Soal Uts :
Jawaban
1.) Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi
pemimpin atau para pemimpin yang memiliki kewenangan dan memikul tanggung jawab mengelola
kegiatan-kegiatan untuk memuwujudkan tujuan organisasi, selalu memerlukan bantuan atau kerjsama
orang lain, khususnya anggota organisasi di lingkungannya. efektivitas pencapaian tujuan organisasi itu
sangat bergantung pada kualitas bantuan atau kerjasama yang diciptakan dan dikembangkan pemimpin,
baik yang dilakukan dengan cara perseorangan maupun kelompok.
keberhasilan pemimpin dalam mengefektifkan organisasi, sangat bergantung dan dipengatuhi juga oleh
penyelenggaraan program-program untuk meningkatkan kemampuan kerja anggota organisasi dalam
memberikan kontribusi dan melaksanakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
2.) Baik itu kata Pimpinan, Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan kata turunan dari PIMPIN. Adapun
maknanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
Dari penjelasan berdasarkan KBBI di atas kita bisa membedakan ketiganya. Pemimpin
merupakan PELAKU sementara pimpinan adalah HASIL, adapun kepemimpinan adalah CARA.
Fungsi pemimpin yang utama adalah memberikan arah, mengendalikan, melindungi, dan
memberdayakan system sumber daya manusia dan kreativitas dikelompoknya.
Setiap organisasi saat ini membutuhkan kepemimpinan strategik karena tantangan organisasi saat ini
begitu kompleks, maka diperlukan pemimpin yang memiliki pola berpikir dan bertindak strategis dan
visioner, sehingga setiap keputusan yang dikeluarkan tepat. Kepemimpinan strategik mempunyai dua
peran yaitu sebagai manager dan sekalogus sebagai leader.
Visioner
¤Memiliki gambaran tentang apa yang ingin dilakukan, bagaimana melakukannya dan
bagaimana menghadapi hambatan yang ada.
¤Dapat dipercaya/jujur
1.Sebagai motivator
2.Sebagai fasilitator
3.Sebagai dinamisator
4.Sebagai konselor
5.Sebagai evaluator
4.) A. Berdasarkan researchgate dot net, ada 6 teori kepemimpinan yang perlu kita ketahui mulai dari
sekarang, sehingga ketika kita menjadi pemimpin di masa mendatang, kita akan memahami teori-teori
kepemimpinan dalam organisasi dengan sangat baik. Langsung saja yuk kita simak penjelasannya berikut
ini.
Mungkin sebelumnya rekan-rekan pembaca mendengar pernyataan bahwa seorang pemimpin yang
hebat adalah mereka yang memang terlahir sebagai pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk
menjadi pemimpin hebat. Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”,
yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat umum terhadap
kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan bahwa pemimpin yang hebat adalah orang-orang
hebat yang dilahirkan ke dunia, bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.
Pada tahun 1847, Thomas Carlyle menyatakan bahwa sejarah adalah sesuatu yang universal, sejarah
merupakan apa yang telah dicapai manusia di dunia ini dan sejarah berada di dasar orang-orang hebat
yang telah bekerja keras di dunia. Dalam pernyataannya ini, Carlyle setuju bahwa pemimpin hebat
adalah mereka yang sudah diberkahi potensi heroik, kecerdasan dan mental yang lebih kuat dari Tuhan.
2. Teori Sifat (Trait Theory).
Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa setiap pemimpin memiliki mental,
fisik dan kepribadian tertentu yang sangat berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin. Tidak seperti
teori kepemimpinan yang sebelumnya, yaitu Teori Great-Man, yang mana banyak para ahli berpendapat
seorang pemimpin adalah mereka yang terlahir dengan genetik kepemimpinan di dalam dirinya masing-
masing, sehingga semua karakteristik kepemimpinan sudah melekat semenjak lahir. Nah, teori sifat atau
trait theory ini mengabaikan faktor genetik kepemimpinan tersebut. Tidak hanya itu, teori sifat ini juga
tidak begitu yakin bahwa seorang pemimpin dapat dibentuk atau dilatih.
Teori kepemimpinan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 yang mengungkapkan bahwa tidak
ada cara yang paling tepat untuk memimpin, yang ada hanyalah para pemimpin harus mampu
beradaptasi dengan segala situasi dan mengubah gaya kepemimpinan berdasarkan situasi yang dirinya
hadapi.
B. ~Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang keras, yang suka marah dan yang ditakuti. Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin pengikutnya mencapai suatu tujuan tertentu.
•Mempunyai karisma
Pemimpin yang mempunyai karisma akan memudahkan mengarahkan staf atau pengikutnya.
Pemimpin yang tidak berkarisma akan kesulitan mengarahkan staf atau pengikutnya.
•Mempunyai integritas
Pemimpin harus mempunyai integritas dalam memimpin. Pemimpin harus setia terhadap nilai-nilai yang
ditanamkan kepada pengikutnya
•Mempunyai dedikasi
Pemimpin yang berdedikasi akan mengerjakan visinya dengan kerja keras dan penuh semangat. Dedikasi
yang dia kerjakan akan ditularkan kepada stafnya
Pemimpin harus bisa dan berani mengambil keputusan secara cermat. Untuk dapat mengambil
keputusan secara cermat pemimpin harus memperhatikan banyak aspek dalam memutuskan.
•Tidak memperhatikan pendapat sekitar atau gaya manajemen otokratik yang tidak efektif.
•Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah atau mengacuhkan dan menghindari.
1.Tipe Otokratis
3. Tipe Paternalistik
4. Tipe Kepemimpinan
5. Tipe Demokratis
c. Bawahan diberi kesempatan untuk member saran dan ide – ide baru
d. Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan
keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada ditangan pemimpin.
Sangat berbeda dengan tipe-tipe kepemimpinan yang lainnya. Gaya kepemimpinan transformasional
selalu berkaitan dengan memulai perubahan baik dalam diri sendiri, orang lain, kelompok maupun
organisasi. Pemimpin transformasional selalu bisa memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang
melebihi apa yang sebelumnya mereka harapkan.
Pemimpin transformasional selalu menetapkan hal yang menantang dan harapan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya. Oleh karena itu kepemimpinan ini selalu
memiliki pengikut yang berkomitmen dan merasa puas karena pemimpinnya sangat memberdayakan
pengikut yang memiliki visi-misi yang sama.