Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah mengukur atau menilai variabel

penelitian, kemudian memberikan gambaran tentang variabel tersebut atau

menghubungkannya. Penting untuk menjelaskan variabel penelitian yang

meliputi variabel-variabel yang diteliti, jenis variabel, definisi konseptual dan

operasional, serta bagaimana melakukan pengukuran atau penilaian terhadap

variabel (Dharma, 2011). Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan

visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang

lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah

yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2018). Kerangka konsep akan membantu

peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori.

Skema 3.1 Kerangka konsep

Variabel Independen :
Variabel Dependen:
Pengetahuan
Pelaksanaan
Sikap Ibu
Inisiasi Menyusui Dini
Dukungan Keluarga (IMD)
Dukungan tenaga kesehatan

Kerangka konsep memiliki variabel. Variabel adalah karakteristik yang

melekat pada populasi, bervariasi antara satu orang dengan orang lainnya dan

diteliti dalam suatu penelitian, misalnya jenis kelamin, berat badan, indeks

massa tubuh, kadar hemoglobin. Sedangkan penelitian adalah mengukur

1
2

variabel pada subjek, menggunakan instrument penelitian yang valid atau

reliabel kemudian menentukan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti

menggunakan uji statistik yang sesuai (Dharma, 2011). Variabel penelitian

adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap

sesuatu (benda, manusia, dan lain-lainnya). Variabel dikarakteristikan sebagai

derajat, jumlah dan perbedaan. Variabel juga merupakan konsep dari berbagai

level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan

atau memanipulasi suatu penelitian. Jenis variabel dalam penelitian menurut

(Nursalam, 2017). adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen ( Bebas)

Variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Variabel ini

menciptakan suatu dampak pada variabel dependent. Variabel independen

pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan

dukungan tenaga kesehatan.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel ini

merupakan respon yang akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

variabel-variabel lain. Variabel terikat merupakan variabel tingkah laku

yang diamati dari sesuatu yang disebabkan dari stimulus. Pada penelitian

ini variabel dependennya adalah inisiasi menyusui dini (IMD).


3

B. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik

obsevasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan

cross sectional (point time approach) karena penelitian yang dilakukan dalam

suatu periode tertentu, biasanya menggambarkan keadaan atau kegiatan suatu

periode tertentu (Nursalam, 2017) dan subjek penelitiannya akan di observasi

satu kali.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan

(digeneralisir) idealnya penelitian dilakukan pada populasi karena dapat

melihat gambaran seluruh populasi sebagai unit dimana hasil penelitian

akan diterapkan (Dharma, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua ibu dengan persalinan normal yang melakukan IMD di ruang

Gandaria RSUD Landak pada bulan September sampai dengan November

2021 dengan jumlah 53 orang.

2. Sampel

Sampel sebagai unit yang lebih kecil adalah sekelompok individu yang

merupakan bagian dari populasi terjangkau dimana peneliti langsung

mengumpulkan data dan langsung melakukan pengamatan atau

pengukuran pada unit tersebut (Dharma, 2011). Pada penelitian ini dalam

pengambilan sampel peneliti menggunakan total sampling yang berjumlah

53 orang ibu yang melahirkan secara normal. Perhitungan jumlah sample


4

berdasarkan maksud dan tujuan yang telah ditentukan oleh peneliti atau

dengan metode purvosive sampling, dengan pendekatan rumus Slovin (Nor

Rochmah, 2016):

N
n=
1+ N (d )²

n = Jumlah sampel d = Tingkat Signifikan (0,05)

N : Jumlah populasi

n= 53 .

1+53 (0.05)²

n= 53 n= 53 n= 46,7 à dibulatkan menjadi 47 orang

1+ 0.1325 1.1325

Berdasarkan rumus tersebut peneliti mendapatkan jumlah total sampel

sebesar 47 orang dari 53 populasi yang melakukan IMD dalam 3 bulan

terakhir. Peneliti juga membuat kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian

ini. Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel

penelitian yang memenuhi sebagai syarat sampel (Notoatmodjo, 2012).

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat di ambil

menjadi sampel (Notoatmodjo, 2012). Adapun kriteria inkulsi pada penelitian

ini adalah ibu bersalin yang dirawat di ruang gandaria dan bersedia untuk

menjadi responden, sedangkan untuk kriteria eksklusi yaitu, ibu bersalin

yang tidak bersedia menjadi responden di ruang Gandaria RSUD Landak.

D. Tempat Dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di ruang gandaria RSUD Landak dan

waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2022 sampai dengan April 2022.
5

E. Definisi Operasional

Definisi operasional untuk mengukur atau menilai variabel penelitian,

dan memberikan gambaran tentang variabel tersebut atau menghubungkanya.

Sehingga penting untuk menjelaskan variabel penelitian, meliputi variabel-

variabel yang diteliti, jenis variabel, definisi konseptual dan operasional, serta

bagaimana melakukan pengukuran penilaian terhadap variabel (Dharma,

2011).

Tabel 3.1 Definisi operasional


Variabel Definisi Cara Skala
Alat ukur Hasil ukur
Independen operasional ukur data
Pengetahuan Pemahaman Lembar kuesioner berisi Kuesione 1. Baik Ordinal
ibu terhadap 10 pertanyaan r 2. tidak baik
pelaksanaan ≥70% : 1 (Baik)
IMD, ≤70 % : 2 (Tidak baik )
Sikap Respon atau Kuesoner berisi 10 Kuesioner Diukur Ordinal
reaksi terhadap pertanyaan kriteria berdasarkan nilai
sesuatu sebagai berikut : cut of point 1 -
Skor 4 : sangat setuju 40, menggunakan
Skor 3 : setuju mean jika data
Skor 2 :tidak setuju berdistribusi
Skor 1 : sangat tidak normal dan
setuju menggunakan
Nilai ≥70% : 1 (Baik) median jika data
≤70 % : 2 (Tidak baik ) berdistribusi tidak
normal
1. baik jika ≥
mean/median
2. tidak baik
jika ≤
mean/median
Dukungan Motivasi yang Kuesioner berisi 10 Kuesioner 1.Mendukung Ordinal
Keluarga diberikan pertanyaan dengan 2.Tidak
keluarga kriteria : mendukung
terdekat Ya : 1 (Mendukung)
seperti suami Tidak : 2 (Tidak
atau kerabat mendukung)
lainnya.
Dukungan Motivasi yang Kuesioner berisi 10 Kuesioner 1.Mendukung Ordinal
Tenaga diberikan pertanyaan dengan 2.Tidak
kesehatan Perawat atau kriteria : mendukung
6

bidan yang Ya : 1 (Mendukung)


bekerja di RS Tidak : 2 ( Tidak
mendukung)
Variabel
Dependen
IMD Kesempatan Instrumen penilaian Observasi 1. Dilakukan. Ordinal
pada bayi pelaksanaan IMD 2. Tidak
segera setalah (lembar observasi) berisi dilakukan
lahir dengan 9 pertanyaan
meletakan di
perut ibu, dan
membiarkan
untuk
menemukan
putting susu
ibu untuk
menyususi .

F. Instrument Atau Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena. Data yang

diperoleh dari suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai

bukti (evidence) dari suatu penelitian, sehingga instrumen atau alat ukur

merupakan bagian penting dalam suatu penelitian (Dharma, 2011). Instrument

pada penelitian ini berupa kuesioner/lembar observasi yang digunakan untuk

mengetahui pelaksanaan IMD. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang

telah disusun untuk memperoleh data sesuai yang diinginkan. Peneliti akan

menyebarkan kuesioner sebagai alat ukur berupa instrument lembar A untuk

mengetahui karakteristik respoden dan lembar B observasi penilaian

pelaksanaan IMD. Uji validitas dan reabilitas dalam penelitian harus

dilakukan apabila kuesioner yang di gunakan belum bersifat baku.

1. Uji validitas
7

Uji validitas adalah suatu indek yang menunjukan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang di ukur (Notoatmodjo, 2018). Pertanyaan

tersebut di berikan kepada sekelompok responden dan dikatakan valid

apabila jumlah nilai signifikan 0,05 pada penelitian yang dilakukan

dengan judul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi IMD. Kuesioner

yang akan digunakan oleh peneliti adalah lembar kuesioner yang

terstruktur dan dibuat oleh Pratiwi (2018) dan Sarulan (2019).

2. Uji reabilitas

Uji reabilitas adalah indeks yang menujukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat di andalkan (Notoatmodjo, 2018).

Perhitungan reabilitas harus di lakukan hanya pada pertanyaan yang

sudah memiliki validitas. Hal ini menunjukan sejauh mana hasil ukur itu

konsisten bila di lakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Bila hasil korelasi

nya sama atau lebih dari angka signifikan 0,05 maka alat ukur kuesioner

tersebut reliabel tetapi bila angka diperoleh di bawah angka kritis 0,05

maka kuesioner tersebut tidak reliabel sebagai alat ukur. Pada penelitian

ini kuesioner yang akan di gunakan peneliti dalam menganalisis faktor

yang mempengaruhi IMD adalah quesioner terstruktur oleh dibuat oleh

Pratiwi (2018) dan Sarulan (2019).

G. Prosedur Pengumpulan Data


8

1. Prosedur teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tahap

persiapan dan pelaksanaan. Setelah proposal dianggap layak untuk

dilakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan lulus uji etik ke

litbang STIK Muhammadyah dalam bentuk proposal.

2. Setelah peneliti dinyatakan lulus uji etik peneliti diperbolehkan untuk

melakukan penelitian. Tahap orientasi pada saat pengumpulan data

dimulai dengan pengajuan surat ijin ke Rumah Sakit Umum Daerah

Landak, peneliti melakukan observasi awal data IMD di rumah sakit.

3. Pada kegiatan penelitian ini, peneliti akan mensosialisasikan dan

meminta bantuan kepada asisten penelitian apabila diperlukan pada saat

penelitian berlangsung serta membantu peneliti dalam pelaksanaan IMD.

Kriteria asisten penelitian ini adalah perawat pelaksanan yang bertugas di

ruang bersalin di ruang bersalin RSUD Landak dengan latar belakang

pendidikan diploma keperawatan dan sarjana keperawatan.

4. Peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah

mendapatkan responden yang sesuai, langkah selanjutnya peneliti akan

memberikan informasi yang mudah dipahami oleh responden dan

menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan, serta mengisi

lembar persetujuan menjadi responden dalam penelitian ini.

5. Apabila peneliti telah selesai melakukan observasi terhadap ibu bersalin

diruang gandaria RSUD Landak sesuai dengan jumlah sampel yang telah

ditentukan selanjutnya peneliti akan melakukan penghitungan terhadap

lembar observasi dan kuesioner tersebut.


9

H. Rencana Analisis Data

Setelah data terkumpul peneliti menggunakan analisa univariat dan

analisa bivariat untuk melihat masing-masing variabel.

1. Analisa univariat

Analisa univariat adalah analisa untuk melihat variabel-variabel yang ada

secara deskriptif dengan menghitung frekuensi dari hasil pemeriksaan

sampel penelitian (Dharma, 2011). Analisis univariat digunakan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017).

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dipergunakan untuk melihat

hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dengan tingkat

kepercayaan 95% (α=0,05) (Dharma, 2011). Analisis bivariat adalah

analisis yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018). Analisis data akan menggunakan

distribusi frekuensi, dengan uji statistik chi square yaitu uji statistik non

parametrik yang digunakan dalam meneliti hubungan kedua variabel

penelitian. Uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua

variabel dimana skala data kedua variabel adalah skala ordinal yang

kemudian akan di masukan ke dalam software komputer atau

menggunakan SPSS.

I. Etika Penelitian
10

Penelitian ini dilaksanakan dengan memperhatikan etika penelitian,

Penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian harus

memenuhi kriteria bebas masalah etik penelitian. Pada penelitian yang

melibatkan manusia sebagai subjek penelitian, seharusnya mendapatkan

persetujuan etik (ethical clearance) dari komite etik penelitian (Dharma,

2011). Penelitian berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip etik dalam

penelitian ini, antara lain:

a. Menghargai harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Penelitian yang akan dilaksanakan harus menghormati dan

menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Responden diberikan

kebebasan untuk ikut atau menolak ikut serta dalam penelitian. Peneliti

juga menjelaskan secara rinci tentang tujuan penelitian, prosedur

penelitian, dan keuntungan yang mungkin didapat serta kerahasiaan

informasi (lembar penjelasan terlampir). Setelah mendapatkan informasi

yang lengkap dan telah mempertimbangkannya dengan baik, subjek

penelitian memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau

menolak penelitian (autonomy). Prinsip ini tertuang dalam pelaksanaan

informed consent (Dharma, 2011). Jika responden menyetujui untuk ikut

serta sebagai subjek penelitian, maka responden diminta untuk

menandatangani persetujuan penelitian

b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for

pirivacy and confidentiality)


11

Prinsip etik penelitian lainnya dalam penelitian keperawatan adalah

menjaga kerahasiaan responden. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara

mengganti identitas responden seperti nama dan alamat subjek kemudian

diganti dengan kode tertentu sehingga segala informasi yang menyangkut

identitas subjek penelitian tidak tersebar secara luas (Dharma, 2011).

Peneliti menjaga kerahasiaan berbagai informasi yang menyangkut privasi

subjek agar tidak diketahui identitasnya oleh orang lain. Peneliti

meyakinkan kepada responden bahwa identitas atau hal lain yang

berhubangan dengan privasi yang dirahasiakan.

c. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness).

Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat dan beban

secara merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subjek tanpa

membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya, peneliti harus

memperhatikan aspek kejujuran, ketelitian dan profesionalisme. Prinsip

keterbukaan berarti bahwa penelitian yang dilakukan dapat dilakukan

secara jujur, tepat, cermat, hati-hati, dan dilakukan secara profesional

dengan menjelaskan prosedur penelitian (Dharma, 2011). Penelitian ini

tidak melakukan diskriminasi pada saat pemilihan responden penelitian

tetapi pemilhan responden berdasarkan kriteria inklusi yang telah

ditetapkan oleh peneliti.

d. Memperhitungkan manfaat dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan

(balancing harm and benefits)


12

Peneliti harus berusaha meyakinkan responden bahwa manfaat

yang didapat lebih besar dari dampak negatifnya. Manfaat yang didapat

dari penelitian yang dilakukan harus semaksimal mungkin dapat dirasakan

oleh masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada khususnya

(beneficience). Manfaat harus lebih besar daripada dampak negatifnya

(nonmaleficience). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

yang besar bagi peneliti dan Pasien. Peneliti tidak akan melakukan suatu

intervensi atau manipulasi tertentu yang berdampak pada responden.

Penelitian ini menjadi dasar untuk menjawab analisis faktor-faktor

pelaksanaan IMD.

J. Jadwal Penelitian

Tabel. 3.2 Jadwal kegiatan penelitian


13

BULAN
KEGIAT
AN
NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN

Konsultasi
Proposal
Ujian
proposal
Revisi
proposal
Persiapan
pengumpu
lan data
Pengumpu
lan dan
analisis
data
Konsultasi
laporan
hasil
Sidang
skripsi
Revisi
skripsi
Pengumpu
lan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai