PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Agar kita semua dapat memahami apa itu dinamika kelompok dan
pembentukan team kerja beserta bagian bagiannya dan mengetahui konflik apa saja
yang ada didalam sebuah organisasi beserta cara penyelesaiannya
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jenis-Jenis Kelompok
Kelompok dapat berbentuk formal dan informal. Kelompok formal adalah
kelompok yang sengaja dibentuk dengan keputusan manajer melalui bagian
organisasi untuk menyelesaikan suatu tugas secara efisien dan efektif. Sedangkan
kelompok informal adalah suatu kelompok yang tidak dibentuk secara formal
melalui struktur organisasi, yang muncul karena adanya kebutuhan akan kontak
sosial.
2
satuan tugas yang dibentuk oleh manajer perusahaan untuk
mengendalikan/menurunkan biaya operasional sebesar 10%.
3
2. Alasan Terbentuknya Kelompok
4
d). Alasan Status
Dengan bergabung dalam suatu organisasi seseorang merasakan adanya
pengakuan dari lingkungannya bahwa ia memiliki status tertentu sesuai dengan
status yang disandang oleh kelompoknya.
3. Perkembangan Kelompok
Kelompok yang telah terbentuk tidak langsung dapat bekerja dengan tingkat
efektivitas yang tinggi. Karena untuk mencapainya, biasanya melalui beberapa
tahapan perkembangan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi antara lain :
5
b). Tahap konfrontasi
Sekalipun konflik bukan merupakan fase dari perkembangan kelompok, tetapi
sasaran kelompok dan harapan anggota kelompok akhirnya mendapat tantangan.
Terjadinya perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh sangat
umum terjadi. Tantangan terhadap tujuan kelompok merupakan proses yang sehat
jika konflik tersebut menyebabkan meningkatnya kohesivitas dan penerimaan.
Bila konflik yang terjadi sangat tajam dan tidak fungsional, maka kelompok akan
tetap merupakan kelompok yang tidak efektif dan tidak pernah naik ke tingkat
kematangan yang lebih tinggi.
6
d). Tahap kolaborasi
Tingkat kematangan yang tertinggi dari perkembangan kelompok adalah
kolaborasi, dimana ada rasa kekompakan dan komitmen yang tinggi terhadap
organisasi. Perbedaan masing-masing individu dibiarkan terjadi. Konflik yang
terjadi diidentifikasi dan dipecahkan melalui diskusi. Konflik yang terjadi
berkaitan dengan masalah substansi yang relevan dengan tugas kelompok.
Keputusan diambil melalui diskusi yang rasional dan tidak ada upaya untuk
membuat keputusan yang dipaksakan. Anggota kelompok sadar akan proses
kelompok dan meningkatkan keterlibatannya dalam kelompok.
1. Hakikat Konflik
7
2. Perubahan Pandangan Tentang Konflik
John Aker dari IBM menjelaskan pendapat baru tentang konflik yang
disebut sebagai perspektif interaksionis. Pendekatan interaksionis mendorong
konflik pada keadaan yang “harmonis” tidak adanya perbedaan pendapat yang
cendrung menyebabkan organisasi menjadi statis, apatis dan tidak tanggap
terhadap kebutuhan akan perubahan dan inovasi. Sumbangan utama
pendekatan ini adalah mendorong pimpinan organisasi untuk selalu
mempertahankan tingkat konflik yang optimal agar mampu menimbulkan
semangat dan kreativitas kelompok.
8
3. Konflik Fungsional dan Disfungsional
Konflik ibarat pedang bermata dua, disatu sisi pedang dapat bermanfaat jika
digunakan untuk melaksanakan pekerjan yang produktif dan diisisi lain pedang
juga dapat merugikan dan mendatangkan bencana apabila dipergunakan untuk
membunuh orang. Demikian juga konflik yang terjadi dalam organisasi dalam
batas-batas tertentu kehadiran konflik dalam suatu organisasi diperlukan dalam
rangka kemajuan dan perkembangan organisasi.
9
b). Konflik disfungsional
10
Konflik yang optimal terjadi pada kondisi B, dimana tingkat konflik yang
terjadi cukup untuk mencegah adanya stagnasi, mendorong adanya kreativitas,
menimbulkan dorongan untuk melakukan perubahan, dan mencari cara terbaik
untuk memecahkan masalah. Hubungan antara konflik dengan prestasi kerja
dapat dilihat seperti Tabel 6.1.
Dalam pengelolaan suatu organisasi ada enam jenis konflik yang mungkin
terjadi dalam suatu organisasi, McShane and Glinow (2008).
11
b). Konflik antar individu
12
e). Konflik intra organisasi.
13
f). Konflik antar organisasi
Louis R. Pondy dalam McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa telah
mengembangkan suatu model yang dapat dipergunakan untuk menganalisis
konflik yang terjadi dalam organisasi. Konflik yang terjadi dalam organisasi
meliputi lima tahapan yaitu :
14
panjang. Akan tetapi mereka berbeda pendapat tentang cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut.
Konflik ini terjadi ketika suatu kelompok atau subunit menganggap atau
mempunyai persepsi bahwa tujuannya mulai dihalangi oleh tindakan dari
kelompok yang lain. Dalam tahap ini masing-masing subunit atau
kelompok mulai menentukan kenapa konflik itu muncul dan menganalisis
kejadiankejadian yang menyebabkannya. Masing-masing kelompok
mencari asal mula timbulnya konflik dan membuat suatu skenario yang
menerangkan masalah-masalah yang dialami dengan subunit yang lain.
Bagian pabrik misalnya menyadari bahwa penyebab masalah yang
dihadapi dalam produksi adalah cacatnya bahan-bahan yang dipakai.
Setelah bagian produksi melakukan penelitian, mereka menemukan bagian
material selalu membeli bahan-bahan baku dari pemasok yang
menawarkan harga yang terendah dan tidak mencoba mengembangkan
suatu kerjasama jangka panjang yang dapat meningkatkan kualitas dan
reliabilitas dari bahan-bahan tersebut. Dalam praktik bagian material
melakukan pengurangan biaya bahan baku dalam rangka memperbaiki
fungsinya, tetapi meningkatkan biaya manufaktur atau biaya pabrik
meningkat karena banyaknya bahan baku yang tidak dapat dipakai dan
merusak tujuan bagian pabrik. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bagian
pabrik menganggap bahwa bagian material menghalangi tujuannya.
15
suatu pertentangan secara mental dan menyalahkan subunit yang lain.
Sekali konflik meningkat, kerjasama diantara subunit menurun dan
demikian pula halnya efektivitas organisasi juga menurun. Kesulitan
mengembangkan produk baru dengan cepat jika bagian penelitian dan
pengembangan, bagian material dan bagian pabrik berselisih paham
tentang kualitas dan spesifikasi dari produk akhir.
16
konflik-manifertasi, ekor konflik akan mengakibatkan hubungan kerja
yang tidak baik diwaktu yang akan datang, dan budaya organisasi akan
diracuni oleh hubungan tidak bersahabat yang bersifat permanen.
7. Sumber-Sumber Konflik
17
b. Ketergantungan berurutan
18
meningkatkan penjualan dengan menjanjikan kepada konsumen barang
dengan corak yang unik, warna yang anggun dan dapat melayani
konsumen dengan segera. Bagian pemasaran juga menginginkan produk
dijual denagn kredit dan pembayaran pertama dapat ditunda tiga bulan.
Akan tetapi bagian kredit menghendaki pembayaran dengan kas.
19
meningkat. Jika sistem imbalan yang diberikan organisasi menguntungkan
bagian pemasaran yang memperoleh kenaikan bonus karena kenaikan
penjualan, sedangkan bagian produksi tidak mendapatkan bonus kaena
biaya produksi meningkat maka konflik akan segera muncul.
20
d. Jika kelompok tertentu selalu berusaha untuk mengeksploitasi
kelompok yang lain
b. Meningkatnya loyalitas
21
meningkatkan loyalitasnya. Pengorbanan pribadi dari anggota
kelompok sangat dihargai dan diharapkan oleh kelompoknya.
d. Orientasi aktivitas
e. Penilaian berlebihan
22
2). Perubahan yang terjadi di antara kelompok
a. Menurunnya komunikasi
b. Penyimpangan persepsi
23
bersahabat dan lain sebagainya. Dalam konflik antar karyawan dengan
pimpinan misalnya, pihak manajemen menganggap bahwa ketua
serikat pekerja bersifat agitasi dan mencoba merusak citra perusahaan,
sedangkan pihak karyawan menganggap pihak pimpinan mencoba
mengeksploitasi karyawan dan menahan imbalan yang menjadi hak
dari karyawan.
a. Mengabaikan konflik
24
b. Pemisahan secara fisik
b. Manuver politik
25
politik, dimana masing-masing kelompok mencoba untuk
menghimpun kekuatan untuk memaksa kelompok yang lainnya.
Proses demokratis yang biasanya dipergunakan adalah membawa
isu tersebut kedalam pemungutan suara. Semua kelompok berupaya
mempengaruhi hasil dari pemungutan suara tersebut dengan
meminta dukungan dari pihak luar. Pemecahan konflik dengan cara
ini akan meningkatkan situasi menangkalah, sementara sumber dari
konflik tidak dieliminir. Pihak yang kalah akan merasa dendam dan
terus menentang yang menang.
a. Pelunakan
26
bersifat sementara karena cara ini tidak menyelesaikan sumber yang
melandasi konflik.
b. Kompromi
27
4). Strategi resolusi
28
b. Tujuan yang lebih tinggi
c.Penyelesaian masalah
29
tidak mampu mengendalikan emosinya, maka solusi yang memuaskan
semua pihak sulit dicapai.
d. Mengubah struktur
30
10. Menciptakan Konflik Yang Bersifat Fungsional
31
tujuan kelompoknya. Dengan membagi kelompok-kelompok besar ke
dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil, subkelompok spesialis
misalnya, akan menciptakan suatu situasi yang lebih kondusif bagi
konflik, sepanjang masing-masing kelompok bersaing dalam peningkatan
prestasi masingmasing.
32
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kelompok yang telah terbentuk, tidak langsung dapat bekerja dengan tingkat
efektivitas yang tinggi. Karena untuk mencapainya biasanya melalui beberapa
tahapan perkembangan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi tahap orientasi,
konfrontasi, deferensiasi dan tahap kolaborasi.
Konflik yang optimal adalah tingkat konflik yang terjadi cukup untuk mencegah
adanya stagnasi, mendorong adanya kreativitas, menimbulkan dorongan untuk
melakukan perubahan, dan mencari cara terbaik untuk memecahkan masalah. Dalam
pengelolaan suatu organisasi ada enam jenis konflik yang mungkin terjadi dalam
33
suatu organisasi, yaitu; (i) konflik dalam diri sendiri, (ii) konflik antar individu, (iii)
konflik intra golongan kelompok, (iv) konflik antar kelompok, (v) konflik intra
organisasi dan (vi) konflik antar organisasi.
Konflik yang terjadi dalam organisasi meliputi lima tahapan yaitu: (i) tahap
pertama: konflik yang bersifat laten, (ii) tahap kedua: konflik yang dipersepsikan
(perceived conflict), (iii) tahap ketiga: konflik yang dirasakan (felt conflict), (iv)
tahap keempat: konflik yang dimanifestasikan, (v) tahap kelima: ekor konflik.
Ada empat strategi yang dapat dipergunakan untuk mengurangi konflik yang
terjadi dalam organisasi yaitu: (i) strategi penghindaran, (ii) strategi intervensi
kekuasaan, (iii) strategi penggembosan, (iv) strategi resolusi
34
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.coursehero.com/file/23034769/BAB-15-Dinamika-Perilaku-Dalam-
Organisasi/
35