Kelas : 13
2. Jelaskan apa yang menjadi prioritas utama dalam membangun suatu tim yang efektif ?
Prioritas utama dalam membangun tim yang efektif adalah:
Memiliki tujuan yang sama Bersama sama
Kepercayaan
Saling menguntungkan
Bekerjasama, berinteraksi dan koordinasi
Memiliki tanggung jawab dan gugat
Memberikan yang terbaik
Terdiri atas dua orang atau lebih sehingga menimbulkan komunikasi dialogis
Tim rekomendasi adalah tim yang dibentuk untuk menelaah masalah-masalah tertentu
dan merekomendasikan cara pemecahannya. Tim ini umumnya bekerja dalam target
waktu tertentu dan dibubarkan setelah tugas yang dipikulkan telah selesai. Kita telah
mengidentifikasi tim seperti ini sebagai kelompok formal temporer. Sebutan untuk
tim ini boleh jadi satuan tugas, panitia, komite, dan sebagainya. Para anggota tim ini
harus dapat belajar dengan cepat bagaimana cara bekerja sama dengan baik,
melaksanakan tugas dengan baik, dan merekomendasikan tindak lanjut pekerjaan
mereka kepada orang lain.
Tim Pelaksana
Tim ini adalah kelompok yang melaksanakan tugas dan fungsi organisasi seperti
hubungan masyarakat, peyelenggaraan pelatihan, kesekretariatan, keprotokolan,
perencanaan, pengawasan, dan sebagainya. Kelompok ini dapat dipandang sebagai
kelompok formal yang relatif permanen. Para anggota kelompok ini memiliki
hubungan kerja jangka panjang serta sistem operasi dukungan eksternal yang
diperlukan agar dapat berkinerja dalam jangka panjang.
Tim Fasilitasi
Tim ini dapat juga diacu sebagai kelompok pimpinan pada tingkat yang berbeda:
teras, menengah, dan bawah. Ini adalah kelompok yang terdiri atas para pimpinan.
Kelompok ini juga harus dapat berkinerja sebagai tim yang sesungguhnya. Isu-isu
pokok yang ditangani tim ini mencakup upaya mengidentifikasi tujuan dan nilai-nilai
yang kondusif, memfasilitasi pelaksanaan pekerjaan orang lain, atau koordinasi
kegiatan antar unit kerja.
7. Jelaskan apa yang dapat Anda lakukan sebagai anggota dari pengelola program kesehatan
haji dikabupaten/kota dan provinsi untuk menjadi mitra kerja yang terbaik ?
Membentuk suatu kesamaan tujuan
Kesamaan tujuan menjadi motivasi dan perekat jejaring tim tersebut. Petugas
pendamping dalam penyelenggaraan ibadah haji mempunyai tujuan akhir yang sama
yakni menghantar jamaah haji menjadi haji yang mabrur, sehingga jejaring tim ini
dapat bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama.
Kepercayaan (trust)
Setelah adanya kesamaan tujuan maka prinsip berikutnya adalah adanya rasa saling
percaya antar pihak yang berjejaring menjadi sebuah tim. Kepercayaan adalah modal
dasar dalam membangun tim jejaring yang sinergis dan mutualis. Untuk dapat
dipercaya, maka relasi yang dibangun harus dilandasi oleh itikad (niat) yang baik dan
menjunjung tinggi kejujuran dalam tim jejaring
Saling Menguntungkan
Asas saling menguntungkan merupakan pondasi yang kuat dalam membangun tim
jejaring. Jika dalam berjejaring ada salah satu pihak yang merasa dirugikan ataupun
merasa tidak mendapat manfaat lebih, maka akan mengganggu keharmonisan dalam
kerja sama tim. Antara pihak yang berjejaring harus saling memberi kontribusi sesuai
peran masing-masing dan harus saling merasa diuntungkan dengan adanya jalinan
jejaring yang menjadi sebuah tim kerja.
Komunikasi Dialogis
Komunikasi timbal balik dilaksanakan secara dialogis atas dasar saling menghargai
satu sama lainnya. Komunikasi dialogis merupakan pondasi dalam membangun
kerjasama dalam tim jejaring. Tanpa komunikasi dialogis akan terjadi dominasi pihak
yang satu terhadap pihak yang lainnya yang pada akhirnya dapat merusak tim jejaring
yang sudah dibangun.
8. Sebutkan 3 contoh jejaring kerja penyelenggara kesehatan haji ditingkat provinsi dan
kabupaten / kota?
Kantor Wilayah Kementrian Agama
Kandepag (Kantor Departemen Agama)
Pemerintah daerah kabupaten / kota.
Puskesmas
Rumah Sakit
KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji)
Organisasi profesi Pemerhati Haji seperti: AKHI (Asosiasi Kesehatan Haji
Indonesia), FKPHI (Forum Komunikasi Perawat Haji Indonesia),
PERDOKHI (Perhimpunan Dokter Kesehatan Haji Indonesia).
Lembaga Swadaya Masyarakat pemerhati haji