Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK

PERILAKU ORGANISASI

UNDIKNAS UNIVERSITY
2022
NAMA KELOMPOK

Marchia Jovial P / 121114027


Komang Sartika Candra Dewi / 121114218
I Kadek Teja Wahyu Darma Putra / 121113886
I Made Suwandika / 121113884
I Komang Bagus Suarjana / 121113618
Putu Nadya Indartha / 121113617
I Gede Bagas Aditya Padma / 121114069
Komang Rendra Widhiarta / 121113626
I Kadek Indra Dwipayana Ardika Putra / 121114158
Suriyati/121113947
Ida Bagus Putra Diksa/121113881
Berbagai Perspektif Terhadap Kelompok

Beberapa pendekatan perspektif yang berbeda satu sama lain


bisadipergunakan untuk menganalisis teori atau konsep
kelompok. Pendekatan perspektif dipergunkan untuk
memahami bahwa mempelajari teori organisasitidak hanya
cukup menggunkan a single dan unified models dari tatanan
suatukelompok. Akan tetapi banyak pendekatan dan cara yang
berbeda yang bisadipakai. Pada aslinya konsep perspektif ini
dipergunakan dalam manajemen, akantetapi inti
pembahasannya dipergunakan pula untuk teori organisasi.
Menurut Huse dan Bowditch ada 3 aliran golongan perspektif yakni:

1. Perspektif I,intinya melihat konsep organisasi/manajemen dari


fahamklasik. Aliran ini pada intinya mengartikan organisasi/kelompok
sebagaisuatu isue-isue tentang bagaimana kelompok itu disusun, fungsi-
fungsidirancang dan dibiayai, kewenangn dan tanggungjawab
dijalankan, span pengawasan dijalankan dan gaya kepemimpinan yang
bagaimana yangseharusnya dijalankan.

2. Perspektif II,dalam perspektif ini konsep oranisasi/kelompok


lebihdiartikan sebagai aliran pekerjaan. Konsep dasarnya bagaimana
suatuinformasi itu bisa dijalankan dan disampaikan dengan sebaiknya
melaluialat analisa yang tepat.

3. Perspektif III ,dalam hal ini konsep organisasi/manajemen sebagian


besartitik perhatian pada human perspektif. Dalam pandangan
perspektiforganisasi dan manajemen bahwa manusia dalam setiap satuan
kerjaorganisasi/kelompok menjadi lebih penting dibandingkan dengan
strukturseperti yang diteknakan dalam aliran perspektif I.
Menurut W. Richard Scott(1981) ada beberapa perspektif teori
organisasiantara lain:

1. Perspektif rational,
2. Perspektif natural,
3. Perspektif open system,
4. Kombinasi dari perspektif diatas

Kita ikuti dulu penjelasan dari perspektif Richard Scott. Dari rational
systemini, organisasi merupakan instrument yang dirancang untuk
mencapai tujuantertentu, bagaimana baik atau buruknya suatu
instrument amat tergantung padafactor-faktor yang dirangkumkan oleh
konsep rasionalitasnya suatu struktur.Perspektif ini dipandang sebagai
suatu tindakan yang dipandu oleh tujuan dantindakan yang
terkordinasikan. Bahasa yang dipergunakan antara lain:
efisiensi,optimalisasi, implementasi, dan lainlain.
Jenis-jenis kelompok terbagi atas:

1. Kelompok Formal dan Informal Kelompok Formal, adalah sub


unit sah dari organisasi yang telahditetapkan oleh anggaran dasar atau
suatu ketetapan management. Jadikelompok ini sengaja dibentuk untuk
memenuhi tugas yang nyata gunamendukung tugas organisasi.
Kelompok Non-Formal, adalah kelompok yang muncul sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan individu dengan mengembangkan tata
hubungandengan anggota lain dalam organisasi. Kelompok informal
hanya dapatterbentuk apabila lokasi fisik anggota-anggotanya, sifat
pekerjaan, dan jadwal kerja memungkinkan untuk terbentuknya
kelompok. Oleh karenaitu kelompok informal muncul dari kombinasi
antara faktor-faktor formaldan kebutuhan manusia sebagai anggotanya.
2. Kelompok Primer dan Sekunder Kelompok Primer adalah
kelompok yang jumlah anggotanya sedikit,walaupun tidak setiap
kelompok yang anggotariya sedikit adalahkelompok primer. Hubungan
antaranggota bersifat personal (saling kenalsecara pribadi) dan
mendalam, diwarnai oleh kerja sama, sering bertatapmuka dalam waktu
lama, sehingga terbangun keterlibatan perasaan yangdalam. Contoh
kelompok primer adalah, keluarga, kelompok teman,sepermainan.

Kelompok Sekunder, adalah kelompok yang jumlah anggotanya


banyak. Hubungan antar anggota bersifat impersonal (tidak saling
kenalsecara pribadi), lebih diwarnai oleh kompetisi, jarang bertatap
mukadalam waktu lama, sehingga tidak terbangun hubungan yang
emosional.Hubungan yang ada lebih bersifat fungsional, artinya orang
bukan dilihat dari segi “siapanya” melainkan lebih dilihat dan segi “apa
kegunaannya” bagi pencapaian tujuan kelompok. Contoh kelompok
sekunder adalah,organisasi buruh, universitas, sekolah dll.
3. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan Kelompok
Keanggotaan, adalah kelompok yang anggota-anggotanyasecara
administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Kelompok
Rujukan, adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur(standard)
untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

4. Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif Kategori


Deskriptif, menunujukkan klasifikasi kelompok denganmelihat proses
pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan,ukuran, dan pola
komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjaditiga:

(a) kelompok tugas;


(b) kelompok pertemuan;
(c) kelompok penyadar.

Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnyatransplantasi


jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok Preskriptif,
mengacu pada langkah-langkah yang harusditempuh anggota kelompok
dalam mencapai tujuan kelompok.
5. Kelompok Komando, adalah kelompok yang terdiri dari
individu -individu yang melapor langsung kepada manajer
tertentu, atau dengankata lain kelompok komando adalah
manajer dan semua bawahannya.

6. Kelompok tugas, adalah orang-orang yang secara bersama-


samamenyelesaikan tugas.

7. Kelompok Kepentingan, adalah orang-orang yang bekerja


sama untukmencapai tujuan khusus dan yang menjadi perhatian
masing-masing orang.
Motivasi Pembentukan Kelompok

Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan


yangsama untuk memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan adanya motivasi
untukmemenuhinya, lalu akan timbul motivasi untuk memenuhinya,
sehinggaditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang
terjadi akanmembentuk sebuah kelompok. Pembentukan kelompok
sosial tidak hanyatergantung pada kedekatan fisik. tetapi kesamaan di
antara anggota–anggotanya.seseorang lebih menyenangi berhubungan
dengan orang yang memiliki kesamaandengan dirinya. misalnya
kesamaan minat, kepercayaan, hobi, usia dansebagainya.Pembentukan
kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing–masing
anggota ( siapa yang menjadi ketua atau anggota ). Interaksi yang
terjadisuatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi
biasanya bersifatsementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok
tersebut, sehingga anggotakelompok berusaha menyesuaikan diri demi
kepentingan kelompok. Akhirnyasetelah terjadi penyesuaian, perubahan
dalam kelompok mudah terjadi.Setelah adanya interaksi biasanya dalam
sebuah kelompok terdapat normasosial. Norma terbentuk dari proses
akumulatif interaksi kelompok.
Tahap Perkembangan Kelompok

1. Pembentukan (forming) Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan
diberikan tugas.Anggota kelompok cenderung bekerja sendiri walaupun
memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum bisa
saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk merencanakan,
mengumpulkaninformasi dan mendekatkan diri satu sama lain.

2. Keributan (storming) Pada tahap ini kelompok mula mengembangkan ide-


ide berhubungan dengan tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-
isu semacam masalah apa yang harus mereka selesaikan, bagaimanafungsi
mereka masing-masing dan model kepemimpinan seperti apa yangdapat
mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka danmengkonfrontasikan
ide-ide dan perspektif mereka masingmasing. Pada beberapa kasus, tahap
storming cepat selesai. Namun ada pula beberapakelompok yang mandek
tahap ini. Tahap storming sangatlah pentinguntuk perkembangan suatu
kelompok. Tahap ini bisa saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang
menghindari konflik. Anggota kelompokharus memiliki toleransi terhadap
perbedaan yang ada.
3. Penormaan (norming) Terhadap kesepakatan dan konsesus antara anggota
kelompok.Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Kelompok mulai
menemukanharmoni seiring dengan kesepakatan yang mereka buat mengenai
aturan–aturan dan nilai–nilai yang digunakan. Pada tahap ini, anggotakelompok
mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring denganmereka melihat kontribusi
penting masin–masing anggota untuk kelompok.

4. Pelaksanaan (peforming) Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam


menyelesaikan pekerjaaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak
perludan supervise eksternal. Anggota kelompok saling tergantung satu
samalainnya dan mereka saling respek dan berkomunikasi. Supervisor
darikelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyakdiambil
oleh kelompok.

5. Peristirahatan (Adjourning and Transforming) Ini adalah tahap yang terakhir


dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja
kembali pada tahapmanapun ketika mereka mengalami perubahan. Misalnya jika
ada reviewmengenai goal atau ada perubahan anggota kelompok.
Kesimpulan

Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua


atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara
jelas antara anggota satudengan yang lain dan berlangsung
dalam situasi yang dialami. Kelompokmerupakan kebutuhan
bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok
Pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat,
efektif danefesian. Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang
terdiri dari dua atau lebihindividu yang mengadakan interaksi
sosial agara ada pembagian tugas, strukturdan norma yang ada.
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai