Dosen Pengampuh :
Dr. Ansori, M.Pd.I
1.M. Afriansyah
2. M. Daud
3. M. Irawan
4. M. Rahman
الرحِيم
َّ ِالر ْح َم ِن
َّ ــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam
suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja
individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga
dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah
bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi,dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik,
antropologi dan psikologi.
Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan
merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi
masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar,
baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa,
ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih,
yang mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks
tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik. hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada
dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat
intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau
komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan menyinggung
sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.
PEMBAHASAN
5
Sopiah. ”Perilaku Organisasional”. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2008.hal. 70
B. Tim dalam Organisasi
Kelompok memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 6
Anggota menganggap pengelompok mereka semata-mata untuk
kepentingan administratif. Individu bekerja secara mandiri, kadang-
kadang berbeda tujuan dengan individu yang lainnya
Anggota cenderung memerhatikan dirinya sendiri karena tdak di
libatkan dalam penetapan sasaran
Anggota di perintahkan untuk mengerjakan pekerjaan bukan diminta
saran untuk mencapai sasaran yang terbaik.
Anggota tidak percaya pada motif rekan-rekan kerjanya karena tidak
memahami peran anggota lainnya.
Anggota kelompok sangat berhati-hati dalam menyampaikan
pendapatanya karena kurang toleransi
Apabila menerima diklat yang memadai, penerapannya sangat
dibatasi oelh pimpinan.
Anggota berada dalam suatu konflik tanpa mengetahui sebab dan
cara pemecahan msalahnya.
Anggots tidak dorong untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
Lalu ciri-ciri yang berkaitan dengan tim efektif, yaitu sebagai berikut :
7
Hikmat.“Manajemaen Pendidikan”. Bandung: Pustaka Setia, 2011.hal. 134
Dengan adanya tim, sasaran yang realistis ditentukan, dan dapat
di capai secara optimal. Anggota tim dan pemimpin tim memiliki
komitmen untuk saling mendukung satu sama lain agar tim berhasil.
Anggota tim memahami prioritas anggota lainnya dan dapat saling
membantu satu sama lain. Komunikasi yang bersipat terbuka..
Pemecah masalah lebih efektif. Umpan balik kinerja lebih memadai.
Konflik diterima sebagai hal yang wajar dan dianggap sebagai
kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Keseimbangan tercapainya
produktivitas tim dengan pemenuhan kebuutuhan pribadi. Tim di hargai
atas hasil yang sangat baik. Anggota kelompok menyadari pentingnya
disiplin sebagai kebiasaan kerja. Anggota kelompok lebih berprestasi
dalam bekerja sama dengan tim. Anggota kelompok termotivasi untuk
mengeluarkan ide-idenya. Kerja Sama dalam Membangun Tim Efektif.
E. Pengertian tim yang dinamis
Tim dinamis adalah tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi,
tim yang dapat memamfaatkan segala energi yang ada dalam tim
tersebut untuk menghasilkan sesuatu.
F. Mamfaat membangun tim dinamis
Unsur-unsur tim dinamis, adalah sebagai berikut : 8
a. Menyatakan secara jelas misi dan tujuannya.
b. Beroprasi secara kreatif.
c. Memfokuskan pada hasil.
d. Memperjelas peran dan tanggung jawab.
e. Diorganisasikan dengan baik.
f. Dibangun di atas kekuatan individu.
g. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain.
h. Mengembangkan iklim tim.
i. Menyelesaikan ketidaksepakatan.
j. Berkomunikasi secara terbuka.
8
P. Stephen. Robbins dan Timothy A. Juge. “Perilaku Organisasi”. Penerjemah.hal.
80
k. Membuat keputusan secara objektif.
l. Mengevaluasi efektivitasnya sendiri.
G. Tahapan perkembangan tim
Tahapan perkembangan tim adalah sebagai berikut :
a. Menetapka arah (drive)
Dalam tahap ini, tim harus memfokuskan pada misinya dan membuat
daris besar strategi yang akan di tempuh, serta menetapkan tujuan,
prioritas, dan prosedur kerja, serta peraturan bagi tim.
b. Bergerak (strive)
Dalam tahap ini, peran dan tanggung jawab anggota tim di tetapkan
dengan jelas. Beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh
bijaksana bersama dengan seluruh anggota tim.
c. Mempercepat gerak (thrive)
Dalam tahap ini di mungkinkan untuk meningkatkan produktivitas
secara maksimal. Dalam memecahkan masalah di gunakan umpan
balik dari sesama anggota, manajemen konflik, kerja sama dan
pembuatan keputusan yang efektif.
d. Sampai (arrive)
Dengan kerja sama tim yang kompak, tim akan mencapai puncak
dengan berhasil mengatasi semua kendala yang ada, dan akhirnya
mencapai prestasi yang luar biasa.
H. Mambangun rasa kebersamaan tim
Tahapan-tahapan dalam membangun tim yang dinamis akan
berjalan dengan baik apabila anggota-anggota tim mampu membangun
rasa kebersamaan secara efektif.
Karakteristik membangun rasa kebersamaan adalah sebagai
berikut :
a. Berorientasi pada opini
Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis akan
mengarahkan pada tindakan tidak mengutuk orang lain.
Memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan
mengisyaratkan agar orang lain memberi posisi istimewa pada
gagasannya.
Saling meminta ide dari anggota kelompok yang lain, bukan
berorientasi pada gagasan perseorangan.
b. Berorientasi pada persamaan
Anggota tim yang berorientasi pada persamaan melihat
keragaman sebagai suatu keunggulan.
Mengandalkan pada semua anggota.
Kepercayaan kepada anggota tim meningkatkan prokdivitas.
c. Berorientasi pada tujuan
Anggota kelompok yang berorientasi pada tujuan kelompok.
Keseluruhan anggota tim berorientasi pada tujuan yang sama
Anggota tim mengakui bahwa masing-masing anggota tim
memiliki tujuan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam
suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja
individual, kelompok,Kinerja merupakan penampilan hasil kerja
pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Setiap pekerjaan
memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya
masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan
seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
B. Saran
Jurnal ini bermaksud untuk setiap individu atau mahasiwa selalu
berprilaku organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara cepat,
tepat dan efisien. Adapun saran yang yang lain semoga makalah ini
berguna bagi individu atau kelompok dalam kehidupan berorganisasi
dan segala krtik dan saran tentang makalah ini kami terima dengan
lapang dada.
DAFTAR PUSTAKA
Deborah Tannen, 1996, Seni komunikasi Efektif: membangun relasi
dengan membina gaya percakapan, (alih bahasa dra. Amitya
Komara), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Muchlas, M. 2005. Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press
Marnis. 2011. Pengantar Manajemen. Pekanbaru : PT Arjuna Riau
Grafindo
Gitosudarno, Indriyo & Nyoman Sudita. 1997. Prilaku Keorganisasian,
BPFE, Yogyakarta
Joseph A. Devito,1997, Komunikasi antar manusia (edisi kelima),
Profesional Books, Jakarta.
Larry King, Bill Gilbert, 2002, Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan
saja, dimana saja (editor Tanti Lesmana), PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Prof. Dr. Astrid S. Susanto-Sunarto, 1995, Globalisasi dan komunikasi,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta