Setiap manusia memiliki otak yang berbeda-beda yang mengakibatkan timbulnya perbedaaan
kepribadian. Menurut teori MBTI manusia digolongkan kepada empat dimensi. Keempat
dimensi tersebut membentuk dan membuat manusia terlihat berbeda daring manusia yang
lainnya. Keempat dimensi tersebut adalah Extrovert/Introvert yang dimana mempelajari tentang
interaksi manusia dengan dunia luar, sensing/intuition yang mempelajari tentang bagaimana jenis
informasi yang dapat ditangkap oleh seseorang, thinking/feeling yang dimana mempelajari
tentang bagaimana mengambil keputusan, dan yang terakhir judging/perceiving yang
mempelajari tentang gaya hidup seseorang.
Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain cenderung membentuk
kelompok sosial untuk menjalani kehidupannya. Dari kelompok-kelompok yang dibuat oleh
manusia terdapat kelompok terdekat yaitu keluarga,teman,dan kelompok sosial. Sebuah
kelompok dapat dikatakan sebagai sebuah keluarga jika terdapat ikatan dimana terdapat
perjanjian antara 2, kemudian terdapat hubungan darah, dan tinggal dalam satu tempat tinggal.
Pertemanan disini dapat diartikan sebagai kawan, sahabat, juga dapat menjadi pelengkap
(pasangan). Kelompok pertemanan disini terdapat berbagai macam seperti teman biasa, teman
dekat, teman kerja. Dari kelompok pertemanan ini dapat memberikan beberapa keuntungan
seperti dapat belajar saling menghargai satu sama lain antar anggota kelompok. Kelompok sosial
merupakan sekolompok manusia yang saling berinteraksi dan bekerja sama sedemikian rupa
sehingga menimbulkan perasaan kebersamaan. Kelompok sosial terdapat bermacam-macam
seperti primary group dan secondary group, formal grup dan informal grup, dan kelompok sosial
teratur dan tidak teratur.
Kelompok-kelompok terdekat ini terbentuk karena naluri manusia yang ingin hidup berkelompok
dan adanya kesamaan dalam sejumlah hal, seperti kepentingan, tujuan, latar belakang wilayah,
atau ideologi.
TIPOLOGI KELOMPOK
Hubungan antar pribadi merupakan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.
Hubungan antar pribadi memiliki dua peran penting, yaitu peran persepsi dan peran komunikasi.
Persepsi adalah sebuah proses mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi sehingga
menjadi berarti (King, 2011). Menurut DeVito (2013) menggambarkan beberapa jenis hubungan
antar pribadi yaitu hubungan pertemanan, hubungan cinta, hubungan keluarga, dan hubungan
kerja.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi persepsi, baik yang membentuk maupun yang
mendistorsinya yaaitu Karakteristik dari individu yang melakukan persepsi (perceiver),
Karakteristik dari target dan situasi. syarat penting dalam hubungan antara perseorangan adalah
Hubungan ini merupa hubungan bilateral di antara dua orang dan Biasanya hubungan ini terbina
dengan dipandu dasar kepercayaan, kesetiaan dan paling penting mempunyai agenda yang
tersendiri dan menyebabkan "mutal understanding" dan memberikan manfaat kepada kedua
pihak
Dengan membangun hubungan antarpribadi kita bisa menilai orang lain lebih jelas, tetapi dalam
menilai seseorang kita sering kali menggunakan jalan pintas. Walaupun seringkali jalan pintas
itu membantu mempercepat individu menyimpulkan apa yang dipersepsi, tetapi cara seperti itu
dapat menyesatkan. Selain itu, jalan pintas dapat membantu dalam mengenali saat terjadi dan
menghindari distorsi dalam persepsi. Jalan pintas yang sering diambil daalam menilai individu
adalah persepsi yang selektif, proyeksi, streotip dan halo effect.
Di dalam hubungan antar pribadi pasti terjadi konflik, macam-macam strategi yang digunakan
untuk menyelesaikan konflik yaitu strategi beruang (akomodasi), strategi kura-kura
(menghindar), strategi rubah (kompromi), strategi hiu (kompetisi), dan strategi burung hantu
(kolaborasi).
Pemimpin adalah sosok yang dibutuhkan untuk memimpin "pasukan" dengan cara yang
bijaksana dan memiliki kreativitas sehingga setiap anggota dapat memaksimalkan potensi yang
ada di dalam diri mereka. Pemimpin yang baik harus mampu menjadi penunjuk jalan di depan,
menjadi partner, dan mendorong seluruh anggotanya dari belakang. Tolak ukur keberhasilan
seorang pemimpin dapat dilihat dari kontribusi aktif dari setiap anggota kelompok berasal dari
dirinya sendiri tanpa paksaan. Kepemimpinan membutuhkan pengalaman, kepribadian yang
baik, dan pengetahuan yang tinggi tentang tujuan yang akan diraih bersama.
Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Seperti, seorang pemimpin harus
selalu tertantang oleh proses dan tidak mudah menyerah. Seorang pemimpin harus dapat
menyatukan visi kelompok agar dapat mencapai tujuannya. Pemimpin yang baik juga harus
dapat memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk bertindak, tidak memaksakan hanya
kehendaknya saja. Pemimpin adalah sosok yang dipercaya oleh anggotanya. Maka dari itu
seorang pemimpin harus membawakan nilai-nilai baik dalam kesehariannya karena pemimpin
merupakan model bagaimana anggotanya berfungsi.