PRODUK
PEKERTI – AA
O
l
e
h
Pematangsiantar,28Mei 2021
Pembimbing, Peserta PEKERTI – AA
Mengetahui,
Direktur Koordinator
Politeknik Bisnis Indonesia PEKERTI-AA UNIMED
Produk Pekerti – AA ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang MahaEsaatas tersusunnya tugas akhir
pada “Pelatihan Pengembangan Keterampilan DasarTeknik Instruksional dan
Applied Approach(PEKERTI - AA)yang diadakan oleh Uniersitas
Dharmawangsa,Medan, Lembaga Multi Kompetensi Utama bekerjasama dengan
Universitas Negeri Medan berupa produk PEKERTI – AA. Produk PEKERTI –
AA ini merupakan tugas terstruktur yang memuat analisis instruksional yang
terdiri dari struktur kompetensi dan peta konsep, silabus, kontrak perkuliahan,
Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang terdiri dari identitas, peta konsep, strategi
pembelajaran mikro, uraian materi dan tata kelola perkuliahan, bahan ajar, media
pembelajaran, daftar tugas, kisi-kisi tes serta kunci jawaban.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas
Dharmawangsa,Lembaga Multi Kompetensi Utama, teristemewa kepada
Universitas Negeri Medanyang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pelatihan PEKERTI - AA. Pelatihan ini sangat bermanfaat serta dapat
meningkatkan kualitas dan efektifitas serta profesionalitas dalam proses belajar-
mengajar. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas
Negeri Medan serta koordinator PEKERTI-AA dari Lembaga Pengembangan
Pendidikan dan Aktivitas Instruksional Universitas Negeri Medan sekaligus
selaku pembimbing yaitu Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pdyang telah
membimbing penulis sehingga produk PEKERTI-AA ini bisa
diselesaikan.Penulismenyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan tugas akhir ini, oleh karenanyakritik dan saran yang membangun
sangat penulis perlukan.
Judul..........................................................................................................................i
Lembar Pengesahan.................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
I. Analisis Instruksional...........................................................................................1
A. Struktur Kompetensi.......................................................................................2
a. Peta Konsep..................................................................................................10
II. Silabus dan Rencana Perkuliahan Semester.....................................................11
III. Kontrak Perkuliahan........................................................................................39
IV. Satuan Acara Pengajaran.................................................................................55
V. Bahan Ajar........................................................................................................62
VI. Media Pembelajaran........................................................................................71
VII. Daftar Tugas...................................................................................................78
VIII. Kisi – Kisi Tes dan Tes.................................................................................81
IX. Kunci Jawaban.................................................................................................85
Produk Pekerti – AA iv
Bagian I
I. Analisis Instruksional
Produk Pekerti – AA 1
I. Profil Lulusan dan Strandar Kompetensi
Analisa Kredit
Tahun Akademik 2020/2021
A. Struktur Kompetensi
Profil lulusan: Ahli Madya dalam bidang Keuangan dan Perbankan yang sesuai
dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan berada pada level
5, yaitu:
1. Wirausaha Mandiri
Ahli madya (D-3) terampil dan teruji sesuai dengan keahlian dalam Keuangan
dan Perbankan dengan memasuki berbagai peluang sub bidang usaha,
seperti:
- Subsistem keahlian menjual
- Subsistem produksi
- Subsistem distribusi
- Subsistem penyediaan jasa peralatan mekanisasi
- Subsistem pengelolaan administrasi
- Subsistem jasa pembiayaan
- Subsistem jasa pengembangan produk dan desain produk
2. Bank Officer (Customer service, Teller, Staf Back office, Marketing Accoun
Officer, Credit Officer, Ahli Madya auditor)
Profil lulusan D3 Program Studi Keuangan dan Perbankan pada dasarnya
diarahkan pada penguasaan kompetensi bidang keuangan yang dibutuhkan
pengguna dan Penyandang dana misalnya : Perusahaan swasta dan Lembaga
Pemerintah.
Produk Pekerti – AA 2
Profil lulusan demikian diharapkan akan dapat berkarya pada bidang-bidang :
1. Analis Kredit
2. Perencana Keuangan
3. Pengelola Investasi
4. Startup Teknologi Keuangan
5. Konsultan
6. Appraisal (Penaksir harga)
7. Wiraswasta
Produk Pekerti – AA 3
4. Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang
sesuai dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis,
inovatif dan bertanggungjawab;
5. Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih
serta mengkomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang
membutuhkan;
6. Mampu bekerja sama, berkomunikasi dan berinov dalam pekerjaannya;
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya;
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang
berada dibawah tanggungjawabnya, dan mengelola pengembangan
kompetensi kerja secara mandiri;
9. Mampu mendokumentasikan, meyimpan, mengamankan dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
ASPEK PENGETAHUAN
1. Menguasai teori dan praktek komunikasi bisnis secara efektif di tempat kerja
dengan face to face dan melalui telepon;
2. Menguasai konsep standar pelayanan perbankan dengan metode yang benar
sesuai dengan SOP dari kantor pusat;
3. Menguasai teori dasar perhitungan jual beli valuta asing sesuai dengan
metode yang benar yang ditetapkan Bank Indonesia;
4. Menguasai teori investasi dan dapat merekomendasi pilihan jenis investasi
dengan tepat yang berlaku di Otoritas Jasa Keuangan;
5. Menguasai sistem/aplikasi teknologi informasi perbankan yang terkini secara
tepat;
6. Menguasai metode penjualan produk dan jasa perbankan secara umum sesuai
dengan SOP;
7. Menguasai teknik analisa kredit sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
kantor pusat;
8. Menguasai prinsip-prinsip analisis kredit yang terdefinisi atau resiko yang
ditetapkan di Bank;
9. Menguasai teknik-teknik supervisi transaksi keuangan di Bank sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
10. Menguasai metode supervisi yang tepat dalam transaksi Dana Pihak Ketiga
(DPK) sesuai ketentuan Pusat Pelaporan dan analisis Transaksi Keuangan
(PPATK);
11. Menguasai regulasi internal dan eksternal dalam dunia perbankan yang
berlaku.
Produk Pekerti – AA 4
ASPEK KETERAMPILAN KHUSUS
1. Mampu menerapkan komunikasi bisnis yang efektif di lembaga keuangan,
pasar uang dan pasar modal;
2. Mampu menerapkan standar layanan perbankan sesuai standar Operating
Procedure (SOP);
3. Mampu menerapkan dasar proses jual beli valuta asing dengan metode yang
benar yang ditetapkan Bank Indonesia;
4. Mampu merekomendasi jenis-jenis investasi sesuai dengan penilaian
kelayakan investasi dengan tepatyang berlaku di Bursa Efek Indonesia (BEI);
5. Mampu menggunakan sistem/aplikasi teknologi perbankan yang terkini
secara tepat;
6. Mampu merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan kegiatan
penjualan produk dan jasa perbankan secara umum sesuai SOP;
7. Mampu menyusun analisa kredit sesuai ketentuan yang ditetapkan kantor
pusat;
8. Mampu melaksanakan analisa kredit yang terdefinisi (rasio) yang diterpkan di
Bank;
9. Mampu mensupervisi transaksi Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK);
10. Mampu melaksanakan regulasi internal dan eksternal.
Produk Pekerti – AA 5
B. PETA KONSEP
Produk Pekerti – AA 6
Bagian II
II. Silabus atau
Rencana Perkuliahan Semester
Produk Pekerti – AA 7
II. Silabus dan Rencana Perkuliahan Semester (RPS)
Produk Pekerti – AA 8
( Kalvin Sinaga, S.IP, M.M ) ( Henry Dunan Pardede, SP, M.M )
Kode: PL311711
Tanggal: Tanggal:
Produk Pekerti – AA 9
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dari mulaipermohonan kredit sampai dengan lunasnya kredit.
4. Keterampilan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dan aplikasi analisa kredit.
b. Membangun keterampilan dalam pemikiran kritis, konseptualisasi dari isu-isu serta perumusan isu-isu terkait an
Deskripsi Matakuliah Mata Kuliah analisa Kredit ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta kemampuan teori dan praktek kepada m
konsep-konsep analisa kredit. Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar analisa kredit baik secara teori maupun s
meliputi: Pengertian Kredit dan Resiko Kredit, Jenis-Jenis Agunan dan Verifikasi Agunan, Metode dan Faktor Kunci da
Agunan, Pengikatan Agunan, Persyaratan Umum Suatu Permohonan Kredit, Proses Pengumpulan Data, Verifikasi Data
Debitur/Debitur,Penyampaian Laporan Keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), Larangan Pemberia
Perusahaan Asuransi, Self Financing dan Feasibility,Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)Take Over K
dan refinancing Kredit.Rasio Keuangan dan Menetapkan Kebutuhan Keuangan Calon Debitur/Debitur.
Prasyarat Matakuliah -
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mahasiswa dapat menyadari a. Kontrak perkuliahn dan 1. Kuliah
mendeskripsikan dan RPS 2. Diskusi
menerapkan kontrak b. Pengertian analisa 3. Belajar daring
1 Mengetahui, memahami Kredit dan Resiko dan tatap muka 1 x3 x Penugasan Ketepatan, 1,2,3,4
perkuliahan dan ruang lingkup
pengertian kredit dan Kredit: 4. Kolaboratif 50 (TR, CBR, Kebenaran
perkuliahan (C1,C2,)
resiko krediit 1.Aspek analisa kredit menit CJR, RI, dan Kejelasan
Mahasiswa dapat menjelaskan
2.Prinsip dasar MR, PROJ)
dan mengemukakan kembali
Produk Pekerti – AA 10
pengertian analisa kredit, pemberian kredit
Resiko kredit , (C2, C3) 3.Prinsip 5 C
4.Jenis-jenis kredit
5.Alat-alat dalam
analisa kredit
Mahasiswa dapat 1. Kuliah
mengidentifikasi, menjelaskan 2. Diskusi
dan mengemukakan kembali 3. Belajar
Mengetahui, Jenis-jenis agunan : terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
Jenis-jenis agunan, (C2), (C3)
memahami,mengaplikasik 1. Agunan kebendaan mandiri (Tes Kebenaran
Mahasiswa dapat menerapkan
an dan menganalisis Jenis- 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
dan menyimpulkan proses
Jenis Agunan dan
verifikasi agunan (C3,C4)
Verifikasi Agunan
Mahasiswa mampu a. Benda yang tak
Memisahkan dan bergerak
menyimpulkan berbagai
agunan calon debitur/Debitur
(C5,)
b. Benda bergerak
2. Agunan non kebendaan
1 x3 x
2 a. Agunan perseorangan 50 2,5
(Personal garantee) menit
b. Agunan Perusahaan
(Corporate)
3. Verifikasi agunan
Proses agunan tidak
bergerak, agunan
bergerak,Agunan SPK,
agunan
peralatan&mesin,dan
agunan Sel financing,
Produk Pekerti – AA 11
(menganalisis) Metode 2. Metode Kalkulasi biaya
kalkulasi biaya (C3, C4) (Cost Method)
Mahasiswa dapat
menganalisis dan 3. Metode Kapitalisasi
menyimpulkan (menganalisis) Pendapatan (Income
Metode Kapitalisasi Method)
pendapatan (C3, C4)
Produk Pekerti – AA 12
menganalisis Pelunasan 7.Persyaratan bentuk badan
PBB,Hub.dgn usaha
BankPengalaman
Usaha,Persyaratan Bentuk
Badan Usaha(C1,C2 , C4)
1x3x
50
menit
Mahasiswa dapat menjelaskan 1. Kuliah
dan mengemukakan kembali 2. Diskusi
proses pengumpulan data (C2), 3. Belajar
Mengetahui,memahami Proses Pengumpulan Data : terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
(C3)
dan menganalisis Proses mandiri (Tes Kebenaran
Mahasiswa dapat
pengumpulan data. 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
menguraikandan menganalisis
sumber dan metode 1. Langkah-
pengumpulan data (C3, C4) langkah pengumpulan
Mahasiswa dapat data
menjelaskanmenguraikandan
melakukan Laporan call dan
kunjungan setempat (site visit)
2. Sumber dan
6 metode pengumpulan 2,6
data
Produk Pekerti – AA 13
Mahasiswa dapat 1. Kuliah
mengidentifikasi, menjelaskan 2. Diskusi
mengemukakan dan 3. Belajar
Mengetahui,memahami, Verifikasi Data calon terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
mengaplikasikan serta
mengaplikasikan serta debitr/debitur :: mandiri (Tes Kebenaran
menganalisis Verifikasi data
menganalisis Verifikasi 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
calon debitur/debitur, (C1)
Data calon debitur/debitur.
(C2), (C3)(C4),
1. Langkah-
langkah verifikasi
2. Kriteria umum
verifikasi
7 3. Pelaksanaan 2,6
verifikasi kepada pihak 1x2x
ketga 50
menit
4. Pelaksanaan
verifikasi kepada calon
debitur/debitur.
5. Verifikasi
secara pisik (Kriteria
pemeriksaan)
8 UTS
Mahasiswa dapat menjelaskan Penyampaian Laporan 1. Kuliah
mengemukakan Keuangan yang diaudit 2. Diskusi
mengaplikasikan dan oleh Kantor Akuntan 3. Belajar
9 Mengetahui , memahami, Publik : terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
menganalisis kembali
mengaplikasikan dan 1. Macam-macam laporan mandiri (Tes Kebenaran
Penyampaian laporan
menganalisis Penyampain 4. Kolaboratif Tertulis) dan Kejelasan
keuangan yang diaudit oleh Keuangan.: Lap.Neraca,
Laporan Keuangan yang
Kantor Akuntan Publik (C1), Lap.Rugi
Produk Pekerti – AA 14
(C2,C3), (C4) laba,Lap.Perubahan
modal, Lap.arus kas dan
Lap. Atas laporan
Diaudit oleh Kantor
akuntan Publik keuangan
2. Laporan Keuangan yang
diaudit :
Jenis-jenis opini
audit
Penyampaian
laporan keuangan yg
diaudit oleh Kantor
Akuntan
Publik(KAP)
Penggunaan KAP
Batas waktu
penyampaian
Audited report.
Debitur terlambat
menyampaikan
audited report.
Produk Pekerti – AA 15
1 x3 x
50
menit
2,10
Mahasiswa dapat menjelaskan Larangan Pemberian 1. Kuliah
dan mengemukakan, Kredit : 2. Diskusi
menerapkan kembali , 1. Larangan pemberian 3. Belajar
Mengetahui, memahami terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
Larangan pemberian kredit kredit bersumber dari
dan menganalisis mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
(C1,C2, C3) Pemerintah
Larangan Pemberian 4. Kolaboratif dan
Kredit 2. Larangan pemberian Kejelasan
kredit bersumber dari
Bank Indonesia.
3. Larangan memberikan
10 2,11
kredit kepada pihak
terkait.
1x3x
50
menit
1. Mahasiswa dapat menjelaskan Notaris : 4. Kuliah
dan mengemukakan kembali 1. Pengertian akta 5. Diskusi
tentang Notaris untuk 2. Kekuatan Pembuktian 6. Belajar
11 Mengetahui,memahami, kepentingan operasioanl bank terstruktur dan Penugasan Ketepatan, 2,12,13
akta otentik
mengaplikasikan dan (C2, C3) mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
mengaplikasikan tentang 3. Kekuatan pembuktian dan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan akta dibawah tangan. 7. Kolaboratif
Notaris dan Perusahaan dan mengemukakakan kembali Kejelasan
Asuransi. tentang Perusahaan asuransi
untuk kepentingan operasioanl
Bank, (C2,C3) Perusahaan
Asuransi :
:Kebakaran(kerugian):
1. Asuransi kerugian
menurut OJK
2. Jenis kerugian
3. Keberadaan
Perusahaan Asuransi
Kerugian
Produk Pekerti – AA 16
1x3x
50
menit
Mahasiswa mampu Self Financing 1. Kuliah
menjelaskan konsep dasar 1. Definisi/pengertian 2. Diskusi
Self financing, (C2) Investasi. 3. Belajar
12 Mahasiswa mengetahui, terstruktur dan Penugasan Ketepatan, 2,14
Mahasiswa mampu 2. Jenis-jenis investasi
memahami, mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
menjelaskan konsep 3. Ketentuan self
mengaplikasikan 4. Kolaboratif dan
Feasibility, (C) Financing Kejelasan
4. Bukti self financing dan
besarnya selfinancing
Self Financing dan
Feasibility.
Feasibility Study:
1. Pengertian Studi
Kelayakan
2. Manfaat studi kelayakan
3. Pihak-pihak yang
berkepentingan dengan
studi kelayakan.
4. Aspek-aspek yang harus
dicermati pada studi
kelayakan.
5. Tujuan Studi kelayakan
Bisnis
6. Studi kelayakan di
Perbankan (Bank BNI)
Produk Pekerti – AA 17
1x2x
50
menit
Mahasiswa mampu KJPP secara umum 1. Kuliah
menjelaskan , 1. Jasa Penilai Publik 2. Diskusi
membandingkan, menyeleksi 2. Bidang jasa penilaian 3. Belajar
Memahami, menganalisa 3. Izin Penilai Publik terstruktur dan 1x2x Penugasan Ketepatan,
Jasa Penilai Publik , (C2),(C4)
dan mengevaluasi Penilai KJPP di Perbankan (BNI) mandiri 50 (Tes Tertulis) Kebenaran
Mahasiswa mampu
Independen Kantor Jasa 1. Penetapan harga 4. Kolaboratif menit dan
menjelaskan ,mengaplikasikan
Penilai Publik. (KJPP) taksasi agunan. Kejelasan
kembali (C2) (C3) KJPP di
Perbankan (Bank BNI) 2. Penggunaan KJPP
3. Term of Reference
(TOR)
Produk Pekerti – AA 18
Refinancing di
Perbankan (Bank BNI)
1. Ketentuan
refinancing kredit di
Bank BNI
2,17
1x3x
50
menit
Produk Pekerti – AA 19
Mahasiswa dapat menjelaskan Rasio Keuangan Calon 1. Kuliah
Menghitung menganalis debitur/debitur : 2. Diskusi
konsep dasar Rasio Keuangan 1. Rasio Profitabilitas 3. Belajar
Menjelaskan, terstruktur dan Penugasan Ketepatan,
Calon debitur/debitur (C1) 2. Rasio Likuiditas
Memahamidan mandiri (Tes Tertulis) Kebenaran
(C2), (C3), (C4) 3. Rasio Leerage
menganalisis Rasio 4. Kolaboratif dan
Mahasiswa mampu 4. Rasio Aktivitas
Keuangan dan menetapkan Kejelasan
menjelaskan, menghitung,
Kebutuhan Keuangan
menguji dan menyimpulkan
Calon Debitur/Debitur.
Kebutuhan keuangan Calon
debitur/debitur, (C2) (C3) Menetapkan Kebutuhan
(C4) (C5) Keuangan calon
debtur/debitur:
1. Tujuan perhitungan
kebutuhan keuangan
calon debitur/debitur
untuk emenentukan
besarnya kredit: 2,4
1.1 Menggunakan metode
15 perputaran Modal
kerja.
1.2 Metode perhitungan
kebutuhan modal kerja
maksimum kredit sd.
Rp. 5 milyar
1.3 Kebutuhan keuangan
calon debitur/debitur
harus dihitung oleh
petugas unit resiko
1x3x
50
menit
UAS
16
Produk Pekerti – AA 20
DAFTAR REFERENSI
1. UU Perbankan No. 10 tahun 1998
2. SOP /BPP (Buku Pedoman Perusahaan) Bank BNI
3. Artikel : sarjanaekonomi.co.id, Analisa kredit, Internet tgl. 14-05-2021
4. Ikatan Bankir Indonesia, april 2015, Manajemen Resiko, PT Gramedia Pustaka Utama,
Kompas Gramedia Building blok I, Lt 5, Jakart Pusat.
5. H.Zaeni Asyhadie, SH,M.Hum, 2012, Hukum Bisnism PT Raja Grafindo
6. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
7. UU No. 4 tahun 1996, tentang Hak Tanggungan
8. UU No. 42 tahun 1999, tentang Jaminan Fidusia
9. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150), dan tentang Hipotik(pasal 1162)
10. Internet Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan yang diaudit
11. Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tgl. 5-10-2006
12. Internet, Asuransi Kebakaran tgl. 22 Mei 2021
13. UU RI No.30 tahun 2004, tentang jabatan Notaris, dan KUHPerdata pasal 1868
14. Internet, tentang Kelayakan Usaha Bisnis, tgl. 22-05-2021 dan tentang Self Financing tgl.22-05-2021
15. PerMen No. 125/PMK.01/2008, tgl.3-9-2008
16. Internet, tentang Kantor Jasa Penilai Publik tgl. 24-05-2021
17. Internet tentang Take Over KPR tgl. 18-12-2019
Produk Pekerti – AA 21
Bagian III
IIKontrak Perkuliahan
produk Pekerti – AA
22
III. Kontrak Perkuliahan
KONTRAK PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen:
Pihak I Pihak II Disetujui
produk Pekerti – AA
23
b. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri
2. Pengetahuan
Setelah menempuh mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami, menjabarkan,
menerapkan serta menganalisa kredit Perbankan dan kemampuan dalam menghitung dan
mengatasi agar kredit tidak menjadi bermasalah.
3. Keterampilan Umum
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu dasar (pengantar) Perkreditan.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
c. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian kasus-kasus
kredit.
4. Keterampilan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dan aplikasi analisa kredit.
b. Membangun keterampilan dalam pemikiran kritis, konseptualisasi dari isu-isu
serta perumusan isu-isu terkait masalah perkreditan yaitu kredit Non Performing
loan.
produk Pekerti – AA
24
5 Analisis Instruksional/Organisasi Materi
6 Strategi Perkuliahan
Perkuliahan dilaksanakan dengan metode pembelajaran
a. Kuliah/ Ceramah
b. Diskusi
c. Belajar terstruktur dan mandiri
d. Kolaboratif
Evaluasi yang digunakan adalah:
a. Evaluasi sikap dan keterampilan umum dilakukan dengan teknik non tes dengan melakukan
observasi
b. Evaluasi pengetahuan dan keterampilan khusus dilakukan dengan tes yang meliputi tes
produk Pekerti – AA
25
formatif (pre test, post test dan kuis) dan tes sumatif (UTS dan UAS). Penilaian juga
dilakukan melalui tugas terstruktur dan tugas pratikum
7 Materi/Bahan Bacaan Perkuliahan
1. UU Perbankan No.10 tahun 1998.
2. SOP/BPP (Buku Pedoman Perusahaan) Bank BNI
3. Artikel : sarjanaekonomi.co.id, Analisa Kredit, Internet tgl. 14-05-2021
4. Ikatan Bankir Indonesia, April 2015, Manajemen Resiko, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Kompas Gramedia Building blok I, Lt 5, Jakarta Pusat
5. H. Zaeni Asyhadie, SH, M.Hum,2012 Hukum Bisnis, PT Raja Grafindo
6. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
7. UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
8. UU No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusis
9. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150), dan tentang Hipotik (pasal 1162)
10. Internet Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan yang diaudit
11. Peraturan Bank Indonesia No.8/13/PBI/2006 tgl. 5-10-2006
12. Internet, Asuransi Kebakaranm tgl. 22 Mei 2021
13. UU RI No.30 tahun 2004, tentang Jabatan Notaris, dan KUHPerdata pasal 1868
14. Internet, tentang Kelayakan Usaha Bisnis, tgl. 22-05-2021 dan tentang Self Financing tgl. 22-
05-2021
15. Permen No. 125/PMK.01/2008, tgl. 3-9-2008
16. Internet, tentang Kantor Jasa Penilai Publik tgl. 24-05-2021
17. Internet, tentang Take Over KPR, tgl. 18-12-2019
8 Tugas-Tugas
1. Tugas terstruktur (Kuliah) diberikan pada saat perkuliahan yang terdiri dari tugas pribadi dan
tugas kelompok. Tugas dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Pengingkaran terhadap waktu yang disepakati untuk mengumpulkan tugas akan
mengakibatkan pengurangan point tugas sebanyak 20
2. Setiap mahasiswa diwajibkan mendaftar dalam aplikasi E-Learning tugas-tugas atau kuis
melalui E-Learning harus dikirimkan melalui sarana tersebut
9 Kriteria Penilaian
No Unsur Penilaian Elemen Bobot
1 Sikap Kejujuran, kerjasama, etika, 20%
disiplin
2 Pengetahuan 40%
(Cognitive) a. Quis 10%
b. Tugas terstruktur 20%
c. UTS 30%
d. UAS 40%
3 Keterampilan 40%
(Psikomotor) a. Unjuk Kinerja 50%
b. Presentasi 50%
10 Jadwal Perkuliahan
Mingg
Bahan Kajian Tugas Bahan Bacaan
u
(1) (2) (3) (4)
1 Pengertian Kredit dan Resiko Kredit E Tugas Terstruktur 1 1,2,3,4
2 Jenis-Jenis Agunan dan Verifikasi Tugas Terstruktur 2 1,2,5
produk Pekerti – AA
26
Agunan
Metode dan Faktor Kunci dalam Tugas Terstruktur 3
3 1,6
Menilai Agunan
4 Pengikatan Agunan Tugas Terstruktur 4 5,6,7,8,9
Persyaratan Umum Suatu Permohonan Tugas Terstruktur 5
5 2,6,
Kredit
6 Larangan Pemberian Kredit Tugas Terstruktur 6 2,6
Proses pengumpulan Data Calon Tugas Terstruktur 7
7 2,6
Debitur/Debitur
8 UTS
9 Verifikasi data calon debitur/debitur Tugas Terstruktur 8 2,10
10 Penyampaian lap.keuangan yg diaudit Tugas Terstruktur 9 2,11
11 Notaris dan Perusahaan Asuransi Tugas Terstruktur 10 2,12,13
12 Self Financing dan Feasibily Tugas Terstruktur 11 2,14
13 Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Tugas Terstruktur 12 2,15,16
Publik (KJPP)
14 Take Over Kredit dari Bank Lain dan Tugas Terstruktur 13 2,17
Refinancing Kredit
15 Rasio Keuangan dan Menetapkan Tugas Terstruktur 14 2,4
Kebutuhan Keuangan Calon
Debitur/Debitur
16 UAS
11 Tata Kelola Perkuliahan
1. Mahasiswa lebih banyak belajar On Line daripada belajar Tatap Muka.
2. Mahasiswa dicek kehadirannya dalam sistem E-Learning jika terlampat selama 15 menit
setelah dosen memberikan kuliah mahasiswa ybs ditegur oleh dosen.
3. Bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit, tetap diizinkan mengikuti perkuliahan,
dengan catatan tidak diizinkan mengisi absensi ketika belajar tatap bunga.
4. Apabila dosen tidak hadir setelah 15 menit dari jadwal, mahasiswa dipersilahkan untuk
menghubungi dosen via telp/hp untuk menanyakan apakah perkuliahan diadakan atau tidak.
5. Mahasiswa minimal hadir 80% dari jumlah perkuliahan yang direncanakan untuk dapat
mengikuti ujian final.
6. Apabila mahasiswa tidak hadir, harus ada pemberitahuan kepada dosen melalui surat tertulis
sesuai dengan peraturan akademik.
7. Mahasiswa dan dosen memakai pakaian yang rapi dan sopan sewaktu pelaksanaan
perkuliahan (tidak diperkenankan memakai kaos oblong dan memakai sandal)
8. Mahasiswa harus memiliki komitmen untuk mengikuti perkuliahan dengan baik dan
mengerjakan semua tugas yang disepakati secara optimaldan menyerahkan tugas sesuai
dengan kesepakatan bersama (Tugas tidak akan dinilai apabila dikumpulkan diluar waktu
yang telah ditetapkan)
9. Jika ditemukan tugas hasil plagiat, maka nilai akan dikompensasi.
10. Sebelum kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan pre test dan post test setelah selesai
kegiatan belajar mengajar
11. Kuis akan dilakukan setiap minggu 4 secara teratur
12. Penilaian dilaksanakan atas dasar partisipasi, tugas, , dan UTS dan UAS yang dilakukan
selama proses belajar.
produk Pekerti – AA
27
Bagian IV
IV. Satuan Acara Pengajaran
produk Pekerti – AA
28
IV. Satuan Acara Pengajaran (SAP)
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 1
Pokok Bahasan Pengertian Kredit dan Resiko Kredit
Sub Pokok 1. Resiko Kredit 3. Aspek-aspek Analisa Kredit
Bahasan 2. Pengertian Analisa Kredit 4. Prinsip Dasar Pemberian Kredit
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan pengertian analisa Kredit dan Resiko Kredit
Dasar
Indikator 1. Menjelaskan dan mengemukakan Resiko Kredit,
produk Pekerti – AA 29
keberhasilan 2. Menjelaskan dan mengemukakan kembalipengertian analisa kredit
3. Menjelaskan dan mengemukakan kembali aspek-aspek analisa kredit, dan
4. Menjelaskan dan mengemukakan Prinsip dasar pemberian kredit dan penjelasannya
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang RPS, kontrak perkuliahan dan sistem penilaian dan dilanjutkan dengan
review tentang pengetahuan mereka mengenai analisa kredit dan selanjutnya menjelaskan topik perkuliahan.
Strategi Pembelajaran Mikro
produk Pekerti – AA 30
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Metode Media
Pembelajaran Waktu Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu Nasional Kebangsaan Mendengarkan uraian 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
2. Menjelaskan materi kuliah dan kontrak tentang kontrak 2. Diskusi Point
perkuliahan serta evaluasi pembelajaran perkuliahan, tata kelola 3. Belajar 2. Buku Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta konsep terstruktur dan 3. Buku
pekuliahan dan sistem
mandiri penunjag
evaluasi 4. Kolaboratif
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang permasalahan Mendengarkan penjelasan 100 menit
(kegiatan inti): Resiko kredit dan pengertian analisa kredit tentang permasalahan
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa dalam ekonomi dan
2. Contoh tentang topik yang dipelajari pengertian ilmu ekonomi
3. Latihan serta memberi tanggapan,
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan dan
dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama dan
mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. UU Perbankan No. 10 tahun 1998
2. SOP Bank BNI
3. Artikel ; sarjanaekonomi.co.id, Analisis kredit, Internet tgl. 14 Mei 2021.
4. Ikatan Bankir Indonesia, April 2015, Manajemen Resiko, : PT Gramedia Pustaka Utama , Jakarta Pusat.
produk Pekerti – AA 31
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C-E Pematangsiantar
Sumatera Utara
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 2
Pokok Bahasan Jenis-Jeniis agunan dan Verifikasi Agunan
Sub Pokok 1. Jens-Jenis Agunan
Bahasan a. Agunan Benda tak bergerak dan Agunan benda bergerakd. Verifikasi agunan peralatan dan mesin
b. Agunan Perseorangan dan Perusahaan e. Verifikasi agunan Self Financing
2. Verifikasi agunan
a. Verifikasi agunan tidak bergerak
b. Verifikasi agunan bergerak
c. Veriifikasi agunan Surat Perjanjian Kerja
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan jenis agunan Kebendaan, agunan perseorangan dan agunan perusahaan
produk Pekerti – AA 32
Dasar
Indikator Mahasiswa mampu menganalisis atas :
keberhasilan 1. Proses verfikasi agunan tidak bergerak
2. Proses verfikasi agunan bergerak
3. Proses verfikasi agunan surat Perjanjian Kerja
4. Proses verfikasi agunan peralatan dan mesin
5. Proses verifikasi agunan Self financing
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Agunan dan verifikasinya sekaligus meriview tentang materi pada
pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
produk Pekerti – AA 33
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide
berdoa menurut keyakinan masing-masing review malalui diskusi 2 2. Diskusi Powe Point
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku
minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri 3. Buku
konsep 4. Kolaboratif penunjang
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang permintaan, Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti):1. Uraian penawaran dan keseimbanagn pasar tentang permintaan,
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan penawaran dan
3. Latihan mahasiswa tentang topik yang dipelajari keseimbangan pasar, dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan
dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama
dan mengucapkan salam
1. H.Zaeni Asyhadie, S.H, M.Hum, 2021. Hukum Bisnis, PT Raja Granfindo, Jakarta, Cetakan ke 6 , Juni 2021.
Sumber Belajar 2. Buku Pedoman Perusahaan (SOP) Bank BNI
produk Pekerti – AA 34
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C-E Pematangsiantar
Sumatera Utara
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 3
Pokok Bahasan Metode dan Faktor Kunci dalam Menilai Agunan
Sub Pokok 1. Metode Perbandingan Data Pasar (Market Method)
Bahasan 2. Metode Kalkulasi Baya (Cost Method)
3. Metode Kapitalisasi Pendapatan (Income Method)
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, menghitung dan menganalisis nilai agunan
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali metode perhitungan nilai agunan.
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menganalisis dan menyimpulkan agunan yang dapat diterima bank.
produk Pekerti – AA 35
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi berbagai metode perhitungan agunan sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya
produk Pekerti – AA 36
Strategi Pembelajaran Mikro
produk Pekerti – AA 37
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 4
Pokok Bahasan Pengikatan Agunan
Sub Pokok 1. Bentuk-bentuk Pengikatan Agunan
Bahasan
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
produk Pekerti – AA 38
Kompetensi Menjelaskanteori bentuk-bentuk pengikatan agunan kredit.
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali tanah terdaftar dan bentuk pengikatannya
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali tanah tidak terdaftar dengan bentuk pengikatannya
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali bukan tanah dengan bentuk pengikatannya
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali benda bergerak terdaftar dengan bentuk pengikatannya
5. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali benda bergerak tidak terdaftar dengan bentuk pengikatannya
6. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali benda bergerak tidak bertubuh dengan bentuk pengikatannya
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi pengikatan dari berbagai jenis agunan sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, Menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
doa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
produk Pekerti – AA 39
2. Melakukan review singkat tentang arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
materi minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang teori Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti): perilaku konsumen tentang perilaku
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan konsumen, dan
2. Contoh mahasiswa tentang topik yang
3. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Zaenii Asyhadie,S.H, M.Hum, Hukum Bisnis,PT Rajagrafindo Persada, Depok Jakarta, cetakan ke 6 ,Juni 2012
2. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
3. UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan UU No .4 tahun 1996 tentang Fidusia
4. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150) dan KUH Perdata tentang Hipotik (pasal 1162).
produk Pekerti – AA 40
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya no. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 5
Pokok Bahasan Persyaratan Umum suatu permohonan Kredit
Sub Pokok 1. Surat Permohonan Kredit 5. Hubungan dengan Bank
Bahasan 2. Legalitas Usaha 6.Pengalaman Usaha
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 7.Persyaratan bentuk badan usaha
4. Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, mengemukakan dan menganalisis permohonan kredit calon debitur/debitur.
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali keberadaanSurat Permohonan kredit, Legalitas usaha,
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali NPWP,Pelunasan PBB, Hubungan dengan bank,
produk Pekerti – AA 41
3. Mahasiswa dapat menghitung dan menganalisis model produksi satu faktor berubah Pengalaman usaha dan Persyaratan Bentuk
Badan usaha
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi syarat umum permohonan kredit sekaligus meriview tentang materi
pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan doa Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
produk Pekerti – AA 42
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang teori Mendengarkan penjelasan 75 menit
(kegiatan inti): produksi tentang teori produksi, dan
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa
2. Contoh tentang topik yang dipelajari
3. Latihan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan
dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.
produk Pekerti – AA 43
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar – Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 6
Pokok Bahasan Proses Pengumpulan Data
Sub Pokok 1. Proses Pengumpulan Data
Bahasan 2. Sumber dan metode pengumpulan data
3. Laporan call dan laporan kunjungan setempat (site vist)
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, mengklasifikasi, dan menganalisis, poses pengumpulan data, sumber dan metode pengumpulan data dan membuat laporan
Dasar call dan laporan kunjungan setempat.
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali proses, sumber dan metode pengumpulan data.
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat mngemukakan proses pembuatan laporan call dan laporan kunjungan setempat.
produk Pekerti – AA 44
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi sekaligus meriview tentang materi pada pertemuan sebelumnya
produk Pekerti – AA 45
Strategi Pembelajaran Mikro
produk Pekerti – AA 46
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 7
Pokok Bahasan Verifikasi Data Calon Debitur/Debitur
Sub Pokok 1. Langkah verifikasi data calon debetur/debitur
Bahasan 2. Kriteria umum verifikasi
3. Pelaksanaan verifikasi kepada pihak ketiga
4. Pelaksanaan verifikasi kepada calon debitur/debitur
5. Verifikasi secara fisik (kriteria pemeriksaan)
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
produk Pekerti – AA 47
Kompetensi Menjelaskan, mendiskusikan dan menganalisis data calon debitur/debitur dan memverifikasi data tsb.
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat memahami dan melakukan verifikasi aguanan calon debitur /debitur
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu melakukan verifikasi pisik.
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi verifikasi data calon debitur/debitur sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya
produk Pekerti – AA 48
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta mendengarkan 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang struktur pasar Mendengarkan 100 menit
(kegiatan inti): dan keseimbangan perusahaan penjelasan tentang
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa struktur pasar dan
2. Contoh tentang topik yang dipelajari keseimbangan
3. Latihan perusahaan, dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 255 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan dan
dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama dan
mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013.
produk Pekerti – AA 49
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 8
Pokok Bahasan Penyampaian Laporan Keuangan yang Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
Sub Pokok 1. Macam- macam laporan Keuangan 2. Laporan Keuangan yang diaudit
Bahasan a.Laporan Neraca a. Jenis-jenis opini audit
b.Laporan Laba-Rugi b. Penyampaian laporan Keu.yang diaudit oleh KAP
c. Laporan Perubahan modal c. Penggunaan KAP dan penyampaian audited report
d Laporan arus kas d. Batas waktu penyampaian Audted report
e. Laporan atas laporan keuangane. Langkah2 jika penyampaian audited report terlambat
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan, menyusun dan menganalisis macam-macam laporan keuangan dan mengemukakan laporan keuangan yang diaudit.
produk Pekerti – AA 50
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali macam-macam laporan keuangan
keberhasilan 2. Mahasiswa menjelaskan dan mengemukakkn kembali laporan keuangan yang diaudit.
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan laporan keuangan dan laporan keuangan yang diaudit.
produk Pekerti – AA 51
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
berdoa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang materi arah serta 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu mendengarkan peta terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta konsep yang akan mandiri penunjang
konsep dipelajari pada bab ini 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang konsep Mendengarkan 100 menit
inti): dasar ekonomi makro dan pendapatan penjelasan tentang
1. Uraian nasional konsep dasar ekonomi
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan makro dan pendapatan
3. Latihan mahasiswa tentang topik yang dipelajari nasional, dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas presensi
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan
dan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama
dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Internet, Laporan keuangan
2. Internet, Laporan keuangan yang diaudit. (audited Report)
3. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI
produk Pekerti – AA 52
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 9
Pokok Bahasan Larangan Pemberian Kredit
Sub Pokok 1. Bank BNI dilarang memberikan kredit cf peraturan Pemerintah
Bahasan 2. Bank BNI dilarang memberikan kredit cf peraturan Bank Indonesia
3. Bank BNI dilarang memberikan kepada pihak terkait
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking.
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan dan mengklasifikasikan larangan pemberian kredit
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali konsep larangan pemberian kredit cfm peraturan Pemerintah
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menentukan dan mengemukakan larangan pemberian kredit cfm peraturan Bank Indonesia,
produk Pekerti – AA 53
3. Mahasiswa mengemukakan larangan pemberian kredit kepada pihak terkait.
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang larangan pemberian kredit sekaligus meriview tentang materi pada
produk Pekerti – AA 54
pertemuan sebelumnya
produk Pekerti – AA 55
Sumber Belajar 1. Peraturan Bank Indonesia no.8/13/ PBI/2006, tgl. 5-10-2006
2. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI.
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 10
Pokok Bahasan Notaris dan Perusahaan Asuransi
Sub Pokok 1. Notaris mitra Perbankan : 2. Perusahaan Asuransi mitra kerja Perbankan :
Bahasan a. Pengertian Akta a. Kerugian yang ditanggung oleh Pihak asuransi cfm OJK.
produk Pekerti – AA 56
b. Kekuatan pembuktian akta otentik b. Jenis kerugian yang ditanggung perusahaan asuransi
c. Kekuatan pembuktian akta dibawah tangan c. Keberadaan perusahaan asuransi kerugian di Bank BNI.
d. Lagalisas akta dibwah tangan
e. Keberadaan notari di Perbankan (Bank BNI)
f. Tugas Notaris
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
Kompetensi 1. Menjelaskan dan menugaskan Notaris dalam hal legalisasi perjanjian kredit dan pengikatan agunan.
Dasar 2. Menjelaskan dan menugaskan perusahaan asuransi untuk menutup pertanggungan atas asuransi kebakaran.
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali fungsi notaris di Perbankan,
keberhasilan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakakn kembali fungsi perusahaan asuransi di perbankan.
produk Pekerti – AA 57
Peta Konsep
produk Pekerti – AA 58
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang pihak Notaris dan pihak asuransi sekaligus meriview tentang materi pada
pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 2. Slide Powe
berdoa sebelum perkuliahan review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang arah serta mendengarkan 3. Belajar 3. Buku Ajar
materi minggu lalu peta konsep yang akan terstruktur dan 4. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang uang, Mendengarkan penjelasan 100 menit
inti): tingkat suku bunga dan bank tentang uang, tingkat suku
2. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan bunga dan bank, dan
3. Contoh mahasiswa tentang topik yang
4. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
produk Pekerti – AA 59
Sumber Belajar 1. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI
2. Internet, Asuransi Kebakaran, tgl. 22 Mei 2021.
3. UU RI No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
4. KUHPerdata Pasal 1868
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 11
Pokok Bahasan Self Financing dan Feasibility
Sub Pokok 1. Self Financing 2. Feasibility Study (Studi kelayakan) f. Studi kelayakan di Perbankan (BNI)
produk Pekerti – AA 60
Bahasan a. Definisi Inestasi a, Pengertian feasibility study
b. Jenis-jenis investasi b. Manfaat Studi kelayakan bisnis
c. Tujuan investasi c. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan
d. Ketentuan self financing d. Aspek-aspek Studi kelayakan yang haris dikaji
e. Bukti-bukti self financing e. Tujuan Studi kelayakan bisnis
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
Kompetensi Mahasiswa menjelaskan Self financing. Dan Studi kelayakan
Dasar
Indikator 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Self Financing,
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali Studi Kelayakan
produk Pekerti – AA 61
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Self financing dan studi kelayakan sekaligus meriview tentang materi
pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Aktivitas Perkuliahan Alokasi Metode Media
produk Pekerti – AA 62
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, menyanyikan lagu nasional dan berdoa Aktif dalam kegiatan review 25 menit 1. Kuliah 1. Slide Powe
sebelum perkuliahan malalui diskusi 2 arah serta 2. Diskusi Point
2. Melakukan review singkat tentang materi mendengarkan peta konsep 3. Belajar 2. Buku Ajar
minggu lalu yang akan dipelajari pada terstruktur dan 3. Buku
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta bab ini mandiri penunjang
konsep 4. Kolaboratif
Penyajian 1. Memberikan penjelasan tentang keseimbangan Mendengarkan penjelasan 100 menit
(kegiatan inti): pasar barang (pendekatan IS) dan tentang keseimbangan pasar
1. Uraian keseimbangan pasar uang (pendekatan LM) barang (pendekatan IS) dan
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan mahasiswa keseimbangan pasar uang
3. Latihan tentang topik yang dipelajari (pendekatan LM), dan
Penutup 1. Merangkum materi yang telah disampaikan Menandatangani presensi 25 menit
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun perpustakaan dan
dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi berita
acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa bersama dan
mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Internet tentang Studi Kelayakan Usaha Bisnis , tgl. 22-05-2021
2. Internet tentang Self Financing Kredit, tgl. 22-05-2021
3. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI
produk Pekerti – AA 63
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Sumatera Utara
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga,S.IP, M.M
Pertemuan 12
Pokok Bahasan Penilai Independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Sub Pokok A. Jasa Penilai Pubblik : B. KJPP di perbankan (Bank BNI):
Bahasan 1. Peraturan Menteri Keuangan No.125/PMK.01/2008 tgl. 3-9-2008 1. Penetapan harga taksasi agunan
2. Bidang Jasa penilaian KJPP 2.Penggunaan KJPP
3. Untuk mendapatkan Izin Penilai Publik C. Term of Reference (TOR) untuk KJPP
1. Pendahuluan
2. Data Objek Penilaian
3. Hal-hal yang dinilai
4. Hasil pekerjaan
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
produk Pekerti – AA 64
Kompetensi 1. Menjelaskan Jasa Penilai Publik
Dasar 2. Menjelaskan KJPP di Perbankan (Bank BNI)
Indikator 1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Jasa Penilai Publik,
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan kembali KJPP di perbankan (Bank BNI)
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Jasa Penilai Publik dan KJPP di Perbankan (Bank BNI) sekaligus
meriview tentang materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
produk Pekerti – AA 65
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, doa sebelum perkuliahan Aktif dalam kegiatan 25 menit 2. Kuliah 1. Slide Powe
2. Melakukan review singkat tentang review malalui diskusi 2 3. Diskusi Point
materi minggu lalu arah serta mendengarkan 4. Belajar 2. Buku Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta peta konsep yang akan terstruktur 3. Buku
konsep dipelajari pada bab ini dan mandiri penunjang
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit 5. Kolaboratif
inti): keseimbangan umum pasar barang dan tentang keseimbangan
1. Uraian pasar uang umum pasar barang dan
2. Contoh 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan pasar uang, dan
3. Latihan mahasiswa tentang topik yang
dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1.Peraturan Menteri Keuangan No. 125/PMK.01/2008, tgl. 3-9-2008
2. Internet tentang Kantor Jasa Penilai Publik tgl. 24-05-2021
3. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI
produk Pekerti – AA 66
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 13
Pokok Bahasan Take Over Kredit dari Bank Lain dan Refinancing Kredit
Sub Pokok 1. Take over KPR (Kredit konsumtif) 2. Take over kredit bisnis di Perbankan (Bank BNI):
Bahasan a.Take over kredit antar bank a. Syarat-syarat take over kredit Bisnis
b.Take over kredit jual rumah b. Take over kredit terhadap agunan pihak ketiga
c.Take oer kredit dibawah tang 3. Refinancing kredit di Perbankan (Bank BNI)
Ketentuan refinancing kredit
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan Take over KPR, Take over kredit bisnis (Bank BNI) dan Refinancing kredit di Perbankan (Bank BNI)
Dasar
produk Pekerti – AA 67
Indikator 1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep Take over kredit
keberhasilan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Refinancing kredit.
Peta Konsep
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Take over kredit dan Refinancing kredit sekaligus meriview tentang
materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 1. Salam, doa sebelum perkuliahan Aktif dalam kegiatan 25 menit 1. Kuliah 2. Slide Powe
2. Melakukan review singkat tentang review malalui diskusi 2 2. Diskusi Point
produk Pekerti – AA 68
materi minggu lalu arah serta mendengarkan 3. Belajar 3. Buku Ajar
3. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta peta konsep yang akan terstruktur dan 4. Buku
konsep dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
Penyajian (kegiatan 1. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit 4. Kolaboratif
inti): keseimbangan umum makro agregatif tentang keseimbangan
1. Uraian 2. Melakukan diskusi 2 arah dengan umum makro agregatif,
2. Contoh mahasiswa tentang topik yang dan
3. Latihan dipelajari
Penutup 1. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
2. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
3. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
4. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1.Internet : tentang Take Over KPR, tgl. 18-12-2019
2.Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI
produk Pekerti – AA 69
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
Keuangan dan
Perbankan Analisa Kredit PL311711 3 Kalvin Sinaga, S.IP, M.M
Pertemuan 14
Pokok Bahasan Rasio Keuangan dan Menetapkan Kebutuhn Keuangan Calon Debitur/Debiitur
Sub Pokok 1. Rasio keuangan Calon debitur/debitur 2. Menetapkan Kebutuhan Keuangan calon debitur/debiitur
Bahasan a.Rasio Profitabilitas
b.Rasio Likuiditas
c.Rasio Leverage
d. Rasio Aktivitas
Standar Menguasai dan menerapkan konsep teori dan praktek analisa kredit dalam rangka penyaluran kredit dengan prinsip prudent banking
Kompetensi
Kompetensi Menjelaskan Rasio keuangan calon debitur dan menetapkan kebutuhan keuangan calon debitru/debitur
produk Pekerti – AA 70
Dasar
Indikator 3. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar Rasio Keuangan calon debitur/debitur
keberhasilan 4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menghitung Kebutuan keuangan calon debitur/debitur
produk Pekerti – AA 71
Peta Konsep
produk Pekerti – AA 72
Uraian Materi Pertemuan dimulai dengan memberikan penjelasan tentang materi Rasio Keuangan dan Kebutuhan keuangan calon debitur/debitur
sekaligus meriview tentang materi pada pertemuan sebelumnya
Strategi Pembelajaran Mikro
Tahap Pembelajaran Aktivitas Perkuliahan Alokasi Waktu Metode Media
Pembelajaran Pembelajaran
Dosen Mahasiswa Teori
Pendahuluan 4. Salam, doa sebelum perkuliahan Aktif dalam kegiatan 25 menit 5. Kuliah 5. Slide Powe
5. Melakukan review singkat tentang review malalui diskusi 2 6. Diskusi Point
materi minggu lalu arah serta mendengarkan 7. Belajar 6. Buku Ajar
6. Menjelaskan kompetensi dasar dan peta peta konsep yang akan terstruktur dan 7. Buku
konsep dipelajari pada bab ini mandiri penunjang
Penyajian (kegiatan 3. Memberikan penjelasan tentang Mendengarkan penjelasan 100 menit 8. Kolaboratif
inti): keseimbangan umum makro agregatif tentang keseimbangan
4. Uraian 4. Melakukan diskusi 2 arah dengan umum makro agregatif,
5. Contoh mahasiswa tentang topik yang dan
6. Latihan dipelajari
Penutup 5. Merangkum materi yang telah Menandatangani presensi 25 menit
disampaikan
6. Meminta mahasiswa mengerjakan tugas
terstruktur di rumah ataupun
perpustakaan dan dikumpulkan sesuai
dengan waktu yang disepakati
7. Mengabsensi mahasiswa dan mengisi
berita acara perkuliahan
8. Menutup perkuliahan dengan doa
bersama dan mengucapkan salam
Sumber Belajar 1. Buku Pedoman Perusahaan Bank BNI
produk Pekerti – AA 73
produk Pekerti – AA 74
Bagian V
V. Bahan Ajar
V. Bahan Ajar
produk Pekerti – AA 75
BAB 1. PENGERTIAN KREDIT DAN RESIKO KREDIT
Pada umumnya, bisnis kredit masih manjadi sumber utama pendapatan bank-bank di Indonesia. Dalam bagian ini akan dijelaskan
mengenai bagaimana mengidentifikasi resiko kredit mulai dari proses pencarian Nasabah/calon debitur sampai dengan kredit dilunasi.
Dijelaskan bagaimana para analis kredit mengelola resiko sesuai dengan peran mereka dalam mencapai tujuan bank yaitu profitabilitas
(keuntungan).
Resiko kredit adalah resiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban melunasi kredit pada bank.
Pada aktivitas pemberian kredit, baik kredit komersial maupun kredit konsumsi, terdapat kemungkinan debitur tidak dapat memenuhi
kewajiban kepada bank karena berbagai alasan al. :
1. Kegagalan bisnis debitur
2. Karakter debitur yang tidak mempunyai iktikad baik untuk memenuhi kewajiban kepada bank.
3. Adanya keterlibatan pegawai bank dalam kegiatan uasah debitur karena adanya kepentingan pribadi atas pemberian kredit tersebut.
4. Kompromi terhadap prinsip pemberian kredit yang sehat.
5. Informasi kredit (analisa/SOP) untuk pengambilan keputusan tidak lengkap.
Sebelum membahas pengertian analisis kredit sebaiknya penting dipahami terlebih dahulu :
2. pengertian kredit. Kredit dalam bahas Inggris Credit, dalam bahasa Yunani Credere yang keduanya sama-sama mempunyai arti
KEPERCAYAAN.
3. Kredit berdasarkan UU Perbankan No.10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Pengertian analisa kredit adalah suatu proses penilaian yang dilakukan bank untuk menganalisis terhadap kelayakan calon
debitur/debitur dari segala aspek baik aspek keuangan maupun aspek non keuangan untuk memberikan keyakinan kepada bank
bahwa usaha yang akan dibiayai dengan kredit tersebut layak.
produk Pekerti – AA 76
Pada bagian ini dikemukakan tigapengertian Analisis kredit menurut para ahli ( sumber internet tgl. 14-5-2021) , yaitu:
1. Djohan :Analisis kredit adalah segala aktiitas dari suatu pemeriksaan, penelitian atau menganalisa mengenai sejumlah kelengkapan,
keabsahan, dan kelayakan dari sejumlah berkas/surat/data dari pemohon kredit/calon debitur sampai pada saat dikeluarkannya suatu
ketetapan apakah kredit tersebut memang benar layak untuk disetujui atau justru akan ditolak.
2. Thomas Suyatno dkk.: Analisis kredit adalah menyusun segala apa yang menjadi kebutuhan pekerjaan atas segala penguraian dari
berbagai aspek, baik keuangan maupun non keuangan guna mengetahui kemungkinan bisa/tidak bisa dipertimbangkan akan suatu
permohonan kredit.
3. Firdaus & Ariyanti : Analisis kredit yakni salah satu penilaian semacam studi akan kelayakan (Feasibility Study) pada suatu
perusahaan yang menjadi pemohon kredit..
produk Pekerti – AA 77
5. Manajemen
Penilaian aspek ini dapat digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumberdaya manusia yang dimiliki serta latar
belakang pendidikan dan pengalaman sumberdaya manusianya.
produk Pekerti – AA 78
Sumber pelunasan atau pembayarn kembali, harus diketahui dengan baik oleh para petugas kredit, sehingga apabila terjadi sesuatu
atas sumber pembayaran tersebut, bisa diambil tindakan yang dianggap perlu untuk mengamankan kepentingan bank.
8. Pemutus kredit yang baik memerlukan data dan fakta yang lengkap.
Petugas kredit dituntut untuk bisa mengantisipasi kejadian-kejadian sehubungan dengan bisnis debitur dengan kata lain petugas
kredit harus terus menerus memantau kredit yang diberikan.
9. Siklus bisnis dapat diprediksi.
Hadapilah kenyataan bahwa daur bisnis itu berfluktuasi, ada saatnya bisnis tersebut booming namun ada kalanya juga bisnis tersebut
crash. Jadi perhatikan daur bisnis atau daur hidup dari suatu produk untuk mengetahui apakah debitur telah mengambil strategi yang
tepat.
12. Risiko pemberian kredit kepada usaha kecil lebih rendah dibandingkan usaha besar.
Meskipun sulit untuk memperoleh laporan euangan pada debitur kecil dan manajemennya relatif tidak terorganisasi dengan baik
dibandingkan debitur besar, namun dalam kenyataannnya potensi kredit bermasalah untuk debitur kecil relatih lebih kecil.
13. Jangan pernah meremehkan administrasi kredit
Informasi adanya resiko kredit bisa dideteksi dari file debitur.
Administrasi kredit yang baik, dapat menjadi pertahanan terakhir yang baik bagi bank.
Pastikan bahwa administrasi kredit debitur kelolaan anda telah sesuai ketentuan.
14. Hati-hati dengan penjaminan yang menginginkan keputusan kredit yang cepat.
produk Pekerti – AA 79
Apabila debitur ingin mendapatkan keputusan kredit secara cepat, petugas kredit perlu lebih berhati-hati dan perlu ditelusur, kenapa
menginginkan keputusan yang cepat.
15. Apabila ada penjaminan, pastikan bahwa penjamin benar-benar bertanggungjawab secara legal terhadap resiko pemberian kredit..
Apabila kredit debitur dijamin oleh pihak ketiga, pastikan bahwa pihak penjamin benar-benar memiliki asset atau kekayaan yang
menjamin kepentingan bank. Selain itu daftar kekayaan pihak penjamin dilampiri dan berapa persentasi dari kekayaan tersebbut
digunakan untuk menjamin kredit debitur.
16. Awasi penggunaan kredit yang diberikan.
Pemantauan merupakan langkah penting setelah persetujuan kredit. Selain memantau perkembangan bisnis debitur juga penggunaan
kredit bank juga wajib dipantau oleh pejabat kredit, sehingga bisa dipastikan penggunaan kredit sudah sesuai dengan tujuan yang
diperjanjikan.
17. Utamakan kepentingan bank.
Harus selalu diingat bahwa pejabat kredit bekerja untuk bank, bukan untuk debitur. Prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit
sulit dipertahankan apabila pejabat kredit kejangkitan virus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
18. Resiko pemberian kredit meningkat jika prinsip atau kebijakan kredit diabaikan..
Setiap pelanggaran atas prinsip-prinsip pemberian kredit cenderung akan meningkatkan resiko kredit dan mengarahkan kredit
menjadi kredit bermasalah.
CHARAKTER
Penilaian karakter debitur / calon debitur dilakukan untuk dapat menyimpulkan bahwa debitur /calon debitur tersebut jujur, beritikad
baik dan tidak akan menyulitkan bank di kemudian hari.
Penilaian karakter lazimnya dilakukan melalui :
Bank Checking à Sistem informasi debitur (SID) Bank Indonesia à informasi bank pemberi pinjaman, nilai fasilitas, kelancaran
pembayaran dll
Trade Checking à pada supplier dan pelanggan dari debitur/calon debitur à meneliti reputasi debitur/calon debitur di lingkungan
mitra bisnisnya.
produk Pekerti – AA 80
Informasi dari Asosiasi Usahaà untuk reputasi debitur/calon debitur dalam interaksi diantara pelaku usaha dalam asosiasi.
2. CAPACITY
Penilaian kemampuan debitur/calon debitur dalam bidang usahanya dan/atau kemampuan manajemen debitur/calon debitur, agar bank
yakin bahwa usaha yang akan diberikan pembiayaan tersebut dikelola oleh orang-orang yang tepat. Pendekatan yang dapat digunakan
dalam menilai capacity debitur / calon debitur :
Pendekatan historis, yaitu menilai kinerja debitur di masa lalu (past performance)
Pendekatan finansial, yaitu menilai kemampuan keuangan debitur /calon debitur
Pendekatan yuridis, yaitu melihat secara yuridis person yang berwenang mewakili perusahaan dalam melakukan penandatanganan
Perjanjian Kredit dengan bank.
Pendekatan manajerial, yaitu menilai kemampuan debitur/calon debitur melaksanakan fungsi manajemen dalam memimpin
perusahaan
Pendekatan teknis, yaitu menilai kemampuan debitur/calon debitur terkait teknis produksi, seperti tenaga kerja, sumber bahan baku,
peralatan, administrasi, keuangan dan lain-lain.
3. CAPITAL
Penilaian atas posisi keuangan debitur/calon debitur secara keseluruhan termasuk aliran kas, baik untuk masa lalu maupun proyeksi
pada masa yang akan datang, dilakukan untuk mengetahui kemampuan permodalan dalam menjalankan proyek atau usaha yang
bersangkutan.
Bank harus menilai berapa besarnya modal debitur. Makin besar modal debitur akan semakin baik, karena :
Keterlibatan atau tanggung jawab debitur terhadap maju mundurnya usaha akan menjadi besar
Beban debitur terhadap kewajiban bunga kredit dan pengembaliannya akan lebih kecil
Resiko kredit bank akan menjadi lebih kecil.
produk Pekerti – AA 81
4. CONDITION of ECONOMIC
Penilaian atas kondisi pasar di dalam negeri maupun diluar negeri, baik masa lalu maupun masa yang akan datang, dilakukan untuk
mengetahui prospek pemasaran dari hasil usaha debitur/calon debitur yang dibiayai.
Beberapa hal yang dapat digunakan dalam melakukan analisis condition of economic, antara lain :
Regulasi pemerintah pusat dan daerah
Kondisi makro dan mikro ekonomi
Situasi politik dan keamanan
Kondisi lain yang mempengaruhi pemasaran.
5. COLLATERAL
Penilaian atas agunan yang dimiliki oleh debitur / calon debitur yang dilakukan untuk mengetahui kecukupan nilai agunan sesuai
dengan pemberian pinjaman dan ketentuan bank
Agunan yang diserahkan debitur/calon debitur dipertimbangkan dapat mencukupi pelunasan kewajiban debitur/calon debitur dalam hal
keuangan nasabah tidak mampu memenuhi kewajibannya (sebagai second way out).
Apabila 5 “C” dari calon debitur memenuhi kriteria minimum yang diinginkan bank, dapat dikatakan bahwa calon debitur tersebut layak
untuk dibiayai.
Jenis kredit yang dapat diberikan bank mempunyai aneka ragam bentuk, secara umum, jenis kredit bank dapat diklasifikasikan :
1. Berdasarkan Jenis aktiva :
Asset Conversion Lending (Kredit Musiman), Kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan jengka pendek bersifat
temporer (musiman).
produk Pekerti – AA 82
Asset Protection Lending, Pemberian kredit bersifat jangka panjang tidak direncanakan untuk melunasi pokok pinjaman pada
akhir periode produksi, berlaku sepanjang suatu bisnis berlangsung dapat diperpanjang setiap periode Perjanjian kredit.eg.Kredit
Modal Kerja.
Cash Flow lending, Pinjaman jangka panjang yang digunakan antara lain membiayai pembelian aktiva tetap atau investasi.
Dengan Cash flow lending diharapkan seluruh pinjaman pokok dilunasi pada akhir periode.
2. Berdasarkan kegunaannya :
Kredit Investasi, Kredit jangka panjang yang digunakan keperluan investasi. Contoh Pembangunan gedung kantor, gudang, jalan
dll.Pelunasan kredit investasi dari kinerja operasional yang menghasilkan cash flow yang memadai untuk melunasi kewajiban
kepada bank.
Kredit Modal kerja, Kredit yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja operasioanla perusahaan.eg.Kredit Eksport, kredit
pengadaan bahan baku, kredit kontstruksi untuk proyek.
3. Berdasarkan tujuan kredit:
Kredit Produksif, Kredit yang digunakan untuk meningkatkan volume usaha (penjualan) dan menghasilkan arus kas untuk
keuntungan pemilik usaha dan untuk membayar kewajiban kredit.
Kredit Konsumtif, Kredit yang digunakan untuk konsumsi dan tidak bersifat produksi. Eg. Kredit pembelian mobil, kredit
pegawai, kredit untuk pembelian perabotan rumah, kredit kepemilikan rumah.
4. Berdasarkan Jenis Dana yang diberikan
Cash loan (Kredit tunai) Kredit dengan dana langsung dicairkan kepada debitur.
Non-Cash loan kredit tidak secara langsung ditarik dalam bentuk tunai tetapi didalamnya telah terkandung adanya suatu
kesanggupan untuk melakukan pembayaran di kemudian hari: Fasilitas Bank Garansi, Fasilitas pembukaan letter of credit/LC
Impor atau L/C dalam Negeri.(SKBDN).
5. Berdasarkan jenis Valuta :
Kredit Valuta rupiah, Pinjjaman yang diberikan dalam mata uang rupiah.
Kredit valuta asing, Pinjaman yang diberikan dalam mata uang asing (pada umumnya dalm valuta USD)
6. Berdasarkan Jangka Waktu
Kredit jangka pendek, jangka waktu kredit paling lama 1 tahun
Kredit jangka menengah, jangka waktu kredit antara 1 - 3 tahun
Kredit Jangka Panjang, jangka waktu kredit diatas 3 tahun
produk Pekerti – AA 83
1.8 Alat-Alat Analisis dalam analisa Kredit
1. Standar Operasional Prosedure (SOP), di Bank BNI tempat penulis pernah bekerja disebut juga Buku Pedoman Perusahaan (BPP)
2. Perangkat Analisa Kredit (PAK) adalah Dokumen/bukti berupa hard copy yang digunakan oleh petugas kredit dan Pimpinan untuk
menuangkan hasil analisa beserta tandatangan masing-masing pejabat kredit.
3. Kenderaan dinas untuk petugas lapangan, Kamera untuk mengambil foto tempat usaha, agunan berupa tanah dan bangunan ,
persediaan dll.
:
Daftar Pustaka :
1. UU Perbankan No. 10 tahun 1998
2. SOP Bank BNI
3. Artikel ; sarjanaekonomi.co.id, Analisis kredit, Internet tgl. 14 Mei 2021.
4. Ikatan Bankir Indonesia, April 2015, Manajemen Resiko, : PT Gramedia Pustaka Utama , Kompas Gramedia Building blok I, Lt 5,
Jakarta Pusat.
produk Pekerti – AA 84
BAB 2. JENIS-JENIS AGUNAN DAN VERIFIKASI AGUNAN
Pengertian agunan berdasarkan pasal 1 angka 23 UU no. 10 tahun 1998. “Agunan adalah Jaminan tambahan yang diserahkan
Nasabah/Debitur kepada Bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah”
Fungsi Agunan :
1. Bank mendapat hak dan kekuasaan untuk pelunasan apabila debitur ingkar janji.
2. Mendorong nasabah/debitur berperan aktif dalam kegiatan usahanya
3. Mendorong terpenuhinya perjanjian kredit.
Agunan :
2.1.1 Kebendaan
Benda yang tak bergerak
1. Benda yang tak bergerak (tetap) karena sifatnya ialah tanah, termasuk segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung
karena perbuatan alam atau peruatan manusia, digabungkan secara erat menjadi satu dengan tanah itu.eg.rumah diatas tanah,
termasuk pepohonan yang tumbuh atau ditanam di tanah tersebut.
2. Benda tak bergerak (tetap) karena tujuan pemakaiannya ialah bukan tanah (segala) apa saja yang tidak secara sunguh-
sungguh digabungkan dengan tanah atau bangunan, namun dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu untuk jangka
waktu yang lama.
Benda bergerak
1. Suatu benda bergerak karena sifatnya, ialah suatu benda yang tidak tergabung dengan tanah, atau dimaksudkan untuk mengikuti
atau ada pada bangunan seperti perabotan rumah dan sebagainya.
2. Benda bergerak karena ditentukan oleh undang-undang yaitu segala tagihan yang mengenai suatu benda bergerak, seperti piutang.
Agunan :
produk Pekerti – AA 85
2.1.2 Perseorangan
1. Personal guaranteeadalah jaminan perorangan yang didudukkan dalam suatu persetujuandimana pihak ketiga demi kepentingan
kreditor, mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi perikatannya.
Perusahaan (Corporate)
2. Corporate guarantee adalah jaminan badan hukum yang didudukkan dalah suatu persetujuan dimana pihak ketiga demi
kepentingan kreditor. Mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi perikatan.
2.2.1 Proses Verivikasi agunan tidak bergerak dan Langkah-langkah yang Dilakukan
1. Mintakan copy agunan al.: SHM, SHGB,HGU, SHP diverifikasi melalui pengecekan langsung ke BPN (Badan Pertanahan Negara) atau
melalui Notaris rekanan (khusus SHGB/SHGU teliti jatuh temponya)
2. Apabila agunan sedang dalam proses balik nama maka agar diverifikasi lebih dalam ke BPN/Notaris rekanan apakah terdapat kendala
dalam proses balik nama.
3. Teliti dan yakini apakah pembayarannya telah lunas dengan meminta surat pernyataan dari penjual dan/atau dengan bukti
pembayarannya.
4. Teliti dan mintakan bukti setoran Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB)
5. Verifikasi harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) PBB melalui buku NJOP/PBB yang diterbitkan oleh Kantor Pajak.
6. Mintakan tagihan telepon dan listrik untuk meyakini kebenaran alamat atas lokasi agunan yang akan ditrima.
7. Lakukan kunjungan ke lokasi agunan.
8. Tanyakan kepada penduduk sekitar apakah benar lokasi tersebut adalah milik yang namanya sama dengan yang tertera di sertifikat dan
dituangkan di dalam berita acara plotting.
9. Cari informasi harga agunan melalui penduduk sekitar, agen properti, Kantor Kelurahan/Kecamatan setempat serta melihat prospek
perkembangan daerah sekitar.
10. Teliti dan konfirmasi kembali hasil laporan appraisal apakah sesuai dengan Term of Reference (Kerangka Acuan Kerja) al.: Kewajaran
harga agunan (tanah, bangunan, ruko), luas tanah dan bangunan , peta lokasi, dan tanda tangan oleh pihak yang berwenang.
produk Pekerti – AA 86
11. Jika agunan milik pihak ketiga (horizontal maupun vertikal) lakukan verifikasi dengan melihat kartu keluarga dan dokumen lainnya
yang sah (contoh : KTP, akte kelahiran, buku nikah dll) dan minta surat pernyataan bahwa pemilik agunan tidak ikut menggunakan
kredit.
12. Teliti tanggal lahir yang tercantum dalam sertifikat dengan KTP asli pemilik agunan untuk meneliti kebenaran kepemilikan agunan.
13. Teliti ukuran dan gambar tanah yang tercantum dalam sertifikat dengan kondisi di lapangan. Pastikan tidak terdapat perbedaan antara
keduanya.
1. Teliti bukti kepemilikan (Faktur,invoice,kuitansi BPKB, Gross akte Kapal, dll) kepada pihak yang menerbitkan dan yang berwenang.
2. Lakukan cross cek kewajaran harga, spesifikasi, kapasitas, merk, nama, jenis, seri,nomor, tahun pembuatan , dll ke distributor, agen
penjual, atau debitur yang memiliki jenis usaha yang sama.
3. Khusus agunan berupa kapal laut lakukan verifikasi atas Gross Akte yang dikeluarkan oleh Syahbandar.
4. Khusus untuk kenderaan bermotor yang ber BPKB maka teliti nomor rangka dan nomor mesin ang tercantum di dalam faktur dengan
fisik yang ada yang dibuktikan dengan blangko gesek Polda.
5. agunan BPKB agar diverifikasi statusnya ke Polda setempat untuk mengetahui adanya pemblokiran.
.
5.2.3 Proses Verifikasi agunan Surat Perjanjian Kerja(SPK) dan Langkah-langkah yang Dilakukan
1. Teliti kontrak /SPK dan surat penyaluran termijn telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
2. Teliti pasal yang tertuang didalam kontrak/SPK seperti perusahaan pemenang yang berhak mengerjakan proyek ,jangka waktu, nilai
proyek, cara penyaluran dan sistem pembayaran termijn.
3. Pastikan dan kunjungi proyek yang akan dibiayai serta laporan perkembangan proyek.
produk Pekerti – AA 87
2.2.5 Proses Verifikasi Agunan Self Financing
1. Melihat saldo di rekening simpanan laporan keuangan (Kas dan Bank) ketersediaan self Financing.
2. Verifikasi sumber dana , apakah dari keuntungan yang disisihkan, penjualan aktiva tidak produktif atau sumber dana lainnya yang
diketahui dengan pasti dan diyakini kebenarannya.
3. Memastikan besarnya porsi self financing dengan melakukan verifikasi kembali kepada penjual dan pemasok barang sejenis untuk
memastikan kewajaran harga.
4. Pembayaran harus berupa overbooking dengan menampung self financing dan pembiayaan bank di satu rekening untuk kemudian di
transfer ke rekening penjual
5. Pastikan nomor yang diberikan benar nomor penjual /pemasok berdasarkan surat penawaran.
6. Membuat berita acara penyerahan barang, pastikan agar barang yang dibeli sesuai dengan tujuan pembiayaan (merek, jenis, kapasitas
mesin)
7. Pastikan bukti kepemilikan alat/mesin diserahkan ke pihak bank.
DAFTAR PUSTAKA
1. H.Zaeni Asyhadie, S.H, M.Hum, 2021. Hukum Bisnis, PT Raja Granfindo, Jakarta, Cetakan ke 6 , Juni 2021.
2. SOP Bank BNI
BAB 3. METODE Dan FAKTOR KUNCI Dalam MENILAI AGUNAN
4.1 MENILAI AGUNAN
Metode adalah cara atau prosedure yang ditempuh untuk mencapai tujuan . Dalam hal ini, menilai agunan yang diserahkan debitur
ada berbagai cara yang ditempuh oleh petugas analisis kredit dalam rangka kebutuhan kredit yang dimohonkan oleh debitur. Pentingnya
penilaian disebabkan agunan merupakan second way out (penyelesaian kredit dengan menjual asset debitur) dalam pelunasan
pinjamannya jika first way out (Repayment Capacity : kemampuan membayar pokok dan bunga maupun kewajiban lainnya) tidak dapat
ditagih dari Debitur.
Ada tiga metode penilaian agunan yang dapat digunakan oleh para analist kredit di unit Resiko (Ada dua unit Pengelola kredit yaitu
Unit Bisnis dan Unit Resiko).
produk Pekerti – AA 88
4.1.1 Metode Perbandingan Data Pasar (Market Method)
Pengertian metode ini adalah Penilaian dengan membandingkan suatu properti dengan properti lain yang setara kualitasnya.
Kriteria pendekatan perbandingan data pasar adalah
Pendekatan data pasar ini sering disebut juga Pendekatan langsung atau Sales Comparison Approach.
Dengan pendekatan ini penilaian suatu aset dilakukan dengan membandingkan secara langsung aset yang dinilai dengan data yang
tersedia , yang sejenis dengan aset yang dinilai.
Jadi Pendekatan data pasar dapat digunakan untuk menilai apabila tersedia data yang cukup baik dalam jenis maupun jumlah data ,
yang dapat dianggap oleh penilai sebagai pembanding atas aset yang dinilai.
produk Pekerti – AA 89
4.1.4 Faktor kunci Yang perlu diperhatikan pada penilaian Properti dengan Pendekatan Data Pasar :
Identifikasi lebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhi Nilai suatu properti dari jenis properti yang akan dinilai.
Analisa faktor – faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap Properti yang mau di Nilai .
Tentukan faktor – faktor yang paling besar pengaruhnya untuk dilakukan penyesuaian dengan data yang dimiliki .
Lakukan penyesuaian atas faktor – faktor tersebut .
Contoh :
Satu unit rumah tempat tinggal dengan ukuran
Tanah 10 m x 20 m harga pasar permeter Rp. 1 juta (sdh termasuk hrg penyesuaian)
Bangunan 8 m x 17 m harga pasar permeter Rp. 2 juta
Bangunan lama kondisi 80 %, dengan faktor penyesuaian 15 %
Hitung nilai agunan ?
Penyelesaian :
produk Pekerti – AA 90
Harga tanah 200 m2 x Rp. 1 juta Rp. 200.000.000,-
Harga bangunan 136 m2 xRp. 2.juta x 80%Rp.217.600.000,-
Faktor penyesuaian 15 % x 217.600.000,-- “ 32.640.000,- “ 184.960.000,--
Rp. 384.960.000
Dibulatkan menjadi Rp. 385.000.000,-
Laporan site visit (On the spot) ditandatangani oleh petugas unit Bisnis unit Resiko. (Biasanya petugas Unit Resiko ikut melakukan
verifikasi bersama petugas unit Bisnis. Inilah salah satu Cara Penilaian Agunan dengan PendekatanPerbandingan Data Pasar.
4.2 Methode Kalkulasi Biaya (Cost Method)
Metode penilaian dengan memperkirakan biaya produksi baru terhadap properti sesuai dengan spesifikasi dan penggunaan harga bahan
terkini.
Nilai Properti (Tanah dan Bangunan) diperoleh dengan menganggap tanah sebagai tanah kosong :
Nilai pasar tanah dihitung dengan pendekatan data pasar
Nilai bangunan diperoleh dengan pendekatan biaya
Nilai pasar bangunan diperoleh dengan mengurangi biaya pengganti baru (Replacement cost, New) bangunan dengan
penyusutan/depresiasi bangunan pada saat penilaian.
Nilai Properti (tanah dan bangunan) = Nilai pasar tanah + (Biaya pengganti bangunan
baru – total penyusutan.
produk Pekerti – AA 91
Hitung nilai tanah dengan Pendekatan Perbandingan Data Pasar yaitu dengan menganggap tanah sebagai tanah kosong , dan
tersedia untuk dapat dikembangkan sesuai dengan prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik atau Highest and best use .
Hitung biaya pengganti baru atau Replacement Cost , News dari bangunan dan sarana pelengkap lainnya .
Hitung besarnya penyusutan oleh semua jenis kerusakan :
a) Kerusakan Fisik ( Phisical Deterioration )
b) Kemunduran Fungsional / Internal (Functional Obsolescence)
c) Kemunduran Fungsional / Internal (Functional Obsolescence
Kurangi biaya pengganti baru dengan besarnya penyusutan berdasarkan pasar maka akan diperoleh Nilai Pasar Bangunan .
Nilai Pasar Tanah ditambah Nilai Pasar Bangunan sama dengan Nilai Pasar Properti yang diperoleh dengan pendekatan biaya .
