Anda di halaman 1dari 23

MANIFESTASI KLINIS

Sering haus
Gejala khas:
Sering bak poliuria, polifagia,
Sering lapar atau lelah polidipsi, dan BB
BB turun turun
Luka sulit sembuh
Kulit kering dan gatal
Kebal rasa di kaki atau
kesemutan
Pandangan kabur
mellitus (GDM):
• Diabetes yang muncul saat kehamilan.
diabetes
Gestational
• Penyebab lainnya seperti defek genetik
pada fungsi sel beta pankreas, defek
genetik fisiologi insulin, penyakit eksokrin
lainnya:
pankreas –fibrosis kistik, dan akibat obat-
Tipe Diabetes
obatan atau bahan kimiawi–terapi AIDS
atau pasca transplantasi organ.
• Kombinasi resistensi insulin dan respons Diabetes Tipe 2:
inadekuat sekresi insulin
• Destruksi sel beta pankreas Diabetes Tipe 1:
• Defisiensi absolut insulin
KLASIFIKASI DM
PERBEDAAN DM TIPE 1 DAN 2

DM tipe 1

DM tipe 2
KRITERIA DIAGNOSTIK
Normal IFG or IGT Diabetes
( mg/dl ) ( pre-diabetes ) ( mg/dl )
mg/dl

GD puasa < 100 100 - < 126 ≥ 126

2 jam post < 140 140 - < 200 ≥ 200


TTGO
GD sewaktu ≥ 200

IFG : Impaired Fasting Glucose = gula darah puasa terganggu (GDPT)


IGT : Impaired Glucose Tolerance = toleransi glukosa terganggu (TGT)

American Diabetes Association: Position statement. Screening for type 2 diabetes.


Diabetes Care 2007
Diagnosis
Gejala klasik DM dengan Gula darah sewaktu >= 200 mg/dL atau
Gula darah puasa (minimal 8 jam) >= 126 mg/dL atau
Gula darah 2 jam setelah pemberian glukosa >=200 mg/dL dalam
uji toleransi glukosa oral (OGTT=Oral Glucose Tolerance Test)

Bila gejala tidak khas dan hiperglikemia tidak


nyata: harus diulang di hari lain

OGTT tidak direkomendasikan untuk


pemeriksaan rutin

OGTT:
• setelah 3 hari konsumsi KH adekuat (>= 150 g/1.73 m2)
• 1,75 g/ kg BB glukosa dilarutkan dalam air bila BB =< 43 kg,
max 75 g
DIAGNOSIS LABORATORIUM

 Gula darah:
 Dengan gejala: GD sewaktu > 200 mg/dL
 Tanpa gejala: 2 kali GD plasma puasa > 125
mg/dL
 HbA1c
 C-peptide: < 0.85 ng/mL (Katz et.al,
Pediatric diabetes,2007)
 Petanda Imunologis: ICAs, GAD, IA
 Keton darah
 Urinalisis – reduksi, keton, protein.
 Cadangan insulin
TATALAKSANA DM TIPE 1

insulin
insulin
 Insulin

 Nutrisi/ Diet
 Olah Raga/ Aktivitas
Fisis Olah raga
Kontrol
Kontrol makanan
Olah raga makanan
 Edukasipasien dan
Metabolik
Metabolik
keluarga
 Assessment&
Monitoring glycemic edukasi
edukasi
control

Pelatihan DM tipe 1 dan


KAD
1. EDUKASI
 pasien dan keluarga
 informasi ttg DM dan pengendaliaannya
 kendali GD lebih baik, komplikasi menurun
 dilakukan terus menerus secara berkala
2. MANAGEMEN NUTRISI

Menormalkan berat badan

Perencanaan makanan sehat

Menurunkan pemasukan lemak total

Substitusi jenis makanan


Perencanaan makan untuk pencegahan & Sebagai
Bagian dari Pengobatan

3J
Jumlah
Jenis
Jadwal
JENIS
 Karbohidrat : 45 - 65%
 Protein : 10 - 20%
 Lemak : 20 - 25%
 Makanan harus mengandung karbohidrat terutama yang
berserat tinggi.
 Gula sebagai bumbu diperbolehkan
 Makan 3x/hari. Kalau diperlukan dapat diberikan
makanan selingan buah atau makanan lain utk
memenuhi kebutuhan kalori
LATIHAN FISIK
 Boleh OR apa saja:
 Tidak ada komplikasi
 Kontrol glikemik baik
 Petunjuk umum:
 Sebelum OR:
 GD>250 mg/dL + Ketonemia/uria: jangan OR.
 GD >300 mg/dL tanpa ketonemia/uria: hati-hati
 GD < 100 mg/dL: tambah KH
 Monitor GD sebelum dan setelah OR:
 Tentukan perlukah perubahan insulin dan asupan makan
 Pelajari respons glikemik setelah berbagai OR berbeda
 Asupan makan:
 Makan KH untuk menghindari hipoglikemia
 Makan mengandung KH harus siap selama dan setelah OR

13
REKOMENDASI
 Latihan fisik 20 - 60 menit 3-5 hari /minggu
 Latihan aerobik, seperti jalan, jogging ,berenang,
bersepeda dan lompat tali.
 Perlu peningkatan denyut nadi dan laju
pernapasan
 Bila ada keterbatasan dalam latihan fisik
disarankan melakukan latihan beban ringan secara
berulang dan bertahap.
Update on PERKENI
Guidelines

The Indonesian Society of
Endocrinologist's

Diabetes Mellitus National


Clinical Practice Guidelines
MANAJEMEN PENGOBATAN
DIABETES

Insulin Scretagogue

Sulfonyl
nonsulfonilurea
urea

Increase insulin secretion


Insulin

Human Analog

Inter
Short Acting mediate Mixed Rapid Acting Long Acting
INDIKASI TERAPI INSULIN
Temporal : Permanen :

 Kadar gula terkendali • Kontra indikasi ADO



• Gagal kombinasi ADO
Kehamilan yg tidak terkendali • Efek samping obat ADO
dengan diet • DM tipe 1
 Penggunaan obat yang • Gangguan fungsi hati berat
meningkatkan GD
 Perioperasi
 Kondisi akut: Serangan jantung
atau strok, infeksi
WHICH THE ALTERNATIVE THERAPY?
HbA1C Advantages Disadvantages
Metformin 1-2 No hypoglycemia,no weigh gain GI symptomps
Broad benefit CI renal insufisiency
SU 1.5 Rapidly effective Weight gain and hypoglycaemia
inexpensive

TZD 0.5–1.4 No hypoglycaemia, some benefits on lipids fluid retention, heart failure, weight
and inflamtion gain, expensive
Insulin 1.5–3+ Most effective, no maximum doze, improved Hypoglycaemia, weight gain, need for
lipid profile SMBG
AGI 0.5–0.8 No hypoglycaemia, weight neutral GI side-effects, expensive

GLP-1 analogue 0.5–1.0 No hypoglycaemia, weight loss GI side-effects, expensive, injected

DPP-4 inhibitor, 0.5–0.8 Weight neutral Long-term safety not established,


expensive

Meglitinide 1.0–1.5 Fewer hypos than sulfonylurea TID dosing, expensive

Pramlintide 0.5–1.0 Weight loss Three injections daily, frequent GI side


effects, long-term safety notestablished,
expensive

Nathan, et al. Diabetes Care 2009;32: 193-203


Algoritme Pengelolaan DM Tipe 2 Tanpa Disertai Dekompensasi (PB PERKENI 2011)
DM Tahap I Tahap II Tahap III

GHS GHS
+
Monoterapi
Catatan
1. Dinyatakan gagal
bila dengan terapi
2-3 bulan tidak
GHS
mencapai target +
HbA1c <7% Kombinasi OHO
Insulin
2. Bila tidak ada
pemeriksaan HbA1c
GHS
dapat digunakan +
pemeriksaan Kombinasi OHO
glukosa darah.
+
Rata-rata glukosa
darah sehari Insulin
dikonversikan ke Jalur alternatif
HbA1c menurut jika tidak dapat GHS
kriteria ADA 2010 insulin dan target +
glukosa belum Kombinasi
optimal 3 OHO
Kadar HbA1c
<7% 7-8% 8-9% >9% 9-10% >10%

GHS GHS

Gaya Hidup
+
Sehat Monoterapi GHS
•Penurunan Met, SU, +
berat badan AGI, Glinid, Kombinasi GHS
•Mengatur diit
•Latihan TZD, DPP-IV 2 obat +
Jasmani teratur
Met, SU, Kombinasi GHS
AGI, Glinid, 3 obat +
TZD, DPP-IV Met, SU, Kombinasi
Catatan
1. Dinyatakan gagal bila dengan AGI, Glinid, 2 obat
terapi 2-3 bulan tidak TZD, DPP-IV
mencapai target HbA1c <7% Met, SU,
2. Bila tidak ada pemeriksaan AGI, Glinid,
HbA1c dapat digunakan TZD
pemeriksaan glukosa darah.
Rata-rata glukosa darah sehari + GHS
dikonversikan ke HbA1c
menurut kriteria ADA 2010 Basal Insulin +
Insulin
Intensif
TARGET PENGENDALIAN
DIABETES (PERKENI 2011)
Baik
Gula darah puasa ( mg/dl) <100
Gula darah 2 jam (mg/dl) <140

A1c (%) <7%

Kolesterol total (mg/dl) <200


Kolesterol LDL ( mg/dl) <100……..,<70 mg/dl
Kolesterol HDL (mg/dl) >45
Trigliserida( mg/dl) <150

IMT ( kg/m2) 18,5-22,9

Tekanan darah (mmHg) ≤130/80


KESIMPULAN
1. Diabetes merupakan penyakit kronis
2. Progresif
3. Risiko berbagai komplikasi kronis
4. Kendali gula darah dapat menurunkan
berbagai risiko komplikasi kronis
5. Target pengendalian kadar gula darah dgn
komorbit yang lain
6. Pengobatan dapat dilakukan dengan
mengkombinasi berbagai pilihan dengan
memperhatikan keadaan pasien

Anda mungkin juga menyukai