.7312 0.6587 0.5935
Nilai Sekarang 11,715 1,081 1,010 943 880 7,802
Penyelesaian : (dlm jutaan) Initial Cap Rate 9.23%

• Pend. Kotor 105/100 x 2.000 = 2.100,-- dst


• Biaya 107/100 x 800 = 856,-- dst
• Pend Bersih 2.000 - 800 = 1.200,-- dst
• Nilai terminal 100/11,75 x 1.382 = 11.765
• Discoun factor 1/(1+11%)1 = 0.9009, 1/(1+11%)2 = 0.8116 dst
• Nilai sekarang = 1200 x 0.9009 = 1.081 thn pertama dst
• Initial cap rate = 1.081/11.715x100% = 9.23 %
• 100/11,75 x 1.382 = 11.762 (11.765)
• Nilai sekaran11.765 x 0.5935 = 6.981+ 821 (1382 x 0,5935) = 7.802,-- th ke 5
• Total nilai Properti = 1.081+1.010+942+880+7.802 = 11.715 juta

Ad 4 Residual Technique [Teknik Penyisaan]


Nilai tanah/bangunan didapatkan dengan mengurangkan annual income dari elemen yang diketahui [tanah/bangunan]
terhadap net operating income properti dan kemudian mengkapitalisasikannya dengan tingkat kapitalisasi tertentu.

Contoh 4 soal Metode Residual Technique dengan Data sbb.:

Penilaian Bangunan Komersial Dengan Residual Tech


Objek Penilaian: Jl. Bendi Raya Surabaya

produk Pekerti – AA 97
• Berdasarkan data pasar diperoleh hal – hal sebagai berikut :
– NOI Rp 6, 000, 000, 000
– Nilai Pasar Tanah Rp 18, 000, 000, 000
– Tingkat Suku Bunga [Safe Rate] 12, 5 %
– Tingkat Pengembalian /Recapture Rate Bangunan 3,5 %
Penyelesaian :

PBT Tanah =12.5% x 18 M = 2,25 M

PBT Bangunan = 6 M – 2,25 M = 3,75 M

V Bangunan = 3,75 M / 16% = 23,437,500,000 (100/16 x 3,75 M)

V Properti = 41,437,500,000 ( 18.000.000 + 23,437.500)

(16% = 12,5%+3,5%)

DAFTAR PUSTAKA

- Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013

BAB 4. PENGIKATAN AGUNAN

produk Pekerti – AA 98
f. Bentuk-bentuk pengikatan agunan

Sebagai petugas Analis kredit (unit Resiko) dan petugas Relationship/marketer (unit Bisnis), wajib memahami Hukum Perkreditan
khususnya mengenai Perikatan dan Perjanjian. Seperti yang tertulis di bab pertama diatas oleh Djohan mengatakan dalam tulisannya
tentang analisis kredit bahwa perlunya kelengkapan dan keabsahan dokumen untukdianalisa oleh petugas kredit dan Thomas Suyatno dkk
juga mengatakan dalam tulisannya bahwa pekerjaan analisis kredit menilai baik aspek keuangan maupun aspek non keuangan dari debitur.
Pengalaman penulis sebagai Branch Quality Assurance (BQA) atau Satuan Pengawas Intern (SPI) di salah satu Bank Pemerintah,
pernah terjadi suatu peristiwa pencairan kredit sebesar Rp. 109 milyar, dimana pengikatan agunan berupa kebun kelapa sawit senilai lebih
dari Rp. 109 milyar tidak sempurna artinya kredit sudah cair tetapi pengikatan agunan dalam Akta Hak Tanggungan belum ditandatangani
oleh salah seorang anggota direksi perusahaan yang berwenang untuk itu secara yuridis kredit belum dijamin sehingga kredit yang
diberikan menjadi bermasalah atau disebut Non Performance Loan (NPL).
Perikatan adalah Suatu hubungan hukum antara sejumlah subjek-subjek hukum; sehubungan dengan itu seorang atau beberapa orang
daripadanya mengikatkan dirinya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu terhadap pihak lain (R.Setiawan 1987:2)
Menurut ketentuan Bank BNI Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orang/badan atau lebih, atas dasar mana pihak yang
satu berhak menuntut dan pihak yang lain berkewajiban memenuhi suatu prestasi.
Perjanjian adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau lebih berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu
dari pihak lain, dan pihak yang lain tersebut berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. (Subekti 1987:1)
Menurut Ketentuan Bank BNI Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dua orang saling
berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
Dengan kata lain sumber perikatan adalah perjanjian

i. Benda tidak bergerak terdiri dari:


:
1. Tanah terdaftar, bentuk pengikatannya adalah Hak Tanggungan danSKMHT atas agunan calon debitur berupa surat:

produk Pekerti – AA 99
1. Hak milik
2. Hak Guna Bangunan
3. Hak Guna Usaha
4. Hak Pakai atas Tanah Negara
5. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun

2. Tanah tidak terdaftarbentuk pengikatannya PPJPK (BNI) danSKMHT,atas agunan calon debitur berupa
surat :
1. Girik
2. Petok
3. Letter Cl

ii. BukanTanah,bentuk pengikatannya Hipotik kapalatas agunan calon debitur berupa dokumen :
3. Kapal laut >20M3

iii. Benda bergerak terdaftarterdiri dari:

4.1.3.1 Benda bergerak terdaftarbentuk pengikatannya JaminanFidusia atas agunan calon debitur berupa dokumen :
1. Kapal terbang
2. Helikopter
3. Kapal laut <20M3
4. Kenderaan roda dua,empat, lebih
:
1.1.3.2 Benda bergerak tidak terdaftarbentuk pengikatannyaJaminan fidusia dan Gadai atas agunan calon debitur berupa
dokumen :
1. Persediaan (fidusiia)
2. Mesin-mesin (fidusia)

produk Pekerti – AA 100


3. Batu permata (gadai)
4. Logam mulia (gadai)

1.1.4 Dokumen Benda bergerak tidak bertubuhbentuk pengikatannyaGadai atas agunan calon debitur berupa surat :
1. Saham
2. Obligasi
3. Draft/wesel
4. Simpanan

Bentuk Bentuk pengikatan agunan tersebbut diatas adalah sbb.:


2. Hak Tanggungan menurut UU No. 4 tahun 1996 adalahhak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah
sebagaimanadimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentangPeraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria,
berikut atau tidak berikutbenda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu,untuk pelunasan utang
tertentu, yang memberikan kedudukan yangdiutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain;

Yang perludiperhatikan pada pembuatan akta Hak Tanggungan :

 Pemberian Hak tanggungan untuk menjamin pelunasan kredit harus diperjanjikan dalam perjanjian pokok. (perjanjian pokok
al.Perjanjian kredit) artinya keberadaan Hak tanggungan karena adanya Perjanjian Kredit sebagai perjanjian pokok.
 Hak tanggungan memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Kreditor (Bank) tertentu dari pada kreditor lainnya.
 Hak tanggungan tidak akan berakhir sekalipun obyek (tanah dan bangunan) beralih (dijual) kepada pihak lain.
 Hak tanggungan dibebankan kepada hak atas tanah yang ditentukan an bangunan dan/secara spesifik (asas Spesialitas)
 Untuk setiap sertifikat hak atas tanah diibebeni/diikat dalam satu akta pemberian hak tanggungan.
 Bila tanah dan bangunan dan atau/tanaman dan/hasil karya dan/atau mesin-mesin yang berada diatas tanah yang akan dibebani
hak tanggungan tsb merupakan harta bersama (harta yang diperoleh pada masa perkawinan) pembebanan hak tanggungan harus

produk Pekerti – AA 101


dilakukan oleh pemegang hak atas tanah dan pemilik bangunan dan/atau tanaman dan/atau hasil karya dan/atau mesin-mesin
dll. tersebut setelah mendapat persetujuan dari masing-masing isteri/suaminya.
 Hak tanggungan harus diberikan langsung oleh pemilik/pemegang hak atas tanah dan pemilik bangunan/tanaman/hasil
karya/mesin-mesin yang ada diatas tanah yang bersangkutan.

3. Hipotik kapal menurut pasal 1162 KUHPerdata adalah suatu hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak, untuk mengambil
penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. Dalam hipotek yang menjadi objek adalah kapal dengan isi >20M3.

Yang perludiperhatikan pada pembuatan akta Hipotik :


 Dalam akta hipotek harus dicantumkan nomor dan tanggal Perjanjian kredit yang menjadi dasar pemberian kredit karena
perjanjian hipotek merupakan perjanjian ikutan (Accessoir) dari Perjanjian kredit.
 Bila kapal yang dihipotikkan tersebut merupakan harta bersama (harta yang diperoleh pada masa perkawinan) pengikatan
hipotik dilakukan pemilik kapal setelah mendapat persetujuan dari suami/isterinya.
 Bila hipotik yang dihipotikkan merupakan harta milik anak dibawah umur, pengikatan hipotik harus dilakukan oleh wali si
anak setelah mendapat izin berdasarkan penetapan pengadilan.
 Hipotik harus diberikan langsung oleh pemilik kapal namun dalam keadaan tertentu yang telah ditetapkan dimungkinkan
pemilik kapal memberi kuasa kepada bank untuk membebani hipotik dengan surat kuasa memasang hipotik yang dibuat secara
notaril.

4. Gadai menurut pasal 1150 KUHPerdata mendifinisikan gadai sebagai suata hak yang diperoleh kreditor atas suatu kebendaan
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang debitor atau oleh seorang lain atas nama debitor, dan yang memberikan
kekuasaan kepada kreditor untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan.

Yang perludiperhatikan pada pembuatan akta gadai :


 Gadai merupakan cara pengikatan yang harus dipergunakan Bank terhadap barang jaminan kredit berupa barang bergerak, baik
yang bertubuh maupun yang tidak bertubuh yang secara fisik dkuasai bank.

produk Pekerti – AA 102


 Pengikatan gadai (akta perjanjian gadai) dapat dibuat secara di bawah tangan.
 Bila barang yang digadaikan bukan milik penerima kredit, pemberian gadai harus dilakukan sendiri oleh pemilik barang.
 Dalam akta perjanjian gadai harus dicantumkan rincian barang-barang antara lain :
a) Jumlah/satuan
b) Merek/kapasitas/tahun pembuatan
c) Kualitas
d) Jenis
e) Ukuran
f) Jumlah nilai/harga
g) Nomor dan tanggal bukti pemilikan/kuitansi dll.
 Bila yang digadaikan barang bergerak yang tidak bertubuh berupa deposito berjangka, kepada bank harus diberi kuasa untuk
memperpanjang jangka waktu deposito.
 Bila yang digadaikan barang bergerak yang bertubuh (perhiasan,permata, emas) maka kepada bank harus diberi kuasa untuk
menjual baik secara dibawah tangan maupun melalui lelang di muka umum, kuasa harus dimuat dalam akta perjanjian Gadai
yang dibuat oleh pemberi gadai dan bank.
 Saham dapat diterima oleh bank sebagai agunan tambahan adalah saham yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Jaminan Fidusia menurut UU No. 42 tahun 1999 adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia,
sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap
kreditor lainny

Yang perludiperhatikan pada pembuatan akta Fidusia :

produk Pekerti – AA 103


 Fidusia merupakan bentuk pengikatan yang harus dipergunakan Bank atas agunan kredit, sedangkan secara fisik barang-barang
yang dijaminkan itu tetap berada dalam penguasaan pemilik/pemberi fidusia.
 Barang-barang yang dapat diikat secara fidusia adalah benda bergerak yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda
tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani dengan hak tanggungan sebagaimana ditentukan dalam Undang-
undang no. 4 tahun 1996 tentang Hak tanggungan.
 Bukti pemilikan dan dokumen-dokumen lain yang dapat memberikan petunjuk mengenai pemilikan barang-barang yang dikikat
secara fidusia seluruhnya harus diserahkan dan disimpan oleh bank.
 Dalam akta/perjanjian fidusia harus dicantumkan nomor dan tanggal Perjanjian kredit yang menjadi dasar pemberian kredit, oleh
karena perjanjian fidusia merupakan perjanjian ikutan (accesoir) dari perjanjian kredit.
 Akta /perjanjian fidusia maupun lampirannya harus ditandatangani oleh pemberi fidusia dan bank.
 Pembebanan benda dengan jaminan fidusia harus dibuat dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia dan harus didaftarkan ke
kantor Pendaftaran fidusia.
 Lampiran Pernyataan pendaftaran jaminan fidusia :
 Identitas pihak pemberi dan penerima fidusia
 Tanggal, nomor akta jaminan fidusia nama dan tempat kedudukan Notaris yang membuat akt jaminan fidusia.
 Data perjanjian pokok yang dijamin fidusia.
 Uraian mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia
 Nilai penjaminan.
 Nilai benda yang menjadi objek jaminan fidusia.

6. Perjanjian Penyerahan Jaminan dan Pemberian Kuasa (PPJPK) adalah bentuk pengikatan jaminan yang merupakan kebijakan bank,
untuk tanah-tanah yang tidak atau belum dapat diikat dengan hak tanggungan.

7. SKMHT (Surat Kuasa untuk Memberikan Hak Tanggungan) adalah Surat yang berisi Pemberian kuasa yang dibuatkan atau
diberikan oleh pemberi agunan atau pemilik tanah kepada kreditur (Bank) selaku penerima kuasa guna mewakili pemberi kuasa
melakukan pemberian atas hak Tanggungan kepada kreditur atas tanah milik pemberi kuasa. Jangka waktu peningkatan dari
SKMHT ke APHT adalah satu bulan untuk tanah terdaftar dan 3 bulan untuk tanah belum terdaftar.

produk Pekerti – AA 104


8. APHT ( Akta Pembebanan Hak Tanggungan) adalah Surat atau akta yang diperlukan sebagai jaminan bahwa pinjaman dari Bank
bakal dilunasi. APHT ditandatangani oleh Pembeli rumah dan kreditur (Bank)

9. Contoh : Terjadi pembelian Rumah (KPR) bersertifikat (SHM) pembayaran secara kredit kepada Bank , dibuatlah AJB (Akta Jual
Beli) karena Rumah SHM ini masih an.Developer maka diperlukan Balik nama kepada pembeli. Urusan balik nama dapat selesai
lebih kurang 1 bulan, sementara Bank telah membayar secara tunai kepada developer. Bank berkepentingan atas pemberian kredit
dengan jaminan KPR, sehingga mengharuskan developer membuat SKMHT kepada Bank.. Setelah selesai AJB (lebih kurang 1
bulan) ditandatangani oleh BPN ,APHT segera ditandatangani oleh Pembeli KPR dan Kreditur (Bank). Notaris menyampaikan
APHT kepada BPN untuk mendapatkan pengesahan (dikeluarkannya) Akta Hak Tanggungan.Selanjutnya Akta Hak Tanggungan
berikut Sertifikat tanah diserahkan oleh Notaris kepada Bank sebagai agunan. (Inilah yang disebut istilah perbankan Agunan telah
diikat secara sempurna).

Daftar Pustaka

1. Zaenii Asyhadie,S.H, M.Hum, Hukum Bisnis,PT Rajagrafindo Persada, Depok Jakarta, cetakan ke 6 ,Juni 2012
2. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
3. UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
4. UU No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
5. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150)
6. KUH Perdata tentang Hipotik (pasal 1162)

produk Pekerti – AA 105


BAB 5.PERSYARATAN UMUM SUATU PERMOHONAN KREDIT

5.1 Persyaratan Umum

5.1.1 Surat Permohonan Kredit

Pada saat Permohonan fasilitas kredit dari calon debitur/debitur (individu/group) mengajukan permohonan fasilitas kredit baru (calon
debitur) /perpanjangan/tambahan kredit (debitur), maka wajib dimintakan surat permohonan kredit yang diajukan secara tertulis oleh calon
debitur/debitur dan memuat/menginformasikan antara lain :
7. Nama pemohon,

produk Pekerti – AA 106


8. Nama perusahaan pemohon kredit dan nama group usaha (jika ada),
9. Telepon perusahaan/rumah/individu pemohon kredit,
10. Alamat lengkapperusahaan/pemohon kredit,
11. Bidang usaha/kegiatan usaha yang sedang berjalan maupun kegiatan baru dalam rangka permohonan kredit,
12. Besarnya kredit yang diperlukan sesuai objek yang akan dibiayai,
13. Tujuan dari penggunaan kredit fasilitas
14. Fasilitas pinjaman yang sedang maupun yang akan dinikmati oleh calon debitur/calon debitur dari bank lain
15. Dan lain-lain yang dianggap perlu.

5.1.2 Legalitas Usaha

Debitur/calon /debitur datang ke kantor bank menyampaikan dokumen asli legalitas usaha dan dokumen lainnya seperti dokumen
asli agunan (second way out) yang akan diverifikasi kebenaran dan keakuratannya tentang verifikasi akan dibahas pada Bab selanjudnya)
sebagai bagian dari bahan pertimbangan keputusan pemberian kredit. Berikut ini tabel legalitas usaha :
No. Legalitas Usahaa) Perorangan Perusahaan
1. Akte Pendirian berikut perubahannya yg terbaru b)
v
2. Kartu Penduduk (KTP) v v
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) v v
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) v v
5. Surat Izin Undang Undang Gangguan (HO) v v
6. Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi (SIUJK) - v
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) v v
c
8. Analis Dampak Lingkungan (AMDAL) v v
9. Surat Ket.Peruntukan tanah yang dikeluarkan v v
oleh Instansi yang berwenang
10 Legalitas Usaha/izin-izin lainnya v v

produk Pekerti – AA 107


a) Persyaratan legalitas Usaha tersebut agar disesuaikan dengan bidang usahanya berdasarkan ketentuan perundang-undanagn yang
berlaku.
b) Akte Pendirian/Anggaran dasar berikut perubahan-perubahannya yang terbaru (termasuk pengesahan dari Departemen Hukum dan
HAM serta pengumuman dalam Tambahan Berita Negara).
Bagi Perseroan Terbatas (PT), Anggaran Dasarnya harus telah disesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT),
untuk menghindari resiko legal akibat penyalahgunaan nama PT tersebut oleh pihak lain dan Direksi bettanggung jawab penuh
secara pribadi apabila keterlambatan penyesuaian AD dengan UU PT disebabkan oleh kelalaian Direksi.
c) Pemberian kredit kepada perusahaan calon debitur/debitur yang usahanya diperkirakan mempunyai dampak sensitif terhadap
lingkungan hanya dapat dipertimbangkan apabila perusahaan tersebut mempunyai dokumen AMDAL (Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup)/PROPER/UJL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan) dari instansi yang
berwenang).

5.1.3 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


Bagi pemohon kredit diatas rp. 50 juta (termasuk Pemilik dan Pengurus Perusahaan dhi. Seluruh anggota komisaris dan direksi
perusahaan) wajib menyampaikan foto copy kartu NPWP. NPWP Pemilik dan Pengurus Perusahaan dimaksud, antara lain digunakan
untuk meminta informasi Bank kepada Bank Indonesia

5.1.3.1 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Pada setiap pengajuan kredit, Bank wajib meminta fotocopy kartu NPWP kepada debitur kecuali :
a) Debitur perorangan (orang pribadi) yang berpenghasilan netto tidak melebihi penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
b) Debitur perorangan yang tidak mempunyai penghasilan lain selain penghasilan sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan
dari satu pemberi kerja. Untuk ini Bank cukup mensyaratkan agar calon debiturmenyampaikan fotocopy lampiran SPT
tahunan PPh pasal 21, Formulir 1721 A1 atau Formulir 1721-A2
c) Pemohon kredit dengan plafond per debiturnya Rp. 50 juta ke bawah atau equivalentnya dalam valuta asing.

produk Pekerti – AA 108


d) Pemohon kredit oleh satu kelompok dengan jumlah diatas Rp. 50 juta sepanjang plafond per individunya tidak melebihi
Rp. 50 juta.

5.1.3.2 Dalam hal calon debitur berstatus istri dengan tidak pisah harta, maka NPWP dimaksud dapat menggunakan NPWP milik
suami.
5.1.3.3 Suami tidak dapat menggunakan NPWP milik istri.

5.1.4 Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)


Kewajiban Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas harta tak bergerak yang digunakan sebagai agunan kredit bank diatus
dengan surat Menteri Keuangan kepada Gubernur Bank Indonesia No. S-325/MK.01/1986 tgl. 25 Maret 1986, yang kemudian
dituangkan dalam surat edaran Bank Indonesia No. 19/1/UKU tanggal 12 Mei 1986 sebagai berikut :
a) Kepada debitur Bank yang menggunakan harta tak bergerak (tanah dan bangunan) sebagai agunan kredit wajibb melunasi Pajak
Bumi dan Bangunan atas agunan kredit tersebut sampai dengan tahun terakhir dan fotocopy pelunasan PBB tersebut sampai pada
saat calon debitur/debitur mengajukan permohonan kredit baru, perpanjangan kredit atau tambahan kredit.
b) Tanda bukti pelunasan pajak dapat diketahui melalui tanda pembayaran pajak yang tertuang berdasarkan surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang/surat Ketetapan Pajak /Surat Tagih pajak serta pelunasannya sebagaimana tercatat pada surat setoran pajak (SSP)
dan Surat Tanda Setor (STS)
c) Ketentuan diatas berlaku untuk agunan kredit yang telah diserahkan kepada Bank, mauoun untuk agunan kredit yang akan
diserahkan sehubungan dengan pemberian kredit baru atau tambahan kredit.

5.1.5 Hubungan dengan Bank


Salah satu syarat menjadi debitur, diatus sebagai berikut :
a) Calon debitur yang akan mengajukan pembiayaan minimal harus telah menjadi nasabah Bank atau bank lain selama enam bulan
(baik berupa nasabah dana maupun jasa), dan kinerja usaha yang bersangkutan dari hasil verifikasi terbukti baik.
b)Bagi calon debitur yang menjadi anggota group Usaha Debitur dikecualikan dari persyaratan diatas.

produk Pekerti – AA 109


5.1.6 Pengalaman Usaha
Perusahaan sudah beroperasi minimal 2 (dua) tahun, dengan ketentuan sbb.:
a) Lamanya beroperasi perusahaan tersebut tidak dilihat dari tanggal pendirian atau tanggal Akta Anggaran Dasar Perusahaan,
melainkan dilihat dari mulainya aktivitas perusahaan dalam bentuk produksi , penjualan , atau pemberian jasa secara nyata
(operasional)
b) Untuk anggota group Usaha yang beroperasi kurang dari 2 (dua) tahun , sedangkan group usahanya sudah beroperasi minimal 2
(dua) tahun (tanpa memandang apakah group usaha tersebut merupakan debitur Bank atau bukan), maka perusahaan yang
merupakan anggota group usaha tersebut tidak dianggap sebagai perusahaan baru.
c) Bagi perusahaan yang berproduksi kurang dari 2 (dua) tahun dapat dikecualikan dari ketentuan diatas sepanjang key
person/pengurus perusahaan debitur sudah berpengalaman di bidang yang sama minimal 2 (dua) tahun dan dari hasil verifikasi
diyakini mempunyai track record yang baik.
d) Jenis usaha anggota group harus ada linkage yang menunjang core bisnis group usahnya : seperti : Industri hulu ke hilir , industri
turunan, dll.

3.1.7 Persyaratan Bentuk Badan usaha


Persyaratan bentuk badan usaha debitur, diatus sbb :
a) Bagi debitur yang berbadan usaha, baik berbadan hukum maupun non badan hukum seperti : CV, Forma, PT, Yayasan<
BUMN/BUMD, dan Koperasi, maksimum kreditnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaannya.
b) Bagi debitur perorangan, seperti bengkel, toko, UD,PD dibatasi maksimum kreditnya hingga setinggi-tingginya sebesar Rp. 5
milyar.
c) Dikecualikan dari ketentuan datas adalah kredit yang dijamin dengan deposito/taplus/giro yang diblokir yang ditempatkan di Bank
(Cash Collateral Credit)

Daftar Pustaka

produk Pekerti – AA 110


5. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.

6. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

MATERI 6 : PROSES PENGUMPULAN DATA

6.1 PROSES PENGUMPULAN DATA


Proses pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dan harus dilakukan pada awal proses analisa kredit,
karena apabila data yang dianalisa tidak benar, maka hasil analisanya juga tidak benar.
Pengumpulan data diarahkan pada data dan informasi yang lengkap, akurat, up to date dan relevan, dilakukan secara
langsung dan aktif dari debitur, puhak ke tiga dan sumber data –sumber data lainnya yang dapat dipercaya.

produk Pekerti – AA 111


Secara garis besar, proses pengumpulan data dapat digambarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

6.1.1 Memberitahukan kepada calon debitur/debitur tentang maksud


pengumpulan data sebelum dilakukan pertemuan/kunjungan

6.1.2 Melakukan pertemuan dengan calon debitur/debitur baik di kantor bank


maupun di tempat calon debitur/debitur dlm rangka pengumpulan dan
penelitian data.

Mengumpulkan data dari :


 Pihak ketiga dengan kunjungan setempat, telepon, surat dsb.
6.1.3  Perpustakaan, publikasii, majalah, surat khabar, internet dsb.
 Bank Indonesia untuk mengetahui informasi status fasilitas kredit
dari bank lain.

Melakukan kunjungan setempat ke tempat usaha, toko, pabrik, gudang


6.1.4 calon debitur/debitur, lokasi jaminan dsb.

6.1.5 Pengumpulan data – lengkap dan siap untuk diverifikasi

produk Pekerti – AA 112


6.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada sumber-sumber dan yang dapat dipercaya dan tidak hanya terbatas pada debitur.
6.2.1 Pengumpulan data dapat bersumber dari :
a) Nasabah/debitur
b) Pihak ketiga
c) Perpustakaan/penerbit-penerbit,brosur, majalah, internet dll.
d) Intern Bank ybs (file, berkas nasabah, laporan debitur bagi yang sudah/pernah menjadi debitur).

6.2.2 Garis besar dari pengumpulan data/informasi adalah sebagai berikut :

Sumber Data Metode Pengumpulan

Nasabah/de a. Nasabah/debitur datang ke Bank


bitur b. Pegawai Bank mengunjungi/meninjau
Nasabah/debitur :
 Kantor pusat DDAAT TAA
 Lokasi usaha
 Lainnya
Seluruh
informasi yang
dibutuhkan
untuk
melengkapi
proses analisa
kredit yang
dituangkan ke
dalam Perangkat
Aplikasi Kredit
(PAK)

produk Pekerti – AA 113


Pihak ketiga Pegawai bank mengunjungi /menghubungi :
 Departemen terkait
 Instansi pemerintah lainnya
 Organisasi /asosiasi niaga
 Bank Indonesia
 Pemasok
 Pembeli
 Lainnya

Perpustaka Penelitian melalui kepustakaan,brosur,


an/penerbit majalah dan penerbit-penerbit lainnya.

Internet Akses ke website yang terkait dengan


informasi calon debitur/debitur.

6.3 Laporan call dan kunjungan setempat


Setiappertemuan /call dengan debitur/pihak ketiga dan kunjungan setempat (site visit) harus dibuatkab laporan.
a. Untuk pertemuan call dibuat laporan pembicaraan dengan debitur/pihak ketiga (call memo) paling lambat 2 hari kerja berikutnya.
b. Untuk kunjungan (site visit) dibuat Formulir Laporan Kunjungan setempat paling lambat 5 hari kerja berikutnya.
Laporan-laporan tersebut dibuat oleh pejabat /pegawai yang melakukan pertemuan /call/kunjungan setempat tersebut dan
disampaikan ke atasan langsungnya untuk diketahui dan mendapat pengarahan lebih lanjut.

produk Pekerti – AA 114


6.3.1 Kunjungan setempat minimal dilakukan 2 (dua) orang, dan dalam hal pertemuan/kunjungan setempat dilakukan oleh 2 (dua) orang
atau lebih, maka seluruh pejabat yang melakukan kunjungan setempat secara bersama-sama menandatangani laporan pertemuan
/kunjungan setempat tersebut.

6.3.2 Batas waktu pengumpulan data untuk pembuatan PAK (wadah analisis kredit) ditetapkan maksimal dalam waktu 2 (dua) minggu.
Apabila dalam waktu yang ditetapkan tersebut debitur tidak dapat melengkapi data yang diminta Bank, maka berkas-berkas
permohonan kredit dikembalikan kepada pemohon kredit (Debitur/Calon debitur).

Daftar Pustaka :

1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.

2. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 115


BAB 7. VERIFIKASI DATA CALON DEBITUR/DEBITUR

7.1 Verifikasi Data Calon Debitur/Debitur

Verifikasi adalah kegiatan pemeriksaan phisik/lapangan dibandingkan dengan data/laporan/perhitungan yang telah tersedia
sebelumnya dengan tujuan memastikan/menjamin kebenaran, keabsahan, ketepatan, kewajaran suatu data/laporan/perhitungan dan untuk
menghindari kesalahan dalam rangka pengambilan keputusan. Verifikasi data Calon Debitur/Debitur dapat dilakukan melalui call dan
kunjungan setempat.

7.1.1 Langkah verifikasi adalah sbb.:

produk Pekerti – AA 116


Mengumpulkan data
Sesuai bahan ajar Bab 6

Melakukan verifikasi atas data dari iinformasi Bank Indonesia maupun


Lembaga keuangan lain yang mempunyai hubungan dengan
calondebitur/debitur

Melakukan verifikasi kepada pembeli dan pemasok/penjual

Melakukan Verifikasi atas kantor/pabrik/toko/tempat usaha debitur/


Lokasi agunan, dan sebagainya

.7.1.2 Kriteria umum Verifikasi :


1. Verifikasi dapat dilakukan langsung kepada calon Debitur/debitur maupun dari sumber lain (pihak ketiga) yang dapat dipercaya.
2. Bagi calon debitur/debitur wajib dimintakan Informasi Debtur Individual (IDI) dari sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia,
sehingga dapat diketahui track record kreditnya di bank lain.
3. Informasi tersebut wajib dimintakan untuk perusahaan, pemilik dan masing-masing pengurus (direksi/komisaris) perusahaan dan
group usaha dari calon debitur/debitur.

produk Pekerti – AA 117


4. Hasil kunjungan setempat dan verifikasi dituangkan dalam Formulir Laporan Kunjungan Setempat atau Call Memo.

5. Sebelum dilakukan verifikasi agar dilakukan terlebih dahulu persiapan-persiapan antara lain :
a. Tujuan verifikasi
b. Penetapan secara jelas tentang hal-hal yang akan diverifikasi.
c. Pejabat//pegawai perusahaan calon debitur/debitur/pihak ketiga lainnya yang akan ditemui , dikunjungi dan dimintai penjelasan.

7.1.3 Pelaksanaan verifikasi kepada pihak ketiga antara lain sebagai berikut :

INFORMASI PENTING
SUMBER DATA*) METODE
YANG DIPERLUKAN

 Jenis fasilitas kredit,


maksimum dan
 Telepon/Fax/sur outstanding
Bank at  Saldo giro/Bank
 Wawancara  Kewajiban yang telah
jatuh tempo
 Kredit standing
Pembeli :  Telepon/email/f  Volume pembelian
Memilih pembeli ax/surat  Syarat-syarat pembelian
utama atas  Wawancara  Waktu penyerahan
produk/jasa  Kepuasan atas
perusahaan yang produk/jasa debitur
bersangkutan
Pesaing  Telepon/email/f  Volume pembelian
ax/surat  Syarat-syarat pembelian

produk Pekerti – AA 118


 Wawancara  Kondisi persaingan

Pemasok/Leveransir  Telepon/email/f  Volume penjualan


Memilih pemasok ax/surat  Syarat-syarat penjualan
utama dari  Wawancara  Waktu penyerahan
perusahaan ybs.  Riwayat pembayaran
 Penelitian  Informasi pasar dan
Perpustakaan/Pener kepustakaan & persaingan
bit/internet penerbit  Informasi produk/jasa
 Internet
*) Untuk Verifikasi sumber data minimal 1 (satu) data atau sesuai jumlah yang diperlukan

 Apabila permintaan informasi kepada pihak pemasok atau pembeli sulit dilakukan, maka verifikasi dapat dilakukan melalui bukti-bukti
pembukuan yang ada pada perusahaan (misalnya, Kuitansi, DO dan sejenisnya)
 Dalam melaksanakan verifikasi pada pihak ketiga perlu diperhatikan juga mengenai reputasi dari pihak-pihak yang memberikan informasi
dan kewajaran dari informasi sendiri.

7.1.4 Pelaksanaan verifikasi kepada calon debitur sebagai berikut :

INFORMASI PENTING
SUMBER DATA METODE
YANG DIPERLUKAN

Kantor/lokasi calon Kunjungan/pemeri  Kas dan Bank


debitur/debitur ksaan setempat  Persediaan
 Piutang dagang
 Hutang dagang
 Harta tetap

produk Pekerti – AA 119


Pembagian tugas pegawai
 Pabrik Kunjungan/  Persediaan
 Toko pemeriksaan  Harta tetap
 Lokasi proyek setempat  Fasilitas produksi (pabrik)
 Lokasi agunan  Proyek (Konstruksi)
 Lokasi usaha  Tempat
penjualan/penyimpanan
(perdagangan)
 Penjualan/hasil produksi
 Keadaan/kondisi pegawai
 Barang agunan

7.1.5 Verifikasi secara fisik (kriteria pemeriksaan) dalam rangka pemeriksaan setempat sebagai berikut :

g. Hutang
 Jenis-jeis hutang (termasuk
a. Kas dan Bank surat berharga
 Jumlah
 Kualitasnya

g. Piutang h. Proyek (konstruksi)


 Jumlah piutang  SPK (Kontrak)
 Umur Piutang  Lokasi Proyek
 Tingkat kelancaran piutang  Tingkat penyelesaian
 Hambatan/kesulitan
&efiisiensi

produk Pekerti – AA 120


 Tenaga terdidik/terlatih
h. Persediaan i. Saluran distribusi dan tempat
 Jumlah barang (yang dominan) penyimpanan
 Harga per unit & keseluruhan  Sistem distribusi
 Kondisi (tempat penyimpanan dan  Kondisi dan kapasitas
kondisi barang ybs.) gudang
 Lokasi (alamat gudang yang  Kualitas produksi
bersangkutan)  Olume penjualan
i. Tanah j. Mesin-mesin/peralatan :
 Lokasi  Harga pasar
 Bukti pemilikan dan harga pasar  Kondisi dan kapasitas
 Keadaan (letak,kegunaan)  Pemanfaatan &kegunaan
 Plotting *)  Efisiensi
 Bukti pelunasan PBB  Bukti pemilikan
e.Bangunan k. Tenaga kerja/kepegawaian
 Lokasi  Jumlah
 Harga pasar  Kemampuan/keahlian
 Kondisi  Tingkat pendidikan
 Kapasitas
 Pemanfaatan/kegunaan
 Penghuni
 IMB
 Bukti pelunasan PBB

f.Fasilitas produksi (pabrik)


 Kondisi
 Efisiensi

produk Pekerti – AA 121


 Teknologi
 Kualitasnya

*) Plotting adalah gambar kavling /tata letak tanah dan bangunan agunan disertai sketsa gambar menjelaskan di Kecamatan mana, Desa
mana, di Jalan mana, serta untuk keperluan calon debitur/debitur (nama Perusahaan).

 Verifikasi harus dilakukan pada setiap pembuatan Perangkat Aplikasi Kredit (PAK baru, PAK Periodik dan PAK Interim)
 PAK baru adalah PAK atau laporan analisa kredit yang dibuat untuk calon debitur yang mana calon debitur belum/tidak sedang
menikmati fasilitas kredit dari Bank BNI
 PAK Periodik adalah PAK yang dibuat untuk meriview kredit yang telah diberikan dan ; atau mengusulkan tambahn kredit
bersamaan dengan periode review yang telah ditetapkan ( baisanya Kredit Modal Kerja (KMK) jangka waktu satu tahun)
 PAK interim yaitu PAK yang dibuat antara PAK Baru dengan PAK Periodik sehubungan dengan adanya pengusulan perubahan
maksimum kredit/tambahan kredit.

 Selain verifikasi secara fisik, dilakukan pula verifikasi yang sifatnya minta penjelasan melalui kontak dengan telepon atau cara lain

 Proses pelaksanaan verifikasi secara garis besar adalah sbb.:

Memeriksa Memeriksa Memeriksa


Data yang hub. dgn para hub.dgn para
hubungan dgn
dikumpulkan + pembeli + pemasok
Bank lain
utama utama

produk Pekerti – AA 122


VERIFIKASI SECARA FISIK
o
o Memeriksa Memeriksa pabrik atau
o Kantor Pusat + Fasiliitas pendukung o
o Nasabah Lainnya
o
o
o
o
Kewajaran /kebenaran data
Tidak/dapat diterima?

Dapat

Mulai
Menyiapkan
PAK

Daftar Pustaka :

1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.

produk Pekerti – AA 123


2. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

BAB 8. PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN YANG DIAUDIT OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)

8.1 LAPORAN KEUANGAN YANG DIAUDIT (AUDITED REPORT)

Laporan keuangan adalah Laporan yang menunjukkan/menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada waktu tertentu
dan atau pada periode tertentu untuk digunakan oleh pihak yang berkepentingan (pihak manajemen, Bank, Pemegang saham,
Pemerintah, pegawai perusahaan) sebagai bahan pengambil keputusan (Economic Decision Making).

8.1.1 Ada 5 (lima) macam Laporan Keuangan suatu perusahaan

8.1.1.1 Laporan Neraca :


1. Laporan Neraca yaitu laporan keuangan yang menunjukkan besarnya Harta Hutang dan modal suatu perusahaan pada tanggal
tertentu yang digunakan oleh stockholder sebagai bahan untuk mengambil keputusan. Yang bersifat economis.

produk Pekerti – AA 124


2. Laporan Neraca terdiri dari tiga unsur yaitu aset, Liabbilitas (utang) dan ekuitas (modal.) apabila dihubungkan dengan
persamaan Akuntansi maka akan terbentuk rumus : Aset = Liabilitas + Ekuitas.
3. Penting diketahui oleh pemilik usaha untuk mengetahui dan memahami laporan keuangan perusahaan, baik itu laporan
keuangan perusahaan dagang, Jasa dan Manufaktur (Industri).Tentunya terdapat perbedaan Laporan Keuangan perusahaan
Dagang, Jasa dan Manufaktur, tetapi yang penting laporan haruslah sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia yang berlaku.

8.1.1.2 Laporan Laba Rugi :


1. Laporan Laba Rugi (Income statement) adalah laporan keuangan yang mencatat unsur-unsur Pendapatan dan unsur-unsur
biaya, dari selisih kedua unsur tersebut dapat diketahui apakah perusahaan dalam posisi laba atau rug pada periode tertentu.
2. ada dua cara yang digunakan untuk menyusun laporan laba-rugi pertama : Single step (cara langsung) yaitu menjumlahkan
seluruh pendapatan dari atas sampai ke bawah menjadi satu kelompok kemudian dengan menguranginga dengan total beban
atau biaya dalam periode berlaku. Cara kedua disebut Multiple Step (Cara bertahap) yaitu pendapatan dipisah menjadi dua
kategori yaitu pendapatan operasional (pendapatan utama) perusahaan dan pendapatan non operasional (yang berasal dari luar
kegiatan pokok perusahaan). Pembagian kategori tersebut berlaku juga pada beban atau biaya.

8.1.1.3 Laporan Perubahan Modal


1. Laporan Perubahan Modal adalah laporan keuangan yang menyediakan informasi tentang jumlah modal yang dimiliki selama
periode tertentu. Dari laporan perubahan modal bisa diketahui mengenai seberapa besar perubahan modal yang terjadi lengkap
dengan penyebab perubahannya pada periode tertentu (biasanya periode satu tahun).

8.1.1.4 Laporan arus Kas


1. Laporan Arus Kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran Kas masuk dan kas keluar perusahaan pada periode
tertentu.
2. Laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator jumlah arus kas di masa mendatang berdasarkan data arus kas terkini.
3. Laporan arus kas juga berfungsi menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode laporan.

8.1.1.5 Laporan atas Laporan Keuangan

produk Pekerti – AA 125


1. Laporan atas laporan keuangan adalah laporan yang pembuatannya berkaitan dengan laporan yang disajikan (Laporan
Neraca,Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas Masuk dan Keluar).
2. Tujuan pembuatan Laporan atas Laporan Keuangan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai hal-hal
yang tertera di laporan-laporan jenis lainnya.
3. Tak ketinggalan laporan atas laporan keuangan ini untuk menyediakan sebab atau alasan terkait atas data keuangan yang
disajikan. Juga Laporan atas Laporan Keuangan ini untuk memudahkan pihak yang berkepentingan untuk memahami laporan
keuangan lebih mudah dan efisien.

8.1.2 Laporan Keuangan yang diaudit.

Mengapa Laporan Keuangan harus diaudit?

Laporan Keuangan perlu diaudit untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak akan informasi keuangan, untuk itu
dibutuhkan pengujian kesesuaian antara praktek akuntansi dalam laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dikenal dengan istilah Auditing yang dilakukan oleh Akuntan Publik atau lazim disebut Kantor Akuntan Publik (KAP).

Pasal 68 UU No.40 tahun 2017 tentang Perseroan Terbatas dijelaskan : “ Kewajiban untuk menyerahkan laporan keuangan
kepada akuntan publik untuk diaudit timbul dari sifat perseroan yang bersangkutan.Kewajiban untuk menyerahkan laporan keuangan
kepada pengawas ekstern dibenarkan dengan asumsi bahwa kepercayaan masyarakat tidak boleh dikecewakan. Demikian juga halnya
dengan Perseroan yang untuk pembiayaannya mengharapkan dana dari pasar modal”

8.1.2.1 Jenis-Jenis Opini audit :

1. Wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion) artinya Laporan Keuangan yang disajikan sesuai dengan standar akuntansi
(PSAK/IFRS/SAP).PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, IFRS International Financial Report Standar , SAP
System Application and Product.

produk Pekerti – AA 126


2. Wajar dengan pengecualian (qualified opinion) artinya Laporan Keuangan dapat diandalkan namun pemilik kepentingan harus
memperhatikan beberapa masalah yang diungkap auditoratas pos yang dikecualikan agar tidak salah mengambil keputusan.
3. Tidak wajar (adversed opinion) artinya Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi (PSAK/IFRS/SAP)
4. Menolak memberikan opini ( disclaimer of opini) artinya suatu nilai secara materil tidak dapat diyakini auditor karena adanya
pembatasan lingkup pemeriksaan oleh manajemen sehingga auditor tidak cukup bukti.

Batas maksimum pemberian kredit kepada perusahaan perorangan adalah Rp. 5 milyar (Bab 5 angka 5.1.7 poin 2). Jika permohonan
kredit perusahaan perorangan diatas Rp. 5 milyar maka bentuk Badan usaha perorangan wajib berubah menjadi bentuk badan usaha/hukum
(badan usahanon perorangan) al. : PT, CV, Koperasi,Yayasan.
Badan usaha/hukum non perorangan (PT,CV,Koperasi dan Yayasan) yang membutuhkan kredit perbankan diatas Rp. 5 milyar,
maka laporan keuangan badan usaha/hukum ini wajib terlebih dahulu diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.(Cfm.UU PT No. 40 tahun 2017
pasal 68) sebagai salah satu syarat mengajukan permohonan kredit.

8.1.2.2 Penyampaian laporan keuangan yang diaudit (audited report) oleh Kantor akuntan Publik adalah sbb.:

1. Calon debitur yang mengajukan permohonan kredit langsung dengan maksimum diatas Rp. 5 milyar, atau calon debitur yang
mengajukan permohonan kredit dengan total fasilitas (kredit langsung dan kredit tidak langsung)sebesar maksimum di atas Rp.
10 milyar.
2. Debitur yang memperoleh fasilitas kredit langsung maksimum di atas Rp. 5 milyar atau debitur yang mempunyai total fasilitas
kredit (kredit langsung dan kredit tidak langsung) sebesar maksimum di atas Rp. 10 milyar.
3. Debitur yang memperoleh dan mengajukan tambahan kredit sehingga total maksimum kredit langsung menjadi diatas Rp. 5
milyar atau seluruh fasilitasnya (Kredit langsung dan kredit tidak langsung) menjadi di atas Rp. 10 milyar.
4. Tidak diperkenankan adanya pengecualian atas kewajiban penyampaian audited report.
5. Kewajiban calon debitur/debitur untuk menyampaikan audited report diberlakukan untuk calon debitur/debitur per individual.

8.1.2.3 Penggunaan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan penyampaian audited report ditetapkan sbb.:
1. KAP yang bersangkutan telah mempunyai izin usaha dari instansi berwenang

produk Pekerti – AA 127


2. Penunjukan KAP oleh calon debitur/debitur :
2.1 Bagi calon debitur, tidak diwajibkan menggunakan KAP yang telah terdaftar pada Bank ybs. KAP yang digunakan bukan
yang pernah di-blck list sebelumnya.
2.2 Bagi debitur, diwajibkan menggunakan KAP yang telah terdaftar sebagai rekanan bank.
2.3 Dikecualikan dari butir 2, sepanjang KAP dimaksud :
 Terdaftar di BAPEPAM atau
 Termasuk 10 besar di Departemen Keuangan, atau
 Memiliki reputasi di bidang industrinya sesuai jasa profesi.

8.1.2.4 Batas waktu penyampaian Audited report ditetapkan sbb.:

1. Untuk Badan Usaha Swasta Nasional (BUSN), penyampaian audited report selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
penutupan tahun buku.

2. Untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penyampaian audited report selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan setelah
penutupan tahun buku.

8.1.2.5 Debitur terlambat menyampaikan audited report melalui batas waktu yang telah ditentukan, maka dilakukan langkah-langkah
sbb.:

1. Penurunan fasilitas kredit, atau


2. Restrukturisasi kredit, atau
3. Penyelesaian Kredit (Pelunasan)

Daftar Pustaka :

produk Pekerti – AA 128


Internet, Laporan keuangan

Internet, Laporan keuangan yang diaudit. (audited Report)

Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

BAB 9. LARANGAN PEMBERIAN KREDIT

9.1 Larangan Pemberian Kredit

Setiap bank Pelaksana di Perbankan Indonesia biasanya ada peraturan internal atau yang dikenal dengan nama Standar
Operasioan Perusahaan (SOP), salah satu BUMN yang memiliki peraturan tersebut adalah Bank BNI, namun di Bank BNI disebut Buku
Pedoman Perusahaan (BPP).
Sebagai petugas Bankbaik di unit resiko, di unit bisnis maupun unit lain wajib mempelajari SOP atau BPP sebelum menganalisis
kredit yang akan disalurkan/diberikan kepada calon debitur/debitur. Ada kewajiban pegawai bank BNI, setiap pagi sebelum mulai bekerja
terlebih dahulu mempelajari peraturan-peraturan (BPP) intern maupun ekstern.
Peraturan larangan pemberian kredit ini ada di setiap bank Pelaksana, baik peraturan itu yang bersumber dari Pemerintah maupun
yang bersumber dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan, semuanya tertulis didalam buku Pedoman Perusahaan.
9.1.1 BNI dilarang memberikan Kredit (Peraturan bersumber dari Pemerintah ) sbb.:
1. Kepada pegawai negeri dan anggota TNI/POLRI utk kegiatan usaha dagang dilarang dengan batasan sebagai berikut :

produk Pekerti – AA 129


a. Pejabat Eselo I dan yang setingkat
b. Perwira tinggi THN/POLRI
c. Pejabat-pejabat lain yang ditetapkan oleh Menteri/Kepala Lembaga yang bersangkutan, baik di pusat maupun di daerah.
2. Untuk pegawai negeri, anggota TNI/POLRi dan Pejabat-Pejabat lain yang ditetapkan oleh Menteri/Kepala lembaga yang
bersangkutan serta istri yang tidak terkena larangan untuk melakukan usaha dagang, diwajibkan memperoleh izin tertulis terlebih
dahulu dari Prjabat yang berwenang dari Instansi/Jawatan/Departemennya masing-masing.

3. Usaha jasa-jasa lainnya yang dilarang untuk dibiayai dengan fasilitas kredit investasi meliputi :
a. Bioskop f. Casino
b. Swimming pool g. Bowling
c. Night club h. Turkish bath
d. Bar/restoran lux i. Massage room
e. Horse racing j. Ammusement centre

9.1.2 BNI dilarang memberikan kredit (peraturan bersumber dari Bank Indonesia) :
1. Kepada Debitur/calon debitur atau perusahaan yang nama pengurus / pemilik/pemegang kuasa/penjamin/penanggungjawabnya
tercantum dalam daftar Kredit Macet/Penarik Cek kosong (Balck list) dilarang, kecuali dengan persetujuan Direksi Pemutus
kredit.

2. Kepada Bank-bank pemerintah, baik yang menjadi anggota maupun yang bukan anggota Konsorsium, dilarang memberikan kredit-
kredit baru kepada perusahaan penerima kredit dalam rangka konsorsium yang belum dilunasinya

3. Kepada Yayasan dan Koperasi, Cash Collateral Credit (CCC) (agunannya berupa simpanan : Tabungan, Deposito, Giro)

4. Kepada calon debitur untuk jual beli saham baik perorangan atau perusahaan yang bukan perusahaan sekuritas.

5. Kepada calon debitur/debitur yang agunannya berupa saham yang tidak terdaftar di Bursa efek.

produk Pekerti – AA 130


6. Kepada pihak asing baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing

7. Kepada calon debitur /debitur untuk keperluan ekspor barang-barang yang dilarang Pemerintah.

8. Kepada kantor cabang calon debitur/debitur yang memiliki kantor pusat dan kantor cabang diatus sbb.:

a. Pemberian kredit kepada kantor cabang calon debitur/debitur tidak diperkenankan.


b. Fasilitas yang sudah terlanjur diberikan harus dilunasi saat jatuh tempo tidak diperkenankan diperpanjang dan atau tambahan
kredit.

9.1.3 BNI Dilarangmemberikan kreditkepada pihak terkait tanpa persetujuan Dewan Komisaris.
Pihak terkait adalah perseorangan atau perusahaan /badan yang mempunyai hubungan pengendalian dengan Bank, baik secara
langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan dan atau keuangan.(Peraturan BI No.
8/13/PBI/2006 tgl. 5-10-2006.
Pihak terkait meliputial. :

1. Perorangan atau perusahaan/badan yang merupakan pengendali Bank;


2. Perusahaan/badan dimana bank bertindak sebagai pengendali;
3. Perseorangan atau perusahaan /badan lain yang bertindak sebagai pengendali perusahaan sebagaimana dimaksud pada huruf b;
4. Komisaris,Direksi, dan Pejabat Eksekutif Bank;

Daftar Pustaka

Peraturan Bank Indonesia no.8/13/ PBI/2006, tgl. 5-10-2006

produk Pekerti – AA 131


Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 132


BAB 10. NOTARIS DAN PERUSAHAAN ASURANSI

10.1. NOTARIS

UU Republik Indonesia No. 30 tahun 2004 tentang jabatan Notaris, Pasal 1 butir 1 dijelaskan Notaris adalah Pejabat umum yang
berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang ini.
UU RI No. 30 tahun 2004,Pasal 1 butir 7 Akta Notaris dijelaskan akta Notaris adalah akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan
notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam undang-undang ini.
Perjanjian antara pihak kreditur (Bank) dengan pihak debitur harus dibuat secara tertulis dan dalam bentuk suatu akta.(Akta
Pemberian Hak Tanggungan (APHT), Akta Hipotik, Akta SKMHT, Akta Gadai dll.)
10.1.1. Pengertian Akta :

produk Pekerti – AA 133


1. Akta adalah suatu tulisan yang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan
ditandatangani oleh pihak yang berkepentingan.
2. Menurut bentuknya akta terdiri dari :
6.1 Akta Otentikpada pada KUHPerdata Pasal 1868 dijelaskan Akta Otentik adalah suatu akta yang bentuknya ditentukan
oleh undang undang , dan dibuat oleh atau dihadapan Pejabat umum yang berwenang untuk itu, di tempat dimana akta
tersebut dibuat. Pejabat umum adalah Pejabat yang diberi wewenang untuk membuat akta seperti Notaris,
Hakim.PPAT dan Pejabat lainnya yang ditunjuk oleh undang-undang.
6.2 Akta dibawah tangan adalah akta yang dibuat oleh para pihak sendiri tanpa bantuan dari seorang pejabat.

10.1.2 Kekuatan Pembuktian Akta Otentik :


1 Akta otentik mempunyai kekuatan pembuatan pembuktian yang sempurna bagi para pihak beserta ahli warisnya atau orang
yang mendapat hak daripadanya tentang apa yang dimuat dalam akta.
2 Dalam proses perkara di Pengadilan, hakim terikat atas apa yang tertulis dalam akta, dalam arti bahwa apa yang termuat
dalam akta oleh Hakim dianggap benar.

10.1.3 Kekuatan Pembuktian Akta Dibawah Tangan :


1. Kekuatan pembuktian akta dibawah tangan didasarkan pada diakui atau disangkalnya akta tersebut oleh pihak yang
menandatanganinya.
2. Akta dibawah tangan akan mempunyai kekuatan pembuktian seperti akta otentik, apabila :
2.1 Tandatangan dalam akta dibawah tangan diakui oleh pihak yang menandatanganinya.
2.2 Isi (materi) akta dibawah tangan diakui oleh para pihak.

10.1.4 Legalisasi atau waarmeking akta dibawah tangan :


1. Legalisasi adalah pengesahan akta dibawah tangan oleh Notaris atau pejabat umum
lainnya yang ditunjuk oleh unadang-undang dengan membubuhkan pernyataan tertentu pada akta dibawah tangan tersebut.
2. Akta dibawah tangan yang telah dilegalisasi akan menjamin kepastian mengenai :
2.1 Tanggal akta, bahwa akta tersebut dibuat pada tanggal sebagaimana tanggal yang tercantum dalam akta.

produk Pekerti – AA 134


2.2 Tanda tangan, bahwa tandatangan yang tercantum dalam akta adalah tanda tangan orang (pihak) yang namanya
tercantum dalam akta.
3. Contoh legalisasi yang dibuat oleh Notaris : “ Saya, yang bertandatangan dibawah ini .................... Notaris di ........................
menerangkan bahwa isi surat ini telah saya bacakan dan terangkan kepada .................... yang saya, Notaris
kenal/diperkenalkan kepada saya. Notaris dan sesudah itu, maka .................... tersebut membubuhkan tandatangan/cap
jarinya di atas surat ini dihadapan saya, Notaris”.

10.1.5 Keberadaan Notaris di Perbankan (Bank BNI) :


1. Jasa profesi Notaris/PPAT yang ditunjuk untuk melakukan pengurusan dan
pengikatan agunan harus menjadi rekanan Bank dan telah melakukan kerjasama dan didudukkan dalam Perjanjian
Kerjasama (PKS) dengan Bank
2. Ketentuan pelaksanaan lebih lanjut mengenai pengelolaan dan penggunaan jasa
Notaris/PPAT diatur dalam ketentuan bank masing-masing.
10.1.6. Tugas dari Notaris/PPAT, antara lain :
1. Melakukan pengecekan keabsahan sertifikat kepada pihak yang berwenang.
2. Melakukan verifikasi atas kepemilikan yang sah.
3. Melakukan pengikatan atas agunan kredit
4. Menerbitkan Covernote (Tanda terima/tanggungjawab pengurusanakta otentik) atas agunan yang masih dalam proses
pengurusan.
5. Menyerahkan asli setifikat dan pengikatannya kepada bank apabila telah selesai.

10.2. Perusahaan Asuransi

10.2.1 Asuransi kerugian


Asuransi kerugian merupakan jenis asuransi yang memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial akibat suatu kejadian
berbahaya. Asuransi kerugian biasanya objek yang diasuransikan harta benda atau aset. Objek tersebut bisa pribadi, tempat usaha,
persediaan barang dagangan, gedung atau proyek bangunan. Apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada harta benda atau aset yang
diasuransikan maka perusahaan asuransi akan menanggungnya, Tentu dengan konpensasi premi yang dibayar kepada pihak asuransi.

produk Pekerti – AA 135


10.2.1.1Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada beberapa kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan kerugian :
 Kerugian objek tertanggung
 Kerusakan objek tertanggung
 Kehilangan keuntungan yang diharapkan
 Tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga
 Menjamin pemenuhan kewajiban jika tertanggung tidak bisa memenuhi kewajibannya.
10.2.1.2 Ada tiga cabang utama jenis kerugian diantaranya sbb.:
 Asuransi kebakaran
 Asuransi Pengangkutan Barang
 Asuransi Aneka
Namun titik berat yang kita pelajari pada sesi ini adalah asuransi kerugian khususnya kebakaran karena aset yang
diasuransikan oleh Bank ke pihak asuransi adalah barang yang diagunkan oleh Calon debitur/debitur al.: Banguan, Gudang,
Kenderaan, Persediaan barang dagangan. Sehingga jika terjadi kebakaran terhadap agunan yang diserahkan debitur tidak
mengakibatkan gagal membayar Angsuran pokok dan bunga (Ketentuan OJK).. Karena resiko terbesar yang menjadi
tanggungjawab petugas kredit( analis kredit dan Pemasar kredit) adalah kegagalan bayar Debitur.

10.2.1.3 Keberadaan Perusahaan Asuransi Kerugian adalah sbb.:


 Perusahaan asuransi yang ditunjuk sebagai asuradur telah menjadi rekanan Bank. Adapun pentingnya penunjukan
perusahaan asuransi ini menjadi rekanan, untuk menjamin klaim barang agunan yang terkena kebakaran.
 Kerjasama perusahaan asuransi dengan Bank didudukkan dalam Perjanjian Kerjasama, yang memuat secara jelas hak dan
kewajiban para pihak.
 Petugas Administrasi kredit/analis kredit telah mengetahui nama-nama perusahaan asuransi sesuai daftar Asuradur yang
telah ditetapkan oleh pihak Kantor Pusat Bank yang bersangkutan.
 Setiap penutupan asuransi harus dicantumkan syarat Banker’s Clause BNI, Artinya Jika terjadi peristiwa kebakaran pihak
asuransi akan membayar hasil klaim langsung ke Bank yang menutup asuransi, sehingga kepentingan bank atas kredit yang
disalurkan akan terjamin pembayarannya.

produk Pekerti – AA 136


 Pihak Asuransi dievaluasi setiap semester, itu menunjukkan pihak asuransi harus bekerja secara profesional khususnya
monitor pembayaran klaim.

Daftar Pustaka

Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

Internet, Asuransi Kebakaran, tgl. 22 Mei 2021.

UU RI No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

KUHPerdata Pasal 1868

produk Pekerti – AA 137


BAB 11. SELF FINANCING DAN FEASIBILITY

11.1. Self Financing (SF)

produk Pekerti – AA 138


Self Financing (Swadana) adalah bagian dari keutuhan dana untuk Pembiayaan yang dapat disediakan sendiri oleh Pemohon Kredit,
sedangkan kekurangannya diberikan oleh Bank atau pihak pemberi kredit. (Bbpk.go.id).
Bisnis hanya dapat dimulai dengan pembiayaan sendiri oleh mereka yang memiliki beberapa modal awal. Bisnis yang dibiayai
sendiri dapat dijalankan tanpa memperhatikan pendapat kreditor (Bank) atau pemegang saham. Keuntungan dengan pembiayaan sendiri
adalah Keamanan dan kontrol lebih terjaga. Kerugian utama dari pembiayaan sendiri adalah keuntungan yang diperoleh biasanya tidak
cukup besar. Disinilah peran Bank (kreditor) untuk mendukung usaha calon debitur dengan menyalurkan pinjaman. Penggunaan self
Financing biasanya untuk Kredit Investasi contohnya pembelian Truk, Pembangunan Gudang dll.
Oleh karena itu Petugas Kredit harus terlebih memahami Investasi.

11.1.1 Definisi /Pengertian Investasi. Menurut para ahli :


1. Fitz Gerald, Definisi nvestasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan usaha penarkan sumber-sumber yang dipakai untuk
mengadakan modal barang pada saat sekarang
2. James C Van Horn, Pengertian Investasimerupakan kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan Kas pada sekarang ini,
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang.
3. Jogiyanto, Pengertian Investasi adalah penundaankonsumsi sekaranguntuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode
waktu tertentu.
4. Sadono Sukirno, Pengertian Investasi adalah Sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam suatu modal dan juga
perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan juga jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian.

11.1.2 Jenis- jenis Investasi berdasarkan aset menurut Jogiyanto (2010:7), yakni dikategorikan dalam dua jenis :

3. Investasi real aset berupa investasi yang berwujud. Contohnya gedung-gedung, kenderaan dll,

4. Investasi Financial aset adalah Investasi berupa dokumen surat-surat berharga. ( berupa : Saham, Obligasi, Derifatif)

produk Pekerti – AA 139


11.1.3 Jenis- jenis Investasi Dari pengertian dan kategori (point 1) tentang investasi dapat diambil kesimpulan bahwa investasi bertujuan :
 Membeli/Pengadaan barang modal untuk keperluan produktif, tidak diperkenankan untuk pengadaan barang konsumtif,
karena sering sekali debitur menerima kredit investasi dari bank , sebagian atau seluruh dananya digunakan untuk keperluan
konsumtif atau untuk keperluan lain yang tidak sesuai dengan Perjanjian Kredit yang telah ditandatangani antara Bank dan
debitur.
 Meningkatkan omzet penjualan sehingga meningkatnya keuntungan usaha. Contoh : Dengan disalurkannya kredit investasi
diharapkan omzet penjualan meningkat 30 %. (Tertulis pada Perjanjian Kredit).

11.1.4 Ketentuan-ketentuan yang harus dipedomani oleh analis kredit (resiko) dan Pemasar kredit (bisnis) sebagai berikut :

1. Self financing (SF) adalah bagian pembiayaan yang ditanggung oleh calon debitur/debitur atas suatu objek pembiayaan.
2. Tujuan penetapan Self Financing adalah agar debitur secara financial maupun moral ikut menanggung resiko (risk sharing) apabila
terjadi kegagalan yang mungkin timbul di kemudian hari atas objek yang dibiayai, sehingga self financing merupakan pengurang resiko
kredit yang sangat penting bagi bank.
3. Selain itu sesuai dengan prinsip pemberian kredit yang sehat (Bab 1) bahwa setiap pemberian kredit harus
mempertimbangkan firs/second way sehingga resiko Bank dapat termitigasi dengan baik.

11.1.5 Bukti –bukti Self financing :


1. Bukti-bukti self financing harus diverifikasi dan dikuasai bank malalui :
a. Laporan keuangan
b. Barang-barang/aktiva yang dibiayai dan bukti pemilikannya.
2. Besarnya self financing untuk kredit segmen kecil :
a. Untuk fasilitas KMK Konstruktif
i. Proyek Pemerintah :SF minimal 20% dari total kebutuhan pembiayaan
ii. Proyek swasta : SF minimal 35 % dari total kebutuhan pembiayaan
b. Untuk fasilitas Kredit Investas : SF minimal 20 dari total kebutuhan pembiayaan

produk Pekerti – AA 140


11.2 Feasibility Study (Studi Kelayakan)

11.2.1 Pengertian Studi Kelayakan :


1. Studi Kelayakan adalah sebuah study kelayakanyang mempunyai tujuan untuk menilai kelayakan implementasi suatu bisnis/usaha,
sementara aspek yang dinilai dalam study ini seperti : Keuntungan perusahaan (Financial Benefit), Manfaat yang diterima masyarakat
dari proyek (Social Benefit) dan Keuntungan Ekonomi secara Nasional (Macro Economic Benefit).

2. Studi kelayakan adalah Suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan
secara kontiniu.

11.2.2Manfaat Studi Kelayakan Bisnis antara lain :


1. Untuk merintis Usaha baru , misalnya untuk membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha
dagang dan lain sebagainya.
2. Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya : Untuk menambah kapasitas pabrik, Untuk memperluas skala usaha, Untuk
mengganti peralatan/mesin, Untuk menambah mesin baru dan sebagainya.
3. Untuk memilih jenis usaha atau inestasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya : Pilihan usaha dagang, Pilihan usaha barang
atau jasa, Pabrikasi proyek A atau proyek B, dan sebagainya.

11.2.3 Pihak-pihak yang memerlukan /berkepentingan dengan Studi Kelayakan Bisnis/usaha antara lain :
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Studi Kelayakan sangat penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan dapat memberi keuntungan
sepanjang waktu.
2. Pihak Investor (Kreditur/Bank)
Studi Kelayakan digunakan sebagai bahan pertimbangan layak tidaknya investasi dilakukan. Apakah investasi yang dilakukannya
memberikan jaminan pengembalian investasi (Return on invesment) yang memadai atau tidak.
3. Pihak Masyarakat dan Pemerintah

produk Pekerti – AA 141


Studi kelayakan juga diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau malah merugikan. Bagaimana dampak lingkungannya apakah positif atau negatif.

11.2.4 Aspek-aspek yang harus dikaji dan dicermati adalah


1. Aspek Pasar, (Mencakup produk yang akan dipasarkan, Peluang pasar, Permintaan dan Penawaran, Segmentasi pasar, Pasar sasaran.
Ukuran pasar, Perkembangan Pasar, Struktur pasar dan strategi bersaing)
2. Aspek Teknik Produksi / Operasi, ( lokasi, Bangunan gedung, Mesin dan Peralatan, Bahan baku dan Bahan penolong, Tenaga
kerja, Metode produksi, Lokasi dan Lay-out pabrik, atau tempat usaha).
3. Aspek Manajemen / Pengelolaan, ( Organisasi, aspek pengelolaan, Aspek tenaga kerja, Aspek Kepemilikan, aspek Yuridis, Aspek
Lingkungan, dan sebagainya.
4. Aspek Financisial / Keuangan, ( sumber dana, Penggunaan dana, Proyeksi biaya, Proyeksi pendapatan, Proyeksi keuntunguan dan
Proyeksi aliran kas)
5. Aspek lain-lain yang relevan, antara lain seperti : Aspek Ekonomi, Aspek Keamanan, Aspek sosial Budaya, Aspek Amdal, dll.

11.2.5 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


1. Tujuan dilakukannya Studi Kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada peluang
bisnis yang kurang menguntungkan.
2. Tentu saja Studi kelayakan ini akan memakan biaya modal, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan resiko
kegagalan dari investasi bisnis.

11.2.6. Studi Kelayakan di Perbankan (BNI) :


1. Pembuatan Feasibility Study (FS) diwajibkan bagi.
 Calon debitur yang mengajukan permohonan KI (Kredit Investasi) dengan maksimum di atasRp. 5 milyar atau
 Debitur yang memperoleh fasilitas KI dengan maksimum di atas Rp. 5 milyar atau
 Debitur yang memperoleh dan mengajukan KI sehingga total maksimum KI-nya menjadi di atas Rp. 5 milyar; atau
 Debitur yang mengajukan tambahan KI dengan maksimum di atas Rp. 5 milyar.

produk Pekerti – AA 142


Daftar Pustaka

Internet tentang Studi Kelayakan Usaha Bisnis , tgl. 22-05-2021

Internet tentang Self Financing Kredit, tgl. 22-05-2021

Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

BAB 12. PENILAI INDEPENDEN KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP)

produk Pekerti – AA 143


12.1. Jasa Penilai Publik.

12.1.1 Peraturan Menteri Keuangan No. 125/PMK.01/2008 tgl. 3-9-2008 dimaksud dengan antara lain :
1. Penilai adalah seseorang yang dengan keahliannya menjalankan kegiatan Penilaian.
2. Penilai Publik adalah Penilai yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan atau penilai eksternal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan di bidang
kekayaan negara dan lelang.
3. Penilaian adalah proses pekerjaan untuk memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu obyek penilaian pada
saat tertentu sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia.
4. Laporan Penilaian adalah dokumen tertulis hasil penilaian yang ditandatangani oleh Penilai Publik.
5. Kantor Jasa Penilai Publik yang selanjutnya disebut KJPP, adalah badan usaha yang telah mendapat izin usaha dari Menteri
sebagai wadah bagi Penilai Publik dalam memberikan jasanya.

12.1.2 Bidang jasa penilaian meliputi

1. Bidang Jasa Penilaian Properti;

1.1 Tanah dan bangunan beserta kelengkapannya , serta pengembangan lainnya atas tanah;
1.2 Instalasi dan peralatan yang dirangkai dalam satu kesatuan dan/atau berdiri sendiri yang digunakan dalam proses
produksi;
1.3 Alat transportasi, alat berat, alat komunikasi, alat kesehatan, alat laboratorium dan utilitas, peralatan dan perabotan
kantor dan peralatan militer;
1.4 Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan;
1.5 Pertambangan.

2. Bidang .Jasa Penilaian Bisnis

2.1 Entitas bisnis;


2.2 Penyertaan;

produk Pekerti – AA 144


2.3 Surat berharga termasuk derivasinya;
2.4 Hak dan kewajiban perusahaan;
2.5 Aktiva tidak berwujud
2.6 Kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh suatu kegiatan atau peristiwa tertentu (economic damage) untuk mendukung
berbagai tindakan korporasi atau atas transaksi material;
2.7 Opini kewajaran

3. Bidang jasa lainnya

3.1 Konsultasi pengembangan properti;


3.2 Desain sistem informasi aset;
3.3 Pengelolaan Properti;
3.4 Studi Kelayakan Usaha;
3.5 Jasa agen Properti;
3.6 Pengawasan Pembiayaan Proyek.

12.1.3 Untuk mendapatkan izin Penilai Publik al. :

1. Berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia yang dibuktikan dengan KTP.

2. Paling rendah berpendidikan strata satu

3. Menjadi anggota asosiasi yang dibuktikan dengan kartu anggota;

4. Telah lulus dalam Ujian Sertifikasi Penilai (USP)

5. Memiliki pengalaman kerja di bidang penilaian paling singkat 3 tahun yang memiliki izajah S1, dan paling sedikit 1
tahun yang memiliki izajah S2

produk Pekerti – AA 145


12.2. Penilai Publik Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) di Perbankan (Bank BNI) yang independen .
Penilaian agunan dilakukan untuk mengevaluasi agunan antara lain meliputi : Kondisi, lokasi, status kepemilikan, penetapan
harga dan lain-lain.
12.2.1 Penetapan harga taksasii agunan :
1. Berdasarkan Peraraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tgl. 20-01-2005, Penggunaan Penilai indpenden/KJPP dalam
menilai jaminan kredit sebagai berikut :
1.1 Penggunaan Penilai independen diwajibkan bagi debitur baru dan debitur existing yang berada di golongan kredit
Performing Loan (PL)/Non Performing Loan (NPL) dengan fasilitas kredit di atas Rp. 5 (lima) milyar.
1.2 Apabila fasilitas kredit sd Rp. 5 milyar baik untuk debitur PL/NPL, maka Petugas kredit di Unit Bisnis wajib membuat
taksiran harga pasar dan harga likuidasi (tanpa bantuan Penilai Pubblik).
2. Penilaian dan Ploting (gambar/skema jaminan) adalah berdasarkan laporan KJPP
2.1 Dalam penilaian agunan yang dibuat oleh Penilai independen (KJPP) dimaksud., masing-masing petugas kredit harus
meyakini bahwa yang dibuat oleh KJPP telah sesuai dengan Term of reference (TOR/Kerangka acuan kerja yang
bersifat descriptif) yang ditetapkan Bank.
2.2 Dalam hal penilaian tidak sesuai dengan TOR maka petugas kredit Bisnis dapat melakukan penyesuaian terhadap
penilaian dimaksud atau dengan menunjuk KJPP lain.
3. Ketentuan kewajiban calon debitur/debitur dalam penggunaan KJPP diberlakukan untuk calon debitur/debitur per individual.
4. Bank Wajib menggunakan nilai terendah apabila terdapat beberapa nilai dari penilai KJPP.

12.2.2 Penggunaan KJPP diatur sbb.:


1.1 Penilaian agunan kredit sebagaimana butir 12.2.1 , 1.1.2 diatas wajib dilakukan oleh KJPP yang telah terdaftar sebagai
rekanan Bank.
1.2 Penggunaan Penilai independen (KJPP) yang sama hanya diperbolehkan hingga 3 kali berturut-turut.
1.3 Fee kepada Penilai KJPP menjadi tanggungan /beban debitur, kecuali ditentukan lain oleh Bank.
1.4 Frekuensi penilaian agunan oleh Penilai KJPP sbb.:

produk Pekerti – AA 146


a. Kredit kolektibilitas/gol. 1 sd 2 :paling lama setiap 24 bulan sekali
b. Kredir kolektibilitas 3 sd 5 : paling lama setiap 12 bulan sekali

12.3. Term of Reference (Term of Reference (TOR)/Kerangka acuan kerja) untuk KJPP sebagai berikut :

12.3.1 Pendahuluan :
1. Latar belakang penilaian agunan, Meminimalisir tingkat resiko pemberian kredit melalui second way out.
2. Maksud dan tujuan penilaian agunan
a. Untuk mendapatkan nilai pembangunan baru, nilai pasar, dan nilai likuiditas agunan pada saat penilaian dalam rangka :
 Pemberian kredit baru
 Penyelamatan dan penyelesaian kredit
 Revieu terhadap nilai agunan.
b. Melakukan verifikasi kesesuaian antara dokumen dengan fisik dilapangan.
c. Berdasarkan Standar penilaian Indonesia.
7. Pedoman atau dasar penilaian agunan
a. Pedoman yang digunakan adalah Standar Penilaian Indonesia
b. Dasar penilaian yang digunakan adalah nilai pasar.
c. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah sesuai dengan objek yang dinilai , yaitu dengan
menggunakan sebagian atau seluruh pendekatan sbb :
 Pendekatan data pasar (market data approach)
 Pendekatan biaya (cost approach)
 Pendekatan pendapatan (income approach)
8. Sumber data pembanding atas objek agunan yang dinilai, seperti agen properti. BPN. Pejabat di lingkungan setempat, supplier,
pabrikan, dealer dll.

12.3.2Data Objek Penilaian :

produk Pekerti – AA 147


1. Jenis objek yang dinilai
2. Keadaan fisik objek yang dinilai
3. Letak/lokasi objek yang dinilai
4. Keadaan dan tempat penyimpanan agunan (Khusus barang bergerak)
5. Identitas (bukti pemilikan objek yang dinilai)
6. Keterangan lain mengenai objek yang dinilai

12.3.3Hal-hal yang dinilai :

1. Penjelasan yang terinci mengenai objek penilaian agunan.


2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai agunan di masa yang akan datang.
3. Batas waktu penyelesaian pekerjaan penilaian disesuaikan dengan kondisi dan jenis objek penilaian.
4. Keterangan lain sehubungan dengan penilaian agunan.

12.3.4Hasil Pekerjaan :

1. Nilai taksasi objek yang dinilai yang dapat dijadikan agunan adalah atas dasar metode penilaian yang digunakan dan nilai
likuiditasinya.
2. Bertanggungjawab atas hasil penilaian agunan :
 Mempresentasikan laporan kepada unit pemberi jasa (apabila diperlukan)
 Bertanggung jawab penuh atas laporan penilaian yang dibuat
 Bersedia memberi keterangan dan mempertanggungjawabkan laporan hasil penilaian yang dibuat baik kepada bank
maupun kepada pihak yang berkepentingan.

produk Pekerti – AA 148


12.3.5 Ketentuan Lain-lain :

1. Pembayaran fee atas beban debitur


2. Isi Perjanjian Kerja sama antara rekanan dengan debitur sekurang-kurangnya memuat hal-hal yang diatur dalam TOR.

Daftar Pustaka

Peraturan Menteri Keuangan No. 125/PMK.01/2008, tgl. 3-9-2008

Internet tentang Kantor Jasa Penilai Publik tgl. 24-05-2021

Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 149


BAB 13.TAKE OVER KREDIT DARI BANK LAIN DAN REFINANCING KREDIT

13.1. Take Over Kredit

Istilah Take over dalam bahasa Inggris yang memiliki magna peralihan.

produk Pekerti – AA 150


Secara umum istilah Take over sering dihubungkan dengan Take over KPRyang artinyamemiliki arti sebuah peralihan pinjaman KPR
antara satu pihak ke pihak lain (pihan Bank) secara resmi dan sah sesuai dengan ketentuan. Take over secara resmi artinya proses
(transaksi) take over diketahui oleh bank dengan prosedure yang pasti akan menjaga keamanan para penjual dan pembeli.Sedangkan Take
over di bawah tangan cenderung penuh resiko, sebab dalam prosesnya tidak mengikut-sertakan pihak bank dalam proses pengalihan kredit,
karena mungkin pihak penjual takut bila pengajuan take over kredit tidak disetujui.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) banyak dipilih masyarakat sebagai solusi untuk bisa memiliki rumah dengan cara mencicil dalam
jangka waktu tertentu. Secara umum, pembelian rumah dengan menggunakan KPR akan membutuhkan sejumlah uang muka atau down
payment (DP). Adapun sesuai dengan aturan dari Bank Indonesia (BI) per Agustus 2018, bahwa uang muka KPR rumah pertama adalah
0% dan rumah kedua dan seterusnya adalah 10-15 %..
Ada berbagai tujuan dilakukan Take over kredit antara lain :
3. Mendapatkan bunga yang ringan
4. Membeli rumah yang lebih besar, atau untuk mendapatkan fasilitas pinjaman yang lebih besar.
5. Untuk memenuhi kebutuhan keuangan yang mendesak

13.1.1. Macam Take over KPR (Kredit Konsumtif).


1. Take Over antar Bank
Sayaratnya, pada umumnya sama dengan berbagai persyaratan pengajuan KPR sebelumnya :
 Identitas calon debitur (KTP, Kartu keluarga)
 Bukti penghasilan utama, boleh diinformasikan jika ada penghasilan tambahan.
 Jika Perjanjian Kredit (PK) telah ditandatangani di Bank kedua yang menerima pengalihan (take over) dan Kredit telah
cair, calon debitur akan melunasi KPR lama di bank pertama sekaligus menerima SHM an.Debitur ybs. untuk dijadikan
sebagai jaminan di Bank kedua.
Catatan : Take over hanya akan bisa dilaksanakan jika Sertifikat Rumah telah terbit, karena Sertifikat Hak Milik (SHM)
tersebut akan dijadikan sebagai jaminan atas Take over kredit yang diajukan. Biasanya cicilan sudah berjalan satu tahun
dan pengurusan surat tanah Ganti rugi ke SHM dan balik nama pun di bank pertama sudah selesai.

produk Pekerti – AA 151


Contoh Perhitungan kredit Take over KPR, calon debitur sebagai pengusaha (Untuk tambahan dana) :
Saldo KPR di Bank pertama ... Rp. 220.125.500,--
Biaya denda lunas sebelum jatuh tempo ...Rp. 12.450.000,--
Total kredit yang akan dilunasi ... Rp. 232.575.500,--
Telah disetujui Krd Usaha Rakyat di bank kedua Rp. 500.000.000,--
Calon Debitur mendapat tambahan dana (Krd) Rp. 267.424.500,--

2. Jual Rumah secara Take Over kredit


Jika seseorang calon debitur berkeinginan membeli sebuah rumah dengan menggunakan KPR dan melakukan take over terhadap
KPR seseorang yang belum lunas Syaratnya sbb.:
 Identitas calon debitur (KTP, Kartu keluarga)
 Bukti penghasilan utama, boleh diinformasikan jika ada penghasilan tambahan.
 Calon Debitur wajib datang ke Bank bersama penjual rumah yang akan di take over kreditnya.
 Calon debitur dibebani biaya AJB dan biaya pembuatan SKMHT.
 Calon debitur dibebani biaya pembuatan APHT (akta Pemberian Hak Tanggungan) sebagai biaya pengikatan di
Bank yg menerima Take over kredit.
 Calon debitur dibebani biaya propisi kredit (jika ada)
Selanjutnya bank akan melakukan analisa terhadap pengajuan kredit tersebut, jika disetujui maka pihak Bank kedua mengurus
akta jual beli (AJB) dan mengurus SKMHT calon debitur ( dibuatnya SKMHT dalam rangka balik nama) :
 Calon debitur Dibebani biaya AJB ( untu balik nama lagi ke calon debitur baru) dan biaya pembuatan SKMHT.
 Calon debitur dibebani biaya pembuatan APHT (akta Pemberian Hak Tanggungan) sebagai biaya pengikatan di Bank
yg menerima Take over kredit.
 Calon debitur dibebani biaya propisi kredit (jika ada)
 Catatan : Take over hanya akan bisa dilaksanakan jika Sertifikat tanah telah terbit, karena Sertifikat Hak Milik
(SHM) tersebut akan dijadikan sebagai jaminan atas Take over kredit yang diajukan. Biasanya cicilan sudah berjalan
satu tahun dan pengurusan surat tanah Ganti rugi ke SHM dan balik nama pun di bank pertama sudah selesai.

produk Pekerti – AA 152


13.1.2 Take over KPR DiBawah Tangan
Take over dibawah tangan merupakan sebuah proses pengalihan kepemilikan rumah yang dilakukan hanya antara pihak pembeli
dan pihak penjual saja.Take over ini berlangsung tanpa adanya keterlibatan pihak bank selaku pemberi dana KPR itu sendiri. Hal ini
sangat tidak dianjurkan, terutama kepada pihak pembeli rumah tersebut.
Catatan : Tindakan melakukan Take over dibawah tangan akan sangat beresiko bagi pembeli.
4. Kenyataan pihak bank tidak akan menyerahkan sertifikat kepemilikan rumah kepada seseorang yang namanya tidak tertera
pada sertifikat tersebut ketika kredit sudah lunas. Jadi pembeli KPR akan berpotensi mengalami masalah dan kerugian take over
KPR.

13.2. Take Over Kredit Bisnis (eg. Di Bank BNI)


Take over kredit di Bank Umum (Bank BNI) biasanya dilakukan terhadap Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumsi.(Take
over Kredit konsumsi sudah dijelaskan diatas)

13.2.1 Syarat-syarat Take Over kredit Bisnis dari Bank lain diatus sebagai berikut :
1. Kolektibilitas Lancar tanpa pernah menunggak selama enam bulan terakhir yang dapat dilihat dari Rekening koran pinjaman.
2. Besarnya kredit disesuaikan dengan kebutuhan kredit dari calon debitur take over dari bank lain yaitu:
 Untuk kredit produktif atas dasar proyeksi pertumbuhan penjualan per tahun yang wajar. Diperkenankan pemberian kredit
lebih besar dari maksimum kredit yang akan di take over (Take over dengan tambahan kredit)
 Untuk kredit konsumtif atas dasar taksasi nilai jaminan terakhir.

13.2.2 Agunan pihak ketiga yang dapat diterima sebagai agunan dalam rangka take over kredit dari bank lain diatur sebagai berikut :
1. Agunan milik ownner (termasuk owner yang berbadan hukum) atau pengurus perusahaan, atau
2. Agunan milik keluarga ownwer atau pengurus perusahaan.
3. Dalam hal ini pengertian keluarga adalah sampai dengan derajat pertama dalam garis lurus, maupun garis kesamping
termasuk : suami/isteri, anak,bapak/ibu, kakak//adik, ipar, menantu dan keluarga.
4. Penyerahan jaminan milik pihak ketiga yang dapat diterima sebagai agunan kredit tersebut harus seizin suami/isteri pemilik
agunan

produk Pekerti – AA 153


,
13.3 Refinancing Kredit di Perbankan (Bank BNI kerangka acuan)

Refinancing adalah pemberian kredit untuk pembiayaan kembali atas aset produktif debitur (seoerti Gedung, pabrik, mesin-mesin) yang
terlebih dahulu telah dibiayai sendiri oleh calon debitur / debitur, dimana pengembalian kredit bersumber dari hasil usaha debitur yang
terkait dengan aset yang dibiayai tersebut.

13.3.1 Ketentuan inancing Kredit sebagai berikut :


1. Kriteria Debitur
1.1 Customer Risk Rating (CRR)(Tingkat Resiko Debitur) calon debitur/debitur berada pada rating investment grade 1 s.d 5.
1.2 Harus diyakini bahwa proyeksi keuntungan terkait dengan aset yang dibiayai melalui refinancing dapat digunakan untuk
melunasi pinjamannya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

2. Maksimum kredit dihitung atas dasar kemampuan cashflow objek yang dibiayai, maksimum sebesar Rp. 65 % dari nilai taksasi
terakhir atas aset yang akan dibiayai atau project cost (mana yang lebih rendah).

3. Jenis fasilitas : Kredit Investasi


4. Sifat kredit : Aflopend, diangsur sesuai cashflow perusahaan
dan tanpa masa tenggang.

produk Pekerti – AA 154


Khusus untuk pembiayaan perkebunan dan pembiayaan investasi yang belum berproduksi komersial dapat
diberikan masa tenggang paling lama sampai dengan berproduksi komersial.
5. Jangka waktu : Sesuai objek yang dibiayai (atas dasar hasil analisa)
6. Jaminan : Ketentuan jaminan
7. Pengikatan : Diikat sempurna, sesuai dengan jenis asetnya.

Daftar Pustaka

Internet : tentang Take Over KPR, tgl. 18-12-2019

Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

BAB 14. RASIO KEUANGAN DAN MENETAPKAN KEBUTUHAN KEUANGAN CALON DEBITUR/DEBITUR

produk Pekerti – AA 155


14.1 Rasio Keuangan Calon Debitur/Debitur
Rasio keuangan digunakan sebagai titik awal ketika melakukan evaluasi laporan keuangan sebuah perusahaan. Rasio keuangan dapat
dikategorikan menjadi beberapa area seperti di bawah ini :

14.1.1 Rasio Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan bisnis menghasilkan laba dibandingkan dengan biaya terkait selama
periode waktu tertentu :

RASIO FORMULA
PENAFSIRAN

 Menunjukkan persentase total


pendapatan dari penjualan yang didapat
setelah mengeluarkan produk dan jasa
Gross Profit Gross Profit
yang dijual
Margin Revenue
 Jika persentase gross margin naik,
maka harga jual pun naik sehubungan
biaya produksi begitu sebaliknya

Operating Profit Operating Profit  Menunjukkan persentase total


Margin Revenue pendapatan dari penjualan yang didapat
setelah mengeluarkan biaya
operasional terkait kegiatan operasioanl
bisnis
 Dengan menggunakan operasioanl
income, fokusnya adalah laba yang
dihasilkan aset operasioanl dan tidak
melihat pada cara mendanai aset-aset

produk Pekerti – AA 156


tersebut

 Menunjukkan persentase total


pendapatan darii penjualan yang
dihasilkan setelah mengeluarkan biaya
Net Profit yang diperlukan untuk membuat bisnis
Net Profit Margin
Revenue berjalan
 Net profit adalah satu cara menentukan
tingkat profitabilitas perusahaan secara
keseluruhan.

 Hubungan antara profitabilitas dan aset


yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
Net Profit  Menunjukkan profitabilitas aset
Return on asset
Total assets perusahaan dan seberapa efisien pihak
manajemen menggunakan asetnya
untuk menghasilkan laba.

 Hubungan antara profitabilitas dan


ekuitas yang diinestasikan di sebuah
perusahaan
Net Profit  Menunjukkan laba perusah. dgn
Return on Equity
Total equty memperlihatkanberapa banyak laba yg
dihasilkan utk para pemegang
sahamnya terkait investasi yg
dikeluarkan untuk ekuiitas.

produk Pekerti – AA 157


14.1.2 Rasio Likuiditas, digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan untuk menunaikan tanggungjwab keuangan jangka
pendek

RASIO FORMULA
PENAFSIRAN

 Menunjukkan kemampuan perusahaan


melunasi hutang jangka pendek
Current Assets menggunakan aset jangka pendeknya.
Current Ratio
Current Liability  Current ratio < 1: Jika hutang harus
sudah dilunasi saat itu juga, perusahaan
tidak akan mampu membayarnya

 Versi yang lebih konservatif dibanding


current ratio karena hanya
(Cash+Acc.Rec+ memperhitungkan aset yang lebih
Acid-Test Ratio Short term Inv likuid.
Current Liability  Acid Test Ratio <Current ratio :
mayoritas cuurent assets berupa
inventori.

produk Pekerti – AA 158


14.1.3 Rasio Leverage, memberikan indikasi solabilitas jangka panjang sebuah perusahaan

RASIO FORMULA
PENAFSIRAN

 Menunjukkan proporsi aset


perusahaan yang didanai oleh hutang.
 Mengukur kapasitas hutang perusahaan
Total Liabilities dan kemampuannya membayar hutang.
Debt Ratio
Total Assets  Rasio hutang yang tinggi relatif
terhadap industri kemungkinan gagal
bayar lebih tinggi dan biaya hutang
meningkat.

produk Pekerti – AA 159


 Mengukur hubungan antara modal
yang diberikan oleh pemegang saham
dan pemberi hutang. .
Debt to Equity Total Liabilities
 Ratio Debt to equity yang tinggi relatif
Ratio Total Equity
terhadap industri kemungkinan gagal
bayar lebih tinggi dan biaya hutang
meningkat.

 Digunakan untuk melihat seberapa


mudah sebuah perusahaan bisa
membayar bunga hutang dari
keuntungan yang dihasilkan dari
Interest Coverage EBIT
operasionalnya.. .
Ratio Interest Expence
 Interest Coverage < 1 :perusahaan
tidak mendapatkan yang cukup dari
operasioanlnya untuk membayar biaya
bunga.

 Mengukur Financial leverage


 Mengukur jumlah aset yang didanai
oleh ekuitas.. .
 Nilai minimum rasio ini adalah 1 ,
Total asset
Assets to Equity contoh jika sebuah perusahaan tidak
Total Equity
memiliki hutang sama sekali, Assets to
equty = 1
 Assets to Equity = Debt to Equity
Ratio+Debt to Capital Ratio

produk Pekerti – AA 160


14.1.4 Rasio Aktivitas membantu untuk melihat apakah sebuah perusahaan telah menggunakan sumberdayanya secara bijak :

 Menunjukkan proporsi aset


perusahaan yang didanai oleh hutang.
 Mengukur kapasitas hutang perusahaan
Revenue dan kemampuannya membayar hutang.
Asset Turn over
Total Assets  Rasio hutang yang tinggi relatif
terhadap industri kemungkinan gagal
bayar lebih tinggi dan biaya hutang
meningkat.

 Mengukur hubungan antara modal


yang diberikan oleh pemegang saham
dan pemberi hutang. .
Debt to Equity Total Liabilities
 Ratio Debt to equity yang tinggi relatif
Ratio Total Equity
terhadap industri kemungkinan gagal
bayar lebih tinggi dan biaya hutang
meningkat.

Payables Annual  Seberapa sering perusahaan membayar


Turnover Purcharses lunas para suppliernya di periode
Avg 1- tertentu. .

produk Pekerti – AA 161


 Payables T/O yang meningkat :
perusahaan butuh waktu yang telah
lama untuk membayar para suppliernya
yearAccounts dibanding sebelumnya cth.: perusahaan
Payable sedang mengalami masalah likuiditas
atau menggunakan hutang sebagai
bentuk pendanaan tanpa bunga (karena
hutang tidak dikenakan bunga)

 Seberapa sering sebuah perusahaan


menjual dan mengganti inventorynya
dalam setiap tahun .
Inventory COGC
 Tingkat inventory tinggi: tidak sehat,
Turnover Inventory
karena mereka menunjukkan terjadinya
investasi tanpa hasil. Akan menjadi
masalah apabila harga mulai jatuh.

Contoh : Penyelesaian Ratio Keuangan berdasarkan Neraca dan


Laporan Rugi-Laba CV PIPA MAKMUR JAYA

produk Pekerti – AA 162


CV PIPA MAKMUR JAYA
BALANCE SHEET
Dalam jutaan rupiah

Assets 2012 30/04/2013 120 hr


Current Assets:
Cash 163 178
Inventory 7.187 5.743
Account Receiveable 1.233 483
Total current assets 8.583 6.404

Long-erm Assets :
Property,Plan&Equipment 12.300 14.705
Total assets 20.883 21.109

Liabilities & Equity

Current Liabilities :
Acc. Payable 4.835 4.975
Long Term Liabilities
Bank Debt 3.435 3.360
Total Liabilities 8.270 8.335
Shareholder’s Equity 11.803 12.467
Retain earning 810 307
Total Liabilities&Equity 20.883 21.109

produk Pekerti – AA 163


CV PIPA MAKMUR JAYA
INCOME STATEMENT
Dalam jutaan rupiah

2012 30/04/2013 120 hr


Revenue 34.619 10.810
Cost of Goods Sold 29.730 9.280
Gross Profit 4.889 1.530

Selling&General Adm. 2.379 746


Depreciation 388 96

produk Pekerti – AA 164


Other Operating expence
(income) - -
Operating Profit 2.122 688

Interest expence 928 267


Profi before tax (EBIT) 1.194 421
Income tax exp. 384 114
Net Profit 810 307

Dari Data Neraca dan Income statement tersebut diatas dapat dihitung rasio Keuangan CV PIPA MAKMUR JAYA Sbb.:

I. Rasio Profitabilitas :

Rasio Formula Aplikasi th. 2012

1. Gross Profit Gross Profit 14,12 %


Margin Revenue

2. Operating Operating Profit 6,13 %


Profit Margin Revenue

3. Net Profit Net Profit 2,34 %


Margin Revenue

4. Return On Net Profit 3,88 %


Asset Total Asset

produk Pekerti – AA 165


5. Return On Net Profit 6,86 %
Equity Total equity

II. Rasio Likuiditas :

Rasio Formula Aplikasi th. 2012

1. Current Current Asset 1,78


Ratio current Liabilities

2. Acid TestRatio (Cash+Acc.Rec+


Short term Inventory 1,78
Current Liabilities

III. Rasio Leverage

Rasio Formula Aplikasi th. 2012

1. Debt Total Liabilties 0,40


Ratio Total Assets

2. Debt to EquityRatio Total Liabilities 0,70


Total equity

produk Pekerti – AA 166


3. Interest cover Ratio EBIT 1,27
Interest exp.

4. Asset to Equity Total assets 1,77


Total equty

IV. Rasio Aktivitas :

Rasio Formula Aplikasi th. 2012

1. Asset Turn Total Penjualan 1,66 %


Over total asset

2. Receivable Annual Sales 28,08 %


Turn over Avg 1-year
Acc Receipable

3. Payable Annual Purchase 0 %


Turn over Avg 1-year
Acc Payable

4. Inventory COGS 4,14 %


Turn over Inventory

14.2 Menetapkan Kebutuhan Keuangan Debitur

produk Pekerti – AA 167


14.2.1 Tujuan perhitungan kebutuhan keuangan Nasabah untuk menentukan besarnya kredit yang akan diberikan kepada
calon debitur/debitur :
1. Perhitungan kebutuhan kredit KMK, dapat dihitung dengan metode Perputaran Modal Kerja.

2. Metode perhitungan kebutuhan modal kerja Maksimum kredit sampai dengan Rp. 5 milyar perhitungan modal
kerja dapat menggunakan Perputaran Modal Kerja.

3. Kebutuhan keuangan calon debitur / debitur harus dihitung oleh petugas kredit unit resiko. (Credit analis).

Contoh Perhitungan/Evaluasi Kebutuhan Kredit Modal Kerja, berdasarkan data Neraca dan Laporan Rugi – Laba CV PIPA MAKMUR
JAYA jika diketahui :
 Peningkatan penjualan y.a.d 25 %
 Disponible kredit (Kredit yg masih bisa ditarik) 600 juta
 Pelunasan kredit kepada pihak lain 305 juta

PERHITUNGAN KEBUTUHAN KREDIT MODAL KERJA ,


PT PIPA MAKMUR JAYA
Dalam jutaan rupiah
a. Penjualan bersih (Revenue) Rp. 10.810,--

produk Pekerti – AA 168


b. Laba bersih sebelum bunga dan pajak “ 688,--
c. Harga pokok penjualan (HPP) “ 9.280,--
d. Rata-rata Kas / Bank “ 170,50
e. Rata-rata piutang dagang “ 858,--
f. Rata-rata persediaan “ 6.465,--
g. Jumlah hari dalam periode laporan 1 Jan sd 30 Apr 13 “ 120 hari
1. LAMANYA PERPUTARAN MASING-MASING KOMPONEN MODAL KERJA :

1.1 Kas/Bank : Rata-rata Kas/Bank Jumlah hari 170,50


________________ X Periode lap. = ______X 120 = 1, 89hr
Penjualan 10.810,--

1.2 Piutang : Rata-rata Piutang Jumlah hari 858,00


________________ X Periode lap. = ________ X120 = 9, 53 hr
Penjualan 10.810,--

1.3 Persediaan : Rata-rata Persediaan Jumlah hari 6.465,00


________________ X Periode lap. = ________ X120 = 83,60 hr
HPP 9.280,-- ____________
Total Lamanya Perputaran Modal Kerja Keseluruhan = 95,02 hr
2. PERPUTARAN MODAL KERJA KESELURUHAN

Jumlah Hari dalam Laporan Keuangan 120


_______________________________ = ________ = 1,26 kali

Lama Perputaran MK Keseluruhan 95,02

produk Pekerti – AA 169


3. KEBUTUHAN MODAL KERJA :
a. Pada tingkat Penjualan Sekarang
Penjualan 10.810,--
KMK = ___________________________ = ___________ = 8.579,36
Perputaran Modal Kerja Keseluruhan 1,26

b. Peningkatan penjualan y.a.d = 25 % x 8.579,36= 2.144,84


c. Kebutuhan modal kerja 3a + 3b 10.724,20

d. Modal Kerja yang ada :


 Total aktiva lancar = 6.404,00
 Disponible kredit = 600,-- 7.004,00
= 3.720,20

e. Pembayaran / pelunasan kredit kepada pihak lain = 305,--


f. Jumlah kebutuhan Kredit modal kerja = 4.025,20
=========
Dibulatkan menjadi Rp 4.000.000.000,--

Kebutuhan Kredit CV Pipa Makmur Jaya Rp. 4.000.000.000,--


================
Daftar Pustaka

Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI

produk Pekerti – AA 170


produk Pekerti – AA 171
Bagian VI
VI.Media Pembelajaran

produk Pekerti – AA 172


produk Pekerti – AA 173
VI. Media Pembelajaran

Bahan Presentasi
Link kampus Politeknik Bisnis Indonesia : http://elearning.murnisadar.ac.id/

Mata kuliah Pasar dan Instrumen Keuangan (Kuliah Daring) “ Definisi dan Pembagian Pasar Keuangan (Financial Market)

produk Pekerti – AA 174


Log in

Log in : Username dan Password

produk Pekerti – AA 175


Link tiga mata kuliah, klik Mapel daring Pasar dan Instrumen Keuangan

produk Pekerti – AA 176


Kehadiran (absensi)mahasiswa ditandai dengan kehadiran beberapa menit lalu.

produk Pekerti – AA 177


a

Kehadiran (absensi)mahasiswa ditandai dengan kehadiran beberapa menit lalu.

produk Pekerti – AA 178


Power point Bahan ajar ke 1.

produk Pekerti – AA 179


Power point Bahan ajar ke 2.

produk Pekerti – AA 180


Po

Power point Bahan ajar ke 3

produk Pekerti – AA 181


Power point Bahan ajar ke 4

produk Pekerti – AA 182


Power point Bahan ajar ke 5

produk Pekerti – AA 183


Power point Bahan ajar ke 6

produk Pekerti – AA 184


Power point Bahan ajar ke 7

produk Pekerti – AA 185


Power point Bahan ajar ke 8

produk Pekerti – AA 186


Power point Bahan ajar ke 9

produk Pekerti – AA 187


Power point Bahan ajar ke 10

produk Pekerti – AA 188


Link Bahan ajar dan Forum diskusi dan Tanya jawab (klik)

produk Pekerti – AA 189


Pertanyaan yang dibuat Dosen untuk direspon oleh mahasiswa secara tertulis

produk Pekerti – AA 190


Respon/jawaban mahasiswa atas pertanyaam dosen

produk Pekerti – AA 191


Tanggapan dosen atas jawaban mahasiswa secara tertulis.

produk Pekerti – AA 192


Respon/jawaban mahasiswa atas pertanyaam dosen, dst. Jika diperlukan diskusi

boleh menggunakan WA/Sarana lain.

produk Pekerti – AA 193


Berita Acara Perkuliahan per mata kuliah.

Pematangsiantar, 03 Juni 2021.

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M

produk Pekerti – AA 194


Link Youtube Pengajaran Tatap Muka Tanggal 4 Juni 2021
https://www.youtube.com/watch?v=hHCxAEbGtmM

produk Pekerti – AA 195


produk Pekerti – AA 196
Bagian VII
VII.Daftar Tugas

produk Pekerti – AA
197
VII. Daftar Tugas
Tugas Terstruktur

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 1 1


1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan resiko kredit, pengertian ilmu
analisa kredit, aspek-aspek analisa kredit dan Priinsip dasar pemberian kredit.
2 Uraian Tugas:
a. Obyek Garapan:
1. Sebutkan 10 prinsip dasar pemberian kredit!

2. Sebutkan 5 faktor penyebab debitur tidak dapat memenuhi kewajiibannya ke bank!

3. Tuliskan definisi kredit menurut UU Perbankan no. 10 tahun 1998 dan menurut Bank
Indonesia!

4. Sebutkan aspek-aspek analisis kredit untuk dibahas oleh seorang analis kredit!

5. Jika debitur tidak mampu mengelola usahanya dan manajemen sehingga debitur tidak
dapat memenuhi kewajiban angsuran pokok dan bunga, Sebutkan dan jelaskan jalan
keluar apa yang harus dilakukan petugas kredit!

6. Tuliskan dua pengertian analisis kredit menurut para ahli!


b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
 Menyelesaikan soal yang diberikan sesuai dengan perintah dari masing-masing soal
secara teliti dan rapi
 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif

produk Pekerti – AA
198
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 2 2


1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan jenis-jenis agunan.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membedakan agunan benda tak bergerak dan
agunan benda bergerak.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan agunan perseorangan (persenal garantee) dan agunan
perusahaan (corporate guarantee).
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerapkan proses verifikasi agunan.
2 Uraian Tugas:
a. Obyek Garapan:
Kerjakan tugas-tugas berikut!

1. Tuliskan dasar hukum agunan dalam perbankan di Indonesia!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jaminan tambahan dan jaminan pokok di dalam

produk Pekerti – AA
199
perbankan!

3. Tuliskan contoh agunan yang tak bergerak termasuk karena sifatnya!

4. Tuliskan contoh agunan benda bergerak :


4.1 karena sifatnya
4.2 karena ditentukan oleh Undang-Undang.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan verifikasi!

6. Tuliskan proses/cara mem-verifikasi agunan tidak bergerak dan lampirkan foto agunan
tidak bergerak!

7. Tuliskan cara/proses memverifikasi agunan Surat Perintah kerja dan lampirkan foto
contoh SPK!

8. Saudara sebagai petugas pemasar kredit dari bank Mega, sepakat dengan calon debitur
untuk membangun sebuah gudang usaha calon debitur dengan biaya Rp. 1, 2 milyar
dimana tanah tempat bangunan gudang sudah dijaminkan sebagai agunan. Menurut
pernyataan calon debitur bahwa yang bersangkutan memiliki tabungan di bank Mega
sebesar Rp. 300 juta. untuk digunakan sebagi self financing pembangunan gudang.
Bagaimana Saudara memastikan/memproses agar dana calon debitur tsb digunakan
sebagai selfinancing!

9. Jelaskan apa fungsi agunan dalam pemberian kredit kepada debitur!

10. Sebagai seorang analis kredit/pemasar bisnis kredit sudah memegang/memiliki dua cara
penyelesaian kredit, tuliskan dan jelaskan pengertian dua cara tersebut !

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Paper dikumpulkan dalam format Pdf dan bahan presentasi dikumpulkan dalam
bentuk Ppt
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

produk Pekerti – AA
200
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 3 3


1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan dan menerapkan metode
menilai agunan.
b. Mahasiswa dapat menghitung nilai agunan sesuai metode yang digunakan.
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
Kerjakan tugas-tugas berikut!
1. Tuliskan penjelasan Saudara apa pentingnya penilaian agunan!

7. Jelaskan perbedaan metode penilaian data pasar dengan metode kalkulasi biaya!

8. Tuliskan penjelasan Saudara metode apa yang digunakan untuk menilai tanah dan
bangunan sebagai agunan sehingga kepentingan Bank dan kepentingan calon debitur
terpenuhi.!

9. Tuliskan factor-faktor penyesuaian yang harus diperhatikan dalam menilai agunan


dengan menggunakan metode data pasar (market method)!

10. Satu unit rumah sebagai agunan calon debitur dengan data sbb.:
 Tanah ukuran 10 m x 20 m harga pasar Rp. 2 juta per meter
 Bangunan ukuran 8 m x 17 m harga pasar “ 2,5 juta per meter
 Ditaksir bangunan lama kondisi 80 %, factor penyesuaian 15 %
Hitung nilai agunan dengan menggunakan metode data pasar!

11. Suatu property sebagai agunan memenuhi syarat dilakukan penilaian dengan metode
Direct Capitalization. Dari hasil analisis ditentukan data sbb.:
 Luas bangunan bruto 5.000 m2
 Luas bangunan efektif 80%
 Tarif sewa 2
Rp. 40.000/m /bulan

produk Pekerti – AA
201
 Tingkat kekosongan & collection loss per tahun 10 %
 Total biaya perbulan Rp. 80.000.000,--
 Tingkat kapitalisasi saat ini adalah 12 %
Hitung nilai property!
12. Tuliskan factor-faktor penyesuaian yang harus diperhatikan dalam menilai agunan
dengan menggunakan metode data pasar (market method)!

13. Satu unit rumah sebagai agunan calon debitur dengan data sbb.:
 Tanah ukuran 10 m x 20 m harga pasar Rp. 2 juta per meter
 Bangunan ukuran 8 m x 17 m harga pasar “ 2,5 juta per meter
 Ditaksir bangunan lama kondisi 80 %, factor penyesuaian 15 %
Hitung nilai agunan dengan menggunakan metode data pasar!

14. Suatu property sebagai agunan memenuhi syarat dilakukan penilaian dengan metode
Direct Capitalization. Dari hasil analisis ditentukan data sbb.:
 Luas bangunan bruto 5.000 m2
 Luas bangunan efektif 80%
 Tarif sewa 2
Rp. 40.000/m /bulan
 Tingkat kekosongan & collection loss per tahun 10 %
 Total biaya perbulan Rp. 80.000.000,--
 Tingkat kapitalisasi saat ini adalah 12 %
Hitung nilai property!

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Paper dikumpulkan dalam format Pdf dan bahan presentasi dikumpulkan dalam
bentuk Ppt

3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

produk Pekerti – AA
202
Kordinator Ketua Program Studi
FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 4 4


1 Tujuan Tugas:
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan berbagai agunan benda tidak bergerak dan
benda bergerak, benda terdaftar dan tidak terdaftar berikut bentuk pengikatan yang sesuai.
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:

1. Tuliskan 5 (lima) surat kepemilikan apa saja yang termasuk tanah terdaftar dan
bentuk pengikatannya! :

2. Tuliskan surat-surat kepemilikan apa saja yang termasuk tanah tidak terdaftar dan
bentuk pengikatannya !

3. Tuliskan dokumen-dokumen kepemilikan benda bergerak tidak terdaftar dan bentuk


pengikatannya!

4. Tuliskan hal-hal yang harus diperhatikan oleh petugas kredit pada pembuatan akta
Hak Tanggungan!

5. Tuliskan penjelasan Saudara tentang Surat Kuasa Memberikan Hak Tanggungan


(SKMHT) dan berikan contoh penggunaan SKMHT tsb :

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara
kolektif

c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan


 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya

d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan


Paper dikumpulkan dalam format Pdf dan bahan presentasi dikumpulkan dalam
bentuk Ppt.

produk Pekerti – AA
203
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR

produk Pekerti – AA
204
MUTU Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 5 5


1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan persyaratan umum dalam memohon
kredit Bisnis.
b. Mahasiswa dapat memahami dan memilih data awal yang disampaikan oleh calon
debitur/debitur.
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Tuliskan penjelasan Saudara siapa yang berhak menandatangani surat permohonan
kredit :secara yuridisatas badan usaha berikut ini :
a. Perusahaan perorangan,
b. Badan usaha Perseroan tertabas,
c. Badan usaha Comanditaire Venootschap (CV).

2. Tuliskan data legalitas badan usaha perorangan yang bergerak dibidang bengkel sepeda
motor!

4. Dapat kah calon debitur menggunakan NPWP orang lain untuk memohon kredit? Jika
dapat atau tidak dapat jelaskan alasan Saudara!

5. Tuliskan bentuk badan usaha yang besar permohonan kreditnya :


 Setinggi-tingginya Rp. 5 milyar dan
 Diatas Rp. 5 milyar

6. Tuliskan isi permohonan kredit bisnis calon debitur/debitur!

7. Tuliskan Ketentuan Pengalaman usaha calon debitur/debitur bagi permohonan kredit


bisnis!

8. Tuliskan isi permohonan kredit bisnis calon debitur/debitur!

9. Tuliskan Ketentuan Pengalaman usaha calon debitur/debitur bagi permohonan kredit


bisnis!

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif

produk Pekerti – AA
205
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Paper dikumpulkan dalam format Pdf dan bahan presentasi dikumpulkan dalam
bentuk Ppt
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR

produk Pekerti – AA
206
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 6 6


1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konsep pentingnya proses pengumpulan
data. Calon debitur/debitur.
b. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah proses pengumpulan data dan sumber
pengumpulan data calon debitur/debitur.
2 Uraian Tugas:
1. Obyek Garapan:

1. Mengapa sangat penting proses pengumpulan data pada awal proses analisa kredit?

2. Apakah alasan Saudara pengumpulan data nasabah maksimal 2 (dua) minggu jika
lebih, permohonan kredit dikembalikan kepada calon debitur/debitur?

3. Tuliskan langkah-langkah pengumpulan data calon debitur/debitur!

4. Pengumpulan data calon debitur/debitur kepada pihak ketiga dengan metode


mengunjungi atau menghubungi, Coba jelaskan sikap, penampilan dan tindakan
Saudara saat bertemu dengan pemasok dan pembeli calon debitur/debitur!
:
5. Tuliskan sumber pengumpulan data calon debitur/debitur beserta metode
pengumpulannya!

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Menyelesaikan soal yang diberikan sesuai dengan perintah dari masing-masing soal
secara teliti dan rapi
 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

produk Pekerti – AA
207
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

produk Pekerti – AA
208
Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3
Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 7 7


1 Tujuan Tugas:
a. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Verifikasi data calon debitur/debitur yang
telah dikumpulkan.
b. Mahasiswa mampu membandingkan data yang diambil dari calon debitur/debitur ke
sumber data (contohnya pemasok,pembeli atau Bank Indonesia)
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:

1. Tuliskan pengertian verifikasi dan berikan contoh aplikasinya!

2. Tuliskan penjelasan Saudaratentang tehnis pengumpulan data dan verifikasi data


calon debitur/debitur!

3. Tuliskan penjelasan atas persiapan saudara sebelum melakukan verifikasi data calon
debitur/debitur!

4. Jelaskan kriteria umum verifikasi data calon debitur/debitur!

5. Buatkan laporan :
5.1 Call ke Pembeli dan Pemasok calon debitur/debitur : Judul Call Memo, tanggal
menghubungi, tanggal dibuat call memo, Nama calon debitur/debitur, Hal call, Isi
call, tandatangan yg melakukan call, disposisi atasan, dll
5.2 Kunjungan setempat (site visit) atas Persediaan dan piutang : Judul kunjungan,
tanggal kunjungan, tanggal dibuat laporan, Nama calon debitur/debitur, Hal
kunjungan, Isi kunjungan, tandatangan yg melakukan kunjungan, disposisi atasan.

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Paper dikumpulkan dalam format Pdf dan bahan presentasi dikumpulkan dalam
bentuk Ppt
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

produk Pekerti – AA
209
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

produk Pekerti – AA
210
Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3
Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 9 8


1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali pengertianLaporan
Keuangan.
2. Mahasiswa menjelaskan dan mengemukakan kembali lima macam laporan keuangan
3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan laporan keuangan yang diaudit, Jenis-jenis
opini laporan yang diaudit dan Pentingnya Laporan Keuangan yang diaudit bagi
perbankan (Bank BNI).
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Tuliskan macam-macam laporan keuangan!

2. Uraikan pengertian/definisi Laporan Neraca secara sistematis!

3. Uraikan pengertian/definisi laporan Rugi – laba!

4. Uraikan pengertian/definisi laporan perubahan modal!

5. Jelaskan mengapa laporan keuangan harus diaudit!

6. Jika Debitur perorangan memohon kredit sebesar maksimum Rp. 7 milyar yang
sebelumnya maksimum kreditnya Rp. 4 milyar, Apakah yang Saudara sarankan
kepada debitur tsb. Perihal bentuk badan usahanya?

7. Tuliskan penjelasan Saudara siapa saja yang wajib menyampaikan laporan keuangan
yang diauditketika mendapat fasilitas kredit dari Bank BNI!

8. Sebutkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan!

.
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

produk Pekerti – AA
211
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

produk Pekerti – AA
212
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 10 9
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali konsep larangan pemberian
kredit.
2. Mahasiswa dapat menentukan pihak-pihak yang dilarang untuk memperoleh fasilitas
kredit dari Perbankan (Bank BNI).

2 a. Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Tuliskan pihak-pihak yang dilarang untuk memperoleh kredit di Bank BNI
(Perbankan)!
2. Tuliskan pengertian pihak yang terkait dan siapa saja yang dimaksud pihak terkait
yang dilarang memperoleh kredit di Perbankan (Bank BNI)!
3. Tuliskan Usaha-usaha jasa mana saja yang dilarang untuk memperoleh fasilitas kredit
di Perbankan (Bank BNI)!
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

produk Pekerti – AA
213
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 11 10
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali jabatan Notaris dan
Fungsinya dan keberadaannya di Perbankan Indonesia (Bank BNI)! ,
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakakn kembali akta otentik dan akta
dibawah tangan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengemukakan kembali perihal perusahaan
asuransi dan fungsinya menanggung resiko kebakaran atas agunan pokok dan agunan
tambahan dari calon debitur/debitur!
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Jelaskanlah pengertian akta otentik dan akta dibawah tangan!

2. Tuliskan akta dan perjanjian apa saja yang dibuat oleh Notaris
sehubungan dengan penyaluran kredit!

3. Jelaskan kekuatan akta otentik dan kekuatan akta dibawah


tangan!

4. Jelaskan fungsi Notaris di Perbankan (Bank BNI)!

5. Tuliskan fungsi keberadaan Perusahaan asuransi kerugian di


Bisnis Perbankan :

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

produk Pekerti – AA
214
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

produk Pekerti – AA
215
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 12 11
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali definisi Self Financing!
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakakn kembali hubungan Investasi dengan
self financing!,
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengemukakan kembali pengertian Feasibility
(studi kelayakan),
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Jelaskan magna self financing dalam penyaluran kredit di Perbankan!
2. Jelaskan besarnya self financing untuk kredit investasi!
3. Jelaskan pengertian Feasibility Study (Studi Kelayakan)
4. Tuliskan pihak-pihak yang memerlukan Studi Kelayakan!
5. Tuliskan penjelasan Saudara calon debitur/debitur mana saja yang wajib
menyampaikan Studi Kelayakan! :
.
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3

produk Pekerti – AA
216
Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 13 12


1 Tujuan Tugas:
3. Mahasiswa mampu menjelaskan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)!
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Penggunaan KJPP di Perbankan (Bank BNI).
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Jelaskan pengertian KJPP menurut Peraturan Menteri Keuangan No.
125/PMK.01/2008 tgl 3-9-2008!.
2. Tuliskan bidang jasa penilaian oleh KJPP!

3. Jelaskan penggunaan KJPP dalam menilai jaminan kredit di Perbankan (Bank BNI)!

4. Tuliskan Term of Reference (ToR) Bank BNI terhadap KJPP!:

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

POLITEKNIK BISNIS INDONESIA


Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

produk Pekerti – AA
217
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 14 13
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep
Take over kredit dari Bank lain dan Refinancing,
2) Mahasiswa mampu menjelaskan Take Over KPR (kredit konsuntif dan Take over
kredit bisnis
3) Ketentuan refinancing di Perbankan (Bank BNI)!.
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Jelaskan pengertian Take over kredit dari bank lain!

2. SebuJtkan jenis-jenis Take over kredit konsuntif!

3. Jelaskan tujuan dilakukannya take over kredit!

4. Jelaskan syarat dan tehnis take over kredit antar bank!

5. Jelaskan pengertian Refinancing kredit!

6. Jelaskan Ketentuan Refinancing kredit perbankan (bank BNI)!

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

produk Pekerti – AA
218
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia

RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:

Kordinator Ketua Program Studi


FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:

Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3


Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:

Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 15 14


1 Tujuan Tugas:
4) Mahasiswa dapat menjelaskan konsep rasio keuangan calon debitur/debitur.
5) Mahasiswa mampu menjelaskan menghitung dan menetapkan kebutuhan keuangan

produk Pekerti – AA
219
calon debitur/debitur.
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:

1. Sebutkan dan jelaskan empat rasio keuangan dan penjabarannya (rasio dan formulanya)!

2. Rasio likuiditas, jika hasil perhitungan Current ratio suatu perusahaan adalah 1,5
sementara ketentuan bank current ratio 2, jika saudara sebagai analis kredit bagaimana
pendapat Saudara!

3. Sebutkan tujuan perhitungan kebutuhan keuangan calon debitur/debitur!

4. Sebagai seorang analis kredit :


4.1 Buatkan laporan Neraca per 30 Juni 2021 dan Laporan Rugi laba periode 01 Januari
2021 sd 30 Juni 2021, PT Maju Tak Gentar.
4.2 Dari laporan Keuangan tersebut diatas buatkan Perhitungan Kebutuhan modal kerja
calon Debitur PT Maju Tak Gentar. Dengan ketentuan : Peningkatan penjualan 20
%, disponible kredit Rp 200 juta, Pelunasan kredit kepada pihak lain Rp 205 juta.

b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan


 Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
 Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
 Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %

produk Pekerti – AA
220
produk Pekerti – AA
221
Bagian VIII
Kisi – Kisi Tes

VIII. Kisi – Kisi Tes


SOAL UTS GASAL 2020/ 2021

NAMA MATA KULIAH : ANALISA KREDIT


SEMESTER :2
WAKTU : 90 menit
DOSEN : Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Sifat : TERTUTUP
Kode Soal : A
Nama :
NIM :
Program Studi :

Petunjuk Soal:
a. Bacalah dengan seksama soal-soal dibawah ini. Jawablah dengan
tepat, benar dan tulisan rapi.
b. Tulis kode soal di lembar jawaban
c. Soal dikumpulkan beserta lembar jawaban

1. Berikut ini Neraca dan laporan Rugi labaa PT Sejahterat:

CV SEJAHTERA

produk Pekerti – AA
222
BALANCE SHEET
Dalam jutaan rupiah

Assets 2020 31/03/2021 90 hr


Current Assets:
Cash 193 175
Inventory 7.587 5.243
Account Receiveable 1.433 483
Total current assets 9.213 5.901

Long-erm Assets :
Property,Plan&Equipment 12.500 14.505
Total assets 21.713 20.406

Liabilities & Equity

Current Liabilities :
Acc. Payable 4.735 4.575
Long Term Liabilities
Bank Debt 3.235 3.360
Total Liabilities 7.970 7.935
Shareholder’s Equity 11.543 11.184
Retain earning 2.200 1.287
Total Liabilities&Equity 21.713 20.406
PT SEJAHTERA
INCOME STATEMENT
Dalam jutaan rupiah

2020 31/03/2021 90 hr
Revenue 35.619 11.810
Cost of Goods Sold 28.730 9.180
Gross Profit 6.889 2.630

Selling&General Adm. 2.879 846


Depreciation 488 106
Other Operating expence
(income) - -
Operating Profit 3.522 1.678

Interest expence 928 267


Profi before tax (EBIT) 2.594 1.411
Income tax exp. 394 124
Net Profit 2.200 1.287

Dari Data Neraca dan Income statement tersebut diatas,


Hitunglah rasio Keuangan CV SEJAHTERA :

produk Pekerti – AA
223
I. Rasio Profitabilitas

II. Rasio Likuiditas

III.Rasio Leverage

IV.Rasio Aktivvitas

V. Kebutuhan Kredit Modal Kerja PT Sejahtera

Perhitungan/Evaluasi Kebutuhan Kredit Modal Kerja, berdasarkan data Neraca


dan Laporan Rugi – Laba PT. SEJAHTERA jika diketahui :
 Peningkatan penjualan y.a.d 20 %
 Disponible kredit (Kredit yg masih bisa ditarik) 400 juta
 Pelunasan kredit kepada pihak lain 205 juta

Bagian IX

produk Pekerti – AA
224
IX. Kunci Jawaban
Jawab
I Rasio Profitabilitas :

Rasio Formula Aplikasi th. 2020

1. Gross Profit Gross Profit 19,34 %


Margin Revenue

1. Operating Operating Profit 9,89 %


Profit Margin Revenue

2. Net Profit Net Profit 6,18 %


Margin Revenue

4. Return On Net Profit 10,13 %


Asset Total Asset

5. Return On Net Profit 19,06 %


Equity Total equity

II Rasio Likuiditas :

Rasio Formula Aplikasi th. 2012

1. Current Current Asset 1,95


Ratio current Liabilities

2. Acid TestRatio (Cash+Acc.Rec+


Short term Inventory 1,95

produk Pekerti – AA
225
Current Liabilities

III Rasio Leverage

Rasio Formula Aplikasi th. 2012

1. Debt Total Liabilties 0,37


Ratio Total Assets

2. Debt to EquityRatio Total Liabilities 0,70


Total equity

3. Interest cover Ratio EBIT 2,80


Interest exp.

4. Asset to Equity Total assets 1,88


Total equty Total equity

IV Rasio Aktivitas :

Rasio Formula Aplikasi th. 2012

1. Asset Turn Total Penjualan 1,64 %


Over total asset

2. Receivable Annual Sales 24,86 %


Turn over Avg 1-year
Acc Receipable

4. Payable Annual Purchase 0 %


Turn over Avg 1-year
Acc Payable

4. Inventory COGS 3,79 %


Turn over Inventory

V. PERHITUNGAN KEBUTUHAN KREDIT MODAL KERJA ,


PT SEJAHTERA
Dalam jutaan rupiah
a. Penjualan bersih (Revenue) Rp. 10.810,--
b. Laba bersih sebelum bunga dan pajak “ 1.287,--
c. Harga pokok penjualan (HPP) “ 9.180,--
d. Rata-rata Kas / Bank “ 184,--
e. Rata-rata piutang dagang “ 958,--

produk Pekerti – AA
226
f. Rata-rata persediaan “ 6.415,--
g. Jumlah hari dalam periode laporan 1 Jan sd 30 Apr 13 “ 90 hari

1. LAMANYA PERPUTARAN MASING-MASING KOMPONEN MODAL


KERJA :

1.4 Kas/Bank : Rata-rata Kas/Bank 184


________________ X Periode lap. = ______X 90 = 1, 53hr
Penjualan 10.810,--

1.5 Piutang : Rata-rata Piutang 958


________________ X Periode lap. = ________ X90 = 7, 97hr
Penjualan 10.810,--

1.6 Persediaan : Rata-rata Persediaan 6.415


________________ XPeriode lap. = ________ X90 = 62,89 hr
HPP 9.180,-- ____________
Lamanya Perputaran Modal Kerja Keseluruhan = 72,39 hr
2. PERPUTARAN MODAL KERJA KESELURUHAN

Jumlah Hari dalam Laporan Keuangan 90


_______________________________ = ________ = 1,24 kali

Lama Perputaran MK Keseluruhan 72,39

3. KEBUTUHAN MODAL KERJA :

a. Pada tingkat Penjualan Sekarang


Penjualan 10.810,--
KMK = ___________________________ = ___________ = 8.717,74
Perputaran Modal Kerja Keseluruhan 1,24

b. Peningkatan penjualan y.a.d = 20 % x 8.717,74= 5.743,55


c. Kebutuhan modal kerja 3a + 3b 10.461,29

d. Modal Kerja yang ada :


 Total aktiva lancar = 5.901,--
 Disponible kredit = 400,--
6.301,00
= 4.160,29

e. Pembayaran / pelunasan kredit kepada pihak lain = 205,--


f. Jumlah kebutuhan Kredit modal kerja = 4.365,29
=========

produk Pekerti – AA
227
Dibulatkan menjadi Rp 4.360.000.000,--

Kebutuhan Kredit CV Sejahtera Rp.


4.360.000.000,--
===========

produk Pekerti – AA
228

Anda mungkin juga menyukai