Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang menekankan pada


waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu
kali, pada satu saat (Nursalam, 2017). Berdasarkan metode simple random sampling.
Penelitian ini menggunakan analisis multivariat regresi logistik ganda.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian


1. Populasi penelitian

Populasi adalah subjek (manusia) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 24-59 bulan
di wilayah kerja puskemas sebengkok Tarakan.

2. Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2011). Sampel penelitian ini diambil
dari populasi anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskemas sebengkok Tarakan.

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah

1) Ibu yang memiliki anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskemas sebengkok
Tarakan.
2) Ibu yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent
saat pengambilan data.
a. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2017). Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

1) Ibu yang memiliki anak dengan penyakit komplikasi


2) Ibu yang memiliki gangguan komunikasi .
3) Ibu tidak kooperatif dan mengundurkan diri pada saat pengumpulan data
berlangsung.
3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan


sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan
subyek penelitian (Nursalam, 2017). Teknik sampling yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah Menggunakan analisis multivariat regresi logistik ganda
dengan simple random sampling. Simple random sampling adalah jenis probabilitas
(setiap subyek dalam populasi mempunyai kesempatan menjadi sampel) paling
sederhana. Teknik ini dilakukan dengan cara memilih sampel diantara populasi
secara acak (Nursalam, 2017). Proses analisis multivariate regresi logistik berganda
adalah dengan menghubungkan beberapa variabel independen dengan satu variabel
dependen pada waktu yang bersamaan.

a. Jenis, Cara, dan Instrumen Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari hasil
pengukuran, pengamatan, survey dan lain-lain (Setiadi, 2013). Data primer dalam
penelitian ini yaitu identitas responden, perilaku pemberian dengan menggunakan
kuesioner sedangkan kejadian stunting dengan menggunakan meteran dan aplikasi
WHO Anthro. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen yang ada pada
suatu lembaga atau orang lain (Sukawana, 2008). Data sekunder yang dikumpulkan
pada penelitian ini, jumlah anak usia 24- 59 bulan dan jumlah kejadian stunting tahun
2019 di wilayah kerja puskesmas sebengkok Tarakan. Pengumpulan data merupakan
proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek
yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2011). Metode pengumpulan data
dari penelitian ini dengan metode kuesioner dan z-score. Meteran untuk mengukur
tinggi badan anak usia 24-59 di wilayah kerja puskesmas sebengkok Tarakan,
Kecamatan Ubud dan tanggal lahir anak serta jenis kelamin yang kemudian dihitung
nilai z-score dengan aplikasi WHO Anthro untuk mengetahui anak sangat pendek (<
- 3,0), Pendek (≥ -3,0 s/d <-2,0), dan Normal (≥ -2,0). didapatkan akan menentukan
bahwa anak tersebut sangat pendek (< -3,0), pendek (≥ -3,0 s/d <-2,0), dan normal (≥
-2,0).

C. Pengelolaan Dan Analisa Data


1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data
atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan
rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan (Setiadi, 2013).
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data, yaitu :

a. Editing

Tahap editing pada penelitian ini yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah
diserahkan oleh para pengumpul data. Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah
selesai ini dilakukan terhadap : kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan dan
relevansi jawaban (Setiadi, 2013). Editing dilakukan untuk memeriksa ulang
kelengkapan pengisian formulir kuesioner meliputi inisial responden, usia responden,
pendidikan responden, pekerjaan responden, kode sampel, jenis kelamin sampel,
tanggal lahir sampel, dan tinggi badan sampel.

b. Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden ke


dalam bentuk angka/bilangan. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi
tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban. Kegunaan dari coding
adalah mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry
data (Setiadi, 2013).
c. Processing

Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket
program komputer. Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah
melewati pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data yang di -
entry dapat dianalisis. Peneliti memasukan data dari setiap responden yang telah
diberi kode kedalam program komputer untuk diolah (Setiadi, 2013).

d. Cleaning

Cleaning Pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah benar atau belum,
mengecek kesalahan-kesalahannya itu menghubungkan jawaban satu sama lain 45
untuk mengetahui adanya konsistensi jawaban (Setiadi, 2013). Peneliti menyocokkan
dan memeriksa kembali data yang sudah di entry dengan data yang didapatkan pada
master tabel.

D. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis univariat dan
analisis bivariat.

1. Analisis univariat Tujuan dari analisis univariat adalah untuk mendeskripsikan


karakteristik masing-masing variabel yang diteliti.
2. Analisis bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui pemberian MP-ASI
dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas
sebengkok Tarakan.
E. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
1. Variabel penetilian

Variabel merupakan suatu karakteristik dengan variasi nilai dan merupakan


operasionalisasi dari konsep untuk diteliti secara empiris (Setiadi, 2013). Variabel dalam
penelitian ini bersifat bivariate (dua variabel) yaitu :

a. Variabel bebas (Independent variable) Adalah variabel yang dimanipulasi, diamati,


dan diukur untuk mengetahui hubungannya dengan variabel lain. Variabel bebas
dalam penelitian ini yaitu : Pemberian MP-ASI.
b. Variabel terikat (Dependent variable) Adalah variabel yang nilainya terpengaruh oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kejadian stunting.
2. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
digunakan dalam penelitian untuk mempermudah pembaca dalam mengartikan makna
penelitian (Setiadi, 2013). Definisi operasional pada penelitian ini adalah.

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Skor


1 2 3 4 5 6
1. Sangat tidak
baik : ≤25%
2. Tidak baik :
26-50%
3. Baik : 51-75%
Waktu Waktu pertama kali diberikannya kuesioner 4. Sangat baik:
pemberian makanan pendamping ASI kepada 76-100%
MP-ASI bayi dalam bulan nominal (Hidayat, 2011)
Jenis makanan pendamping ASI
yang sesuai dengan usia bayi
a. 6-8 bulan: 1 jenis bahan
dasar (6 bulan), 2 jenis
bahan dasar (7-8 bulan).
b. 9-11 bulan: 3-4 jenis bahan
dasar.
c. 12-24 bulan: makanan kuesioner
Jenis MP- keluarga
ASI nominal
Tekstur makanan pendamping ASI
yang diberikan sesuai dengan usia
bayi:
a. Usia 6-8 bulan: makanan
lumat (makanan yang
disaring sehingga
konsistensinya semi lunak)
b. Usia 9-11 bulan: makanan
lembik (makanan yang
dicincang halus sehingga
konsistensinya lunak namun
lebih padat dari makanan
lumat). kuesioner
Tekstur c. Usia 12-24 bulan: makanan
MP-ASI keluarga (makanan yang nominal
disediakan di keluarga yang
konsistensinya padat)
frekuensi Banyaknya pemberian makanan
pemberian pendamping ASI per hari sesuai
MP-ASI dengan usia bayi :
a. Usia 6-8 bulan: 2-3 kali
makanan utama dan 1-2
kali selingan
b. Usia 9-11 bulan: 3-4 kali
makanan utama dan 1-2
kali selingan
c. Usia 12-24 bulan: 3-4 kali
makanan keluarga dan 1-2 kuesioner
kali selingan
nominal
Porsi makanan pendamping ASI
yang dikonsumsi anak tiap kali
makan sesuai dengan usia:
a. Usia 6-8 bulan: 2-3 sdm
penuh tiap kali makan
b. Usia 9-11 bulan: ½ mangkok
Porsi MP- ukuran 250 ml kuesioner
ASI tiap c. Usia 12-24 bulan: ¾
makan mangkok ukuran 250 ml nominal
1. Sangat
pendek
Keadaan gizi anak yang ditentukan (< -3,0)
secara antropometri pada balita 2. Pendek (≥-
umur 0-59 bulan berdasarkan 3,0
indeks TB/U atau PB/U memiliki s/d <-2,0)
nilai standar deviasi unit z (Z 3. Normal (≥-
Score).Pengukuran z-score. 2,0)
Menggunakan aplikasi WHO (Kementerian
Anthro dengan memasukkan jenis Meteran, Kesehatan
Aplikasi Ratio RI,
kelamin, tanggal lahir, dan tinggi
anak. WHO 2010)
Stunting Anthro

Anda mungkin juga menyukai