Anda di halaman 1dari 4

Nama : Niken Ayu Lestari

NIM : B10120163
Kelas : Administrasi Publik ( C )

PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Pengertian Kelompok
Dua individu, atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung
untuk mencapai sasaran tertentu ( Robbins, 2003: 292). Definisi ini mengantarkan kita pada
pemahaman bahwa dalam kelompok harus terdapat interaksi dari orang-orang yang
meniatkan diri untuk saling bergantung satu sama lain dan mencapai sasaran secara bersama
untuk dinikmati bersama pula.
Kelanggengan kelompok terletak pada kesungguhan masing-masing individu yang
tergabung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat kolektivitas dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara bersama dengan menampung sebagian besar aspirasi
individual. Semakin banyak aspirasi anggota kelompok yang terakomodasi, semakin puaslah
anggota kelompok. Kepuasan anggota akan membuat eksistensi kelompok bertahan untuk
jangka waktu yang lebih lama.

Pengertian Organisasi
Secara etimologi, organisasi dalam bahasa inggris diartikan dengan “organization”.
Sedangkan secara terminologi, banyak pendapat yang mendefinisikan mengenai organisasi.
Menurut James D. Mooney yang dikutip oleh Wursanto, organisasi diartikan sebagai
“Organization is the from of every human association for  the attainment of common
purpose”. Organisasi meparupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama.
Menurut Alo Liliweri, organisasi adalah “bentuk kerja sama yang sistemik antara
sejumlah orang untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan bersama”.
Menurut Greenberg dan Baron yang dikutip oleh Wibowo, organisasi adalah, “sistem
sosial yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja bersama untuk mencapai
beberapa sasaran yang disepakati”.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu bentuk
kerjasama antara individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang telah
disepakati.
Pengertian Kelompok Dalam Organisasi

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku kelompok adalah aktifitas yang
dapat diamati dari dua atau lebih manusia atau individu yang berinteraksi dan  berkumpul
untuk mencapai tujuan tertentu.
Manusia sebagai individu mempunyai watak, temperamen, sifat dan kepribadian yang
berbeda-beda. Apabila individu tersebut masuk menjadi anggota suatu kelompok, maka sifat,
watak, temperamen dan kepribadiannya akan ikut dibawa masuk ke dalam kelompok. Dalam
hal demikian maka akan terbentuk perilaku yang pada mulanya berorientasi kepada perilaku
individu harus diarahkan dan dikendalikan ke arah perilaku yang berorientasi kelompok. Hal
ini berarti perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai
tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang
menjadi perilaku organisasi.
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak perilaku dari
individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan
untuk memperbaiki efektivitas organisasi.
Jadi, perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau lebih
individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi tertentu yang telah disepakati.

Banyak alasan mengapa orang berkelompok. Beberapa orang malah menganggap


berkelompok merupakan suatu kebutuhan, dalam arti tanpa berkelompok seseorang tidak
nyaman untuk hidup bahkan mungkin tidak bisa hidup. Oleh karena itu beberapa orang rela
untuk berkorban (harta bahkan harga diri dan nyawa) untuk mempertahankan eksistensinya
dalam kelompok. Beberapa alasan berkelompok adalah sebagai berikut:
• Alasan keamanan, dengan bergabung dalam suatu kelompok, seseorang dapat
mengurangi ketidak amanan dalam kesendirian. Banyak orang merasa lebih kuat dan
tidak ragu-ragu manakala berada dalam suatu kelompok.
• Alasan status, dengan bergabung dalam kelompok, seseorang merasa lebih dipandang
dan lebih terhormat dibanding sendirian.
• Harga diri, karena merasa lebih terhormat bila berkelompok maka seseorang merasa
mempunyai harga diri.
• Kebutuhan bersosial (Afiliasi), banyak kebutuhan sosial bisa didapatkan saat
seseorang berkelompok. Suasana bersahabat saat kesusahan, kesakitan, kematian, dan
saat dilanda bencana, seseorang akanlebih mudah mendapatkan pertolongan dari
orang atau pihak lain saat seseorang berkelompok.
• Membangun kekuatan, banyak hal tidak bisa dicapai secara individual, namun
menjadi sangat mungkin manakala berkelompok. Karena dengan berkelompok akan
memudahkan membangun kekuatan untuk meraih sesuatu yang besar.
• Mencapai tujuan, karena berkelompok memunculkan kekuatan, maka tentu saja akan
memudahkan pencapaian tujuan

Berdasarkan alasan terbentuknya, kelompok dapat dibagi menjadi dua yaitu dapat
berbentuk kelompok formal ataupun kelompok informal.

1. Kelompok Formal (Formal Group)

Kelompok formal adalah kelompok yang terbentuk karena tindakan manajerial


organisasi, dirancang secara intensional untuk mengarahkan anggotanya ke arah tujuan
organisasi. Dalam kelompok formal, perilaku anggota yang terikat didalamya ditentukan
dan diarahkan pada tujuan organisasional. Kelompok formal merupakan kelompok kerja
yang terbatas pada satu struktur organisasi dan memiliki rancangan penugasan kerja serta
tugas-tugas spesifik yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer
menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Kelompok formal memunyai dua bentuk, antara lain:

a.     Kelompok Komando (Command Group), merupakan kelompok yang ditentukan oleh


hubungan diantara individu yang menjadi bagian formal dari organisasi, mereka yang
memunyai legitimasi memberi perintah kepada yang lain.

b.    Kelompok Tugas (Task Group), merupakan kelompok formal organisasional yang


dibentuk untuk melakukan tugas spesifik. Kelompok ini terdiri dari individu dengan
minat dan keahlian khusus dalam bidang tertentu tanpa memandang posisi mereka dalam
hirarki organisasi.

2. Kelompok Informal (Informal Group)

Kelompok informal adalah kelompok yang berkembang secara alamiah diantara


individu, tanpa pegarahan dari organisasi dimana mereka bekerja. Kelompok informal
tidak terstruktur maupun ditentukan secara organisasional. Kelompok informal terbentuk
sebagai konsekuensi dari tindakan individu sebagai tanggapan atas kebutuhan dan kontak
sosial. Kelompok ini merupakan kelompok sosial yang berkembang berdasarkan minat
yang sama dan pertemanan. Walau tidak dibentuk oleh manajemen, kelompok jenis ini
dapat memengaruhi kinerja individu dan organisasi. Dampaknya dapat bersifat positif
atau negatif tergantung tujuan dari para anggota kelompoknya. Kelompok formal
memunyai dua bentuk, antara lain:

a.     Kelompok Minat (Interest Group) adalah kelompok pekerja yang berkumpul untuk
memuaskan minat atau kepentingan bersama.

b.      Kelompok Persahabatan (Friendship Group) adalah kelompok informal yang


berkembang karena anggotnya adalah teman, sering saling bertemu di luar organisasi.
Manfaat Kelompok Dalam Organisasi
Berbagai kelompok bekerja dalam suatu organisasi sebagai kesatuan-kesatuan yang
jelas. Kelompok-kelompok itu mungkin merupakan kelompok-kelompok fungsional
(misalnya orang-orang produksi, orang-orang pemasaran, para peneliti dan sebagainya), atau
mungkin kelompok-kelompok vertikal (misalnya para kepala sekolah dan para guru, para
manajer senior, para pekerja dan para penyelia dan sebagainya). Berbagai kelompok dalam
organisasi bekerja bersama-sama. Mereka memikul tanggung jawab bersama dan menangani
masalah-masalah dalam bidang mereka sendiri demi tercapainya tujuan organisasi.
Adanya kelompok dalam suatu organisasi dapat memengaruhi kinerja dan kepuasan.
Riset mengindikasikan bahwa kelompok kecil lebih cepat dalam menangani tugas dari pada
individu tunggal dan kelompok besar. Dan untuk pemecahan masalah, kelompok besar secara
konsisten memberikan hasil yang lebih baik dari pada kelompok kecil karena kelompok besar
sangat baik dalam mendapatkan input yang beragam. 
Dari penjelasan diatas, dapat diketahui banyaknya manfaat dari keberadaan kelompok
dalam suatu organisasi, baik manfaat untuk individu sebagai bagian atau anggota kelompok
maupun bagi efektifitas kerja suatu organisasi yang sedang berjalan.

Kesimpulan

Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktifitas yang dilakukan dua atau lebih
individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi tertentu yang telah disepakati. Perilaku individu harus diarahkan menuju
kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan
selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.
Ada banyak tipe kelompok baik berdasarkan alasan pembentukannya, tingkat prestasi
dan interaksinya. Berdasarkan alasan pembentukannya yaitu kelompok formal dan informal.
Berdasarkan tingkat prestasinya yaitu kelompok pseudo, kelompok tradisional, kelompok
efektif, dan kelompok prestasi tinggi.  Sedangkan berdasarkan interaksinya yaitu kelompok
primer dan kelompok sekunder.
Dalam perkembangannya, kelompok berkembang melalui lima tahapan yaitu;
pembentukan (forming), pancaroba/ keributan (Sorming), penormaan (norming), pelaksanaan
(performing), dan penundaan (adjouring). Ada begitu banyak manfaat dari keberadaan
kelompok dalam suatu organisasi, baik manfaat untuk individu sebagai bagian atau anggota
kelompok maupun bagi efektifitas kerja suatu organisasi yang sedang berjalan.

Anda mungkin juga menyukai