Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2019-2020
Study Kasus dari Perusahaan PT. Light Instrumenindo Jakarta
dalam pembangunan fisik. Dimana dalam menjalankan kegiatannya sering menghadapi kendala,
baik internal maupun eksternal, sehingga diperlukan suatu organisasi yang efektif dan sistem
manajemen yang balk agar mampu mengatasi kendala tersebut dan proyek selesai pada waktunya
Kerja sama tim merupakan senjata yang ampuh dalam upaya meningkatkan produktivitas
dan efektivitas organisasi. Dengan adanya pembinaan atau pengembangan tim diharapkan terjadi
komunikasi, kerja sama, dan kekompakan satuan-satuan kerja dalam organisasi sehingga satuan-
Tim proyek di PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan perusahaan
dengan tujuan menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. Dimana seluruh
anggota organisasi dan pemimpinnya merupakan bagian dari sumber daya manusia perusahaan
yang secara formal membentuk tim kerja, yang terdiri dari anggota dengan perilaku tertentu.
Perilaku anggota tim akan membentuk karakteristik tim yang akan menentukan efektivitas
organisasi melalui efektivitas internal tim, yaitu suatu proses yang berhubungan dengan suasana
kerja dalam tim. Dengan suasana kerja yang sesuai dengan harapan anggota tim akan
1
Penyelesaian :
Dalam memahami perilaku kelompok dan memahami kerjasama pembaca harus memahami
Banyak pengertian/definisi tentang Tim Kerja yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :
1. Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih
memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada
2. Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitive, dan
senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan
sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang
lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif
menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang
lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja
2
3. Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang
4. Katzenbach dan Smith, mendefinisikan team sebagai sekelompok kecil orang dengan
5. Sedangkan menurut Hunsaker, 2001, Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang
saling melengkapi dan berkomitmen untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan
efisien.
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen.
Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki
interaksi regular. Ketiga, orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.
Kelompok tidak sama dengan tim. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau
lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai
sasaran. Suatu kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi
informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang
tanggung jawabnya.
3
Kelompok kerja tidak perlu untuk melakukan kerja kolektif yang menuntut upaya
gabungan. Jadi kinerja mereka sekedar jumlah kinerja sumbangan individual dari tiap anggota
kelompok. Tidak ada sinergi positif yang akan menciptakan suatu tingkat keseluruhan kinerja
Ada beberapa pandangan yang dipakai untuk membedakan jenis – jenis kelompok kerja.
Duncan yang dikutip oleh Adam I. Indrawijaya (1999) membedakan berdasarkan apakah
kelompok itu bersifat formal ataupun informal, berdasarkan keanggotaan, kesukaan, serta
berdasarkan besarnya. Berikut akan memakai pendapatnya Ducan dalam membedakan jenis –
Kelompok Informal, kelompok yang tidak terstuktur dan ditetapkan secara organisasi yang
4
Kelompok minat / kepentingan, mereka bekerjasama untuk mencapai suatu sasaran
Kelompok berdasarkan keanggotaan, merupakan kelompok yang lahir atas dasar ketentuan
Kelompok berdasarkan kesukaan, adalah kelompok dimana perasaan para anggotanya begitu
1. Menurut B.W Truckman dan M.AC Jensen dalam Robbins dan Coulter (2004) dengan model
5 tahapan.
a. Pembentukan (formin) adalah fase awal yang dicirikan dengan ketidakpastian tujuan ,
b. Badai (stroming) adalah tahapan kedua yang dicirikan oleh banyaknya konflik dalam
kelompok.
5
c. Penormalan (norming) adalah tahapan ketiga yang dicirikan adanya hubungan yang akrab
d. Pelaksanaan (performing) adalah tahapan keempat , dimana kelompok telah berfungsi dan
diterima anggota.
e. Pembubaran (adjourning) adalah tahapan terakhir untuk kelompok yang sifatnya sementara
yang dicirikan oleh adanya kepedulian untuk menuntaskan kegiatan – kegiatan penutupan
1. Rasa aman
4. Kekuatan
5. Pencapaian tujuan
1. Kebutuhan keamanan
2. Kebutuhan sosial
5. Tujuan kelompok
6. Ekonomi.
6
Faktor eksternal yang menentukan prestasi kelompok:
Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) adalah sebagai berikut :
1. Strategi organisasi-visi, misi, tujuan organisasi akan mempengaruhi perilaku kelompok yang
ada.
organisasi
4. Sumberdaya organisasi
7. Budaya organisasi
Struktur Kelompok:
1. Kepemimpinan Formal
Setiap kelompok kerja pasti punya pimpinan yang sah/formal yang akan berperan penting dalam
2. Peran
Seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan yang dikaitkan pada seseorang yang menduduki
suatu posisi tertentu dalam satu unit organisasi. Semua anggota diharapkan dapat memainkan
sejumlah peran baik dalam kantor maupun diluar kantor. Misalnya disamping kepala bagian, bisa
menjadi juru bicara dan bisa berperan sebagai juru dakwah dan lain – lain.
7
3. Norma
Pedoman – pedoman yang diterima dan diikuti oleh anggota – anggota sebuah kelompok
4. Status Kelompok
Posisi atau peringkatan yang didefinisikan sacara sosial yang diberikan kepada kelompok atau
5. Ukuran Kelompok
Kelompok besar sangat baik untuk memperoleh masukan yang beraneka. Kelompok kecil lebih
6. Proses kelompok
Beberapa proses yang perlu dipahami diantaranya adalah seperti pola komunikasi, pengambilan
keputusan, perilaku pemimpin, dinamika kekuasaan dan konflik yang terjadi dalam kelompok.
8
D. Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok
A. Model 5 tahap (five stage group developmnent) kelompok tidak selalu berproses dengan
Ciri-ciri :
Banyak ketidakpastian.
Anggota mulai menyesuaikan perilakunya, mengetes posisi mereka dan menanyakan hal-
Keadaan kelompok mudah goyah, tetapi tetap pada aturan yang ditetapkan. Tahap ini
Ciri-ciri :
yang ditetapkan kelompok (konflik intra kelompok maupun konflik kepemimpinan) Anggota
Ciri-ciri :
9
4. Berkinerja (performing stage)
Ciri-ciri :
Berfungsinya kelompok.
Ciri-ciri :
10
Kesimpulan:
Definisi: Kelompok (Group) adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam definisi singkat, teamwork
merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim. Sehingga tidak selalu terdiri
dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim
justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif. Untuk
mencapai kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap-sikap positif di antara anggota tim.
Antara lain kebiasaan untuk saling mendengarkan sehingga tercipta komunikasi yang baik,
memberikan dukungan kepada anggota tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap
kontribusi dan pencapaian yang diperoleh dari setiap anggota tim. Sebuah team work akan
menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat diperlukan adanya
Dalammemahamiperilakukelompokdanmemahamikerjasamapembacaharusmemahamibeberapafa
2.Klasifikasikelompokkerja.
11