Oleh:
A. Akbar M 216601163
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Sumber Daya Manusia PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini. Shalawat beserta
kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya. Amin.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
makalah Perencanaan Sumber Daya Manusia PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
ini baik sistematika penulisan maupun materinya. Oleh karena itu, sangat saya
harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, karena
Saya berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca
pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................7
C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................8
A. Pelatihan Karyawan di Bank BRI..............................................................8
B. Pengembangan SDM...............................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Analisis suatu kondisi
internal
maupun eksternal dalam
Organisasi atau
Berwirausaha yang
selanjutnya akan
digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi
dan program kerja.
Analisis
internal meliputi
peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan
kelemahan
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
2
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS).
Sering kita ketahui
didalam suatu
berwirausahaan pastilah
ada membutuhkan
suatu rancangan yang
dapat membantu kita alam
melakukan berwirausaha
banyak
cara- cara atau strategi bagi
kita dalam berwirausaha
salah satunya yaitu dengan
3
analisis menggunakan
SWOT. SWOT adalah
Analisis suatu kondisi
internal
maupun eksternal dalam
Organisasi atau
Berwirausaha yang
selanjutnya akan
digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi
dan program kerja.
Analisis
internal meliputi
peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan
kelemahan
4
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS).
Sering kita ketahui
didalam suatu
berwirausahaan pastilah
ada membutuhkan
suatu rancangan yang
dapat membantu kita alam
melakukan berwirausaha
banyak
5
cara- cara atau strategi bagi
kita dalam berwirausaha
salah satunya yaitu dengan
analisis menggunakan
SWOT. SWOT adalah
Analisis suatu kondisi
internal
maupun eksternal dalam
Organisasi atau
Berwirausaha yang
selanjutnya akan
digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi
dan program kerja.
Analisis
6
internal meliputi
peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan
kelemahan
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS).
Sering kita ketahui
didalam suatu
berwirausahaan pastilah
ada membutuhkan
suatu rancangan yang
dapat membantu kita alam
7
melakukan berwirausaha
banyak
cara- cara atau strategi bagi
kita dalam berwirausaha
salah satunya yaitu dengan
analisis menggunakan
SWOT. SWOT adalah
Analisis suatu kondisi
internal
maupun eksternal dalam
Organisasi atau
Berwirausaha yang
selanjutnya akan
digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi
8
dan program kerja.
Analisis
internal meliputi
peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan
kelemahan
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS).
Sering kita ketahui
didalam suatu
berwirausahaan pastilah
ada membutuhkan
9
suatu rancangan yang
dapat membantu kita alam
melakukan berwirausaha
banyak
cara- cara atau strategi bagi
kita dalam berwirausaha
salah satunya yaitu dengan
analisis menggunakan
SWOT. SWOT adalah
Analisis suatu kondisi
internal
maupun eksternal dalam
Organisasi atau
Berwirausaha yang
selanjutnya akan
10
digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi
dan program kerja.
Analisis
internal meliputi
peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan
kelemahan
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS).
Sering kita ketahui
didalam suatu
11
berwirausahaan pastilah
ada membutuhkan
suatu rancangan yang
dapat membantu kita alam
melakukan berwirausaha
banyak
cara- cara atau strategi bagi
kita dalam berwirausaha
salah satunya yaitu dengan
analisis menggunakan
SWOT. SWOT adalah
Analisis suatu kondisi
internal
maupun eksternal dalam
Organisasi atau
12
Berwirausaha yang
selanjutnya akan
digunakan sebagai dasar
untuk merancang strategi
dan program kerja.
Analisis
internal meliputi
peniaian terhadap faktor
kekuatan (Strength) dan
kelemahan
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS).
13
Perencanaan SDM sebagai suatu kegiatan merupakan proses bagaimana
memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa datang bagi sebuah
tenaga kerja di masa datang, perencanaan SDM lebih menekankan adanya usaha
sebagai implementasi visi dan misi perusahaan telah ditetapkan. Visi perusahaan
sebagai pemandu arah sebuah bisnis kemana akan menuju dan dengan strategi apa
bisnis tersebut akan dijalankan. Berawal dari strategi bisnis tersebut kemudian
strategi perencanaan SDM apa yang akan dipilih. Strategi SDM yang dipilih dan
ditetapkan asangat menentukan kebutuhan SDM seperti apa yang akan diinginkan,
perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini
dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga
kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang
dijabat atau akan dijabat kedepan. Pelatihan dan pengembangan SDM menjadi
dalam pekerjaan tidak menjamin mereka akan berhasil. Karyawan baru sering
sering merasa tidak pasti tentang peranan dan tanggung jawab mereka. Permintaan
14
pekerjaan dan kapasitas karyawan haruslah seimbang melalui program orietasi
Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting
bagi tenaga kerja untuk bekrja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan
yang dijabat atau akan dijabat kedepan sekali para karyawan telah dilatih dan
semakin meningkat. Jika suatu bank tidak dapat menyikapi hal tersebut, maka
diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap bank. Suatu
bank harus didukung oleh sumber daya manusia yang cakap, handal, dan
profesional karena sumber daya manusia sangat berperan aktif dalam menjalankan
sumber daya manusia (SDM). Hal ini disebabkan sumber daya manusia
bank. Keadaan ini akan menuntut setiap perusahaan ingin memperoleh sumber
melalui pemberian pelatihan kerja. Kemampuan yang telah dimiliki harus terus
15
diasah secara terus-menerus, baik melalui pengalaman kerja maupun pelatihan
internal meliputi
kelemahan
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
16
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS). Untuk
17
tentang analisis SWOT
Makalah ini
Analisis
internal meliputi
kelemahan
18
(Weakness). Sementara,
analisis eksternal
mencakupfaktor peluang
(Opportunity)
dan tantangan
(ThreathS). Untuk
19
tentang analisis SWOT
Makalah ini
B. Rumusan Masalah
BRI.
20
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pelatihan
sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di
masa mendatang”.
Menurut Dr. B. Siswanto Sastro Hadi Wiryo pelatihan adalah bagian dari
waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan
2. Model Pelatihan
Pada Bank BRI, model pelatihan terdiri dari klasikal dan e-learning.
21
a. Klasikal (tatap muka) Model pelatihan klasikal adalah pelatihan yang
dilaksanakan secara tatap muka dalam suatu ruangan kelas dan mengikuti
3. Tahapan Pelatihan
Bank BRI. Pada tahap ini, departemen learning and culture akan
22
Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan dengan
4. Metode-metode Pelatihan
Bank BRI Di dalam pelatihan pada Bank BRI terdapat beberapa metode
pelatihan, BRI mengharapkan kepada para trainer untuk memberikan metode yang
semenarik mungkin, agar terciptanya suasana belajar yang nyaman dan dapat
Ceramah Interaktif Metode ceramah ini salah satu cara yang paling mudah
dan hemat waktu untuk mempresentasikan materi yang sangat banyak dan
Tanya Jawab Metode ini adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
Role playing Metode role playing dimana peserta dikondisikan pada suatu
23
tersebut sehingga dapat membuat peserta merasakan langsung perannya
5. Program Pelatihan
diberikan kepada karyawan yang telah eksis pada suatu jabatan. Pelatihan
yang mendapatkan jabatan baru di Bank BRI. Program ini diberikan agar
karyawan dapat mengetahui job desk dan mengenal dunia kerja di Bank
BRI.
6. Evaluasi Pelatihan
24
Evaluasi pelatihan BRI dilakukan dengan beberapa tahap evaluasi, diantaranya
sebagai berikut:
Evaluasi Reaksi
Pada level ini, BRI mengukur reaksi peserta terhadap program pelatihan
konsumsi.
Evaluasi Pembelajaran
Pada level ini, peserta akan mengikuti test sebelum (pre test) dan sesudah
ini diniliai dengan skor. Terdapat tiga unsur penilaian terhadap evalusi ini,
Penilaian Sikap.
Pada level ini, evaluasi dilakukan ketika peserta telah kembali ke tempat
25
BRI terhadap perubahan prilaku atau dalam hal ini kinerja peserta
Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil berkaitan dengan hasil akhir peserta pelatihan. Evaluasi ini
laporan tersebut.
B. Pengembangan SDM
jabatan saat ini guna mengantisipasi kebutuhan masa depan organisasi yang terus
pelatihan.
berbagai penugasan.
26
c. Ranupandojo dan Hasan ( 2004) Pengembangan karyawan adalah usaha-
tertentu.
Proses pengembangan sumber daya manusia atau SDM memang perlu dilakukan di
segala bidang dan di semua organisasi, apapun bentuk usaha dan bidang kerjanya. SDM
merupakan ruh dari sebuah usaha atau sebuah organisasi, karena SDM adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap mutu dan pelayanan yang diberikan kepada para konsumen.
Organisasi ataupun lembaga besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga sangat
BRI pada tahun 1990an sangatlah berbeda dengan BRI yang ada sekarang ini,
terutama dalam upaya pengembangan SDM. Pada masa tersebut BRI digambarkan
Perubahan dilakukan pada tahun 1998, dimana dibentuk Tim Budaya Kreatif yang
bekerjasama dengan PT Service Quality Center Indonesia. Tim ini berhasil melakukan
perubahan dengan cara mengembangkan 5 budaya dasar yang dianut oleh BRI yaitu
27
Proses sosialisasi dan penanaman budaya ini kepada seluruh jajaran BRI, BRI
kemudian berkembang menjadi sebuah organisasi yang lebih baik, bahkan sempat juga
menerima penghargaan sebagai salah satu BUMN terbaik di tanah air. Proses ini
bukanlah sebuah proses yang mudah, namun ternyata mampu memberikan hasil yang
budaya tersebut terus dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan pembentukan
master trainer budaya kerja, pembentukan Change Agent pada masingmasing tingkatan
dari kantor pusat hingga kantor pembantu serta sosialisasi ke semua jajaran.
Selain upaya sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai budaya tersebut, BRI juga
melakukan pengembangan dalam segi SDM agar bisa bersaing dengan para kompetitor di
dunia perbankan. Ada beberapa upaya yang dilakukan dalam hal ini yaitu:
bidang pemasaran dan juga kader-kader calon pemimpin BRI. Proses perekrutan
Selain itu, pihak BRI juga mendorong mereka yang berada didalam BRI untuk
menjadi human capital dalam arti SDM manusia yang memiliki inovasi, kemauan
untuk belajar dan berubah, serta mampu memberikan daya dorong yang kreatif di
Adanya kebijakan reward dan punishment yang konsisten dan adil kepada
seluruh pekerja. Hal ini dilakukan untuk menciptakan iklim dan lingkungan kerja
yang kondusif, yang nantinya akan memacu para pekerja untuk berbuat lebih baik
lagi di tempat mereka bekerja. Berbagai peraturan dibuat untuk membuat sistem
28
atau kebijakan reward dan pusnishment ini berjalan lebih optimal, salah satunya
workers), pihak BRI terus mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada
seluruh jajarannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu upaya yang dilaksanakan oleh
BRI adalah dengan melaksanakan Program Pengembangan Staff (PPS). PPS adalah
sebuah program dimana pihak BRI berupaya untuk menjaring kandidat pekerja BRI
dengan status pekerja tetap. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mencetak kader
pemimpin di masa yang akan datang yang mampu berkompetisi di tengah ketatnya
persaingan bisnis. Mereka yang berhasil masuk dalam program ini akan dididik selama
kurang lebih 11 bulan. PPS yang memiliki tujuan utama untuk mencetak para pemimpin
Kategori PPS umum. Para peserta PPS kategori ini akan mendapatkan pelatihan
agar mereka bisa menguasai bidang pekerjaan dalam area kredit dan operasional.
Bidang kerja kredit meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses analisa
hingga proses pencairan kredit, sementara bidang kerja operasional meliputi hal-
hal yang berkaitan dengan strategi pelayanan dan hal-hal yang berkaitan dengan
Kategori PPS audit. Sesuai dengan namanya, para peserta di kategori ini akan
belajar lebih jauh mengenai proses evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja
perusahaan. Proses evaluasi dan pengawasan ini dilihat dari beberapa sudut
pandang yang berbeda mulai dari sudut pandang proses, sistem yang digunakan
Kategori PPS IT. Para peserta PPS kategori ini akan dilatih untuk lebih
menguasai pekerjaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem IT. Hal ini
berarti para peserta akan lebih mendalami proses yang berkaitan dengan IT mulai
29
dari proses pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi, membantu mengatasi
Pelaksanaan PPS adalah salah satu cara BRI untuk bisa mengembangkan SDM.
Masih banyak lagi program pengembangan SDM yang dilakukan oleh bank yang satu ini.
Proses pelatihan yang terus menerus dan dilakukan pada semua pihak dan jajaran
merupakan upaya agar semua pihak yang berada dalam organisasi besar ini akan
memiliki pengetahuan yang mereka butuhkan dalam melakukan pekerjaan mereka sesuai
dengan tuntutan internal dan eksternal. Dengan proses pengembangan SDM seperti ini,
diharapkan tingkat efektifitas dan efisiensi organisasi akan meningkat dan menjadi lebih
baik lagi.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tertentu, terinci dan rutin Di dalam pelatihan pada Bank BRI terdapat beberapa
yang nyaman dan dapat membuat peserta lebih fokus dalam mengikuti pelatihan.
Ceramah Interaktif
Metode ceramah ini salah satu cara yang paling mudah dan hemat waktu
Tanya Jawab
Metode ini adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab oleh trainer atau narasumber kepada peserta, tetapi dapat
Role playing
31
Metode role playing dimana peserta dikondisikan pada suatu permasalahan
Simulation
Case Study
berpengalaman.
dilakukan di segala bidang dan di semua organisasi, apapun bentuk usaha dan
bidang kerjanya. SDM merupakan ruh dari sebuah usaha atau sebuah organisasi,
karena SDM adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap mutu dan pelayanan
yang diberikan kepada para konsumen. Organisasi ataupun lembaga besar seperti
Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga sangat memperhatikan kualitas dan proses
32
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemensdm.com/strategi-pengembangan-sdm-di-bank-bri-dalam-
mencetaksdm-perbankan-yang-andal/
https://www.gramedia.com/literasi/pengembangan-sdm/