Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Membangun Sebuah Tim Yang Solid

Disusun oleh :

Febrian Akbarito B ( 050810391047 )

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2008
Membangun Tim yang Solid
Tim yang solid sangatlah diperlukan dalam dunia kerja. Sebuah tim yang
efektif akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan tugas-tugas organisasi.
Namun demikian untuk membentuk sebuah tim yang solid dibutuhkan komitment
tinggi dari manajemen. Hal terpenting adalah bahwa tim harus dilihat sebagai suatu
sumber daya yang harus dikembangkan dan dibina sama seperti sumber daya lain
yang ada dalam perusahaan. Proses pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan
kinerja tim harus dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari tim tersebut sehingga
segala sesuatu berjalan secara normal sebagai suatu aktivitas sebuah tim, meskipun
pada kondisi tertentu manajemen dapat melakukan interverensi.

Kerja tim merupakan sarana menggabungkan berbagai talenta dan dapat


memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan. Selain itu ketrampilan dan
pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga
merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika
dibandingkan seorang individu brilliant sekalipun.

Sebuah team dapat dilihat sebagai suatu unit yang mengatur dirinya sendiri.
Rentangan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki anggota dan self monitoring
yang ditunjukkan oleh masing-masing team memungkinkannya untuk diberikan suatu
tugas dan tanggungjawab. Bahkan ketika suatu masalah tersebut dapat diputuskan
oleh satu orang saja, melibatkan team akan memberikan beberapa keuntungan.
Keuntungan tersebut adalah: pertama keputusan yang dibuat secara bersama-sama
akan meningkatkan motivasi team dalam pelaksanaanya. Kedua, keputusan bersama
akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya mengandalkan
keputusan dari satu orang saja.

Bila dilihat dari perspektif individu, dengan masuknya ia kedalam suatu


kelompok (team) maka hal tersebut akan menambah semangat juang/motivasi untuk
mencapai suatu prestasi yang mungkin tidak akan pernah dapat dicapai seorang diri
oleh individu tersebut. Hal ini dapat terjadi karena team mendorong setiap anggotanya
untuk memiliki wewenang dan tanggungjawab sehingga meningkatkan harga diri
setiap orang.

Bila dilihat dari perspektif individu, untuk Membangun Tim yang Solid :
 Pertama kali untuk membangun sebuah tim yang solid, yang harus anda
lakukan adalah dengan mengenali siapa diri Anda. Pahami, siapa Anda
sebenarnya, kenali karakter Anda, bagaimana sikap Anda terhadap orang lain,
dan bagaimana Anda melihat peluang yang ada.
 Yang kedua, yakinkan pada diri Anda, bahwa Anda adalah bagian dari sebuah
tim yang hebat. Kuatkan keyakinan bahwa Anda dapat diterima dengan baik
oleh orang lain. Perasaan takut ditolak, takut bergaul, minder, adalah akar dari
ketidakpercayaan diri Anda, sehingga Anda malas untuk bekerja sama dengan
orang lain.
 Yang ketiga, jalin komunikasi yang efektif dengan orang-orang sekeliling
Anda, terutama tim Anda. Sering-sering bersilaturahmi dengan mereka,
sharing, berbagi apa saja dengan tim Anda. Jangan biasakan Anda
berkomunikasi ketika ada maunya saja, atau hanya kalau ada pekerjaan. Sering-
sering berkunjung kerumah, atau buat acara mabit bersama.
 Yang Keempat, gali apa keinginan, visi dari tim Anda. Rumuskan tujuan, visi,
misi dan motto dari tim Anda. Rumusan visi, misi yang tim Anda buat,
haruslah benar-benar keluar dan merupakan aspirasi dari anggota tim. Bukan
sebuah instruksi, paksaan dan pesanan dari orang-orang tertentu.
 Kelima, budayakan dialog dengan tim Anda. Dengan dialog Anda akan
mendapatkan banyak hal. Anda akan tahu permasalahan tim Anda dengan
dialog.
 Keenam, Jadilah manusia pembelajar. Manusia pembelajar adalah manusia
yang dalam dirinya, tidak ada kata berhenti untuk belajar. Manusia pembelajar
adalah dia yang dengan gigihnya selalu berusaha menggapai kesempurnaan,
dengan terus memperbaiki diri.
 Ketujuh, jadilah tim Anda sebagai Learning Team, atau Learning Organization.
Organisasi pembelajar adalah organisasi yang memberikan kesempatan dan
mendorong setiap individu yang ada dalam organisasi tersebut untuk terus
belajar dan memperluas kapasitas dirinya. Dia merupakan organisasi yang siap
menghadapi perubahan dengan mengelola perubahan itu sendiri (managing
change).

Secara umum perkembangan suatu team dapat dibagi dalam 4 tahap:


 Forming, adalah tahapan dimana para anggota setuju untuk bergabung dalam
suatu team. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa
nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang
terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota
yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin
(kecuali team yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).

 Storming, adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul di dalam team.


Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan
anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai
tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena
masalah-masalah pribadi, semua ngotot dengan pendapat masing-masing.
Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau
lagi menjadi pendengar dan sebagian lagi tidak mau berbicara secara terbuka.

 Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada


dalam team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk
menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat
kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota team.
Selain itu semua orang mulai mau menjadi pendengar yang baik. Mekanisme
kerja dan aturan-aturan main ditetapkan dan ditaati seluruh anggota.
 Performing. Tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil
membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara
produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari
prestasi yang ditunjukkan.

Ada dua ketrampilan utama yang seharusnya dimiliki oleh anggota sebuah
teamwork,yaitu:
1. Ketrampilan managerial (Managerial Skills), termasuk kemampuan
dalam membuat rencana kerja, menentukan tujuan, memantau kinerja,
memonitor perkembangan dan memastikan pekerjaan telah dilakukan
secara benar, dan lain-lain.
2. Ketrampilan interpersonal (Interpersonal Skills), termasuk kemampuan
berkomunikasi, saling menghargai pendapat orang lain dan kemampuan
menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai