Anda di halaman 1dari 7

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418
Telepon: 021-7490941 (Hunting)
Faksimile: 021-7490147 (Bagian Umum), 021 – 7434290 (Sekertaris Rektor)

Laman: www.ut.ac.id

TUGAS I

Kode/Mata Kuliah : EKMA 4158 / Perilaku Organisasi


Nama Mahasiswa : Ahmad Riza
NIM : 030659307

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang organisasi dan kaitannya dengan perilaku dalam
organisasi (20)

cara harfiah, kata organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yang berarti alat bantu atau
instrumen. Dilihat dari asal katanya, organisasi pada dasarnya adalah alat bantu yang sengaja
didirikan atau diciptakan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan-
tujuannya.

Definisi yang lebih komprehensif misalnya diberikan oleh Stephen F. Robbinssebagai berikut.
Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang relatif lama,
beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai
pola kerja tertentu yang terstruktur, serta didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau satu set
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Sejalan dengan definisi di atas, David Cherrington (1989) juga memberikan definisi organisasi yang
kurang lebih sama sebagai berikut. Organisasi adalah sistem sosial yang mempunyai pola kerja yang
teratur dan yang didirikan oleh manusia serta beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka
mencapai satu set tujuan tertentu.

Dalam bukunya Organizational Theory and Design (1992), Richard L. Daft membedakan pengertian
perilaku organisasi dari teori organisasi. Teori organisasi adalah bidang studi yang membahas
organisasi secara makro, sedangkan perilaku organisasi adalah bidang studi yang membahas
organisasi secara mikro. Meski tampak adanya perbedaan orientasi, bidang kajian teori organisasi
dan perilaku keorganisasian sebetulnya sama, yakni organisasi dan manusia dalam organisasi.
Namun demikian, keduanya merupakan bidang studi yang berbeda utamanya jika kita melihatnya
dari cara mengkaji organisasi. Dalam teori organisasi, manusia hanya dibahas secara agregat sebab
dalam bidang studi ini unit analisisnya adalah organisasi secara keseluruhan (analisis makro).
Sementara itu, dalam perilaku organisasi, manusia justru menempati posisi sentral (analisis mikro).

1
Di sini, manusia akan diperlakukan sebagai tempat berpijak untuk memahami organisasi secara
keseluruhan.

Penjelasan yang hampir sama tentang perbedaan teori organisasi dan perilaku organisasi juga
dikemukakan oleh Keith Davis dan John Newstrom (1989) dalam bukunya Human Behavior at Work.
Kedua penulis ini mengatakan bahwa perilaku organisasi adalah bidang studi yang mempelajari
bagaimana manusia berperilaku dan bertindak dalam organisasi. Dalam hal ini, Davis dan Newstrom
lebih tegas dalam mengartikan perilaku organisasi, yakni perilaku dan tindakan manusia dalam
organisasi. Dalam pandangan mereka, tanpa mengabaikan varibel-variabel lain yang ikut
memengaruhinya, perilaku dan tindakan manusia merupakan variabel utama yang memengaruhi
perilaku sebuah organisasi.

Dari kedua penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa dalam bidang studi perilaku organisasi, kita
berupaya memahami organisasi dengan perspektif manusia sebagai titik sentralnya. Penjelasan ini
sekali lagi menegaskan bahwa tema pokok dari perilaku organisasi adalah manusia. Namun, karena
manusia itu sendiri sebagai objek studi dan bersifat multi perspektif, tidak semua aspek yang
berkaitan dengan manusia akan menjadi tema pokok dalam bidang studi ini. Hanya aspek-aspek
manusia yang relevan dan terkait dengan organisasi yang menjadi pusat perhatian bidang studi
perilaku organisasi.

Jelaskan pengertian kepribadian atau personality? (15)

Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis
yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.

Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat
dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik
dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki
seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.

Allport juga mendefinisikanpersonality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam
diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang
dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif
yang bersifat psikologistetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak
secara umum.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan suatu
susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan
tingkah laku) yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan penyesuaian
diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang
unik dan berbeda dengan orang lain.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan the big five model of personality (15)

Banyak penelitian dan Teori yang dikemukakan oleh para ahli, salah satu Teori Sifat Kepribadian yang
paling sering digunakan dalam dunia kerja adalah Teori Sifat Kepribadian “Model Lima Besar” atau
“Big Five Personality Traits Model” yang dikemukakan oleh Seorang Psikolog terkenal yaitu Lewis
Goldberg. Teori Sifat Kepribadian Model Lima Besar atau Big Five Personality Traits Model tersebut
terdiri dari 5 dimensi kunci yaitu Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness dan

2
Neuroticism. Untuk mempermudah mengingatnya, kita dapat menggunakan huruf pertama dari
masing-masing dimensi menjadi singkatan “OCEAN”.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Sifat Kepribadian Model Lima Besar atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan Big Five Personality Traits Model.

1. Openness to Experience (Terbuka terhadap Hal-hal baru)

Dimensi Kepribadian Opennes to Experience ini mengelompokan individu berdasarkan


ketertarikannya terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk mengetahui serta mempelajari sesuatu
yang baru. Karakteristik positif pada Individu yang memiliki dimensi ini cenderung lebih kreatif,
Imajinatif, Intelektual, penasaran dan berpikiran luas.

Sifat kebalikan dari “Openness to Experience” ini adalah individu yang cenderung konvensional dan
nyaman terhadap hal-hal yang telah ada serta akan menimbulkan kegelisahan jika diberikan tugas-
tugas baru.

2. Conscientiousness (Sifat Berhati-hati)

Individu yang memiliki Dimensi Kepribadian Conscientiousness ini cenderung lebih berhati-hati
dalam melakukan suatu tindakan ataupun penuh pertimbangan dalam mengambil sebuah
keputusan, mereka juga memiliki disiplin diri yang tinggi dan dapat dipercaya. Karakteristik Positif
pada dimensi adalah dapat diandalkan, bertanggung jawab, tekun dan berorientasi pada pencapain.

Sifat kebalikan dari Conscientiousness adalah individu yang cendurung kurang bertanggung jawab,
terburu-buru, tidak teratur dan kurang dapat diandalkan dalam melakukan suatu pekerjaan.

3. Extraversion (Ekstraversi)

Dimensi Kepribadian Extraversion ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang dalam
berinteraksi dengan orang lain. Karakteristik Positif Individu Extraversion adalah senang bergaul,
mudah bersosialisasi, hidup berkelompok dan tegas.

Sebaliknya, Individu yang Introversion (Kebalikan dari Extraversion) adalah mereka yang pemalu,
suka menyendiri, penakut dan pendiam.

4. Agreeableness (Mudah Akur atau Mudah Bersepakat)

Individu yang berdimensi Agreableness ini cenderung lebih patuh dengan individu lainnya dan
memiliki kepribadian yang ingin menghindari konfilk. Karakteristik Positif-nya adalah kooperatif
(dapat bekerjasama), penuh kepercayaan, bersifat baik, hangat dan berhati lembut serta suka
membantu.

Karakteristik kebalikan dari sifat “Agreeableness” adalah mereka yang tidak mudah bersepakat
dengan individu lain karena suka menentang, bersifat dingin dan tidak ramah.

5. Neuroticism (Neurotisme)

Neuroticism adalah dimensi kepribadian yang menilai kemampuan seseorang dalam menahan
tekanan atau stress. Karakteristik Positif dari Neuroticism disebut dengan Emotional Stability
(Stabilitas Emosional), Individu dengan Emosional yang stabil cenderang Tenang saat menghadapi
masalah, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh.

Sedangkan karakteristik kepribadian Neuroticism (karakteristik Negatif) adalah mudah gugup,


depresi, tidak percaya diri dan mudah berubah pikiran.

3
Oleh karena itu, Dimensi Kepribadian Neuroticism atau Neurotisme yang pada dasarnya merupakan
sisi negatif ini sering disebut juga dengan dimensi Emotional Stability (Stabilitas Emosional) sebagai
sisi positifnya, ada juga yang menyebut Dimensi ini sebagai Natural Reactions (Reaksi Alami).

Adanya perbedaan nilai-nilai personal dan nilai-nilai organisasi akan menyebabkan terjadinya
konflik nilai. Coba anda jelaskan konflik nilai tersebut dan bagaimanakah cara mengatasinya? (25)

Jika Rokeach membedakan nilai menjadi dua terminal dan instrumental value, Allport dan teman-
teman membuat kategorisasi nilai dengan cara berbeda, yaitu:

1. Nilai teoritik. Nilai-nilai teoritik memberi tempat yang sangat tinggi terhadap upaya mencari
kebenaran (discovery of truth) melalui pendekatan kritis dan rasional.

2. Nilai ekonomik. Menekankan pentingnya nilai guna dan kepraktisan

3. Nilai estetika. Memberi penghargaan yang tinggi terhadap bentuk dan harmoni

4. Nilai sosial. Memberi perhatian yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat 5. Nilai politik.
Memperoleh kekuasaan (power) dan mampu mempengaruhi banyak orang merupakan indikator
dari nilai politik 6. Nilai religi. Menjunjung tinggi aturan-aturan agama

Konflik Nilai

Organisasi adalah tempat bertemunya berbagai macam konsep nilai nilai masyarakat (societal
values), nilai institusi (institutional values), nilai organisasi (organizational values), nilai kerja (work
values), nilai profesi (professional values) dan nilai personal (personal values). Akibat langsung dari
bertemunya konsep nilai tersebut adalah kemungkinan terjadinya perbedaan antara satu konsep
nilai dengan konsep nilai yang lain. Oleh karena itu konflik nilai sering tidak bisa dihindarkan. Tiga
diantaranya akan mendapat perhatian pada KB ini yaituintrapersonal conflict, interpersonal conflict,
dan konflik antara nilai individu dengan nilai organisasi. Ketiga jenis konflik nilai ini masing-masing
bersumber pada diri orang tersebut, hubungan antar manusia dan hubungan antara person dengan
organisasi.

Mengatasi Konflik Nilai

Untuk mengatasi konflik nilai, beberapa cara bisa dilakukan. Untuk mengatasi intrapersonal conflict,
Barbara Moses misalnya menyarankan agar organisasi bisa menjadi tempat yang bersahabat dengan
kehidupan (life-friendly organization) yang memberi kesempatan kepada karyawan untuk
merefleksikan dirinya bagimana seorang karyawan menjalani hidup dan menghabiskan waktunya
untuk kehidupan. Refleksi diri tersebut bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan .
Sementara itu untuk mengatasi interpersonal conflict, Thomas Behr menyarankan agar para
eksekutif menjadi value-centered leaders yakni menjadi seorang pemimpin yang berbasis pada nilai-
nilai. Dengan menempatkan diri seperti ini para eksekutif diharapkan bisa menjadi mediator ketika
terjadi konflik nilai, khususnya konflik yang disebabkan karena hubungan antar personal maupun
konflik nilai yang terjadi karena perbedaan nilai-nilai personal karyawan dengan nilai-nilai organisasi.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan sensasi, atensi, persepsi, stress, stressor dan distress (25)

4
Sensasi

Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi atau dalam
bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kata latin, sensatus, yang artinya dianugrahi dengan indra,
atau intelek. Secara lebih luas, sensasi dapat diartika sebagai aspek kedasaran yang paling sederhana
yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperatur tunggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang
coklat. Sebuah sensasi dipandang sebagai knadungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan
spontan.

Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rakhmat,1994) menyebut sensasi sebagai “ pengalaman


elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan
terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.

Apapun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting.
Melalui alat indra, menusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat
indralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan
dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan,
karena rumput juga mengindra cahaya dan humiditas

Atensi

Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar
informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif
lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang
kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu.

Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang
tersedia. Informasi yang didapatkan dari pengindraan, ingatan dan proses kognitif linnya. Atensi
terbagi menjadi (selective attention ) dan atensi terbagi (devided ettention). Kesadaran meliputi
perasaan sadar maupun hal hal yang disadari yang mungkin fokus dari atensi.

Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar
informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari pengindraan, ingatan maupun proses kognitif
linnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas kemudian
akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu.

Persepsi

Ekspresi mengenal orang lain merupakan studi awal tentang persepsi. Darwin mendorong
munculnya permasalahan persepsi dengan pernyataan “ apa ciri-ciri keputusan yang baik tentang
orang lain” (muhadjir, 1992:80).

Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin perceptio,
dan percipere, yang artinya menerima atau mengambil.

5
Kata “persepsi” biasanya dikaitkan dengan kata lain, menjadi: persepsi dari persepsi sosial (calhoun&
Acocella, 1990: Sarwono,1997; Gerungan 1987), dan persepsi interpersonal (Rakhmat, 1994). Tegiuri
(dalam Muhadjir 1992) menawarkan istilah (la atrui” atau mengenal orang lain. Dlam keputusan
berbahasa inggris, istilah yang banyak digunakan adalah “ social perception”. Objek fisik pada
umumnya memberikan stimulus fisik yang sama, sehingga orang mudah membuat persepsi yang
sama. Pada dasarnya, objek berupa pribadi memberi stimulus yang sama pula, namun kenyataannya
tidaklah demikian.

Persepsi (perception) dalam arti sempi ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang
memandang atau mengartikan sesuatu (leavitt,1978). Menurut DeVito(1997:75), persepsi adalah
proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang memengaruhi indra kita.

Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, kita tidak mungkin
berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yng menentukan kita memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin
mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuansinya, semakin cendrung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas (Mulyana,2000:167-168).

Stress

Dalam pengertian sederhananya stres ialah suatu kondisi atau keadaan dari luar yang menuntut
respon --baik fisik maupun psikologis-- dari seseorang. Jadi, stres itu sendiri bukanlah sebuah
gangguan kejiwaan. Ia suatu yang normal terjadi pada setiap manusia, baik itu dewasa maupun
anak-anak.

Kalau begitu, mengapa ada orang yang sakit karena stres? Mengapa juga ada orang yang terganggu
jiwanya karena stres?

Stressor

Stresor adalah pengalaman atau situasi yang penuh dengan tekanan. Stresor meningkatkan risiko
penyakit saat hal-hal tersebut benar-benar mengganggu kehidupan seseorang, saat hal-hal tersebut
tidak dapat dikendalikan, atau jika hal-hal tersebut kronis, berlangsung setidaknya selama enam
bulan.

Atau stessor bisa juga diartikan suatu keadaan yang bisa membuat orang mengalami stress.
Contohnya kenaikan jabatan atau pun situasi-situasi yang sebelumnya belum dia alami

Disstress

Bisa dibilang eustress dan distress itu merupakan buah dari stres itu sendiri. Eustress berarti stres
yang sifatnya positif sementara distress berarti stres yang sifatnya negatif. Eustress memberikan

6
efek menyenangkan (termotivasi, menikmati tantangan, dsb) bagi pelakunya sedangkan distress
memberikan efek tertekan (merasa terbebani, tidak nyaman, dsb) bagi pelakunya.

sumber:

BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi, Universitas Terbuka.

ilmumanajemenindustri.com

https://belajarpsikologi.com/pengertian-kepribadian/

https://www.academia.edu/8440518/NILAI-NILAI_INDIVIDU_DAN_SIKAP_KERJA_Nilai-
Nilai_Individu_Nilai_value

Anda mungkin juga menyukai