Oleh kelompok 6 :
Albert Oscar Jonathan ( 2022107183 )
Andrian ( 2022107185 )
M-1
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….. ii
BAB I………………………………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………………… 2
BAB II………………………………………………………………………………………… 3
2.1 Perbedaan Tim dan Kelompok……………………………………….. 3
2.2 Tim Pemecahan Masalah…………………………………………………. 4
2.3 Tim yang Efektif……………………………………………………………… 4
2.4 Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Tim Dan Mengubah individu menjadi
pemain………………………………………………. 7
BAB III………………………………………………………………………………………… 10
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….. 11
ii
BAB I
1.1Latar Belakang Masalah
Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group
didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan
bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan. Kelompok kerja
(work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama
untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu
sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja tidak
memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang
memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka
sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak
ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar
ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerja
mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual
mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas
input para individunya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
yang diberikan oleh Dosen pengampu pada mata kuliah Perilaku Organisasi
Selain itu, tujuan makalah ini adalah mengetahui jawaban pada perumusan
masalah yang telah ditentukan diatas. Dengan adanya pembahasan tentang
Perbedaan antara tim dan kelompok,tim pemecah masalah,tim yang efektif,
faktor penentu keberhasilan tim, dan mengubah individu menjadi pemain
diharapakan dapat memahami dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang
mananjemen risiko, sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari
maupun dalam lingkungan organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. TIM
Masing-masing anggota sadar dengan adanya sikap saling ketergantungan
di antara mereka
Masing-masing anggota merasa memiliki pekerjaan dan organisasinya
karena mempunyai target yang sama untuk dicapai
Masing-masing anggota berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi
Masing-masing anggota diharapkan memiliki sikap saling mempercayai dan
didorong untuk bisa menyampaikan pendapatnya secara terbuka
Komunikasi di antara anggota terjadi dengan tulus
Masing-masing anggota diharapkan mengembangkan keterampilan yang
dimiliki sebagai kontribusi terhadap organisasi
Masing-masing anggota menyadari bahwa konflik di dalam tim adalah
sesuatu yang wajar
Masing-masing anggota berperan aktif dalam pengambilan keputusan di
dalam tim
3
2. TIM PEMECAHAN MASALAH
Tim Pemecah Masalah (Problem Solving Team) ini mulai populer sejak tahun 1980-
an. Bentuk tim awalnya serupa satu sama lain. Mereka umumnya terdiri atas 5 hingga
12 pekerja yang dibayar per jam dari departemen yang sama yang saling bertemu
sekian jam setiap minggu untuk membahas peningkatan kualitas, efisiensi, dan
lingkungan kerja.
Dalam tim jenis ini, para anggota saling berbagi gagasan dan menawarkan saran
seputar proses dan metode kerja, seperti apa yang perlu dilakukan agar produktivitas
dapat ditingkatkan. Jarangkali tim-tim ini diberikan otoritas untuk secara unilateral
(sendirinya) menerapkan saran mereka ke dalam tindakan.Satu hal yang dikenal
sebagai bentuk Tim Problem-Solving adalah Lingkaran Kualitas. Ini merupakan tim
kerja terdiri atas gabungan 8 hingga 10 pekerja dan supervisor yang saling berbagi
gagasan wilayah kewenangan dan bertemu secara teratur guna mendiskusikan
masalah kualitas pekerjaan mereka, menyelidiki sebab-sebab masalah, dan
merekomendasikan penyelesaian.
3. TIM EFEKTIF
A. Pengertian Tim Efektif
Konsep tim efektif dalam pelayanan, A team is a small number of people with
complementary skills who are committed to a common purpose, performance
goals, and approach for which they are mutually accountable. (Katzenbach and
Smith, 1993). Secara singkat, dapat kita ambil pengertian dari tim adalah
sekumpulan orang yang memiliki keterampilan yang saling melengkapi dan
memiliki komitmen untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan suatu proses
kerja bersama dimana mereka saling bertanggung jawab satu sama lain.
Jika dikaitkan dengan kata efektif, maka tim efektif dapat diartikan sebagai tim
yang berhasil mencapai tujuannya (teams that are able to achieve their purpose).
Dalam sebuah tim efektif, seluruh komponen tim bekerja dengan sungguh-
sungguh sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing yang ditujukan
semata-mata untuk meraih tujuan tim, yang merupakan tujuan bersama. Rasa
memiliki/taking ownership terhadap tujuan tim harus tertanam pada setiap
anggota sehingga lahirlah apa yang disebut sebagai tanggung jawab dan kerelaan
untuk berkorban dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Pentingya keberadaan
tim efektif adalah mempercepat tercapainya tujuan, menambah kreativitas dalam
penyelesaian masalah dan meningkatnya kualitas penyelesaian masalah.
4
1. Forming (Tahap Pembentukan Tim)
Tahap awal adalah pembentukan tim, dalam tahap ini komposisi tim ditentukan
siapa pemimpin, anggota, dan penyelaras. Setelah komposisi tim terbentuk,
selanjutnya mempelajari peluang, tantangan, dan tujuan akhir (goals).
