Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat Rahmat dan Hidayah-Nya

kami dapat menyusun tugas kelompok MANAJEMEN KEPERAWATAN “ANALISIS

SWOT RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH ROPANASURI”.

Dan kami menyadari akan berkembangnya ilmu pengetahuan yang tak pernah berhenti, oleh

karena itu kami menerima semua saran dan kritik guna memperbaiki di masa mendatang dan

kami mengucapakan terimakasih.

Padang, April 2019

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan suatu tempat yang terorganisasi dalam memberikan

pelayanan kesehatan kepada pasien, baik bersifat dasar, spesialistik maupun subspesialistik.

selain itu, rumah sakit juga dapat di gunakan sebagai lembaga profesi kesehatan (Adisasmito,

2007:1).

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

ksehatan dan tempat yang di gunakan untuk menyelenggarakan di sebut sarana kesehatan.

Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau melakukan upaya

kesehatan rujukan. Selain itu, sarana kesehatan dapat juga di pergunakan untuk kepentingan

pendidikan dan pelatihan serta penelitian,pengembangan ilmu pengetahuan dam tehnologi di

bidang kesehatan. Sarana kesehatan meliputi rumah sakit, apotek, praktek dokter, took obat,
laboratorium kesehatan, dan lain-lain. Dalam penyelenggaran upaya kesehatan di perlukan

perbekalan kesehatan yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan

lainya (Prof. Dr. Charles I.P. Siregar,M.SC,2003:1).

Hampilakukan oleh semuar semua di rumah sakit dalam pendekatannya banyak

menggunakan kajian SWOT. Hal tersebut dilakukan oleh semua rumah sakit untuk mengkaji

kekuatan dan kelemahannya pada rumah sakit tersebut, sebelum menentukan tujuan dan

menggariskan tindakan pencapaian tujuan, yang merupakan konsekuensi logis yang perlu

ditempuh rumah sakit agar lancar di dalam operasionalnya.

Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) telah menjadi salah satu alat

yang berguna dalam dunia kesehatan.

Proses penggunaan manajemen analisis SWOT menghendaki adanya suatu survei internal

tentang Strengths (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) program, serta survei eksternal atas

Opportunities (ancaman) dan Threaths (peluang/kesempatan).

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapat adalah bagaimana

analisis situasi pada rumah sakit Ropanasuri Khusus Bedah, sebagai berikut:

1. Bagaimana SWOT Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri ?

2. Bagaimana analisis SWOT Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri ?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan sebagai

berikut:

1. Mengetahui SWOT Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri

2. Mengetahui analisis SWOT Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Analisis SWOT

Menurut Kurtz, (2008), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan sretegik yang penting

untuk membantu perencanaan untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal

organisasi dengan kesempatan dan ancman dari eksternal. Menurut Kurtz (2008), step dari

SWOT analisis dapat di lihat pada gambar

Gambar diagram SWOT menurut kurtz

Menurut Pearce dan Robinson (2003), analisis SWOT perlu dilakukan karena analisa SWOT

untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal dalam perusahaan.

Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan

meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi

yang kuat untuk design strategi yang sukses.

Menurut Wikipedia, analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang di gunakan

untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau

suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujaun yang spesifik dari spekulasi

bisnis atau proyek dan mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal yang mendukung

dan yang tidak dalam mencapai suatu tujuan tersebut.

Menurut Robert W. Duncan (2007), menganalisa lingkungan internal dan eksternal

merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal

di dalam perusahaan biasanya dapat di golongkan sebagai lingkungan Srength atau Weakness,

dan lingkungan eksternal perusahaan dapat di klasifikasikan sebagai opportunities atau threat.

Analisis lingkungan strategi ini di sebut analisis SWOT.


Menurut Thompson (2008), analisa SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat bantu yang

sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya

perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman untuk masa depan agar lebih baik lagi.

Menurut Fred David (1997), analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang

berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari suatu

perusahaan.

SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic planning) guna mengetahui

peta faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal suatu perusahaaan atau unit bisnis

sehingga menghasilakan kesimpulan yang berguna memberi masukan terhadap pengambilan

keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa yang sebaiknya

dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil keputusan.

2.2 Tujuan Analisis SWOT

1. memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan kesempatan yang ada

2. Meminimalkan kelemahan dan mengeliminasi ancaman

2.3 Pengamatan dan Analisis Lingkungan

Pengamatan dan analisis lingkungan ini terbagi dua bagian yaitu bersifat internal dan

eksternal. Tujuan pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang pemasaran baru.

a. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal terdiri dari :

1. Kekuatan (Strenght)

Merupakan faktor-faktor yang telah dilakukan dan atua dimiliki oleh unit bisnis dalam

melanjutkan usahanya.

2. Kelemahan (Weakness)
Merupakan faktor-faktor yang belum dilakukan atau tidak dimiliki oleh unit bisnis dalam

menjalankan usahanya.

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari :

1. Peluang (Opportunity)

Merupakan kondisi lingkungan eksternal yang mampu menstimulasi unit bisnis

2. Ancaman (Threat)

Merupakan kondisi lingkungan yang mampu memberi tekanan terhadap unit bisnis

2.4 Sumber Data

Data internal

 Observasi internal

 Wawancara “Orang Dalam”

 Statistik Internal

 Survei Data

 Kuesioner

Data Eksternal

 Observasi lingkungan

 Wawancara “Orang Lain”

 Statistik independen

 Survei independen

 Literatur

 Internet

2.5 Strategi SWOT


1. Kekuatan/Strength

Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemamapuan yang dapat di gunakan

sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage.

2. kelemahan/Weakness

Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu rumah sakit bersaing dengan rumah sakit

yang lain.

3. Peluang/Opportunities

Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah rumah sakit

untuk meraih keuntungan dan pertumbuhan.

4. Ancaman/Threat

Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman bagi rumah sakit

Sebuah rumah sakit tidak selalu harus mengejar peluang yang menguntungkan karena dengan

mengembangkan competitive advantage, ada kesempatan yang lebih baik untuk meraih

kesuksesan dengan cara mengidentifikasi sebuah kekuatan dan kesempatan mendatang.

Untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan profil SWOT, SWOTmatriks

(TOWS/Matrix)

@@@@@ gambar bagan TOWS matrix

Gambar SWOT/TOWS Matrix :

1.S-O strategi : mengejar peluang yang sesuai dengan kekuatan.

2. W-O strategi : mengatasi kelemahan untuk meraih peluang.

3. S-T strategi : mengidentifikasi cara rumah sakit dapat menggunakan kekuatan untuk

mengurangi ancaman luar.

4. W-T : membuat rencana pencegahan ancaman luar karena kelemahan dari rumah sakit.
2.6 Langkah-langkah Analisa SWOT

Adapun langkah-langkah dalam menganalisa SWOT adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi kelemahan dan ancaman yang mendesak.

2. Identifikasi kekuatan dan peluang yang relevan.

3. Masukkan kelemahan serta ancaman dan kekuatan serta peluang dalam pola analisis.

4. Perumusan strategi penangganan kelemahan dan ancaman

5. Skala prioritas penangganan.

Saran untuk melakukan analisis SWOT yaitu :

Langkah 1 : Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling urgent untuk di atasi secara

umum pada semua komponen.

Langkah 2 : Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya

mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi terlebih dahulu pada

langkah1

Langkah 3 : Masukkan butir-butir identifikasi (langkah 1 dan 2) ke dalam bagan

deskripsi SWOT, langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan atau jika terlalu banyak,

dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukkan proses dan keluaran.

Langkah 4 : Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang dapat di rekomendasikan untuk

menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan

pengembangan lebih lanjut.

Langkah 5 : Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan susunlah

suatu rencana tindakan unutk melaksanakan program penanganan.

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri

Nama Ropansuri bersal dari bahasa Sanksekerta, Ropana berarti penyembuh , Ksuri

berarti pisau tajam. Jadi Ropansuri berarti penyembuhan dengan pisau tajam. Izin

pemberian nama Ropanasuri di peroleh dari Prof. Chehab Rukny Hilmi tahun 80-an,

dimana beliau waktu itu pengurus IKABI. Pada awal berdirinya RSK Bedah Ropansuri di

prakarsai oleh Prof. Dr. H. Kamardi Thalut.

Seiring dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun, RSK Bedah Ropansuri

semakin berkembang dimana dahulua hanya pelayanan bedah umum tapi sekarang sudah

mempunyai pelayanan seperti bedah Onkologi, Bedah Orthopaedi, Bedah Urologi, Bedah

Digestif, Rehabilitasi Medis serta pelayanan kemoterapi.

Tanggal 1 januari 2014 RSK Bedah telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

melanjutkan kerjasama dengan ASKES sejak tahun 2008. Selain BPJS Kesehatan RSK

Bedah Ropanasuri telah menjadi Rumah sakit Trauma Center yang bekerjasama dengan

BPJS ketenagakerjaan pada tahun 2014.

Pada tahun 2015 RSK Bedah Ropansuri telah mempersiapakan dokumen untuk proses

Akreditasi versi 2012 dan telah melakukan bimbingan teknis, simposium, seminar serta

workshop agar tercapai target kelulusan Akreditasi 2017.

Visi Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri

Menciptakan pelayanan khusus bedah secara paripurna di daerah SUMBAR dan provinsi

tetangga lainnya

Misi Rumah Sakit bedah Ropansuri

1. Menyelenggarakan pelayanan bedah yang bermutu, professional dengan tujuan

penyelamatan jiwa pasien, menghindari kecacatan

2. Menjadi Rumah Sakit yang terakreditasi paripurna

Alamat : Jl. Aur No. 8 Ujung Gurun, Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat
Email : rskbropanasuripadang@gmail.com

3.2 ANALISA SWOT FAKTOR INTERNAL

NO Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


1. Pelayanan 1. Sebagai perawat 1. Ronde keperawatan

memiliki pengetahuan belum dilakukan di

cukup dan sebagian ruang rawat inap

lagi memiliki bedah.

pengetahuan baik 2. Diruang rawat inap

tentang ronde bedah belum dilakukan

keperawatan. sentralisasi obat di

2. Sebagian besar perawat karenakan belum

memiliki pengetahuan tersedianya tempat

cukup tentang yang memadai.

sentralisasi obat. 3. Tidak tersedia leaflet

3. Ruang rawat inap untuk pasien sebelum

bedah kelas...?telah pulang.

melaksanakan 4. Ruang rawat ianap

discharge planning. bedah sudah memiliki

4. Sebagian besar perawat format supervisi

memiliki pengetahuan namun dalam

cukup tentang pelaksanaanya belum

persiapan pasien di supervisi dan

pulang. formatnya belum

5. Sebagian besar perawat berjalan.

memiliki pengetahuan 5. Format discharge


tentang supervise. planning sudah ada

6. Perawat ruangan rawat namum belum di

inap bedah mencuci sosialisasikan.

tangan dengan aseptic. 6. Pendokumentasian

7. Mencuci tangan selalu yang belum diisi

di saran air mengalir secara lengkap.

atau handsanitizer. 7. Penerapan timbang

8. Perawat ruangan terima belum

memiliki APD. dilakukan secara

9. Penerapan metode tim konsisten.

dengan menggunakan 8. Penataan ruangan di

tipe ke pemimpinan ruang rawat inap

demokrasi. belum belum optimal.

10. Diruang rawat inap

bedah sudah terdapat

struktur organisasi.

2. Organisasi dan SDM 1. Terdapat struktur 1. Kepuasan perawat

organisasi ruangan dan dalam fasilitas dan

sudah direalisasikan. pemberian intensif di

2. Latar belakang kualitas ruangan masih kurang.

pendidikan perawat 2. Tingkat

dan kualifikasi perawat ketergantungan pasien

sudah memadai. di ruang bedah di

3. Jumlah rata- rata dominasi oleh partial

ketenagakerjaan perhari care.


memadai. 3. Beban kerja perawat

4. Komunikasi dari yang masih kurang.

seluruh jumlah 4. Masih banyak perawat

ketenagakerjaan sudah kurang disiplin

terjalin dengan baik mengenai jam masuk

dengan metode kerja.

pengambilan keputusan 5. Pada umumnya tenaga

secara bermusyawarah. perawat yang bekerja

5. Pihak rumah sakit masih Diploma

memberi kesempatan keperawatan.

bagi setiap karyawan

untuk melanjutkan

pendidikan ketingkat

yang lebih tinggi.

6. Akreditasi Rumah

Sakit 2018 paripurna di

SUMBAR
3. Keuangan 1. Biaya pembangunan 1. Belum ada sistem

dan perawatan gedung pembagian insentif.

dari APBD,RS dan 2. Tidak ada anggaran

Pemprov. untuk setiap tindakan

2. Pendanaan alat di dapat di ruangan.

kan dari rumah sakit.

Pengajuan kebutuhan

alat ruangan oleh karu.

3. Gaji karyawan di dapat


dar RS setiap bulan.

4. Intensif di bagikan

sesuai dengan

golongan.

5. Adanya ASKES bagi

karyawan.

6. Adanya tunjangan hari

raya.

7. Sumber dana alkes di

ruangan berasal dari

ruamah sakit.

8. Anggaran khusus

pemeliharaan alkes di

ajukan ke pihak rumah

sakit.
4. Sarana dan Alat medis keperawatan di 1. Ruang penunjang

Prasarana ruangan cukup sesuai dengan pemeriksaan belum

standar DEPKES. lengkap.

Alat penunjang dalam kondisi 2. Tidak terdapat fasilitas

layak pakai. ruang tindakan.

Alat tulis kantor tersedia 3. Alat tenun di ruangan

dengan baik. tidak sesuai dengan

Fasilitas untuk pasien cukup standar DEPKES.

memadai. 4. Material dressing

Fasilitas tempat tidur di (kasa,

ruangan dalam keadaan layak perban,plester,iodine


pakai. dll) untuk tindakan

dressing kurang

memadai dan masih di

kerjakan oleh perawat.

5. Area parkir yang tidak

memadai.

6. Lokasi rumah sakit

yang tidak strategis.

7. Ukuran rumah sakit

yang tidak begitu luas.

3.3 ANALISIS SWOT FAKTOR EKSTERNAL

N0 FAKTOR PELUANG ANCAMAN (THREATS)

(OPPORTUNITY)
1 Pelayanan 1. Adanya rumah sakit 1. Adaya rumah sakit

menerapakan MPKT yang sudah

2. Menjadi ruamah sakit menerapkan MPKP

rujukan dengan dengan benar.

mengedepankan 2. Adanya rumah sakit

pelayanan prima. yang menggunakan

SIM keperawatan.

2. Keuangan Ada alokasi dana untuk 1. Ada alokasi dana

pelatihan bagi perawat. untuk pengembangan

pendidikan formal bagi


perawat di rumah lain.

2. Ada alokasi dana

untuk hari tua bagi

perawat setelah

pensiun rumah sakit

lain.

BAB IV

PENUTUP

1.4 KESIMPULAN

Kajian SWOT merupakan alat analisis yang cukup baik, efektif, dan efisiensi sebagai alat

yang cepat dalam menentukan kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan dengan

perusahaan baik itu kemungkinan hal terbaik maupun terburuk. Kajian SWOT sebagai alat

bantu untuk memperluas dan mengembangkan visi dan misi suatu organisasi, juga dapat

melihat kemungkinan perubahan masa depan suatu perusahaan.

Kunci keberhasilan di dukung oleh sumber daya manusia, dukungan managemen yang baik,

kualitas media yang baik, pelayanan yang memuaskan, serta harga yang cukup bersaing.

Analisis lingkungan internal dan eksternal merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

suatu keberhasilan. Empat komponen utama yaitu: efesiensi, inovasi, kualitas, serta respon

terhadap pelanggan/masyarakat yang menentukan keunggulan kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai