Anda di halaman 1dari 20

Quality Assurance Starategy

Pendidikan Menengah Umum


Swasta

Di susun Oleh:
Nama : Oktafiana Akmal
NPM : 2120050002
Kelas : A (Reguler B)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA PROGRAM


PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI
MEDAN
2021
MATERI BAB 1 01 Latar Belakang Masalah

02 Rumusan Masalah

03 Tujuan Penulisan

04 Manfaat Penulisan
MATERI BAB 2 01 Pengertian Sistem Penjaminan Mutu Internal

02 Prinsip Sistem Penjaminan Mutu


Internal

03 Tujuan dan Cakupan Sistem Penjaminan


Mutu Internal

04 Siklus Sistem Penjaminan Mutu


Internal

05 Indikator dan Faktor Sistem Penjaminan


Mutu Internal

06 Organisasi Sistem Penjaminan


Mutu Internal

07 Dokumentasi Sistem Penjaminan


Mutu Internal
MATERI BAB 3 01 Kondisi Nyata

02 Kebutuhan Kedepan

03 Strategi Pengembangan
MATERI BAB 4 01 Kesimpulan

02 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Sistem penjaminan mutu internal
merupakan sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan di dan oleh satuan pendidikan tertentu dan melibatkan
seluruh komponen dalam satuan pendidikan. Secara nasional, mutu pendidikan menengah di Indonesia belum
seperti yang diharapkan. Sebagian besar satuan pendidikan lain belum memenuhi SNP, bahkan terdapat
sejumlah satuan pendidikan yang masih belum memenuhi stándar pelayanan minimal (SPM). Standar kualitas
pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah berbeda dengan standar yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan.
Standar yang digunakan oleh sebagian besar sekolah jauh di bawah standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Akibatnya, kualitas lulusan yang dihasilkan oleh satuan pendidikan tidak memenuhi standar yang ditetapkan
pemerintah. Masih banyak tim pengelola pendidikan yang tidak memahami secara baik makna standar mutu
pendidikan. Selain itu, sebagian besar satuan pendidikan belum memiliki kemampuan untuk bisa manjamin
segala proses yang dilaksanakan memenuhi standar kualitas. Satuan pendidikan harus mengimplemetasikan
penjaminan mutu pendidikan secara baik dan mandiri serta berkelanjutan.

Menurut (Pemerintah Republik Indonesia 2003) dalam bentuk Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa
Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang permasalahan diatas, maka dapat diambil rumusan permasalahan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Penjamin Mutu Internal?
2. Apa yang dimaksud dengan Prinsip Sistem Penjamin Mutu Internal?
3. Apa yang dimaksud dengan Tujuan dan Cakupan Sistem Penjamin Mutu Internal?
4. Bagaimana Siklus Sistem Penjamin Mutu Internal?
5. Apa yang dimaksud dengan Indikator dan Faktor Penentu Keberhasilan?
6. Apa yang dimaksud dengan Organisasi Sistem Penjamin Mutu Internal?
7. Apa yang dimaksud dengan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Penjamin Mutu Internal.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Prinsip Sistem Penjamin Mutu Internal.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Tujuan dan Cakupan Sistem Penjamin Mutu Internal.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah Siklus Sistem Penjamin Mutu Internal.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Indikator dan Faktor Penentu Keberhasilan.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Organisasi Sistem Penjamin Mutu Internal.
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Penjamin Mutu Internal


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pendidikan Dasar dan Menengah, yang selanjutnya disingkat SPMI-Dikdasmen, adalah suatu kesatuan unsur
yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan
yang dilaksanakan oleh satuan Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menjamin terwujudnya pendidikan
bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.

