Anda di halaman 1dari 86

KONSEP DASAR

PERSALINAN NORMAL
Winarti, S. SiT, M. Kes.
PENDAHULUAN
persalinan  Proses pengeluaran buah
 Definisi
kehamilan dari tubuh ibu.

 Buah kehamilan adalah : Janin, plasenta, tali


pusat, Selaput ketuban (Kantong Amnion), dan
air ketuban.

 Beberapajam terakhir kehamilan, ditandai


dengan adanya Kontraksi uterus (His), yg
menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks, dan
mendorong janin keluar dari uterus.
PENDAHULUAN
 Persalinan
dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yg terjadi pada
kehamilan aterm (37-42 )mg, lahir spontan
dgn presentasi belakang kepala yg
berlangsung ± 18 jam, tanpa komplikasi
pada ibu maupun janin .
 Persalinan Eutosia (persalinan lancar).
 Persalinan Distosia (Persalinan distosia)
KEHAMILAN, PERSALINAN,
MASANIFAS
No. Masa Lamanya Keterangan

1. Kehamilan 37- 42 mg Trim. I, II, III

2. Persalinan 15 jam Kala. I, II, III, IV.

3. Masa Nifas 6 mg Involusi

4. Hasil konsepsi Abortus, Immatur, Prematur, Matur,


Post matur
KEHAMILAN
No. Trimester Keterangan
1. Pertama 0 – 12 mg
2. Kedua >12 – 28 mg
3. Ketiga > 28 – 42 mg
DIAGNOSIS DAN FASE
PERSALINAN
Kala Istilah fase Gejala & tanda Lama (jam)

- belum inpartu - Serviks ttp  belum inpartu -


I Pembukaan Laten Pembukaan < 4 cm. 8
aktif Pemb. 4- 9 cm  Pemb.< 1 cm/jam, 6- 8
penurunan kep dimulai.
Memantau kemajuan persalinan
Menggunakan partograf
II Pengeluaran Awal non Pemb lengkap (10 cm), penurunan PP : 2
(Pembukaan eks pulsif kep berlanjut, meneran belum ada MP : 1
lengkap s/d
anak lahir) Akhir Pemb. Lengkap, presentasi didasar
Ekspulsif panggul, ibu meneran
III Uri Pengeluaran plasenta ½
IV Pengawasan Post partum  Perdarahan, vital sign 1- 2
1 hari post partum Pengawasan ketat post partum 24
KLASSIFIKASI PERSALINAN:
No. Persalinan Keterangan

1. Spontan Partus pervaginam dengan tenaga


ibu sendiri.

2. Buatan Persalinan dibantu tenaga luar spt :


SC, E. Vakum, E.forsep,
Embriotomi.
3. Anjuran Persalinan yang terjadi setelah dirangsang
timbulnya inpartu (induksi partus), mis :
oksitosin drip, amniotomi, pemberian
prostaglandin.
PENDAHULUAN:
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES PERSALINAN

No. Faktor Keterangan


1, Power (Tenaga) His (kontraksi uterus).
Tenaga mengedan.
2. Passangger - Janin.
(Buah - Plasenta
kehamilan) - Tali pusat
- Air ketuban.
- Kantong ketuban (selaput amnion)
3. Passage (jalan Jalan lahir Keras (tulang panggul)
lahir) Jalan lahir lunak (yg terutama
Pelvis minor dibentuk oleh jaringan otot.
I. POWER (TENAGA) :
No. Tenaga Fungsi Kala
1. His (kontraksi uterus) penipisan serviks.
Pembukaan
Pembukaan serviks
(I)
mendorong janin
melewati jalan lahir
2. Mengedan mendorong janin keluar Pengeluaran
(ditopang oleh KU, dari uterus (II)
Traktus Respira
torius, dan Cardio
vaskular)
SIFAT-SIFAT HIS :
No. Keterangan
1. Otonom ( involuntair), tapi dapat dipengaruhi secara mekanis,
khemis dan thermis
2. Mempunyai pace maker

3. Mempunyai fundal dominan

4. Pada SAR terjadi Retraksi (brakhistasis) , pada SBR


menimbulkan mecystasis (membuka dan lembek).
5. Rasa nyeri .
6. Intermitten.
His dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas
KONTRAKSI UTERUS,DIMULAI DIDAERAH TUBA
& LIG. ROTUNDUM, DAN MENJALAR KESELURU
UTERUS.

Face maker
KONTRAKSI UTERUS
( HIS )

Fundal dominan
PROSES KONTRAKSI OTOT UTERUS

DAN DIMULAINYA PERSALINAN


 Pada saat hamil : Perkembangan & pertumbuhan miometrium
dikendalikan ole Hormon Estrogen dan prostaglandin, namun
dihambat oleh Progesteron & Prostaglandin inhibitor.
 Perkembangan & pertumbuhan miometrium bersifat ELASTIS,
shg tumbuh kembang uterus tidak menimbulkan ggn thd tubuh
kembang janin.

 Pada permulaan INPARTU, dijumpai hub sel otot miometrium


satu dengan lainnya disebut “GAP- JUNCTION, yg jenisnya
sama dgn PROTEIN CONEXTIN 43 (Cx 43) dalam ot. jantung
SEBAB TERJADI PERSALINAN
 1. Penurunan fungsi plasenta : Kadar P & E
menurun mendadak, nutrisi janin berkurang dari
plasenta.
 2. Tek pada ganglion servikale dari pleksus
Frankenhauser, menjadi pace maker dari kontraksi
uterus.
 3. Iskhemia ot. uterus krn pengaruh beban, semakin
mersg terjadinya kontraksi .
 4. Peningkatan beban, stres maternal/ fetal, dan
peningkatan E, mengakibatkan peningkatan
kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus
persalinan
FUNGSI GAP- JUNCTION :
No. Fungsi

1. Melakukan Pertukaran ion dan molekul kecil.

2. Menurunkan tahanan listrik, shg rsg listrik dan kimia makin


mudah berlangsung.
3. Perjalanan rangsangan kont.uterus dgn Gap- junction
terjadi 2 cm/detik menuju serviks uteri.
4. Menjadikankan kontraksi uterus menjadi teratur dan terarah
resultantenya, menjadi kekuatan proses persalinan.
5. Proses pematangan serviks oleh Braxton Hicks,
memudahkan terjadinya persalinan.
KONTRAKSI UTERUS
PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, MASA
NIFAS

No. Waktu Frekwensi Intensitas Keteterangan


(mmhg)

1. UK (20- 28) mg 1 x /20” 10- 20 Tanpa nyeri, Braxton


Hicks
UK (28- 34) mg 1 x /10 “ 10- 20 Tanpa nyeri; memben tuk
SBR, Braxton Hicks
3. Awal Kala I 1-2x/ 10 ‘ 20-40 Nyeri, terjadi pero bahan
serviks (HIS)
Kala I lanjut 3- 4x/ 10 “ 40-60 HIS
HIS
Kala II 4- 5x/ 10” 40-60 HIS

Selesai K.II 2-3x/ 10 “ 40- 60 Kala.III/ HIS

6 jam PP 20- 40 Dipengaruhi isapan bayi

12- 24 jam PP 10- 20


His dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas
DIAGNOSIS/ FASE PERSALINAN
No. Kala Fase Lamanya Keterangan
1. belum inpartu - - His (-)
2. Kala I (inpartu) Laten 8 jam Ø : < 4 cm
(Pembukaan). Aktif 6- 8 jam Ø : ≥ 4 cm, mulai penu runan
Adanya pero bahan kepala, keluar tanda (Bloody
serviks Show)
3. Kala II awal Ø : 10 cm. (lengkap). Meneran
(Pengeluaran) belum ada. Non Ekspulsif
PP : 2 jam
Kala II akhir MP : 1 jam Presentasi didasar panggul,
(Pengeluaran) ibu boleh meneran. Fase
Ekspulsif
4. Kala III 10- 30 mnt Kala Uri (lahirkan plasenta)
(MAK. III)
5. Kala IV 1- 2 jam PP Mengawasi Perdarahan Post
Partum Primer.
Grafik Friedman
(terlihat putar paksi dalam)
SKEMA PERSALINAN

 ATERM  HIS  Serviks menipis & membuka, keluar tanda (Bloody


show), perobahan ini disebut  Inpartu.
 Lendir berasal kanalis servikalis yang membuka dan mendatar, dan
darah akibat pecahnya pembuluh darah kapiler pada kanalis servikalis
tersebut.
 INPARTU  Kala I (fase laten  Fase aktif) terjadi perobahan pada
SAR, SBR, Serviks , penurunan janin  s/d pembukaan lengkap.

 Janin menyesuaikan diri utk melewati jalan lahir dgn Mekanisme


persalinan
Engagement(masuk PAP), Descent (penurunan), flexion(menekur)
 internal rotasi (putar paksi dalam)  ekstensi  LAHIR.
PEROBAHAN SERVIKS
PADA AWAL INPARTU

 Effacement  50%
 Effacement 0%
PEROBAHAN SERVIK
PADA AWAL INPARTU

 Effacement  70-80  Effacement  100 %


%
PEROBAHAN SERVIKS
PADA AWAL INPARTU

Effacement  0 % Effacem  50%


BISHOPS SCORE  UNTUK MENGUKUR
KEMATANGAN SERVIKS
Score 0 1 2 3

Pemb Cx 0 1- 2 3- 4 5- 6
Effacem (%) 0- 30 40- 50 60- 70 80

Station (cm) -3 -2 -1 +1, +2

Kons Cx keras sedang lemah

Posisi Cx posterior axial depan


SKEMA PEROBAHAN UTERUS AKIBAT PROSES
PERSALINAN: BELUM HAMIL-HAMIL TUA –INPARTU-
KALA.II - DISTOSIA
PERSALINAN

 1.Floating.
 2. Enggament, Descent,
flexion
 3. Further descent, internal
rotation.
 4.Complete rotation.
 5. Complete exten sion.
 6. external rotation.
 7. lahirkan bahu depan.
 8. Lahirkan bahu blk.
II. PASSANGGER
(BUAH KEHAMILAN)
 Adalah : Janin,plasenta, tali pusat,air ketuban dan kantong
janin.

 Yang harus dinilai adalah :

 1. Letak, presentasi, posisi, sikap janin.


2. Taksiran BB janin, disebut Makrosomia bila bb janin > 4000 gr.
3. Kelainan buah kehamilan yg lain, mis : adanya Plasenta previa , atau
kel kongenital janin.
JANIN ( FETUS )
 Janin
dapat mempengaruhi cara persalinan oleh
karena besar, letak, presentasi, sikap, dan posisinya.

 Faktor lain janin yg mempengaruhi cara persalinan


adalah :
- Frek. DJJ  fetal distress.
- Lokasi insersi plasenta  SBR
- Tali pusat – prolapsus funikuli. Dll.
LETAK, PRESENTASI,
POSISI DAN SIKAP JANIN
No. Pengertian Keterangan
1. Letak menunjukkan hubungan sumbu panjang janin thd
sumbu panjang ibu.  membujur, lintang, oblique
(serong)
2. Presentasi menunjukkan bag terbawah janin dalam rahim. 
Kepala, bokong, bahu dsb.
3. Posisi menunjukkan kedudukan bag terbawah janin thd sumbu
tubuh ibu, posisi u2k, u2 b, dagu dll
4. Sikap menunjukkan hubungan bag2 janin thd sumbunya,
khususnya thd tlg. Punggungnya.  Fleksi , defleksi

5. Normal Letak membujur, presentasi belakang kepala, posisi


ubun kecil, sikap fleksi.
6. Abnormal Kelainan letak, malpresentasi, malposisi.
Sikap
Letak janin

Posisi Presentasi
TABEL LETAK,PRESENTASI, SIKAP
UKURAN JANIN
DIAMETER KEPALA JANIN
 1. DSOB B (9,5)

 2. DSOF

 3. DOF  P (11,5).

 4. DOM  D (13.0).

 5. DSMB  M (9,5)
UKURAN-UKURAN
KEPALA DAN BADAN JANIN
Ukuran kepala yg berperan wkt persalinan tergantung
pd derjat fleksi kepala.
No. Ukuran Ukuran (cm) Letak
1. Diameter Sub Oksipito 9,5 B
Bregmatika (DSOB)
2. Diameter oksipito frontal 11,5 P
(DOF)
3. Diameter Oksipito mental 13 D
(DOM)
4. Diameter Submento 9,5 M
Bregmatika (DSMB)
DAERAH DAERAH
KEPALA JANIN YAITU :
 1. Oksiput  daerah di belakang u2k.
 2. Verteks  daerah antara u2k dan u2b dan os. Parietal.

 3. Bregma  daerah u2b.

 4. Sinsiput  daerah didepan u2b, terbagi 2 :

a. Dahi  antara u2b dan puncak hidung .


b. Muka  antara puncak hidung dan pinggir orbita.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PERSALINAN :
III. PASSAGE (JALAN LAHIR)

 Terdiri dari jalan lahir keras(tulang) dan jalan lahir lunak ( dasar
panggul), yg harus dinilai :

- Kelainan krn ggn pertumbuhan panggul.


- Kelainan tulang / sendi panggul.
- kelainan tulang belakang.
- Kelainan anggota gerak bawah.
JALAN LAHIR
 A. Bagian keras :
- Os coxae  os Ilium,Ischiun, pubis.
- Os Sacrum.
- Os. Koksigis.
 B. Bagian lunak  otot2 dasar panggul.
- Bagian luar  :
- musc. Spicther ani eksternus.
- musc. Bulbocavernosus yg melingka ri
Vagina.
- musc . Perinea transversa superficialis
TULANG PANGGUL
JALAN LAHIR
LUNAK :
1.Diafragma pelvis:
- m. Levator Ani.
- m. Koksigeus.
- Fascia yg mem
bungkus .
2. Diafragma urogenital
terbentuk dari:
- m. Transversus peri nei
interna.
- m. Konstriktor urethra.
- Fascia penutup bag luar
dan dalam
FISIOLOGI NYERI
PADA PERSALINAN
 Yg menimbulkan rasa nyeri yaitu :

- Kala.I  akibat anoksia sel otot waktu kontraksi uterus dan


tekanan pada ganglion serviks/ SBR waktu dilatasi serviks.
Rasa nyeri berasal dari serviks dan uterus ini masuk ke
Medulla Spinalis melalui radix posterior T.10- L.1

- Kala.II  pelebaran vulva dan perineum, daerah ini


dipersyarafi oleh N.Pudendus melalui S.2-4.
PENYEBARAN RASA NYERI (REFERRED
PAIN)
PADA PERSALINAN
 1. Kala.I awal  fundus uteri, pinggang dan ari2.
 2. Kala.I akhir  fundus uteri, paha, pinggang vulva
dan perineum.
 3, Kala.II  Fundus uteri, dasar panggul, dan pinggang.

 Intensitas`nyeri dipengaruhi oleh : lamanya his, besarnya


pembukaan, regangan jalan lahir, umur ibu, banyaknya
persalinan, besarnya janin, keadaan umum pasien dan
paritas.
PENANGANAN RASA NYERI
 1. Cara non farmakologik.
- Psikologik.
- Akupunktur.

 2. Cara farmakologik.
- Obat sedativa, narkotika, hipnotika secara sistemik.
- Analgesia regional
- Analgesia secara inhalasi.
PERSIAPAN PERTOLONGAN
PERSALINAN:
 1. Ibu secara fisik & mental :
a. Mental : rasa nyeri  takut  spasme (lingkaran setan).
b. Fisik : mandi, toilet vulva, BAB, BAK

2. Tempat persalinan. bersih, nyaman.

 3. Penolong celemek/ pelindung lain, furbringer

 4. Alat2 & obat2 utk ibu dan bayi :


a. Partus set, desinfektans.
b. Hechting set.
c. Alat & obat resussitasi.
d. Alat & obat bayi baru lahir.
e. Persiapan mencegah perdarahan post partum.
PENGAWASAN PERSALINAN
KALA.I (KALA PEMBUKAAN)
 1. Vital sign  normal / kelainan, kondisi ibu secara
keseluruhan.
 2. DJJ  sesuai kebutuhan : Normal , takhikardi,
bradikardi, atau fetal distress
 3. His  intensitas, durasi, interval 
 Adekwat, inersia uteri primer/sekunder.
 4. Kemajuan persalinan dari luar, yaitu  penurunan,
pembukaan & putar paksi dalam, periksa dalam atas
indikasi
 5. Kemungkinan timbul penyulit, ex. Perdarahan,
prolapsus tali pusat dll.
PARTOGRAF
 Partograf  adalah alat bantu yg diguna kan selama
fase aktif persalinan utk :

1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan 


menilai pembukaan (periksa dalam = vaginal toucher
=VT).
2. Mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, sesuai
perhitungan normal.
Penggunaan Partograf secara rutin akan memastikan
para ibu dan bayi mendapat asuhan yg aman dan tepat
waktu, dan mencegah terjadinya penyulit yg mengan
cam keselamatan ibu.
PARTOGRAF PADA FASE AKTIF
TERDIRI DARI :
No. Items
1. Identitas ibu.
2. Kondisi janin  DJJ, warna dan adanya air ketuban.
3. Kemajuan persalinan  Ǿ serviks, penurunan , presentasi
janin, molase kepala janin.
4. Jam dan waktu mulai fase aktif.
5. His.
6. Obat2an dan cairan yg diberikan, mis oksito sin, atau obat2
lain.
7. Kondisi ibu  TD, nadi dan temp ibu.
8. Asuhan ,pengamatan, dan keputusan klinik.
PERSALINAN KALA.I
( MULAI INPARTU S/D PEMBUKAAN
LENGKAP)
 Terbagi atas :

1. Fase laten  Ǿ kurang 4 cm.


Fase laten mempunyai pencatatan tersendiri , mis , pd Kartu Menuju
Sehat (KMS).

2. Fase aktif  Ǿ 4 s/d 10 cm.


Yg dicatat yaitu :
- DJJ  tiap ½ jam.
- His  frek dan lamanya tiap ½ jam.
- Nadi tiap ½ jam.
- Pembukaan serviks tiap 4 jam.
- Penurunan tiap 4 jam.
- TD dan temp tiap 4 jam.
- Produksi urine, aseton dan protein tiap 2-4 jam
PARTOGRAF UNTUK
(IDENTITAS , DJJ, AIR KETUBAN & MOLASE KEPALA)
KETERANGAN PARTOGRAF
 Air ketuban :
U  ket. Utuh (belum pecah).
J  Ketuban pecah , jernih.
M  Ket pecah, campur mekoneum.
D  Ket pecah, bercampur darah.
K  Ket pecah, air ket kering,

 Moulase kepala ( Penyusupan) :


tk.0  moulase (-), sutura teraba berjarak.
tk.1.  tlg saling bersentuh.
tk. 2  tumpang tindih , masih dpt dipisahkan.
tk. 3  tumpang tidih, tdk dapat dipisahkan.
PARTOGRAF UNTUK
(PEMBUKAAN SERVIK & TURUNYA
KEPALA)
PENURUNAN
KEPALA
 Periksa luar
 5/5  floating.
 4/5  H.I –II
 3/5  H.II-III
 2/5  H.III +
 1/5  H. III-IV.
 0/5  H.IV
TURUNNYA KEPALA
(STASION)
 Stasion 0 (zero)  setinggi
Sp.ischiadika (H.III)

 Arah keatas Sp.ischiadika


-1, -2, -3 cm (floating).

 Arah bwh Sp. Ischia dika 


+1, +2, +3 cm (di perineum)
BIDANG HODGE
 H.I  pinggir atas
simfisis.
 H.II  pinggir bawah
simfisis.
 H.III  spina ischia
dika.
 H.IV  os.coccigis.
PARTOGRAF UNTUK
(HIS , PEMBERIAN OKSITOSIN & OBAT2, DAN TD
,NADI)
CATATAN LAMA &
FREKWENSI HIS
PARTOGRAF UTK
(SUHU TUBUH & URINE)
 Pemeriksaan urine termasuk Volume, proreinuria, dan
aseton.
KEMAJUAN PERSALINAN
PADA KALA.I DGN PARTOGRAF
No. Items Baik Kurang baik
1. His His adekwat  frek/ durasi Tidak adekwat
meningkat
2. Kecepatan Ǿ minimal 1 cm/ jam, Kurang 1 cm/ jam
serviks (sebelah kiri grs
waspada).
3. Serviks Dipenuhi bgn bawah Tidak dipenuhi
janin (Presentasi) presentasi janin.
KONDISI IBU/ JANIN
PADA KALA.I PADA PENILAIAN PARTOGRAF

Janin : Ibu :
 Djj  Takhikardi (>160  Nadi ↑  dehidrasi atau
dpm), atau Bradikardi ( < kesakitan.
120 dpm).
 Adanya malposisi/ mal  TD ↓  curigai
presentasi. perdarahan.
 Kemajuan persalinan  Asetonuria  nutrisi
kurang baik  persalinan kurang , berikan Dextrose
lama. IV.
PENGAWASAN PERSALINAN
KALA.II (KALA PENGELUARAN)
 Awal kala.II ditandai dengan pembukaan lengkap,
ditandai dgn his semakin kuat, pengeluaran lendir
campur darah, ibu ingin mengedan, ketuban pecah.

 Pimpin mengedan  bila his adekwat, kepala janin


didasar panggul, vulva menga nga- perineum menonjol,
anus terbuka.

 Episiotomi atas indikasi, saat yg tepat ada lah perineum


tipis, dan jelas menghalangi kemajuan persalinan.
PENYULIT YG MUNGKIN
TERJADI PADA KALA.II
No. Masalah Penanganan
1. Gawat janin Resusitasi intra uterine, segera
lahirkan bayi.
2. Tali pusat menumbung Reposisi
3. Persalinan terlambat Episiotomi, EV atau EF.
4. Infeksi jalan lahir Tindakan aseptik.
5. Persalinan lama Harus sudah diperhitung kan
sejak awal
PENGAWASAN PERSALINAN
PADA KALA.III (KALA URI)
No. Pengawasan Keterangan
1. Perawatan bayi baru lahir
2. Penanganan aktif kala.III Pemberian oksitosin IM
Peregangan tali pusat
terkendali
Masase uterus
3. Pastikan plasenta sudah lepas Perasat Kustner, Strassman,
Klein dll.
4. Stlh Uri lahir Plasenta lengkap, facies
maternal/ fetal
5. Pengawasan postpartum Perdarahan post partum
Awasi atonia uteri
PENYULIT KALA.III
No. Penyulit Keterangan
1. Atonia uteri Uterotonika.
2. Perlukaan jalan lahir Heachting
3. Retensio plasenta Oksitosin
Peregangan tali pusat
masase fundus uteri,
Perasat Crede
Manual plasenta (k/p)
4. Perdarahan post partum Ingat faktor predisposisi
Penanganan sesuai protap
PENGAWASAN PERSALINAN
KALA.IV (1-2 JAM POST PARTUM)
Awasi :
 1. Pengawasan vital sign.
 2. Pengawasan perdarahan post partum.
 Pengertian
 Nyeri persalinan adalah suatu stimulus spesifik bersifat
subjektif dan berbeda antara masing-masing individu karena
oleh faktor psikologis dan kultur dan endorphin seseorang.
(potter dan Perry, 2005)
  
 Tujuan
 Untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri pada ibu selama
persalinann
 Mengurangi perasaan nyeri dan tegang, sementara pasien
tetap berada dalam keadaan terjga seperti dikegendaki
 Menjaga agar pasien dan janinnya sedapat mungkin tetap
terbebas dari efek depresif yang ditimbulkan oleh obat
 Penyebab fisiologis nyeri intrapartum
 Anoksia uterus karena penekanan sel-sel otot selama kontraksi
 Kompresi saraf genglia pada serviks dan segmen bawah uterus
selama kontraksi
 Peregangan serviks selama dilatasi dan penipisan
 Penarikan, pergenangan dan pergeseran perineum
 Tekanan pada utera, kandung kemih dan rectum selama
penurunan janin
 Distensi segmen bawah uterus
 Peregangan ligamen-ligamenuters
 Cara atau metode mengurangai nyeri persalinan
yang non farmakologis
 Psikologik

 Cara ini mempunyai persamaan dengan edukasi, terapi


fisiogik dan terapi psikologik.
 Relaksasi
 Persiapan untuk relaksasi sadar biasanya meliputi praktik
latihan kognitif yang menimbulkan penurunan
ketegangan pada otot volunter. Relaksasiselanjutnya
ditingkatkan melalui kontrol lingkungan dan posisi ibu
yangnyaman semula meningkatkan kenyamanan
 Posisi maternal dan perubahan posisi
 Perubahan psosis, termasuk ambulasi telan dikatikan deng lebih
sediktinya penggunanan medikasi nyeri, kontraksi lebih efektir dan rasa
kontrol ibu lebih besar.
  
 Massase dan pijitan
 Masase dapat membantu dalam relaksasi dan menurunkan kesadaran
nyeridengan meningkatkan aliran darah ke area yang sakit, merangsang
reseptor sensori di kulit dan otot dibawahnya, mengubah suhu kulit dan
memberirasa sejahtera umum yang dikaitkan dengan kedekatan manusia
  
 Akupresur atau akupuntur
 Pendekatan penyembuhan yang bersara dari daerrah timur yang
menggunakan massase titik tertentu atau mesidian) untuk menurunkan
nyeri ata di tubuh (garis aliran energi atau mesidian) untuk menurunkan
nyeri atau mengubah fungsi organ.
 Penggunaan kompres panas dan dingin
 Penggunaan kompres panas untuk area yang tegang dan
nyeri dianggap meredakan nyeri dengan mengurangi
spasme otot yang disebabkan olehiskemia yang
merangsang neuron yang memblok transmisi lanjut
rangsangnyeri dan menyebabkan vasodilatasi.
 Stimulasi saraf elektrik transkutan.
 Merupakan salah saru cara penanggulangan nyeri
persalinan non farmakologik. Dua pasang elektroda
ditempelkan di punggung, saru pasang setinggi T10-L1
sepasang yang lain setinggi S2-S4. Cara ini
dapatmengurangi nyeri persalinan derajat ringan (kala I).
cara ini dianjurkanuntuk dipakai diklinik kebidanan
dimana pelayanan analgesio persalinanoleh dokter
spesialis anestesiologi belum tersedia
 Hidroterapi perendaman dalam air menimbulkan
relaksais otot, meningkatkan vasodilatasi yang
menimbulkan peningkatana aliran darah dan perasaan
senjata secara umum, misalnya mandi air hangat,
pancuran, kolam bergelombang dapat menimbulkan
relaksasi dengan merangsang ujung-ujung saraf kulit.
 TINDAKAN PEMBEDAHAN PADA PERSALINAN
 

 Episiotomi

 Episiotomi adalah suatu tindakan bantuan persalinan


berupa insisi pada perineum yang menyebabkan
terpotongnya lapisan selaput lendir vagina, cincin
selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-
otot dan fascia perineum, serta kulit sebelah depan
perineum.
 Ekstraksi Cunam / Forceps

 Ekstraksi cunam adalah suatu tindakan bantuan


persalinan di mana janin dilahirkan dengan suatu tarikan
cunam / forceps yang dipasang pada kepalanya.
 Forceps / cunam
 Forceps / cunam adalah alat bantu persalinan, terbuat
dari logam, terdiri dari sepasang (2 buah) sendok yaitu
sendok cunam kiri dan sendok cunam kanan.
 Beberapa jenis forceps (gambar kiri ke kanan) :
Naegele, Kjelland, Locking, Simpson-Braun, Piper,
Boerma, Tarnier. (catatan : proporsi ukuran dalam
gambar tidak sesuai).
 Masin
 Persalinan Per Abdominam (Sectio Cesarea)
 Sectio cesarea adalah suatu tindakan bantuan
persalinan di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding perut dan dinding
 uterus
 Embriotomi
 Embriotomi adalah suatu tindakan bantuan
persalinan dengan cara merusak atau memotong bagian-
bagian tubuh janin agar dapat lahir pervaginam, tanpa
melukai ibu.
 Resiko Tinggi Pada Persalinan
 
 Definisi
 Ibuhamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah
ibu hamil yang mempunyairesiko atau bahaya dan
komplikasi yang lebih besar
padakehamilan/persalinannnya baik terhadap ibu
maupun terhadap janin yangdikandungnya selama
masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas
dibandingkandengan ibu hamil dengan
kehamilan/persalinan normal.
Faktor Resiko

 Umur ibu
 Jarak antara kehamilan

 Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi.

 Status perkawinan

 Primigravida.

 Grandemultipara.

 Riwayat obstetri
 PERSALINAN DAN KELAHIRAN PREMATURE
 

 Definisi

 Persalinan prematur adalah terjadinya persalinan


sebelum usia kehamilan standar lengkap, yaitu pada usia
kehamilan antara 20-36 minggu. Kehamilan normal
lamanya adalah 40 minggu dihitung dari hari pertama
periode haid terakhir.
 Etiologi
 Penyebab sekitar 50% kelahiran premature tidak
diketahui. Namun, sepertiga persalinan premature terjadi
setelah ketuban pecah dini (PROM). Komplikasi
kehamilan lain, yang berhubungan dengan persalinan
premature, meliputi kehamilan multijanin, hidramnion,
serviks, tidak kompeten, plasenta lepas secara premature,
dan infeksi tertentu (seperti, polinefritis dan
korioamnionitis) (Anderson, Merkatz, 1990)
 Faktor Resiko Persalinan premature
 Resiko Demografik
 Ras (Afrika Amerika)
 Usia (<17, >40)
 Status sosial-ekonomi rendah
 Belum menikah
 Tingkat pendidikan rendah
 Resiko Medis
 Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
 Abortus trimester kedua (lebih dari dua kali abortus spontan atau
elektif)
 Anomali Uterus
 Penyakit-penyakit medis (misalnya, diabetes, hipertensi)
 Resiko kehamilan saat ini
 Resiko perilaku dan lungkungan
 Faktor resiko potensia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai