Anda di halaman 1dari 9

ESTIMASI DAN CONFIDENCE INTERVAL

LANDASAN PENGEMBANGAN SEKOLAH OLAHRAGA


STATISTIK BISNIS LANJUTAN

DISUSUN OLEH
SHEILA
1403034567
DOSEN PEMBIMBING:----------

INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI PELITA INDONESIA


PEKANBARU
2020
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Statistik inferensia merupakan salah satu bidang statistik yang berhubungan dengan
analisis data sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai suatu
populasi (Djarwanto dan Subagyo: 1993). Tujuan dari statistik inferensia adalah untuk
memperoleh informasi tentang suatu populasi berdasar informasi yang diperoleh dari
sampel (Supranto: 2001).
Statistik inferensia terdiri dari dua macam, estimasi dan uji hipotesis (Walpole dan
Myers: 1986). Estimasi dibagi menjadi dua, yaitu estimasi titik dan estimasi interval
atau yang biasa disebut interval kepercayaan. Interval kepercayaan adalah selang
nilai-nilai estimasi parameter yang mungkin muncul. Derajat kemungkinan tersebut
biasanya dinyatakan dengan tingkat kepercayaan (confidence level), misalnya 95%
atau 99% (Setyadji: 2005). Dalam praktek sehari-hari, kebanyakan interval
kepercayaan dinyatakan dalam level 95% (Zar: 1984). Jika tingkat kepercayaannya
tinggi dan menghasilkan interval yang sempit, maka nilai parameter tersebut
dikatakan “presisi” (Setyadji: 2005).
Pada umumnya estimasi interval kepercayaan sepenuhnya menggunakan data yang
diperoleh dari penelitian saat ini. Akan tetapi dalam kasus penelitian yang jarang
terjadi misalnya penyakit kanker, aids atau flu burung, atau untuk kasus penelitian
yang membutuhkan jangka waktu panjang seperti misalnya peluruhan radioaktif,
inferensi statistik dari data sampel saja tidak cukup karena akan membutuhkan waktu
yang lama untuk dapat menganalisis kasus tersebut. Jika inferensi dalam kasus seperti
di atas menggunakan metode klasik (frequentis) yang didasarkan sepenuhnya pada
informasi yang diperoleh melalui sampel, ini dapat menghasilkan error yang besar
karena data sampel yang diambil terlalu sedikit, akibatnya inferensi yang dihasilkan
nantinya kurang bagus. Dalam penelitian ini menggunakan metode jenis penelitian
Non Equivalent Control Group Desaign. Desaign ini sering digunakan dalam situasi
dunia nyata di mana kelompok kecil tidak dapat dibentuk secara acak. Hal ini dapat
dikenali sebagai desain pretest-posttest tanpa pengacakan (Thomas, ddk., 2011).
Kelompok eksperiment dan kelompok control tidak dipilih secara acak, tetapi dipilih
dengan pertimbangan semirip mngkin ciri- ciri dalam setiap kelompok. Penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian quasi-experient (1,2,3) dan satu control (4). Sebelum
pemberian perlakuan, keempat kelompok dilakukan pengukuran ) pretest) pada
minggu ke 1 . Perlakuan diberikan pada semua kelompok ekspermen selama 6
minggu, kemudian dilakukan ( posttest) pada minggu ke 8.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan, yakni metode
penelitian Non Equivalent Control Group Desaign dikenal sebagai Prestest-Posttest dimana
kelompok ekperiment dan kelomok control tidak dipilih secara acak dengan menggunakan
pertimbangan ciri-ciri dalam setiap kelompok.
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan dari penelitian di atas adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penelitian menggunakan prestest-posttest
b. Mengetahui hasil dari kedua estimasi tersebut
c. Melihat karakteristik terhadap kasus tertentu pada kedua metode estimasi yang
telah diberikan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Estimasi

Estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan nilai parameter dengan
menggunakan sampel stastistik. Telah dijelaskan bahwa walaupun kita hanya mengambil
sample nilai dari populasi

Ada 3 ciri-ciri estimator yang baik:

1. Tidak bias
Sesuai nilai parameter populasi hasilnya mengandung nilai parameter yang
diestimasi = unbiased estimator
2. Efisien
Hasil estimasi pada rentang yang kecil sajah sudah menggunakan nilai parameter.
Simpangan baku kecil sehingga peluang untuk mendekati nilai parameter menjadi
lebih besar
3. Konsisten
Parameter akan meningkat dengan jumlah sample yang lebih besar.

2.2 Populasi dan Sample Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah dasar yang ada di kecamatan Mandau,
kota duri yang teridi atas 12 kelurahan. Jumlah sekolah dasar negri sebanyak 54. Penelitian
ini dilaksanankan di sekolah dasar dengan jumlah sample sebanyak 4 SD. Dasar pengambilan
sample itu adalah purposive sampling atau sample bertujuan adalah sebuah teknik
pengambilan sample yang ciri ciri atau karakternya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan
ciri atau sifat populasi (Maksum, 2012).

2.2.1 Instrumen Penelitian

Instument penelitian yang digunakan adalah 1. Tes kebugaran jasmani (TKJI) untuk sekolah
dasar usia 10 sampai 12 tahun. 2. Kuisioner untuk mengukur deskripsi konsep diri
menggunakan Self Description Questionnaire (SDQ I) dan 3. Tes Pengetahuan bidang studi
untuk mengukur pencapaian persentasi akademik
2.2.3 Teknik Analisis Data

Uji yang digunakan adalah uji multivariate analisis varian. Manova adalah teknik stastistik
yang dapat digunakan secara simulyan untuk mengeksplor hubungan antara beberapa
secara simultan untuk mengeksplor hubungan antara beberapa kategori variable
independen ( biasanya berupa perlakuan ) dan dua atau lebih variable dependen ( Hair,
2010). Penulis menggunakan bantuan software SPSS 19.

2.3 Data Modifikasi Waktu Belajar

Variabel kebugaran jasmani pada eksperimen 3 memiliki selisih rata rata terbesar
dibandingkan dengan eksperimen 1, eksperimen 2 dan control. Namum eksperimen 3 ini
memperoleh perlakuan dengan waktu yang relative lama yaitu sejumlah 290 menit setiap
minggu sedangkan kelompok lain 140 menit. Eksperimen 1 memiliki rata rata terbesar
kedua, eksperimen 2 urutan ketiga dan keempat kelompok control. Dari keempat di dpan
paling efektif meningkatkan kebugaran adalah eksperimen 3. Namum yang paling dapat di
aplikasikan dalam pembelajaran adalah eksperiment 1 dan eksperimen 2.

Berdasarkan hasil selisih rata-rata pada variable konsep diri dan presentasi akadmik
diperoleh eksperimen 1 setelah itu eksperimen 3 urutan kedua, eksperimen 2 di urutan ke
tiga dan terkecil diperoleh kelompok control. Eksperimen 1 memperoleh perlakuan dengan
jumlah waktu 140 menit yang sesuai dengan standar kurikulum KTSP, akan tetapi
menggunakan modifikasi 3 kali pertemuan per minggu dengan setiap pertemuan selama 47
menit. Perbedaan eksperiment 1 dengan eksperimen 3 adalah kekas du eksperimen 1
memiliki pagupan kelas yang anggotanya para orang tua, terutama para ibu. Tugas
paguyuban ini adalah membantu kelas baik di bidang akademmik maupun non akademik.
Eksperimen 3 tidak memiliki paguyuban kelas akan tetapi sebatas meiliki komite sekolah.

2.4 Data Kebugaran, Konsep Diri, dan Presentasi Akademik pada eksperimen dan control

Variabel Eksperimen 1 Eksperimen 2 Eksperimen 3 Kontrol


Kebugaran 2,167 1,528 3,00 0,583
Konsep Diri 13,278 2,833 4,861 1,500
Presentasi 34,157 11,381 22,782 2,130
Akademik
Darti Tanbel 1.1 Tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Selisih rata-rata terbaik
kebugaran diperoleh eksperiment 3 sebesar 3,0 (2). Hasil selisih rata-rata terbaik konsep diri
diperoleh eksperimen 1 sebesar 13.278 dan 3. Hasil selisih rata-rata terbaik presentasi
akademik diperoleh eksperimen 1 sebesar 34,157.
2.5 Data Kebugaran Keseluruhan dan setiap komponen pada masing masing kelompok

Variable 1 kelompok Pretest Selisih


X sd x Sd
rata rata
Eksperimen1 11,42 1,93 13,58 2,20 2,167
Eksperimen2 11,22 1,50 12,88 1,99 1,258
Eksperimen3 12,31 2,01 15,31 1,94 3,00
kebugaran Kontrol 12,19 1,83 12,75 1,52 0,538
Dari Tabel 1.2 Hasil Analisi selisih rata rata terbaik untuk variable kebugaran diperoleh
kelompok eksperimen 3 dengan hasil selisih rata rata sebesar 3,00 terendah kelopok control
0,538.

Hasil Kebugaran masing masing kelompok eksperiment dari setiap komponen skala 1 sampai
5 seperti pendoman kebugaran jasmani Indonesia a. lari 40 meter, selisih rata rata pretest-
posttest lari 40 meter terbaik adalah esperimen 3 sebesar 0,47 b. gantung siku selisih rata
rata pretest-posttest adalah eksperimen 4 sebesar 0,47 c. baring duduk selisih rata rata
prestest-posttest baring duduk terbaik adalah eksperimen 1 sebesar 0,69 d. lompat tegak
selisih rata rata pretest-posttest adalah eksperimen 3 sebesar 0,92 e. lari 600 meter selisih
rata rata pretest-posttest eksperimen 3 sebesar 0,31

2.6 Data Konsep diri rata-rata standar deviasi dengan selisih rata rata konsep diri masing
kelompok

Variable Kelompok Pretest Sd Posttest sd Selisih


Konsep Eksperimen1 177,5 21,9 190,8 17,8 13,2
Eksperimen2 169,0 15,9 171,8 18,1 2,8
Diri
Eksperimen3 162,1 19,2 167,0 23,5 4,8
Kontrol 166,3 16,3 167,8 16,7 1,5
Hasil analisis selisih rata rata terbaik dari variable konsep diri tersebuh diperoleh kelompok
eksperimen 1 dengan selisih rata rata 13,27 dan terendah kelompok 1,50

2.7 Data Presentasi Akademik rata rata standar deviasi dan selisih

Anda mungkin juga menyukai