2.2 Prinsip Sistem Penjamin Mutu Internal


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Prinsip dari Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan adalah mandiri, terstandar, akurat, sistemik dan berkelanjutan, holistik, dan terdokumentasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.3 Tujuan dan Cakupan Sistem Penjamin Mutu Internal


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Adapun Tujuan dan Cakupan Penjamin mutu internal
sebagai berikut:
1. Tujuan
Penerapan sistem penjaminan mutu di satuan pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk memastikan bahwa
keseluruhan unsur berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Cakupan
Sistem penjaminan mutu internal pendidikan dasar dan menengah ini mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan
dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya

2.4 Siklus Sistem Penjamin Mutu Internal


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Sistem penjaminan mutu internal ini dilaksanakan di
satuan pendidikan dasar dan menengah dengan mengikuti Siklus tersebut yang terdiri dari Pemetaan Mutu, Penyusunan
Rencana Pemenuhan, Pelaksanaan Rencana Pemenuhan, Evaluasi/Audit Pelaksanaan Rencana, dan Penetapan Standar
Mutu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.5 Indikator dan Faktor Penentu Keberhasilan


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Indikator dan faktor penentu keberhasilan
system penjamin mutu nasional terdiri dari:
1. Indikator keluaran
a. Satuan pendidikan mampu menjalankan seluruh siklus penjaminan mutu
b. Terbentuknya organisasi penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan
2. Indikator Hasil
a. Proses pembelajaran berjalan berjalan sesuai standar
b. Pengelolaan satuan pendidikan berjalan sesuai standar
3. Indikator Dampak
a. Budaya mutu di satuan pendidikan terbangun
b. Mutu hasil belajar meningkat
BAB II
PEMBAHASAN

2.5 Indikator dan Faktor Penentu Keberhasilan


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Indikator dan faktor penentu keberhasilan
system penjamin mutu nasional terdiri dari:
1. Indikator keluaran
a. Satuan pendidikan mampu menjalankan seluruh siklus penjaminan mutu
b. Terbentuknya organisasi penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan
2. Indikator Hasil
a. Proses pembelajaran berjalan berjalan sesuai standar
b. Pengelolaan satuan pendidikan berjalan sesuai standar
3. Indikator Dampak
a. Budaya mutu di satuan pendidikan terbangun
b. Mutu hasil belajar meningkat
BAB II
PEMBAHASAN

Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Faktor Penentu keberhasilan system
penjamin mutu nasional terdiri dari:
1. Budaya organisasi
2. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
3. Partisipasi pemangku kepentingan
4. Komitmen dan konsistensi seluruh pemangku kepentingan
5. Akuntabilitas
6. Transparansi
7. Integritas
BAB II
PEMBAHASAN

2.6 Organisasi Sistem Penjamin Mutu Internal


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) SPMI dapat berjalan dengan baik di satuan
pendidikan jika di satuan pendidikan terdapat unsur penjaminan mutu di dalam manajemennya. Unsur
penjaminan mutu tersebut dapat dalam bentuk Tim Penjaminan Mutu Sekolah yang merupakan tim independen di
luar manajemen sekolah yang minimal berisi unsur manajemen, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya di
satuan pendidikan tersebut.

Gambar Bagan Struktur Organisasi Sistem Penjamin Mutu Internal


BAB II
PEMBAHASAN

2.7 Dokumentasi Sistem Penjamin Mutu Internal


Menurut (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah 2016) Dokumentasi
yang harus dipersiapkan oleh penjamin mutu internal adalah sebagi berikut:
1. Dokumen kebijakan SPMI;
2. Dokumen manual SPMI;
3. Dokumen standar dalam SPMI;
4. Dokumen formulir yang digunakan dalam SPMI;
5. Dokumen pendukung
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Nyata


Menurut (Sridana et al. 2018) kondisi nyata yang dialami Pendidikan Menengah Umum Swasta dalam hal Sistem
Penjaminan Internal antara lain sebagai berikut:
1. Pihak sekolah secara keseluruhan belum memiliki tim khusus yang melaksanakan mengontrol program
penjaminan mutu internal, sehingga akan kesulitan dalam meningkatkan status mutu sekolah berdasarkan
kualitas pencapaian mutu.
2. Kedua, Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah, pihak sekolah
tidak mengetahui caranya bagaimana membuat rencana peningkatan mutu yang terkait dengan standar
nasional pendidikan.
3. Ketiga, pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran, pada tahap ini juga pihak pengelola satuan pendidikan belum secara menyeluruh memahami
tahap ini dari siklus SPMI,
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Nyata


Menurut (Sridana et al. 2018) kondisi nyata yang dialami Pendidikan Menengah Umum Swasta dalam hal Sistem
Penjaminan Internal antara lain sebagai berikut:
4. Keempat, Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan, tahap ini
pihak sekolah masih membutuhkan pengetahuan secara baik terkait peran dan fungsi monitoring dan evaluasi
5. Terakhir, Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi

3.2 Kebutuhan Kedepan


Menurut (Uchtiawati & Zawawi 2014) Dalam konteks implementasi penjaminan mutu internal, penentuan program
dan pelaksanaan mekanisme yang dijalankan sekolah ditentukan berdasarkan tahap-tahap pelaksanaan jaminan
mutu sebagai berikut: yaitu: plan (merencanakan), do (melaksanakan), dan melakukan tahap evaluation
(mengevaluasi), secara berkelanjutan serta harus adanya dukungan dari pemerintah.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.3 Strategi Pengembangan


Program-program dalam rencana pengembangan sekolah belum secara jelas terkait dengan program mutu dari
sitem penjaminan mutu internal sekolah. Hal tersebut disebabkan pihak sekolah belum memiliki sistem
penjaminan mutu internal secara baik dan berkelanjutan. Sehingga perlu pengkajian bersama secara menyeluruh
menyangkut sumber daya yang dimiliki sekolah untuk bisa lebih meningkatkan kualitas sekolah melalui program-
program mutu yang dikelola oleh tim system penjaminan mutu internal. Pengembangan dalam hal pengetahuan
dan keterampilan
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Tingkat pengetahuan warga sekolah terkait dengan SPMI masih pada tingkat rendah yang masih perlu
dikembangkan sebelum membentuk sistem penjaminan mutu internal satuan pendidikan. Selain itu pemahaman
pendidik terkait standar pendidikan nasional yang sangat berhubungan dengan tugasnya masih pada tingkat
cukup sehingga masih perlu peningkatan pemahaman agar bisa melaksananakan proses dan evaluasi sesuai
dengan standar. Perlu pengembangan bagi tenaga pendidik dan kependidikan dalam hal pengetahuan dan
keterampilan dalam implementasi penjaminan mutu internal melalui tim khusus dari eksternal satuan pendidikan
sampai sekolah tersebut siap untuk bisa melaksanakan sistem penjaminan mutu internal.

4.2 Saran
Penulis memahami bahwa setiap manusia mempunyai kekurangan serta kelebihan, tentu dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan maupun kekurangan dalam hal penulisan. Kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat penulis butuhkan guna penyempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah, 2016. Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Onuma, N. & Okpalanze, N.P., 2017. Assessment of quality assurance practices in Secondary Schools in
Enugu State Nigeria. Middle-East Journal of Scientific Research, 25(8), pp.1695–1714.

Oyewole, B.K., 2013. Repositioning Secondary School Administration for Quality Assurance in Ekiti State,
Nigeria. Journal of Management and Sustainability, 3(3), pp.173–179.

Pemerintah Republik Indonesia, 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

01 02
nasional. In Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia, pp. 1–33 : 29.
03
Text Here Text Here
Praraksa, P. et al., 2015. A Model of Factors Influencing Internal Quality Assurance Operational Effectiveness
Easy to change Easy to change
of the Small Sized Primary Schools in Northeast Thailand. Procedia - Social and Behavioral Sciences,
colors. colors.
197(February), pp.1586–1590. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.07.115.

Sridana, N., Wilian, S. & Setiadi, D., 2018. Sistem Penjaminan Mutu Internal Di Satuan Pendidikan Menengah
(SMA). Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 1(1).

Uchtiawati, S. & Zawawi, I., 2014. Penerapan Penjaminan Mutu Pendidikan pada Sekolah Menengah Atas
berstandar Internasional. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, 2(1), pp.52–56.
THANK
YOU

D
D D
D
D

Anda mungkin juga menyukai