PROGRAM STUDI D3
LP3I JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Manfaat Penulisan
Penulis berharap semoga penulisan dari penelitian tugas akhir ini dapat memberikan
kontribusi nyata kepada berbagai pihak terkait antara lain :
1. Bagi Penulis
Laporan tugas akhir ini mejadi salah satu media pembelajaran untuk mengetahui
kesesuaian antara teori yang telah didapatkan penulis semasa perkuliahan di Politeknik
LP3I Jakarta dengan praktek di lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya penulis
mendapatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam melatih mental serta
komunikasi untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.
2. Bagi Perusahaan
Laporan ini dapat dijadikan sebagai sarana dan penelitian yang sekiranya dapat
dikembangkan oleh perusahaan berkenaan dengan permasalahan piutang usaha untuk
dicarikan solusi yang terbaik bagi perusahaan.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk dijadikan informasi atau
referensi bagi pembaca, sekaligus sebagai acuan untuk bahan pembelajaran kedepan.
Khususnya mahasiswa dan mahasiswi Politeknik LP3I Jakarta Kampus Cimone.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi penulisan merupakan gambaran atau metode yang akan digunakan
untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam kesempatan ini penulis
memperoleh data-data yang bersumber pada :
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Teknik pengumpulan data dengan hasil menghimpun dari literatur, catatan-catatan
maupun referensi lainnya yang bersifat tertulis yang berkaitan dengan isi laporan tugas akhir
untuk memperoleh beragam informasi mengenai pengelolaan piutang usaha.
1. Studi Lapangan (Field Research)
Metode penulisan dengan cara datang langsung ke perusahaan yang menjadi objek
penelitian sebuah karya ilmiah. Dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara :
1. Pengamatan (Observasion)
Mengadakan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang prilaku manusia seperti terjadi dikehidupan nyata. Observasi
ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai orang luar atau pengamat, dengan tujuan
untuk memahami masalah yang terjadi dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan proses
penelitian (Guba dan Lincoln,1981:191-193).
2. Wawancara (Interview)
Wawancara yaitu mengadakan aktivitas tanya jawab secara langsung kepada
responden. Teknik penelitian ini dianggap yang paling sosiologis karena bentuknya yang
berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan responden dan juga cara yang paling baik
untuk menentukan kenapa seseorang bertingkah laku, dengan menanyakan secara
langsung (Black dan Champion, 1992:305).
LANDASAN TEORI
Menurut Hery dalam bukunya “Akuntansi Aset, Liabilities dan Ekuitas” (2014:29).
“Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan yang
umumnya dalam bentuk kas dari pihak lain, dan sebagian besar piutang timbul dari
penyerahan barang dan jasa secara kredit kepada pelanggan”.
2. Klasifikasi Piutang
Menurut Nuh dan Hamizar dalam bukunya “Intermediate Accounting” (2011:65).
Piutang perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Piutang Usaha (Accounts Receivable) adalah tagihan perusahaan kepada langganan yang
timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit kepada para langganannya.
Dalam kegiatan perusahaan normal, piutang usaha akan dapat diterima pelunasannya
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun yang termasuk dalam aset lancar. Pada saat
timbulnya piutang usaha perusahaan harus ditentukan jangka waktu pelunasannya,
potongan yang akan diberikan. Semuanya itu diatur melalui syarat pembayaran. Syarat
pembayaran yang dimaksud adalah seperti 2/10, n/30 atau 2/15, EOM (end of month).
Jangka waktu piutang usaha ini biasanya hanya 30 hari sampai 60 hari.
2. Piutang Wesel (Notes Receivable) adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan yang
timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit yang pelunasannya
disepakati melalui perjanjian tertulis. Jangka waktu pelunasan perjanjian tertulis ini biasanya
adalah 60 sampai 90 hari. Piutang wesel ini dapat memperhitungkan bunga sampai dengan
tanggal pelunasannya atau tanpa memperhitungkan bunga. Piutang wesel ini dapat dijual
kepada pihak lain (biasanya Bank) sebelum tanggal jatuh temponya (Disconto).
Penggunaan dasar waktu (Accrual Basis) mengakibatkan adanya pengakuan terhadap
penghasilan yang akan diterima perusahaan seperti tuntutan bunga. Penghasilan seperti ini
pada akhir periode akuntansi harus dihitung berapa jumlah yang sudah menjadi pendapatan
bunga dan jumlah teresebut dicatat sebagai piutang bunga.
3. Piutang Lain-lain (Other Receivable) adalah tagihan perusahaan yang timbul karena tidak
disebabkan oleh penjulan kredit barang atau jasa, akan tetapi seperti memeberikan
pinjaman kepada karyawan, uang muka pembelian baran dagangan, uang muka pembelian
aktiva tetap, klaim terhadap restitusi pajak dan lain-lain.
Jurnal saat menerimaan pembayaran utang dari pelanggan yang memanfaatkan potongan
tunai (selama periode potongan) :
Kas xxx
Potongan penjualan xxx
Piutang usaha xxx
Penghapusan Piutang
Menurut Nuh dan Hamizar dalam bukunya “Intermediate Accounting” (2011:68).
Penghapusan piutang adalah suatu kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak
bisa ditagih oleh perusahaan. Oleh karena itu kebijakan perusahaan piutang tersebut segera
dihapuskan.
1. Metode Langsung
Metode ini untuk mencatat kerugian piutang, bila benar-benar terjadi adanya piutang
yang dinyatakan tidak dapat ditagih.
Jurnal saat penghapusan piutang :
Kerugian piutang xxx
Piutang usaha xxx
Jurnal penerimaan kembali piutang yang sudah dihapuskan dimana penerimaan ini
terjadi pada tahun pembukuan yang sama dengan tahun dihapuskannya piutang :
Piutang usaha xxx
Kerugian Piutang xxx
Kas xxx
Piutang usaha xxx
Jurnal penerimaan kembali piutang yang sudah dihapuskan dimana penerimaan ini
terjadi pada tahun pembukuan yang berbeda dengan tahun dihapuskannya piutang :
Piutang usaha xxx
Pendapatan lain-lain xxx
Kas xxx
Piutang usaha xxx
Jurnal saat pengahapusan piutang bila benar-benar terjadi ada debitur yang tidak
adapat ditagih :
Cadangan piutang xxx
Kerugian piutang xxx
Jurnal penerimaan kembali piutang yang sudah dihapuskan dimana penerimaan ini
terjadi pada tahun pembukuan yang sama dengan tahun dihapuskannya piutang :
Piutang usaha xxx
Cadangan piutang xxx
Kas xxx
Piutang usaha xxx
Jurnal penerimaan kembali piutang yang sudah dihapuskan dimana penerimaan ini
terjadi pada tahun pembukuan yang berbeda dengan tahun dihapuskannya piutang :
Piutang usaha xxx
Cadangan piutang xxx
Kas xxx
Piutang usaha xxx
PROFIL PERUSAHAAN
1. VISI
Menjadi salah satu perusahaan terbaik dibidang converting box di Indonesia
2. MISI
1. Innovatif dalam pengembangan produk cartoon box
2. Memberikan harga yang kompetitif
3.Memberikan kepuasan pada pelanggan baik dalam kualiatas maupun pelayanan
4. Memberikan variasi produk yang beragam kepada pelanggan
5. Meningkatkan kapasitas produksi
1. Director
2. Supervisor Finance
Tugas dan wewenang :
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan, sistem dan prosedur akuntansi serta pengawasan
internal dengan baik dan benar di bawah naungan dari pemilik perusahaan
2. Menyetujui dan menandatangani pengeluaran uang kas perusahaan yang bersifat umum dan
rutin sesuai dengan batas jumlah pengeluaran yang telah ditetapkan
3. Menghitung dan membagikan gaji karyawan mingguan dan bulanan
4. Melakukan pengurusan ijin-ijin yang terkait dengan karyawan
5. Memeriksa kelengkapan bukti pengeluaran kas dan bank sebagai media pembayaran
perusahaan berikut dokumen pendukungnya
6. Menyetujui dan mendatangani bukti penerimaan kas atau bank sebagai media penerimaan
perusahaan
7. Melakukan penyimpanan uang kas dari perusahaan ke bank
8. Mengontrol semua transaksi rekening bank perusahaan
9. Membuat laporan rekonsiliasi bank
10. Bertanggung jawab atas kas besar perusahaan
11. Melakukan konfirmasi piutang kepada pelanggan
12. Memeriksa laporan pengeluaran kas dan penerimaan kas
13. Mengkoordinasi dan mengarahakan pelaksanaan kegiatan pengeluaran kas kecil yang
dilakukan oleh kasir serta mengawasi kegiatan pencacatan pelaporan hutang usaha
14. Memeriksa dan menganalisa laporan hutang dan piutang usaha
3. Supervisor Marketing
Tugas dan wewenang :
1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran hasil produksi yang efektif dan efisien dengan
memperhatikan sumber daya perusahaan
2. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalam penanganan komplain, pengukuran
kepuasan pelanggan
3. Memimpin devisi pemasaran yang meliputi staf pemasaran, admin pemasaran, pemebelian
dan disain
4. Melakukan follow up dan mempertahankan kerja sama bisnis dengan pelanggan lama
5. Mencari pelanggan baru sesuai dengan prosedur perusahaan
6. Melakukan koordinasi secara internal kepada staf pemasaran, disain dan pembelian
7. Menetapkan kalkulasi harga jual produksi sebagai patokan harga yang ditawarkan ke pasar
atau pelanggan
8. Memeriksa dan mendatangani dokumen atas penjualan Sales Order (SO) dan Surat
Perintah Kerja (SPK)
9. Memeriksa dan menandatangani dokumen pembelian bahan baku Purchase Order (PO) yang
dilakuakn oleh staf pembelian
10. Melakukan approval design baru yang dibuat oleh staf disain
11. Mengontrol semua kegiatan kerja yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP) dari masing-masing bagian di devisi marketing
12.Melakukan koordinasi dengan bagian lain untuk mendukung kelancaran proses kerja
pemasaran
13. Menyusun prosedur dan intrusksi kerja di bawah naungan pimimpin (Direktur) untuk bagian
pemasaran sehingga membantu kelancaran proses kerja dibagiannya
14. Bertanggung jawab atas pengendalian biaya pemasaran
8. Collector
9. Staff Marketing
Tugas dan wewenang :
1. Memenerima pesanan dari pelanggan baik melalui telepon, e-mail ataupun fax
2. Memastikan semua pesanan atau Purchase Order (PO) dari pelanggan sudah diterima
3. Membuat Sales Order (SO) baik untuk new order maupun repeat order
4. Memproses pembuatan sample barang untuk produk baru
5. Berkoordinasi langsung dengan staf disain dalam pembuatan sample desain untuk new
order mapun repeat order
6. Membuat laporan penjualan secara periodik sesuai dengan SOP yang berikan
7. Membuat jadwal pengiriman untuk barang yang dipesan oleh pelanggan
8. Wajib berkomunkasi dengan baik dengan semua pelanggan
9. Menerima dan mencari solusi untuk semua keluhan yang di dapat dari pelanggan
10. Memastikan bahwa bahan baku akan diterima tepat waktu kepada staf pembelian
11. Memastikan kemabali bahwa pengiriman barang jadi akan tepat waktu kepada devisi PPIC
dan pelanggan
12. Berkoordinasi langsung dengan Supervisor Marketing dalam menentukan harga perolehan
barang (new order)
13. Berkoordinasi langsung dengan Administration Marketing untuk memastikan layout
design sudah sesuai dengan contoh produk dan semua perlengkapan yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
10. Staff Purchasing
Tugas dan wewenang :
1. Membuat PO (Purchase Order) untuk supplier seperti bahan baku, cat, dan perelengkpan
aksesoris lainnya bila mendapat permintaan khusus dari pelanggan
2. Menerima surat jalan masukan
3. Berkoordinasi langsung dengan Supervisor Marketing untuk menghitung penggunaan bahan
baku yang dibutuhkan dalam proses produksi
4. Membuat laporan pembelian sesuai denagn SOP yang berikan
5. Membuat memo bahan yang sudah diterima dari supplier
6. Berkoordinasi langsung dengan PPIC untuk melihat kapasitas tempat penyimpanan bahan
baku
7. Aktif untuk melakukan konfirmasi kepada supplier guna memastikan pengiriman bahan baku
tepat waktu
8. Berkoordinasi langsung dengan staf hutang untuk mengetahui jumlah hutang supllier
9. Wajib berkomunikasi dengan baik kepada semua supplier
10. Mencari supplier baru bila diperlukan
11. Bertanggung jawab atas keterlambatan pengiriman bahanbaku.
PEMBAHASAN
– Januari 2016
PT JGB melakukan pembukuan dengan masa periode akutansi satu bulan. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui posisi laporan keuangan disetiap akhir bul
NAMA
TGL INVOICE CUTOMERS UKURAN QTY HARGA TOTAL
BARANG
PT Arthawena Sakti Single face
1-Dec-15 00001/SA/XII/15 Gemilang L 100 CM 1111x1111x11 mm .348 5.800 19.418.400
1-Dec-15 00004/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima CB. SWC 390x390x260 mm 14 7.272 5.919.408
Layer Single
2-Dec-15 00007/SA/XII/15 PT Cometacan Face 997x1197x0 mm .900 2.400 21.360.000
CB. Brosur
2-Dec-15 00008/SA/XII/15 PT Printindo Utama Promosi 410x270x320 mm .120 6.400 7.168.000
2
3-Dec-15 00011/SA/XII/15 PT Harindo tama Mandiri CB Lokal 700x550x500 mm 00 22.000 4.400.000
9
3-Dec-15 00012/SA/XII/15 PT Harindo tama Mandiri CB Lokal 700x550x500 mm 4 22.000 2.068.000
6
4-Dec-15 00020/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima CB. Polos 620x320x325 mm 50 6.272 4.076.800
PT Arthawena Sakti Single face 7
4-Dec-15 00024/SA/XII/15 Gemilang L 100 CM 1111x1111x11 mm 24 5.800 4.199.200
Layer Single
5-Dec-15 00032/SA/XII/15 PT Cometacan Face 997x1197x0 mm 10.000 2.400 24.000.000
PT Warna Prima CB. Polos
5-Dec-15 00033/SA/XII/15 Kimiatama Galon 385x385x205 mm 1.022 4.000 4.088.000
PT Arthawena Sakti Single face
7-Dec-15 00041/SA/XII/15 Gemilang L 100 CM 1111x1111x11 mm 3.168 5.800 18.374.400
PT Arthawena Sakti Single face
7-Dec-15 00047/SA/XII/15 Gemilang L 100 CM 1111x1111x11 mm 3.165 5.800 18.357.000
8-Dec-15 00052/SA/XII/15 PT Anantha Berkat Jaya CB. Type L 350x140x845 mm 644 5.818 3.746.792
Kawasaki
8-Dec-15 00058/SA/XII/15 PT Surya Kemas Abadi Besar 2250x730x970 mm 50 59.674 2.983.700
Tabel 2
Jurnal Penjualan Kredit
DEBET KREDIT
TGL INVOICE CUSTOMERS
PIUTANG PPN PENJUALAN
1-Dec-15 00001/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang
21.360.240 1.941.840 19.418.400
1-Dec-15 00004/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima 6.511.349 591.941 5.919.408
2-Dec-15 00007/SA/XII/15 PT Cometacan 23.496.000 2.136.000 21.360.000
2-Dec-15 00008/SA/XII/15 PT Printindo Utama 7.884.800 716.800 7.168.000
3-Dec-15 00011/SA/XII/15 PT Harindotama Mandiri 4.840.000 440.000 4.400.000
3-Dec-15 00012/SA/XII/15 PT Harindotama Mandiri 2.274.800 206.800 2.068.000
4-Dec-15 00020/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima 4.484.480 407.680 4.076.800
4-Dec-15 00024/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 4.619.120 419.920 4.199.200
5-Dec-15 00032/SA/XII/15 PT Cometacan 26.400.000 2.400.000 24.000.000
5-Dec-15 00033/SA/XII/15 PT Warna Prima Kimiatama 4.496.800 408.800 4.088.000
7-Dec-15 00041/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 20.211.840 1.837.440 18.374.400
7-Dec-15 00047/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 20.192.700 1.835.700 18.357.000
8-Dec-15 00052/SA/XII/15 PT Anantha Berkat Jaya 4.121.471 374.679 3.746.792
8-Dec-15 00058/SA/XII/15 PT Surya Kemas Abadi 3.282.070 298.370 2.983.700
9-Dec-15 00067/SA/XII/15 PT Harindotama Mandiri 4.059.000 369.000 3.690.000
9-Dec-15 00073/SA/XII/15 PT Camiloplas Jaya Makmur 2.049.894 186.354 1.863.540
Sumber : Data Perusahaan PT JGB
Data transaksi lengkap terdapat pada lampiran.
