Anda di halaman 1dari 15

KRITERIA KELOMPOK YANG EFEKTIF MENURUT TIPE

KEPRIBADIAN ANGGOTA KELOMPOK

Kelas E
Kelompok: Kalimantan
Anisa Febi Safrinda (1506754142)
Ayu Larasati Natasha A (150675332)
Chelsea Demeitri (1506683871)
Khairunisa Savira (1506754092)
Muhammad Syauqi (1506684060)
Ocky Jhon G. H (1506684054)
Sastia Roria A (1506754155)

Makalah Akhir untuk Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian Terintegrasi A

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS INDONESIA

ABSTRAK
Di dalam sebuah kelompok yang efektif, terdapat seorang pemimpin dan anggota kelompok
yang bekerja secara efektif. Salah satu caranya yaitu mengetahui karakter dan tempramen diri
sendiri yang orang lain guna untuk menghadapi masalah-masalah yang akan terjadi di dalam
suatu kelompok tersebut. Dan sebagai seorang pemimpin kelompok, dibutuhkan suatu
kriteria yang baik agar terciptanya suatu kelompok yang efektif.
Kata Kunci: kelompok; kepemimpinan; kepribadian; efektif.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Di masa kini hidup tak lepas dari berkelompok, atau dengan formal dapat kita sebut
organisasi. Seperti teori Aristoteles tentang zoon politicon yang berarti makhluk sosial. Shaw
(1796) mendefinisikan kelompok sebagai kumpulan setiap individu yang saling
mempengaruhi. Lalu tentunya setiap sifat dan karakter individu di dalam kelompok tidak
semuanya sama, ada yang bersifat negatif maupun positif dan ada juga yang bersifat
menghambat atau membangun.
Seringkali terdapat kelompok yang tidak efektif, yaitu kelompok yang mendapat hasil
kurang maksimal, dan penyebabnya terdapat dari internal kelompok itu sendiri. Untuk
mengatasi hambatan yang terjadi didalam kelompok, setiap anggota kelompok perluk
memahami kriteria kelompok yang efektif dan tipe-tipe karakter yang dapat mempengaruhi
sikap, kecenderungan dan perilaku. Disamping itu, memahami diri dapat membantu kita
dalam menangani maupun mengembangkan diri sehingga tercapai peningkatan kualitas
kemanusiaan kita, yaitu kepemimpinan, motivasi, empati, dan lain sebagainya.

1.2
1.
2.
3.
4.

Apa saja tipe kepribadian dan tempramen individu?


Apa kelemahan dan kelebihan dari masing-masing kepribadian dan tempramen?
Kriteria kelompok seperti apa yang efektif?
Bagaimana pemimpin dan anggota kelompok dapat bekerja secara teratur dan efektif?

1.3
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah

Tujuan Penulisan

Mengetahui kepribadian dan tempramen individu


Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari masing-masing kepribadian dan tempramen
Mengetahui kriteria kelompok yang efektif
Mengetahui bagaimana pemimpin dan anggota kelompok dapat bekerja secara teratur dan
efektif

1.4

Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini, penyusun berharap terjadinya suatu ikatan kelompok yang
berjalan secara efektif namun tetap teratur dinamis, yaitu dengan mengetahui kepribadian
dan tempramen diri sendiri dan individu lain. Serta peran pemimpin dalam kelompok
dapat mendorong dan mengayomi anggotanya dan juga menyamakan persepsi dan visi
bersama secara jelas.

1.5

Sistematika Penulisan
Penelitian dilakukan dengan studi pustaka, mencari karya literatur dan pendapat-pendapat
para ahli.

BAB II
Landasan Teori

2.1
2.1.1

Kelompok
Pengertian Kelompok

Menurut Mowen & Minor (2002), kelompok adalah sekumpulan individu-individu yang
saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya selama periode waktu tertentu dan
membagi kebutuhan atau tujuan bersama.

2.1.2 Tipe Kelompok Berdasarkan Efektivitasnya


Ada empat macam kelompok yang dibedakan berdasarkan efektivitasnya menurut Johnson
dan Johnson (2006), yaitu;
Pseudo, tipe kelompok yang anggotanya saling bersaing dan cenderung tidak mau berbagi
informasi bahkan menyesatkan anggota yang lain. Contoh: kelompok para salesman.
Tradisional, tipe kelompok yang menuntut kerja sama, namun penilaian secara individu.
Mereka semangat mencari informasi untuk diri sendiri tapi tidak untuk membaginya.
Beberapa mungkin menjadi free-rider, sehingga kinerja anggota yang lebih rajin akan lebih
baik bila bekerja sendiri. Contoh: kelompok yang ditetapkan dosen.
Efektif, tipe kelompok yang saling bergantung secara positif dan membantu sesama
anggotanya.
Kinerja-Tinggi, tipe kelompok ini mirip dengan efektif, namun levelnya lebih tinggi lagi
sebab anggota kelompok ini saling respek, percaya, dan peduli.
2.1.3 Membangun Kelompok yang Efektif
Menurut Johnson dan Johnson (2006) ada tujuh pedoman untuk membangun kelompok yang
efektif;
Sasaran jelas, relevan, dan operasional
Komunikasi dua arah
Setiap anggota ikut berpartisipasi
Pembagian sesuai keahlian
Ambil keputusan yang terbaik dan situasional
Kontroversi yang bersifat membangun
Constructive conflict

2.2
2.2.1

1.
2.
3.
4.

Tipe Kepribadian dan Tempramen Individu


Pengertian Kepribadian

Menurut Allport (1937:48) dalam Takwin (2015: 2), kepribadian didefinisikan


sebagai the dynamic organization within the individual of those psychophysical system
that determine his unique adjustment to his environment. Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kepribadian manusia merupakan sesuatu yang terorganisasi dan unsurunsurnya saling berkaitan satu sama lain (Takwin, 2015).
Salah satu teori kepribadian adalah teori Myers-Briggs. Mereka mengembangkan
sebuah model yang disebut Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) yang dikembangkan
berdasarkan teori Carl Jung. MBTI berguna untuk mengidentifikasi dan mengkategorisasi
kecendurungan perilaku individu dalam empat dimensi, yaitu:
(E) Ekstraversion/ (I) Introversion
(S) Sensing/Intuition(N)
(T) Thingking/ (F) Feeling
(J) Judging/(P) Perceiving

5.
Keempat dimensi tersebut merupakan suatu kontinum. Berdasarkan empat dimensi
tersebut, Myers-Briggs mengembangkan 16 kepribadian yang mana setiap orang masuk
dalam salah satu kategori tersebut. Dengan mempelajari kepribadian berdasarkan teori ini,
dapat membantu kita untuk memahami orang-orang di lingkungan sekitar kita.

2.2.1.1 Dimensi (E) Extraversion/ Introversion (I)


Dimensi ini membahas tentang cara individu berinteraksi dengan dunia dan
bagaimana seseorang mendapat energi. Seseorang yang bertipe extrovert lebih tertarik
dengan objek di luar dirinya. Mereka mendapatkan semangat dan mendapatkan energi dari
orang-orang lain. Seorang extrovert energi nya mudah terkuras apabila bekerja sendirian
untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan seorang introvert, lebih tertarik dengan
melakukan kegiatan-kegiatan sendiri dalam ketenangan. Bagi orang introvert berada di antara
orang banyak membuat energi mereka cepat terkuras dan merasa lelah.

2.2.1.2 Dimensi (S) Sensing/(J) Judging


Dimensi ini membahas tentang jenis informasi yang mudah ditangkap oleh
seseorang. Seseorang yang lebih mudah menangkap informasi melalui panca indera (sensing)
biasanya cukup cermat dengan fakta-fakta, namun harus bekerja keras untuk menangkap
makna dari sebuah fakta. Sedangkan seorang intuition (I), lebih mudah menangkap makna
dari fakta, namun harus hati hati saat menangkap fakta dengan inderanya karena mereka
kurang jeli dan keliru.

2.2.1.3 Dimensi (T) Thinking/(F) Feeling


Dimensi ini berkaitan dengan cara pengambilan keputusan. Orang-orang yang
memiliki kecenderungan thinking atau biasa disebut thinkers akan berpikir panjang dan
segala sesuatu akan dianalisis terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Sedangkan
orang-orang yang cenderung feeling atau biasanya disebut feelers, mereka mengambil
keputusan memperhitungkan dampaknya bagi orang lain dan mengikuti suara hatinya. Maka
dari itu, feelers dapat menerima kekecualian kelakuan, berbeda dengan thinkers yang
bersikukuh dengan satu hukum.

2.2.1.4 Dimensi (J) Judging/(P) Perceiving


Dimensi ini membahas gaya hidup seseorang. Judging atau judgers adalah orang
yang lebih suka kehidupan yang teratur dan terstruktur dengan jelas. Judgers lebih senang
untuk mengendalikan hidupnya. Sedangkan perceiving atau perceivers adalah orang yang
memiliki kecenderungan lebih suka gaya hidup yang spontan dan luwes. Mereka lebih
mementingkan mencari makna dari kehidupan dibandingkan dengan mengendalikannya.

2.2.2 Pengertian Tempramen


2.2.2.1 Pembimbing/ Tradisionalis (Sensing Judgers)
ESTJ ISTJ ESFJ ISFJ

Sensing Judgers yakni sebuah tipe pribadi yang menapak bumi dan tegas yang
disebut sebagi Pembimbing/Tradisionalis. Mereka adalah orang orang yang
menghormati otoritas, hierarki, garis komando, dan memiliki nilai-nilai konservatif.
Mereka terikat pada rasa tanggung jawab dan selalu untuk berusaha melakukan halhal yang benar.
Kekuatan: Praktis, terorganisasi, teliti, sistematis.
Kelemahan : kurang memperhatikan masa depan, terlalu cepat dalam mengambil
keputusan, sulit menghadapi perubahan, kurang luwes, dogmatif , kurang imajinatif

2.2.2.2 Artis/Experiences (Sensing Perceivers)


ESTP ISTP ESFP ISFP
Sensing perceiver adalah sebuah tipe pribadi yang responsif dan spontan yang
disebut temperamen artist/experiences. Mereka bertindak mengikuti kata hati, dan
demi masa kini. Mereka menghargai kebebasan dan spontanita, cenderung risk taker,
mudah menyesuaikan diri.
Kekuatan: sangat unggul dalam mengenali masalah praktis, dan melakukan
pendekatan masalah secara luwes, berani, banyak akal, berani mengambil resiko.
Kelemahan : sulit ditebak orang lain, kadang-kadang tidak berpikir secara cermat
sebelum bertindak, tidak suka aturan, menghindari komitmen, kurang bertanggung
jawab.

2.2.2.3 Idealis (Intuitive Feelers)


ENFJ INFJ ENFP INFP
Intuitve Feeler adlah tipe yang peduli terhadap tumbuh kembang orang lain dan
memahami dirinya maupun orang lain. Mereka sangat menghargai kejujuran dan
integritas pada satu hubungan dan cenderung mengidealkan orang lain.
Kekuatan : mengetahui cara mengeluarkan potensi terbaik orang dan memahami cara
memotivasi orang untuk bekerja sebaik-baiknya, ahli dalam menyelesaikan konflik,
memberikan solusi kreatif, kemampuan berkomunikasi yang baik.
Kelemahan : cenderung mengambil keputusan dengan perasaan, mudah larut dalam
masalah orang lain, kurang praktis, mengorbankan pendapatnya demi hubungan
harmoni. Tidak dapat diterka, terlalu emosional.

2.2.2.4 Rasional/ Konseptualis (Intuitive Thinker)


ENTJ INTJ ENTP INTP
Intuitive Thinker adalah sebuah tipe pribadi yang intelektual dan kompeten yang
disebut Rasional Konseptualis. Mereka adalah yang paling mandiri dibandingkan

keempat temepramen Kirsey lainnya, menetapkan standar yang tinggi untuk dirinya
atau pun untuk orang lain.
Kekuatan: dapat melihat berbagai kemungkinan, dan merancang perubahanperubahan, unggul dalam membuat strategi, rencana, membangun sistem unutk
mencapai sasaran, menikmati proses, percaya diri, tangkas, imajinatif.
Kelemahan: terlalu rumit untuk dipahami orang lain, cenderung mengabaikan detail
detail penting, menantang aturan, skeptis, tidak mementingkan harmoni dan
perasaan, tidak peduli dengan tugas apabila mereka merasa tidak unggul, arogan,
menarik diri, asyik dengan dunianya sendiri.

2.3

Kepemimpinan dalam Kelompok

Kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin.
Kepemimpinan tersebut muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi otomatis di
antara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin, adanya relasi interpersonal.
Kepemimpinan adalah suatu tanggung jawab yang besar, mulai dari tanggung jawab, sampai
sikap dan mental yang baik adalah hal yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Hal ini
merupakan masalah sering dihadapi oleh pemimpin. Para pemimpin harus menjalannya
tujuan dengan baik dan efektif yang apabila tidak mencapai yang diinginkan oleh anggota,
akan semuanya menitik beratkan kepada pemimpin.

2.3.1

Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan hubungan antar-manusia; yaitu hubungan mempengaruhi (dari


pemimpin), dan hubungan antar kepatuhan-ketaatan para pengikut/bawahan karena
dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin (Kartono, 1998).

2.3.2

Kepemimpinan yang Efektif

Schutz dalam Brilhart, Galanes, Adams (2001: 218) menyatakan bahwa seorang pemimpin
harus menjadi pelengkap di dalam suatu kelompok. Seperti yang ia katakan dalam Brilhart,
Galanes, Adams (2001: 218) bahwa ...the best a leader can do is to observe what functions
are not being performed by a segment of the group and enable this part to accomplish them.
Dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin yang baik harus mengawasi hal-hal apa saja
yang tidak dikerjakan oleh anggota dan dapat menuntaskan hal-hal tersebut dengan baik.
Ada karakteristik tertentu yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi pemimpin yang
efektif. Menurut Kouzes dan Posner (1993) dalam Singgih, dkk (2015:65), pemimpin yang
efektif adalah seseorang yang dapat mempengaruhi anggotanya untuk mengikuti arahannya.
Beberapa karakteristik pemimpin yang efektif, yaitu:
1)

Tertantang pada proses

Seorang pemipin diharapkan mempunyai rasa tertantang ketika ingin membawa


kelompoknya untuk mencapai tujuan meskipun banyak rintangan. Di dalam kelompok, pasti
akan banyak terjadi konflik dan seorang pemimpin perlu memperhatikan kinerja anggotanya.
2)

Menginspirasi visi bersama secara jelas

Seorang pemimpin yang efektif akan menghargai nilai-nilai, keyakinan, dan emosi anggota
kelompok serta memotivasi anggotanya agar dapat menyelaraskan diri dengan misi yang
baik. Pemimpin juga diharapkan sering melakukan komunikasi dengan anggotanya tentang
impian tim serta menjadi tempat untuk berbagi, membantu, mendorong dan saling
mendukung.
3)

Memungkingkan orang lain untuk bertindak

Pemimpin yang efektif harus bekerja sama dengan anggotanya agar anggota dapat
mengetahui di mana mereka cocok dan membuat keputusan agar dapat berkontribusi dalam
cara yang berarti. Seorang pemimpin juga harus dapat mendengarkan anggotanya agar
terjalin rasa saling percaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
4)

Model bagaimana kelompok berfungsi

Seorang pemimpin harus bertindak sesuai dengan perkataannya secara konsisten. Jika ia
mengharapkan sesuatu terhadap anggotanya, maka ia juga harus melakukan apa yang ia
harapkan dari kelompoknya.
5)

Mendorong berkembangnya semangat kebersamaan

Pemimpin yang efektif akan memberikan penghargaan, pelatihan, dan umpan balik kepada
anggotanya. Oleh karena itu, kepemimpinan dapat dipelajari dengan cara mengikuti pelatihan
atau memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjadi pemimpin.

BAB III
Metode Penelitian
3.1
Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini, permasalahan yang ingin diteliti, yaitu:
Apa pendapat mahasiswa Psikologi Universitas Indonesia mengenai karakter pemimpin dan
anggota kelompok yang baik agar terciptanya suatu kelompok yang berjalan efektif?

3.2
Jenis Penelitian
Penyusun mengumpulkan data dengan metode kuesioner yang ditujukan kepada 10 partisipan
di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Berikut ini adalah pertanyaan yang ditujukan
kepada partisipan:
1. Kelompok yang efektif itu seperti apa?
2. Karakter apa yang dibutuhkan dalam kelompok?
3. Karakter seperti apa yang menghambat kelompok?
4. Karakter apa yang seharusnya dimiliki pemimpin kelompok?
3.3
Partisipan Penelitian
Populasi partisipan dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia yang dipilih secara acak oleh kami, besar sampel penelitian adalah 10 orang.

BAB IV
Analisis Hasil dan Kesimpulan
Sesuai dengan hasil kuesioner yang kami peroleh, kami menarik kesimpulan bahwa:
1. Pertanyaan pertama yaitu Kelompok yang efektif itu seperti apa?
Para partisipan berpendapat bahwa kelompok yang efektif itu adalah kelompok yang tahu
akan tugasnya masing-masing, bertanggung jawab, memiliki satu tujuan dan saling peduli
terhadap satu sama lain.

2. Pertanyaan kedua yaitu Karakter apa yang dibutuhkan dalam

kelompok?
Para partisipan berpendapat bahwa karakter yang dibutuhkan di dalam kelompok adalah
asertif, bertanggung jawab, tegas, berinisiatif dan terbuka.
3. Pertanyaan ketiga yaitu Karakter seperti apa yang menghambat

kelompok?
Para partisipan berpendapat bahwa karakter yang menghambat kelompok adalah egoisme
yang diwujudkan dengan sikap tidak menerima dan menghargai pendapat anggota yang lain.
4. Pertanyaan keempat yaitu Karakter apa yang seharusnya dimiliki

pemimpin kelompok?
Para partisipan berpendapat bahwa karakter yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin
kelompok adalah kemampuan untuk mengarahkan anggotanya, bukan memerintah.

DAFTAR PUSTAKA
Galanes, G., Adams, K., & Brilhart, J. (2007). Effective group discussion.
Boston: McGraw-Hill.
Jhonson David W. & Frank P. Johnson. 2006. Joining together. group theory and group
skills. Ninth Edition. Pearson Education, Inc., Boston.

Kartono, Kartini. 2001. Pemimpin dan kepemimpinan: apakah pemimpin abnormal itu? 2nd
ed. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mowen, John C., & Minor, Michael. 2002. Perilaku konsumen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Shaw, Marvin E. (1976). Group dynamics: the psychology of small group behavior. New
York: McGraw-Hill.

Singgih, Evita E. dkk. (2015). Matakuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi A Buku


Ajar 2, Manusia: Individu, Kelompok, Masyarakat, dan Kebudayaan. Depok:
Universitas Indonesia

Takwin, B. (2015). Kekuatan dan keutamaan karakter. Dalam B. Takwin, Manusia sebagai
individu, kelompok & masyarakat(hlm. 2). Depok: Universitas Indonesia.

Lampiran I
Hasil Kuesioner
1. Kelompok yang efektif itu seperti apa?
2. Karakter apa yang dibutuhkan dalam kelompok?

3. Karakter seperti apa yang menghambat kelompok?


4. Karakter apa yang seharusnya dimiliki pemimpin
kelompok?
K.W
1. Kelompok yang
efektif itu seperti apa?
Kelompok yg tahu
tugas dan kinerja
antarkelompok ama
adanya hubungan yg
sinergis
2. Karakter apa yang
dibutuhkan dalam
kelompok?
Bertanggung jawab,
mau memberi effort,
ama saling mengerti 1
sama lain
3. Karakter seperti
apa yang
menghambat
kelompok?
Free rider, sucker,
susah dikomunikasi,
keras kepala, tundamenunda, ga ada niat
4. Karakter apa yang
seharusnya dimiliki
pemimpin kelompok?
Mampu memanage
dan mengkoor
sesama anggotanya

M.S
1. Yang memiliki
kinerja-tinggi. Antar
anggotanya saling
respect dan peduli
terhadap
perkembangan satu
sama lain. Kelompok

ini sangat jarang


memiliki konflik.
Mereka juga memiliki
sati tujuan dan
bekerja bersamasama
2. Karakter.....Yang
sesuai dengan
keutamaan karakter
hwhw banyak ada 6
saya ljpa
3. Karakter yang pasif,
agresif, serta pasif
agresif
4. Hmm kalau ga
salah karakter yg
kesatriaan deh itu bab
1 buku ajar 1 jhon
maaf saya lupa:"

E.H
1. Kelompok yang bisa
menjadi saluran selain
untuk menyelesaikan
tugas, jg bs
mengembangkan diri
dan tiap anggota
kelompok
2. Asertif, Tegas,
Memiliki kesadaran
penuh akan tugas dan
visi misi kelompok
3. Tidak mau
menerima perbedaan
pendapat, hanya ingin
cepat selesai, prokras

4. Tegas, Memimpin
dengan
mencontohkan bukan
memerintahkan

I.R
1.kelompok dengan
solidaritas yang saling
memahami dmna
tugas dan kemana
tujuan kelompoknya
2.terbuka dgn kritik
dan saran, gk baper
3.baper, mager, egois
4.pemimpin yg
mampu memberikan
contoh anggotanya,
bukan hanya
memerintah tpi ikut
turun serta di
lapangan

K.F
1. Kelompok yang
setiap anggotanya
tahu tujuan apa yang
ingin dicapai dan
memiliki motivasi
untuk mencapai
tujuan tersebut
2. Asertif, terbuka dan
inisiatif. (Optional:
creative)

3. Menunda-nunda,
tidak terbuka, tidak
menghargai
4. Dapat
mengarahkan
anggotanya, memiliki
inisiatif, terbuka akan
saran dan kritik

L.Y
1. Semua anggota
bersikap terbuka
waktu diskusi
2. Asertif
3. Gak peduli
4. Asertif (haha)

B.M
1. Kelompok yang
isinya berkontribusi
dengan jelas sesuai
jobdesk pembagian
tugas dan terbuka
2. Toleransi,
assertivitas, distribusi
tugas dan
kepemimpinan
3. Karakter anggota
yg submisif atau
mendominasi,
mementingkan ego
pribadi (id ya berarti
sebenernya bukan
ego wkwkw ya
sudahlah), tidak
terbuka pada cara
pikir yang berbeda

4. Mendengarkan
pendapat dr setiap
anggota kelompok,
menjadi mediator dan
bukan dominator,
mindfulness (peka
terhadap lingkungan
sekitar), kontrol diri
(mencakup kejujuran,
sabar, dll)

S.P
1. Yang bisa
kerjasama, yang
anggotanya
bertanggungjawab,
yang tercapai
tujuannya
2. Tanggung jawab,
asertif, empati

A.S
1. Kelompok yang
efektif itu kelompok
yg meskipun
anggotanya sedikit
tapi dapat
mengerjakan sesuatu
secara efisien dan
memiliki rasa
tanggung jawab
bersama
2. Luwes, rajin,
berinisiatif dan
berkontribusi
3. Tidak mau
mengalah, malas,
tidak bertanggung
jawab
4. Karakter yang
seharusnya dimiliki
pemimpin kelompok:
dewasa, tegas,
berusaha
mengarahkan bukan
mengatur, tidak
semena mena

3. Egois, malasmalasan, procrast


4. Leadership yang
baik, punya wibawa,
tegas, asertif
I.K
1. Kelompok yang
punya satu visi dan
individu yang di
dalamnya harus
punya kemampuan
yang berbeda untuk
saling melengkapi
dalam mecapai satu
visi tersebut
2. Progresif
3. Tidak satu visi
4. Punya kemampuan
untuk mengajak
anggota kelompok
agar mempunyai visi
dan tujuan yang sama

Anda mungkin juga menyukai