PEKERTI-AA
Program Peningkatan Keterampilan Dasar
Teknik Instruksional dan Applied Approach
(PEKERTI - AA)
Analisis Instruksional, Peta kopetensi dan Peta Konsep, Profil Lulusan, SK,
KD, LO, Rekonstruksi Mata Kuliah, RPS, SAP, Kontrak Perkuliahan, Bahan
Ajar, Media Pembelajaran, Rancangan Tugas dan Praktikum, Kisi-Kisi Tes,
Kunci Jawaban, Tes Hasil Belajar, Platform LMS, Video Pembelajaran
NIDN : 1317098302
(PEKERTI-AA)
Oleh
Pembimbing,
PEKERTI-AA UNIMED
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya tugas akhir pada
“Pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional dan Applied
Approach (PEKERTI - AA) yang diadakan oleh Universitas Negeri Medan (UNIMED)
bekerjasama dengan Universitas Gunung Leuser Aceh berupa produk PEKERTI – AA.
Produk PEKERTI – AA ini merupakan tugas terstruktur yang memuat analisis
instruksional dan peta konsep, profil lulusan, SK, KD, LO, rekonstruksi mata kuliah, RPS,
SAP, kontrak perkuliahan, bahan ajar, media pembelajaran, rancangan tugas dan
praktikum, kisi-kisi tes, kunci jawaban, tes hasil belajar, platform, video pembelajaran.
Banyak ilmu dan pelajaran yang didapatkan dari pelatihan ini terutama dalam
mempersiapkan model pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Gunung Leuser, Universitas
Negeri Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pelatihan
PEKERTI - AA. Pelatihan ini sangat bermanfaat serta dapat meningkatkan kualitas dan
efektifitas serta profesionalitas dalam proses belajar-mengajar. Penulis juga menyampaikan
terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Medan serta koordinator PEKERTI-AA
dari Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Aktivitas Instruksional Universitas Negeri
Medan sekaligus selaku pembimbing yaitu Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd yang telah
membimbing penulis sehingga produk PEKERTI- AA ini bisa diselesaikan. Penulis
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini, oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis perlukan.
ii
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
ANALISIS INSTRUKSIONAL DAN PETA KONSEP..........................................................1
PETA KONSEP MATA KULIAH PRILAKU ORGANISASI...............................................5
PETA KOMPETENSI MATA KULIAH PRILAKU ORGANISASI.....................................6
PROFIL LULUSAN, STANDAR KOMPETENSI DASAR,
CAPAIAN PEMBELAJARAN ...............................................................................................7
REKONSTRUKSI MATA KULIAH.....................................................................................18
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS) SILABUS..............................................21
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP).........................................................................41
KONTRAK PERKULIAHAN...............................................................................................75
BAHAN AJAR ......................................................................................................................82
Materi 1. Studi Organisas .............................................................................................82
Materi 2. Struktur Organisasi .......................................................................................85
Materi 3. Budaya Organisasi ........................................................................................91
Materi 4. Prilaku Individual ........................................................................................102
Materi 5. Motivasi ......................................................................................................105
Materi 6. Evaluasi Kinerja Dan Kompensasi .............................................................108
Materi 7. Stres Dan Perubahan ...................................................................................110
Materi 8. Prilaku Kelompok Dalam Organisasi .........................................................118
Materi 9. Proses Perundingan .....................................................................................126
Materi 10. Kekuasaan dan Politik ...............................................................................128
Materi 11. Komunikasi ...............................................................................................131
Materi 12. Pengambilan Keputusan ............................................................................136
Materi 13. Tim Kerja ..................................................................................................142
Materi 14. Kepemimpinan ..........................................................................................149
RANCANGAN TUGAS DAN DISKUSI KELOMPOK ....................................................154
KISI-KISI TES, TES HASIL BELAJAR, DAN KUNCI JAWABAN ...............................156
Tes Hasil Belajar (Ujian Tengah Semester) ........................................................................158
iii
Kunci Jawaban (Ujian Tengah Semester) ...............................................................................159
Video Pembelajaran ................................................................................................................161
iv
ANALISIS INSTRUKSIONAL DAN PETA KONSEP
A. Struktur Kompetensi
Dengan adanya profil lulusan diatas, maka standar kompetensi yang diharapkan dari lulusan
Agroteknologi (dinyatakan dalam capaian pembelajaran lulusan) sebagai berikut:
5
S11 Menginternalisasi nilai-nilai keislaman kedalam etika
profesi Memiliki karakter yang kuat (mandiri, jujur dan
disiplin) dalam menepati komitmen dan tanggung jawab
dalam meningkatkan mutu pembelajaran
S12 Memiliki rasa ingin tahu yang kuat (Intelectual Curiosity)
dan jiwa kewirausahaan (Interpreneur) dibidang
Agroteknologi
Dimensi Kode Rumusan Capaian Pembelajaran
Keterampilan Umum KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
(KU) dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang
sesuai dengan bidang keahliannya;
KU2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan
terukur;
KU3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai
dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan
etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan,
desain atau kritik seni;
KU4 Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut
di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
KU5 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks
penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan
hasil analisis informasi dan data;
KU6 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja
dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam
maupun di luar lembaganya;
KU7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja
kelompok dan melakukan supervisi serta evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
KU8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap
kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya,
dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dan
KU9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan,
mengamankan, dan menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
KU10 Mampu mengembangkan teknologi budidaya tanaman
sesuai ekosistem setempat dan berbasis akhlakul-
kharimah.
Keterampilan Khusus KK1 Mampu menerapkan ilmu agronomi, pemuliaan tanaman,
(KK) perlindungan tanaman, ilmu tanah, dan sosial ekonomi
pertanian serta prinsip rekayasa produksi tanaman yang
berorientasi efektivitas, efisiensi, kualitas, dan
keberlanjutan sumber daya sesuai dengan praktik
pertanian yang baik (Good Agricultural Practices);
6
KK2 Mampu mengidentifikasi, merumuskan, dan memecahkan
masalah dalam teknologi produksi tanaman dalam sistem
pertanian berkelanjutan berdasarkan analisis informasi
dan data;
KK3 Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi produksi tanaman dengan teknologi terkini
dan ramah lingkungan yang efektif dengan
memperhatikan keamanan, kesehatan, dan keselamatan
kerja;
KK4 Mampu melakukan usaha produksi tanaman
berkelanjutan dengan teknologi terkini secara kreatif dan
inovatif;
KK5 Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam perencanaan, perancangn, pelaksanaan, dan
evaluasi produksi tanaman, dan
KK6 Mampu mengembangkan teknologi budidaya dan
teknologi pengelolaan pasca panen secara baik dan halal.
Pengetahuan (P) P1 Pengembangan ilmu pengetahuan agroteknologi berbasis
nilai-nilai ke-Islaman.
P2 Konsep teoritis tentang ilmu dan teknologi tanaman, ilmu
dan teknologi media tanam, ilmu dan teknologi
lingkungan, dan teknologi produksi tanaman
bekelanjutan;
P3 Konsep teoritis secara umum dan prinsip – prinsip
pengelolaan organisme pengganggu tanaman terpadu,
ilmu pemuliaan tanaman, dan pengelolaan sumber daya
lahan dan hayati;
P4 Prinsip-prinsip kepemimpinan, teknologi informasi dan
komunikasi, serta manajemen sumberdaya manusia;
P5 Metodologi penelitian meliputi perancangan percobaan,
metode survei, dan metode statistika dalam analisis
data;dan
7
B. Peta Konsep Mata Kuliah Perilaku Organisasi
8
Gambar 1.Peta Konsep Mata Kuliah Perilaku Organisasi
9
C. Peta Kompetensi Mata Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian
10
PROFIL LULUSAN, STANDAR KOMPETENSI DASAR,
CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Profil Lulusan
11
B. Standar Kompetensi
Terdapat 14 jenis Standar Kompetensi dalam mata kuliah Prilaku Organisasi, diantaranya;
1. Memahami prilaku manajer, masyarakat dan manusia secara lebih baik sehingga dapat
dicapai peningkatan produktivitas, kepuasan pelanggan dan posisi kompetitif yang lebih
baik melalui penerapan manajemen yang lebih baik.
2. Memahami struktur organisasi, enam unsur kunci yang menetapkan struktur organisasi,
memahami model desain organisasi, pilihan desain organisasi, struktur-struktur
organisasi yang berbeda dan peran struktur dalam pengambilan keputusan.
3. Menganalisis sistem atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, pelaporan dan komunikasi
yang menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dengan kelompok.
4. Memahami sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi,
menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri, cara-cara berpikir, berperasaan
dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada
pada bagian-bagian organisasi.
5. Menganalisis awal pembentukan budaya, karakteristik umum pembentukan budaya
organisasi, budaya organisasi yang dominan, efek fungsional budaya organisasi dan
mencocokkan karyawan dengan budaya organisasi.
6. Memahami dan mampu mempengaruhi tingkah laku orang lain, dan dapat menjadi
Motivator dalam suatu organisasi, masyarakat.
7. Memahami dan mampu menilai, mengevaluasi kinerja serta prestasi kerja karyawan
dalam organisasi
8. Memahami tentang pengelolaan stres didalam organisasi sehingga dapat meningkatkan
kinerja organisasi secara keseluruhan.
9. Memahami pandangan tentang konflik tradisional, pandangan hubungan manusia,
pandangan interaksional dan konflik fungsional Vs Disfungsional.
10. Memahami menggunakan pengaruh pada orang lain dengan tujuan mengubah sikap atau
tingkahlaku individual atau kelompok dalam organisasi.
11. Memahami dan menjalankan proses perencanaan dalam pengorganisasian dengan baik,
sebagai penggerak organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
12. Memahami proses memilih pilihan yang lebih disukai dan menentukan tindakan dari
antara alternatif atas dasar kriteria atau strategi yang diberikan dalam organisasi.
13. Membuat tim kerja yang baik dalam Organisasi formal dan informal serta mencapai
tujuan dari organisasi tersebut.
14. Memahami bagaimana cara memimpin idividual atau kelompok dengan baik dan dapat
mempengaruhi oranglain dalam hal bekerja dimana tujuannya adalah untuk mencapai
target yang telah ditentukan dalam organisasi.
12
C. Kompetensi Dasar
14
D. Capaian Pembelajaran (Learning Outcome)
2. Keterampilan Umum
a) Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau,implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahlianya
b) Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
15
c) Mampu mengkaji implikasi pengembangan dan implikasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniorasesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah,tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan,design atau kritik seni.
d) Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk
skripsi atau laporan akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.
e) Mampu mangambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di
bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data.
f) Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat baik didalam maupun diluar lembaganya.
g) Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri.
h) Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja dan melakukan
supervisi serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya.
i) Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan kembali
data untuk menjamin kesahihan dan plagiasi.
j) Mampu mengkombinasikan kompetensi teknikal dan keahlian professional untuk
menyelesaikan penugasan kerja.
k) Mampu mempresentasikan informasi dan mengemukakan ide dengan jelas, baik
secara lisan maupun tertulis, kepada pemangku kepentingan.
3. Keterampilan Khusus
a) Mahasiswa diharapkan memperoleh wawasan baru serta mampu menjelaskan
tentang konsep dasar, kerangka pemikiran perilaku organisasi dan penerapannya di
dalam organisasi baik pemerintah maupun swasta pada Era Revolusi Industri 4.0.
b) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud pengertian struktur organisasi,
mendefenisikan enam unsure kunci yang menetapkan struktur
organisasi,menjelaskan desain baru, menjelaskan mengapa struktur – struktur itu
berbeda dan mendiskusikan peran struktur organisasi dalam pengambilan
keputusan.
c) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Budaya Organisasi,
mendiskrisikan pelembagaan dan hubungannya dengan budaya organisasi,
menetapkan karakteristik – karakteristik umum yang membentuk budaya
organisasi,membandingkan budaya dominan,mendefenisikan efek fungsional dari
16
budaya organisasi pada orang lain organisasi dan menjelaskan bagaimana cara
mencocokkan karyawan dengan budaya organisasi.
d) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Perilaku individual,
karakteristik biografis dalam sebuah organisasi dan berdiskusi tentang pencapaian
tujuan yang ingin dicapai sebuah organisasi tersebut.
e) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan motivasi dan peran
motivasi dalam manajemen, mendiskusikan teori motivasi dan pentingnya
supermotivation.
f) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan sasaran utama evaluasi
kinerja, system kompensasi berdasarkan kinerja,mengidentifikasi keuntungan dan
kerugian evaluasi diri sendiri dan evaluasi atasan, memahami dan membedakan
sistemkompensasi individual dan kelompok.
g) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang stres dalam perilaku organisasi,
mendeskripsikan potensi sumber terjadinya stres, menjelaskan variabel perbedaan
individu yang menghadapi stres, menjelaskan konsekuensi dari stres, menjelaskan
pendekatan yang dapat digunakan dalam mengelola stres, menjelaskan pentingnya
perubahan rencana,meringkaskan model – model pendekatan dalam pengelolaan
perubahan organisasi, menjelaskan isu – isu perubahan kontemporer bagi para
menejer, menjelaskan keterkaitan budaya dengan pengelolaan perubahan.
h) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan perilaku kelompok
dalam organisasi, mengapa orang berkelompok, mendefenisikan istilah kelompok,
membedakan antara kelompok formal dan informal, mempelajari dua model
pengembangan kelompok, menjelaskan bagaimana interaksi kelompok berlangsung,
karakteristik kelompok yang penting dalam organisasi,pengambilan keputusan
dalam kelompok, hubungan kelompok terhadap kinerja, hubungan kelompok
terhadap kepuasan.
i) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan konflik, membedakan
antara pandangan tradisional, hubunganmanusia dan interaksionis tentang konflik,
membedakan konflik tugas,konflik hubungan, dan konflik proses, membagankan
proses konflik, menggambarkan kelima maksud penanganan konflik, membedakan
tawar menawar distributif dan integratif, mengidentifikasikan lima langkah dalam
proses perundingan, menggambarkan perbedaan budaya dalam perundingan.
j) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan perbedaan
kepemimpinan dan kekuasaan, 4 dasar kekuasaan, apa yang menciptakan
17
ketergantungan pada hubungan kekuasaan, menjelaskan 7 taktik kekuasaan dan
kemungkinan – kemungkinanya, menjelaskan bahwa pelecehan seksual merupakan
penyalahgunaan kekuasaan, menjelaskan dan melukiskan arti penting perspektif
politik, faktor – faktor individual dan organisasi yang merangsang perilaku politik,
menjelaskan bahwa perilaku defensive dapat melindungi kepentingan diri individu,
k) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan konsep dan fungsi
komunikasi, model komunikasi, elemen komunikasi, mendiskusikan perbedaan
komunikasi verbal dan non verbal, memberikan komunikasi yang efektif, mengenal
isu – isu terbaru dalam komunikasi, komunikasi elektronik.
l) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan peran struktur
organisasi dalam pengambil keputusan, menjelaskan dan merinci 4 (empat)
paradigma dalam teori pengambilan keputusan, mendiskusikan aplikasi
pengambilan keputusan pada permasalahan strategi, menjelaskan 4 (empat) model
pengambilan keputusanstrategi, mendiskusikan pengambilan keputusan dalam
kelompok.
m) Mahasiswa mampu menjelaskan mengapa tim menjadi popular dalam organisasi,
membedakan antara tim dengan kelompok kerja, tiga bentuk tim dalam organisasi,
mengembangkan konsep tim dan kelompok, kea rah tim yang berkinerja tinggi,
menjelaskan cara menejer membina kepercayaan di antara anggota tim,menjelaskan
keuntungan dan kerugian dari keanekaragaman bagi tim kerja,menjelaskan
bagaimana menejemen dapat menjaga agar tim tidak macet atau lesu.
n) Mahasiswa mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan model kepemimpinan,
kepemimpinan dengan pendekatan sifat,kepemimpinan dengan pendekatan perilaku,
kepemimpian dengan pendekatan siruasional kontingensi, kepemimpinan dengan
pendekatan krismatik transformasional.
18
4. Penguasaan Pengetahuan
a) Menguasai tentang organisasi dan mengerti bahwa organisasi adalah suatu bagian
dasar keberadaan kita, yang mencakup seluruh aspek masyarakat sekarang.
b) Dapat secara lebih baik mengembangkan pemahaman kita terhadap bagaimana
organisasi beroperasi dan banyak cara dengan mana organisasi dapat dirancang atau
disusun.
c) Menguasai bagaimana organisasi berfungsi, meningkatkan kemampuan kita untuk
mengantisipasi berbagai jenis masalah yang mungkin akan kita hadapi dalam pekerjaan
dan pada saat yang sama akan memperbesar probabilitas keberhasilan kita dalam
situasi-situasi tersebut.
d) Menguasai apa yang dimaksud dengan Budaya Organisasi, mendiskrisikan
pelembagaan dan hubungannya dengan budaya organisasi, menetapkan karakteristik
– karakteristik umum yang membentuk budaya organisasi,membandingkan budaya
dominan,mendefenisikan efek fungsional dari budaya organisasi pada orang lain
organisasi dan menjelaskan bagaimana cara mencocokkan karyawan dengan budaya
organisasi.
e) Menguasai apa yang dimaksud dengan Perilaku individual, karakteristik biografis
dalam sebuah organisasi dan berdiskusi tentang pencapaian tujuan yang ingin
dicapai sebuah organisasi tersebut.
f) Menguasai apa yang dimaksud dengan motivasi dan peran motivasi dalam
manajemen, mendiskusikan teori motivasi dan pentingnya supermotivation.
g) Menguasai apa yang dimaksud dengan sasaran utama evaluasi kinerja, system
kompensasi berdasarkan kinerja,mengidentifikasi keuntungan dan kerugian evaluasi
diri sendiri dan evaluasi atasan, memahami dan membedakan system kompensasi
individual dan kelompok.
h) Menguasai tentang stres dalam perilaku organisasi, mendeskripsikan potensi
sumber terjadinya stres, menjelaskan variabel perbedaan individu yang menghadapi
stres, menjelaskan konsekuensi dari stres, menjelaskan pendekatan yang dapat
digunakan dalam mengelola stres, menjelaskan pentingnya perubahan
rencana,meringkaskan model – model pendekatan dalam pengelolaan perubahan
organisasi, menjelaskan isu – isu perubahan kontemporer bagi para menejer,
menjelaskan keterkaitan budaya dengan pengelolaan perubahan.
19
i) Menguasai apa yang dimaksud dengan perilaku kelompok dalam organisasi,
mengapa orang berkelompok, mendefenisikan istilah kelompok, membedakan
antara kelompok formal dan informal, mempelajari dua model pengembangan
kelompok, menjelaskan bagaimana interaksi kelompok berlangsung, karakteristik
kelompok yang penting dalam organisasi,pengambilan keputusan dalam kelompok,
hubungan kelompok terhadap kinerja, hubungan kelompok terhadap kepuasan.
j) Menguasai apa yang dimaksud dengan konflik, membedakan antara pandangan
tradisional, hubunganmanusia dan interaksionis tentang konflik, membedakan
konflik tugas,konflik hubungan, dan konflik proses, membagankan proses konflik,
menggambarkan kelima maksud penanganan konflik, membedakan tawar menawar
distributif dan integratif, mengidentifikasikan lima langkah dalam proses
perundingan, menggambarkan perbedaan budaya dalam perundingan.
k) Menguasai apa yang dimaksud dengan perbedaan kepemimpinan dan kekuasaan, 4
dasar kekuasaan, apa yang menciptakan ketergantungan pada hubungan kekuasaan,
menjelaskan 7 taktik kekuasaan dan kemungkinan – kemungkinanya, menjelaskan
bahwa pelecehan seksual merupakan penyalahgunaan kekuasaan, menjelaskan dan
melukiskan arti penting perspektif politik, factor – factor individual dan organisasi
yang merangsang perilaku politik, menjelaskan bahwa perilaku defensive dapat
melindungi kepentingan diri individu.
l) Menguasai apa yang dimaksud dengan konsep dan fungsi komunikasi, model
komunikasi, elemen komunikasi, mendiskusikan perbedaan komunikasi verbal dan
non verbal, memberikan komunikasi yang efektif, mengenal isu – isu terbaru dalam
komunikasi, komunikasi elektronik.
m) Menguasai apa yang dimaksud dengan peran struktur organisasi dalam pengambil
keputusan, menjelaskan dan merinci 4 (empat) paradigma dalam teori pengambilan
keputusan, mendiskusikan aplikasi pengambilan keputusan pada permasalahan
strategi, menjelaskan 4 (empat) model pengambilan keputusanstrategi,
mendiskusikan pengambilan keputusan dalam kelompok.
n) Menguasai mengapa tim menjadi popular dalam organisasi, membedakan antara
tim dengan kelompok kerja, tiga bentuk tim dalam organisasi, mengembangkan
20
konsep tim dan kelompok, kea rah tim yang berkinerja tinggi, menjelaskan cara
menejer membina kepercayaan di antara anggota tim,menjelaskan keuntungan dan
kerugian dari keanekaragaman bagi tim kerja,menjelaskan bagaimana menejemen
dapat menjaga agar tim tidak macet atau lesu.
o) Menguasai apa yang dimaksud dengan model kepemimpinan, kepemimpinan
dengan pendekatan sifat,kepemimpinan dengan pendekatan perilaku, kepemimpian
dengan pendekatan siruasional kontingensi, kepemimpinan dengan pendekatan
krismatik transformasional.
21
REKONSTRUKSI MATA KULIAH
Dalam rangka mempersiapkan peserta didik yang tidak hanya memiliki kedalaman
keilmuan dalam bidang Manajemen akan tetapi memiliki analisa dan mengikuti
perkembangan perekonomian global, sehingga mampu bertahan dan berkompetisi dalam era
yang sangat kompetitif, maka diperlukan kurikulum yang berorientasi akademik dan praktis.
Tim perumus telah berusaha keras dalam melakukan kaji ulang kurikulum
sebelumnya, melakukan kajian terhadap pasar kerja sebagai pengguna dan bertukar pikiran
dengan para ahli dan alumni guna mewujudkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
pasar. Tentunya, kurikulum ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
sangat berkembang; akan tetapi pada tataran keilmuan juga mendapat porsi yang cukup.
Dengan demikian, alumni yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi sudah
dibekali dengan keilmuan yang cukup.Maka dari itu, rekonstruksi mata kuliah disusun dengan
sebaran sebagaiberikut.
Distribusi Mata Kuliah Program Studi S.1 Agroteknologi adalah sebagai berikut :
Semester 1 (Gasal)
Kode
No Nama Mata Kuliah SKS
(MK)
1 KUW 101 Agama Islam I * 1
2 KUU 102 Pendidikan kewarganegaraan* 2
3 KDK 108 Bahasa Inggris I 1
4 KPU 102 Komputer I (word & Excel) 1
5 KKU 107 Pengantar Ilmu Pertanian* 2
6 KCK 107 Botani Umum 3
7 KDK 101 Biokimia 3
8 KKU 105 Bahasa Indonesia* 2
9 KKU 104 Ilmu Sosial Budaya dasar* 2
10 KDK 104 Ilmu Kealaman Dasar* 3
Total 20
22
Semester 2 (Genap)
Kode
No Nama Mata Kuliah SKS
(MK)
1 KUW 102 Agama Islam II 1
2 KDK 109 Bahasa Inggris II 1
KPU 103 Komputer II (power point) 1
3
4 KKU 102 Dasar-dasar Agronomi* 3
5 KCK 101 Fisiologi Tumbuhan I 3
6 KCK 103 Ekologi Tanaman* 3
7 KML 101 Mikrobiologi Pertanian* 3
8 KDK 106 Dasar-dasar Manajemen 2
9 KKU 105 Ekonomi Pertanian 2
10 KKU 106 Sosiologi Pertanian 3
Total 22
Semester 3 (Gasal)
No Kode Nama Mata Kuliah SKS
(MK)
1 KUW 203 Agama Islam III 1
2 KKU 203 Dasar –dasar Ilmu Tanah* 3
3 KKU 204 Dasar Perlindungan Tanaman* 3
4 KKU 201 Agroklimatologi* 3
5 KCK 209 Genetika 2
6 KDK 209 Bahasa Inggris III (Agricult, terms & Plant I) 1
7 KPU 203 Komputer III (Internet) 1
8 KDK 211 Statistik 3
9 KCK 208 Mekanisasi Pertanian* 3
Total 20
Semester 4 (Genap)
No Kode Nama Mata Kuliah SKS
(MK)
1 KUW 204 Agama IV 1
2 KCK 202 Fisiologi Tumbuhan II * 3
3 KDK 207 Dasar dasar Agribisnis 2
4 KDK 210 Bahasa Inggris IV (Plant. II & corespondence) 1
5 KPU 204 Komputer IV (Pengolahan data) 1
6 KKU 208 Rancangan Percobaan 3
7 KCK 209 Dasar Pemuliaan Tanaman* 3
8 KML 208 TBT. Pangan I (padi, Jagung)* 3
9 KML 202 TBT Perkebunan I (kakao, karet)* 3
Total 20
23
Semester 5 (Gasal)
No Kode Nama Mata Kuliah SKS
(MK)
1 KUW 305 Agama V 1
2 KCK 305 Teknologi Benih* 3
3 KML 306 Teknik Budidaya Tanaman Pangan II (umbi- 3
umbian & kacang-kacangan)
4 KPL 303 Ilmu Gulma 3
5 KCK 306 Ilmu hama & Penyakit Tumbuhan 3
6 KDK 312 Metode Ilmiah 2
7 KCK 307 Pertanian Organik 3
8 KPU 303 Kewirausahaan 3
Total 21
Semester 6 (Genap)
Semester 7 (Gasal)
No Kode Nama Mata Kuliah SKS
(MK)
1 KUW 407 Agama VII 1
2 KPL 406 Kesuburan Tanah dan Pemupukan* 3
3 KPL 408 Bioteknolgi Tanaman 2
4 KCK 409 Pengendalian Hayati 3
5 KCK 410 Pestisida dan Teknologi Aplikasi 3
6 KCK 401 Studi kelayakan AMDAL 2
7 KPL 402 Teknik Budidaya Tanaman Obat-obatan 3
8 KML 304 TBT Perkebunan II (sawit, nilam) 3
Total 20
24
Semester 8 (Genap)
No Kode Nama Mata Kuliah SKS
(MK)
1 PKP 401 Praktek kerja Profesi 3
2 SUP 402 Seminar Usulan Penelitian 1
3 SHP 403 Seminar Hasil Penelitian 1
4 PTA 404 Skripsi 4
Jumlah SKS 9
Total Jumlah SKS 144
25
RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS)
CPL
PRODI
S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan
etika
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
S3
CAPAIAN bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila
EMBELAJARAN S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
(CP) Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan
KU7
evaluasi terdapat penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan pekerja yang berada di bawah
tanggung jawabnya
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan kembali data untuk
KU9 menjamin kesahihan dan plagiasi
KU10 Mampu mengkombinasikan kompetensi teknikal dan keahlian professional untuk menyelesaikan
penugasan kerja
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan kembali data untuk
KU11
menjamin kesahihan dan plagiasi
26
Mampu secara mandiri mendisain proses bisnis dalam suatu sistem Manajemen yang mendukung
penyediaan infomasi berbasis teknologi informasi untuk mendukung pengendalian manajemen dan
KK8
pengambilan keputusan organisasi dengan menggunakan pendekatan siklus pengembangan system
(System Development Life
Cycle/SDLC)
Mampu secara mandiri menjadi pemimpin yang berkompeten dan berwibawa serta berkarakter
KK11
dalam sebuah organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuan dari organisasi / perusahaan tersebut.
P5 Memahami tentang organisasi dan struktur organisasi secara baik dan benar.
P8 Menguasai konsep teoritis secara mendalam tentang kebutuhan informasi untuk pengambilan keputusan
P9 Menguasai teknik, prinsip, dan pengetahuan prosedural tentang penggunaan teknologi informasi
CPL 4.0
1 Memecahkan masalah kompleks
2 Berpikir kritis
3 Kreatifitas
4 Manajemen orang
5 Berkoordinasi dengan orang lain
6 Kecerdasan emosional
7 Pengambilan keputusan
8 Keluwesan berpikir
9 Literasi digital
10 Menggunakan informasi
11 Konektivitas dengan komunitas global
CP MK
1 Mahasiswa mampu memahami organisasi perusahaan dagang dan perusahaan jasa
2 Mahasiswa mampu memahami fungsi dari struktur organisasi yang ada di dunia kerja
3 Mahasiswa mampu memahami peran organisasi dalam masyarakat
4 Mahasiswa mampu memahami apa itu budaya organisasi
5 Mahasiswa mampu memahami prilaku individual
6 Mahasiswa mampu memahami apa itu motivasi dan emnjadi motivator dalam organisasi.
7 Mahasiswa mampu mengevaluasi kinerja dan memahami kompensasi
8 Mahasiswa mampu memahami stress dan perubahan
27
9 Mahasiswa mampu memahami prilaku kelompok dalam organisasi
10 Mahasiswa mampu memahami konflik
11 Mahasiswa mampu memahami kekuasaan dan politik
12 Mahasiswa mampu memahami konsep komunikasi
13 Mahasiswa mampu memahami tentang pengambilan keputusan
14 Mahasiswa mampu memahami timkerja dan kepemimpinan
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa Program Studi Manajemen Pada mata
DESKRIPSI kuliah ini akan membahas Studi Organisasi, Struktur Organisasi, Budaya Organisasi, prilaku individual,
SINGKAT MK Motivasi, Evaluasi Kinerja dan kompensasi, Sters dan perubahan, prilaku kelompok dalam organisasi,
kekuasaan dan politik, komunikasi, pengambilan keputusan, Tim kerja dan Kepemimpinan.
1. Studi Organisasi
2. Struktur Organisasi
3. Budaya Organisasi
4. Perilaku Individual
MATERI 5. Motivasi
PEMBELAJARAN/ 6. Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
POKOK 7. Stres dan Perubahan
BAHASAN 8. Prilaku Kelompok dalam Organisasi
9. Konflik
10. Kekuasaan dan Politik
11. Komunikasi
12. Pengambilan keputusan
13. Tim Kerja
14. Kepemimpinan
Utama
1. Senot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,cetakan I : Surabaya, 2009
2. Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta : 1983
DAFTAR 3. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku Organisasi,
PUSTAKA PT. Raja Grafindo Persada Depok : 2021
4. Drs. Ahmad Sobirin, M.B.A., Ph.D. , Budaya Organisasi, UPP STIM YKPN: 2019
28
Pembelajaran 1. Google Meet 1. LCD
2. Google Classroom 2. Komputer
3. Laptop
29
METODE PENGALAMAN KRITERIA BOBO
MG KEMAMPUAN AKHIR
BAHAN KAJIAN PEMBELAJAR WAKTU BELAJAR PENILAIAN DAN T
KE- YANG DI HARAPKAN AN MAHASISWA INDIKATOR NILAI
Akun
31
METODE PENGALAMAN KRITERIA BOBO
MG KEMAMPUAN AKHIR YANG
BAHAN KAJIAN PEMBELAJAR WAKTU BELAJAR PENILAIAN DAN T
KE- DI HARAPKAN AN MAHASISWA INDIKATOR NILAI
- Presentasi
33
METODE PENGALAMAN KRITERIA BOBO
MG KEMAMPUAN AKHIR YANG
BAHAN KAJIAN PEMBELAJAR WAKTU BELAJAR PENILAIAN DAN T
KE- DI HARAPKAN AN MAHASISWA INDIKATOR NILAI
UJIANTENGAHSEMESTER 20%
35
METODE PENGALAMAN KRITERIA BOBO
MG KEMAMPUAN AKHIR YANG
BAHAN KAJIAN PEMBELAJAR WAKTU BELAJAR PENILAIAN DAN T
KE- DI HARAPKAN AN MAHASISWA INDIKATOR NILAI
37
METODE PENGALAMAN KRITERIA BOBO
MG KEMAMPUAN AKHIR YANG
BAHAN KAJIAN PEMBELAJAR WAKTU BELAJAR PENILAIAN DAN T
KE- DI HARAPKAN AN MAHASISWA INDIKATOR NILAI
38
METODE PENGALAMA KRITERIA BOBO
MG KEMAMPUAN AKHIR
BAHAN KAJIAN PEMBELAJARAN WAKTU N BELAJAR PENILAIAN DAN T
KE- YANG DI MAHASISWA INDIKATOR NILAI
HARAPKAN
13 - Menjelaskan mengapa tim - Mengapa tim - Kuliah tatap 100 Setelah Prese
menjadi populer dalam telah menjadi muka menit mempelajari ntasi
organisasi begitu pokok Tuga
populer s
- Memedakan antara tim dengan bahasan ini
dalam = 5%
kelompok kerja organisasi mahasiswa
- Mempelajari tiga bentuk tim - Pengertian mampu,
dalam organisasi tim kerja dan menjelaskan
- Mengembangkan konsep tim perbedaannya definisi
dan kelompok, kearah tim dengan kepemimpina
yang berkinerja tinggi kelompok n
- Tipe-tipe tim
- Menjelaskan cara manajer teorikepemim
kerja dalam
membina kepercayaan diantara organisasi pinan, gaya
anggota tim - Bagaimana kepemimpina
- Menjelaskan bagaimana pekerjaan n, syarat
organisasi dapat menciptakan dalam kepemimpina
pemain tim kelompok n efekti, etika
- Menjelaskan keuntungan dan dikerjakan dan
dengan baik
kerugian dari keanekaragaman kepemimpina
oleh tim
bagi tim kerja - Membentuk n,
- Menjelaskan bagaimana model yang kepemimpina
manajemen dapat menjaga efektif n dalam
agar tim tidak macet atau lesu. - Mengubah organisasi.
individu
menjadi
pemain tim
- Isu
kontemporer
dalam
39
mengelola
tim.
14 - Mendiskusikan model - Model - Kuliah tatap Setelah
kepemimpinan kepemimpina muka mempelajari
- Menjelaskan kepemimpinan n pokok
- Pendekatan
dengan pendekatan sifat bahasan ini
sifat
- Menjelaskan kepemimpinan - Pendekatan mahasiswa
dengan pendekatan perilaku perilaku mampu
- Menjelaskan kepemimpinan - Kepemimpina menjelaskan
dengan pendekatan situasional n karismatik model
kontingensi. - Kepemimpina kepemimpina
- Menjelaskan kepemimpinan n n, pendekatan
transformasio
dengan pendekatan karismatik sifat,
nal dan
transformasional. transaksional pendekatan
perilaku,
kepemimpina
n karismatik,
kepemimpina
n
transformasio
nal dan
transaksional.
MG KEMAMPUAN AKHIR YANG METODE WAKTU PENGALAMAN KERITERIA BOBO
DI HARAPKAN BAHAN KAJIAN PEMBELAJARAN BELAJAR T
KE PENILAIAN DAN NILAI
MAHASISWA
INDIKATOR
16 UJIAN AKHIR 20 %
SEMESTER
40
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
41
1. Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT.
Raja Grafindo Persada Jakarta : 1983.
2. Senot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,cetakan I : Surabaya,
2009
Sumber Bacaan 3. Drs. Ahmad Sobirin, M.B.A., Ph.D. , Budaya Organisasi, UPP
STIM YKPN: 2019
4. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham
Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada Depok : 2021.
Tahap Pembelajaran
1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemuan ke 1.
Pendahuluan
2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/ hasil
pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk pertemuan1.
42
43
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
44
1. Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT.
Raja Grafindo Persada Jakarta : 1983.
Sumber Bacaan 2. Senot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,cetakan I : Surabaya,
2009
3. Drs. Ahmad Sobirin, M.B.A., Ph.D. , Budaya Organisasi, UPP
STIM YKPN: 2019
4. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham
Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada Depok : 2021.
Uraian Materi Struktur organisasi merupakan suatu sistem atau jaringan terhadap
tugas-tugas, sistem pelaporan dan komunikasi yang menghubungkan
secara bersama pekerjaan individual dengan kelompok . oleh karena itu
factor penting bagi keberadaan organisasi adalah sejauh mana
organisasi tersebut mampu mengadakan kontrak dengan pihak lain
dalam hal ini yang harus kita ketahui dalam struktur organisasi ;
1. Pengertian Struktur Organisasi
2. Enam unsure kunci yang menetapkan Struktur Organisasi
3. Model Desain Organisasi
4. Pilihan desai Baru
5. Mengapa Struktur – Struktur Itu berbeda
6. Peran Struktur Organisasi dalam pengambilan keputusan
Tahap Pembelajaran
46
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang budaya
Organisasi, mendeskripsikan pelembagaan dan hubungannya
Deskripsi Materi Pembelajaran dengan budaya organisasi, menetapkan karakteristik-karakteristik
umum yang membentuk budaya organisasi, membandingkan
budaya yang dominan, mengidentifikasikan efek fungsional dari
budaya organisasi pada orang lain organisasi dan bagaimana cara
mencocokkan karyawan dengan budaya organisasi.
Tahap Pembelajaran
Sumber Belajar 1. Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT.
Raja Grafindo Persada Jakarta : 1983.
2. Senot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,cetakan I : Surabaya,
2009
47
3. Drs. Ahmad Sobirin, M.B.A., Ph.D. , Budaya Organisasi, UPP
STIM YKPN: 2019
4. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham
Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada Depok : 2021.
48
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
Tahap Pembelajaran
Sumber Belajar 1. Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT.
Raja Grafindo Persada Jakarta : 1983.
2. Senot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,cetakan I : Surabaya,
2009
3. Drs. Ahmad Sobirin, M.B.A., Ph.D. , Budaya Organisasi, UPP
STIM YKPN: 2019
4. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham
Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada Depok : 2021.
50
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
51
Uraian Materi Motivasi merupakan hal yang sangat penting dan merupakan
perspektif dasar dari pendekatan historikal oleh karena itu
Perlu dijabarkan motivasi tersebut berdasarkan persefektif
kebutuhan, serta motivasi juga perlu diidentifikasikasi dan
dijabarkan berdasarkan perspektif proses. Motivasi merupakan
suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu agar memperoleh hasil atau tujuan yang diharapkan. Yang
bagian-bagiannya : 1. Pengertian Motivasi, 2. Teori Motivasi, 3.
Super Motivation.
Tahap Pembelajaran
1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemuan ke 5.
2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/
Pendahuluan hasil pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk
Pertemuan 5.
52
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
Uraian Materi Evaluasi kinerja sangat diperlukan sebagai feed back dari
serangkaian kegiatan dalam organisasi. Evaluasi kinerja sangat
diperlukan karena dalam kegiatan evaluasi setiap karyawan di
53
dalam organisasi akan dinilai dan dievaluasi prestasi kerjanya.
Yang didalamnya terdapat : 1. Tujuan Evaluasi Kinerja
Tahap Pembelajaran
54
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
Tahap pembelajaran
Pendahuluan 1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemuan ke 7.
2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/
hasil pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk
Pertemuan 7.
Penyajian Kegiatan Inti: 4. Dosen mendemonstrasikan materi perkuliahan
1. Uraian 5. Latihan tugas jika ada
2. Contoh 6. Presentasi tugas.
57
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
58
Pada materi ini mahasiswa mengerti mengapa orang berkelompok,
Deskripsi Materi Pembelajaran istilah kelompok, membedakan antara kelompok formal dan
informalmengetahui dua model pengembangan kelompok, bagaimana
interaksi kelompok berlangsung, karateristik kelompok yang penting
dalam organisasi, pengambilan keputusan dalam kelompok, hubungan
kelompok terhadap kinerja, hubungan kelompok terhadap kepuasan.
Tahap Pembelajaran
1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemuan ke 8.
Pendahuluan 2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/
hasil pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk
pertemuan ke 8.
Penyajian Kegiatan Inti: 1. Dosen mendemonstrasikan materi perkuliahan
1. Uraian 2. Latihan tugas jika ada
2. Contoh 3. Presentasi tugas
59
1. Dosen menutup perkuliahan dengan memberikan
rangkuman materi pembelajaran pada pertemuan ke8.
Penutup 2. Dosen memberikan gambaran umum tentang materi
perkuliahan mingguberikutnya.
Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT.
Sumber Belajar
1.
60
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
1. Pengertian Konflik
2. Transisi dalam pikiran Konflik
Sub Pokok Bahasan
3. Konflik Fungsional Vs Disfungsional
4. Proses Konflik
5. Menciptakan Konflik Fungsional
6. Perundingan
7. Strategi Tawar - menawar
8. Mengatasi Penolakan terhadap Perubahan
9. Proses Perundingan
10. Persoalan dalam Perundingan
Tahap Pembelajaran
1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemuan ke 9.
2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/
Pendahuluan hasil pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk
pertemuan 9.
Penyajian Kegiatan Inti: 1. Dosen mendemonstrasikan materi perkuliahan
1. Uraian 2. Latihan tugas jika ada
2. Contoh 3. Presentasi tugas
62
4. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham
Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada Depok : 2021.
63
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
64
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian
Deskripsi Materi Pembelajaran
perbedaan kepemimpinan dan kekuasaan, 4 dasar kekuasaan, apa
yang menciptakan ketergantungan pada hubungan kekuasaan,
menjelaskan 7 taktik kekuasaan dan kemungkinan –
kemungkinanya, menjelaskan bahwa pelecehan seksual
merupakan penyalahgunaan kekuasaan, menjelaskan dan
melukiskan arti penting perspektif politik, factor – factor
individual dan organisasi yang merangsang perilaku politik,
menjelaskan bahwa perilaku defensive dapat melindungi
kepentingan diri individu,
1. Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT.
Raja Grafindo Persada Jakarta : 1983.
Sumber Bacaan 2. Senot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,cetakan I : Surabaya,
2009
3. Drs. Ahmad Sobirin, M.B.A., Ph.D. , Budaya Organisasi, UPP
STIM YKPN: 2019
4. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham
Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo
Persada Depok : 2021.
Uraian Materi Kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain dengan
tujuan mengubah sikap atau tingkahlaku individual atau kelompok
dalam organisasi setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa
mampu menjelaskan perbedaan kepemimpinan dan kekuasaan,
menjelaskan 4 dasar kekuasaan, menjelaskan tentang apa yang
menciptakan ketergantungan pada hubungan kekuasaan,menjelaska 7
taktik kekuasaan dan kemungkinan-kemungkinannya, menjelaskan,
menjelaskan bahwa pelecehan seksual merupakan penyalah gunaan
kekuasaan,, menjelaskan dan melukiskan arti penting perspektif politi,
menyebutkan factor-faktor individual dan organisasi yang merangsang
perilaku politik, menjelaskan bahwa perilaku defensive dapat
melindungi kepentingan diri individu, menjelaskan tindakan politik
bisa dikatakan etis.
Tahap Pembelajaran
65
Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT.
Sumber Belajar
1.
66
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
68
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
Indikator Keberhasilan Keaktifan dalam diskusi presentasi tugas yang di berikan jika
ada
Deskripsi Materi Pembelajaran Mampu mengambil keputusan dengan tepat dan benar dalam suatu
permasalahan yang ada,mengerti peran struktur organisasi dalam
pengambilan keputusan, teori pengambilan keputusan, aplikasi pada
permasalahan strategis, pengambilan keputusan dalam kelompok.
Tahap Pembelajaran
1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemuan ke
12.
Pendahuluan 2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/
hasil pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk
pertemuan12.
70
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
Sub Pokok Bahasan 1. Mengapa Tim telah menjadi begitu popular dalam organisasi
2. Pengertian tim kerja dan perbedaannya dengan kelompok
3. Tipe-tipe tim kerja dalam organisasi
4. Bagaimana pekerjaan dalam kelompok dikerjakan dengan
baik oleh Tim
5. Membentuk model yang efektif
6. Mengubah individu menjadi pemain Tim
7. Isu Kontemporer dalam mengelola Tim
Standar Kompetensi Mahasiswa mampu membentuk tim kerja yang baik dalam
Organisasi formal dan informal serta mencapai tujuan dari
organisasi tersebut.
Tahap Pembelajaran
1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemuan ke 13
Pendahuluan 2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/
2. hasil pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk
pertemuan 13
73
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
Tahap Pembelajaran
1. Dosen menjelaskan cakupan materi pada pertemua 14.
Pendahuluan 2. Dosen menjelaskan capaian pembelajaran/ kompetensi/
hasil pembelajaran Mata Kuliah dan khusus untuk
pertemuan 14.
75
KONTRAK PERKULIAHAN
3. Kompetensi Khusus
Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh wawasan baru serta mampu menjelaskan tentang
komponen dasar, kerangka pemikiran prilaku organisasi dan penerapannya di dalam organisasi
baik pemerintah maupun swasta pada era revolusi industri 4.0.
4. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini bervariasi; seperti:
a. Ceramah
b. Tayangan Presentasi
c. Tanya jawab
d. Diskusi
e. Studi kasus
f. dan lain – lain
76
5. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini bervariasi; seperti:
a. Ceramah
b. Tayangan Presentasi
c. Tanya jawab
d. Diskusi
e. Studi kasus
f. dan lain – lain
6. Materi Pokok
Materi yang disajikan dalam mata kuliah Prilaku Organisasi ini adalah:
I. Studi Organisasi:
a. Pengertian prilaku organisasi
b. Peran organisasi dlm masyarakat
c. Perilaku didalam Organisasi
V. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
b. Teori Motivasi
c. Super Motivation
IX. Konflik
a. Pengertian Konflik
b.Transisi dalam pikiran Konflik
c. Konflik Fungsional Vs Disfungsional
d. Proses Konflik
e. Menciptakan Konflik Fungsional
f. Perundingan
g. Strategi Tawar - menawar
h. Mengatasi Penolakan terhadap Perubahan
i. Proses Perundingan
j. Persoalan dalam Perundingan
XI. Komunikasi
a. Konsep dan Fungsi komunikasi
b. Model Proses Komunikasi
c. Konflik Fungsional Vs Disfungsional
d. Elemen Komunikasi
e. Komunikasi Verbal dan Non verbal
f. Komunikasi yang efektif
g. Isu-isu Komunikasi Kontemporer
h. Komunikasi Elektronik
78
XII. Pengambilan Keputusan
a. Peran struktur organisasi dalam pengambilan keputusan
b. Teori pengambilan keputusan
c. Aplikasi pada permasalahan Strategis
d. Pengambilan keputusan dalam kelompok
XIV. Kepemimpinan
a. Definisi Kepemimpinan
b. Teori Kepemimpinan
c. Gaya kepemimpinan
d. Syarat kepemimpinan efektif
e. Etika dan kepemimpinan
f. Kepemimpinan dalam organisasi
7. Bahan Bacaan/Referensi
1. Miftah Thohah, Organisasi Konsep dasar dan Aplikasinya, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta :
1983.
2. Senot Imam Wahjono, Perilaku Organisasi,cetakan I : Surabaya, 2009
3. Drs. Ahmad Sobirin, M.B.A., Ph.D. , Budaya Organisasi, UPP STIM YKPN: 2019
4. Dr. H. furtasan Ali Yusuf, S.E., S.Kom., M.M . Dr. Budi Ilham Maliki, S.Pd., M.M, Perilaku
Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada Depok : 2021.
8. Tugas-tugas
1). Tugas – tugas yang diberikan kepada mahasiswa adalah berupa:
a. Menjawab latihan soal
b. UTS (ujian Tengah Semester
2). Tugas Makalah
Nilai akhir mahasiswa terdiri dari empat komponen di atas.Seluruh komponen penilaian (4 aspek)
tersebut harus lengkap.Apabila mahasiswa tidak melengkapi sampai 1 (satu) minggu setelah ujian
akhir berlangsung, mahasiswa akan dinyatakan tidak lulus dari mata kuliah yang bersangkutan.
12. Lain-lain
Jika terdapat beberapa hal di luar kesepakatan ini yang perlu disepakati, maka dapat didiskusikan
secara teknis pada setiap perkuliahan. Apabila ada perubahan isi kontrak perkuliahan, maka akan
ada pemberitahuan terlebih dahulu. Kontrak Perkuliahan ini dilaksanakan mulai dari
disampaikannya kesepakatan ini hingga perkuliahan selesai di akhir semester.
Mhd. Za
NIM. 1970202055 Muridha Hasan, S.E., M.M
NIDN. 1318127801
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen
81
BAHAN AJAR
82
I. Prilaku organisasi adalah ; studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi
atau suatu kelompok tertentu. Prilaku organisasi merupakan gabungan ilmu perilaku seperti psikologi,
sosiologi, dan antropologi telah memberikan wawasan yang cukup berarti bagi pengembangan yang lebih baik
atas manusia dalam organisasi. Atau
Prilaku Organisasi merupakan bidang studi yang mencakup Teori,metode dan prinsip dari berbagai disiplin
ilmu guna mempelajari persepsi individu, nilai- nilai,kapasitas pembelajar individu, dan tindakan-tindakan saat
bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisis akibat lingkungan eksternal
terhadap organisasi dan sumberdayanya, misi sasaran dan strateginya.
Ket. Lingkungan eksternal adalah : Lingkungan yang ada diluar organisasi yang meliputi variabel-variabel
diluar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren didalam lingkungan sosial yang terbagi dalam
variabel peluang dan ancaman
Definisi perilaku organisasi yang multi disiplin dapat menggambarkan:
a. Pertama , PO (perilaku Organisasi) adalah cara berfikir, beradap pada diri individu, kelompok dan tingkat
organisasi.
b. Kedua Po (perilaku organisasi) adalah Multidisiplin yang menggunakan prinsip, modal, teori dan metode –
metode dari disiplin lain dengan adanya disiplin lain ini dapat memperkaya kajian PO.
c. Ketiga terdapat suatu orientasi kemanusiaan yang jelas dalam perilaku organisasi.
d. Keempat PO berorientasi pada kinerja. Kajian mengnai bagaimana meningkatkan, memelihara dan
meningkatkan kembali kinerja merupakan hal-hal penting yang menjadi pokok bahasan manajemen.
II. Peran organisasi dalam masyarakat; beberapa individu yang hidup dalam suatu masyarakat dengan
segala keunikan dan tingkah Laku yang akan memainkan perannya dalam masyarakat. Demikian pula
organisasi, yang terdiri dari kumpulan manusia,dan mempunyai ciri dan karakteristik sendiri.
Organisasi yang telah mapan dengan pengalaman panjang diyakini telah mempunyai budaya sendiri, yang
pada saatnya akan mewarnai juga budaya kerja karyawan secara individual. budaya organisasi tentang cara
hidup sehat, efektif dan efisien akan mempengaruhi dan mempunyai peran yang penting dalam kehidupan
masyarakat sekitarnya. Suatu lingkungan masyarakat yang dihuni oleh anggota organisasi yang mempunyai
83
budaya hidup bersih bisa dipastikan akan membawa budaya hidup bersih itu dalam lingkungan hidupnya
sehari-hari yaitu disekitar rumah tempat tinggalnya. Demikian pula, karyawan yang telah terbiasa hidup dalam
suasana produktif dalam lingkungan organisasinya dapat diramalkan bahwa karyawan tersebut akan
mempraktikkan kebiasaan hidup Produktif dirumahnya, dan dalam lingkungan keluarganya. Dan pada
akhirnya budaya organisasi itu akan ditransformasikan kedalam kehidupan sehari-hari oleh anggota organisasi
tanpa disadari. Inilah peran signifikan organisasi dalam masyarakat.
85
Materi 2 : STRUKTUR ORGANISASI
86
d. Tipe tertentu dan pelanggan
3. Rantai Komando : Garis tidak putus dari wewenang yang terentang dari puncak
organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas siapa yang melapor.
a. Wewenang : hak-hak yang inheren dalam posisi menajerial untuk memberi perintah itu dipatuhi
b. Kesatuan Komando : Seorang bawahan seharusnya mempunyai satu atasan kepada siapa Ia bertanggung jawab
langsung.
Kondisi sekarang;
Konsep rantai komando, wewenang, dan kesatuan komando.
a. Telah sangat kurang relevan dewasa ini karena kemampuan teknologi komputer dan kecenderungan kearah
pemberdayaan karyawan.
b. Teknologi komputer makin memungkinkan para karyawan dimana saja tanpa melewati saluran-saluran normal.
c. Konsep wewenang dan mempertahankan rantai komando makin kurang relevan karena karyawan yang beroperasi
makin diperdayakan untuk mengambil keputusan yang sebelumnya dicadangkan untuk manajemen saja.
d. Banyak organisasi masih merasa paling produktif dengan memaksakan rantai komando.
Pendelegasian wewenang
Tahap- tahap;
Memperjelas tugas (menentukan, mengidentifikasi, mempunyai waktu dan motivasi)
Perlunya informasi
Menetukan timbale balik Kontrol.
4.Rentang Kendali Manajemen : Jumlah Bawahan yang dapat diatur manajemen secara efektif dan efisien. Tujuannya
untuk menentukan banyaknya tingkatan dan manejer yang harus dimiliki oleh suatu organisasi.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi : pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk
mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya, pengalihan tanggung
jawab, kewenangan dan sumber-sumberdaya (dana, manusia dll) dari pemerintah pusat kepemerintah daerah dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia.
6. Formalisasi : Aturan-aturan, prosedur, Instruksi dan komunikasi dibakukan atau standarisasi pekerjaan dalam
organisasi.
b. BIROKRASI struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai lewat spesialisasi, aturan dan
pengaturan yang sangat formal,tugas-tugas yang dikelompokkan kedalam departemen-departemen fungsional,
wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
c. Matriks struktur yang menciptakan lini rangkap wewenang, menggabungkan Departementalisasi fungsional dan
produk ( matriks memiliki rantai komando ganda).
Kekuatan metriks terletak pada kemudahan koordinasi diantara spesialis untuk mencapai penyelesaian tepat waktu dan
memenuhi target anggaran serta memberikan tanggung jawab yang jelas untuk semua aktivitas yang dikaitkan dengan
suatu produk, meski dengan duplikasi aktivitas dan biaya.
Kelemahan utama metriks adalah : kesulitan mengkoordinasi tugas dari spesialis fungsional Yang beraneka agar
aktivitas mereka diselesaikan pada waktunya sesuai anggaran.Karakteristik struktural yang paling jelas dari metriks
adalah metriks memecah konsep kesatuan Komando karyawan. dalam metriks mempunyai dua atasan yaitu menejer
departemen fungsional dan menejer produknya, olehkarna itu metrik mempunyai rantai komando rangkap dua
89
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Terdapat empat (4) paradigma dalam teori pengambilan keputusan :
1. Model Rasional
2. Model organisasional
3. Model politik dan power
4. Model garbage can
1. Model Rasional : dalam perspektif ini di asumsikan bahwa setiap individu memiliki persamaan perilaku
terhadap tujuan yang ingin dicapai. Artinya dalam hal ini si pengambil keputusan harus bijak dalam menentukan
langkah-langkah sebelum memutuskan, dengan melihat permasalahan-permasalahan yang ada secara rasional.
2. Model Organisasional : model ini merupakan pengmbangan dari model rasional dimana dalam pengambilan
keputusan, kognitif dari faktor pengambil keputusan adalah terbatas dan aspek-aspek organisasilah yang akan
menutupi keterbatasan “kognitif dan membentuk “kognitif aktor pengambil keputusan. Dalam perspektif ini
lebih melihat bahwa aspek organisasi memberikan dan menentukan proses pengambilan keputusan seperti Size
(Ukuran) organisasi mempengaruhi rasionalitas dalam pengambilan keputusan.
Organisasi mempengaruhi perilaku anggotanya melalui serangkaian proses seperti : Departalisasi unit kerja, prosedur
kerja, otoritas hierarki dalam struktur, komunikasi,identitas dan loyalitas.
3. Model Politik dan Kekuasaan : Akar dari perspektif politik dalam pengambilan keputusan adalah politik.
Perspektif ini melihat bahwa para pengambil keputusan memiliki tujuan yang berbeda- beda, mereka
bekerjasama melalui proses koalisi dan preferensi dari aktor yang memiliki pengaruh yang paling besar yang
akan menang. inti perspektif ini adalah proses dimana konflik muncul dari aktor yang saling mengamankan dan
memperjuangkan prefensinya, keputusan akan mengikuti keinginan dan pilihan dari aktor yang paling
berpengaruh , berkuasa. Organisasi diasumsikan tidak memiliki tujuan yang pasti tujuan organisasi merupakan
hasil dari interaksi para aktor.
4. Model “Garbage Can” teori ini pertamakali dikemukakan oleh Cohen, Marcdan Olsen (1972), bahwa
keputusan dalam suatu organisasi terjadi dengan tidak sengaja atau kebetulan. Teori ini merupakan reaksi dari
model rasional dan model politik, yang menurut mereka memiliki banyak kelemahan terutama dalam memahami
proses pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks, tidak stabil dan dalam dunia yang ambiguous.
Organisasi dalam model ini adalah yang didefinisikan sebagai organized anarchies dan organisasi dicirikan :
Ketidak konsistenan dan sulitnya mendefenisikan preferensi dari aktor pengambil keputusan, mereka
biasanya menemukan dan menentukan preferensi setelah melalui serangkaian aktivitas yang kemudian menjadi
pilihan mereka.
90
Dalam organisasi ini tidak memiliki teknologi ( dalam arti luas) yang jelas, masing- masing anggota organisasi
mendapatkan Knowledge melalui proses pembelajaran trial and Eror.
Organisasi ini dicirikan oleh bentuk partisipasi yang bebas, dimana para aktor bebas datang dan persegi
selama proses pengambilan keputsan. Perbandingan dengan model rasioanal dan politik, model ini lebih
mengutamakan aspek kesempatan dan peluang, apa yang akan diputuskan sangat tergantung dari waktu dan luck
dan keputusan itu sendiri memiliki karakter yang tidak jelas. Inti dari model ini adalah : keputusan merupakan
hasil dari bauran orang yang memiliki pengaruh, masalah, solusi dan pilihan kesempatan.
91
Materi 3 : Budaya Organisasi
92
d. Budaya mendorong stabilitas system ekonomi
e. Budaya bertugas sebagai pembentuk rasa dan mekanisme pengendalian yang memberikan panduan
dan bentuk perilaku serta sikap karyawan.
93
proses yang digunakan untuk mencapai hasil itu.
Orientasi orang, sejauhmana keputusan manajemen memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orang-
orang didalam organisasi itu.
Orientasi Tim, sejauhmana kegiatan kerja diorganisasikan berdasarkan tim, bukannya berdasar individu.
Keagresifan, sejauhmana orang-orang itu agresif dan kompetitif dan bukannya santai-santai.
Kemantapan, sejauhmana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo bukannya
pertumbuhan.
Greenberg dan Baron (2008:545), mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah sekumpulan dari
enam karakteristik inti yang secara kolektif dihargai oleh para anggota organisasi sebagai berikut;
Kepekaan pada organisasi lain: memperhatikan kebutuhan dan kepuasan pelanggan dengan
memberikan pelayanan lebih baik.
Keinginan pada ide-ide baru; mendorong karyawan untuk memunculkan ide-ide baru dalam pekerjaan.
Kemauan mengambil resiko; mendorong karyawan untuk mau mengambil resiko.
Nilai ditempatkan pada orang; orang diperlukan dengan baik, sehingga mereka merasa dihargai.
Keterbukaan pilihan komunikasi yang ada; menharapkan orang untuk membuat keputusan secara bebas
dan mengomunikasikannya kepada siapapun yang membutuhkannya.
Persahabatan dan kesesuain; karyawan cenderung bersahabat dan cocok satu dengan lainnya.
Luthans (2013;72), mengatakan budaya organisasi memiliki sejumlah karakteristik penting sebagai
berikut;
Keteraturan prilaku yang teramati. Ketika peserta organisasi berinteraksi dengan orang lain, mereka
menggunakan bahasa, terminologi, dan ritual umum yang berkaitan dengan rasa hormat dan sopan.
Norma. Standar prilaku ada, termasuk panduan tentang berapa banyak pekerjaan yang harsu dilakukan,
yang dibanyak organisasi turun pada jangan lakukan terlalu banyak ; jangan terlalu sedikit.
Nilai dominan. Ada beberapa niali utama yang dianjurkan oleh organisasi dan diharapkan para peserta
untuk berbagi.
Filsafat. Ada kebijakan yang mengemukakan keyakinan organisasi tentang bagaimana caranya
karyawan dan atau pelanggan harus diperlakukan.
Aturan. Ada pedoman ketat terkait untuk bergaul dalam organisasi. Pendatang baru harus mempelajari
tali tersebut agar bisa diterima sebagai anggota kelompok yang lengkap.
Iklim organisasi. Adalah keseluruhan perasaan yang disampaikan secara fisik, tata letak, cara peserta
94
berinteraksi, dan cara anggotaorganisasi melakukan diri mereka dengan pelanggan atau orang luar
lainnya.
95
5. Sosialisasi
Setiap karyawan baru tidak serta merta mengerti, memahami dan mampu beradaptasi dengan budaya
organisasisecra keseluruhan. Oleh sebab itu perusahaan wajib memberikan sosialisasi dan doktrinisasi
kepada karyawan tersebut untuk dapat memahami secara detail tentang budaya organisasi dari perusahaan
tersebut. Proses adaptasi ini disebut dengan sosialisasi
Sosialisasi dapat dikonsepkan sebagai suatu proses yang terdiri dari tiga tahap;
Kedatangan , mengarah pada semua pembelajaran yang dilakukan sebelum karyawan baru
bergabung dengan organisasi, dan mereka datang dengan serangkaian nilai-nilai, sikap, dan tuntutan
yang sudah ada.
Orientasi, karyawan baru berusaha seperti apa organisasi tersebut dan membandingkan keadaan yang
diharapkan dengan realita yang mungkin saja berbeda.
Metamorfosis, muncul dan berlaku perubahan yang relative bertahan lama. Karyawan-karyawan baru
menguasai keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan yang mereka lakukan, berhasil melakukan
peran yang baru, dan mampu melakukan penyesuaian terhadap nilai dan norma yang berlaku di
dalam kelompok.
perputaran
Hal-hal kecil yang berdampak besar bisa dilakukan oleh eksekutif yang bukan pendiri, yaitu senantiasa
meletakkan dasar – dasar disiplin dalam bekerja dengan memberi teladan.
Misalnya datang pagi bahkan sebelum jam kerja dimulai dan baru pulang setelah semua pekerjaan diselesaikan
dan setelah karyawan merasa yakin tidak menjumpai kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya dihari itu.
Menyapa dengan senyum dan kata-kata baik dan yang memotivasi untuk Membangkitkan antusiasme kerja
disetiap hari.
Meminta maaf manakala terpaksa harus melanggar disilpin, melanggar peraturan yang telah disepakati, dan
menyalahi janji.
BUDAYA ORGANISASI TERBENTUK Apabila teladan eksekutif ini dilakukan dengan dawam (konsisten)
maka dalam jangka panjang akna memperkuat kebiasaan pendiri dan Seterusnya secara simultan pembiasaan itu
akan menjadi sesuatu yang melembaga yang disepakati semua pihak dalam kegiatan organisasi.
Upaya mempertahankan budaya organisasi yang baik selain dilakukan oleh pendiri dan eksekutif
penerus, maka usaha-usaha sosialisasi dalam dilakukan dengan cara :
a. Seleksi karyawan baru, dengan upaya yang cermat maka dapat diharapkan organisasi bisa mendapatkan
sumberdaya yang cocok dengan visi pendiri atau yang mempunyai potensi pengembangan diri yang besar.
97
b. Tindakkan manajemen puncak juga mempunyai dampak besar pada budaya organisasi. Lewat apa yang mereka
katakan dan bagaimana mereka berprilaku, eksekutif senior menegakkan norma-norma yang mengalir kebawah
sepanjang organisasi, misalnya, apakah pengambilan resiko diinginkan, berapa banyak kebebasan seharusnya
diberikan oleh para menejer kepada para bawahan mereka, pakaian apakah yang pantas, dan tindakkan apakah
yang akan dihargai dala kenaikkan upah, promosi dan ganjaran lain.
c. Penempatan kerja, yang didahului dengan pelatihan mendalam maka diharapkan sumberdaya manusia yang baru
masuk mempunyai sikap disiplin yang tinggi sehingga pada saat ditempatkan dalam unit kerja dalam kondisi
siap untuk mendukung kebiasaan positif yang sudah berjalan.
d. Penguasaan kerja, akan didapatkan setelah memasuki masa kerja yang cukup dan pada saat itu diharapkan
kebiasaan positif telah berubah dan bertransformasi melalui internalisasi sehingga membentuk budayaindividual
yang sesuai dengan budaya organisasi.
Sistem penghargaan
utk memperkuat prilaku
Ketaatan pada nilai memungkinkan unggul
rekonsiliasi dari pengorbanan personal
98
f. Mengukur dan memberi penghargaan, bila dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan tatanilai yang
telah disepakati, maka akan membuka peluang untuk mencintai dan menyanyangi organisasi dan
menciptakan rasa memiliki (sense of belonging) organisasi yang tinggi.
g. Ketaatan pada niali-niali yang penting, akan timbul dengan sendirinya seiring dengan tumbuhnya rasa
memiliki organisasi, sehingga ketaatan pada nilai-nilai penting organisasi itu juga merupakan
pengejawantahan rasa cinta terhadap organisasi.
h. Hikmat terhadap sejarah organisasi, akan muncul dari ketaatan, rasacinta, rasa memiliki organisasi
dengan cara tidak mencederai nama baik para pendiri, tidak berusaha merusak organisasi baik dari
dalam maupun dari luar.
i. Model peran dawam (konsisten) sangat diperlukan untuk proses sirkuler berikutnya, karena karyawan
lama akan melakukan kegiatan yang sama dengan melakukan perekrutan anggota organisasi baru dan
bertanggung jawab mengantarkannya sesuai dengan siklus pemeliharaan budaya organisasi.
b. Budaya Vs Formulasi suatu budaya yang kuat mencapai tujuan akhir yang sama tanpa perlu
dokumentasi tertulis. Artinya makin kuat budaya organisasi makin kurang mmanajemen itu perlu
memperhatikan pengembangan aturan dan pengaturan formal untuk memandu perilaku karyawan.
c. Budaya Organisasi Lawan Budaya Nasional budaya nasional harus diperhitungkan jika mau
membuat ramalan yang tepat mengenai perilaku organisasi dalam negara – negara yang Berlainan.
Riset menunjukkan bahwa Budaya nasional mempunyai dampak yang lebih besar pada para karyawan
dari pada organisasi mereka.
99
XI. Efek Fungsional Budaya
Fungsi – fungsi yang dilakukan oleh budaya dan menilai apakah budaya dapat merupakan suatu
kewajiban (liabilitas) untuk suatu organisasi.
a. Fungsi Budaya:
- Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas artinya : Budaya menciptakan pembedaan
yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
Dimensi kultural yang amembedakan satu kultur dengan kultur lain termasuk hubungan antar manusia
secara alamiah, individualis lawan kolektivisme orientasi waktu, orientasi aktivitas, informalitas bahasa
dan agama.
- Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota – anggotanya organisasi.
- Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri
pribadi seseorang.
- Budaya itu meningkatkan kemantapan system sosial.
101
Materi 4 : PERILAKU INDIVIDUAL
I. PRILAKU INDIVIDUAL
Prilaku individual adalah : suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemempuan, kepercayaan pribadi,
pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya.
Dasar-dasar prilaku individu : Semua prilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian
dan pengalamannya.
103
Misal; memuji karyawan untuk datang lebih awal, reward dalam hal ini reward adalah positif untuk
memperkuat dapat dikatakan sebagai dorongan.
- Penguatan negatif ini berarti menghargai karyawan dengan menghapus konsekuensi negatif / tidak
diinginkan. Baik penguatan positif dan negatif dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku yang
diinginkan.
- Hukuman berarti menghapus konsekuensi positif sehingga dapat menurunkan kemungkinan mengulangi
prilaku yang tidak diinginkan dimasa depan.
- Kepunahan berarti menurunkan kemungkinan perilaku yang tidak diinginkan dengan menghilangkan
hadiah untuk perilaku seperti itu.
104
Materi 5 : MOTIVASI
Topik : MOTIVASI
Deskripsi : Pada topik ini akan dijelaskan pengertian dan peran Motivasi dalam manajemen,
mendiskusikan Teori Motivasi, menunjukkan pentingnya Super Motivation
I. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah : Kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
Organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual ( Robbins, 2003, 2008).
Menurut para Ahli Ekonomi Motivasi adalah: serangkaian upaya untuk mempengaruhi
tingkah laku orang lain dengan mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang membuat
seseorang Bergerak.
Menurut Stoner (1996: 134) terdapat empat (4) asumsi dasar motivasi ;
a. Motivasi adalah ; hal-hal yang baik, seseorang menjadi termotivasi karena dipuji atau sebaliknya
bekerja dengan penuh motivasi dan karenanya seseorang dipuji.
b. Motivasi adalah ; satu dari beberapa faktor yang menentukan prestasi kerja seseorang, faktor
yang lain adalah kemampuan, sumberdaya, kondisi tempat kerja, kepemimpinan, dan lain-lain.
c. Motivasi bisa habis dan perlu ditambah suatu waktu, seperti pada beberapa faktor psikologis
yang lain yang bersifat siklikal, maka pada saat berada pada titik terendah motivasi perlu
ditambah.
d. Motivasi adalah ; alat yang dapat dipakai manajemen untuk mengatur hubungan pekerjaan dalam
organisasi.
106
d. Teori Existence, Relatedness, dan Growth (ERG) Alderfer menyatakan bahwa
motivasi dilandasi oleh tiga kebutuhan yaitu; adanya eksistensi, hubungan dan
perkembangan pada diri manusia.
h. Teori harapan Vroom, mengatakan bahwa motivasi seseorang mengarah pada suatu tindakan yang
bergantung pada kekutan pengharapan. Tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan bergantung pada
hasil bagi seseorang tersebut.
107
Materi 6 : EVALUASI KINERJA DAN KOMPENSASI
108
II.Evaluasi Kinerja dapat dilakukan dengan 3 pendekatan:
a. Pendekatan sifat bertujuan untuk memusatkan perhatian pada seberapa jauh individu memiliki
karakter atau sifat tertentu yang dapat diandalkan untuk mendukung keberhasilan organisasi. Atau
sering disebut dengan metode penilaian berdasarkan pada masa lalu.
Adapun kelebihannya:
- Lebih mudah diukur dan cenderung faktual sesuai dengan kenyataan,
- Lebih mudah untuk mengembangkan dan menggenelarisir variasi akarakter atau sifat individu
karyawan pada setiap karyawan lebih mudah menerima hasil penilaian yang objektif karena dasar
penilaian berasal dari data historis sehingga bila dikomunikasikan dan diselaraskan dengan tujuan –
tujuan perusahaan, akan dapat memperbaiki prestasi karyawan di masa mendatang.
Yaitu dengan cara :
1. Rating Scale
2. Checklist
3. Tes dan observasi prestasi kerja
4. Metode evaluasi kelompok
5. Metode peristiwa kritis
6. Field review Method
109
Materi 7 : STRES DAN PERUBAHAN
110
3. Gejala prilaku, dilihat dari perubahan produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan,
perubahan kebiasaan makan, meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol, bicara cepat, gelisah dan
adanya gangguan tidur.
Kondisi yang cenderung menyebabkan stres disebut Stresor, ada dua kata gori stresor:
a. Didalam pekerjaan (on the Job) seperti; beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu,
kualitas supervisi yang jelek, ambiguitas, wewenang yang tidak mencukupi, umpan balik yang tidak
memadai.
b. Diluar pekerjaan (off the job) seperti; kekuatiran finansial, masalah anak, masalah perkawinan, dll .
Cara terbaik mengurangi stres adalah dengan mencari penyebab dan memecahkannya seperti; memindah
kepekerjaan lain, mengganti penyelianya dan menyediakan lingkungan kerja baru. Atau merancang kembali
job desainnya yang memungkinkan untuk mengurangi beban kerja, tekanan waktu dan juga memungkinkan
menurunkan tingkat stres.
Konseling atau bimbingan dan penyuluhan juga dapat digunakan sebagai cara mengurangi Stres yaitu
dengan suatau masalah dengan karyawan dengan maksud membantu karyawan agar dapat menangani
masalahnya dengan lebih baik, seperti; pemberian nasehat, penentraman hati, pengunduran ketegangan
emosional, penjernihan pikiran, dll.
II. Potensi Sumber Stres
Ada beberapa faktor yang diidentifikasikan sebagai potensi sumber stres :
1. Faktor lingkungan. Ketidak pastian lingkungan mempengaruhi perancangan struktur organisasi,
bentuk-bentuk ketidakpastian lingkungan; ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik, ketidak
pastian teknologi,dan ketidak pastian keamanan.
2. Faktor Organisasi
Beberapa faktor organisasi yang menjadi potensi sumber stres:
a. Tuntutan tugas dalam hal desain pekerjaan individu, kondisi kerja dan tataletak kerja fisik.
b. Tuntutan peran yang berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai fungsi dari
peran tertentu yang dimainkan dalam sebuah organisasi.
c. Tuntutan antar pribadi, yang merupakan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain seperti kurangnya
dukungan sosial dan buruknya hubungan antar pribadi para karyawan.
d. Struktur organisasi yang menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi , tingkat aturan dan
peraturan, dan dimana keputusan diambil.
111
e. Kepemimpinan organisasi yang terkait dengan gaya kepemimpinan atau manejerial dari eksekutif senior
organisasi.
3 Faktor Individu
Faktor Individu menyangkut dengan faktor-faktor dalam kehidupan pribadi individu. Faktor tersebut
antara lain : persoalan keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan.
112
V.Mengelola Stres
Dalam sebuah organisasi, stres dapat dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi hal yang positif bagi kinerja
individu maupun organisasi . Ada dua pendekatan ;
a. Pendekatan individu, karyawan dapat memikul tanggung jawab pribadi mengurangi tingkat stresnya.
b. Pendekatan Organisasi; faktor organisasi yang dapat dikendalikan oleh manajemen seperti tuntutan
tugas dan peran, struktur organisasi dapat dimodifikasi sedemikian rupa untuk menghindari tingkat stres
yang tinggi.
VI. Perubahan Terencana
Perubahan terencana merupakan kegiatan perubahan yang disengaja dan berorientasi tujuan.
Ada dua sasaran dari perubahan terencana:
a. Perubahan tersebut mengupayakan perbaikan kemampuan organisasi menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan,
b. Perubahan itu mengupayakan perubahan perilaku karyawan.
113
2. Penolakan Organisasi; organisasi menurut kodratnya bersifat konservatif. Organisasi cenderung sulit
menerima perubahan karena ingin menjalankan apa yang selama ini mereka lakukan.
Ada enam sumber penolakan organisasi terhadap perubahan :
a. Kelambanan struktural. Kelambanan struktural ini timbul karena organisasi mempunyai mekanisme
perekrutan, penempatan dan diklat karyawan yang menghasilkan kestabilan.
b. Karena tidak menyeluruh . Organisasi dari sebuah sistem terbentuk dari sejumlah subsistem yang
saling bergantung.
c. Kelambanan kelompok . Norma kelompok dapat menjadi kendala ketika individu- individu ingin
mengubah prilaku mereka.
d. Ancaman terhadap keahlian. Perubahan pola organisasi dapat mengancam keahlian keahlian kelompok-
kelompok tertentu dan menjadi penolakan terhadap perubahan yang sedang terjadi.
e. Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang mapan (Status Quo). Adanya perubahan dalam seperti
redistribusi wewenang pengambilan keputusan dapat mengancam hubungan kekuasaan yang telah
mapan didalam sebuah organisasi.
f. Ancaman terhadap alokasi sumberdaya yang mapan. Kelompok-kelompok didalam organisasi yang
mendapat manfaat yang besar dari alokasi sumberdaya yang ada sering merasa terancam oleh
perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya tersebut.
114
menimbulkan biaya yang tinggi dan rentan terhadap adanya pemerasan oleh individu lain yang berada
dalam kedudukan yang berkuasa.
e. Manipulasi dan kooptasi. Manipulasi mengacu kepada upaya pengaruh yang tersembunyi dalam
bentuk menghasut, memutar balikan fakta, menahan informasi yang diinginkan, atau menciptakan desas
desus palsu agar karyawan dan organisasi yang ada dapat menerima perubahan.
IX.Politik Perubahan. Dalam politik perubahan dikemukakan bahwa dorongan keperubahan akan cenderung
datang dari individu-individu yang baru bagi sebuah organisasi dan atau dari eksekutif yang sedikit tergeser
dari struktur kekuasaan utama.
X. Pendekatan Untuk Pengelolaan Perubahan Organisasi.
Ada tiga pendekatan populer yang dapat digunakan untuk mengelola perubahan ;
1. Model pendekatan proses perubahan tiga langkah klasik lewin.
Kurt Lewin berpendapat bahwa perubahan yang sukses dalam organisasi hendaknya mengikuti tiga
langkah ;
a. Melelehkan (unfreezing) status quo. Merupakan upaya perubahan untuk mengatasi tekanan - tekanan
baik dari keengganan individu maupun konformitas kelompok
b. Gerakan keadaan baru. Setelah status quo dapat dilelehkan selanjutnya agen perubahan dapat
melakukan gerakan – gerakan yang mengarah kepada perubahan yang telah direncanakan.
c. Membekukan (reffreezing) perubahan baru untuk membuatnya permanen. Membekukan merupakan
menstabilkan intervensi perubahan dengan memberimbangkan kekuatan pendorong dan kekuatan
penahan.
2. Riset tindakan (Action Research). Mengacu kepada proses perubahan yang didasarkan pada
pengumpulan data secara sistematik dan kemudian memilih tindakan perubahan yang didasarkan pada
115
apa yang dinyatakan oleh data yang dianalisis. Riset tindakan memberikan metodelogi ilmiah untuk
mengelola perubahan terencana.
Proses riset tindakan terdiri dari lima langkah;
a. Diagnosis; agen perubahan memulai tindakan dengan mengumpulkan informasi mengenai
masalah, keprihatinan, dan perubahan yang diperlukan dari angota-anggota organisasi.
b. Analisis. Agen perubahan melakukan analisis untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan pola
dari masalah tersebut.
c. Umpan balik. Agen perubahan melakukan sharing (berbagi) untuk umpan balik dengan para
karyawan tentang apa-apa yang mereka temui pada tahap diagnosis dan analisi.
d. Tindakan. Para karyawan dan agen perubahan menjalankan tindakan-tindakan yang spesifik untuk
memperbaiki masalah-masalah yang telah diidentifikasi.
e. Evaluasi atas efektivitas rencana tindakan. Dengan menggunakan data awal sebagai tolok ukur
setiap perubahan yang dihasilkan dapat dibandingkan dan di evaluasi.
Pengembangan organisasi (organizational development / OD). Merupakan sekumpulan intervensi
perubahan terencana, yang dibangun atas dasar nilai-nilai humanistik – demokratik, yang berupaya
memperbaiki keefektipan organisasi dan kesejahteraan karyawan.
116
XII.Mengelola perubahan ; keterikatan pada budayanya. Keberhasilan dalam mengelola perubahan juga
dipengaruhi oleh budaya dimana perubahan tersebut dilakukan. Agen perubahan harus menyadari adanya
politik dalam perubahan yang harus disikapi dengan menggunakan model pendekatan yang sesuai dengan
kondisi yang ada.
117
Materi 8 : PRILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
2. Definisi Kelompok
Definisi kelompok menurut (robbins, 2003;292) ; Dua individu atau lebih yang
berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu.
Artinya bahwa dalam kelompok harus terdapat interaksi dari orang-orang yang meniatkan
diri untuk saling bergantung satu sama lain dan mencapai sasaran secara bersama untuk
dinikmati secara bersama pula.
Klp. Komando
formal
Klp. Tugas
Klp. Minat
Informal
Klp.
Persahabatan
121
6. Karakteristik kelompok yang penting
Terdapat Enam (6) karakteristik yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelompok agar
menjadi Baik;
a. Struktur, menjadi khas dalam kelompok formal dalam upaya menjadikan kelompok yang solid
dan tidak terjebak dalam pertentangan yang tak perlu dan mengganggu pengembangan kelompok.
b. Status hierarki, menjadi penting untuk mengatur jenjeng wewenang dan tanggung jawab
masing – masing individu anggota kelompok agar jelas dalam pencapaian tujuan bersama.
c.Peran, harus sesuai dengan struktur dan status hirerki. Kesesuaian diperlukan agar tidak terjadi
kesimpang siuran (overlapping).
d.Norma, sangat diperlukan untuk mengatur tata tertib, tata hubungan antar anggota kelompok.
e.Kepemimpinan, diperlukan sebagai upaya actuating dari formalitas struktur, kejelasan status
hierarki, peran dan norma.
f.Kekompakan, diperlukan untuk menutup kekurangan kepemimpinan dan kelemahan serta
karakteristik kelompok yang lain.
Peran Kelompok :
Peran kelompok berfungsi sebagai penguat identitas (identity), peneguh harapan (expectations),
membuat positif persepsi (perception), dan pengurang konflik (konflict).
Norma-norma dalam kelompok; norma kelompok akan mengatur penggunaan dan Pemanfaatan
sumberdaya (resources) dengan tujuan pencapaian kinerja (performance) yang positif dan
pengatur (arrangement) dengan tujuan mendapatkan tampilan (appearance) yang sesuai.
122
kelompok berdasarkan anlisis dan pemahaman perilaku anggota kelompok yang bermuara pada
perilaku kelompok.
c. Pemahaman tentang dasar-dasar perilaku kelompok oleh pemimpin kelompok dan pemimpin
organisasi, akan kemudahan untuk melakukan manajemen kelompok dan manajemen organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan bersama.
Materi 9 : KONFLIK
Top : Konflik
Deskrips : Pada topik ini akan dijelaskan Pengertian Konflik, transisi dalam konflik, Konflik
Fungsional Vs Disfungsional, Proses Konflik, Menciptakan Konflik Fungsional,
Perundingan, Strategi Tawar – menawar, Mengatasi Penolakan terhadap Perubahan,
Proses Perundingan, Persoalan dalam Perundingan
1. KONFLIK
Gibson, et al. (1997:437) mengatakan bahwa, hubungan saling tergantung dapat melahirkan konflik,
apabila masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan
tidak saling bekerjasama satu sama lain.
2. Pengertian Konflik : Konflik merupakan suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa
pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi secara negatif,
sesuatu yang menjadi perhatian pihak pertama.
3. Transisi dalam pikiran Konflik
Tiga pandangan pemikiran konflik yang berbeda satu dengan yang lainnya :
a. Pandangan Tradisional ( The Traditional View) : menyatakan bahwa semua konflik itu buruk.
Pandangan tradisional menyatakan bahwa, konflik disinonimkan denagn istilah kekerasan (violence),
destruksi (destruction), dan ketidakrasionalan (irrationality). Pandangan ini konsisten dengan sikap-
sikap yang dominan mengenai perilaku kelompok dalam dasa warsa 1930-an.
b. Pandangan hubungan manusia (The Human Relations View) : menyatakan bahwa konflik
merupakan peristiwa yang wajar terjadi dalam semua kelompok dan organisasi . Konflik merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindari, karena itu keberadaan konflik harus diterima dan
dirasionalisasikan sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi.
123
c. Pandangan Interaksionis (The Interactionist View) : Konflik tidak hanya merupakan suatu kekuatan
positif dalam suatu kelompok melainkan juga mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat
berkinerja efektif.
Tiga jenis konflik yang dapat digunakan untuk membedakan antara konflik fungsional dan
disfungsional Yaitu :
a. Konflik tugas : menghubungkan isi dan tujuan kerja
b. Konflik hubungan terjadi karena hubungan antar personal
c. Konflik proses berhubungan dengan bagaimana pekerjaan itu dilakukan.
5. Proses Konflik
Lima tahapan proseskonflik yang memiliki peran yang berbeda-beda:
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
Oposisi Kognisi dan Maksud Perilaku Hasil
(ketidak cocokan) Personalisasi
Potensial
124
Konflik terbuka: Peningkatan kinerja
Konflik yang Maksud penanganan konflik :
• Periku pihak kelompok
Kondisi Antecedent : dipersepsikan • Bersaing
• Reaksi yang lain
• Komunikasi • Kerjasama
Penurunan kinerja
• Struktur • Mengakomodasi
• Menghindar kelompok
• Variabel Pribadi
Konflik yang • Berkompromi
dirasakan
Keterangan :
a. Tahap 1 , oposisi atau ketidak cocokan potensial : konflik akan terjadi apabila terdapat
kondisi yang menciptakan kesempatan untuk konflik.
b. Tahap 2 , kognisi dan personalisasi ; jika kondisi-kondisi pada tahap pertama
mempengaruhi secara negatif sesuatu yang diperhatikan oleh satu pihak, maka oposisi
dan ketidak cocokan menjadi teraktualkan dalam tahap kedua.
c. Tahap 3, Maksud : merupakan keputusan-keputusan untuk bertindak dalam suatu cara
tertentu dalam suatu bagian konflik.
d. Tahap 4, perilaku : konflik yang dirasakan akan tampak nyata. Tahap perilaku ini
mencakup pernyataan, tindakan, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang
berkonflik.
e. Tahap 5, Hasil ; Hubungan antara pihak-pihak yang berkonflik akan menghasilkan
konsekuensi-konsekuensi baik yang fungsional maupun disfungsional.
125
Perbedaan antara tawar-menawar distributif dengan tawar-menawar integratif
Karakteristik Bergaining Bergaining distributive Bergaining Integratif
• Sumber daya tersedia • Jumlah sd tetap • Jumlah tidak tetap
• Motivasi primer • I Win, you Lose • Iwin, You Win
• Kepentingan primer • Saling berlawanan • Saling cocok
• Fokus pada hubungan • Jangka pendek • Jangka Panjang
9. Proses Perundingan
Lima Tahapan Proses perundingan yang dapat dilakukan :
Penutupan dan
Pelaksanaan
1. Persiapan dan perencanaan : tahap ini merupakan tahap penentuan tujuan perundingan, yaitu
memastikan bahwa tujuan merupakan sesuatu yang penting dalam perundingan dan jangan
sampai dikalahkan dengan isu-isu yang lain.
2. Definisi aturan – aturan dasar : tahap ini menetapkan siapa yang akan melakukan, dimana,
kapan perundingan akan dilakukan, dan dibatasi pada isu-isu apa perundingan akan dilakukan.
3. Penjelasan dan pembenaran; tahap ini akan menekankan mengapa isu itu penting dan
menjelaskan bagaimana masing-masing pihak berada pada tuntutan awal masing-masing.
4. Tawar-menawar dan pemecahan; pada tahap ini kita akan mengambil beberapa tindakan yang
seharusnya diambil untuk meningkatkan kemungkinan anda dapat mencapai persetujuan yang
lebih baik.
5. Penutupan dan pelaksanaan : memformalkan persetujuan- persetujuan yang telah disepakati dan
mengembangkan setipa prosedur yang diperlukan untuk pelaksanaan dan pemantauan.
126
10. PERSOALAN DALAM PERUNDINGAN
Empat hal yang perlu dipertimbangkan dalam perundingan :
1. Peran ciri keperibadian : penilaian keseluruhan atas hubungan antara keperibadian perunding,
menjumpai bahwa ciri keperibadian tidak mempunyai efek langsung yang mencolok baik pada
proses tawar menawar maupun hasil perundingan.
2. Perbedaan jenis kelamin. Keyakinan yang menyatakan bahwa wanita lebih manis dari pada pria
dalam perundingan barangkali berasal dari pengacuan jenis kelamin dan kurangnya kekuasaan yang
secara khusus dipegang wanita dalam kebanyakan organisasi besar.
3. Perbedaan budaya ; latar belakang budaya merupakan hal yang sangat relevan dalam perundingan.
4. Penggunaan pihak ketiga ; ada empat peran mendasar yang dapat dimainkan oleh pihak ketiga yaitu
; mediator (penengah), arbitrator (wasit), perujuk (konsiliator), dan konsultan.
Mediator : pihak ketiga netral yang mempermudah suatu pemecahan rundingan dengan
menggunakan penalaran dan persuasi, menyarankan alternatif, dan semacamnya.
Arbitrator : pihak ketiga dengan otoritas memaksakan suatu persetujuan.
Perujuk (konsiliator) : merupakan pihak ketiga terpercaya yang memberikan hubungan
komunikasi informal antara perunding dengan lawannya.
Konsultan : pihak ketiga yang terampil dan tidak berat sebelah yang berupaya memudahkan
pemecahan masalah lewat komunikasi dan analisis.
127
Materi 10 : KEKUASAAN DAN POLITIK
1. Definisi kekuasaan adalah: kemampuan utk menggunakan pengaruh pada orang lain dengan
tujuan mengubah sikap atau tingkah laku individual atau kelompok dalam organisasi.
2. Membedakan kepemimpinan dan kekuasaan ;
kepemimpinan adalah; setiap usaha untuk mempengaruhi, sementara itu
kekausaan ; dapat diartikan sebagai suatu potensi pengaruh dari seorang pemimpin.
Kekuasaan adalah; merupakan salah satu sumber seorang pemimpin untuk mendapatkan hak
untuk mengajak atau mempengaruhi orang lain.
3. Dasar – dasar Kekuasaan
Sumber kekuasaan bersumber dari formal dan individual.
a. Sumber Formal : Kekuasaan dapat berasal dari kemampuan untuk memaksa atau
memberikan hadiah dari wewenang formal atau dari kendali atas informasi. Terdiri dari 4
macam;
Kekuasaan paksaan ; ketergantungan pada rasa takut akibat negatif yang mungkin terjadi jika
ia gagal mematuhi.
Kekausaan hadiah : kekuasaan imbalan (reward power). Orang mematuhi kemauan atau
pengarahan orang lain karena pematuhan itu menghasilkan manfaat positif, seseorang yang
dapat membagi-bagikan imbalan yang dianggap berharga oleh orang lain akan mempunyai
kekuasaan.
Kekuasaan Hukum ; kelompok formal dan organisasi agaknya akses yang paling sering
kesatu atau lebih dasar kekuasaan adalah ; posisi struktural seseorang ini disebut kekuasaan
hukum. Kekuasaan itu menggambarkan wewenang formal untuk mengendalikan dan
menggunakan sumberdaya organisasi.
128
Kekuasaan informasi : kekuasaan berasal dari akses keadaan pengendalian atas informasi, data
dan pengetahuan yang dibutuhkan orang lain dapat membuat orang lain tergantung pada mereka.
Basis kekuasaan bersumber dari: kepakaran, penghormatan dan keinginan dari orang lain serta
khsrismatik.
Kekuasaan kepakaran : pengaruh yang memiliki sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian,
atau keterampilan istimewa atau pengetahuan.
Kekuasaan rujukan (referent power) ; seseorang yang memiliki ciri pribadi yang diinginkan, atas
dasar kekaguman dan penghormatan.
Kekuasaan kharismatik,; basis kekuasaan yang berasal dari kepribadian dan gaya interpersonal
individu.
5. Taktik Kekuasaan
Tujuh dimensi taktik atau strategi :
a. Nalar, gunakan fakta dan data untuk membuat penyajian gagasan yang logis atau rasional
b. Keramahan, gunakan sanjungan, penciptaan goodwill, bersikap rendah hati, dan bersahabat
sebelum mengemukakan sesuatu permintaan.
c. Koalisi, dapatkan dukungan orang-orang lain dalam organisasi untuk mendukung permintaan
itu.
d. Tawar Menawar, gunakan perundingan melalui pertukaran manfaat atau keuntungan.
129
e. Ketegasan, gunakan pendekatan yang langsung dan kuat seperti menuntut pemenuhan
permintaan, mengulangi peringatan, memerintahkan individu melakukan apa yang diminta dan
menunjukan bahwa aturan menuntut pematuhan.
f. Otoritas lebih tinggi, dapatkan dukungan dari tingkat lebihtinggi dalam organisasi untuk
mendukung permintaan.
g. Sanksi, gunakan imbalan dan hukuman yang ditentukan oleh organisasi seperti mencegah atau
menjanjikan kenaikan gaji, mengancam memberikan penilaian kinerja yang tidak memuaskan atau
menahan promosi.
6. Pelecehan Seksual : ketimpangan kekuasaan di tempat kerja
Pelecehan seksual : kegiatan apa yang tidak diinginkan yang bersifat seksual yang mempengaruhi
pekerjaan individu tertentu.
8. Realitas Politik
organisasi merupakan individu, kelompok dengan kepentingan yang berbeda, sehingga ini menjadi
potensi konflik, mengenai sumberdaya anggaran , alokasi ruangan, tanggung jawab proyek, gaji.
Organisasi juga merupakan sumber daya yang terbatas, yang sering mengubah konflik potensial
menjadi konflik yang nyata, persaingan antar individu kelompok juga menjadi salah satu sumber
konflik.
130
Materi 11 : KOMUNIKASI
Topik : Komunikasi
Deskrips : Pada topik ini akan dijelaskan Pengertian Konsep dan Fungsi komunikasi, Model
Komunikasi, Elemen Komunikasi, perbedaan komunikasi verbal dan Non verbal,
Komunikasi yang efektif, Isu-isu terbaru dalam Komunikasi, memahami komunikasi
Elektronik.
131
Gbr. Hubungan Komunikasi dengan Fungsi Manajemen:
• PLANNING
• ORGANIZING
• ACTUATING Top
• CONTROLLING Middle
Lo
Dalam bentuk; Instruksi Kerja, Peraturan Kerja,
Pengumuman, surat edaran, apel, Meeting, dll
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI, 2002), Komunikasi adalah ; pengiriman dan
penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan
, kontak. Secara umum, berkomunikasi dapat diartikan mengadakan komunikasi yakni dengan
mengirimkan dan menerima pesan dalam mencapai kesamaan pemahaman.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi melibatkan beberapa komponen komunikasi, yaitu ; pengirim informasi,
penerima informasi, media atau sarana komunikasi, dan umpan balik terhadap informasi yang
disampaikan. Bila salah satu komponen hilang, maka komunikasi tidak dapat berlangsung atau
terjadi.
Gbr. Proses Komunikasi
132
Keterangan gambar ;
Model komunikasi sederhana beserta komponen komunikasi, sebagai berikut ;
a. Sebagai pihak utama dalam proses komunikasi adalah pengirim dan penerima. Merupakan
sumber informasi yang mengawali proses komunikasi dengan mengirimkan informasi awal.
Penerima merupakan pihak yang menerima informasi.
b. Terdapat dua alat komunikasi yakni informasi dan media / saluran.
Informasi merupakan pesan yang disampaikan baik itu peristiwa, data, atau penjelasan. Pesan
yang disampaikan akan disesuaikan dengan tingkat pemahaman, kepentingan, dan kebutuhan
baik pihak pengirim dan penerima. Media merupakan saluran komunikasi yang mengantarkan
pesan dari pengirim ke penerima seperti media lisan, tulisan, maupun elektronik.
c. Terdapat empat komponen yang merupakan fungsi komunikasi yakni pengkodean ( encoding
and decoding), umpan balik, dan gangguan. Encoding merupakan proses menerjemahkan
informasi kedalam bentuk kata, symbol, ataupun gambar, Decoding merupakan proses
menguraikan informasi kedalam bentuk yang dipahami oleh penerima. Umpan balik adalah
tanggapan terhadap informasi yang dikirimkan baik negative muapun positif.
133
IV. Komunikasi Vebal dan Non Verbal
Dalam komunikasi ada dua kategori :
a. Komunikasi Verbal (bahasa) yaitu dengan ucapan kalimat, pesan lisan maupun tulisan
dan gambar.
b. Komunikasi Non Verbal (Non Bahasa) yaitu komunikasi yang disampaikan dengan
gerakan tubuh, air muka, dan jarak fisik antara pengirim dan penerima pesan dengan istilah
lain disebut kinesika.
Hambatan komunikasi
Robbin (2003), menyebutkan beberapa hambatan komunikasi ;
a. Penyaringan mengarah kepada pengiriman yang memanipulasi informasi sehingga akan tampak
lebih menguntungkan bagi sipenerima.
b. Penerima dalam proses komunikasi secara selektif melihat dan mendengar berdasarkan
kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik individu lainnya.
c. Individu memiliki batasan kapasitas dalam mengolah data.
d. Pria dan wanita menggunakan komunikasi oral untuk alasan yang berbeda.
e. Bagaimana perasaan penerima disaat menerima komunikasi pesan akan mempengaruhi cara dia
menginterpretasikan pesan tersebut.
f. Kata-kata memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda pula.
134
b. Persepsi selektif, yaitu para penerima pesan memiliki harapan dan minat pada informasi yang
diinginkan sehingga yang terjadi bukan realitas tapi penafsiran-penafsiran berdasarkan
kebutuhan, motivasi, latar belakang dan pengalaman pribadi penerima.
c. Emosi, terkadang dominasi perasaan mempengaruhi penerima pesan.
135
dimaknai kening.
d. Beda persepsi, mungkin orang Eskimo akan mempersepsikan salju secara berbeda dengan orang
indonesia, karena kondisi yang berbeda.
136
Materi 12 : Pengambilan Keputusan
I. Pengambilan Keputusan.
Pengambilan keputusan adalah ; proses yang menghasilkan satu pilihan alternatif.
Menurut Schermerhorn, dkk., (2012), pengambilan keputusan adalah; proses memilih tindakan
dalam menghadapi suatu masalah atau peluang. Hasil keputusan dapat berupa tindakan yang
berasal dari adanya masalah, alternative penyelesaian masalah, dan berpengaruh terhadap
organisasi. Kualitas keputusan tergantung pada pengetahuan, pengalaman, persepsi, dan situasi
pengambil keputusan yang didukung dengan adanya informasi yang lengkap dan komunikasi
yang berkualitas.
1. Peran Struktur Organisasi dalam Pengambilan Keputusan.
Model organik dalam struktur organisasi merupakan struktur yang datar, menggunakan tim
hierarkis silang dan fungsional mempunyai formalisasi rendah, memiliki suatu jaringan
informasi yang menyeluruh dan mengandalkan pengambilan keputusan partisipatif.
Faktor-faktor yang menentukan desain struktural adalah ;
a. strategi
b. ukuran
c. Teknologi
4. lingkungan
Strategic – Decision – Making, yang merupakan proses pengambilan keputusan strategi di suatu
perusahaan sebagai usaha agar perusahaan sesuai dan mampu beradaptasi dengan lingkungan
eksternal (segev, a987; Hofer & Schendel, 1978).
137
2. Teori Pengambilan Keputusan
Ada empat (4) paradigma dalam teori pengambilan keputusan :
a. Model Rasional ; dimana dalam perspektif ini diasumsikan bahwa setiap individu
memiliki kesamaan perilaku terhadap tujuan yang ingin dicapai ( March dan simon (1958) dan
Allison (1971) ) dalam membuat rational action.
Berdasarkan perspektif ini sipengambil keputusan berada dalam situasi dimana si Aktor
mengetahui secara persis tujuan yang ingin dicapai. Dan tujuan ini akan menentukan langkah-
langkah yang akan diambil guna mencapai tujuan. Si pengambil keputusan mendapatkan
informasi dan mengembangkan serangkaian kegiatan alternatif, lalu dari serangkaian alternatif
dipilih alternatif yang paling optimal.
b. Model Organisasional ; model ini merupakan pengembangan dari model rasional Dimana
dalam pengambilan keputusan, kognitif dari faktor pengambil keputusan adalah terbatas dan
aspek-aspek organisasilah yang akan menutupi keterbatasan kognitif dan Membentuk kognitif
aktor pengambil keputusan.
4. IMPLIKASIKAN KEPUTUSAN
dan MONITOR HASIL 3. MENGEVALUASI ALTERNATIF dan
• Rencanakan Implementasi MEMILIH yang TERBAIK
• Implementasikan rencana • Evaluasi Alternatif
• Monitor Implementasi dan • Pilih Alternatif terbaik
• Buat penyesuaian yang perlu
139
c. Organisasi ini dicirikan oleh bentuk partisipasi yang bebas, dimana para aktor bebas datang dan
pergi selama proses pengambilan keputusan.
Perbedaan dengan model rasional dan politik, model ini lebih mengutamakan aspek kesempatan dan
peluang, apa yang akan diputuskan sangat tergantung dari waktu dan luckdan keputusan itu sendiri
memiliki karakter yang tidak jelas.
140
information system) dalam penyediaan data dan informasi dalam setiap tahapan sangat penting.
d. Political Ecpediency Model (PEM) model ini menekankan aspek politik dalam proses
Pengambilan keputusan startegis, dimana terdapat banyak grup dan individu dalam suatu
organisasi perusahaan yang berusaha mengamankan kepentingan masing-masing.
142
143
Materi 13 : Tim Kerja
I. TIM KERJA
1. Mengapa tim telah menjadi begitu populer dalam organisasi
kinerja tim lebih unggul daripada kinerja individu bila tugas yang harus dilakukan menuntut
keterampilan ganda. Manajemen menemukan bahwa tim lebih tanggap dan responal terhadap
peristiwa-peristiwa yang berubah didepartemen atau bentuk-bentuk lain yang lebih tradisional dari
pengelompokkan yang permanen.
Tim mempunyai kemampuan untuk dengan cepat berkumpul, menyebar, memfokus ulang dan
membubarkan diri. Tim merupakan cara yang efektif untuk manajemen dalam mendemokrasikan
organisasi mereka dan meningkatkan motivasi karyawan dengan pelibatan pegawai memudahkan
partisipasi pegawai dan meningkatkan motivasi pegawai terutama dalam pengambilan keputusan.
Ada dua jenis tim yang hidup dalam organisasi yaitu formal yang berhubungan langsung
dengan pekerjaan-pekerjaan pokok perusahaan dan tim informal yang tidak langsung berhubungan
dengan pekerjaan inti perusahaan.
Kerja tim atau yang sering kita kenal sebagai teamwork didefinisikan sebagai kegiatan yang dikelola
dan dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi dengan kemampuan yang beragam namun
memiliki komitmen yang sama terhadap tujuan, ukuran kinerja tanggung jawab dan pendekatan yang
sama (LIPI, 2019).
Cara Membentuk Tim Kerja yang Solid dan Efektif:
Punya Visi dan Misi yang Sama
Membangun Rasa Percaya
Jalinan Komunikasi yang Lancar
Adakan Kegiatan Bersama secara Rutin
Pahami Peran dan Tanggung Jawab
Meningkatkan Kompetensi Tim
145
Menghormati dan Menghargai
Melakukan Evaluasi.
IV. Bagaimana pekerjaan dalam kelompok dikerjakan dengan baik oleh tim
Tim harus berhati-hati memperkirakan bagaimana pekerjaan yang diharapkan dalam hal ini
perlu dilakukan beberapa tes :
146
a. Tugas yang tidak memerlukan bermacam-macam masukan mungkin baik ditinggalkan oleh individu.
b. Pekerjaan dilakukan dengan menciptakan harapan secara umun atau kumpulan tujuan untuk orang
dalam kelompok yang lebih dari tujuan individu secara keseluruhan
c. Tim menciptakan makna saling tergantung diantara tugas, ketika kesuksesan semua tergantung
antara satu dan sukses sebagian tergantung dengan yang lain.
147
Gbr. Merancang keefektifan tim.
Rancangan pekerjaan
• otonomi
• macam-macam keahlian
• identitas tugas
• kepentingan tugas
Komposisi
• kemampuan
• Personalitas
• aturan dan diversitas
• Ukuran tim kerja
• fleksibilitas
• pikiran kerja dan ganjaran
Keefektifan tim
Konteks
• sumber yang memadai
• kepemimpinan
• penilaian kerja dan ganjaran
Proses
• tujuan secara umum
• tujuan khusus
• konflik
• kemalasan sosial
148
VI. Mengubah individu menjadi pemain tim yaitu dengan cara;
a. Seleksi untuk menjadi pemain tim yang efektif, individual harus mempunyai keterampilan antar
pribadi artinya baik keterampilan teknis maupun memenuhi peran dalam tim.
b. Pelatihan bagi karyawan yang memungkinkan dapat menjadi pemimpin dalam tim, mereka
dilatih terutama menyangkut ; keterampilan pemecahan masalah, komunikasi, perundingan, manajemen
konflik.
c. Ganjaran, sistem ganjaran perlu diperbaiki untuk mendorong peningkatan kooperatif bukannya
untuk kompetitif. Misal; promosi kenaikkan upah tertentu menambah bonus berdasarkan prestasi yang
dicapai.
149
Keuntungan Kerugian
150
Materi 14 : Kepemimpinan
Topik : Kepemimpinan.
Deskrips : Pada topik ini akan dijelaskan definisi kepemimpinan, teori kepemimpinan, gaya
kepemimpinan, syaratkepemimpinan yang efektif, etika dan kepemimpinan,
kepemimpinan dalam organisasi
I. KEPEMIMPINAN
1. Definisi kepemimpinan menurut para ahli :
151
Contoh ; perilaku yang mencoba untuk mengatur pekerjaan, hubungan kerja, dan tujuan.
b. Tenggang rasa digambarkan sebagai tingkat sejauhmana seorang cenderung memiliki hubungan kerja
yang dikarakteristikkan dengan saling percaya menghormati gagasan bawahan, dan menghargai
perasaan bawahan.
• Studi dari Universitas Michigan. Kelompok Michigan membagi perilaku pemimpin kedalam dua
dimensi yaitu; pemimpin berorientasi karyawan dan pemimpin berorientasi produksi. Pemimpin yang
berorientasi karyawan (employee oriented leader) menekankan pada hubungan antar pribadi,
memberikan perhatian pribadi terhadap kebutuhankaryawan dan menerimaperbedaan individual
diantara para anggota. Pemimpin yang berorientasi produksi cenderung menekankan aspek teknis atau
tugas dari pekerjaan , perhatian utama mereka adalah pada penyelesaian tugas kelompok mereka ,dan
anggota-anggota kelompok adalah suatu alat untuk tujuan akhir.
• Tabel Manajerial. Suatu penggambaran grafis dari pendangan dua dimensi terhadap gaya
kepemimpinan dikembangkan oleh Blake dan Mounton. Mereka mengemukakan kisi manejerial
berdasarkan gaya “kepedulian akan orang” dan “kepedulian akan produksi”, yang pada hakekatnya
mewakili dimensi tenggang rasa dan struktural awal dari Ohio State atau dimensi Michingan yang
berorientasi karyawan dan berorientasi produksi.
154
VI. Kepemimpinan dalam Organisasi.
Dalam semua organisasi pasti memiliki dan memerlukan seorang pimpinan tertinggi (pimpinan
puncak) dan /atau menejer tertinggi (top) menejer yang harus menjalankan kegiatan
kepemimpinan ( leadership) dan atau manajemen (management) bagi keseluruhan organisasi
sebagai satu kesatuan (Nawawi, 2003). Kepemimpinan diumpamakan sebagai kepala sebuah
badan dalam suatu organisasi yang apabila tidak berlangsung dengan baik akan berpengaruh
terhadap kerja seluruh badan organisasi itu sendiri.
Keberadaan pemimpin dalam organisasi merupakan konflik antara pimpinan dan anggota, antar-
anggota, ataupun antar kelompok. Peran pemimpin dalam hal ini adalah untuk meminimalkan dan
mengendalikan potensi konflik, berlaku sebagai mediator, ataupun mengubah konflik menjadi
tantangan.
155
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
156
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
Izin: SK Mendiknas RI Nomor: 41/D/O/2011
Jln. Iskandar Muda No. 1 Telp. (0629 ) 522052
KUTACANE 24651
157
KISI-KISI TES, TES HASIL BELAJAR, DAN KUNCI JAWABAN
: Prilaku Individual
Materi
: Easy (pertanyaan)
Bentuk soal
5. Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu menjadi pribadi yang
memiliki keterampilan dan keahlian dalam
memahami, mewujudkan, identitas dan
transformasi diri.
159
A. Tes Hasil Belajar (Ujian Tengah Semester)
160
B. Kunci Jawaban (Ujian Tengah Semester)
161
Kesetaraan di Tempat Kerja, 6. Motivasi Karyawan Melalui Gamifikasi, 7. Tunjukkan Apresiasi
Anda. Budaya organisasi dapat memengaruhi cara orang bertingkah laku, cara menggambarkan
pekerjaannya, cara bekerja dengan koleganya, dan cara memandang masa depan nya dengan
wawasan yang luas yang ditentukan oleh norma, nilai, dan kepercayaannya. Gibson dalam Sutrisno
2010 : 28 . Kecocokan anggota organisasikaryawan dengan budaya yang berlaku dapat
meningkatkan produktivitas, kepuasan dalam bekerja, performance, komitmen organisasi, dan
keinginan untuk tetap tinggal diperusahaan. O’Reilly, dkk dalam Sutrisno 2010 : 28 menunjukkan
bahwa kecocokan individu dengan budaya organisasi dapat memprediksi meningkatkan kinerja
kepuasan dan perputaran tenaga kerja antar berbagai macam jabatan.
162
VIDEO PEMBELAJARAN
Thank you
163