Anda di halaman 1dari 2

Nama : Winnada Alia Lestari

Nim : B10120180

Kelas : (C) Administrasi Publik

Tugas resume Metode Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan

Bab 3

Manajemen Organisasi

Dari penjelasan bab 1 dan bab 2, dapat disebutkan empat fungsi dasar dari manajemen
organisasi, yakni; (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, (3) pengarahan, dan (4) pengawasan.
Agar manajemen pada organisasi dapat dengan mudah mencapai tujuannya secara efektif,
efisien, dan rasional melalui kegiatan orang lain, maka manager organisasi dituntut mampu
menjalankan fungsi-fungsi dasar manajemen di atas. Perkataan lainnya adalah, keberhasilan
manager ditentukan oleh seberapa besar dia mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen
secara baik. Pada organisasi-organisasi besar yang formal, tugas utama manager adalah
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, tentu saja untuk membedakannya dengan fungsi staf
atau pegawai.

Setiap pemimpin memiliki berbagai pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.


Torang menyebutkan ada lima hal yang biasanya ada sebagai dasar pengambilan keputusan
organisasi, yakni; intuition, fact, experience, authority, dan logic.33

a. Intuition (intuisi). Merupakan cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan `inner
feeling-nya`. Ada dua keuntungan cara ini yaitu cepat dan pengaruhnya dapat dibatasi. Di era
pemerintahan Soeharto, pengambilan keputusan dengan cara seperti ini paling sering
dilakukan. Pertemuan dengan pengusaha dalam satu jam atau 30 menit di rumah makan sudah
langsung menghasilkan keputusan seorang Presiden terhadap kebijakan negara. Tentu
kebebasan Soeharto mengambil keputusan denga cara ini didukung oleh sistem politik pada
zamannya.

b. Fact (fakta). Ini merupakan cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan
menggunakan fakta-fakta yang cukup mendukung. Dibanding dengan intuisi, pengambilan
keputusan dengan fakta lebih rasional dan objektif, karena menggunakan metodologi. Biasanya
sebelum keputusan diambil, fakta tersebut dianalisa, diklasifikasi, dan diinterpretasi.
c. Experience (pengalaman). Ini merupakan cara seorang pemimpin mengambil keputusan
dengan menjadikan peristiwa masa lalu (past events) sebagai acuannya. Peribahasa yang
biasanya digunakan adalah `pengalaman merupakan guru terbaik`. Namun demikian,
pengambilan keputusan dengan cara ini cenderung lebih bersifat `tradisional` dan menjaga
`status-quo`. Cara seperti ini biasanya membuat organisasi menjadi stagnan.

d. Authority (kekuasaan). Dalam organisasi, kekuasaan dan pengambilan keputusan saling


berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Kekuasaan adalah kekuatan yang dimiliki oleh seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan, dan keputusannya dilaksanakan oleh bawahannya.
Kelebihan cara ini adalah keputusan itu sangat mudah diikuti atau diterima. Tetapi
kelemahannya keputusan itu menjadi sesuatu yang sangat rutin dan bersifat mendikte.

e. Logic (logika). Ini merupakan cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan
melakukan studi rasional terhadap setiap informasi yang terkait dengan keputusan yang
diambil. Agar keputusan yang diambil efektif, efisien, dan rasional, maka tingkat reliabilitas
informasi harus diperhitungkan.

Persoalannya adalah seringkali pengambilan keputusan seorang pemimpin tidak efektif, kurang
efisien, dan kurang rasional. Akibatnya keputusan tersebut mendapat penolakan dari anggota
atau merugikan organisasi. Untuk itu, kata Torang ada beberapa teknik yang dapat dilakukan
oleh pemimpin dalam mengambil keputusan :

a. Menentukan apa masalahnya. Disini pemimpin dapat menulis semua terminologi dengan
teliti sehingga dapat membantu memecahkan apa yang ada dan akan dilakukan.

b. Menemukan latar belakang informasi umum dan pandangan yang berbeda tentang masalah
yang akan diputuskan

c. Menentukan tindakan yang terbaik sebelum mengambil keputusan. Ingat bahwa tidak
mengambil keputusan juga merupakan pilihan keputusan

d. Menginvestigasi posisi dan keputusan percobaan. Pada langkah ini seorang pembuat
keputusan dapat merujuk pada pengambilan keputusan yang berdasarkan pada intuisi, fakta,
pengalaman, dan kekuasaan.

e. Mengevaluasi keputusan percobaan

f. Buatlah agar keputusan itu sesuai `goal` dan `target` yang telah ditentukan

g. Mengetahui hasil keputusan dan validitas solusinya. Pada tahapan ini sekaligus merupakan
langkah pengawasan terhadap fungsi dasar manajemen (plan, organizing, actuating, and
controlling).

Anda mungkin juga menyukai