PERILAKU ORGANISASI
NIM : 7101418345
Rombel : P AP A 2018
2. Tipe-Tipe
Tipe-Tipe Kelompok
Kelompok dapat berbentuk kelompok formal atau formal group ataupun merupakan kelompok
informal atau informal group. Kelompok formal dibentuk oleh organisasi, sedangkan kelompok
informal dibentuk oleh kawan atau mereka yang mempunyai kepentingan bersama.
Tipe-Tipe Tim
Tipe-tipe tim kerja yang lazim dijumpai dalam organisasi, yaitu tim pemeca masalah, tim pengelola
diri, tim fungsional silang, satuan tugas, komite.
Anggota menyadari ketergantungan diantara mereka dan memahami bahwa sasaran pribadi
maupun tim paling baik dicapai dengan cara saling mendukung. Waktu akan sangat efektif
karena masing-masingsangat memahami dan ridak mencari keuntungan di atas anggota tim
lain;
Anggota tim ikut merasa memiliki pekerjaan dan organisasinya karena mereka memiliki
komitmen terhadap sasaran yang akan dicapai;
Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organisasi;
Anggota bekerja dalam suasana saling percaya dan didorong untuk mengungkapan ide,
gagasan, pendapat, ketidaksetujuan serta mencetuskan perasaan secara terbuka. Pertanyaan
yang baik akan disambut dengan baik;
Anggota menjalankan komunikasi dengan tulus. Mereka saling memahami sudut pandang
masing-masing;
Para anggota didorong untuk menambah keterampilan dan menerapkannya dalam tim.
Mereka menerima dukungan penuh dari tim;
Mereka menyadari bahwa konflik dalam tim merupakan hal yang wajar, karena konflik
merupakan kesempatan untuk mengembangkan ide dan kreatifitas. Apabila terjadi suatu
konflik, akan diselesaikan secara konstruktif;
Anggota berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi tim.
Meskipun mereka menyadari bahwa keputusan tetap di tangan pemimpin apabila tim
menemui jalan buntu. Tujuannya adalah memperoleh hasil yang positif.
Jawab : Menurut saya organisasi harus mempertimbangkan beberapa hal berikut dibawah ini agar
dapat membentuk sebuah tim. Maka hal-hal yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu saat
penciptaan para pemain tim sebagai berikut :
Tingkat kemampuan teknis yang dimiliki anggota-anggota tim yang potensial
Tingkat kecakapan dalam hubungan antarpribadi yang dimiliki anggota- anggota tim
yang potensial
Sifat-sifat kepribadian
Perilaku antarpribadi
Keterampilan berkomunikasi dan
Keterampilan administrasi
Kemudian, sebuah tim harus membangun komitmen terhadap tujuan dan ukuran kinerja
bersama. Tanpa adanya tujuan bersama tersebut, para anggota tim akan menjadi bingung, apatis,
dan kembali memprioritaskan tujuan individu mereka.
Tujuan tersebut bisa diturunkan dari atas, tetapi lebih baik bila dihasilkan bersama-sama
oleh semua anggota tim melalui proses diskusi yang sehat (“sehat” di sini bukan berarti damai.
Perdebatan keras bisa terjadi, namun semua suara wajib dikeluarkan dan didengarkan, dan semua
orang sepakat untuk menghormati hasil akhir).
Selain komitmen terhadap tujuan bersama, tim juga harus berkomitmen terhadap pendekatan
yang disepakati bersama. Semua anggota tim harus setuju bagaimana cara mereka membagi tugas
dan waktu, bagaimana jadwalnya, bagaimana dengan kepemimpinan tim (ditunjuk, digilir, atau
lainnya) dan hal-hal lain yang bersifat administratif dan ekonomis.
Semua anggota tim memiliki tanggung jawab bersama atas pencapaian kinerja tim.
Persyaratan inilah yang sering tidak bisa dipenuhi oleh sebuah kelompok kerja. Kelompok kerja
tidak memiliki tanggung jawab bersama. Wujud tanggung jawab terbesar bisa terjadi bila semua
anggota tim secara tulus berjanji pada diri sendiri dan anggota lainnya untuk menjadikan
pencapaian kinerja tim sebagai tujuan individunya.
Tim yang berhasil mendapatkan komitmen demikian kemungkinan besar akan menjadi tim
yang efektif.