Anda di halaman 1dari 6

HASIL WINDSHIELD SURVEY

DI WILAYAH KELURAHAN SEI LULUT


KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

Hari/Tanggal survey : Selasa, 6 Oktober 2020


Wilayah RT : Kelurahan Sungai Lulut

Sejarah Singkat Pembentukan Kelurahan Sungai Lulut


Wilayah kelurahan sungai lulut termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin
Timur Kota Banjarmasin yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Gubernur
KDII Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7/1066/PEM/1997tanggal 17 Mei
1997. Kelurahan sungai lulut termasuk daerah aliran sungai (DAS) dan secara
umum wilayahnya berupa kawasan rawa dan sungai yang merupakan dataran
rendah yakni 0,16 m dibawah permukaan laut yang sangat dipengaruhi oleh dua
musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, suhu udara rata-rata antara 25 0C
sampai dengan 380C.

Gambar 1. Peta Wilayah


1. Perumahan
Kepadatan bangunan di wilayah sungai lulut tidak terlalu padat masih terdapat
tanah kosong yang belum terbangun rumah dan halaman rumah banyak
terdapat pohon-pohonan dan tidak terdapat bak sampah di halaman rumah.

2. Lingkungan Terbuka
Hampir ¼ luas lingkungan terbuka masih belum di manfaatkan dengan baik
hanya sebagai lahan tidak produktif. Tata Guna tanah di wilayah Kelurahan
Sungai Lulut sebagian besar masih berbentuk tanah persawahan atau
pertanian dan sebagian kecil digunakan untuk perumahan, jalan, perkantoran,
dan lain-lain.

3. Batas wilayah
Batas-batas Kelurahan Sungai Lulut adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kel. Sungai Jingah dan
Desa Sungai Tandipah Kab. Banjar
b. Sebelah Timur : Kel. Sungai Lulut Kec. Sungai Tabuk Kab.
Banjar
c. Sebelah Selatan : Kel. Pemurus Luar dan
Kel.Kertak Hanyar II Kab. Banjar
d. Sebelah Barat : Kel. Pengambangan dan
Kel. Kuripan dan
Kel. Pemurus Luar.

4. Transportasi
Alat trasformasi yang digunakan di Kelurahan Sei Lulut adalah alat
trasformasi darat seperti motor, kendaraan roda empat dan ada sebagian warga
yang menggunakan perahu kecil (jukung) .
5. Pusat Pelayanan
Taman kanak kanak 20 buah, Sekolah dasar 11 buah, Sekolah Menengah
Pertama 4 buah, Sekolah Menengah Atas 6 buah, Sekolah Tinggi Negeri dan
Swasta 3 buah, puskesmas 1 buah, pustu 3 buah, poskesdes 2 buah
6. Kebiasaan-kebiasaan Masyarakat
Pada saat sebelum pandemi kebiasan masyarakat pada hari tertentu
mengadakan pengajian ibu-ibu di langgar. Tetapi setelah pandemi masyarakat
berkumpul hanya pada titik titik tertentu seperti pasar dan mesjid/musholla
(sholat berjamaah) sesuai protokol yang telah ditetapkan.
7. Masyarakat yang banyak dijumpai
Masyarakat yang banyak di jumpai adalah ibu-ibu dan anak-anak kecil
8. Media Informasi
Media informasi yang banyak di gunakan meliputi media cetak dan media
elektronik.
9. Trand & Issue
Terdapat issue adanya penyebaran virus Covid-19
HASIL WAWANCARA
KEPALA DESA/ KETUA RW/ RT

1. Berapa jumlah penduduk desa


TAHUN
NO Jenis Kelamin
2018 2019
7.548 jiwa 7.602 jiwa
1 Laki-laki
7.401 jiwa 7.570 jiwa
2 Perempuan

Jumlah 14.949 jiwa 15.172 jiwa

2. Bagaimana struktur penduduk wilayah binaan :


RT dan masyarakat
3. Berapa angka kematian kasar (CDR) di Wilayah Binaan:

4. Berapa angka kelahiran di wilayah binaan :

5. Berapa jumlah keluarga :

6. Jenis – jenis keluarga :


Jenis keluarga yang ada meliputi keluarga inti, keluarga luas dan keluarga
kongjugal
7. Bagaimana status perkawinan keluarga :

8. Bagaimana tingkat perceraian :

9. Apa nilai di masyarakat yang :


Dinilai merugikan ditinjau dari kacamata kesehatan
Ada beberapa lokasi pemukiman jauh dari RSUD sehingga memerlukan
waktu yang cukup lama untuk menuju ke sana ditambah lagi jalan yang di
gunakan adalah titian kayu yang sudah mulai rapuh.
Dinilai menguntungkan ditinjau dari kacamata kesehatan
Sebagian warga memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah
10. Bagaimana kepercayaan masyarakat :
Agama semuanya didominasi oleh agama islam
Islam :
Kristen :
Kepercayaan Lain : ………………………………........…………….……….
11. Masalah kesehatan yang paling dirasakan masyarakat :
Hipertensi dan sebagian menderita kolestrol
12. Sumber dana / daya apa yang tersedia dari pihak pemerintah setempat untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat ?
Sumber dana yang disediakan pemerintah meliputi jamkesmas, BPJS dan KIS
13. Apa saja yang dirasakan sebagai factor penghambat dalam menanggulangi
masalah kesehatan di masyarakat ?
Pelayanan kesehatan yang kurang, obat-obatan yang diberikan oleh tim medis
juga tidak obat paten hanya obat-obatan biasa.
14. Bagaimana menurut Ketua RT tentang motivasi masyarakat terhadap kegiatan
– kegiatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan ?
Motivasi masyarakat yang kurang karena kurangnya pengetahuan contohnya
tentang imunisasi rubella dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam
penggunakan masker dan cuci tangan untuk menghindari penyebaran virus
covid-19
15. Apa cara yang paling disukai masyarakat dalam mengambil keputusan ?
Pengambilan keputusan yang disukai dimasyarakat adalah musyawarah
16. Metode apa yang paling disukai masyarakat dalam menyampaikan informasi ?
Metode berbicara dari mulut ke mulut dan media elektronik seperti handphone
17. Siapa saja tokoh – tokoh masyarakat yang paling berpengaruh ?
Ketua RT, tokoh agama, dan kader.
HASIL WAWANCARA PENGURUS POSYANDU / KADER

1. Berapa jumlah kader : 9 orang


2. Berapa yang aktif : semua aktif
3. Apa motivasi untuk menjadi kader :
Untuk membantu dan menolong orang lain terutama lansia
4. Pernah mengikuti pelatihan :
Pernah mengikuti pelatihan kader
5. Jika belum, memerlukan pelatihan / tidak :
6. Apa suka / duka menjadi kader?
Suka berkumpul dengan orang banyak dan membantu orang lain/dukanya
kadang-kadang ada beberapa orang yang susah untuk diajak mengikuti
posyandu.
7. Manfaat apa yang diperoleh selama menjadi kader?
Banyak pengalaman, banyak kenal orang banyak, dapat ilmu yang baru
setelah mengikuti pelatihan
8. Kesulitan apa yang dihadapi selama menjadi kader?
Mengajak warga untuk melakukan imunisasi contohnya imunisasi rubella dan
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan
masker dan mencuci tangan
9. Apa yang diharapkan / diinginkan dari kader untuk meningkatkan aktifitas
pada kader?
Harapan kader aktivitas posyandu bisa dilaksanakan 2 minggu sekali, untuk
anggaran dana konsumsi lansia dan balita bisa lebih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai