Anda di halaman 1dari 13

“KAJIAN TEORITIS TENTANG KERJA TIM DALAM ORGANISASI”

Makalah Ini Dipresentasikan Pada Mata Kuliah Manajemen


Studi Manajemen Pendidikan Islam
Lokal :

Dosen Pengampuh :
Dr. Ansori, M.Pd.I

Disusun Oleh : Kelompok

1.M. Afriansyah

2. M. Daud

3. M. Irawan

4. M. Rahman

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI)


INSTITUT AGAMA ISLAM
NUSANTARA BATANG HARI
2022/2023
KATA PENGANTAR

‫الرحِيم‬
َّ ‫ِالر ْح َم ِن‬
َّ ‫ــــــــــــــــم اﷲ‬
ِ ‫ِب ْس‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


semesta alam yang senantiasa memberikan kemudahan kelancaran
beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tiada terhingga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat Rahmat dan ridha-Nya penulis dapat


menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Kajian teoritis tentang
kerja tim dalam organisasi”. Jurnal ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok tahun akademik 2022

Dalam penyusunan makalah ini Penulis mendapatkan bantuan


serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi penulis. Begitu pula makalah ini tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun.

Muara Bulian, Mei 2022

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam
suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja
individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga
dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah
bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi,dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik,
antropologi dan psikologi.
Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan
merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi
masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar,
baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa uang atau jasa,
ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya.
Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih,
yang mengirim dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks
tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik. hal Ini mengandung elemen-elemen yang ada
dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat
intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau
komunikasi masa. Dalam komunikasi ini kita juga akan menyinggung
sedikit tentang Perhatian, Pemahaman dan Mengingat Informasi.
PEMBAHASAN

A. Kajian teoritis tentang kerja tim dalam organisasi


Tim adalah dua konsep berbeda, Kelompok untuk terlibat di
dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh
anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekedar kumpulan kontribusi
parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif
yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar
ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim
Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi.
Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih
besar ketimbang totalitas input para individunya. 1
1. Pengertian Tim Kerja
Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya
menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual
Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah
tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi. 2
tim kerja adalah orang yang sportif, sensitive, dan senang
bergaul serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam
tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif
melalui usaha yangterkoordinasi. Usaha-usaha individual mereka
menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah
masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan
potensi bagi sebuah organisasi untuk   membuahkan banyak hasil
yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih
unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan
menuntut keterampilan ganda.
1
Prof. Dr. Astrid S. Susanto-Sunarto, 1995, Globalisasi dan komunikasi, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta. Hal. 60
2
Muchlas, M. 2005. Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Hal.
56
Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang
atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan
mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifi. 3
2. Perbedaan Antara Kelompok dan Tim

Gambar diatas terlihat bahwa kinerja antara kelompok


dengan tim sama sekali berbeda bahkan cenderung bertolak
belakang. Para pemimpin atau manajer dalam sebuah organisasi,
sudah merasa puas jika berhasil membangun sebuah kinerja
kelompok. Hal seperti ini sering terjadi karena mereka tidak berpikir
melampaui apa yang telah dicapai dengan apa yang seharusnya
dapat dihasilkan dalam keadaan yang tidak terlalu berbeda. jika
mereka bisa membentuk sebuah kinerja tim dalam organisasi yang
dipimpinnya, maka persoalan apapun yang dihadapi oleh organisasi
akan lebih mudah diatasi.4 Selain itu dengan kinerja tim produktivitas
akan meningka waktu yang digunakan bisa lebih efektif, dan biaya
pun bisa ditekan pengeluarannya.
3
Larry King, Bill Gilbert, 2002, Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan saja, dimana
saja (editor Tanti Lesmana), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.hal. 87-90
4
Prof. Dr. Astrid S. Susanto-Sunarto, 1995, Globalisasi dan komunikasi, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.hal. 34
3. Tipe Tim

Kelompok di definisikan sebagai dua individu atau lebih yang


berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai tujuan tertentu. Ada
dua Alasan mengapa seseorang ingin bergabung dalam suatu
kelompok :5
 Untuk mencapai tujuan yang apabila dilakukan sendiri tujuan itu tidak
tercapai
 Dalam kelompok, kebutuhan seseorang dapat terpuaskan dan ia
mendapatkan reward sosial, seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta,
pertemanan dan sebagainya.
 Kohesivitas kelompok merupakan merupakan derajat yang anggota
kelompok saling menyukai, memiliki tujuan yang sama dan ingin
selalu mendambakan kehadiran anggota lainya. Kohesivitas ini
dikaitkan dengan produktivitas kelompok.

5
Sopiah. ”Perilaku Organisasional”. Yogyakarta: CV Andi Offset, 2008.hal. 70
B. Tim dalam Organisasi
Kelompok memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 6
 Anggota menganggap pengelompok mereka semata-mata untuk
kepentingan administratif. Individu bekerja secara mandiri, kadang-
kadang berbeda tujuan dengan individu yang lainnya
 Anggota cenderung memerhatikan dirinya sendiri karena tdak di
libatkan dalam penetapan sasaran
 Anggota di perintahkan untuk mengerjakan pekerjaan bukan diminta
saran untuk mencapai sasaran yang terbaik.
 Anggota tidak percaya pada motif rekan-rekan kerjanya karena tidak
memahami peran anggota lainnya.
 Anggota kelompok sangat berhati-hati dalam menyampaikan
pendapatanya karena kurang toleransi
 Apabila menerima diklat yang memadai, penerapannya sangat
dibatasi oelh pimpinan.
 Anggota berada dalam suatu konflik tanpa mengetahui sebab dan
cara pemecahan msalahnya.
 Anggots tidak dorong untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.

Lalu ciri-ciri yang berkaitan dengan tim efektif, yaitu sebagai berikut :

Anggota menyadari ketergantungan diantara mereka dan memahami


bahwa sasaran pribadi maupun tim paling baik dicapai dengan cara
saling mendukung.
Anggota tim ikut merasa memiliki pekerjaan dan organisasinya
karena mereka memiliki komitmen terhadap sasaran yang akan
dicapai.
6
Siswanto dan Agus Sucipto. “Teori dan perilaku Organisasi”. Malang: UIN- Malang
Press, 2008.hal. 68
Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organisasi.
Anggota bekerja dalam suasana salaing percaya dan didorong untuk
mengungkapkan ide, pendapat, ketidaksetujuan, serta mencetuskan
perasaan secara terbuka
Anggota menjalankan komunikasi dengan tulus. Mereka saling
memahami sudut pandang masing-masing.
Para anggota di dorong untuk menambah keterampilan dan
menerapkannya dalam tim.
Mereka menyadari bahwa konflik dalam tim merupakan hal yang
wajar karena konflik memberikan kesempatan untuk
mengembangkan ide dan kreativitas.
Anggota berpartisipasi aktif dalam pengembangan keputusan yang
memengaruhi tim.
C. Hakikat dan ciri organisasi sebagi Tim
Adapun ciri-ciri atau kondisi organisasi sebagai tim tidak akan
berhasil apabila :7
a. Desain visi, misi, dan strategi organisasi yang kurang imaginable,
feasible, communicable
b. Moral atau semangat tim rendah
c. Conflict of interest pribadi merebak
d. Kamampuan mental rendah
e. Seleksi kurang berhasil
f. Kepribadian yang dominan introvert atau ekstrovert
g. Komposisi susunan tim kurang efektif
h. Ketidak jelasan peran tim dan anggotanya
i. Tertutup untuk dievaluasi
j. Pemberdayaan kurang efektif.
D. Mamfaat membangun tim efektif

7
Hikmat.“Manajemaen Pendidikan”. Bandung: Pustaka Setia, 2011.hal. 134
Dengan adanya tim, sasaran yang realistis ditentukan, dan dapat
di capai secara optimal. Anggota tim dan pemimpin tim memiliki
komitmen untuk saling mendukung satu sama lain agar tim berhasil.
Anggota tim memahami prioritas anggota lainnya dan dapat saling
membantu satu sama lain. Komunikasi yang bersipat terbuka..
Pemecah masalah lebih efektif. Umpan balik kinerja lebih memadai.
Konflik diterima sebagai hal yang wajar dan dianggap sebagai
kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Keseimbangan tercapainya
produktivitas tim dengan pemenuhan kebuutuhan pribadi. Tim di hargai
atas hasil yang sangat baik. Anggota kelompok menyadari pentingnya
disiplin sebagai kebiasaan kerja. Anggota kelompok lebih berprestasi
dalam bekerja sama dengan tim. Anggota kelompok termotivasi untuk
mengeluarkan ide-idenya. Kerja Sama dalam Membangun Tim Efektif.
E. Pengertian tim yang dinamis
Tim dinamis adalah tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi,
tim yang dapat memamfaatkan segala energi yang ada dalam tim
tersebut untuk menghasilkan sesuatu.
F. Mamfaat membangun tim dinamis
Unsur-unsur tim dinamis, adalah sebagai berikut : 8
a. Menyatakan secara jelas misi dan tujuannya.
b. Beroprasi secara kreatif.
c. Memfokuskan pada hasil.
d. Memperjelas peran dan tanggung jawab.
e. Diorganisasikan dengan baik.
f. Dibangun di atas kekuatan individu.
g. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain.
h. Mengembangkan iklim tim.
i. Menyelesaikan ketidaksepakatan.
j. Berkomunikasi secara terbuka.
8
P. Stephen. Robbins dan Timothy A. Juge. “Perilaku Organisasi”. Penerjemah.hal.
80
k. Membuat keputusan secara objektif.
l. Mengevaluasi efektivitasnya sendiri.
G. Tahapan perkembangan tim
Tahapan perkembangan tim adalah sebagai berikut :
a. Menetapka arah (drive)
Dalam tahap ini, tim harus memfokuskan pada misinya dan membuat
daris besar strategi yang akan di tempuh, serta menetapkan tujuan,
prioritas, dan prosedur kerja, serta peraturan bagi tim.

b. Bergerak (strive)
Dalam tahap ini, peran dan tanggung jawab anggota tim di tetapkan
dengan jelas. Beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh
bijaksana bersama dengan seluruh anggota tim.
c. Mempercepat gerak (thrive)
Dalam tahap ini di mungkinkan untuk meningkatkan produktivitas
secara maksimal. Dalam memecahkan masalah di gunakan umpan
balik dari sesama anggota, manajemen konflik, kerja sama dan
pembuatan keputusan yang efektif.
d. Sampai (arrive)
Dengan kerja sama tim yang kompak, tim akan mencapai puncak
dengan berhasil mengatasi semua kendala yang ada, dan akhirnya
mencapai prestasi yang luar biasa.
H. Mambangun rasa kebersamaan tim
Tahapan-tahapan dalam membangun tim yang dinamis akan
berjalan dengan baik apabila anggota-anggota tim mampu membangun
rasa kebersamaan secara efektif.
Karakteristik membangun rasa kebersamaan adalah sebagai
berikut :
a. Berorientasi pada opini
Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis akan
mengarahkan pada tindakan tidak mengutuk orang lain.
Memperkenalkan gagasannya tanpa mengusulkan atau bahkan
mengisyaratkan agar orang lain memberi posisi istimewa pada
gagasannya.
Saling meminta ide dari anggota kelompok yang lain, bukan
berorientasi pada gagasan perseorangan.
b. Berorientasi pada persamaan
Anggota tim yang berorientasi pada persamaan melihat
keragaman sebagai suatu keunggulan.
Mengandalkan pada semua anggota.
Kepercayaan kepada anggota tim meningkatkan prokdivitas.
c. Berorientasi pada tujuan
Anggota kelompok yang berorientasi pada tujuan kelompok.
Keseluruhan anggota tim berorientasi pada tujuan yang sama
Anggota tim mengakui bahwa masing-masing anggota tim
memiliki tujuan.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam
suatuorganisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja
individual, kelompok,Kinerja merupakan penampilan hasil kerja
pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Setiap pekerjaan
memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya
masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan
seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
B. Saran
Jurnal ini bermaksud untuk setiap individu atau mahasiwa selalu
berprilaku organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara cepat,
tepat dan efisien. Adapun saran yang yang lain semoga makalah ini
berguna bagi individu atau kelompok dalam kehidupan berorganisasi
dan segala krtik dan saran tentang makalah ini kami terima dengan
lapang dada.

DAFTAR PUSTAKA
Deborah Tannen, 1996, Seni komunikasi Efektif: membangun relasi
dengan membina gaya percakapan, (alih bahasa dra. Amitya
Komara), PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Muchlas, M. 2005. Prilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press
Marnis. 2011. Pengantar Manajemen. Pekanbaru : PT Arjuna Riau
Grafindo
Gitosudarno, Indriyo & Nyoman Sudita. 1997. Prilaku Keorganisasian,
BPFE, Yogyakarta
Joseph A. Devito,1997, Komunikasi antar manusia (edisi kelima),
Profesional Books, Jakarta.
Larry King, Bill Gilbert, 2002, Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan
saja, dimana saja (editor Tanti Lesmana), PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Prof. Dr. Astrid S. Susanto-Sunarto, 1995, Globalisasi dan komunikasi,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai