Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain penelitian

Penelitian ini adalah penelitian quasy experimental design dengan

rancangan one group pre and post test design. Pendekatan one group pre test-post test

design adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu

kelompok subjek. Kelompok subjek di observasi sebelum di lakukan intervensi,

kemudian di observasi lagi sesudah dilakukan intervensi (Nursalam, 2016).

Kelompok Pre test Perlakuan Post test


Perlakuan O1 X O2

Bagan 3.1 bagan one group desain

Keterangan :

O1 : Pengukuran awal sebelum dilakukan perlakuan

X : Perlakuan (Relaksasi Otot progresif).

O2 : Pengukuran kedua setelah dilakukan perlakuan (post test).


B. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan terhitung sejak bulan Januari-Februari

tahun 2023 Pelaksanaan penelitian di ruang bersalin Puskesmas Juata.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primigravida di Puskesmas Juata bulan

januari-Februari tahun 2023.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dipunyai oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2014). Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah

sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin

banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat

digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis

penelitiannya. Apabila penelitian eksperimental, minimal sampelnya adalah 15 subjek

per kelompok (Gay & Diehl, 1992). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 15 ibu hamil primigravida. (Fadillah, 2018)

3. Cara Pengambilan Sampel


Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel nonprobability sampling

dengan teknik purposive sampling yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi penelitian.

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil

penelitian, khususnya jika terdapat variabel-variabel kontrol ternyata mempunyai

pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi 2

bagian, yaitu inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2013).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Bersedia jadi responden

b. Ibu hamil primigravida

c. Ibu hamil yang mengalami cemas ringan dan sedang

d. Usia 17-34 tahun

Kriteria eklusi dalam penelitian ini adalah

a. Ibu hamil multipara

b. Ibu hamil grande multipara

c. Ibu hamil dengan penyakit paru-paru ( tbc, infeksi paru )

d. Ibu hamil dengan kecemasan berat dan panik

e. Tidak bersedia jadi responden

D. Variabel

Variabel independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi atau yang

menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2014).

Maka variabel bebas penelitian ini adalah relaksasi otot progresif modifikasi.
Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Maka variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kecemasan ibu bersalin kala 1 primigravida.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan dengan tujuan untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti. Definisi operasional juga

bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengamatan terhadap variabel-variabel yang

bersangkutan serta pengembangan instrumen penelitian (Notoatmodjo, 2018)

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Definisi
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Independen

relaksasi otot Relaksasi otot SOP


progresif progresif dengan relaksasi otot
Modifikasi memusatkan progresif
perhatian pada
suatu aktivitas
otot dengan
mengidentifikasi
otot yang tegang
kemudian
menurunkan
ketegangan
dengan
melakukan teknik
relaksasi untuk
mendapatkan
perasaan relaks,
dimodifikasi
dengan
pemberian
motivasi oleh
tenaga
Kesehatan, pada
ibu bersalin
primigravida kala
1 fase laten
Dependen

Tingkat Perasaan takut Lembar 1. Tidak cemas Ordinal


kecemasan yang dapat kuisioner (jika skor < 14)
dirasakan oleh sesuai dengan 2. Cemas Ringan
setiap orang jika skala HARS
mengalami (jika skor 14-20)
tekanan dan
perasaan 3. Cemas
mendalam. Sedang

(jika skor 21-27)

4. Cemas Berat
(jika skor 28-
41)
5. Cemas berat
sekali (42-56)

(Shodiqoh, 2014)

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

RELAKSASI OTOT PROGRESI

CARA KERJA

PENILAIAN TINGKAT KECEMASAN

CARA KERJA
Teknilk pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa

kuisioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scala). Kuesioner ini sudah dianggap baku

dengan 14 aspek, meliput : perasaan cemas (ansietas), ketegangan, ketakutan, dan

gangguan tidur.

2. Uji Validitas dan Realiabilitas

Peneliti tidak melakukan uji validitas dan realibilitas pada variabel kecemasan, karena

kuesioner kecemasan menggunakan HARS yang sudah berstandar secara

internasional dan telah dipublikasikan.

G. Analisa Data

1. Persiapan Pengolahan Data

Data yang diperoleh melalui angket dengan alat ukur kuesioner masih berupa data

mentah (raw data), sehingga data tersebut perlu diolah atau diproses sedemikian rupa

sehingga dapat memberi makna guna menyimpulkan problematika penelitian dan dapat

menjadi informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan

penelitian.

Untuk dapat menghasilkan informasi yang benar, ada empat tahapan pengolahan data

yang harus dilalui, yaitu :

a. Editing

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian daftar pertanyaan agar dapat

diketahui kekeliruan dalam pengisiannya. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa

data
yang diperoleh adalah data yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun

yang diperiksa pada tahap ini adalah :

1) Lengkap, yaitu kelengkapan isian jawaban pada setiap pertanyaan

2) Jelas, yaitu kejelasan tulisan dalam setiap jawaban

3) Relevan, yaitu relevansi jawaban yang tertulis dengan pertanyaan

4) Konsisten, yaitu konsistensi jawaban pada beberapa pertanyaan yang berkaitan

b. Coding

Merupakan kegiatan pemberian kode dengan mengklasifikasi data berbentuk huruf

menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan coding adalah untuk

mempermudah saat analisis data juga dapat mempercepat entry data. Coding

dilakukan dengan cara memberi tanda/kode yang dibuat oleh peneliti sendiri yang

berbentuk angka pada masing-masing jawaban, sebagai berikut:

1) Usia

a) Usia 17-24 tahun =1

b) Usia 25-30 tahun =2

c) Usia 31-34 tahun =3

2) Pendidikan

a) Tidak Sekolah =1

b) SD =2

c) SMP =3

d) SMA =4

e) Perguruan Tinggi =5

3) Pekerjaan
a) PNS/ Honorer =1

b) Pegawai Swasta =2

c) Wiraswasta =3

d) Petani =5

e) Ibu Rumah Tangga = 6

4) Variable Kecemasan

a) Tidak Cemas = (skor <14)

b) Cemas Ringan = (skor 14-20)

c) Cemas Sedang = (skor 21-27

d) Cemas Berat = (skor 28-41)

e) Cemas berat sekali = (skor 42-56)

c. Sorting

Sorting adalah menyortir dengan memilah atau mengelompokkan data menurut jenis

yang dikehendaki.

d. Entry Data

Entry data adalah memasukkan jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori ke

dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data menggunakan bantuan program

komputer.

e. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada

kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita

mengentry ke dalam komputer.


2. Analisa Data

Analisis data merupakan suatu cara yang bertujuan untuk mendiskripsikan dan

menginterprestasikan data yang telah diolah baik secara manual maupun

menggunakan bantuan komputer sehingga memperoleh kesimpulan secara umum dari

penelitian (Notoatmodjo, 2018). Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan

dianalisis menggunakan software statistik IBM SPSS 26 dengan taraf kepercayaan 95%

dengan kesalahan 5% atau 0,05. Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan

2 macam teknik analisa data yaitu analisa univariat dan analisa bivariat.

a) Analisis Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi

karakteristik responden dari data demografi (umur, pendidikan, pekerjaan) variabel

independent dan variabel dependent. dalam analisis univariat ini yaitu untuk

mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu bersalin primigravida sebelum pemberian teknik

relaksasi otot progresif modifikasi dan mengidentifikasi tingkat kecemasan sesudah

pemberian teknik relaksasi otot progresif modifikasi.

b) Analisis Bivariat uji paired sampel t-test

Setelah dilakukan analisa univariat tersebut di atas, hasilnya akan diketahui

karakteristik responden dan distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisa

bivariat. Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018). Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan

dianalisis menggunakan software statistik IBM SPSS 26 dengan taraf kepercayaan 95%
dengan kesalahan 5% atau 0,05. Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan

2 macam teknik analisa data yaitu analisa univariat dan analisa bivariat.

Analisa bivariat dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan populasi

atau kelompok data independent yang mendapatkan teknik relaksasi otot progresif.

Dimana uji statistik yang digunakan yaitu uji Wilcoxon Sign Rank Tesk. Syarat asumsi

uji Wilcoxon sign rank test : uji paired sampel t-test

1. Data berasal dari skala ordinal.

2.Data dari kelompok berpasangan .

Hasil dapat dianalisa sebagai berikut

1) Jika nilai p ≤ α (0,05) maka H0 ditolak atau Ha diterima, yang berarti ada

pengaruh antara dua variabel tersebut.

2) Jika nilai p > α (0,05) maka H0 diterima atau Ha ditolak, yang berarti tidak ada

pengaruh antara dua variabel tersebut.


H. Alur Penelitian
Bagan 3.2 Alur Penelitian

i. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan

penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti dan masyarakat

yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut. Tujuan etika penelitian adalah

memperhatikan dan mendahulukan hak-hak responden (Notoatmodjo, 2018). Etika

penelitian tersebut meliputi :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)


Responden mendapatkan hak dan informasi tentang tujuan penelitian yang akan

dilakukan. Peneliti juga memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan

informasi atau tidak memberikan informasi. Untuk menghormati harkat dan martabat

responden, peneliti mempersiapkan dan memberikan formulir persetujuan (inform

concent) kepada calon responden. Jika bersedia maka calon responden harus

menandatangani lembar persetujuan, jika menolak menjadi responden maka peneliti

tidak memaksa dan tetap menghormati hak calon responden.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and

confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu, peneliti tidak

menampilkan informasi mengenai identitas

dan kerahasiaan responden. Lembar tersebut hanya diberi inisial atau kode tertentu.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness)

Peneliti memperlakukan sama rata seluruh responden tanpa membedakan responden

berdasarkan kedudukan sosial, pendidikan maupun status sosial responden. Seorang

peneliti harus memiliki prinsip keterbukaan dan adil, yakin dengan menjelaskan

prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin responden memperoleh perlakuan

dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan

sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and

benefits)

Peneliti memberikan penjalasan kepada responden penelitian tentang tujuan penelitian

serta manfaat penelitian yang akan didapatkan bagi responden penelitian. Dalam

sebuah penelitian sebisa mungkin responden memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat dan khususnya responden. Peneliti harus meminimalisasi

dampak kerugiaan untuk responden, disebut Non-malfincene yang merupakan suatu

prinsip dimana peneliti tidak melakukan perbuatan yang memperburuk keadaan

responden.
DAFTAR PUSTAKA

Taufan, 2014. Askep kehamilan (cetakan pertama). Yogyakarta. Nuhu Medika

Mini, R. 2014. Tiga Fase Psikologis Ibu Hamil.

http://www.sehatnews.com/pregnancy/19598 -tiga-fase-psikologis-ibu-hamil.html

Masoumi, SZ, Kazemi, F., Oshvandi, K., Jalali, M., Esmaeili-Vardanjani, A., & Rafiei, H.

(2016). Pengaruh Persiapan Pelatihan Melahirkan pada Ketakutan Melahirkan Vagina

Normal dan Memilih Jenis Persalinan Di Antara Wanita Hamil di Hamadan, Iran: A

Randomized Controlled Trial. Jurnal Keluarga dan Kesehatan Reproduksi,10(3), 115–

121.

Aksoy, M., Aksoy, AN, Dostbil, A., Celik, MG, & Ince, I. (2014). Di sanahubungan antara

rasa takut akan persalinan dengan pengetahuan wanita tentang persalinan tanpa rasa

sakit.Obstetri dan Ginekologi Internasional,2014, 1–7.

https://doi.org/10.1155/2014/274303
Betran, AP, Ye, J., Moller, AB, Zhang, J., Gulmezoglu, AM, & Torloni, MR (2016). Tren

peningkatan angka operasi caesar: Estimasi global, regional dan nasional: 1990–

2014.PLoS Satu,11(2), 0148343. https:// doi.org/10.1371/journal.pone.0148343

Azami-Aghdash, S., Ghojazadeh, M., Dehdilani, N., & Mohammadi, M. (2014).

Prevalensi dan penyebab operasi caesar di Iran: Tinjauan sistematis dan meta-

analisis.Jurnal Kesehatan Masyarakat Iran,43(5), 545–555.PMID: 26060756.

Primasnia, P. (2013). Hubungan Pendampingan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu

Primigravida dalam Menghadapi Proses Persalinan Kala I di Rumah Bersalin Wilayah

Ungaran. Laporan Penelitian. Semarang: Program S1 Ilmu Keperawatan Telogorejo

Suryani, AA. (2013). Hubungan antara Tingkat Kecemasan dengan Lama Perslinan

Kala I – Kala II pada Ibu Primigravida di Rumah Bersalin Mardi Rahayu Semarang.

Laporan Penelitian. Semarang: Program S1 Ilmu Keperawatan TelogorejoVidebeck,

S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa; alh bahasa: Renata K & Alfriani H. Jakarta:

EGC

Putri, Maya, dkk. 2017. Pengaruh endorphine massage terhadap tingkat kecemasan ibu

primigravida usia kehamilan >36 minggu dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja
Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas

Husada Volume 17 Nomor 2 Agustus 2017

Lisa Rahmawati.2017. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perubahan

Psikologi Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pariaman. Jurnal Ilmiah Kebidanan

4-5.

Heriani. 2016. Kecemasan Dalam Menjelang Persalinan Ditinjau Dari Paritas, Usia dan

Tingkat Pendidikan. Jurnal Ilmu Kesehatan 1-2.

Nuryaizah, Ismawati. 2017. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III.Jurnal Kebidanandan Keperawatan13: 1-6

Triana, N. (2015b). Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat kecemasan pada

ibu primigravida intranatal kala I di RSUD Tugurejo Semarang. Karya Ilmiah STIKES

Telogorejo, 4. Retrieved from http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id\

Triana, N. A., Wagiyo, & Astuti, R. (2015). Pengaruh Relaksasi otot progresif terhadap

Tingkat Kecemasan pada Ibu Primigravida Intranatal Kala I di RSUD Tugurejo

Semarang. 4. file:///C:/Users/L%20e%20n%20o%20v%20o/Downloads/475-949- 1-SM

%20(1).pdf

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun

2019. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatan-

indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. 2015. Kaplan Sadock’s Synopsis of Psychiatry:

Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. Edisi 11. Wolters Kluwer Health. New York-

USA

Anda mungkin juga menyukai