Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Bisnis

PERILAKU ORGANISASI : PERILAKU KELOMPOK DAN MEMAHAMI KERJASAMA (STUDI KASUS PADA PT. PT.
LIGHT INSTRUMENINDO JAKARTA)

September 18, 2017

Pengertian Tim Kerja

Banyak pengertian/definisi tentang Tim Kerja yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :

Tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada
jumlah masukan individual (Stephen, Timothy2008:406). Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang
dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu disuatu organsasi.

Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitive, dan senang bergaul, serta
mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan
sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu
tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif
menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa
peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus
dilakukan menuntut keterampilan ganda.

Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang berinteraksi dan
mengkoordinasikan pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik (Daft, 2003:171).

Katzenbach dan Smith, mendefinisikan team sebagai sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang
saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama.

Sedangkan menurut Hunsaker, 2001, Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi
dan berkomitmen untuk mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

b. Perbedaan Tim Kerja dengan kelompok kerja

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi
kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang
atau lebih. Kedua, orang – orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang
dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.

Kelompok tidak sama dengan tim. Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang
berinteraksi dan saling bergantung, yang bergabung bersama-sama untuk mencapai sasaran. Suatu
kelompok kerja adalah kelompok yang terutama berinteraksi untuk berbagi informasi dan mengambil
keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggung jawabnya. Kelompok kerja
tidak perlu untuk melakukan kerja kolektif yang menuntut upaya gabungan. Jadi kinerja mereka sekedar
jumlah kinerja sumbangan individual dari tiap anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang akan
menciptakan suatu tingkat keseluruhan kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan.

Jenis – jenis Kelompok

Ada beberapa pandangan yang dipakai untuk membedakan jenis – jenis kelompok kerja. Duncan
yang dikutip oleh Adam I. Indrawijaya (1999) membedakan berdasarkan apakah kelompok itu bersifat
formal ataupun informal, berdasarkan keanggotaan, kesukaan, serta berdasarkan besarnya. Berikut akan
memakai pendapatnya Ducan dalam membedakan jenis – jenis kelompok itu yang uraiannya adalah
sebagai berikut .

Kelompok formal dan kelompok informal

1. Kelompok formal , kelompok terbentuk dan berlangsung berdasarkan ketentuan resmi, seperti
struktur organisasi dan penugasan organisasi.

Maka di sini ada :

· Kelompok Komando : manajer dengan bawahannya

· Kelompok Tugas, mereka bekerjasama untuk menyelesaikan suatu tugas pekerjaan.

· Kelompok Informal, kelompok yang tidak terstuktur dan ditetapkan secara organisasi yang muncul
sebagai respon terhadap kebutuhan akan kontak sosial.

Maka akan ada :

· Kelompok minat / kepentingan, mereka bekerjasama untuk mencapai suatu sasaran khusus yang
menjadi kepedulian dari setiap orang di antara mereka.

· Kelompok persahabatan, bergabungkarena satu karakteristik / lebih.

2. Kelompok berdasarkan keanggotaan dan berdasarkan kesukaan

· Kelompok berdasarkan keanggotaan, merupakan kelompok yang lahir atas dasar ketentuan formal
atau karena seseorang telah memenuhi ketentuan formal.

· Kelompok berdasarkan kesukaan, adalah kelompok dimana perasaan para anggotanya begitu
terikatkepadaketentuan dan kepentingan kelompok.
3. Kelompok berdasarkan jumlah/besarnya anggota

· Kelompok 2 orang (diad)

· Kelompok 3 orang (triad)

· Kelompok yang terdiri atas lebih dari 3 orang

Tahap – tahap Pertumbuhan Kelompok

1. Menurut B.W Truckman dan M.AC Jensen dalam Robbins dan Coulter (2004) dengan model 5
tahapan.

a. Pembentukan (formin) adalah fase awal yang dicirikan dengan ketidakpastian tujuan , struktur dan
kepemimpinan kelompok.

b. Badai (stroming) adalah tahapan kedua yang dicirikan oleh banyaknya konflik dalam kelompok.

c. Penormalan (norming) adalah tahapan ketiga yang dicirikan adanya hubungan yang akrab dan
suasana keterpaduan/kekohesifan dalam kelompok.

d. Pelaksanaan (performing) adalah tahapan keempat , dimana kelompok telah berfungsi dan diterima
anggota.

e. Pembubaran (adjourning) adalah tahapan terakhir untuk kelompok yang sifatnya sementara yang
dicirikan oleh adanya kepedulian untuk menuntaskan kegiatan – kegiatan penutupan bukanya
melaksanakan tugas / pekerjaan

Alasan Membentuk Kelompok

Menurut Umar Nimran (1999), karena hal – hal berikut :

1. Rasa aman

2. Status dan harga diri

3. Interaksi dan afiliasi

4. Kekuatan

5. Pencapaian tujuan

Menurut Gibson (1996), Karena hal – hal seperti berikut :

1. Kebutuhan keamanan

2. Kebutuhan sosial
3. Kebutuhan harga diri

4. Kedekatan dan daya tarik

5. Tujuan kelompok

6. Ekonomi.

Faktor eksternal yang menentukan prestasi kelompok

Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) adalah sebagai berikut :

1. Strategi organisasi-visi, misi, tujuan organisasi akan mempengaruhi perilaku kelompok yang ada.

2. Struktur otoritas/wewenang menyangkut penempatan suatu kelompok dalam hirarki organisasi

3. Peraturan formal yang membakukan perilaku karyawan.

4. Sumberdaya organisasi

5. Proses seleksi SDM

6. Penilaian prestasi dan sistem imbalan

7. Budaya organisasi

8. Lingkungan fisik tempat kerja

Struktur Kelompok

1. Kepemimpinan Formal

Setiap kelompok kerja pasti punya pimpinan yang sah/formal yang akan berperan penting dalam
mempengaruhi perilaku anggota kelompok demi keberhasilan kelompok.

2. Peran

Seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan yang dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu
posisi tertentu dalam satu unit organisasi. Semua anggota diharapkan dapat memainkan sejumlah peran
baik dalam kantor maupun diluar kantor. Misalnya disamping kepala bagian, bisa menjadi juru bicara dan
bisa berperan sebagai juru dakwah dan lain – lain.

3. Norma
Pedoman – pedoman yang diterima dan diikuti oleh anggota – anggota sebuah kelompok (Robbins dan
Coulter, 2004).

4. Status Kelompok

Posisi atau peringkatan yang didefinisikan sacara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota
kelompok oleh orang lain.

5. Ukuran Kelompok

Kelompok besar sangat baik untuk memperoleh masukan yang beraneka. Kelompok kecil lebih baik
dalam melakukan suatu yang produktif dengan masukan tersebut.

6. Proses kelompok

Beberapa proses yang perlu dipahami diantaranya adalah seperti pola komunikasi, pengambilan
keputusan, perilaku pemimpin, dinamika kekuasaan dan konflik yang terjadi dalam kelompok.

Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok

Terdapat dua model perkembangan kelompok yaitu :

A. Model 5 tahap (five stage group developmnent) kelompok tidak selalu berproses dengan jelas dari
satu tahap ke tahap selanjutnya tahap-tahap tersebut yaitu :

1. Pembentukan (Forming stage).

Ciri-ciri :

Banyak ketidakpastian.

Anggota mulai menyesuaikan perilakunya, mengetes posisi mereka dan menanyakan hal-hal kepada
anggota lini.

Keadaan kelompok mudah goyah, tetapi tetap pada aturan yang ditetapkan. Tahap ini proses sebelum
individu menganggap diri sebagai bagian dari kelompok.

2. Timbulnya konflik (storming stage)

Ciri-ciri :

· Ada konflik dalam kelompok, dimana terdapat penolakan terhadap batasan-batasan yang ditetapkan
kelompok (konflik intra kelompok maupun konflik kepemimpinan)

· Anggota mulai berdebat, berargumen, mencoba-coba posisi.

· Hirarki kelompok mulai tampak


3. Normalisasi (Norming stage)

Ciri-ciri :

Hubunngan dan kekohesivitas kelompok menjadi erat.

Mulai berkerja efektif secara bersama-sama.

Ada perasaan kebersamaan dan perasaan dalam suatu kelompok.

4. Berkinerja (performing stage)

Ciri-ciri :

Berfungsinya kelompok.

Struktur,hirarki dan norma kelompok sudah mapan.

Kelompok sudah matang.

Merupakan tahap akhir bagi keloompok kerja permanen.

5. Pembubaran (Adjourning stage)

Ciri-ciri :

Penyelesaian aktivitas (bukan tugas).

Kelompok siap-siap bubar.

Kohevisitas / kepaduan dalam Kelompok

a) Kohevisitas dalam kelompo

Adalah kekuatan uatu kelompok yang bisa diwujudkan dalam bentuk keramahan, kekompakan, antusias
dalam mengemukakan saran atau pendapat, mau berkorban dan bertanggung jawab atas apa yang
dikerjakan (Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita, 1997).

b) Faktor – faktor yang dapat mendororng kepaduan

Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997)

· Kesamaan nilai dan tujuan

· Keberhasilan dalam mencapai tujuan

· Status kelompok

· Penyelesaian perbedaan
· Kecocokan terhadap norma

· Daya tarik pribadi

· Persaingan antar kelompok

· Pengakuan dan penghargaan

c) Menurut penulis yang sama , faktor – faktor yang dapat menurunkan kepaduan :

· Ketidaksamaan tujuan

· Besarnya anggota

· Pengalaman yang tidak menyenangkan

· Persaingan di dalam

· Dominan

Tim Kerja VS Kelompok Kerja

Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua atau
lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan.
Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk
saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah
kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk
terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya,
kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada
sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input
yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang
terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang
totalitas input para individunya.

Karakteristik Kerja Tim

Ada kesepakatan terhadap misi tim

Semua anggota mentaati peraturan tim

Pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil

Adanya adaptasi terhadap perubahan

Adanya adaptasi terhadap perubahan

Menghubungkan Tim dan Konsep Kelompok :


UKURAN TIM KERJA

Ukuran tim 10-12 orang

Anggota tim memiliki 3 keterampilan

Mengalokasikan peran dan menggalakkan keanekaragaman

Mempunyai komitmen untuk tujuan bersama

Mempunyai komitmen untuk tujuan bersama

Menetapkan tujuan spesifik

Adanya kepemimpinan dan struktur

Adanya tanggung jawab

Adanya evaluasi kinerja dan sistem reward

Mengembangkan kepercayaan timbal balik

KEMAMPUAN ANGGOTA

Ada 3 keterampilan yang harus dimiliki oleh para anggota untuk mencapai tim yang efektif :

· Keahlian Teknis

· Keahlian Teknis

· Keterampilan Memecahkan masalah dan mengambil keputusan

· Keterampilan Antar Pribadi

Cara Meningkatkan Kinerja Tim

Adanya saling ketergantungan

Adanya perluasan tugas

Kesejajaran

Penggunaan bahasa yang umum

Penggunaan bahasa yang umum


Kepercayaan – respek

Kepemimpinan – keanakbuahan

Keterampilan memecahkan masalah

Keterampilan manajemen konflik

Penilaian – tindakan

Adanya “perayaan” keberhasilan kinerja tim

Key Roles On Teams

Memiliki Komitmen untuk Tujuan yang Sama : pada suatu tim, visi misi dan tuhuan harus memiliki
kejelasan agar kerja tim dapat terfokus dan satu arah yang sama.

Menetapkan Tujuan Spesifik : setelah kita memiliki tujuan yang jelas, tujuan itu harus spesifik. Sebab
tujuan yang jelas akan mengiring ke organisasi kejalan yang benar.

Kepemimpinan dan Struktur : tim harus dipimpin oleh seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan
sehingga mampu membawa tim ke arah yang benar dan jelas\

Kemalasan sosial dan akuntabilitas : kemalasan merupakan muruh terbesar dalam tim, oleh sebab itu
tim harus memiliki kinerja yang baik.

Evaluasi kinerja yang tepat dan sistem penghargaan : evaluasi kinerja individual, upah per jam tetap,
insentif individual, dan sejenisnya, tidak konsisten dengan perkembangan tim berkinerja tinggi. Sehingga
selain mengevaluasi dan memberikan penghargaan kepada karyawan atas kontribusi masing-masing,
manajemen harus mempertimbangkan penilaian berbasis kelompok, pembagian keuntungan, insentif
kelompok kecil, dan modifikasi sistem lainnya yang akan memperkuat upaya tim dan komitmen.

Mengembangkan rasa saling percaya yang tinggi : Kepercayaan , integritas dalam tim merupakan suatu
hal yang sangat penting sebab kejujuran dalam tim mampu membuat tim bekerja secara maksimal tanpa
ada yang ada ditutup-tutupi, sedangkan tim yang tidak memiliki integritas pasri memiliki kecemburuan
dan mudah hancur dan kebersamaan rendah.

The Group / Teamwork

A) Tantangan : Seorang pekerja berhasil bukan karena prestasinya sendiri saja tetapi juga karena
kelompoknya, seorang individu harus bisa berkomunikasi dengan yang lain dengan baik, jujur terhadap
satu dengan yang lain, lebih terbuka agar bisa mengetahui perbedaan dan dapat memecahkan suatu
masalah bersama tanpa adanya konflik. Tetapi hal tersebut sulit untuk dilakukan oleh seorang individu
karena banyak sekali tantangan, diantaranya sudah tertanam pemikiran individualisme dari seseorang
sejak lahir dan jangan terlalu percaya pada orang lain.
B) Membangun kepercayaan : Manajer dan pemimpin tim mempunyai dampak besar dalam
membangun kepercayaan dalam anggota kelompok.

· Ada beberapa cara dalam membangun kepercayaan, yaitu : tunjukkan bahwa anda bekerja untuk
kepentingan orang lain seperti kepentingan diri sendiri.

· menjadi anggota tim sendiri

· terbuka

· adil

· bicarakan apa yang perlu dibicarakan

· konsisten dalam membuat keputusan

· mempertahankan kepercayaan diri seseorang

· menunjukkan kompeten seorang pimpinan

· Rewards : bentuk penghargaan dapat bermacam-macam seperti promosi, kenaikan gaji, dll.

Teams And Total Quality Management

Total quality management adalah untuk menghasilkan peningkatan dalam proses. Total quality
management membutuhkan manajemen yang digunakan untuk memberikan semangat kepada para
pekerja untuk memberikan ide-ide mereka dan juga dapat merealisasikannya dalam pekerjaan. Seorang
penulis pernah menuliskan, “Tidak ada proses dan teknik yang dapat diaplikasikan langsung dalam Total
Quality Management kecuali dilakukan dalam workteam. Karena semua teknik dan proses
membutuhkan adanya komunikasi dan kontak, respon dan adaptasi, dan proses koordinasi dengan
intensitas yang tinggi.”

Study Kasus dari Perusahaan PT. Light Instrumenindo Jakarta

Perusahaan jasa konstruksi dalam pembangunan nasional sangat berperan khususnya dalam
pembangunan fisik. Dimana dalam menjalankan kegiatannya sering menghadapi kendala, baik internal
maupun eksternal, sehingga diperlukan suatu organisasi yang efektif dan sistem manajemen yang balk
agar mampu mengatasi kendala tersebut dan proyek selesai pada waktunya dengan kualitas pekerjaan
yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kerja sama tim merupakan senjata yang ampuh dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efektivitas
organisasi. Dengan adanya pembinaan atau pengembangan tim diharapkan terjadi komunikasi, kerja
sama, dan kekompakan satuan-satuan kerja dalam organisasi sehingga satuan-satuan kerja tersebut
menjadi semakin produktif dan efektif.

Tim proyek di PT. Light Instrumenindo Jakarta dibentuk oleh pimpinan perusahaan dengan tujuan
menyelesaikan suatu proyek berdasarkan persyaratan tertentu. Dimana seluruh anggota organisasi dan
pemimpinnya merupakan bagian dari sumber daya manusia perusahaan yang secara formal membentuk
tim kerja, yang terdiri dari anggota dengan perilaku tertentu. Perilaku anggota tim akan membentuk
karakteristik tim yang akan menentukan efektivitas organisasi melalui efektivitas internal tim, yaitu suatu
proses yang berhubungan dengan suasana kerja dalam tim. Dengan suasana kerja yang sesuai dengan
harapan anggota tim akan meningkatkan kemampuan dalam pencapaian sasaran organisasi.

Kesimpulan

Definisi: Kelompok (Group) adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang bergabung untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam definisi singkat, teamwork
merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim. Sehingga tidak selalu terdiri dari
sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru
merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif. Untuk mencapai
kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap-sikap positif di antara anggota tim. Antara lain
kebiasaan untuk saling mendengarkan sehingga tercipta komunikasi yang baik, memberikan dukungan
kepada anggota tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap kontribusi dan pencapaian yang
diperoleh dari setiap anggota tim. Sebuah team work akan menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan
organisasi. Sebab itu sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung
jawab dalam keorganisasian.

Dalammemahamiperilakukelompokdanmemahamikerjasamapembacaharusmemahamibeberapafaktor
yang mendasariseperti :

1.Pengertian Tim Kerja.

2.Klasifikasikelompokkerja.

3.Alasan Individu Bergabung Dalam Suatu Kelompok

4.Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok

5.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Individu Dalam

Referensi :

Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki.(2002).Perilaku Organisasi.Jakarta.Salemba Empat.

Ardana, Komang dan Ni Wayan Mujiati.(2009).Perilaku Keorganisasian Edisi2.Denpasar.Graha Ilmu.

Adam, L.(1999).Perilaku Organisasi.Bandung.Sinar Baru


Komentar

Postingan Populer

Gambar

PERILAKU ORGANISASI : EMOSI (EMOTION) DAN SUASANA HATI (MOOD) STUDI KASUS PADA ebay

2.1 Pengertian Afeksi, Emosi, dan Suasana Hati Ketiga hal ini sangat berkaitan yang mana : Afeksi
(affect) adalah istilah umum yang mencakup kisaran yang luas dari perasaan yang dialami seseorang,
meliputi emosi maupun suasana hati. Emosi (emotion) adalah perasaan intens yang diarahkan pada
seseorang atau sesuatu. Suasana Hati (Mood) adalah perasaan yang kurang intens dibandingkan emosi
dan sering (meskipun tidak selalu) muncul tanpa sebuah peristiwa spesifik sebagai stimulus.

2.1Beberapa aspek Emosi dan Suasana Hati Terdapat beberapa aspek fundamental lainnya dari emosi
yang harus dipertimbangkan yaitu : a.Biologi Emosi Adalah semua emosi berasal dari sistem limbik otak
yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak. Orang-orang
cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang
tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika
mereka memperoleh infor…

Gambar

PERILAKU ORGANISASI : SIKAP DAN KEPUASAN KERJA (STUDI KASUS PADA PT. PRIMARINDO ASIA
INFRASTRUKTUR Tbk)

2.1 Sikap (attitude) Adalah pernyataan - pernyataan evaluative baik menyenangkan atau tidak
menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai objek, orang atau peristiwa. Mereka merefleksikan
bagaimana perasaan kita tentang sesuatu. Saat anda mengatakan “Saya menyukai pekerjaan saya” anda
mengekspesikan sikap anda tentang pekerjaan anda. Sikap itu kompleks jika anda menanyakan
orang - orang tentang sikapnya terhadap agama, Lady Gaga atau organisasi tempat mereka bekerja, anda
mungkin memperoleh sebuah respons yang sederhana tetapi alasan - alasan mendasarnya mungkin
rumit. Untuk secara penuh memahami sikap kita harus mempertimbangkan karakteristik atau komponen
dasarnya.

2.2 Komponen Utama dari Sikap Umumnya para peneliti telah mengasumsikan bahwa sikap
memiliki tiga komponen yaitu kesadaran, perasaan dan perilaku. Mari kita lihat masing - masing ketiga
komponen tersebut. ·Komponen Kognitif (Cognitif Component) Dari sebuah sikap deskripsi atau
kepercayaan ten…

PERILAKU ORGANISASI : PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Persepsi Konsep Dasar Persepsi Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang melakukan pemilihan,
penerimaan, pengorganisasian, dan penginterpretasian atas informasi yang diterimanya dari lingkungan.
Jadi persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami
informasi tentang lingkungannya. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa persepsi adalah suatu
proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka
agar memberi makna kepada lingkungan. Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat
berbeda dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan
realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari dalam perilaku
organisasi. Faktor yang mempengaruhi Persepsi a.Pelaku persepsi (Characteristics of the perceiver)
Pelaku persepsi adalah penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat
dipengaruhi oleh karakteristik …

Diberdayakan oleh Blogger

Anda mungkin juga menyukai