SUPERVISI MANAJERIAL
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Supervisi Pendidikan
Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang supervisi manajerial dalam mata kuliah supervisi
pendidikan
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing matkul ini
yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang supervisi manajerial ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
3.2 Saran................................................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek
pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan
efektivitas sekolah yang mencakup:
1. perencanaan,
2. koordinasi,
3. pelaksanaan,
4. penilaian,
5. pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumber daya lainnya.
1. administrasi kurikulum,
2. administrasi keuangan,
3. administrasi sarana prasarana/perlengkapan,
4. administrasi personal atau ketenagaan,
5. administrasi kesiswaan,
6. administrasi hubungan sekolah dan masyarakat,
7. administrasi budaya dan lingkungan sekolah, serta
8. aspek-aspek administrasi lainnya (administrasi persuratan dan pengarsipan)
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
2
1. Dapat memahami pengertian dari supervisi manajerial.
2. Dapat memahami apa saja prinsip-prinsip dari supervisi manajerial.
3. Dapat memahami beberapa metode dan teknik dari supervisi manajerial.
4. Dapat memahami kasus supervisi manajerial beserta solusinya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pembinaan
Yaitu pembinaan kepala sekolah atau madrasah yang bertujuan yaitu
peningkatan pemahaman dan pengimplementasian kompetensi yang dimiliki
oleh kepala sekolah atau madrasah dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari
untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan.
2. Pemantauan
Meliputi pemantauan pelaksanaan standar nasional pendidikan di sekolah dan
memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kelapa sekolah mempersiapkan
akreditasi sekolah.
3. Penilaian
Yaitu penilaian kinerja kepala sekolah tentang pengelolaan sekolah sesuai
dengan standar nasional pendidikan.
Supervisi juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh
pengawas satuan pendidikan dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan
tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi ditujukan pada dua aspek
yakni: manajerial dan akademik. Supervisi manajerial menitikberatkan pada
4
pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi
sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran sehingga supervise
manajerian dapat ditujukan untuk pelaksanaan bidang garapan manajemen sekolah
(Shulhan, 2013: 35-36). Sementara supervisi akademik menitikberatkan pada
pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademik, berupa pembelajaran baik di
dalam maupun di luar kelas.
Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah/ Madrasah
(Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009: 20 dalam Rohmatika, 2016: 5) dinyatakan
bahwa supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek
pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan
efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan,
penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) kependidikan
dan sumberdaya lainnya. Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial,
pengawas sekolah/madrasah berperan sebagai:
1. Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi,
pengembangan manajemen sekolah,
2. Asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah,
3. Pusat informasi pengembangan mutu sekolah,
4. Evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.
5
Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan harus bersifat terbuka,
kesetiakawanan, dan informal.
3. Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan.
Supervisi bukan tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu
jika ada kesempatan.
4. Supervisi harus demokratis.
Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi. Titik tekan
supervisi yang demokratis adalah aktif dan kooperatif.
5. Program supervisi harus integral.
Di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam sistem
perilaku dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan.
6. Supervisi harus komprehensif.
Program supervisi harus mencakup keseluruhan aspek, karena hakikatnya suatu
aspek pasti terkait dengan aspek lainnya.
7. Supervisi harus konstruktif.
Supervisi bukanlah sekalikali untuk mencari kesalahan-kesalahan guru.
8. Supervisi harus obyektif.
Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program
supervisi harus obyektif. Obyektivitas dalam penyusunan program berarti
bahwa program supervisi itu harus disusun berdasarkan persoalan dan
kebutuhan nyata yang dihadapi sekolah.
6
1. Menguasai metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Menyusun program kepengawasan berdasarkan visimisi-tujuan dan program
sekolah-sekolah binaannya.
3. Menyusun metode kerja dan berbagai instrumen yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan.
4. Membina kepala sekolah dalam mengelola satuan pendidikan berdasarkan
manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS).
5. Membina kepala sekolah dalam melaksanakan administrasi satuan pendidikan
meliputi administrasi kesiswaan, kurikulum dan pembelajaran, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, keuangan, lingkungan
sekolah dan peran serta masyarakat.
6. Membantu kepala sekolah dalam menyusun indikator keberhasilan mutu
pendidikan di sekolah.
7. Membina staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung
jawabnya.
8. Memotivasi pengembangan karir kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan
lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
9. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan pada sekolah-sekolah binaannnya
dan menindak lanjutinya untuk perbaikan mutu pendidikan dan program
pengawasan berikutnya.
10. Mendorong guru dan kepala sekolah untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya.
11. Menjelaskan berbagai inovasi dan kebijakan pendidikan kepada guru dan
kepala sekolah.
7
2. Programer yaitu menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi,
tujuan, dan program pendidikan di sekolah/madrasah
3. Komposer yaitu menyusun metode kerja dan instrumen kepengawasan yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas di
sekolah/madrasah
4. Reporter yaitu melaporkan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya
untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah/madrasah
5. Builder yaitu membina kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan
(manajemen) dan administrasi sekolah/madrasah berdasarkan manajemen
peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah dan membina guru dan
kepala sekolah/madrasah dalam melaksanakan bimbingan konseling di
sekolah/madrasah
6. Supporter yaitu mendorong guru dan kepala sekolah/madrasah dalam
merefleksikan hasil-hasil yang dicapai untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah/madrasah
7. Observer yaitu memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan di
sekolah/madrasah
8. User yaitu memanfaatkan hasil-hasil pemantauan untuk membantu kepala
sekolah dalam menyiapkan akreditasi sekolah.
8
stapnya dapat menjalankan fungsi dan perannya sebagai penata organisasi sekolah
yang baik.
Metode adalah suatu cara yang ditempuh oleh pengawas pendidikan guna
merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan maupun
kelembagaan pendidikan itu sendiri. Sedangkan Teknik ialah langkah-langkah
konkret yang dilakukan oleh seorang supervisor. Adapun metode dan teknik dari
supervisi manajerial yaitu (Hidayat, 2019: 173-175):
a. Monitoring/Pengawasan
Monitoring adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah, apakah sudah sesuai
dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta
menemukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan
program (Rochiat, 2008: 115 dalam Addib, 2016: 23). Monitoring lebih
berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat
klinis. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau
pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan. Aspek-
aspek yang dicermati dalam monitoring adalah hal-hal yang dikembangan
dan dijalankan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Dalam
melakukan monitoring ini tentunya pengawas harus melengkapi diri dengan
parangkat atau daftar isian yang memuat seluruh indikator sekolah yang
harus diamati dan dinilai.
b. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan
pelaksanaan penyelenggaraan sekolah atau sejauhmana keberhasilan yang
telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah
untuk:
9
(1) mengetahui tingkat keterlaksanaan program,
(2) mengetahui keberhasilan program,
(3) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya,
(4) memberikan penilaian (judgement) terhadap sekolah,
2. Refleksi dan Focused Group Discussion (Diskusi Kelompok
Terfokus/FGD)
3. Metode Delphi
Sejauh ini kebanyakan sekolah merumuskan visi dan misi dalam susunan
kalimat “yang bagus”, tanpa dilandasi oleh filosofi dan pendalaman terhadap
potensi yang ada. Akibatnya visi dan misi tersebut tidak realistis, dan tidak
memberikan inspirasi kepada warga sekolah untuk mencapainya.
10
disampaikan oleh pengawas kepada kepala sekolah ketika hendak mengambil
keputusan yang melibatkan banyak pihak. Langkah-langkahnya menurut
Gorton (1976: 26-27 dalam Addib, 2016: 25-26) adalah sebagai berikut:
11
mengajar guru di monitoring dan di evaluasi. Jika terjadi kesalahan atau kekurangan
dalam melaksanakan mengelola kelas maka perlu dilakukan sharing metode dan
problem solving musyawarah mufakat. Kasus supervisi manajerial perlu di lakukan
observasi oleh pengawas supervisi manajerial. Berikut contoh hasil observasi
dengan menggunakan teknik dan metode supervisi manajerial.
12
Pembimbingan kolaboratif merupakan aktivitas yang mendorong dan
meningkatkan praktik refleksi antara lain: mengembangkan pemahaman bersama,
berpendapat dan mendiskusikan praktik penyusunan RKJM, sharing pengalaman
belajar bersama, membuat perencanaan tahunan bersama, serta bersama-sama
menganalisis pengalaman dalam penyelenggaraan pendidikan.
Solusi permasalahan:
13
dalam rangka melakukan tugas pengawasan sekolah. Seperti pada materi yang telah
disampaikan pengertian supervisi manajerial, prinsip dan tentunya menggunakan
teknik dan metode dalam supervisi manajerial.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pembinaan,
2. Penilaian,
3. Pemantauan.
15
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Joni, S., AR, D., & Ibrahim, S. (2016). Pelaksanaan Supervisi Manajerial Pengawas
Sekolah pada Sekolah Menengah Atas Swasta di Kota Banda Aceh. Jurnal
Adminsitrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, 4(1), 148–
157.
17