Fungsi masing-masing anggota tim mulai memitigasi sesuai tugasnya, semakin
lengkap mitigasi semakin bagus kerja tim. Disini peran pemimpin sebagai coach
sangat penting, pemimpin harus bisa menyikapi perbedaan pandangan dari
anggota tim dengan sedikit perintah namun tepat dan efektif.
Tugas utama dari pemimpin tim adalah memfasilitasi hubungan (facilitation
contact) antar para pihak yang masuk menjadi anggota tim. Kemampuan ini
membutuhkan keterampilan berkomunikasi dan memfasilitasi komunikasi antar
pihak.
3. Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Tim
Pemimpin merupakan penggerak utama organisasi, otoritas organisasi berada di
tangan pemimpin. Pemimpin juga menjadi kunci keberhasilan dari suatu
organisasi. Proses pembentukan tim efektif sangat erat kaitannya dengan peran
hubungan yang melekat pada pemimpin, yaitu peran pemimpin dalam
pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja, pengelolaan tata kepegawaian yang
berguna untuk pencapaian tujuan organisasi, pembukaan, pembinaan dan
pengendalian hubungan eksternal dan internal organisasi serta perwakilan bagi
organisasinya. Keberhasilan tugas dalam tim akan tercapai jika setiap anggota tim
bersedia untuk bekerja dan memberikan yang terbaik untuk kesuksesan tim sesuai
tujuan pembentukan tim.
4. Kolaborasi Tim Sukses dan Efektif
Menjadikan tim kerja yang sukses dan efektif adalah impian bagi setiap pemimpin
sukses. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam menggapai setiap visi dan tugas
6
organisasi. Maka dalam tim efektif perlu diperhatikan beberapa hal,yaitu sasaran
tim kerja Jelas, keterampilan anggota tim relevan, saling percaya (trust), komitmen
yang disatukan, komunikasi yang baik, keterampilan negosiasi, dan dukungan
internal dan eksternal.
2. Saling Menghormati
Setiap orang dalam tim pasti punya kapasitas yang berbeda-beda. Walau
kemampuan kerja tak sama, tidak boleh ada yang merasa paling penting
dan meremehkan yang lain. Jika Anda ingin dihormati, maka Anda harus
menghormati orang lain juga. Tanamkan sikap saling menghormati supaya
hubungan kerja tetap harmonis.
3. Rasa Memiliki
Rasa saling memiliki akan menciptakan kerja sama tim yang solid. Setiap
orang jadi ingin berkontribusi sebaik mungkin. Ada komitmen di dalam diri
untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama.Rasa kekeluargaan juga
tertanam, sehingga setiap orang akan berinisiatif untuk saling membantu.
Tidak ada yang hanya fokus memikirkan kepentingan pribadi, tetapi lebih
mengutamakan kepentingan tim.
4. Kepercayaan
Membangun rasa percaya antar anggota tim kerja akan membuat hubungan
jadi lebih sehat. Tidak ada yang saling curiga, tapi setiap orang belajar
untuk mempercayai satu sama lain.
Dengan adanya kepercayaan, bekerja akan jadi lebih nyaman. Berikan
kesempatan setiap orang untuk menunjukkan kemampuannya, supaya tidak
ada yang merasa tersudutkan atau disepelekan.
6. Kolaborasi
Anda mungkin bisa mencapai sesuatu seorang diri. Namun, jika Anda ingin
berjalan jauh dan mencapai hal yang besar, maka Anda membutuhkan
orang lain untuk membantu Anda. Itulah gunanya tim.
Bangun kolaborasi bersama. Memang setiap orang punya perannya
masing-masing. Namun, penting untuk memiliki sikap saling melengkapi.
Sehingga jika ada anggota yang sedang kesusahan, maka setiap orang
bersedia untuk membantu.
7. Tujuan Bersama
Meski setiap individu mungkin punya kepentingan lain dalam pekerjaan
atau kesibukan lain di luar pekerjaan, masing-masing harus belajar untuk
fokus pada tujuan bersama. Jangan ada yang melenceng dari jalur
pekerjaannya.
Untuk itu, selalu tekankan target bersama yang ingin dicapai. Hal-hal yang
bersifat privasi dan masalah dalam kelompok, jangan sampai menjadi
distraksi yang menghambat tercapainya tujuan.
Ganjaran
Sistem ganjaran perlu diperbaiki untuk mendorong upaya kooperatif
bukannya kompetitif. Promosi, kenaikan upah dan bentuk-bentuk
pengakuan lain hendaknya diberikan kepada individu untuk keefektifan
mereka sebagai seorang anggota tim yang kolaboratif
9
BAB III
Kesimpulan
DAFTAR PUSAKA
Artikel :
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/
https://www.selasar.com/
https://entrepreneurcamp.id/
http://pokelompokdelapan.blogspot.com/
11