Tabel 3
Jurnal Penerimaan Kas
DEBIT KREDIT
TGL INVOICE CUSTOMERS BANK POT. PENJ PIUTANG USAHA AKUN
LAINNYA
4-Jan-16 00033/SA/XII/15 PT Warna Prima Kimiatama 4.496.800 - 4.496.800 -
5-Jan-16 00001/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 21.360.240 - 21.360.240 -
6-Jan-16 00024/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 4.619.120 - 4.619.120 -
7-Jan-16 00007/SA/XII/15 PT Cometacan 23.496.000 - 23.496.000 -
7-Jan-16 00008/SA/XII/15 PT Printindo Utama 7.884.800 - 7.884.800 -
7-Jan-16 00032/SA/XII/15 PT Cometacan 26.400.000 - 26.400.000 -
8-Jan-16 00004/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima 6.511.349 - 6.511.349 -
8-Jan-16 00041/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 20.211.840 - 20.211.840 -
8-Jan-16 00047/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 10.000.000 - 10.000.000 -
11-Jan-16 00020/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima 4.484.480 - 4.484.480 -
11-Jan-16 00073/SA/XII/15 PT Camiloplas Jaya Makmur 2.049.894 - 2.049.894 -
11-Jan-16 00091/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima
2.076.800 - 2.076.800 -
11-Jan-16 00097/SA/XII/15 PT Cahaya Cutter Prima 6.399.360 - 6.399.360 -
11-Jan-16 00108/SA/XII/15 PT Cometacan 3.300.000 - 3.300.000 -
12-Jan-16 00058/SA/XII/15 PT Surya Kemas Abadi 3.282.070 - 3.282.070 -
13-Jan-16 00078/SA/XII/15 PT Furnilac Primaguna 16.500.000 - 16.500.000 -
13-Jan-16 00115/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 8.893.720 - 8.893.720 -
15-Jan-16 00047/SA/XII/15 PT Arthawena Sakti Gemilang 10.192.700 - 10.192.700 -
15-Jan-16 00052/SA/XII/15 PT Anantha Berkat Jaya 4.121.471 - 4.121.471 -
Tabel 4
Daftar Pelunasan Piutang Usaha
TGL JUMLAH
TGL INV TGL JT INVOICE NAMA CUTOMERS TAGIHAN BANK KET
BAYAR DIBAYAR
PT Arthawena Sakti
1-Dec-15 31-Dec-15 00001/SA/XII/15 5-Jan-16 BCA LUNAS
Gemilang 21.360.240 21.360.240
PT Cahaya Cutter
1-Dec-15 31-Dec-15 00004/SA/XII/15 8-Jan-16 BCA LUNAS
Prima 6.511.349 6.511.349
2-Dec-15 1-Jan-16 00007/SA/XII/15 PT Cometacan 7-Jan-16 BCA LUNAS
23.496.000 23.496.000
2-Dec-15 1-Jan-16 00008/SA/XII/15 PT Printindo Utama 7-Jan-16 BCA LUNAS
7.884.800 7.884.800
PT Harindotama
3-Dec-15 17-Jan-16 00011/SA/XII/15 20-Jan-16 BCA LUNAS
Mandiri 4.840.000 4.840.000
PT Harindotama
3-Dec-15 17-Jan-16 00012/SA/XII/15 20-Jan-16 BCA LUNAS
Mandiri 2.274.800 2.274.800
PT Cahaya Cutter
4-Dec-15 3-Jan-16 00020/SA/XII/15 11-Jan-16 BCA LUNAS
Prima 4.484.480
4.484.480
Sumber : Data Perusahaan PT JJGB
Data transaksi lengkap terdapat pada lampiran.
1. PT Cahaya Cutter Prima memiliki piutang usaha tertanggal 04 November 2015 sebesar Rp.
4.250.000, umur ketertunggakan piutang adalah sebagai berikut :
November 30-4 = 26
Desember = 31 +
Jumlah = 57
Syarat pembayaran = (30) -
Umur Piutang 27 hari atau antara 1 sampai 30 hari
2. PT Arthawena Sakti Gemilang memiliki piutang usaha tertanggal 1 Desember 2015 sebesar
Rp. 21.360.240, umur ketertunggakan piutang adalah sebagai berikut :
Desember 31-1 = 30
Syarat Pembayaran = (30) -
Umur Piutang 1 hari atau antara 1 sampai 30 hari
6. Kendala Yang Dihadapi Dan Solusi Dalam Pengelolaan Piutang Usaha
Pada PT JGB
Piutang usaha dapat memberikan dampak positive sekaligus negative bagi
perusahaan. Dampak positive yang ditimbulkan piutang karena piutang merupakan klaim
perusahan berupa uang kepada pelanggan yang dapat menambah aset perusahaan dan
dampak negative terjadi apabila perusahaan gagal menagih uang tersebut, sehingga aset
lancar yang seharusnya diterima oleh perusahaan menjadi tertunda atau bahkan terjadi
piutang tak tertagih. Didalam pengelolaan piutang usaha terdapat dua hal yang paling
dihindari, seperti halnya kendala yang penulis temukan pada PT JGB sebagai berikut :
1. Kendala Dalam Pengelolaan Piutang Usaha
1. Pengendalian jumlah piutang
Kurang terkontrolya jumlah piutang yang ditibulkan akibat dari adanya penjualan
kredit kepada pelanggan.
2. Piutang lebih dari jatuh tempo
Kerap kali terjadi penerimaan pelunasan piutang usaha dari pelangga sudah lebih
dari jatuh tempo.
3. Piutang tak tertagih
Faktor penyebab terjadiya piutang tak tertagih yang dipengaruhi oleh
faktor internal sepeti kurangnya pengendlian dari dalam perusahaan dan
faktor exsternal yang disebabkan oleh pihak luar seperti pelanggan yang mengalami
kerugian, pelanggan yang tidak bertanggung jawab dan lain sebagainya.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN :
1. Prosedur terjadinya piutang usaha pada PT JGB sudah berjalan sesuai dengan Standar
Operational Procedure (SOP) yang berlaku pada perusahaan. Mulai dari promosi,
pemesanan, pengajuan kredit, proses pembuatan barang, pembuatan surat jalan,
pengiriman barang, pembuatan invoice, faktur pajak, kwitansi, pengiriman dokumen tagihan,
pencatatan piutang usaha sampai dengan pelaporan piutang usaha telah berjalan dengan
baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh peurasahaan.
2. Pencatatan akutansi piutang usaha pada PT JGB menggunakan metode accrual
basis dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat berdasarka konsep
pengakuan yang sesungguhnya, dan untuk transaksi penjualan menggunakan
metode pysical.
3. Penyusunan pelaporan piutang usaha pada PT JGB dilakukan setiap minggu dengan
mengirim laporan piutang usaha mingguan kepada direktur perusahaan melalui email, dan
laporan piutang usaha bulanan dilaporkan setiap akhir bulan di meeting bulanan bersama
dengan devisi yang terkait.
4. Untuk kendala yang dihadapi dan solusi yang harus dilakukan dalam pengelolaan piutang
uasaha, PT JGB perlu menetapkan kebijakan kreditnya. Kebijakan ini kemudian berfungsi
sebagai standar. Apabila kemudian dalam pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan
piutang tidak dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka perusahaan
perlu melakukan perbaikan.
SARAN :
1. Hendaknya untuk pemberian kredit khususnya kepada pelanggan baru, bagian yang terkait
dibuatkan form untuk mengisi daftar customers yang meliputi nama pelanggan, alamat, no
telepon, termin, dan limit tagihan untuk kemudian ditandatangani oleh pimpinan sebagai
bukti adanya persetujuan dari direktur perusahaan.
2. Hendaknya untuk penyeraha dokumen Sales Order (SO), Purchase Order (PO) dan Dilevery
Order (DO) dari bagian penjualan dan logistik ke keuangan khususnya bagian piutang untuk
diparaf terlebih dulu agar ada bukti bila dokumen tersebut sudah dipindah tangankan.
3. Hendaknya untuk pengiriman barang ke luar kota melalui jasa ekspedisi ataupun
pengiriman barang yang dilakukan oleh perusahaan pihak kedua kepada pelanggan, surat
jalan asli lembar pertama yang telah ditandatangan dan berkas yang terkait untuk segera
kembali atau diserahkan ke perusahaan maximal 7 hari setelah tanggal pengiriman.
4. Hendaknya perusahaan melakukan pencadangan piutang tak tertagih, metode ini
menggunakan penyisihan dalam mencatat kerugian yang timbul akibat adanya piutang tak
tertagih. Pihak manajemen tidak menunggu sampai suatu piutang benar-benar tidak dapat
ditagih, melainkan membuat suatu taksiran jumlah kemungkinan piutang yang tidak dapat
ditagih yang dilihat dari pengalaman periode akutansi sebelumnya. Dan harapkan
kedepannya untuk dibuatkan sebuah berita acara atas penghapusan piutang usaha yang
benar-benar tidak dapat tertagih kembali.
DAFTAR PUSTAKA