Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bima Mhd Ghaluh

NIM : 19016081
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah : Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Nelitawati, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
Jadwal Mata Kuliah : Rabu, 08:50-10:30, UNP 09101.
Jumlah/Bobot SKS : 2 SKS
Kode Sesi : 202011270019
Perihal : Ringkasan Materi Pertemuan 15 - Kepemimpinan Pendidikan.
Tenggat Waktu : Rabu, 9 Desember 2020.

OBJEK Kepemimpinan Pendidikan.


KAJIAN MATERI 1. Pengertian kepemimpinan pendidikan.
PERTEMUAN 2. Fungsi kepemimpinan pendidikan.
KE-15 3. Gaya kepemimpinan pendidikan.
4. Kepemimpinan kepala sekolah.

A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan


Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan kepribadian manusia agar
memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau
buruknya kepribadian manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan berpikir.
Pendidikan diajari awalnya di rumah, lalu dilanjutkan di sekolah atau tempat pendidikan
lainnya. Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan
berjalan dengan baik dan lancar. Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi yang mana
pemimpin menjadi komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan
dijalankan. Seorang pemimpin haruslah mengerti bagaimana cara menjadi pemimpin yang
sebenarnya. Mengerti akan maksud dari pemimpin, tujuan, cara kerja pemimpin, dsb, agar
apa yang dikerjakan berjalan dengan baik dan terarah terutama dalam bidang kependidikan.
Pemimpin adalah seseorang yang diberi status untuk memimpin sebuah anggota atau
organisasi berdasarkan pemilihan, keturunan, atau cara lainnya. Sehingga pemimpin itu
merupakan seseorang yang dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, mengarahkan, dan kalau jika perlu memaksa orang atau kelompok agar
menerima pengaruhnya agar dapat membantu tercapainya suatu tujuan dalam sebuah
institusi ataupun organisasi. Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pengertian
kepemimpinan secara umum, yaitu suatu kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh
seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan,
mengarahkan, serta memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh sehingga dapat
membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak ditetapkan.

B. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan


Kepemimpinan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dalam kesiapan
yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, mengarahkan, serta memaksa orang atau kelompok agar menerima
pengaruh sehingga dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak
ditetapkan. Ada beberapa fungsi dalam kepemimpinan pendidikan. Adapun fungsi tersebut
menurut Khamdani (2014), yaitu:
1. Seorang pemimpin harus dapat mencapai suasana kerja sama dan persaudaraan yang
baik sehingga pekerjaan yang dijalani terasa mudah dan tidak terlalu membebani.
2. Seorang pemimpin harus dapat mengatur pengorganisasian dengan kelompok sehingga
tujuan dapat tercapai.
3. Seorang pemimpin harus mampu membuat prosedur kerja untuk kelompok dengan
melihat lingkungan sekitar sehingga dapat memilih prosedur yang lebih efisien dan
efektif.
4. Seorang pemimpin haruslah bersikap tanggung jawab dalam menangani kasus bersama
kelompok dan juga harus adil dalam memimpin kelompok.
1

Bima Mhd Ghaluh (19016081) - RINGKASAN MATERI 15 (ADM).pdf


C. Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Terdapat beberapa gaya kepemimpinan pada sosok pemimpin, antara lain:
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis. Gaya kepemimpinan otokratis merupakan gaya yang
terpusat pada diri pemimpin atau direktif. Artinya, sosok pemimpin yang hanya
menentukan sendiri keputusan, dan perannya sebagai pemimpin tanpa peran para anak
buah dalam merencanakan semuanya.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis adalah suatu
kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar dapat bersedia untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan berbagai cara atau kegiatan yang
dapat dilakukan, yang mana ditentukan bersama antara bawahan dan pimpinan.
3. Gaya Kepemimpinan Delegatif. Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri, yaitu
pemimpin akan jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan
kepada bawahan, dan anggota organisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan
segala permasalahannya sendiri.
4. Gaya Kepemimpinan Birokratis. Gaya kepemimpinan birokratis ini dilukiskan dengan
pernyataan "Memimpin berdasarkan adanya peraturan". Perilaku memimpin ditandai
dengan adanya kesulitan dalam pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk
pemimpin dan anak buahnya.
5. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire. Gaya ini akan mendorong kemampuan anggota
dalam mengambil inisiatif.
6. Gaya Kepemimpinan Karismatis. Kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatis ini
adalah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang
akan membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan memiliki gaya kepribadian
ini akan visioner. Mereka sangat menyenangi akan perubahan dan adanya tantangan.
7. Gaya Kepemimpinan Otoriter atau Authoritarian. Gaya kepemimpinan otoriter adalah
gaya pemimpin yang telah memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin
diambil dari dirinya sendiri dengan secara penuh.
8. Gaya Kepemimpinan Diplomatis. Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini
terdapat di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali selalu melihat dari satu
sisi, yaitu pada sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan pada
lawannya.
9. Gaya Kepemimpinan Moralis. Kelebihan dari gaya kepemimpinan moralis seperti ini
adalah pada umumnya mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka
mempunyai empati yang tinggi terhadap segala permasalahan dari para bawahannya,
juga sabar, murah hati, segala bentuk kebijakan-kebijakan yang ada di dalam diri
pemimpin tersebut.
10. Gaya Kepemimpinan Administratif. Gaya kepemimpinan tipe ini akan terkesan kurang
inovatif dan terlalu kaku dalam memandang aturan. Sikapnya sangat konservatif serta
kelihatan sekali takut di dalam mengambil risiko dan mereka cenderung akan mencari
aman.
11. Gaya Kepemimpinan Analitis (analytical). Dalam gaya kepemimpinan tipe ini,
biasanya untuk pembuatan keputusan didasarkan pada suatu proses analisis, terutama
analisis logika dari setiap informasi yang didapatkan.
12. Gaya Kemimpinan Asertif (assertive). Gaya kepemimpinan ini bersifat lebih agresif
dan memiliki perhatian yang sangat begitu besar pada suatu pengendalian personal
dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya.
13. Gaya Kepemimpinan Entrepreneur. Gaya kepemimpinan ini sangatlah menaruh
perhatian pada kekuasaan dan hasil akhir serta kurang mengutamakan untuk kebutuhan
akan kerja sama. Gaya kepemimpinan model ini biasanya akan selalu mencari pesaing
dan akan menargetkan standar yang tinggi.
14. Gaya Kepemimpinan Visioner. Kepemimpinan visioner, merupakan pola
kepemimpinan yang ditujukan untuk bisa memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu
dijalankan secara bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara
memberikan arahan dan makna pada suatu kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan
dengan visi yang jelas.
2

Bima Mhd Ghaluh (19016081) - RINGKASAN MATERI 15 (ADM).pdf


15. Gaya Kepemimpinan Situasional. Inti dari teori kepemimpinan situasional adalah
bahwa suatu gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan dapat berbeda-beda,
tergantung dari seperti apa tingkat kesiapan para pengikutnya.
16. Gaya Kepemimpinan Militeristik. Tipe pemimpin seperti ini sangatlah mirip dengan
tipe pemimpin yang otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang senantiasa bertindak
sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya.

Seorang pemimpin harus harus memiliki keterampilan dalam memimpin.


Keterampilan tersebut diartikan sebagai bagaimana cara pemimpin dalam memimpin yaitu
dengan mengetahui bagaimana menyusun rencana awal dengan kelompok, bagaimana
menciptakan lingkungan yang nyaman, cara mengorganisasikan kelompok dalam bekerja,
membantu kelompok tentang permasalahan pekerjaan, serta bagaimana cara mengambil
keputusan bersama hingga bertanggung jawab atas kelompok. Dalam memperoleh
keterampilan seorang pemimpin harus memiliki pengalaman yang banyak, maka seorang
pemimpin haruslah memiliki sikap yang baik, pandai bersosialisasi, dan paham terhadap
hal-hal yang akan dipimpin.

D. Kepemimpinan Kepala Sekolah


Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan kepribadian manusia agar
memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau
buruknya kepribadian manusia dalam berhubungan, bersikap, bertindak, dan berpikir.
Pendidikan diajari awalnya di rumah, lalu dilanjutkan di sekolah atau tempat pendidikan
lainnya. Dalam pendidikan diperlukan pemimpin untuk mengarahkan agar pendidikan
berjalan dengan baik dan lancar. Pendidikan layaknya dijalani seperti organisasi yang mana
pemimpin menjadi komandan dalam mengarahkan bagaimana layaknya pendidikan
dijalankan. Seorang pemimpin haruslah mengerti bagaimana cara menjadi pemimpin yang
sebenarnya. Mengerti akan maksud dari pemimpin, tujuan, cara kerja pemimpin, dsb, agar
apa yang dikerjakan berjalan dengan baik dan terarah terutama dalam bidang kependidikan.
Pemimpin adalah seseorang yang diberi status untuk memimpin sebuah anggota atau
organisasi berdasarkan pemilihan, keturunan, atau cara lainnya. Sehingga pemimpin itu
merupakan seseorang yang dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan, mengarahkan, dan kalau jika perlu memaksa orang atau kelompok agar
menerima pengaruhnya agar dapat membantu tercapainya suatu tujuan dalam sebuah
institusi ataupun organisasi. Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa pengertian
kepemimpinan secara umum, yaitu suatu kemampuan dalam kesiapan yang dimiliki oleh
seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan,
mengarahkan, serta memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh sehingga dapat
membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak ditetapkan.
Seorang pemimpin pendidikan, kepala sekolah menghadapi tantangan yang berat,
untuk itu ia harus memiliki persiapan yang memadai. Kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan, harus mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan, layanan khusus
sekolah, dan fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya, yang sedemikian rupa sehingga guru-
guru dan murid-murid memperoleh kepuasan dalam melaksanakan tugasnya. Kepala
sekolah haruslah memiliki tiga indikator yang dapat dilihat dan tiga hal yang harus
dipahami oleh seorang kepala sekolah. Indikator yang dimaksud adalah kepala sekolah,
yaitu (1) komitmennya terhadap visi sekolah dalam menjalankan tugasnya, (2) menjadikan
visi menjadi pedoman dalam mengambil tindakan dalam menjalankan tugasnya, dan (3)
menjalankan tugas sesuai dengan pembelajaran dan kinerja guru dengan fokus. Sedangkan
tiga hal yang harus diketahui oleh kepala sekolah, yaitu (1) mengapa pendidikan berkualitas
diperlukan, (2) bagaimana cara meningkatkan mutu pembelajaran, serta (3) bagaimana cara
mengelola sekolah secara efektif dan efisien. (Nasution, 2015)

Daftar Referensi:
Muslim, A. (2019). Kepemimpinan Pendidikan.
Saidah, N. (2020). Pengertian, Fungsi dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan.
3

Bima Mhd Ghaluh (19016081) - RINGKASAN MATERI 15 (ADM).pdf

Anda mungkin juga menyukai