Contoh:
Satu unit rumah tempat tinggal dengan ukuran
Tanah 10 m x 20 m harga pasar permeter Rp. 1 juta (sdh termasuk hrg penyesuaian)
Bangunan 8 m x 17 m harga biaya permeter Rp. 1,5 juta
Biaya penyusutan kerusakan pisik 8 %, Kemunduran fungsiona 5% dan kemunduran ekonomis 2 %
Hitung nilai agunan ?
Penyelesaian :
Harga tanah 200 m2 x Rp. 1 juta Rp. 200.000.000,-
Harga bangunan 136 m2 xRp. 2,5.jutaRp.340.000.000,-
Faktor penyesuaian 15 % x 340.000.000,-- “ 51.000.000,- “ 391.000.000,-- Nilai Agunan .... Rp.
591.000.000,-
produk Pekerti – AA 92
============
2.3 Methode Kapitalisasi Pendapatan (Income Method)
Metode penilaian ini dengan mempertimbangkan perkembangan kapitalisasi pendapatan terhadap properti di suatu daerah.
3.3.1 Langkah-langkah yang diperlukan dalam penilaian agunan dengan metode Pendapatan :
Pendekatan pendapatan digunakan untuk penilaian properti yang menghasilkan pendapatan [income producing property].
Pendekatan pendapatan terkait erat dengan investasi jangka panjang, sehingga faktor rate of return harus dapat mengakomodasi
unsur risiko dan penghasilan dari investasi properti tersebut untuk jangka panjang.
Nilai objek penilaian merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dihasilkan oleh bangunan komersial tersebut
Ad.1 Direct capitalization adalah Nilai objek penilaian didapatkan dari membagi Income [pendapatan satu tahun] dengan
Capitalization Rate [tingkat kapitalisasi]
produk Pekerti – AA 93
RUMUS : INCOME
NILAI OBJEK PENILAIAN/VALUE =
CAPITALIZATION RATE
Contoh 1.Soal Metode Direct Capitalization :
Penilaian Gedung Perkantoran Dengan Metode Direct Capitalization
Objek Penilaian: Gedung Perkantoran – Jl. Kusuma Raya
Surabaya.
• Suatu Properti memenuhi syarat dilakukan penilaian dengan Metode Direct Capitalization. Dari hasil analisis penilaian dapat
ditentukan data sebagai berikut :
– Luas bangunan bruto 4.000 m2
– Luas bangunan efektif 80 %
– Tarif sewa Rp 40.000/m2/ bulan
– Tingkat Kekosongan &Collection Loss per tahun 20 %
– Total Biaya per bulan Rp 75,000,000.-
– Tingkat Kapitalisasi saat ini adalah 11 %
Penyelesaian :
produk Pekerti – AA 94
Pendapatan bersih pertahun Rp. 328.800.000,-
R 11%
Nilai Properti 100/11 x rp. 328.800.000,-- Rp. 2.989.090.909,--
Dibulatkan Rp. 2.990.000.000,--
===============
Ad 2 Gross Income Multiplier adalah Nilai Properti = Nilai Pasar Kontrak dikalikan dengan Gross Income Multiplier
(Pengali pendapatan kotor potensial)
RUMUS :
produk Pekerti – AA 95
Ad3 Discounted Cash Flow (DCF) adalah Nilai objek penilaian didapatkan dengan mendiskontokan (Mengalikan dengan
discount faktor tertentu, rangkaian pendapatan yang akan datang menjadi nilai sekarang.
PBT 1 PBT 2 PBT 3 PBT 4 PBT 5 PBT n-1 PBT n
V = + + + + + + +
(1+i)1 (1+i)2 (1+i)3 (1+i)4 (1+i)5 ( 1 + i ) n-1 (1+i)n
V = Value
PBT = Pendapatan Bersih Tahunan ( Net Operating Income)
i = Discoun rate.
produk Pekerti – AA 96
Tahun 1 2 3 4 5
Pendapatan Kotor Efektif 2,000 2,100 2,205 2,315 2,431
Biaya 800 856 915.92 980.0344 1048.6368
Pendapatan Bersih 1,200 1,244 1,289 1,335 1,382
Nilai Terminal 11,765
Discount Faktor 0.9009 0.8116 0.7312 0.6587 0.5935
Nilai Sekarang 11,715 1,081 1,010 943 880 7,802
Penyelesaian : (dlm jutaan) Initial Cap Rate 9.23%
produk Pekerti – AA 97
• Berdasarkan data pasar diperoleh hal – hal sebagai berikut :
– NOI Rp 6, 000, 000, 000
– Nilai Pasar Tanah Rp 18, 000, 000, 000
– Tingkat Suku Bunga [Safe Rate] 12, 5 %
– Tingkat Pengembalian /Recapture Rate Bangunan 3,5 %
Penyelesaian :
(16% = 12,5%+3,5%)
DAFTAR PUSTAKA
produk Pekerti – AA 98
f. Bentuk-bentuk pengikatan agunan
Sebagai petugas Analis kredit (unit Resiko) dan petugas Relationship/marketer (unit Bisnis), wajib memahami Hukum Perkreditan
khususnya mengenai Perikatan dan Perjanjian. Seperti yang tertulis di bab pertama diatas oleh Djohan mengatakan dalam tulisannya
tentang analisis kredit bahwa perlunya kelengkapan dan keabsahan dokumen untukdianalisa oleh petugas kredit dan Thomas Suyatno dkk
juga mengatakan dalam tulisannya bahwa pekerjaan analisis kredit menilai baik aspek keuangan maupun aspek non keuangan dari debitur.
Pengalaman penulis sebagai Branch Quality Assurance (BQA) atau Satuan Pengawas Intern (SPI) di salah satu Bank Pemerintah,
pernah terjadi suatu peristiwa pencairan kredit sebesar Rp. 109 milyar, dimana pengikatan agunan berupa kebun kelapa sawit senilai lebih
dari Rp. 109 milyar tidak sempurna artinya kredit sudah cair tetapi pengikatan agunan dalam Akta Hak Tanggungan belum ditandatangani
oleh salah seorang anggota direksi perusahaan yang berwenang untuk itu secara yuridis kredit belum dijamin sehingga kredit yang
diberikan menjadi bermasalah atau disebut Non Performance Loan (NPL).
Perikatan adalah Suatu hubungan hukum antara sejumlah subjek-subjek hukum; sehubungan dengan itu seorang atau beberapa orang
daripadanya mengikatkan dirinya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu terhadap pihak lain (R.Setiawan 1987:2)
Menurut ketentuan Bank BNI Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orang/badan atau lebih, atas dasar mana pihak yang
satu berhak menuntut dan pihak yang lain berkewajiban memenuhi suatu prestasi.
Perjanjian adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau lebih berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu
dari pihak lain, dan pihak yang lain tersebut berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. (Subekti 1987:1)
Menurut Ketentuan Bank BNI Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dua orang saling
berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
Dengan kata lain sumber perikatan adalah perjanjian
produk Pekerti – AA 99
1. Hak milik
2. Hak Guna Bangunan
3. Hak Guna Usaha
4. Hak Pakai atas Tanah Negara
5. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
2. Tanah tidak terdaftarbentuk pengikatannya PPJPK (BNI) danSKMHT,atas agunan calon debitur berupa
surat :
1. Girik
2. Petok
3. Letter Cl
ii. BukanTanah,bentuk pengikatannya Hipotik kapalatas agunan calon debitur berupa dokumen :
3. Kapal laut >20M3
4.1.3.1 Benda bergerak terdaftarbentuk pengikatannya JaminanFidusia atas agunan calon debitur berupa dokumen :
1. Kapal terbang
2. Helikopter
3. Kapal laut <20M3
4. Kenderaan roda dua,empat, lebih
:
1.1.3.2 Benda bergerak tidak terdaftarbentuk pengikatannyaJaminan fidusia dan Gadai atas agunan calon debitur berupa
dokumen :
1. Persediaan (fidusiia)
2. Mesin-mesin (fidusia)
1.1.4 Dokumen Benda bergerak tidak bertubuhbentuk pengikatannyaGadai atas agunan calon debitur berupa surat :
1. Saham
2. Obligasi
3. Draft/wesel
4. Simpanan
Pemberian Hak tanggungan untuk menjamin pelunasan kredit harus diperjanjikan dalam perjanjian pokok. (perjanjian pokok
al.Perjanjian kredit) artinya keberadaan Hak tanggungan karena adanya Perjanjian Kredit sebagai perjanjian pokok.
Hak tanggungan memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Kreditor (Bank) tertentu dari pada kreditor lainnya.
Hak tanggungan tidak akan berakhir sekalipun obyek (tanah dan bangunan) beralih (dijual) kepada pihak lain.
Hak tanggungan dibebankan kepada hak atas tanah yang ditentukan an bangunan dan/secara spesifik (asas Spesialitas)
Untuk setiap sertifikat hak atas tanah diibebeni/diikat dalam satu akta pemberian hak tanggungan.
Bila tanah dan bangunan dan atau/tanaman dan/hasil karya dan/atau mesin-mesin yang berada diatas tanah yang akan dibebani
hak tanggungan tsb merupakan harta bersama (harta yang diperoleh pada masa perkawinan) pembebanan hak tanggungan harus
3. Hipotik kapal menurut pasal 1162 KUHPerdata adalah suatu hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak, untuk mengambil
penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. Dalam hipotek yang menjadi objek adalah kapal dengan isi >20M3.
4. Gadai menurut pasal 1150 KUHPerdata mendifinisikan gadai sebagai suata hak yang diperoleh kreditor atas suatu kebendaan
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang debitor atau oleh seorang lain atas nama debitor, dan yang memberikan
kekuasaan kepada kreditor untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan.
5. Jaminan Fidusia menurut UU No. 42 tahun 1999 adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia,
sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap
kreditor lainny
6. Perjanjian Penyerahan Jaminan dan Pemberian Kuasa (PPJPK) adalah bentuk pengikatan jaminan yang merupakan kebijakan bank,
untuk tanah-tanah yang tidak atau belum dapat diikat dengan hak tanggungan.
7. SKMHT (Surat Kuasa untuk Memberikan Hak Tanggungan) adalah Surat yang berisi Pemberian kuasa yang dibuatkan atau
diberikan oleh pemberi agunan atau pemilik tanah kepada kreditur (Bank) selaku penerima kuasa guna mewakili pemberi kuasa
melakukan pemberian atas hak Tanggungan kepada kreditur atas tanah milik pemberi kuasa. Jangka waktu peningkatan dari
SKMHT ke APHT adalah satu bulan untuk tanah terdaftar dan 3 bulan untuk tanah belum terdaftar.
9. Contoh : Terjadi pembelian Rumah (KPR) bersertifikat (SHM) pembayaran secara kredit kepada Bank , dibuatlah AJB (Akta Jual
Beli) karena Rumah SHM ini masih an.Developer maka diperlukan Balik nama kepada pembeli. Urusan balik nama dapat selesai
lebih kurang 1 bulan, sementara Bank telah membayar secara tunai kepada developer. Bank berkepentingan atas pemberian kredit
dengan jaminan KPR, sehingga mengharuskan developer membuat SKMHT kepada Bank.. Setelah selesai AJB (lebih kurang 1
bulan) ditandatangani oleh BPN ,APHT segera ditandatangani oleh Pembeli KPR dan Kreditur (Bank). Notaris menyampaikan
APHT kepada BPN untuk mendapatkan pengesahan (dikeluarkannya) Akta Hak Tanggungan.Selanjutnya Akta Hak Tanggungan
berikut Sertifikat tanah diserahkan oleh Notaris kepada Bank sebagai agunan. (Inilah yang disebut istilah perbankan Agunan telah
diikat secara sempurna).
Daftar Pustaka
1. Zaenii Asyhadie,S.H, M.Hum, Hukum Bisnis,PT Rajagrafindo Persada, Depok Jakarta, cetakan ke 6 ,Juni 2012
2. Bahan Pelatihan Bank BNI tahun 2013
3. UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
4. UU No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
5. KUH Perdata tentang Gadai (pasal 1150)
6. KUH Perdata tentang Hipotik (pasal 1162)
Pada saat Permohonan fasilitas kredit dari calon debitur/debitur (individu/group) mengajukan permohonan fasilitas kredit baru (calon
debitur) /perpanjangan/tambahan kredit (debitur), maka wajib dimintakan surat permohonan kredit yang diajukan secara tertulis oleh calon
debitur/debitur dan memuat/menginformasikan antara lain :
7. Nama pemohon,
Debitur/calon /debitur datang ke kantor bank menyampaikan dokumen asli legalitas usaha dan dokumen lainnya seperti dokumen
asli agunan (second way out) yang akan diverifikasi kebenaran dan keakuratannya tentang verifikasi akan dibahas pada Bab selanjudnya)
sebagai bagian dari bahan pertimbangan keputusan pemberian kredit. Berikut ini tabel legalitas usaha :
No. Legalitas Usahaa) Perorangan Perusahaan
1. Akte Pendirian berikut perubahannya yg terbaru b)
v
2. Kartu Penduduk (KTP) v v
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) v v
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) v v
5. Surat Izin Undang Undang Gangguan (HO) v v
6. Surat Izin Usaha Jasa Kontruksi (SIUJK) - v
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) v v
c
8. Analis Dampak Lingkungan (AMDAL) v v
9. Surat Ket.Peruntukan tanah yang dikeluarkan v v
oleh Instansi yang berwenang
10 Legalitas Usaha/izin-izin lainnya v v
5.1.3.2 Dalam hal calon debitur berstatus istri dengan tidak pisah harta, maka NPWP dimaksud dapat menggunakan NPWP milik
suami.
5.1.3.3 Suami tidak dapat menggunakan NPWP milik istri.
Daftar Pustaka
6.3.2 Batas waktu pengumpulan data untuk pembuatan PAK (wadah analisis kredit) ditetapkan maksimal dalam waktu 2 (dua) minggu.
Apabila dalam waktu yang ditetapkan tersebut debitur tidak dapat melengkapi data yang diminta Bank, maka berkas-berkas
permohonan kredit dikembalikan kepada pemohon kredit (Debitur/Calon debitur).
Daftar Pustaka :
Verifikasi adalah kegiatan pemeriksaan phisik/lapangan dibandingkan dengan data/laporan/perhitungan yang telah tersedia
sebelumnya dengan tujuan memastikan/menjamin kebenaran, keabsahan, ketepatan, kewajaran suatu data/laporan/perhitungan dan untuk
menghindari kesalahan dalam rangka pengambilan keputusan. Verifikasi data Calon Debitur/Debitur dapat dilakukan melalui call dan
kunjungan setempat.
5. Sebelum dilakukan verifikasi agar dilakukan terlebih dahulu persiapan-persiapan antara lain :
a. Tujuan verifikasi
b. Penetapan secara jelas tentang hal-hal yang akan diverifikasi.
c. Pejabat//pegawai perusahaan calon debitur/debitur/pihak ketiga lainnya yang akan ditemui , dikunjungi dan dimintai penjelasan.
7.1.3 Pelaksanaan verifikasi kepada pihak ketiga antara lain sebagai berikut :
INFORMASI PENTING
SUMBER DATA*) METODE
YANG DIPERLUKAN
Apabila permintaan informasi kepada pihak pemasok atau pembeli sulit dilakukan, maka verifikasi dapat dilakukan melalui bukti-bukti
pembukuan yang ada pada perusahaan (misalnya, Kuitansi, DO dan sejenisnya)
Dalam melaksanakan verifikasi pada pihak ketiga perlu diperhatikan juga mengenai reputasi dari pihak-pihak yang memberikan informasi
dan kewajaran dari informasi sendiri.
INFORMASI PENTING
SUMBER DATA METODE
YANG DIPERLUKAN
7.1.5 Verifikasi secara fisik (kriteria pemeriksaan) dalam rangka pemeriksaan setempat sebagai berikut :
g. Hutang
Jenis-jeis hutang (termasuk
a. Kas dan Bank surat berharga
Jumlah
Kualitasnya
*) Plotting adalah gambar kavling /tata letak tanah dan bangunan agunan disertai sketsa gambar menjelaskan di Kecamatan mana, Desa
mana, di Jalan mana, serta untuk keperluan calon debitur/debitur (nama Perusahaan).
Verifikasi harus dilakukan pada setiap pembuatan Perangkat Aplikasi Kredit (PAK baru, PAK Periodik dan PAK Interim)
PAK baru adalah PAK atau laporan analisa kredit yang dibuat untuk calon debitur yang mana calon debitur belum/tidak sedang
menikmati fasilitas kredit dari Bank BNI
PAK Periodik adalah PAK yang dibuat untuk meriview kredit yang telah diberikan dan ; atau mengusulkan tambahn kredit
bersamaan dengan periode review yang telah ditetapkan ( baisanya Kredit Modal Kerja (KMK) jangka waktu satu tahun)
PAK interim yaitu PAK yang dibuat antara PAK Baru dengan PAK Periodik sehubungan dengan adanya pengusulan perubahan
maksimum kredit/tambahan kredit.
Selain verifikasi secara fisik, dilakukan pula verifikasi yang sifatnya minta penjelasan melalui kontak dengan telepon atau cara lain
Dapat
Mulai
Menyiapkan
PAK
Daftar Pustaka :
BAB 8. PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN YANG DIAUDIT OLEH KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP)
Laporan keuangan adalah Laporan yang menunjukkan/menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada waktu tertentu
dan atau pada periode tertentu untuk digunakan oleh pihak yang berkepentingan (pihak manajemen, Bank, Pemegang saham,
Pemerintah, pegawai perusahaan) sebagai bahan pengambil keputusan (Economic Decision Making).
Laporan Keuangan perlu diaudit untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak akan informasi keuangan, untuk itu
dibutuhkan pengujian kesesuaian antara praktek akuntansi dalam laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dikenal dengan istilah Auditing yang dilakukan oleh Akuntan Publik atau lazim disebut Kantor Akuntan Publik (KAP).
Pasal 68 UU No.40 tahun 2017 tentang Perseroan Terbatas dijelaskan : “ Kewajiban untuk menyerahkan laporan keuangan
kepada akuntan publik untuk diaudit timbul dari sifat perseroan yang bersangkutan.Kewajiban untuk menyerahkan laporan keuangan
kepada pengawas ekstern dibenarkan dengan asumsi bahwa kepercayaan masyarakat tidak boleh dikecewakan. Demikian juga halnya
dengan Perseroan yang untuk pembiayaannya mengharapkan dana dari pasar modal”
1. Wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion) artinya Laporan Keuangan yang disajikan sesuai dengan standar akuntansi
(PSAK/IFRS/SAP).PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, IFRS International Financial Report Standar , SAP
System Application and Product.
Batas maksimum pemberian kredit kepada perusahaan perorangan adalah Rp. 5 milyar (Bab 5 angka 5.1.7 poin 2). Jika permohonan
kredit perusahaan perorangan diatas Rp. 5 milyar maka bentuk Badan usaha perorangan wajib berubah menjadi bentuk badan usaha/hukum
(badan usahanon perorangan) al. : PT, CV, Koperasi,Yayasan.
Badan usaha/hukum non perorangan (PT,CV,Koperasi dan Yayasan) yang membutuhkan kredit perbankan diatas Rp. 5 milyar,
maka laporan keuangan badan usaha/hukum ini wajib terlebih dahulu diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.(Cfm.UU PT No. 40 tahun 2017
pasal 68) sebagai salah satu syarat mengajukan permohonan kredit.
8.1.2.2 Penyampaian laporan keuangan yang diaudit (audited report) oleh Kantor akuntan Publik adalah sbb.:
1. Calon debitur yang mengajukan permohonan kredit langsung dengan maksimum diatas Rp. 5 milyar, atau calon debitur yang
mengajukan permohonan kredit dengan total fasilitas (kredit langsung dan kredit tidak langsung)sebesar maksimum di atas Rp.
10 milyar.
2. Debitur yang memperoleh fasilitas kredit langsung maksimum di atas Rp. 5 milyar atau debitur yang mempunyai total fasilitas
kredit (kredit langsung dan kredit tidak langsung) sebesar maksimum di atas Rp. 10 milyar.
3. Debitur yang memperoleh dan mengajukan tambahan kredit sehingga total maksimum kredit langsung menjadi diatas Rp. 5
milyar atau seluruh fasilitasnya (Kredit langsung dan kredit tidak langsung) menjadi di atas Rp. 10 milyar.
4. Tidak diperkenankan adanya pengecualian atas kewajiban penyampaian audited report.
5. Kewajiban calon debitur/debitur untuk menyampaikan audited report diberlakukan untuk calon debitur/debitur per individual.
8.1.2.3 Penggunaan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan penyampaian audited report ditetapkan sbb.:
1. KAP yang bersangkutan telah mempunyai izin usaha dari instansi berwenang
1. Untuk Badan Usaha Swasta Nasional (BUSN), penyampaian audited report selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah
penutupan tahun buku.
2. Untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penyampaian audited report selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan setelah
penutupan tahun buku.
8.1.2.5 Debitur terlambat menyampaikan audited report melalui batas waktu yang telah ditentukan, maka dilakukan langkah-langkah
sbb.:
Daftar Pustaka :
Setiap bank Pelaksana di Perbankan Indonesia biasanya ada peraturan internal atau yang dikenal dengan nama Standar
Operasioan Perusahaan (SOP), salah satu BUMN yang memiliki peraturan tersebut adalah Bank BNI, namun di Bank BNI disebut Buku
Pedoman Perusahaan (BPP).
Sebagai petugas Bankbaik di unit resiko, di unit bisnis maupun unit lain wajib mempelajari SOP atau BPP sebelum menganalisis
kredit yang akan disalurkan/diberikan kepada calon debitur/debitur. Ada kewajiban pegawai bank BNI, setiap pagi sebelum mulai bekerja
terlebih dahulu mempelajari peraturan-peraturan (BPP) intern maupun ekstern.
Peraturan larangan pemberian kredit ini ada di setiap bank Pelaksana, baik peraturan itu yang bersumber dari Pemerintah maupun
yang bersumber dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan, semuanya tertulis didalam buku Pedoman Perusahaan.
9.1.1 BNI dilarang memberikan Kredit (Peraturan bersumber dari Pemerintah ) sbb.:
1. Kepada pegawai negeri dan anggota TNI/POLRI utk kegiatan usaha dagang dilarang dengan batasan sebagai berikut :
3. Usaha jasa-jasa lainnya yang dilarang untuk dibiayai dengan fasilitas kredit investasi meliputi :
a. Bioskop f. Casino
b. Swimming pool g. Bowling
c. Night club h. Turkish bath
d. Bar/restoran lux i. Massage room
e. Horse racing j. Ammusement centre
9.1.2 BNI dilarang memberikan kredit (peraturan bersumber dari Bank Indonesia) :
1. Kepada Debitur/calon debitur atau perusahaan yang nama pengurus / pemilik/pemegang kuasa/penjamin/penanggungjawabnya
tercantum dalam daftar Kredit Macet/Penarik Cek kosong (Balck list) dilarang, kecuali dengan persetujuan Direksi Pemutus
kredit.
2. Kepada Bank-bank pemerintah, baik yang menjadi anggota maupun yang bukan anggota Konsorsium, dilarang memberikan kredit-
kredit baru kepada perusahaan penerima kredit dalam rangka konsorsium yang belum dilunasinya
3. Kepada Yayasan dan Koperasi, Cash Collateral Credit (CCC) (agunannya berupa simpanan : Tabungan, Deposito, Giro)
4. Kepada calon debitur untuk jual beli saham baik perorangan atau perusahaan yang bukan perusahaan sekuritas.
5. Kepada calon debitur/debitur yang agunannya berupa saham yang tidak terdaftar di Bursa efek.
7. Kepada calon debitur /debitur untuk keperluan ekspor barang-barang yang dilarang Pemerintah.
8. Kepada kantor cabang calon debitur/debitur yang memiliki kantor pusat dan kantor cabang diatus sbb.:
9.1.3 BNI Dilarangmemberikan kreditkepada pihak terkait tanpa persetujuan Dewan Komisaris.
Pihak terkait adalah perseorangan atau perusahaan /badan yang mempunyai hubungan pengendalian dengan Bank, baik secara
langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan dan atau keuangan.(Peraturan BI No.
8/13/PBI/2006 tgl. 5-10-2006.
Pihak terkait meliputial. :
Daftar Pustaka
10.1. NOTARIS
UU Republik Indonesia No. 30 tahun 2004 tentang jabatan Notaris, Pasal 1 butir 1 dijelaskan Notaris adalah Pejabat umum yang
berwenang untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang ini.
UU RI No. 30 tahun 2004,Pasal 1 butir 7 Akta Notaris dijelaskan akta Notaris adalah akta otentik yang dibuat oleh atau dihadapan
notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan dalam undang-undang ini.
Perjanjian antara pihak kreditur (Bank) dengan pihak debitur harus dibuat secara tertulis dan dalam bentuk suatu akta.(Akta
Pemberian Hak Tanggungan (APHT), Akta Hipotik, Akta SKMHT, Akta Gadai dll.)
10.1.1. Pengertian Akta :
Daftar Pustaka
11.1.2 Jenis- jenis Investasi berdasarkan aset menurut Jogiyanto (2010:7), yakni dikategorikan dalam dua jenis :
3. Investasi real aset berupa investasi yang berwujud. Contohnya gedung-gedung, kenderaan dll,
4. Investasi Financial aset adalah Investasi berupa dokumen surat-surat berharga. ( berupa : Saham, Obligasi, Derifatif)
11.1.4 Ketentuan-ketentuan yang harus dipedomani oleh analis kredit (resiko) dan Pemasar kredit (bisnis) sebagai berikut :
1. Self financing (SF) adalah bagian pembiayaan yang ditanggung oleh calon debitur/debitur atas suatu objek pembiayaan.
2. Tujuan penetapan Self Financing adalah agar debitur secara financial maupun moral ikut menanggung resiko (risk sharing) apabila
terjadi kegagalan yang mungkin timbul di kemudian hari atas objek yang dibiayai, sehingga self financing merupakan pengurang resiko
kredit yang sangat penting bagi bank.
3. Selain itu sesuai dengan prinsip pemberian kredit yang sehat (Bab 1) bahwa setiap pemberian kredit harus
mempertimbangkan firs/second way sehingga resiko Bank dapat termitigasi dengan baik.
2. Studi kelayakan adalah Suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan
secara kontiniu.
11.2.3 Pihak-pihak yang memerlukan /berkepentingan dengan Studi Kelayakan Bisnis/usaha antara lain :
1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)
Studi Kelayakan sangat penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan dapat memberi keuntungan
sepanjang waktu.
2. Pihak Investor (Kreditur/Bank)
Studi Kelayakan digunakan sebagai bahan pertimbangan layak tidaknya investasi dilakukan. Apakah investasi yang dilakukannya
memberikan jaminan pengembalian investasi (Return on invesment) yang memadai atau tidak.
3. Pihak Masyarakat dan Pemerintah
12.1.1 Peraturan Menteri Keuangan No. 125/PMK.01/2008 tgl. 3-9-2008 dimaksud dengan antara lain :
1. Penilai adalah seseorang yang dengan keahliannya menjalankan kegiatan Penilaian.
2. Penilai Publik adalah Penilai yang telah memperoleh izin dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan atau penilai eksternal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan di bidang
kekayaan negara dan lelang.
3. Penilaian adalah proses pekerjaan untuk memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu obyek penilaian pada
saat tertentu sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia.
4. Laporan Penilaian adalah dokumen tertulis hasil penilaian yang ditandatangani oleh Penilai Publik.
5. Kantor Jasa Penilai Publik yang selanjutnya disebut KJPP, adalah badan usaha yang telah mendapat izin usaha dari Menteri
sebagai wadah bagi Penilai Publik dalam memberikan jasanya.
1.1 Tanah dan bangunan beserta kelengkapannya , serta pengembangan lainnya atas tanah;
1.2 Instalasi dan peralatan yang dirangkai dalam satu kesatuan dan/atau berdiri sendiri yang digunakan dalam proses
produksi;
1.3 Alat transportasi, alat berat, alat komunikasi, alat kesehatan, alat laboratorium dan utilitas, peralatan dan perabotan
kantor dan peralatan militer;
1.4 Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan;
1.5 Pertambangan.
5. Memiliki pengalaman kerja di bidang penilaian paling singkat 3 tahun yang memiliki izajah S1, dan paling sedikit 1
tahun yang memiliki izajah S2
12.3. Term of Reference (Term of Reference (TOR)/Kerangka acuan kerja) untuk KJPP sebagai berikut :
12.3.1 Pendahuluan :
1. Latar belakang penilaian agunan, Meminimalisir tingkat resiko pemberian kredit melalui second way out.
2. Maksud dan tujuan penilaian agunan
a. Untuk mendapatkan nilai pembangunan baru, nilai pasar, dan nilai likuiditas agunan pada saat penilaian dalam rangka :
Pemberian kredit baru
Penyelamatan dan penyelesaian kredit
Revieu terhadap nilai agunan.
b. Melakukan verifikasi kesesuaian antara dokumen dengan fisik dilapangan.
c. Berdasarkan Standar penilaian Indonesia.
7. Pedoman atau dasar penilaian agunan
a. Pedoman yang digunakan adalah Standar Penilaian Indonesia
b. Dasar penilaian yang digunakan adalah nilai pasar.
c. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah sesuai dengan objek yang dinilai , yaitu dengan
menggunakan sebagian atau seluruh pendekatan sbb :
Pendekatan data pasar (market data approach)
Pendekatan biaya (cost approach)
Pendekatan pendapatan (income approach)
8. Sumber data pembanding atas objek agunan yang dinilai, seperti agen properti. BPN. Pejabat di lingkungan setempat, supplier,
pabrikan, dealer dll.
12.3.4Hasil Pekerjaan :
1. Nilai taksasi objek yang dinilai yang dapat dijadikan agunan adalah atas dasar metode penilaian yang digunakan dan nilai
likuiditasinya.
2. Bertanggungjawab atas hasil penilaian agunan :
Mempresentasikan laporan kepada unit pemberi jasa (apabila diperlukan)
Bertanggung jawab penuh atas laporan penilaian yang dibuat
Bersedia memberi keterangan dan mempertanggungjawabkan laporan hasil penilaian yang dibuat baik kepada bank
maupun kepada pihak yang berkepentingan.
Daftar Pustaka
Istilah Take over dalam bahasa Inggris yang memiliki magna peralihan.
13.2.1 Syarat-syarat Take Over kredit Bisnis dari Bank lain diatus sebagai berikut :
1. Kolektibilitas Lancar tanpa pernah menunggak selama enam bulan terakhir yang dapat dilihat dari Rekening koran pinjaman.
2. Besarnya kredit disesuaikan dengan kebutuhan kredit dari calon debitur take over dari bank lain yaitu:
Untuk kredit produktif atas dasar proyeksi pertumbuhan penjualan per tahun yang wajar. Diperkenankan pemberian kredit
lebih besar dari maksimum kredit yang akan di take over (Take over dengan tambahan kredit)
Untuk kredit konsumtif atas dasar taksasi nilai jaminan terakhir.
13.2.2 Agunan pihak ketiga yang dapat diterima sebagai agunan dalam rangka take over kredit dari bank lain diatur sebagai berikut :
1. Agunan milik ownner (termasuk owner yang berbadan hukum) atau pengurus perusahaan, atau
2. Agunan milik keluarga ownwer atau pengurus perusahaan.
3. Dalam hal ini pengertian keluarga adalah sampai dengan derajat pertama dalam garis lurus, maupun garis kesamping
termasuk : suami/isteri, anak,bapak/ibu, kakak//adik, ipar, menantu dan keluarga.
4. Penyerahan jaminan milik pihak ketiga yang dapat diterima sebagai agunan kredit tersebut harus seizin suami/isteri pemilik
agunan
Refinancing adalah pemberian kredit untuk pembiayaan kembali atas aset produktif debitur (seoerti Gedung, pabrik, mesin-mesin) yang
terlebih dahulu telah dibiayai sendiri oleh calon debitur / debitur, dimana pengembalian kredit bersumber dari hasil usaha debitur yang
terkait dengan aset yang dibiayai tersebut.
2. Maksimum kredit dihitung atas dasar kemampuan cashflow objek yang dibiayai, maksimum sebesar Rp. 65 % dari nilai taksasi
terakhir atas aset yang akan dibiayai atau project cost (mana yang lebih rendah).
Daftar Pustaka
BAB 14. RASIO KEUANGAN DAN MENETAPKAN KEBUTUHAN KEUANGAN CALON DEBITUR/DEBITUR
14.1.1 Rasio Profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan bisnis menghasilkan laba dibandingkan dengan biaya terkait selama
periode waktu tertentu :
RASIO FORMULA
PENAFSIRAN
RASIO FORMULA
PENAFSIRAN
RASIO FORMULA
PENAFSIRAN
Long-erm Assets :
Property,Plan&Equipment 12.300 14.705
Total assets 20.883 21.109
Current Liabilities :
Acc. Payable 4.835 4.975
Long Term Liabilities
Bank Debt 3.435 3.360
Total Liabilities 8.270 8.335
Shareholder’s Equity 11.803 12.467
Retain earning 810 307
Total Liabilities&Equity 20.883 21.109
Dari Data Neraca dan Income statement tersebut diatas dapat dihitung rasio Keuangan CV PIPA MAKMUR JAYA Sbb.:
I. Rasio Profitabilitas :
2. Metode perhitungan kebutuhan modal kerja Maksimum kredit sampai dengan Rp. 5 milyar perhitungan modal
kerja dapat menggunakan Perputaran Modal Kerja.
3. Kebutuhan keuangan calon debitur / debitur harus dihitung oleh petugas kredit unit resiko. (Credit analis).
Contoh Perhitungan/Evaluasi Kebutuhan Kredit Modal Kerja, berdasarkan data Neraca dan Laporan Rugi – Laba CV PIPA MAKMUR
JAYA jika diketahui :
Peningkatan penjualan y.a.d 25 %
Disponible kredit (Kredit yg masih bisa ditarik) 600 juta
Pelunasan kredit kepada pihak lain 305 juta
Bahan Presentasi
Link kampus Politeknik Bisnis Indonesia : http://elearning.murnisadar.ac.id/
Mata kuliah Pasar dan Instrumen Keuangan (Kuliah Daring) “ Definisi dan Pembagian Pasar Keuangan (Financial Market)
produk Pekerti – AA
197
VII. Daftar Tugas
Tugas Terstruktur
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
3. Tuliskan definisi kredit menurut UU Perbankan no. 10 tahun 1998 dan menurut Bank
Indonesia!
4. Sebutkan aspek-aspek analisis kredit untuk dibahas oleh seorang analis kredit!
5. Jika debitur tidak mampu mengelola usahanya dan manajemen sehingga debitur tidak
dapat memenuhi kewajiban angsuran pokok dan bunga, Sebutkan dan jelaskan jalan
keluar apa yang harus dilakukan petugas kredit!
produk Pekerti – AA
198
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jaminan tambahan dan jaminan pokok di dalam
produk Pekerti – AA
199
perbankan!
6. Tuliskan proses/cara mem-verifikasi agunan tidak bergerak dan lampirkan foto agunan
tidak bergerak!
7. Tuliskan cara/proses memverifikasi agunan Surat Perintah kerja dan lampirkan foto
contoh SPK!
8. Saudara sebagai petugas pemasar kredit dari bank Mega, sepakat dengan calon debitur
untuk membangun sebuah gudang usaha calon debitur dengan biaya Rp. 1, 2 milyar
dimana tanah tempat bangunan gudang sudah dijaminkan sebagai agunan. Menurut
pernyataan calon debitur bahwa yang bersangkutan memiliki tabungan di bank Mega
sebesar Rp. 300 juta. untuk digunakan sebagi self financing pembangunan gudang.
Bagaimana Saudara memastikan/memproses agar dana calon debitur tsb digunakan
sebagai selfinancing!
10. Sebagai seorang analis kredit/pemasar bisnis kredit sudah memegang/memiliki dua cara
penyelesaian kredit, tuliskan dan jelaskan pengertian dua cara tersebut !
produk Pekerti – AA
200
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
7. Jelaskan perbedaan metode penilaian data pasar dengan metode kalkulasi biaya!
8. Tuliskan penjelasan Saudara metode apa yang digunakan untuk menilai tanah dan
bangunan sebagai agunan sehingga kepentingan Bank dan kepentingan calon debitur
terpenuhi.!
10. Satu unit rumah sebagai agunan calon debitur dengan data sbb.:
Tanah ukuran 10 m x 20 m harga pasar Rp. 2 juta per meter
Bangunan ukuran 8 m x 17 m harga pasar “ 2,5 juta per meter
Ditaksir bangunan lama kondisi 80 %, factor penyesuaian 15 %
Hitung nilai agunan dengan menggunakan metode data pasar!
11. Suatu property sebagai agunan memenuhi syarat dilakukan penilaian dengan metode
Direct Capitalization. Dari hasil analisis ditentukan data sbb.:
Luas bangunan bruto 5.000 m2
Luas bangunan efektif 80%
Tarif sewa 2
Rp. 40.000/m /bulan
produk Pekerti – AA
201
Tingkat kekosongan & collection loss per tahun 10 %
Total biaya perbulan Rp. 80.000.000,--
Tingkat kapitalisasi saat ini adalah 12 %
Hitung nilai property!
12. Tuliskan factor-faktor penyesuaian yang harus diperhatikan dalam menilai agunan
dengan menggunakan metode data pasar (market method)!
13. Satu unit rumah sebagai agunan calon debitur dengan data sbb.:
Tanah ukuran 10 m x 20 m harga pasar Rp. 2 juta per meter
Bangunan ukuran 8 m x 17 m harga pasar “ 2,5 juta per meter
Ditaksir bangunan lama kondisi 80 %, factor penyesuaian 15 %
Hitung nilai agunan dengan menggunakan metode data pasar!
14. Suatu property sebagai agunan memenuhi syarat dilakukan penilaian dengan metode
Direct Capitalization. Dari hasil analisis ditentukan data sbb.:
Luas bangunan bruto 5.000 m2
Luas bangunan efektif 80%
Tarif sewa 2
Rp. 40.000/m /bulan
Tingkat kekosongan & collection loss per tahun 10 %
Total biaya perbulan Rp. 80.000.000,--
Tingkat kapitalisasi saat ini adalah 12 %
Hitung nilai property!
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
202
Kordinator Ketua Program Studi
FORMULIR
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:
1. Tuliskan 5 (lima) surat kepemilikan apa saja yang termasuk tanah terdaftar dan
bentuk pengikatannya! :
2. Tuliskan surat-surat kepemilikan apa saja yang termasuk tanah tidak terdaftar dan
bentuk pengikatannya !
4. Tuliskan hal-hal yang harus diperhatikan oleh petugas kredit pada pembuatan akta
Hak Tanggungan!
produk Pekerti – AA
203
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
204
MUTU Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:
2. Tuliskan data legalitas badan usaha perorangan yang bergerak dibidang bengkel sepeda
motor!
4. Dapat kah calon debitur menggunakan NPWP orang lain untuk memohon kredit? Jika
dapat atau tidak dapat jelaskan alasan Saudara!
produk Pekerti – AA
205
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Paper dikumpulkan dalam format Pdf dan bahan presentasi dikumpulkan dalam
bentuk Ppt
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
206
MUTU
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M Henry Dunan Pardede, SP, M.M)
Kode:
Tanggal: 3 Juni 2021 Tanggal: 3 Juni 2021
Program Studi: Nama Matakuliah: Kode: SKS:
1. Mengapa sangat penting proses pengumpulan data pada awal proses analisa kredit?
2. Apakah alasan Saudara pengumpulan data nasabah maksimal 2 (dua) minggu jika
lebih, permohonan kredit dikembalikan kepada calon debitur/debitur?
produk Pekerti – AA
207
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
208
Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3
Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:
3. Tuliskan penjelasan atas persiapan saudara sebelum melakukan verifikasi data calon
debitur/debitur!
5. Buatkan laporan :
5.1 Call ke Pembeli dan Pemasok calon debitur/debitur : Judul Call Memo, tanggal
menghubungi, tanggal dibuat call memo, Nama calon debitur/debitur, Hal call, Isi
call, tandatangan yg melakukan call, disposisi atasan, dll
5.2 Kunjungan setempat (site visit) atas Persediaan dan piutang : Judul kunjungan,
tanggal kunjungan, tanggal dibuat laporan, Nama calon debitur/debitur, Hal
kunjungan, Isi kunjungan, tandatangan yg melakukan kunjungan, disposisi atasan.
produk Pekerti – AA
209
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
210
Keuangan dan Perbankan Analisa Kredit PL311711 3
Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:
6. Jika Debitur perorangan memohon kredit sebesar maksimum Rp. 7 milyar yang
sebelumnya maksimum kreditnya Rp. 4 milyar, Apakah yang Saudara sarankan
kepada debitur tsb. Perihal bentuk badan usahanya?
7. Tuliskan penjelasan Saudara siapa saja yang wajib menyampaikan laporan keuangan
yang diauditketika mendapat fasilitas kredit dari Bank BNI!
.
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
produk Pekerti – AA
211
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
212
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 10 9
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali konsep larangan pemberian
kredit.
2. Mahasiswa dapat menentukan pihak-pihak yang dilarang untuk memperoleh fasilitas
kredit dari Perbankan (Bank BNI).
2 a. Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Tuliskan pihak-pihak yang dilarang untuk memperoleh kredit di Bank BNI
(Perbankan)!
2. Tuliskan pengertian pihak yang terkait dan siapa saja yang dimaksud pihak terkait
yang dilarang memperoleh kredit di Perbankan (Bank BNI)!
3. Tuliskan Usaha-usaha jasa mana saja yang dilarang untuk memperoleh fasilitas kredit
di Perbankan (Bank BNI)!
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
213
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 11 10
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali jabatan Notaris dan
Fungsinya dan keberadaannya di Perbankan Indonesia (Bank BNI)! ,
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakakn kembali akta otentik dan akta
dibawah tangan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengemukakan kembali perihal perusahaan
asuransi dan fungsinya menanggung resiko kebakaran atas agunan pokok dan agunan
tambahan dari calon debitur/debitur!
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Jelaskanlah pengertian akta otentik dan akta dibawah tangan!
2. Tuliskan akta dan perjanjian apa saja yang dibuat oleh Notaris
sehubungan dengan penyaluran kredit!
produk Pekerti – AA
214
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
215
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 12 11
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakan kembali definisi Self Financing!
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan mengemukakakn kembali hubungan Investasi dengan
self financing!,
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengemukakan kembali pengertian Feasibility
(studi kelayakan),
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Jelaskan magna self financing dalam penyaluran kredit di Perbankan!
2. Jelaskan besarnya self financing untuk kredit investasi!
3. Jelaskan pengertian Feasibility Study (Studi Kelayakan)
4. Tuliskan pihak-pihak yang memerlukan Studi Kelayakan!
5. Tuliskan penjelasan Saudara calon debitur/debitur mana saja yang wajib
menyampaikan Studi Kelayakan! :
.
b. Yang harus dikerjakan dan Batasan- Batasan
Setiap mahasiswa membuat tugas secara perorangan dan dikumpulkan secara kolektif
c. Metode/ Cara Pengerjaan, acuan yang digunakan
Referensi bisa mengacu pada daftar referensi yang tertera pada RPS maupun bahan
kajian ilmiah lainnya
d. Deskripsi luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
Lembaran jawaban pada kertas double folio ataupun kertas binder
3 Kriteria Penilaian
a. Kerapian : 30%
b. Ketepatan/kebenaran : 70 %
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
216
Dosen Pengampu: Minggu Ke: Tugas Ke:
3. Jelaskan penggunaan KJPP dalam menilai jaminan kredit di Perbankan (Bank BNI)!
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
217
Kalvin Sinaga, S.IP, M.M 14 13
1 Tujuan Tugas:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep
Take over kredit dari Bank lain dan Refinancing,
2) Mahasiswa mampu menjelaskan Take Over KPR (kredit konsuntif dan Take over
kredit bisnis
3) Ketentuan refinancing di Perbankan (Bank BNI)!.
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Jelaskan pengertian Take over kredit dari bank lain!
produk Pekerti – AA
218
POLITEKNIK BISNIS INDONESIA
Jl. Sriwijaya No. 9 C - E
Pematangsiantar - Indonesia
RANCANGAN TUGAS
Jenis Dokumen: Disusun Oleh: Disetujui Oleh:
produk Pekerti – AA
219
calon debitur/debitur.
2 Uraian Tugas:
Obyek Garapan:
1. Sebutkan dan jelaskan empat rasio keuangan dan penjabarannya (rasio dan formulanya)!
2. Rasio likuiditas, jika hasil perhitungan Current ratio suatu perusahaan adalah 1,5
sementara ketentuan bank current ratio 2, jika saudara sebagai analis kredit bagaimana
pendapat Saudara!
produk Pekerti – AA
220
produk Pekerti – AA
221
Bagian VIII
Kisi – Kisi Tes
Petunjuk Soal:
a. Bacalah dengan seksama soal-soal dibawah ini. Jawablah dengan
tepat, benar dan tulisan rapi.
b. Tulis kode soal di lembar jawaban
c. Soal dikumpulkan beserta lembar jawaban
CV SEJAHTERA
produk Pekerti – AA
222
BALANCE SHEET
Dalam jutaan rupiah
Long-erm Assets :
Property,Plan&Equipment 12.500 14.505
Total assets 21.713 20.406
Current Liabilities :
Acc. Payable 4.735 4.575
Long Term Liabilities
Bank Debt 3.235 3.360
Total Liabilities 7.970 7.935
Shareholder’s Equity 11.543 11.184
Retain earning 2.200 1.287
Total Liabilities&Equity 21.713 20.406
PT SEJAHTERA
INCOME STATEMENT
Dalam jutaan rupiah
2020 31/03/2021 90 hr
Revenue 35.619 11.810
Cost of Goods Sold 28.730 9.180
Gross Profit 6.889 2.630
produk Pekerti – AA
223
I. Rasio Profitabilitas
III.Rasio Leverage
IV.Rasio Aktivvitas
Bagian IX
produk Pekerti – AA
224
IX. Kunci Jawaban
Jawab
I Rasio Profitabilitas :
II Rasio Likuiditas :
produk Pekerti – AA
225
Current Liabilities
IV Rasio Aktivitas :
produk Pekerti – AA
226
f. Rata-rata persediaan “ 6.415,--
g. Jumlah hari dalam periode laporan 1 Jan sd 30 Apr 13 “ 90 hari
produk Pekerti – AA
227
Dibulatkan menjadi Rp 4.360.000.000,--
produk Pekerti – AA
228