Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi
alat Bantu pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru
kesehatan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya
suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses
(kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman)
dan threats (peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang
terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan
pengembangan program kesehatan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada
sebuah lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh,
lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya
hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan
dari masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang
berorientas manufaktur ke arah orientasi jasa,telah menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap permintaan atas program baru.
Para administrator atau pengelola program kesehatan harus berperan
sebagai penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga
yang mereka kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus
dikembangkan untuk memastikan bahwa lembaga kesehatan akan
melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
mendatang khusunya pada abad 21 dan setelahnya. Untuk melakukan hal
ini, antara lain dibutuhkan sebuah pengujian mengenai bukan saja
lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri tetapi juga lingkungan
eksternalnya (Brodhead, 1991).
1.2 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini :

1
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian SWOT
2. Agar mahasiswa mengerti penerapan SWOT dalam organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Swot


Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi sebuah perusahaan dan organisasi internal
maupun eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(Weaknesses) dan
ancaman (Threats).
ANALISIS SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-
kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses) suatu
organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-
ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
Perencanaan strategis (strategic planner) suatu perusahaan harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) pada kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut
dengan Analisis Situasi atau popular disebut Analisis SWOT. Dalam
menganalisis data digunakan teknik deskriptif kualitatif guna menjawab
perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi
peluang dan ancaman dari luar yang harus dihadapinya.
Dalam penelitian dilakukan identifikasi variable-variabel yang
merupakan kekuatan dan peluang yang kemudian digunakan skala likert
atas lima tingkat yang terdiri dari: Sangat baik (5), Baik (4), Cukup baik
(3), Kurang baik (2), dan Tidak baik (1), berupa Skala Likert Keunggulan
dan Peluang.
Kemudian penelitian dilanjutkan dengan identifikasi variable-variabel
yang merupakan kelemahan dan ancaman dari luar yang kemudian
digunakan skala likert atas lima tingkat yang terdiri dari: Sangat berat

3
(=5), Berat (=4), Cukup berat (=3), Kurang berat (=2), dan Tidak berat
(=1), berupa Skala Likert Tantangan dan Ancaman. Analisis SWOT ini
adalah membandingkan antara faktor eksternal, berupa
Peluang (opportunities)dan Ancaman (threats) dengan faktor internal, yang
berupa Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Selanjutnya,
nilai rata-rata masing-masing faktor positif dibandingkan dengan faktor
negatif baik di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Dan
Hasil dari perhitungan tersebut, dituangkan dalam digram Cartesius.

Dari diagram Cartesius tersebut, dapat diketahui hasil analisis


SWOT, sesuai dengan posisi dari hasil perhitungannya, yaitu:
Sebelah kiri atas -> Startegi Rasionalisasi (Turne around).
Sebelah kanan atas -> Strategi Agresif (Growth).
Sebelah kiri bawah -> Strategi Defensif
Sebelah Kanan bawah -> Strategi Diversifikasi.

2.2 Faktor-Faktor Analisi Swot


Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Weakness (kelemahan)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Opportunities (peluang)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau
konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah,
kondisi lingkungan sekitar.

4
Threats (ancaman)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
setelah itu dibuat pemetaan analisis SWOT maka dibuatlah tabel matriks
dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian dilakukan
pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength dan Weakness
dengan faktor luar Opportunity dan threat. Setelah itu kita bisa melakukan
strategi alternatif untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih merupakan
strategi yang paling menguntungkan dengan resiko dan ancaman yang
paling kecil.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk
melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan
(Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat),
maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin
salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau
melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.
2.3 Langkah-Langkah dalam Penerapan analisis SWOT
Langkah 1: Menyiapkan sesi SWOT
SWOT kemungkinan akan menghabiskan waktu 50 - 60 menit.
Peserta dibagi dalam kelompok dengan maksimum 6 orang per
kelompok.
Dengan menggunakan alat curah pendapat memilih pelayanan atau
komponen pelayanan yang akan dianalisa.
Setiap kelompok membuat sebuah matriks SWOT sesuai dengan
contoh.
Siapkan kartu dan kertas flipchart untuk setiap kelompok.
Tentukan seorang Pencatat. Tugas Pencatat adalah mengisi matriks
SWOT.
Langkah 2: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
Dengan menggunakan curah pendapat, tulis pada kartu semua
kekuatan di dalam organisasi (internal). Kekuatan bisa berupa, tenaga

5
trampil, gaji, sarana. Setelah kartu diisi tempelkan pada kertas
flipchart.
Setelah selesai menyusun kekuatan internal, dengan menggunakan
curah pendapat, daftarkan kelemahan di dalam organisasi (internal)
pada kartu lalu ditempelkan pada flipchart .
Langkah 3: Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman
Dengan menggunakan curah pendapat, daftarkan semua kesempatan
di luar organisasi (kesempatan ekstern) yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pelayanan atau atasi sebuah masalah. Ini bisa
berupa latihan, tenaga baru, peraturan baru dan seterusnya.
Dengan menggunakan curah pendapat, buatlah daftar ancaman di
luar organisasi (ancaman ekstern) yang dapat menghalangi pemecahan
masalah.
Langkah 4: Melakukan ranking terhadap kekuatan, kelemahan, ancaman
dan peluang
Daftarkan dalam kolom masing-masing: kekuatan, kelemahan,
ancaman dan peluang.
Buatlah ranking setiap kolom. Yang perlu dipikirkan adalah
pentingnya kesempatan / ancaman dan berapa besar kemungkinan
kesempatan / ancaman tersebut memang akan ada. Begitu juga dengan
ancaman dan peluang.
Langkah 5: Menganalisis kekuatan dan kelemahan
Masukan kekuatan dan kelemahan masuk matriks SWOT.
Kekuatan diisi sesuai ranking yang telah dikerjakan, kekuatan yang
paling besar di atas, yang kurang besar di bawah.
Setelah kekuatan diisi, disusul dengan kelemahan.
Masukan kesempatan dan ancaman di dalam kolom.
Hubungkan kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan
ancaman.
Kombinasi di mana kekuatan bertemu dengan kesempatan adalah
keadaan yang paling positif. Keadaan ini harus dipelihara dengan baik

6
supaya tetap ada.
Kombinasi kelemahan dan ancaman adalah keadaan yang paling
negatif dan harus dihindari.
Setiap kombinasi diperiksa ulang kalau memang merupakan jalan
keluar untuk mengurangi kelemahan atau ancaman.
2.4 Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT

Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT,


secara umum terdapat keseragaman bahwa penentuan tersebut akan
tergantung dari faktor lingkungan yang berada di luar institusi. Faktor
lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih dalam penentuan strategi
karena pada umumnya faktor-faktor ini berada di luar kendaliinstitusi
(exogen) sementara faktor internal merupakan faktor-faktor yang lebih
bisadikendalikan.
Faktor-faktor yang menjadi kekuatan-kelemahan peluang dan
ancaman.
Kekuatan dan Kelemahan.
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang
bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan /
strenghth (distinctive competence) hanya akan menjadi competitive
advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan
lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa
mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Jika pada instutusi lain juga terdapat kekuatan yang dan institusi
tersebut memiliki core competence yang sama, maka kekuatan harus
diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi dibandingkan
dengan institusi yang lain. Sehingga dapat disimpulkanbahwa tidak semua
kekuatan yang dimiliki institusi harus dipaksa untuk dikembangkan karena
adakalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari lingkungan
yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah
kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari

7
institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang
tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
Peluang dan Ancaman.
Peluang adalah faktor yang di dapatkan dengan membandingkan
analisa internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth dan weakness)
dengan analisa internal dari kompetitor lain. Sebagaimana
kekuatan peluang juga harus diranking berdasarkan success probbility,
sehingga tidak semua peluang harus dicapai dalam target dan strategi
institusi. Peluang dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan :
o Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan
peluangpencapaiannya juga kecil.
o Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar
namun peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
o Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta
peluangtercapaianya besar.
Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend
perkembangan (persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa
dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan
terjadinya (probability of occurance). Sehingga dapat dikatagorikan :
o Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang
kemungkinanterjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama
ini,diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan
institusiuntuk mengantisipasi.
o Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang
dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
o Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang
tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.
Sehingga dari kacamata analisa lingkungan eksternal dapat dijelaskan
bahwa :
1. Suatu institusi dikatakan memiliki keunggulan jika memiliki
majoropportunity yang besar dan major threats yang kecil

8
2. Suatu institusi dikatakan spekulatif jika memiliki high opportunity
dan threats pada saat yang sama
3. Suatu institusi dikatakan mature jika memiliki low opportunity dan threat
4. Suatu institusi dikatakan in trouble jika memiliki low opportinity dan
highthreats.
Tujuan penetapan visi antara lain adalah :
(1) mencerminkan apa yang akan dicapai
(2) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas
(3) menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik
(4) memiliki orientasi terhadap masa depan.
Meskipun sifatnya adalah impian, visi harus memenuhi kriteria di
antaranya adalah :
a) Dapat dibayangkan oleh seluruh anggota organisasi
b) Mengandung nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi
c) Memungkinkan untuk dicapai
d) Terfokus pada efisiensi, efektivitas dan ekonomis
e) Berwawasan jangka panjang tetapi tidak mengabaikan
perkembangan zaman
f) Dapat dikomunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota
organisasi.
Dari visi akan dituangkan cara yang digunakan institusi dalam mencapai
visi. Secara konseptual cara tersebut akan tertuang dalam misi dan secara
aplikatif akan terlihat dalam strategi.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Analisis Swot adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi
yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan
situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Didalam penelitian
analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :
1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan
kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan
perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini
dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan
tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan
kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena
kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak
dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah
bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap
pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat
memanfaatkan kesempatan.
3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya.
Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang
dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman
perang harga.
4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,
strategi yang umumnya dilakukan adalah keluar dari situasi yang terjepit

10
tersebut. Keputusan yang diambil adalah mencairkan sumber daya yang
terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada
usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama
dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu
saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak
perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak
dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan
kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.
Analisis Swot sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu
pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok
ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih
lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program
kerja yang lebih konkrit.

3.2 Saran
Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu dengan
menggunakan analisis SWOT baik dalam sebuah perusahaan atau sebuah
organisasi baik internal maupun eksternal dengan baik akan memudahkan
kedepannya untuk bekerja lebih mudah dan dapat dijangkau oleh instansi
tersebut.

11

Anda mungkin juga menyukai